kab/kota: Pekalongan

  • 20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menghadirkan inovasi baru yang ditujukan bagi pelanggan setianya.

    Inovasi tersebut berupa fasilitas Face Recognition Boarding Gate atau pemindai wajah penumpang untuk proses boarding.

    Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

    Lantas, stasiun mana saja yang sudah dilengkapi fasilitas Face Recognition Boarding Gate ?

    Daftar Stasiun 

    Dikutip dari Instagram @kai121_ berikut stasiun kereta api yang telah menerapkan Face Recognition Boarding Gate:

    *) DAOP 1 Jakarta

    1. Stasiun Gambir

    2. Stasiun Bekasi 

    3. Stasiun Pasar Senen

    *) DAOP 2 Bandung

    4. Stasiun Bandung

    5. Stasiun Kiaracondong

    *) DAOP 3 Cirebon 

    6. Stasiun Cirebon atau Cirebon Kejaksan

    *) DAOP 4 Semarang

    7. Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng

    8. Stasiun Pekalongan

    9. Stasiun Tegal

    *) DAOP 5 Purwokerto

    10. Stasiun Purwokerto

    11. Stasiun Kutoarjo

    *) DAOP 6 Yogyakarta

    12. Stasiun Tugu Yogyakarta

    13. Stasiun Lempuyangan

    14. Stasiun Solo Balapan

    *) DAOP 7 Madiun

    15. Stasiun Madiun

    *) DAOP 8 Surabaya

    16. Stasiun Surabaya Gubeng

    17. Stasiun Surabaya Pasar Turi

    18. Stasiun Malang

    *) DAOP 9 Jember

    19. Stasiun Jember

    *) Divre 1 Sumatra Utara

    20. Stasiun Medan.

    Cara Daftar 

    Berikut langkah-langkah mendaftar Face Recognition Boarding Gate sebagai berikut:

    Pendaftaran lewat Aplikasi Access by KAI

    – Masuk ke aplikasi Access by KAI dengan akun yang sudah terdaftar 

    – Klik menu “Akun” 

    – Klik “Registrasi Face Recognition” 

    – Lengkapi nama, nomor NIK, tanggal lahir, dan foto diri 

    – Pada halaman foto selfie klik “Ambil Foto KTP” dan lakukan pengambilan foto selfie

    – Cek dan pastikan foto selfie terlihat dengan jelas

    – Jika data dan foto sudah sesuai klik “Ya, Daftar” untuk menyelesaikan proses registrasi

    – Pendaftaran face recogniton berhasil.

    Selain melalui aplikasi Access by KAI, pendaftaran Face Recognition juga bisa dilakukan melalui mesin Check In Counter (CIC) atau petugas yang ada di gate keberangkatan. 

    Sebagai catatan, proses registrasi tidak dapat diwakilkan. 

    Penumpang cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat reader, lalu menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Mas Aaf Pimpin Komwil III APEKSI, Siap Wujudkan Kota-Kota Kolaboratif dan Berdaya Saing

    Mas Aaf Pimpin Komwil III APEKSI, Siap Wujudkan Kota-Kota Kolaboratif dan Berdaya Saing

    TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN -Kota Pekalongan kembali mencatat sejarah penting. Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Mas Aaf, resmi terpilih sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) III APEKSI periode 2025-2029.

    Penetapan ini berlangsung, dalam pembukaan Muskomwil III APEKSI yang digelar di Hotel Santika Kota Pekalongan, Kamis (24/4/2025).

    Pengukuhan Mas Aaf ditandai dengan penyerahan bendera pataka APEKSI oleh Ketua Umum APEKSI sekaligus Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan Prihatin, turut dilantik sebagai Wakil Ketua Komwil III.

    Mas Aaf menekankan, pentingnya APEKSI sebagai forum kolaboratif, bukan kompetisi.

    Ia mengungkapkan, bahwa tantangan yang dihadapi kota-kota saat ini mulai dari kebijakan pusat yang tidak selalu selaras dengan kebutuhan lokal, hingga isu sampah, pengangguran, dan perubahan iklim, dan itu membutuhkan kerja sama erat antar pemerintah kota.

    “APEKSI harus jadi jembatan kuat antar daerah. Di sinilah peran komunikasi dan kolaborasi dibutuhkan untuk mencari solusi yang relevan dan berkelanjutan,” tegasnya, Jumat (25/4/2025).

    Mas Aaf juga menyinggung pertemuan nasional APEKSI yang akan berlangsung di Surabaya dan Bogor, sebagai momentum memperkuat sinergi lintas kota.

    Pihaknya mengajak, seluruh kepala daerah Komwil III untuk terus menjaga solidaritas dalam merespon tantangan perkotaan secara komprehensif.

    “Forum ini tidak hanya menetapkan kepengurusan baru, tetapi juga menyusun rencana strategis lima tahun ke depan bagi wilayah Komwil III,” ucapnya.

    Muskomwil III APEKSI tahun ini dihadiri oleh para wali kota dan perwakilan dari Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Banten. (Dro)

  • Remaja di Bawah Umur Terlibat Kecelakaan di Pekalongan, Polisi Cegah Amuk Massa,  Ini Kata AKP Ronny

    Remaja di Bawah Umur Terlibat Kecelakaan di Pekalongan, Polisi Cegah Amuk Massa, Ini Kata AKP Ronny

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN – Sebuah insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi di bawah umur terjadi di wilayah Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

    Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

    Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan dan pihak kepolisian bertindak cepat untuk mengamankan pelaku dari potensi amuk massa, serta menjaga kondusivitas di lokasi kejadian.

    Tidak hanya itu, video yang memperlihatkan polisi mengamankan remaja yang terlibat kecelakaan itu pun viral di sosmed Instagram di akun @pekalonganinfo2.

    Diakun tersebut diberikan caption ‘Pengemudi mobil di bawah umur tabrak pemotor dan kabur, warga kejar hingga tertangkap 

    Seorang remaja pria yang diduga dibawah umur menabrak pengendara sepeda motor di Desa Rowocacing Gede, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jumat (25/4) dini hari.

    Usai menabrak, pengemudi mobil tersebut berusaha melarikan diri.

    Namun, aksi pelariannya mendapatkan respon cepat dari harga sekitar yang langsung melakukan pengejaran.

    Pelaku berhasil ditangkap di Desa Galangpegampon, Kecamatan Wonopringgo.

    Warga yang geram dengan ulah pengemudi, yang diketahui merupakan pelajar SMA asal Kecamatan Tirto, meluapkan emosinya dengan merusak mobil yang dikendarai pelaku.

    Remaja tersebut kemudian diamankan ke rumah kepala desa Rowocacing sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian.

    Saat hendak dibawa ke rumah kepala desa menuju mobil polisi, aparat sempat mengalami kesulitan.

    Massa yang memadati lokasi berusaha main hakim sendiri dan menghalangi proses evakuasi pelaku, sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk mengendalikan situasi dan menenangkan warga.’

    Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ronny Hidayat membenarkan adanya kejadian tersebut.

    Pihaknya menceritakan, berdasarkan informasi dari hasil penyelidikan bahwa ZNA (17) mengambil kunci mobil Karimun milik orang tuanya tanpa sepengetahuan mereka, lalu mengendarainya sejauh sekitar 4 kilometer sebelum akhirnya menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Bahrudin.

    “Insiden tabrakan tersebut, terjadi akibat kelalaian pengemudi yang tidak berpengalaman. Motor korban sempat terseret sejauh 12 meter sebelum berhenti. