kab/kota: Pekalongan

  • Sopir Honda BRV Melaju Lawan Arah di Tol Trans Jawa Sejauh 13 Kilometer Tanpa Menyalakan Lampu – Halaman all

    Sopir Honda BRV Melaju Lawan Arah di Tol Trans Jawa Sejauh 13 Kilometer Tanpa Menyalakan Lampu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN –  Pengemudi mobil Honda BRV, Fauzi Ramdani (29) rupanya melaju melawan arah lalu lintas di Tol Trans Jawa sejauh 13 kilometer. Selama melaju contraflow tersebut, Fauzi mengemudikan kendaraannya tanpa menyalakan lampu penerangan sama sekali.

    “Setelah dia dari KM 319 terus mengudara, terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer,” kata Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat, Minggu(13/4/2025). Di saat KM 332 itu dari arah Timur, ada bus yang melintas ke arah barat. 

    “Tidak tahunya begitu masuk dan laju itu lampu dimatikan,” ucap AKP Ronny.

    AKP Ronny menjelaskan mobil Honda BRV itu berisikan dua orang, satu pengemudi dan satu penumpang. Kendaraan itu melaju sangat kencang saat melawan arah. Sebelum melawan arah lalu lintas, Fauzi Ramdani sang sopir sempat mampir ke rest area.

    “Saya tadi cari informasi kepada pihak pengelola maupun security di situ, rupanya dia sempat 7 menit singgah di rest area KM 319 tidak turun dari mobil,” ucap Ronny.

    Mobil Honda BRV itu mengarah dari arah Semarang ke Jakarta.  Setelah singgah di rest area lalu meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk.

    “Saat mengarah itu dia melintasi wilayah hukum kami, Polres Pekalongan, dan singgah di rest area mengarah ke Pemalang yaitu kilometer 319 jalur B (Jakarta) pukul 05.20 WIB,” ujar Ronny.

    Diketahui, bus PO Fransindo Trans W 7842 UO yang membawa suporter Persebaya Surabaya mengalami kecelakaan di Tol Trans Jawa. Bus bertabrakan dengan mobil Honda BRV dengan nomor polisi F 1859 MO yang melaju melawan arus lalu lintas di jalan tol.

    Fauzi Ramdani dan penumpangnya M Hardiansyah meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Keduanya adalah warga Bogor, Jawa Barat.

    Kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Tol Trans Jawa KM 332+000 arah B atau dari arah Semarang ke Jakarta, tepatnya di Desa Babalan Kidul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Sabtu (12/4/2025). Sang sopir Fauzi Ramdani (29) diketahui membawa muatan ribuan rokok tanpa cukai, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Aro Pekalongan.

    Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat menyebut dari hasil investigasi sopir bus yang membawa suporter Persebaya Surabaya sudah melakukan pengereman saat kecelakaan terjadi. “Tadi sopir bus berdasarkan pemeriksaan kami sudah melaksanakan pengereman untuk menghindari kecelakaan, namun mobil BRV itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar dari di rest area itu masih nyala,” ucap Ronny.

    Kemudian, kaitannya dengan muatan rokok tanpa cukai yang ditemukan di dalam kendaraan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Pekalongan.

    “Barang bukti ribuan rokok tanpa cukai masih berada di exit tol Bojong. Sopir bus juga masih kami mintai keterangan, di kantor Satlantas Polres Pekalongan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” imbuhnya.

    Saat ini, kata Ronny pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab mobil tersebut melawan arah hingga terjadi kecelakaan. “Kami menduga kalau menurut analisa kami itu ada yang nggak beres dengan sopir,” tuturnya.

    “Tes urine dan darah sudah kami lakukan setelah korban dilarikan ke rumah sakit,” tambah Ronny.

     

  • Polisi: Kondisi Sopir Honda BRV Tidak Beres, Tes Urine dan Darah Sudah Dilakukan – Halaman all

    Polisi: Kondisi Sopir Honda BRV Tidak Beres, Tes Urine dan Darah Sudah Dilakukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Tol Trans Jawa KM 332+000 arah B atau dari arah Semarang ke Jakarta, tepatnya di Desa Babalan Kidul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Sabtu (12/4/2025) berujung tragis.

    Sopir mobil Honda BR-V dengan nomor polisi F 1859 MO, bernama Fauzi Ramdani (29) yang diketahui membawa muatan ribuan rokok tanpa cukai, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Aro Pekalongan. Penumpangnya yang bernama M Hardiansyah warga Cikaret, Bogor Selatan, Jawa Barat juga tewas.

    Korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 18.20 WIB. Sebelumnya, korban terlibat dalam kecelakaan dengan sebuah bus PO Fransindo Trans W 7842 UO yang membawa suporter Persebaya Surabaya. Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh petugas gabungan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong akibat luka serius yang dideritanya.

    Tidak hanya itu, kecelakaan ini pun viral di sosial media karena mobil BR-V melaju melawan arah (contraflow). Bahkan, kendaraan yang dikemudikan korban kedapatan mengangkut ribuan rokok tanpa cukai.

    Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat, menyebut informasi adanya razia terkait kecelakaan tersebut adalah tidak benar. Dia menegaskan tidak pernah ada razia kendaraan di dalam jalan tol. “Itu saya juga heran itu siapa yang memberikan statement seperti itu, siapa yang menggiring opini ada razia, razia apa? Kan kita nggak pernah razia di tol,” kata Ronny Minggu (13/4/2025).

    Saat ini, kata Ronny pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab mobil tersebut melawan arah hingga terjadi kecelakaan. “Kami menduga kalau menurut analisa kami itu ada yang nggak beres dengan sopir,” tuturnya.

    “Tes urine dan darah sudah kami lakukan setelah korban dilarikan ke rumah sakit,” tambah Ronny.

    Ronny Hidayat menuturkan dari hasil investigasi mobil BRV itu berisikan dua orang, satu pengemudi dan satu penumpang. Kendaraan itu melaju sangat kencang saat melawan arah. “Saya tadi cari informasi kepada pihak pengelola maupun security di situ, rupanya dia sempat 7 menit singgah di rest area KM 319 tidak turun dari mobil,” ucap Ronny.

    Mobil BRV itu mengarah dari arah Semarang ke Jakarta.  Setelah singgah di rest area lalu meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk.

    “Saat mengarah itu dia melintasi wilayah hukum kami, Polres Pekalongan, dan singgah di rest area mengarah ke Pemalang yaitu kilometer 319 jalur B (Jakarta) pukul 05.20 WIB,” ungkapnya.

    Mobil BRV tersebut yang seharusnya ke arah barat, tetapi kembali ke jalur timur. Dengan menggunakan lajur 2 untuk kendaraan sangat cepat.  “Setelah dia dari KM 319 terus mengudara, terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer,” paparnya. Di saat KM 332 itu dari arah Timur, ada bus yang melintas ke arah barat.

    “Tadi sopir bus berdasarkan pemeriksaan kami sudah melaksanakan pengereman untuk menghindari kecelakaan, namun mobil BRV itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar dari di rest area itu masih nyala,” ucap Ronny.

    Polisi memperoleh keterangan saksi bahwa mobil BRV itu tidak memakai lampu penerangan. “Tidak tahunya begitu masuk laju itu lampu dimatikan,” ucapnya.

    Kemudian, kaitannya dengan muatan rokok tanpa cukai yang ditemukan di dalam kendaraan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Pekalongan.

    “Barang bukti ribuan rokok tanpa cukai masih berada di exit tol Bojong. Sopir bus juga masih kami mintai keterangan, di kantor Satlantas Polres Pekalongan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” imbuhnya.

    Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto, mengatakan, bahwa Honda BR-V yang dikemudikan oleh Fauzi Ramdani (29), warga Sukajaya, Tamansari, Bogor, melaju melawan arah (contraflow) dari KM 319 B hingga KM 332 B di lajur 2 dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.

    Saat tiba di KM 332, kendaraan tersebut bertabrakan dengan bus PO Fransindo Trans yang melaju dari Surabaya menuju Jakarta di lajur yang sama, dengan kecepatan sekitar 90 km/jam.

    “Benturan keras membuat Honda BR-V terpental ke bahu jalan tol luar dan menabrak guardrail, sedangkan bus berhenti di lajur satu dalam kondisi normal. Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah pada bagian depan,” kata Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto.

    Aan panggilan akrabnya menjelaskan, bahwa kecelakaan disebabkan oleh pengemudi Honda BR-V yang melaju contraflow. Dalam peristiwa ini, Muhamad Hatdiansyah, warga Cikaret (29) Bogor Selatan, yang merupakan penumpang BR-V juga ikut meninggal dunia di tempat akibat luka berat di bagian dada dan patah pada kedua kaki.

    “Pengemudi bus, Daniel Setiya Pribadi (33), warga Gresik, dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius. Kondisi jalan saat kejadian dalam keadaan baik, tidak ditemukan kerusakan maupun hambatan. Cuaca juga cerah dan arus lalu lintas landai. Kecelakaan murni akibat kesalahan pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas dengan melawan arah,” jelasnya.

    Pihaknya menambahkan, bahwa pihak tol bersama kepolisian dan petugas terkait telah melakukan evakuasi cepat guna mencegah kemacetan dan risiko kecelakaan susulan. Aan juga mengimbau pengguna jalan tol untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.

    “Semua korban di bawa ke RSU Aro Pekalongan. Saat ini, kedua kendaraan telah diamankan di Gerbang Tol Bojong,” tambahnya.

     

  • Menhub berharap kendaraan lawan arus di jalan tol tidak terjadi lagi

    Menhub berharap kendaraan lawan arus di jalan tol tidak terjadi lagi

    Harapan saya hal-hal demikian tidak terjadi lagi. Apalagi kalau sampai ada kendaraan yang melawan arus yang mestinya tidak terjadi di jalan tol

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi berharap kejadian kendaraan melawan arus di jalan tol tidak terulang lagi, menyusul insiden kecelakaan tragis antara bus rombongan supporter Persebaya Surabaya atau bonek dengan mobil minibus di Tol Pekalongan, Jawa Tengah.

    “Harapan saya hal-hal demikian tidak terjadi lagi. Apalagi kalau sampai ada kendaraan yang melawan arus yang mestinya tidak terjadi di jalan tol,” kata Menhub ditemui awak media seusai Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu.

    Menhub menyampaikan hal itu ketika awak media meminta tanggapan atas insiden kecelakaan tragis antara bus rombongan pendukung Persebaya Surabaya bertabrakan dengan mobil minibus pribadi yang diduga melawan arus di jalur Tol Pekalongan.

    Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (12/4) pagi sekitar pukul 05.40 WIB di mana mobil minibus jenis BRV yang diduga melaju melawan arus di KM 332 jalur cepat arah Jakarta.

    Akibat insiden itu, salah satu penumpang mobil minibus dilaporkan meninggal dunia, sedangkan pengemudi mobil itu dilaporkan mengalami luka berat.

    Sementara itu, pengemudi dan seluruh penumpang bus dilaporkan selamat dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan armada cadangan untuk menyaksikan pertandingan Persija vs Persebaya yang dijadwalkan pada Sabtu (12/4) malam pukul 19.00 WIB di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

    Merespons hal itu, Menhub menekankan agar insiden kendaraan melawan arus di jalan tol tidak kembali terulang karena dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lain.

    Dudy menegaskan bahwa pembagian jalur di jalan tol sudah sangat jelas. Apalagi saat kejadian tidak diberlakukan sistem satu arah maupun contra flow yang bisa menimbulkan kebingungan pengemudi.

    “Karena pembagiannya kan sudah cukup jelas, dan tidak ada pemberlakuan one way atau contra flow pada saat kejadian,” ucap Menhub.

    Ia menilai kejadian kendaraan melawan arus di jalan tol tidak semestinya terjadi dan perlu menjadi perhatian serius seluruh pihak untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.

    Menhub juga menyampaikan duka cita mendalam atas korban dalam kecelakaan tersebut dan berharap semua pihak meningkatkan disiplin berlalu lintas demi keselamatan bersama di jalan tol.

    “Ya, saya turut berduka cita apabila terjadi ada korban yang sampai meninggal dunia,” kata Menhub.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Kecelakaan Adu Banteng Bus Pendukung Persebaya di Tol Pemalang-Batang

    Kronologi Kecelakaan Adu Banteng Bus Pendukung Persebaya di Tol Pemalang-Batang

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi memaparkan kronologi kecelakaan yang melibatkan bus yang mengangkut rombongan pendukung Persebaya di KM 332 Tol Pekalongan.

    Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat mengatakan kecelakaan adu banteng itu melibatkan rombongan bonek dengan Honda BRV yang melawan arah.

    Mulanya, mobil Honda BRV itu singgah di rest area KM 319 jalur B atau menuju Jakarta pada 05.20 WIB. Selang tujuh menit kemudian, mobil BRV itu meninggalkan rest area menggunakan akses pintu masuk.

    “Harusnya dia kan ke kiri ke arah Jakarta, dia nggak kembali lagi ke arah pintu masuk lagi. Nggak cukup sampai di situ, dia melakukan tindakan kontraproduktif yaitu melawan arus,” ujar Rony kepada wartawan, Sabtu (12/4/2025).

    Dia menambahkan, mobil BRV tersebut terus memacu kendaraannyan dengan melawan arah hingga akhirnya menabrak bus rombongan Bonek yang berada di lajur dua.

    “Begitu sampai KM 332, akhirnya tabrakan tidak bisa dihindari, karena bis juga melaju di jalur 2. Jalur 2. Tapi jalur yang benar. BRV kan jalur yang tidak benar. Jalur salah. Akhirnya jadinya tabrakan adu banteng,” imbuhnya.

    Adapun, hingga kini kepolisian masih menyelidiki motif atau penyebab dari tujuan pengemudi mobil BRV yang melawan arah tersebut.

    Di samping itu, Rony menyampaikan bahwa sopir mobil BRV berinisial FR mengalami kritis, dan penumpang berinisial MH dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, dari rombongan bonek tidak ada korban.

    “Untuk bus aman tidak ada masalah,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, rombongan Bonek Surabaya itu bertujuan untuk ke Jakarta dalam rangka mendukung Persebaya Surabaya melawan Persida Jakarta pada pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025.

  • Mobil BRV Tabrak Rombongan Bonek di Jalan Tol Pemalang-Batang: Pengemudi Kritis, Penumpang Tewas – Halaman all

    Mobil BRV Tabrak Rombongan Bonek di Jalan Tol Pemalang-Batang: Pengemudi Kritis, Penumpang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kendaraan minibus Honda BR-V mengalami kecelakaan lalu lintas adu banteng dengan bus pengangkut rombongan suporter Persebaya Surabaya (Bonek).

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Tol Pemalang – Batang pada Sabtu (12/4/2025).

    Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat menuturkan, ada dua orang yang berada di dalam mobil Honda BRV yang melaju kencang lawan arah.

    Informasi yang diperoleh kondisi pengemudi BRV inisial FR saat ini kondisinya kritis.

    Sedangkan satu penumpang di dalam mobil BRV inisial MH dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Jadi ada dua orang di dalam Honda BR-V,” kata Rony saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).

    Rony menerangkan, sang sopir kini masih dirawat intensif di rumah sakit. 

    Kondisinya kritis sehingga belum bisa dimintai keterangan.

    “Sampai sekarang saya masih belum tahu apa motifnya, karena itu kan pengemudinya sementara ini kan masih kondisi kritis,” ujar dia.

    Pihak keluarga korban meninggal dunia disebut polisi sudah diberitahu

    Rencananya keluarga akan menuju ke rumah sakit.

    “Jadi kami sudah melaksanakan konfirmasi karena di mobil itu kan belum ditemukan STNK, hanya kami ketemukan SIM. Kemudian kami, tadi sempat kami amankan handphone di dalam mobil BRV. Di situ ada nomor HP kami telepon, rupanya itu orang Bogor,” ujar dia.

    Diketahui aksi pengemudi mobil Honda BRV nopol F 1859 MO menantang maut di jalan tol di wilayah Kabupaten Pekalongan, Jateng, ini terekam kamera dan jadi viral di media sosial. 

    Rekaman tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya adalah akun @jabodetabek24info, Sabtu (12/4/2025).

    Dalam tayangan itu terlihat mobil melaju kencang berlawanan arah di lajur cepat jalan tol sebelum akhirnya mengalami kecelakaan, adu banteng dengan bus Fransindo Trans nopol W 7842 UO yang melaju di jalur yang benar.

    Bus tersebut rupanya membawa rombongan pendukung klub sepakbola Persebaya yang hendak menonton laga kontra Persija di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
     

  • Polisi: Kondisi Sopir Honda BRV Tidak Beres, Tes Urine dan Darah Sudah Dilakukan – Halaman all

    Kronologis Lengkap Mobil BRV Lawan Arah di Jalan Tol Pemalang – Batang Tabrak Rombongan Bonek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah mobil Honda BRV berjalan melawan arah hingga menabrak rombongan klub sepakbola Persebaya di Tol Pemalang – Batang.

    Rombongan Bonek itu niatnya akan menyaksikan laga Persija vs Persebaya di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

    Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat menuturkan dari hasil investigasi mobil BRV itu berisikan dua orang, satu pengemudi dan satu penumpang.

    Kendaraan itu melaju sangat kencang melawan arah.

    “Saya tadi cari informasi kepada pihak pengelola maupun security di situ, rupanya dia sempat 7 menit singgah di rest area KM 319 tidak turun dari mobil,” ucap Rony kepada wartawan Sabtu (12/4/2025).

    Mobil BRV itu mengarah dari arah Semarang ke Jakarta. 

    Setelah singgah di rest area lalu meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk.

    “Saat mengarah itu dia melintasi wilayah hukum kami, Polres Pekalongan, dan singgah di rest area mengarah ke Pemalang yaitu kilometer 319 jalur B (Jakarta) pukul 05.20 WIB,” ungkapnya.

    Mobil BRV tersebut yang seharusnya ke arah barat, tetapi kembali ke jalur timur.

    Dengan menggunakan lajur 2 untuk kendaraan sangat cepat. 

    “Setelah dia dari KM 319 terus mengudara, terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer,” paparnya.

    Di saat KM 332 itu dari arah Timur, ada bus yang melintas ke arah barat.

    “Tadi sopir bus berdasarkan pemeriksaan kami sudah melaksanakan pengereman untuk menghindari kecelakaan, namun mobil BRV itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar dari di rest area itu masih nyala,” ucap Rony.

    Polisi memeroleh keterangan saksi bahwa mobil BRV itu tidak memakai lampu penerangan.

    “Tidak tahunya begitu masuk laju itu lampu dimatikan,” ucapnya.

    Terkait motif pengemudi masih dalam pendalaman.

    Sementara ini kondisi pengemudi kritis. 

    Narasi yang muncul di media sosial, mobil Honda BRV nopol F 1859 MO diduga mengangkut rokok ilegal. 

    Aksi pengemudi mobil Honda BRV nopol F 1859 MO menantang maut di jalan tol di wilayah Kabupaten Pekalongan, Jateng, ini terekam kamera dan jadi viral di media sosial. 

    Rekaman tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya adalah akun @jabodetabek24info, Sabtu (12/4/2025).

    Dalam tayangan itu terlihat mobil melaju kencang berlawanan arah di lajur cepat jalan tol sebelum akhirnya mengalami kecelakaan, adu banteng dengan bus Fransindo Trans nopol W 7842 UO yang melaju di jalur yang benar.

  • Rano Karno Prediksi Skor Persija Vs Persebaya di SUGBK, The Jakmania dan Bonek Akur

    Rano Karno Prediksi Skor Persija Vs Persebaya di SUGBK, The Jakmania dan Bonek Akur

    TRIBUNJAKARTA.COM – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno memprediksi skor laga Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2025) malam. 

    Rano Karno berharap Macan Kemayoran meraih tiga poin saat menjamu Bajul Ijo di kandang.

    “Saya prediksi 2-0 untuk Persija,” kata Rano Karno disela-sela bertemu para pemain Persija Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (10/4/2025).

    Gubernur Jakarta Pramono Anung pun mengharapkan kemenangan Persija Jakarta.

    Politikus PDI Perjuangan itu ingin Persija Jakarta bisa ikut meramaikan perebutan gelar juara Liga 1 musim ini.

    “Bismillah, saya setuju pak wagub,” ucap Pramono Anung.

    The Jakmania dan Bonek Akur

    Sementara itu pendukung kedua klub yakni The Jakmania dan Bonek terlihat akur.

    Sejumlah pengurus The Jakmania turut mengarahkan ribuan suporter Persebaya, Bonek Mania, yang tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

    Bonek Mania ditempatkan di Zona 10 pintu 85-86 SUGBK.

    Sekretaris Umum (Sekum) The Jakmania Adit mengatakan bahwa sambutan baik yang dilakukan Jakmania sebagai balasan kala Persija away ke markas Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 22 November lalu.

    “Ya, kami memberikan balasan kebaikan mereka ketika kami ke Surabaya di putaran pertama kami disambut baik,” kata Adit kepada Tribunnews di area SUGBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

    “Kami bisa nonton Persija langsung dan ini balasan kebaikan dari kami untuk mereka. Semoga (keharmonisan) ini bisa berlangsung untuk waktu yang sangat lama,” ujar Adit.

    Adit menyebut panitia penyelenggara sebelumnya menyiapkan tiket untuk suporter tamu sebanyak 5.000 lembar.

    Adit menerangkan bahwa sejauh ini hanya sekitar 3.000-an Bonek yang hadir di SUGBK.

    Sementara itu, Jakmania akan datang lebih dari 30.000 orang.

    “Kami siapkan untuk tim tamu itu sekitar 5.000 tiket, tapi kayaknya tidak semua. Hanya 3.000-an. Kalau Jakmania yang hadir bakal lebih ramai, sekitar 30.000 lebih,” terang Adit.

    Adit berharap, jalannya pertandingan bisa kondusif dan Persija mampu meraih kemenangan.

    “Semoga pertandingan ini berjalan lancar dan Persija bisa mendapatkan kemenangan,” jelas Adit.

    Respon Bonek

    Sedangkan, Pimen selaku salah seorang perwakilan Bonek Green North menyebut, ada sekitar tiga ribuan Bonek yang hadir di pertandingan Persija Jakarta versus Persebaya.

    “Tadi sampai jam 12 (siang). Dari rombongan kami (Green Nord) ada delapan bus. Kemungkinan yang datang kesini ada tiga ribu lebih. Sama yang naik kereta juga,” kata Pimen kepada Tribunnews, Sabtu (12/4/2025).

    Pimen menyebut, salah satu rombongan bus yang sempat mengalami kecelakaan di Tol Pekalangan dalam kondisi selamat semua.

    Diketahui, sebelumnya dikabarkan bahwa kecelakaan terjadi di Tol Pekalongan KM 322 pukul 05.40 WIB.

    Kecelakaan tersebut melibatkan Mobil Honda BRV dengan bus yang membawa rombongan Bonek.

    “Alhamdulillah, semua selamat dan teman-teman sudah memasuki (area) GBK,” terang Pimen.

    Pimen juga mengucapkan terima kasih kepada The Jakmania yang menyambut kehadiran Bonek dengan sangat baik.

    “Alhamdulillah sangat baik, mantab. Jakmania terima kasih atas sambutannya,” pungkasnya. (Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 5 Fakta Honda BR-V Tabrak Bus di Tol Pekalongan, Bonek Mania Akhirnya Desak-desakan Demi ke Jakarta

    5 Fakta Honda BR-V Tabrak Bus di Tol Pekalongan, Bonek Mania Akhirnya Desak-desakan Demi ke Jakarta

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Tol Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/4/2025) pagi, melibatkan sebuah bus yang mengangkut rombongan suporter Persebaya, Bonek Mania, dan sebuah minibus Honda BR-V.

    Insiden ini terjadi di ruas jalan tol Jalur B KM 332 Pekalongan. 

    1. Satu Orang Meninggal

    Akibat kecelakaan ini, satu penumpang mini bus BRV, Muhamad Hatdiansyah (29), warga Cikaret, Bogor Selatan, meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka berat di bagian dada dan patah pada kedua kaki. 

    Pengemudi minibus, Fauzi Ramdani, juga mengalami luka berat dan dilarikan ke RSU Aro Pekalongan untuk perawatan intensif. 

    Sementara itu, pengemudi bus, Daniel Setiya Pribadi (33), warga Gresik, dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius. 

    2. Lawan Arus

    Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika Honda BR-V yang dikemudikan oleh Fauzi Ramdani melawan arus setelah keluar dari rest area.

    Kendaraan tersebut melaju dari Km 319 B hingga KM 332 B di lajur 2 dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. 

    Saat tiba di KM 332, kendaraan tersebut bertabrakan dengan bus PO Fransindo Trans yang melaju dari Surabaya menuju Jakarta dengan kecepatan sekitar 90 km/jam. 

    “Benturan keras membuat Honda BR-V terpental ke bahu jalan tol luar dan menabrak guardrail, sedangkan bus berhenti di lajur satu dalam kondisi normal. Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah pada bagian depan,” ungkap Yulian Fundra Kurnianto. 

    Ia menambahkan bahwa kondisi jalan saat kejadian dalam keadaan baik, tanpa kerusakan maupun hambatan. 

    Cuaca juga cerah dan arus lalu lintas landai. 

    “Kecelakaan ini murni akibat kesalahan pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas dengan melawan arah,” jelasnya.

    3. Bus Menuju Jakarta

    Bus Bonek itu diketahui tengah menuju Jakarta untuk mendukung laga Persebaya melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada malam harinya.

    Dalam video yang beredar, para Bonek tampak turun dari bus dan menyelamatkan diri. 

    Kecelakaan tersebut juga membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat. 

    Salah satu suporter dalam video menyampaikan bahwa pengemudi mobil yang menabrak bus mereka meninggal dunia di tempat kejadian. 

    4. Bawa Rokok Ilegal

    Mobil BR-V disebut membawa muatan rokok ilegal dalam jumlah besar. 

    “Ini supirnya membawa rokok ilegal. Dia meninggal dunia setelah menabrak bus kami,” tulis akun Bonek Liar Ponorogo. 

    “Ini kondisi Pekalongan usai bus kami ditabrak sama mobil tersebut.” 

    “Sepertinya dia panik karena banyak sekali membawa rokok ilegal,” ujar seorang Bonek dalam video.

    5. Suporter Selamat

    Seluruh suporter Persebaya dilaporkan selamat dalam kecelakan bus Bonek yang terjadi di Pekalongan ini. 

    Namun, akibat kecelakaan ini, bus tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Jakarta. 

    Oleh karena itu, beberapa suporter terpaksa berpindah ke bus lain yang akhirnya penuh sesak. 

    “Perjalanan harus dilanjutkan tapi desak-desakan karena busnya penuh,” tulis akun Instagram Ra_ka5095.  

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Penulis Esai ‘Operasi Intelijen Istana Kudeta Prabowo’ Diteror OTK, Rumah Didatangi

    Penulis Esai ‘Operasi Intelijen Istana Kudeta Prabowo’ Diteror OTK, Rumah Didatangi

    GELORA.CO – Penulis “Bodoh Berjamaah” Hara Nirankara diteror usai menulis esai panjang, ‘Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen’.

    Tidak hanya itu, penerornya bahkan berani mendatangi rumah Hara, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat (11/4/2025). 

    Dihubungi Harian Massa, Hara menceritakan awal terornya tersebut. 

