Prabowo Turut Berduka Cita Atas Banjir dan Longsor di Pekalongan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
menyampaikan duka cita mendalam bagi masyarakat yang terdampak musibah banjir dan
tanah longsor
di
Pekalongan
, Jawa Tengah.
Ucapan itu disampaikannya sesaat sebelum lepas landas ke India di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).
“Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah
bencana banjir
dan longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo, Kamis.
Ia menegaskan sudah menugaskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk turun langsung dan bergerak cepat ke lokasi.
BNPB bakal membantu pemerintah daerah (pemda) setempat menanggulangi bencana.
“Bergerak cepat di lokasi membantu pemda dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meyakini bahwa segera ada tindakan bantuan dan semua bantuan harus cepat dan tepat sasaran,” ucap dia.
Lebih lanjut ia menegaskan, dirinya akan terus memantau perkembangan meski berada di luar negeri selama beberapa hari ke depan. “Saya terus akan memantau perkembangan,” tandas Prabowo.
Sebelumnya diberitakan, bencana tanah longsor dan banjir melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (21/1/2025).
Sedikitnya, 17 korban tewas dan belasan lainnya masih hilang akibat longsor di Pekalongan.
Selain dilanda bencana longsor, sejumlah wilayah di Pekalongan, termasuk Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun, juga direndam banjir.
Bencana longsor ini terjadi akibat hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Pekalongan selama beberapa jam sejak Senin (20/1/2025).
Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, menyatakan bahwa longsor di Desa Kasimpar menyebabkan sejumlah korban tertimbun material longsoran tebing.
“Korban paling banyak di Desa Kasimpar. Tertimbun longsoran tebing. Ada itu sampai satu rumahnya sekdes tertimbun,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Pekalongan
-
/data/photo/2025/01/23/679222a429d8e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Turut Berduka Cita Atas Banjir dan Longsor di Pekalongan Nasional 23 Januari 2025
-

Prabowo Perintahkan Kepala BNPB Bergerak Cepat Bantu Korban Bencana Pekalongan
loading…
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka cita atas musibah banjir dan longsor yang yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah. Foto/SindoNews/raka dwi novianto
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka cita atas musibah banjir dan longsor yang yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah.
“Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas musibah bencana banjir dan longsor di Pekalongan Jawa Tengah yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo di Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Prabowo mengaku sudah menugaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan aparat untuk bergerak cepat ke lokasi untuk memberikan bantuan.
“Saya sudah tugaskan langsung Kepala BNPB dan aparatnya untuk bergerak cepat di lokasi membantu pemda dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meyakini segera ada tindakan bantuan dan semua bantuan harus cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.
Prabowo mengaku akan memantau perkembangan penanganan bencana di Pekalongan tersebut. “Saya terus akan memantau perkembangan,” katanya
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 21 orang meninggal dunia akibat longsor yang melanda Pekalongan, Jawa Tengah.
“Berdasarkan data per hari ini Kamis (23/1/2024) bancana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan yang terjadi pada (21/1) menelan korban jiwa sebanyak 21 orang, dengan 58 jiwa lainnya harus meninggalkan tempat tinggal mereka,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (23/1/2025).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan selain korban jiwa, dilaporkan kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor.
Tim SAR harus menghadapi kendala akses menuju lokasi terdampak karena terputus akibat longsor. Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak.
“BNPB mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu,” paparnya.
(cip)
-

Genjarkan Pencarian Penyintas Longsor Pekalongan, Dompet Dhuafa Sisir Lokasi Terdampak
PEKALONGAN – Satu hari pascabanjir bandang di Pekalongan, Rabu 22 Januari, Dompet Dhuafa melalui relawan Disaster Management Center (DMC) DD Jateng masih melanjutkan penyisiran untuk membantu evakuasi penyintas terdampak longsor yang melanda wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak beberapa hari terakhir.
Hingga hari ini, Dompet Dhuafa bersama relawan gabungan lainnya masih melakukan pencarian dengan penyisiran di lokasi terdampak guna mencari korban yang masih tertimbun. Saat ini, sudah ditemukan sebanyak 20 korban meninggal dunia. Pada Selasa 21 Januari, ditemukan 17 jenazah, sedangkan sampai Rabu 22 Januari siang ditemukan tiga jenazah.
