kab/kota: Pekalongan

  • Kisah Pemudik Jakarta Ditinggal Bus Saat BAB di Rest Area Tol Cipali, Dapat Rezeki Bertemu Polisi

    Kisah Pemudik Jakarta Ditinggal Bus Saat BAB di Rest Area Tol Cipali, Dapat Rezeki Bertemu Polisi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pria bernama M Fahruk nampak kebingungan saat berada di rest area KM 130 Tol Cipali sejak Selasa (1/4/2025) sekira pukul 01.00 WIB.

    Bukan tanpa alasan, Fahruk (30) bingung karena bus yang ditumpanginya sudah tidak ada.

    Awalnya, bus yang ditumpanginya sedang bersitirahat di Rest Area KM 130 Tol Cipali wilayah hukum Polres Indramayu.

    Ia lalu pergi ke toilet untuk buang air besar (BAB.

    Namunsaat keluar dari toilet, dirinya sudah tidak melihat bus yang ditumpanginya itu.

    Padahal, pemudik asal Jakarta itu ingin pulang kampung ke Pekalongan, Jawa Tengah. 

    Akhirnya pada pagi harinya ia meminta tolong polisi yang sedang bertugas di Rest Area 130 Tol Cipali.

    “Jadi pada saat selesai, bus yang ia tumpangi sudah jalan, kemudian yang bersangkutan meminta bantuan petugas yang ada di rest area,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama, kepada Tribun, Rabu (2/4/2025).

    Di pos polisi, Fahruk diajak untuk sarapan terlebih dahulu.

    Setelah itu, polisi mengantar Fahruk menuju ke pul Bus Sinarjaya yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu menggunakan mobil patroli.

    Polisi juga membelikan tiket bus untuk tujuan Pekalongan.

    “Terima kasih kepada Bapak Kapolres Indramayu yang telah mengantarkan saya ke PO Bus Sinarjaya karena saya ketinggalan bus di rest area karena saya buang air besar, tidak bisa tahan jadi saya ketinggalan bus,” ujar dia. 

    Kapolda Jabar Pantau Arus Mudik
     
    Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus memantau aktivitas wisata Pantai Pangandaran dari Udara menggunakan helikopter pada Kamis (3/4/2025).

    Pada kesempatan itu, Kapolda Jabar juga memantau aktivitas arus mudik dan balik di wilayah Bandung, Garut, Tasik, Ciamis hingga Banjar.

    Dalam pantauannya,dia menyebut bahwa meski terjadi kepadatan di kawasan tersebut, namun tak terjadi macet total karena tingginya volume kendaraan.

    “Kondisi arus lalu lintas di jalur tersebut padat namun tetap bergerak. Tidak terjadi stuck arus lalu lintas,” kata Irjen Akhmad Wiyagus.

    Jenderal bintang dua peraih Hoegeng Award Tahun 2022 Kategori Polisi Berintegritas ini, juga meninjau pos pengamanan di Pantai Pangandaran. Termasuk, memantau aktivitas wisata di Pantai Batukaras dan Green Canyon atau Cukang Taneuh.

    Kapolda memberikan arahan kepada anggotanya yang bertugas di Pantai Pangandaran agar terus mengingatkan wisatawan mematuhi aturan di kawasan wisata tersebut. 

    “Yang utama adalah keselamatan wisatawan. Karena itu anggota jangan bosan mengingatkan wisatawan,” ujar dia, yang dalam kunjungan tersebut didampingi para pejabat Utama Polda Jabar.

    Pada H+3 lebaran, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran terus meningkat hingga mencapai 145 ribu pengunjung. Sebagian besar wisatawan berasal dari wilayah Jabar, Jateng, dan DKI. 

    “Keamanan dan ketertiban harus terus diciptakan agar masyarakat merasa nyaman berwisata di Pangandaran,” kata eks Penyidik KPK itu. (TribunJabar)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    Ijazah Jokowi Dikuliti: Kuping dan Hidung Beda

    GELORA.CO – Berbagai kejanggalan terungkap dalam potret fotokopi ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang beredar di media sosial.

    Warganet Indonesia yang terkenal “ganas” kian banyak menguliti dokumen ijazah Jokowi yang diduga dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beredar luas.    

    Soal ijazah Jokowi, memang sudah cukup lama jadi perdebatan. Tak sedikit yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi dari UGM itu. 

    Belakangan isu keaslian ijazah mantan Presiden Indonesia dua periode ini kembali mencuat ke permukaan.

    Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara turut menuliskan komentarnya di media sosial X terkait keriuhan ijazah Jokowi. Ia tertarik dengan unggahan akun X, taufan_wae yang diunggah ulang.

    “Bukti yg ada = Lihat Lingkaran & Garis Pink. Kuping & Hidung Beda. Tgl ijasah vs Pngshn Skripsi 5-11-’85 VS 14-11-’85 Pbbng Beda = Skripsi VS Pernyataannya + Media. Judul beda= Skripsi VS pernyataan pbbng Ttd Beda, Nama pbbng hrf Oe VS U,” demikian kalimat @taufan_wae yang diunggah ulang Hara sebagai sumber.

    “Nemu konten tentang ijazah palsu jokowi, yang ini sangat menarik. Tanggal pengesahan skripsi 14/11/1985, tapi tanggal ijazah 5/11/1985. Jadi, apakah ada manipulasi?” tanya Peneliti bidang Kajian Strategis Lingkar Kajian Kota Pekalongan, Hara Nirankara dikutip redaksi dari akun X pribadinya, Kamis, 3 April 2025.

    Dalam unggahan tersebut, dilampirkan tangkapan layar dua foto Jokowi. Foto pertama memperlihatkan foto lama Jokowi yang masih menggunakan kacamata. Sementara foto lain saat Jokowi berstatus sebagai Presiden Indonesia.

    Dua foto tersebut sama-sama dilingkari di bagian telinga yang dinilai berbeda bentuk.

    “(kejanggalan) Kedua soal tanda tangan dan nama sesuai ejaannya,” tulis Hara sembari menautkan kolase foto di dua dokumen berbeda.

    Dalam dokumen skripsi Jokowi dan mahasiswa lain di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 yang beredar, ada perbedaan ejaan dosen pembimbing. Di dokumen skripsi Jokowi, tertulis dosen pembimbing Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro. Sementara di dokumen lain ejaannya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.

    Kejanggalan ini juga sebelumnya diungkap mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar. Ia menyebut, lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi menggunakan huruf Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Berkaitan dengan polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sudah bersuara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta membantah ijazah mantan orang nomor satu di Indonesia itu palsu.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit.

    Jokowi sendiri juga telah buka suara soal tudingan ijazah palsu. Menurut Jokowi, tuduhan tersebut fitnah.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.

  • Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di 21 daerah di Jateng.

    Wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Menurut Prakirawan BMKG, Arif N, pada Rabu (2/4) cuaca cenderung berawan, namun memasuki siang hingga awal malam, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa daerah. 

    “Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, terutama bagi warga dan pemudik yang melintas atau beraktivitas di daerah rawan bencana,” terang Arif, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data citra satelit, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Temanggung, dan Magelang. 

    Selain itu, beberapa daerah di jalur Pantura bagian tengah yang berisiko terdampak antara lain Kudus, Ungaran, Batang, Kajen, Pekalongan, serta Ambarawa.

    Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diprediksi mengguyur wilayah lainnya, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, dan Tegal.

    BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 19-32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen. 

    Untuk kondisi perairan, ketinggian gelombang di perairan utara Jawa Tengah diprediksi mencapai 0,2-1,25 meter, sedangkan di perairan selatan mencapai 1,25-2,5 meter. 

    “Sementara ini kondisi masih aman terhadap potensi air laut pasang atau rob,” jelasnya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta terus memperbarui informasi dari sumber resmi guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. (*)

  • Potret Padatnya Pemandian Air Panas Pancuran 13 Guci Tegal di H+2 Libur Lebaran

    Potret Padatnya Pemandian Air Panas Pancuran 13 Guci Tegal di H+2 Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Pemandian air panas Pancuran 13 Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, masih menjadi primadona dan pilihan wisatawan yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) Guci seperti pada libur lebaran 1446 H/2025 ini.

    Sesuai pantauan Tribunjateng.com, pada Rabu (2/4/2025), antrean pengunjung yang membeli tiket masuk hendak mandi di Pancuran 13 Guci sampai mengular dan menyebabkan kepadatan. 

    Tidak sampai disitu, kepadatan juga terjadi di bagian dalam kawasan Pemandian Air Panas Pancuran 13 Guci. 

    Pengunjung memadati setiap sudut yang ada, seperti area kolam pemandian air panas, aliran sungai, bahkan di tepian sungai yang dimanfaatkan untuk bersantai sambil menikmati makanan dan minuman. 

    Terlebih pada saat itu kondisi cuaca mendung tapi tidak terjadi hujan, sehingga menimbulkan kesan teduh dan menambah antusias masyarakat untuk mandi di Pancuran 13. 

    Supervisor Pancuran 13 Guci Tegal Rifkhan Khamdi menuturkan, pada H+2 libur lebaran tahun 2025 ini mulai terjadi peningkatan kunjungan jika dibandingkan dua hari sebelumnya. 

    Bahkan kondisi kunjungan saat ini jika dibandingkan pada momen libur lebaran yang sama di tahun 2024, kondisinya lebih ramai pada libur lebaran tahun 2025 ini. 

    “Ada peningkatan sekitar 5 persen. Ya perkiraan kami saat ini kunjungan sekitar 1.000 orang pada H+2 libur lebaran tahun 2025. Sedangkan pada H+1 Lebaran jumlah kunjungan sekitar 800 orang,” jelas Khamdi, pada Tribunjateng.com. 

    Khamdi memprediksi, puncak kunjungan di Pemandian Air Panas Pancuran 13 Guci terjadi pada Sabtu (5/4/2025) dan Minggu (6/4/2025). 

    Selain itu tren kunjungan momen libur lebaran tahun ini juga masih tergolong bagus atau menunjukan tren positif. 

    Terlebih harga tiket masuk Pancuran 13 Guci juga masih sama atau tidak ada kenaikan. 

    Seperti untuk hari Senin-Jumat harga tiket masuk Pancuran 13 Guci Rp 25 ribu per orang. 

    Kemudian hari Sabtu-Minggu dan hari libur harga tiket Rp 27.500 per orang. 

    “Untuk pengamanan, kami menyiapkan 16 personel yang mengawasi di titik-titik rawan. Selain itu sebelum lebaran kami melakukan penataan tempat duduk dan lain-lain supaya lebih nyaman,” ujarnya. 

    Sementara itu, pengunjung Pancuran 13 Guci asal Pekalongan Ayu Nur Aisyah, bercerita bahwa dirinya sudah berkunjung ke Pancuran 13 Guci sebanyak dua kali dan retap berkesan. 

    Kondisi yang sangat ramai pengunjung terutama pada momen libur lebaran seperti saat ini, menurut Aisyah tidak menjadi masalah dan dirinya tetap bisa menikmati mandi air panas alami. 

    Aisyah datang bersama keluarga dan sengaja memilih Guci untuk mengisi libur lebaran karena tujuan utamanya mandi air panas alami di Pancuran 13. 

    Aisyah pun bercerita sempat terjebak kemacetan cukup panjang tapi tidak terlalu lama. 

    Berangkat dari Sragi Pekalongan sekitar pukul 08.00 WIB, dan sampai di kawasan Guci sekitar pukul 11.00 WIB. 

    “Asik sih mandi air panas alami di sini. Air nya panas dan seru karena suasananya ramai pengunjung. Kebetulan sudah dua kali berkunjung ke Pancuran 13 Guci Tegal,” cerita Aisyah. (dta) 

  • “Kami Tak Segan Kirim Kalian ke Nusakambangan” Tegas Anggota DPR RI Sikapi Premanisme Pantura Jateng

    “Kami Tak Segan Kirim Kalian ke Nusakambangan” Tegas Anggota DPR RI Sikapi Premanisme Pantura Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Rizal Bawazier, Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah X yang meliputi Pekalongan, Pemalang, dan Batang, melontarkan pernyataan tegas terhadap aksi premanisme di wilayah tersebut. 

    Menurutnya, tindakan para preman telah meresahkan masyarakat dan mengancam kenyamanan kehidupan sehari-hari.

    “Kami sudah cukup bersabar selama ini. Kami ingin daerah kami damai! Berhentilah mengganggu masyarakat atau kami tidak segan-segan mengirim kalian ke Nusakambangan,” ujar Rizal dalam konferensi pers, Rabu (2/4/2025).

    Pernyataan tersebut keluar setelah Rizal menerima berbagai keluhan dari warga yang merasa terganggu oleh tindakan premanisme di wilayah mereka.

    Ia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil jika masalah ini terus berlanjut.

    “Aksi-aksi ini sudah melewati batas, jangan sampai masyarakat merasa tidak aman di rumah sendiri. 

    Saya tegaskan, kami tidak main-main. Mereka yang terus mengganggu akan dikirim ke Nusakambangan,” tambahnya.

    Sebagai anggota Komisi VI DPR RI, Rizal memandang pentingnya keamanan dan kenyamanan di dapilnya untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal.

    Menurutnya, kondisi yang harmonis merupakan fondasi utama bagi kemajuan wilayah.

    Ia juga meminta aparat kepolisian serta TNI untuk bertindak tegas demi menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Saya berharap Polres dan Dandim bisa bergerak cepat untuk menindak aksi premanisme ini,” pungkasnya.(din)

     

  • Gerbang Tol Kalikangkung Masih Dipadati Pemudik Susulan, 14 Ribu Kendaraan Masuk Semarang

    Gerbang Tol Kalikangkung Masih Dipadati Pemudik Susulan, 14 Ribu Kendaraan Masuk Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Arus kendaraan di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Kota Semarang masih dipadati oleh pemudik susulan di hari pertama Lebaran, Senin (31/3/2025).

    Pengamatan Tribun di lokasi, arus kendaraan didominasi oleh mobil pribadi.

    Mayoritas arus kendaraan lebih padat dari arah Jakarta memasuki Kota Semarang.

    Arah sebaliknya, Surabaya ke Jakarta, tampak lengang.

    Jasa Marga membuka empat gardu pembayaran untuk kendaraan dari arah Surabaya dan sembilan gardu dari arah Jakarta.

    Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Gerbang Tol Kalikangkung Semarang AKP Sujid Riyanto mengatakan arus kendaraan di GT Kalikangkung masih ramai di hari pertama Lebaran.

    Menurutnya, padatnya arus kendaraan didominasi oleh pemudik susulan terutama dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.

    Pada waktu tersebut angka kendaraan yang melintas di atas 2 ribu kendaraan per jam.

    “Ya ada pemudik susulan yang memilih mudik hari ini,” jelas Sujid kepada Tribun.

    Tak hanya pemudik susulan, lanjut Sujid, para pengguna jalan tol terdapat pula pemudik lokal yang melakukan perjalanan silaturahmi ke kerabat mereka di sekitar wilayah Jawa Tengah.

    “Ada pula warga dari arah barat seperti Pekalongan dan Tegal ingin silaturahmi ke wilayah timur, jadi tidak semuanya pemudik dari arah Jakarta dan Jawa Barat,” papar Sujid.

    Menurutnya, mulai pagi tadi pukul 06.00 sampai sore ini pukul 16.00 total sudah ada 14.189 unit kendaraan memasuki wilayah Semarang.

    “Arah sebaliknya keluar dari Kota Semarang di angka 7.247 unit kendaraan,” bebernya.

    Sementara jumlah kendaraan yang memasuki Semarang dalam dua hari terakhir turun drastis.

    Pada Sabtu 29 Maret 2025, jumlah kendaraan memasuki Semarang tercatat sebanyak 60.218 unit.

    Kemudian pada Minggu 30 Maret 2025 ada sebanyak 27.065 unit.

    “Melihat jumlah kendaraan dari arah barat turun akhirnya one way lokal dicabut sehingga jalur dari arah timur dibuka kembali pada Minggu kemarin pukul 09.30,” ujar Sujid.

  • Tulisan Menarik Pemudik: Humor dan Harapan di Jalan saat Mudik Lebaran – Halaman all

    Tulisan Menarik Pemudik: Humor dan Harapan di Jalan saat Mudik Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kumpulan tulisan unik yang ditempel di kendaraan para pemudik menarik perhatian selama perjalanan menuju kampung halaman.

    Banyak pemudik yang menempelkan pesan lucu dan kreatif di belakang kendaraan mereka.

    Contoh Tulisan Menarik

    Salah satu tulisan yang mencuri perhatian adalah “Bikin dosa di kota minta maaf di kota lama, gak mudik sekali, mudik gak lama,” yang terlihat di Jalur Kalimalang, Jalan KH Noer Ali Bekasi pada Jumat, 28 Maret 2025.

    Menurut Galih, seorang pemudik yang ditemui di Bekasi, ia sengaja memasang tulisan tersebut untuk menambah keseruan perjalanan.

    “Mudik dari Jaksel mau ke Pekalongan, sendiri aja, bikin tulisan biar ada kesannya aja gitu. Seru-seruan aja.”

    “Alhamdulillah enggak ada kendala selama perjalanan,” kata Galih saat dijumpai di Bekasi.

    Ia juga menambahkan, ini adalah pertama kalinya ia mudik menggunakan sepeda motor, setelah sebelumnya menggunakan bus.

    Pesan Humor dan Harapan

    Tulisan unik lainnya juga ditemukan di Jalan Kalimalang, seperti “Bikin dosa di kota minta maaf di desa, Lama gak mudik sekali mudik gak lama”.

    Kemudian, “Wayae Wong Mumet Tampil,” yang berarti “Saatnya orang Mumet tampil.”

    Kemudian, tim Wartakotalive.com juga menemui pemudik motor yang menempelkan secarik kertas bertuliskan lucu ‘Mudiklah rindu mantan pacar bro…’.

    Tak hanya itu, pemudik yang menggunakan mobil atau roda empat pun menempelkan kertas di kaca belakang.

    Sementara itu, di Jalur Pantura Cirebon, Selasa (25/3/2025), berbagai tulisan nyeleneh ditempel di bagian belakang motor pemudik.

    Ada yang berisi motivasi, harapan, hingga humor yang mengundang tawa, di antaranya:

    “Tulus’e ati bakal kalah karo baguse rai.” (Tulusnya hati bakal kalah sama bagusnya wajah)

    “Tetap merendah soale sing duwur kui langit karo seleramu.” (Tetap merendah, karena di atas itu cuma ada langit dan seleramu)

    “Royal tok nek ra nganteng yo sodakoh.” (Royal saja kalau nggak ganteng, ya sedekah)

    “Gass mudik ngetan…”

    Pentingnya Keselamatan di Jalan

    Meskipun kreativitas pemudik patut diapresiasi, petugas kepolisian mengingatkan agar keselamatan tetap menjadi prioritas.

    Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Ngadiman, menekankan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.

    “Silakan berkreasi, tapi tetap patuhi aturan lalu lintas. Jangan sampai tulisan di motor malah mengganggu visibilitas pengendara lain,” katanya.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kumpulan Tulisan Unik di Motor Pemudik ‘Tuku Pilus Karo Kecap, Wayahe Wong Tulus Mulih Cilacap’ – Halaman all

    Kumpulan Tulisan Unik di Motor Pemudik ‘Tuku Pilus Karo Kecap, Wayahe Wong Tulus Mulih Cilacap’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kumpulan tulisan unik para pemudik yang ditempel di kendaraan saat perjalanan ke kampung halaman mencuri perhatian.

    Pemudik biasanya menempelkan tulisan berisi pesan lucu yang diletakkan di balik barang bawaan.

    Seperti tulisan pemudik yang melintas di Jalur Kalimalang, Jalan KH Noer Ali Kota Bekasi pada Jumat (28/3/2025) ini. 

    Tulisan pemudik itu, berbunyi “Bikin dosa di kota minta maaf di kota, lama gak mudik sekali mudik gak lama,”. 

