kab/kota: Pekalongan

  • Cegah Stunting, Telkom Hadirkan Program Stunting Action Hub

    Cegah Stunting, Telkom Hadirkan Program Stunting Action Hub

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Stunting Action Hub, sebuah inovasi aplikasi digital yang memungkinkan proses pencatatan, pelaporan, dan analisis data kesehatan balita dilakukan dengan cepat dan akurat.

    Kegiatan pemantauan perdana berbasis aplikasi ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Posyandu Desa Domiyang, Pekalongan, dengan melibatkan 300 balita dan 20 kader posyandu.

    Seperti diketahui, stunting pada balita dan anak-anak masih menjadi salah satu tantangan serius bagi pembangunan kesehatan nasional. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang anak, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

    Apalagi, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting nasional memang mengalami penurunan dari 27,7% pada 2019 menjadi 19,8% pada 2024. Namun, kesenjangan antar wilayah menunjukkan bahwa upaya pencegahan masih perlu diperkuat, termasuk melalui pemanfaatan teknologi untuk pemantauan tumbuh kembang anak secara lebih efektif dan merata.

    Program Stunting Action Hub menjadi bagian dari dukungan Telkom terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat sistem pemantauan kesehatan masyarakat berbasis teknologi. Dengan digitalisasi posyandu, intervensi dan pencegahan stunting diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

    Para kader melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, imunisasi, serta edukasi kesehatan kepada para orang tua. Sebelumnya, Telkom Indonesia telah memberikan pelatihan intensif pada 2 Oktober 2025 untuk memastikan kader mampu mengoperasikan aplikasi Stunting Action Hub dengan baik, sehingga proses pencatatan data tumbuh kembang anak dapat dilakukan secara digital dan minim kesalahan.

    “Telkom Indonesia sebagai perusahaan digital berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis teknologi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia Hery Susanto dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).

    Hery juga menambahkan melalui Stunting Action Hub, pihaknya ingin membantu kader posyandu dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara lebih efisien, akurat, dan berkelanjutan.

    “Inovasi digital ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan generasi masa depan Indonesia,” ungkap Hery.

    Kader posyandu juga menyambut baik hadirnya aplikasi ini. Salah satu kader posyandu Desa Domiyang, Siti Mariam mengatakan bahwa dirinya sangat dengan adanya inovasi ini.

    “Kami sangat antusias dengan adanya Stunting Action Hub. Pencatatan tumbuh kembang anak menjadi jauh lebih mudah dan akurat,” ujar Siti Mariam.

    Untuk diketahui, program ini tidak hanya memperkuat sistem data kesehatan anak, tetapi juga memberdayakan kader posyandu sebagai agen perubahan di komunitasnya. Melalui peningkatan kapasitas dan dukungan teknologi, kader dapat berperan aktif dalam mengidentifikasi potensi risiko stunting lebih dini serta memberikan rekomendasi intervensi yang tepat.

    Kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan Telkom mencerminkan sinergi antara teknologi dan kepedulian sosial dalam menciptakan ekosistem kesehatan yang inklusif dan adaptif.

    Melalui program ini, Telkom Indonesia menegaskan perannya dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar Pendidikan dan Inovasi Digital. Program Stunting Action Hub juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 (Zero Hunger). Telkom percaya, digitalisasi di bidang kesehatan adalah langkah strategis untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan tangguh menghadapi masa depan.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 6 Mahasiswa Korban Tragedi Sungai Jolinggo Ditemukan, Ini Identitasnya

    6 Mahasiswa Korban Tragedi Sungai Jolinggo Ditemukan, Ini Identitasnya

    Liputan6.com, Jakarta Korban terakhir insiden mahasiswa tewas tenggelam di Sungai Jolinggo, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yakni Nabila Yulian Dessi Pramesti (21), akhirnya ditemukan pada Rabu (5/11) malam pukul 21.50 WIB. Korban ditemukan berjarak 10 kilometer dari lokasi kejadian. Kondisinya meninggal dunia. 

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang, Budiono mengonfirmasi penemuan tersebut.