Tim gabungan juga melakukan pembersihan material longsor. Banyak rumah warga yang hanyut terbawa arus banjir, sementara longsoran tanah menyapu bersih area pemukiman di beberapa desa.
“Saat ini kami masih berupaya melakukan penyisiran untuk pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan material longsor,” ujar Yusuf, Penanggung Jawab Program Kebencanaan Dompet Dhuafa Jateng.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan sejak Senin 20 Janauri sore, mengakibatkan debit air sungai meningkat drastis. Kondisi ini memicu banjir bandang di beberapa titik, termasuk di Kecamatan Petungkriyono. Intensitas hujan yang tinggi membuat tanah di daerah pegunungan menjadi tidak stabil, memicu longsoran besar yang menghantam pemukiman warga.
Selain itu, jembatan utama yang menghubungkan wilayah Petungkriyono dengan daerah sekitarnya putus akibat derasnya arus banjir. Hal ini memaksa tim penyelamat dan distribusi bantuan untuk mencari jalur alternatif yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama.
Longsoran tanah juga merusak jaringan listrik dan telekomunikasi, menyebabkan sebagian besar wilayah terdampak kehilangan akses komunikasi. Kondisi ini semakin menyulitkan koordinasi evakuasi dan pendistribusian bantuan darurat kepada para korban.
Hingga malam ini, Tim Dompet Dhuafa Jateng terus memantau perkembangan situasi dan bersiap untuk memberikan bantuan lanjutan. Mereka juga mengajak masyarakat luas untuk ikut berkontribusi melalui donasi guna meringankan beban para korban bencana di Pekalongan.
Sahabat, mari kita bergandengan tangan untuk membantu saudara-saudara yang tengah dilanda musibah. Kamu bisa menyalurkan kebaikanmu melalui: Bantu Korban Banjir & Longsor Pekalongan.
-

Kisah di Balik Kebakaran Glodok Plaza: Suami Pamit DLK, Jasadnya Ditemukan di Tempat Karaoke – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Ada kisah drama rumah tangga di balik peristiwa kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Sang suami yang sebelumnya pamit pergi dinas luar kota, ternyata jasadnya ditemukan di sebuah tempat karaoke.
Kisah ini diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers terkait bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, dilansir WartaKotaLive.com, Rabu (22/1/2025).
Awalnya, Suharyanto menjelaskan agar para suami tidak berbohong kepada istri, karena bencana bisa menimpa siapa saja dan di mana saja.
Seperti saat longsor terjadi di Pekalongan, sebanyak delapan orang dilaporkan hilang, namun ternyata satu orang tiba-tiba ada yang kembali ke rumah dan sudah bersama keluarganya.
“(Longsor di Pekalongan) ini sama kasus di kebakaran di Glodok itu.”
“Ada seorang bapak-bapak yang izin ke istrinya ke luar kota, tetapi ternyata menjadi salah satu korban di Glodok. Itu biasa di bencana, makanya kalau bapak-bapak jangan bohong sama istri. Bahaya, itu kejadian nyata itu yang di Glodok itu,” ujar Suharyanto memberikan arahan.
Apa yang dikatakan Suharyanto ini merujuk pada sebuah komentar di video kebakaran Glodok Plaza di media sosial.
Sebuah akun TikTok bernama @akusuka575 dengan nama Hasya menyematkan komentar dan mengaku suaminya menjadi salah satu korban tewas di Tiyara Karaoke, yang berada di Glodok Plaza.
Ia menunggu suaminya pulang dinas luar kota, namun ternyata sang suami meninggal di tempat karaoke itu.
“Dari salah satunya korban di sana ada suamiku padahal tiga hari lalu dia minta izin ke saya ada kerjaan di Surabaya tapi tadi siang saya dapat kabar dari temannya (suami meninggal di karaoke),” demikian komentar pemilik akun tersebut dalam video TikTok @ulhandoank93, MInggu (19/1/2025).
Dari curhatan itu, banyak warganet yang ikut berduka atas kabar tersebut.
Mereka juga menyayangkan sikap suami yang membohongi istrinya itu.
Update Kebakaran di Glodok Plaza
Diketahui, sampai Rabu (22/1/2025) hari ini, tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.
Dua kantong jenazah itu dibawa dari lantai tujuh, delapan dan sembilan.
“Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai delapan dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.
Hingga saat ini, total ada 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.
Di sisi lain, pihak RS Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.
Pasalnya, para korban sulit kenali lagi.
“Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa.”
“Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, Sabtu (18/1/2025).
Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.
“Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelas Ahmad.
Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.
“Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya.”
“Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkap Ahmad.
Diketahui, sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.
Mereka yang dilaporkan hilang di antaranya:
Ade Aryati (29)
Sinta Amelia (20)
Aldrinas (29)
Aulia Belinda (28)
Oshima Yukari (25)
Deri Saiki (25)
Indira Seviana Bela (25)
Keren Shalom J (21)
Intan Mutiara (26)
Desty (42)
Zukhi Radja (42)
Chika Adinda Yustin (26)
Muljadi (56)
Dian Cahyadi (38)Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kepala BNPB Ungkap Ada Suami Izin ke Istri Dinas Luar Kota, Tetapi Tewas di Kebakaran Glodok Plaza
(Tribunnews.com/Galuh widya Wardani/Abdi Ryanda Shakti)(WartaKotalive.com/Budi Sam Lau Malau)
-

Penampakan Motor-Mobil Terseret Longsor di Pekalongan
Jakarta –
Pencarian korban hilang terseret banjir dan longsor di Petungkriyono, Pekalongan, terus berlanjut. Di area pencarian, di persawahan sekitar rumah Sekretaris Desa Kasimpar ditemukan puing-puing bangunan, motor dan mobil yang terseret longsor.
Bencana itu terjadi pada Senin (20/1) petang. Saat itu beberapa warga yang berteduh di rumah Sekdes Kasimpar ikut terseret longsor. Lokasi pencarian korban ini sebelumnya area persawahan, kini banyak ditemukan puing-puing material bangunan rumah.
Tampak ada satu mobil dan sekitar enam kendaraan sepeda motor yang ditemukan di lokasi. Diduga kendaraan itu tersapu aliran longsor sekitar 200 meter.
Lokasi pencarian ini berada sekitar 500 meter dari titik longsor di Allo Kafe. Salah satu warga, Suyatno (70), menyebut material bangunan dan kendaraan di lokasi terseret longsor dari atas.
“Areal itu persawahan warga. Kalau ada puing-puing rumah, ada mobil sama motor, itu keseret dari atas,” ujar Suyatno kepada detikJateng saat ditemui di lokasi, dilansir detikJateng, Kamis (23/1).
Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Hal senada disampaikan warga Yosorejo, Petungkriyono, Budiartono (45). Dia dan warga lainnya berupaya mencari korban hilang akibat longsor tersebut.
Simak selengkapnya di sini.
(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Tim K-9 Polda Jateng Temukan Jasad Bayi 5 Bulan di Bencana Longsor Pekalongan, Tertutup Selendang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Jasad bayi berusia 5 bulan ditemukan tertimbun tanah longsor akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Bayi tersebut diketahui bernama Abiyan yang ditemukan oleh tim K-9 Polda Jateng. Adapun jasadnya ditemukan dalam keadaan tertutup selendang di bawah kasur yang tersangkut di pohon bambu dekat saluran air.
Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan, Agus Yusuf mengatakan saat itu, jenazah disambut isak tangis dari paman Abiyan yang ikut memantau proses pencarian.
“Paman korban menangis histeris saat Abiyan ditemukan. Jenazah langsung dibawa ke posko induk,” ucap Agus dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Dalam hal ini, ibunda dari bayi bernama Abiyan ini juga menjadi korban tewas dalam insiden bencana tersebut.
Sedangkan sang ayah, hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya.
Hingga Kamis (23/1), proses pencarian korban longsor dan banjir bandang ini masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Mereka berharap dapat menemukan korban lain yang mungkin masih tertimbun.
Korban meninggal dunia longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, terus bertambah. Hingga Rabu (22/1), jumlah korban longsor Pekalongan yang sudah ditemukan meninggal dunia berjumlah 21 orang, termasuk balita berusia 5 bulan. Sementara 5 orang masih dinyatakan dalam pencarian.
Untuk informasi, Sebanyak 21 orang menjadi korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, hingga Rabu (22/1/2025).