    Kemudian, tulisan “Tuku pilus karo kecap, wayahe wong tulus mulih Cilacap, Tangerang-Cilacap Mudik 2025”. 

    Dikutip dari TribunJakarta.com, menurut pemudik bernama Galih, sengaja memasang tulisan unik di belakang kendaraannya untuk seru-seruan. 

    “Mudik dari Jaksel mau ke Pekalongan, sendiri aja, bikin tulisan biar ada kesannya aja gitu. Seru-seruan aja.”

    “Alhamdulillah enggak ada kendala selama perjalanan,” kata Galih saat dijumpai di Bekasi.

    Lebih lanjut, Galih menceritakan, ini pertama kalinya ia mudik menggunakan sepeda motor, biasanya pulang ke kampus halaman menggunakan bus. 

    “Masih jauh perjalanan masih delapan jam lagi, baru kali ini mudik bawa motor, biasanya naik bus. Pengen tahu rasanya mudik pake motor gitu,” ungkapnya.

    Selain itu, ada pemudik di Jalan Kalimalang, yang menuliskan “Bikin dosa di kota, minta maaf di desa. Lama gak mudik, sekali mudik gak lama, Jaksel-Banjarnegara-Semarang”.

    Tulisan unik lainnya, juga dijumpai di Jalan Raya Kalimalang, Cipinang, Jakarta Timur.

    Seorang pemudik menempelkan tulisan berbahasa Jawa ‘Wayae Wong Mumet Tampil #panturarace Tangerang-Pemalang’.

    Bila diartikan ke Bahasa Indonesia, tulisan itu berbunyi ‘saatnya orang Mumet tampil’.

    Kemudian, ketika berjalan menuju Simpang BCP, Bekasi, ada pemudik motor juga menempelkan secara kertas di barang bawaannya.

    Pemudik itu, menuliskan kata-kata “Setelah Minta Maaf Sama Orang Rumah, Jangan Lupa Minta Maaf Sama Orang Yang Pernah Jadi Rumah #Tangerang-Cilacap 2025”.

    Ada lagi pemudik yang menggunakan jaket dan helm ojek online, menempelkan kertas di barang bawaan bagian belakangnya.

    Kertas tersebut, bertuliskan bahasa Jawa ‘Golek Duit’E NGOJOL Ngentek`e Duit’EJUDOL. Sepurane Mbok Mudik kali iki gur Gowo Awak mergo golek Duit lagi gak kepenak, GAS TIPIS-TIPIS. TANGSEL-TEMANGGUNG’.

    Bila diartikan dalam Bahasa Indonesia, ‘Nyari duit lewat Ngojol, ngabisin duit lewat Judol. Mohon maaf bu Mudik kali ini cuma bawa diri sendiri, masalahnya nyari duit lagi gak enak’.

    Kemudian, tim Wartakotalive.com juga menemui pemudik motor yang menempelkan secarik kertas bertuliskan lucu ‘Mudiklah rindu mantan pacar bro…’.

    Tak hanya itu, pemudik yang menggunakan mobil atau roda empat pun menempelkan kertas di kaca belakang.

    Sementara itu, di Jalur Pantura Cirebon, Selasa (25/3/2025), berbagai tulisan nyeleneh ditempel di bagian belakang motor pemudik.

    Ada yang berisi motivasi, harapan, hingga humor yang mengundang tawa.

    Sejumlah pemudik menuliskan pesan yang mencerminkan perasaan dan pengalaman mereka selama perjalanan, di antaranya:

    “Tulus’e ati bakal kalah karo baguse rai.” (Tulusnya hati bakal kalah sama bagusnya wajah)

    “Tetap merendah soale sing duwur kui langit karo seleramu.” (Tetap merendah, karena di atas itu cuma ada langit dan seleramu)

    “Royal tok nek ra nganteng yo sodakoh.” (Royal saja kalau nggak ganteng, ya sedekah)

    “Gass mudik ngetan…”

    Cerita Pemudik Tempel Tulisan Unik di Kendaraan

    Deni (32), seorang pemudik asal Jakarta, mengaku sengaja menempelkan tulisan di motornya agar perjalanan lebih seru.