    “Kami menerima informasi dari warga setempat yang menemukan sesosok mayat. Setelah diverifikasi, ternyata itu adalah Nabila, korban terakhir yang kami cari,” kata Budiono. 

    Pada Rabu pagi, dua korban lain juga ditemukan dan dievakuasi. Masing-masing adalah Bima Pranawira (21) yang ditemukan dengan jarak hanya 150 meter dari lokasi kejadian dan Muhammad Jibril Asyarafi (21) yang ditemukan 3,5 kilometer dari titik awal. 

    “Terima kasih kepada seluruh tim SAR yang tak kenal lelah. Semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih waspada terhadap aktivitas di sungai, terutama di musim penghujan seperti sekarang,” kata Budiono.

    Ini Identitas 6 Mahasiswa Tragedi Sungai Jolinggo 

    1. Riska Amelia dari Desa Penusuban RT 12 RW 1, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang

    2. Nabila Yulian Dessi Pramesti dari Desa Majasari RT 11 RW 2, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro

    3. Syifa Nadilah dari Dusun Gombong, Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang

    4. Muhammad Jibril Asyarafi dari Jl. Ratu Kalinyamat RT 6 RW 9, Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara

    5. Bima Pranawira dari Jl. Pangeran Diponegoro No. 3 RT 2 RW 1, Sungonlegowo, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik

    6. Muhammad Labib Rizqi dari Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 215 Gg 12A RT 2 RW 9, Desa Noyonta Antasari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

  • Tersangka Penipuan Akpol Mengaku Adik Kapolri, Tipu Warga Pekalongan Rp 2,6 Miliar

    Tersangka Penipuan Akpol Mengaku Adik Kapolri, Tipu Warga Pekalongan Rp 2,6 Miliar

    Tindak pidana penipuan yang dialami korban bernama Dwi Purwanto, warga Kabupaten Pekalongan, itu terjadi antara bulan Desember 2024 hingga April 2025.

    Korban menerima tawaran dari dua anggota Polres Pekalongan berinisial F dan AUK. Pelaku mengatakan jika anak korban ingin masuk ke Akpol Semarang, syaratnya harus membayar Rp3,5 miliar.

    Korban yang menyetujui penawaran itu, kata Dwi Subagio, total sudah menyerahkan uang senilai Rp2,6 miliar kepada pelaku.

    Dalam perjalanannya, ternyata anak korban langsung dinyatakan gagal saat tes pemeriksaan kesehatan tahap pertama.

     

  • Pasuruan Bersholawat Tutup Pekan Raya Santri 2025, Wabup Shobih: Semua Berjalan Lancar

    Pasuruan Bersholawat Tutup Pekan Raya Santri 2025, Wabup Shobih: Semua Berjalan Lancar

    Pasuruan (beritajatim.com) – Puncak kemeriahan Pekan Raya Santri 2025 di Kabupaten Pasuruan ditutup dengan kegiatan Pasuruan Bersholawat bersama Habib Ali Zainal Abidin Bin Assegaf dari Pekalongan. Ribuan jamaah memadati Lapangan A. Yani, Kecamatan Grati, Selasa (4/11/2025) malam, untuk bersholawat bersama dalam suasana penuh keberkahan.

    Kegiatan tersebut menjadi penutup seluruh rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Pasuruan. Acara berlangsung khidmat sekaligus meriah, menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah daerah, ulama, dan masyarakat.

    Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Pasuruan Shobih Asrori, Sekda Yudha Triwidya Sasongko, anggota DPRD, Forkopimda, kepala OPD, dan tokoh masyarakat. Sejumlah ulama kharismatik seperti KH Ali Ridho, KH Ma’sum Hasyim, dan KH Imron Mutamakkin juga turut memberikan doa dan keberkahan bagi masyarakat Pasuruan.

    Dalam sambutannya, Wabup Shobih Asrori menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas suksesnya seluruh rangkaian kegiatan Hari Santri di Kabupaten Pasuruan.

    “Malam ini adalah malam puncak Hari Santri Nasional di Kabupaten Pasuruan. Senang dan bersyukur karena semua kegiatan berlangsung lancar dan meriah,” ujar Shobih.