Korban meninggal terakhir ditemukan di sungai, sedangkan enam orang masih dinyatakan hilang.
Menurut Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Pj Gubernur Jateng), Nana Sudjana, saat ini fokus tim gabungan, yakni pencarian korban hilang.
“Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” kata Nana melalui keterangan tertulis, dilansir TribunJateng.com.
Selanjutnya. Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.
Hal tersebut, dilakukan guna mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi,
“Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” ucap Nana.
Adapun proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan.
Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
Pemprov Jawa Tengah pun telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sedangkan BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4423607/original/064019900_1683784687-banjir_kereta_api.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
29 Perjalanan Kereta Api Dialihkan Dampak Banjir Grobogan – Page 3
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi pada Senin, 20 Januari 2025 lalu berdampak pada kejadian bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah Jawa Tengah.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng pada Selasa, 21 Januari 2025, sejumlah daerah dilanda bencana banjir dan di antaranya berada di Brebes, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kendal, Pekalongan, Grobogan, Demak, Banjarnegara, dan Sragen.
Banjir tersebut merendam ribuan rumah, fasilitas umum rusak, ribuan warga mengungsi, lahan pertanian terendam, dan sebagainya.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana. Cuaca ekstrem telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jateng dilanda bencana.
“Sehingga kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi (bencana),” ujar Nana dalam keterangan teetulis pada Selasa, 21 Januari 2024.
Nana mengimbau kepala daerah di kabupaten kota yang terdampak bencana hidrometeorologi, melakukan koordinasi lintas sektoral.
“Harus betul-betul mampu berkoordinasi, kolaborasi, bersinergi,” ujarnya.
Misalnya dalam penanganan banjir dan longsor, lanjut Nana, pemerintah di daerah harus sigap menyiapkan lokasi pengungsian.
“Kira-kira para pengungsi ini harus kita evakuasi ke mana, ini sudah ada lokasi-lokasi yang sudah kita siapkan,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5105696/original/068826800_1737546539-20250122-Pencarian_Korban-AFP_1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.
“Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.
Dalam hal ini, kata dia, berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.
Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.
“Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” katanya.
Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Selanjutnya pada hari Jumat (24/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Sementara pada hari Sabtu (25/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.
“Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” kata Teguh.
-

Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Empat korban longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ditemukan di hari kedua pencarian, Rabu (22/1/2025).
Keempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, termasuk salah satunya bayi berusia 5 bulan bernama Afkar Abiyan.
Mereka adalah:
Aisyah (perempuan)
Ta’ari (laki-laki)
Afkar Abiyan (bayi laki-laki usia 5 bulan)
Ta’adi (laki-laki)Nama keempat korban ini sebelumnya masuk dalam daftar korban yang hilang akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) sore.
Dengan ditemukannya 4 korban hilang ini, maka jumlah korban meninggal hingga Kamis (23/1/2025) pagi tercatat sebanyak 21 orang dari sebelumnya 17 korban.
Sementara korban hilang tinggal 5 orang lagi.
Berikut identitas lengkap korban akibat longsor di Pekalongan:
Korban Meninggal Ditemukan Selasa (21/1/2025):
Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
Sutar (49), warga Tlogopakis.
Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
Supari (37), warga Desa Kasimpar.
Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.Daftar korban tewas ditemukan Rabu (22/1/2025):
Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi PetungkriyonoIdentitas Korban yang Belum Ditemukan
M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
Giyanto, warga Desa Gumelem
Tegar Hariyanto, warga Batang
M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
Aurel, warga KasimparPencarian korban akan dilanjutkan di hari ketiga, Kamis (23/1/2025) oleh Tim SAR Gabungan.
Detik-detik Penemuan 4 Jasad Korban
Empat korban yang ditemukan pada hari kedua pencarian Rabu kemarin ditemukan pada lokasi yang berbeda.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono menceritakan detik-detik penemuan keempat jenazah korban.
Budiono mengatakan, jenazah pertama yang ditemukan adalah Aisyah.
Aisyah ditemukan tim pukul 10.06 WIB di jarak 4,7 KM dari lokasi kejadian.
Tak sampai satu jem kemudian, korban kedua, Ta’ari ditemukan di sektor 2 di atas rumah Carik Desa Kasimpar pada pukul 10.53 WIB.
Selang dua jam sekitar pukul 12.05 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban.
Dia adalah Afkar Arbiyan, seorang bayi berusia 5 bulan. Jasad bayi ini ditemukan di sektor 1.
Tubuhnya tersangkut di pohon bambu yang berada di bawah tak jauh dari rumahnya.
Pukul 18.45 WIB tim berhasil menemukan korban bernama Ta’adi“Terakhir, tim SAR gabungan mendapatkan laporan dari warga ada yang melihat sesosok jasad di bawah jembatan yang terputus, dan pada pukul 18.45 WIB berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi bernama Ta’adi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.
Budiono mengungkapkan, dengan ditemukannya 4 korban, hingga Rabu (22/1/2025) sore jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.
Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang.
“Pencarian pada hari ini dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak 300 personel yang terbagi dalam 4 SRU (Search and Rescue Unit), dan difokuskan pada pencarian di area sekitar rumah Sekdes Kasimpar, sekitar cafe Allo, dan pemancingan,” ungkapnya.
Tersangkut Bambu
Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan Agus Yusuf mengatakan, bayi Afkar Arbiyan ditemukan di bawah kasur springbed.
Jasadnya terlilit dengan selendangnya.
“Arbiyan ditemukan di bawah selokan, pas aliran air. Karena saat tim SAR mencari korban, melihat ada springbed yang menyangkut di pohon bambu,” ujarnya.
Rumah Arbiyan hilang dan terbawa longsor sejauh sekitar 30 meter dari lokasi awal.
“Ibunya Arbiyan juga jadi korban yang meninggal dunia, bapaknya alhamdulilah selamat. Tapi saat ini belum diketahui keberadaannya,” ucapnya.
Paman korban histeris saat melihat keponakannya Arbiyan menjadi korban longsor.
“Paman korban yang melihat langsung Arbiyan ditemukan, menangis histeris. Arbiyan langsung dibawa ke posko induk,” tambahnya.
Sekdes dan Anaknya Jadi Korban
Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, menjelaskan longsor juga terjadi di beberapa titik lain di wilayah tersebut, termasuk di Desa Tlogohendro dan Gumelem.
Longsor telah memutus akses menuju Petungkriyono, dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak.
“Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada. Kemungkinan yang bisa dilewati adalah melalui Wanyasa, Banjarnegara,” jelas Yulian.
Yulian juga mengungkapkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah Sekdes Kasimpar.
“Satu keluarga, yang sudah ditemukan, sekdes dan anaknya, meninggal dunia,” ungkapnya.
Desa Kasimpar menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak akibat longsoran tebing yang menimbun rumah-rumah warga, termasuk rumah Sekdes.
Meskipun data jumlah pengungsi belum dapat dipastikan, Yulian melaporkan bahwa beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sementara pihaknya terus menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak.
“Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ada. Ini kami sedang menyiapkan dapur umum. Nanti akan kami update lagi datanya,” tambah Yulian.
Sebagian warga yang mengungsi memilih berlindung di rumah keluarga atau tetangga terdekat.
Sumber: (TribunJateng.com) (Tribunnews.com/Wik)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE Longsor Petungkriyono : Aisyah Ditemukan 4,7 Kilometer dari TKP hingga 4 Korban Tertimbun
-
/data/photo/2025/01/22/6790c6971e492.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang Regional 23 Januari 2025
Update Longsor Pekalongan: 21 Orang Meninggal, 6 Hilang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengumumkan jumlah korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, bertambah menjadi 21 orang pada Rabu (22/1/2025) pukul 18.20 WIB.
Korban terakhir ditemukan di sungai. Hingga kini, enam orang masih dinyatakan hilang.
“Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” ujar Nana melalui keterangan tertulis.
Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.
Permintaan tersebut disampaikan kepada Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.
“Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” kata Nana.
Proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan.
Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sementara BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta.
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa operasi TMC akan dimulai pada Kamis, 23 Januari 2025, dan berlangsung selama sepekan.
“TMC bertujuan mencegah cuaca ekstrem dan memastikan kelancaran pencarian korban,” ujar Suharyanto.
Upaya pencarian korban hilang tetap menjadi prioritas utama. Selain itu, pembukaan akses jalan dan penyediaan kebutuhan dasar untuk para pengungsi juga menjadi perhatian utama pemerintah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.