    “Buat hiburan saja, biar nggak terlalu stres di jalan. Ya, sekalian pembelaan diri kalau jatuh cinta jangan sampai buat gila,” kata Deni di sebuah warung di Cirebon, Selasa (25/3/2025), dilansir TribunJabar.id.

    Selain bersifat humor, ada tulisan yang mengandung doa dan harapan. 

    Seperti tulisan yang dibuat pemudik asal Tangerang, Iwan (40).

    Ia menuliskan “Semoga selamat sampai tujuan, istri dan anak menunggu di rumah.”

    “Biar lebih semangat di jalan. Saya bawa istri dan anak juga, jadi semoga perjalanan lancar,” ucap Iwan.

    Tulisan-tulisan ini menjadi hiburan tersendiri bagi pemudik lain.

    Di sisi lain, petugas kepolisian tetap mengingatkan agar para pemudik mengutamakan keselamatan di perjalanan.

    Hal tersebut, disampaikan Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP Ngadiman.

    “Silakan berkreasi, tapi tetap patuhi aturan lalu lintas. Jangan sampai tulisan di motor malah mengganggu visibilitas pengendara lain,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Para Pemudik Menuliskan Pesan Unik dan Lucu, Ditempelkan ke Bodi Kendaraan dan TribunJakarta.com dengan judul ‘Bikin Dosa di Kota, Minta Maaf di Desa’ Kumpulan Tulisan Unik Pemudik di Kalimalang Bikin Senyum

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id, Arie Puji Waluyo, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, TribunJabar.id/Eki Yulianto)

  • Libur Lebaran, Ini Deretan Acara Syawalan 2025 di Jawa Tengah

    Libur Lebaran, Ini Deretan Acara Syawalan 2025 di Jawa Tengah

    Liputan6.com, Yogyakarta – Libur Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Menyambut libur Lebaran, ada banyak acara Syawalan seru di Jawa Tengah yang bisa dikunjungi.

    Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal memiliki kekayaan budaya dan tradisi. Selama Ramadan, ada banyak tradisi yang telah digelar, seperti grebeg, padusan, dugderan dan lainnya. Dalam menyambut libur Lebaran, juga ada banyak acara seru yang terangkum dalam acara Syawalan 2025.

    Syawalan merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka merayakan datangnya Idulfitri. Umumnya, tradisi ini berlangsung pada hari ke-7 setelah Idulfitri atau hari ke-8 bulan Syawal.

    Selain unik, tradisi Syawalan juga kental dengan suasana kebersamaan dan keharmonisan masyarakat. Masyarakat akan saling gotong royong dalam menyambut Syawalan, mulai dari memasak lopis raksasa, membuat balon udara tradisional, serta membawa arak-arakan gunungan. Pada kesempatan yang sama, masyarakat juga saling mengunjungi saudara, tetangga, dan teman untuk mempererat hubungan sosial.

    Mengutip dari Visit Jateng, berikut deretan acara Syawalan 2025 di Jawa Tengah:

    Festival Mudik Balon Udara Wonosobo:

    1. Festival Balon Jogoyitnan Wonosobo (1 April 2025)

    2. Festival Balon Candiyasan Kertek (1-2 April 2025)

    3. Festival Balon Semayu Selomerto (1-2 April 2025)

    4. Festival Balon Kembaran Kalikajar (1-4 April 2025)

    5. Festival Balon Mirombo Wonosobo (2 April 2025)

    6. Festival Balon Simbang Kalikajar (2-5 April 2025)

    7. Festival Balon Limbangan Mudal Mojotengah (3 April 2025)

    8. Festival Balon Mendolo Bumireso Wonosobo (3 April 2025)

    9. Festival Balon Lamuk Kalikajar (3-5 April 2025)

    10. Festival Balon Reco Kertek (3-4 April 2025)

    11. Festival Balon Tanjungsari Land Sapuran (3-4 April 2025)

    12. Festival Balon Jaraksari Wonosobo (4 April 2025)

    13. Festival Balon Wringinanom Kertek (5 April 2025)

    14. Festival Balon Kaliasem Gondang Watumalang (4-5 April 2025)

    15. Festival Balon Tempel Kalikajar (5 April 2025)

    16. Puncak Festival Mudik di Alun-Alun Wonosobo (6 April 2025)

     