    Wabup menegaskan, keberhasilan penyelenggaraan Pekan Raya Santri 2025 tidak lepas dari kerja keras panitia dan kolaborasi antara Pemkab Pasuruan, PCNU Kabupaten Pasuruan, dan PCNU Bangil, serta dukungan seluruh elemen masyarakat.

    “Terima kasih kepada semua pihak yang ikut mensukseskan acara ini. Mulai dari persiapan hingga malam puncak, semuanya berjalan dengan penuh semangat kebersamaan,” tambahnya.

    Shobih juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen Hari Santri sebagai sarana memperkuat ukhuwah dan meningkatkan keimanan.

    “Mari kita terus bersyukur dan menjaga nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Pasuruan selalu mendapat berkah dan perlindungan dari Allah SWT,” ujarnya.

    Sementara itu, lantunan sholawat dari Habib Ali Zainal Abidin sukses menggugah hati jamaah yang hadir. Dalam tausiyahnya, Habib Ali mengajak umat untuk memperbanyak sholawat sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW dan doa agar negeri ini senantiasa diberkahi.

    “Kalau sholawatan terus seperti ini, insyaallah Pasuruan, Jawa Timur, dan Indonesia akan dijauhkan dari mara bahaya. Semoga menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tutur Habib Ali disambut gemuruh sholawat para jemaah. [ada/beq]

  • Asyik, BPKB Bisa Diantar ke Rumah Gratis!

    Asyik, BPKB Bisa Diantar ke Rumah Gratis!

    Jakarta

    BPKB bisa diantar ke rumah tanpa dipungut biaya sepeserpun. Pemilik kendaraan pun tak perlu repot ambil BPKB di Samsat.

    BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) tak langsung jadi usai pembelian mobil dan motor baru. Biasanya prosesnya bisa mencapai satu bulan setelah pembelian. Kalau sudah jadi, bisa diambil di Samsat.

    Tapi Satlantas Polres Pekalongan punya terobosan baru dengan mengenalkan program bernama BPKB Delivery Kajen (Kulo Anter ten Penjenengan). Berkat layanan ini, pemilik kendaraan baru tak perlu datang ke kantor Samsat hanya untuk mengambil BPKB.

    Kanit Regident Satlantas Polres Pekalongan, Ipda Arvito Fernaldy menjelaskan program ini dilakukan agar layanan proses registrasi kendaraan jadi lebih cepat. Terpenting, kamu tak akan dipungut biaya saat pengantaran. Jadi kamu hanya perlu duduk manis di rumah tanpa keluar duit sepeser pun saat BPKB itu diantar.

    “BPKB Delivery ini ditujukan bagi pemilik kendaraan yang belum sempat mengambil BPKB-nya. Petugas akan mengkonfirmasi terlebih dahulu, kemudian mengantarkan langsung ke alamat pemilik secara gratis tanpa biaya tambahan apa pun,” jelas Arvito dilansir laman Korlantas Polri.

    Menurutnya, kehadiran layanan ini juga diharapkan memberi dampak positif. Masyarakat akan lebih mudah mengurus kelengkapan kendaraan tanpa memikirkan waktu untuk datang ke kantor pelayanan. Dengan adanya pelayanan delivery ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam hal administrasi kendaraan bermotor.

    “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan baik. Semoga kesadaran membayar pajak dan tertib administrasi kendaraan semakin meningkat,” terangnya.

    (dry/din)

  • Viral Pengakuan Seorang Perempuan Keracunan Jamur Enoki

    Viral Pengakuan Seorang Perempuan Keracunan Jamur Enoki

    JAKARTA – Seorang perempuan di Pekalongan viral di media sosial usai membagikan pengalamannya mengonsumsi jamur enoki dan berujung keracunan. Ia mengatakan saat itu setelah makan jamur enoki merasa mual dan muntah yang tak kunjung membaik.

    “Habis makan enoki, asam lambung naik terus muntah-muntah putih setiap beberapa menit, lebih dari 10 kali,” kata perempuan bernama Ameliya itu, di akun TikToknya, dikutip pada Selasa, 4 November 2025.

    Dia kemudian dilarikan ke IGD dalam kondisi kuku yang sudah membiru keunguan dan seluruh badan terasa dingin. Saat itu, Ameliya mengaku tubuhnya terasa sangat lemas.

    “Sampai nggak bisa ngerasain badan lagi, jantung lemah pandangan sudah kosong,” tambahnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa ia terkena infeksi bakteri dari jamur enoki yang dimakan. Sementara asam lambung yang dialaminya karena rasa pedas dari seblak yang dikonsumsi bersamaan dengan jamur enoki tersebut.

    Dokter kemudian menyarankannya untuk menghentikan sementara konsumsi jamur enoki. Ini lantaran tinggi risiko infeksi bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan baik.

    “Yang pecinta enoki kaya aku mending stop apalagi suka dicampurin sama seblak, jangan sampai kayak aku,” lanjut Ameliya.

    Sementara itu, belum diketahui pasti infeksi bakteri jenis apa yang dialami oleh Ameliya hingga keracunan. Namun, jamur enoki sebelumnya memang sudah sempat disorot terkait kontaminasi dengan bakteri Listeria monocytogenes, yang menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Listeria monocytogenes merupakan suatu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

    Bakteri tersebut biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan peralatan makan yang tidak bersih. Sementara, makanan yang sering terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.

  • Baru 26 Tahun Sudah Dianggap Tua, Pahitnya Realita Cari Kerja di Indonesia

    Baru 26 Tahun Sudah Dianggap Tua, Pahitnya Realita Cari Kerja di Indonesia

    Jakarta

    Meski aturan batas usia sebagai syarat lowongan kerja sudah dihapus pemerintah, realita di lapangan belum berubah. Bahkan beberapa pelamar yang sebetulnya masih tergolong usia muda kesulitan karena ada syarat semacam ini.

    Di antaranya ada Fery (26) dan Nasrul (26) yang merasakan pahitnya situasi tersebut. Keduanya datang ke acara Jakarta Jobfest di Gedung Pertemuan Sasana Pakarti, Pancoran, Jakarta Selatan, hanya untuk mengetahui bahwa usianya sudah ‘tak muda’ lagi di mata perusahaan.

    Sebab saat melamar di perusahaan retail yang ikut serta dalam job fair itu, dikatakan bahwa syarat usia untuk mendaftar adalah 24 tahun. Meski mereka berdua tak tahu alasan pasti mengapa batas usia untuk lowongan kerja ini sangat rendah.

    “Masih ada syarat batas usia, tadi pas ditanya-tanya katanya batasnya 24 tahun,” kata Feri kepada detikcom, Selasa (4/11/2025).

    Namun pada akhirnya, keduanya mencoba peruntungan dengan tetap mendaftar dengan harapan ada keajaiban mereka bisa diterima kerja. Setidaknya mereka tak berkecil hati dan sudah berusaha sebaik mungkin.

    “Ya daftar saja, coba saja meski tahu nggak diterima. Mungkin kalau kita berkali-kali dicoba mungkin ada kebijakan dari mereka. Tapi kalau sudah berkali-kali nggak juga ya berarti memang begitu kebijakan dari mereka,” ucap Nasrul.

    Terlebih mengingat salah satu dari mereka, Fery, sudah beberapa kali mendaftar ke perusahaan ritel yang sama meski belum juga membuahkan hasil. Tentu di luar itu ia tetap mendaftar di luar sektor retail.

    “Kemarin sudah dua kali, langsung ke gudangnya tuh wilayah Jakarta II, cuma gagal di psikotes Terus satu lagi sudah kasih berkas, perkenalan, nggak tahu kenapa disuruh pulang, tunggu 7 hari,” cerita Fery.

    Pada akhirnya yang terpenting bagi Fery dan Nasrul saat ini adalah bagaimana cara mendapatkan pekerjaan layak. Setidaknya memberikan gaji setara UMR, mengingat mereka merupakan perantauan asal Pekalongan.

    “Kalau nggak UMR, setengah gaji saja sudah habis buat kos, belum buat makan. Kalau nggak dapat makan dari tempat kerja kita buat makan saja sulit,” terang Nasrul.

    (igo/fdl)

  • Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Viral Curhat Wanita Pekalongan ‘Keracunan Enoki’, Berujung Dilarikan ke IGD

    Jakarta

    Wanita 26 tahun di Pekalongan mendadak viral pasca dirinya menceritakan pengalaman mengonsumsi jamur enoki, yang berujung keracunan. Kala itu, ia mengaku mengeluhkan gejala mual muntah tak kunjung membaik.

    “Habis makan enoki, asam lambung naik terus muntah-muntah putih setiap beberapa menit, lebih dari 10 kali,” cerita Ameliya, dalam akun pribadi TikToknya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan Rabu (4/11/2025).

    Ia kemudian dilarikan ke IGD dengan kondisi kuku sudah membiru keunguan dan seluruh badannya terasa dingin. Ameliya merasa tubuhnya sangat lemas.

    “Sampai nggak bisa ngerasain badan lagi, jantung lemah padangan sudah kosong,” lanjut dia.

    Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyebut Ameliya terkena infeksi bakteri dari enoki, sementara asam lambung yang dialaminya karena rasa pedas dari seblak yang dikonsumsi berbarengan dengan jamur enoki.

    Dokter kala itu menyarankan Ameliya untuk menyetop sementara konsumsi jamur enoki, lantaran tinggi risiko infeksi bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan baik.

    “Yang pecinta enoki kaya aku mending stop apalagi suka dicampurin sama seblak jangan sampai kaya aku,” pungkasnya.

    Belum diketahui pasti infeksi bakteri jenis apa yang dialami Alemiya hingga mengalami keracunan. Namun, jamur enoki sebelumnya memang sempat disorot terkait kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang menyebabkan kejadian Luar Biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

    Pakar keamanan pangan UGM, Prof Dr I Endang S Rahayu, MS, menyebutkan bakteri Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis. Bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Selanjutnya, masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan yang lain, termasuk saraf. Bisa menimbulkan efek serius pada golongan rentan seperti, balita, lansia, serta ibu hamil.

    “Bakteri yang terkonsumsi ibu hamil juga bisa membahayakan kandungan,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

    Trisye, sapaan akrab dari Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM ini, menjelaskan bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mampu tumbuh di antara suhu 1 hingga 44 derajat celcius, dengan suhu optimum 35 hingga 37 derajat celcius. Namun, pada suhu 7 hingga 10 derajat celcius masih bisa tumbuh dengan cepat.

    Listeria monocytogenes juga dapat bertahan pada kondisi garam yang tinggi dan pH>5. Selain itu, juga resisten terhadap pengeringan.

    “Kendati begitu, akan mati jika terpapar suhu pasteurisasi yakni 80 derajat celcius,” terang Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini.

    Listeria monocytogenes biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan perlatan yang tidak bersih. Sementara makanan yang sering terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Supermoon 5 November Jadi yang Terbesar, Berpotensi Picu Banjir Rob

    Supermoon 5 November Jadi yang Terbesar, Berpotensi Picu Banjir Rob

    Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena Supermoon atau Purnama Perige akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 5 November 2025.

    Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa, Thomas Djamaluddin, menjelaskan supermoon adalah kondisi ketika Bulan tampak lebih besar karena jaraknya berada paling dekat dengan Bumi dibandingkan purnama pada umumnya. Dia menuturkan, tahun ini terdapat tiga supermoon, tapi supermoon pada 5 November menjadi yang terbesar. 

    “Tahun 2025 terjadi 3 supermoon yakni 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember. Supermoon 5 November adalah yang terbesar karena berada pada jarak terdekat, 357.000 km, dari rata-rata 384.000 km,” kata Thomas saat dihubungi Bisnis pada Selasa (4/11/2025).

    Thomas menambahkan, dampak dari supermoon ini adalah terjadinya pasang maksimum yang berpotensi menimbulkan banjir rob di wilayah pesisir. Selain itu, ukuran dan kecerahan Bulan pada supermoon juga meningkat signifikan.

    “Supermoon sekitar 14% lebih besar dan sekitar 30% lebih terang dari rata-rata purnama,” jelasnya.

    Namun, Thomas menekankan besarnya potensi pasang dan banjir rob juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi cuaca di laut, sehingga tidak bisa diprediksi secara pasti perbandingannya dengan kejadian sebelumnya. Thomas mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir agar waspada sekitar dua hari sebelum dan sesudah supermoon berlangsung.

    “Daerah pantai yang sering banjir rob perlu waspada sekitar +/- 2 hari sejak supermoon,” ujarnya.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkap fenomena Supermoon pada 5 November 2025 berpotensi meningkatkan pasang maksimum air laut dan memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan dampak dari fenomena ini bisa berlangsung hingga 24 November 2025, dengan periode krusial sekitar tanggal 4–8 November 2025.

    “Kombinasi ini memperkuat gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan,” kata Guswanto saat dihubungi Bisnis pada Senin (3/11/2025).

    Dia menambahkan BMKG menyatakan Supermoon kali ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun dan berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Indonesia hingga 24 November 2025. Adapun wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan mencakup pesisir utara Jawa seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Surabaya; Sumatera bagian timur seperti Medan, Dumai, dan Palembang; serta kawasan Bali dan Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok dan Bima.

    Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah mitigasi sejak dini.

    BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir untuk menghindari aktivitas di pesisir pada periode pasang maksimum, mengamankan barang-barang penting dan infrastruktur di sekitar garis pantai, memantau informasi pasang surut dan peringatan dini dari BMKG secara berkala. 

    “Serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan genangan dan evakuasi jika diperlukan,” katanya.

  • BMKG Peringatkan: Purnama Perige Picu Banjir Rob di Jakarta, Semarang, dan Surabaya

    BMKG Peringatkan: Purnama Perige Picu Banjir Rob di Jakarta, Semarang, dan Surabaya

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fenomena Supermoon pada 5 November 2025 berpotensi meningkatkan pasang maksimum air laut dan memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia seperti Jakarta hingga Surabaya.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan dampaknya bisa berlangsung hingga 24 November 2025, dengan periode krusial sekitar tanggal 4–8 November 2025. 

    Dia menambahkan Fenomena Supermoon atau Purnama Perige terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi (perige) dan bertepatan dengan fase purnama. 

    “Kombinasi ini memperkuat gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan,” kata Guswanto saat dihubungi Bisnis pada Senin (3/11/2025). 

    Dia menambahkan, BMKG menyatakan Supermoon kali ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun. Bahkan berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Indonesia hingga 24 November 2025. 

    Adapun wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan mencakup pesisir utara Jawa seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Surabaya; Sumatera bagian timur seperti Medan, Dumai, dan Palembang; serta kawasan Bali dan Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok dan Bima.

    Lebih lanjut, Guswanto mengatakan BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah mitigasi sejak dini. Dia mengatakan BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir untuk menghindari aktivitas di pesisir pada periode pasang maksimum, mengamankan barang-barang penting dan infrastruktur di sekitar garis pantai, memantau informasi pasang surut dan peringatan dini dari BMKG secara berkala. 

    “Serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan genangan dan evakuasi jika diperlukan,” katanya. 

    Diketahui, fenomena bulan purnama perige terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB dengan jarak terdekat 356.833 km, menjadikannya jarak Bumi-Bulan terdekat sepanjang 2025 dan semi-diameter 16’ 44,28”.

    Sebagai perbandingan, Purnama Apoge pada 13 April 2025 memiliki jarak 406.006 km dengan semi-diameter lebih kecil, yakni 14’ 42,65”. Perigee dan apogee memengaruhi pasang surut laut melalui variasi gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, di mana posisi Bulan yang lebih dekat (perigee) meningkatkan kekuatan tarikan, sementara posisi lebih jauh (apogee) melemahkannya.

    Fenomena ini berkontribusi pada ketinggian air laut yang bervariasi, meskipun pengaruh utama tetap dari siklus harian gravitasi Bulan dan Matahari.

    Diketahui, pasang surut laut terjadi karena gaya gravitasi Bulan menarik air laut ke arahnya, menciptakan tonjolan air di sisi Bumi yang menghadap Bulan, sementara gaya sentrifugal menyebabkan tonjolan di sisi berlawanan.