    Dikatakan, berawal dari esai panjangnya yang berjudul ‘Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen’ di laman “Bodoh Berjamaah”.

    “Waktu nonton wawancara Prabowo bersama 7 pemred, otak saya traveling,” katanya, kepada Harian Massa, Sabtu (12/4/2025). 

    Terinspirasi peristiwa itu, Hara kemudian menulis esai konspirasi. 

    Tidak disangka, ada “pihak” yang merasa terganggu tulisan itu. Hara menyebut, dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). 

    Mereka lalu mencari tahu data Hara dan rumahnya. Awalnya, mereka mendatangi rumah Hara, dengan mengaku sebagai rekannya. 

    Mereka menanyakan alamat rumah Hara, dan nomor teleponnya.

    “Nomer itu lalu menelpon saya, nanya posisi rumah. Aku kira kurir karena posisi lagi COD. Lalu aku arahin ke rumah,” jelasnya. 

    Dikatakan Hara, pelaku berjumlah dua orang. Mereka datang dengan membawa kertas print berisi tulisan Hara tersebut. 

    “Enggak ngancem, nggak ada. Cuma dia agresif waktu saya rekam, berusaha rebut kertas yang dia kasih dan hape saya,” sambungnya. 

    Merasa ada yang tidak beres, Hara meminta keponakannya untuk merekam peristiwa itu. Kedua pria tersebut merasa risih. 

    Saat suasana panik itu, Hara akhirnya keluar rumah dan berteriak “maling” yang dengar tetangga rumah dengan teriakan yang sama. 

    Beruntung, dalam peristiwa itu Hara tidak mengalami luka-luka. 

    Saat melihat situasi yang tidak menguntungkan tersebut, kedua pria dari FKDM yang belum diketahui identitasnya itu pun kabur. 

    Dalam perkembangannya, salah satu pelaku diduga anggota Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan. 

    Untuk diketahui, dalam esainya itu, Hara menyinggung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), yang memiliki pengaruh pada Prabowo.

    Saya lagi tidur di telpon, ini videonya. Saya tanya dia dapet data saya darimana gak dijawab malah mau rebut kertas yang dia bawa yang ada data diri saya. pic.twitter.com/0krvZqrQVG

    — Mas Hara | Disruptor Handal (@hnirankara) April 11, 2025

    Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah setempat masih belum berhasil dikonfirmasi terkait aksi teror itu.

    Hara sendiri mengaku tidak takut dengan aksi teror tersebut dan akan tetap kritis pada tulisan-tulisannya.

  • Lawan Arus, Mobil BR-V Tabrak Bus Rombongan Suporter Persebaya di Tol Pekalongan – Page 3

    Lawan Arus, Mobil BR-V Tabrak Bus Rombongan Suporter Persebaya di Tol Pekalongan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Tol Pemalang-Batang tepatnya di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (12/4/2025). Kecelakaan melibatkan mobil dan bus rombongan suporter Persebaya.

    Kecelakaan tersebut diduga akibat pengemudi mobil Honda BR-V inisial FR melawan arus hingga 13 kilometer, lalu menabrak bus rombongan pendukung Persebaya. Insiden itu mengakibat satu orang meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka.

    Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Rony Hidayat menerangkan, mobil BR-V itu awalnya melaju dari arah Semarang menuju Jakarta, lalu singgah di rest area KM 319 jalur B (arah Jakarta).

    Tapi, bukannya lanjut ke arah Jakarta lewat jalur semestinya, mobil malah keluar lewat pintu masuk terus melaju dengan kecepatan tinggi melawan arah di jalur cepat.

    “Kami lakukan investigasi, mobil BRV itu nyampai sekitar 05.20 WIB. Saya tadi cari informasi kepada pihak pengelola maupun sekuriti di situ, rupanya dia 7 menit singgah di situ tidak turun dari mobil. Dia meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk, harusnya dia kan ke kiri ke arah Jakarta, dia nggak kembali lagi ke arah pintu masuk lagi,” kata Rony saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).

    “Setelah dari KM 319 terus terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer,” sambung dia.