    Pekalongan Balloon Festival:

    1. Penyisihan Grup A di Lapangan Setono dan Penyisihan Grup B di Lapangan Peturen (2 April 2025 pukul 05.00 WIB)

    2. Penyisihan Grup C di Lapangan Sokoduwet dan Penyisihan Grup D di Lapangan Palapa (3 April 2025 pukul 05.00 WIB)

    3. Grand Final di Lapangan Mataram (7 April 2025 pukul 05.00 WIB)

     

    Tradisi Grebeg Syawalan, Kupatan, serta Festival Budaya di Wilayah Jawa Tengah:

    1. Bakdan Neng Solo di Balaikota Surakarta (3 April 2025)

    2. Pekan Syawalan di Pantai Pasir Kencana, Kota Pekalongan (2-6 April 2025)

    3. Gebyar Syawalan di Umbul Tlatar & Umbul Pengging, Kabupaten Boyolali (2-3 April 2025)

    4. Grebeg Syawalan at Solo Safari (6 April 2025)

    5. Sewu Kupat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus (7 April 2025)

    6. Grebeg Syawalan di Taman Rekreasi Pantai Kartini, Kabupaten Rembang (5-8 April 2025)

    7. Prosesi Lomban di TPI Ujung Batu, Kabupaten Jepara (6 – 7 April 2025)

    8. Grebeg Kupatan di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang (4 April 2025)

    9. Pemotongan Lopis Raksasa di Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan (7 April 2025)

    10. Tradisi Syawalan Megono Gunungan di Linggoasri, Kabupaten Pekalongan (7 April 2025)

    11. Syawalan atau Kupatan di Bukit Sidoguro, Kabupaten Klaten (7 April 2025)

    12. Festival Kali Silugonggo di Desa Kedung Pancing , Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati (13 April 2025)

    13. Lomban Kupatan di TPI Juwana, TPI Tayu, TPI Banyutowo, Kabupaten Pati (13 April 2025)

    Itulah deretan acara Syawalan seru di Jawa Tengah selama libur Lebaran 2025. Jangan lewatkan kemeriahan dan kehangatan setiap tradisinya.

    Penulis: Resla

  • Momen Haru Pertemuan Bocah Hilang dengan Ibu di Rest Area Pekalongan – Halaman all

    Momen Haru Pertemuan Bocah Hilang dengan Ibu di Rest Area Pekalongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah bernama Amizan berhasil ditemukan oleh petugas Polres Pekalongan, setelah terpisah dari orang tuanya di rest area KM 338A, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, saat arus mudik.

    Peristiwa ini terjadi pada Kamis (27/3/2025) malam, di mana petugas pos pam rest area menemukan Amizan yang mengenakan rompi hijau dan kaus pink.

    “Benar, malam itu petugas pos pam rest area KM 338A menemukan bocah dengan ciri-ciri memakai rompi warna hijau dan kaos warna pink,” ujar Kasubsi Penmas Iptu Suwarti, Sabtu (29/3/2025).

    Setelah penemuan, petugas segera menginformasikan kepada pengunjung melalui pengeras suara di area rest area.

    “Kami informasikan penemuan ini melalui pengeras suara, menyebutkan namanya dan juga ciri-cirinya,” kata Iptu Wartip.

    Tak lama setelah pengumuman tersebut, orang tua Amizan datang ke pos pengamanan dan momen haru pun tercipta saat sang ibu bertemu kembali dengan anaknya.

    Sang ibu mengaku panik dan bingung ketika menyadari anaknya hilang.

    “Bingung, panik, dan menangis. Alhamdulillah saya mendengar pengumuman dari pos pengamanan dan langsung berlari menuju pos,” ungkapnya.

    Iptu Wartip mengimbau kepada para pemudik yang membawa anak kecil untuk selalu mengawasi anak-anak mereka.

    “Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan keselamatan saat melakukan perjalanan, terutama selama periode arus mudik seperti saat ini,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).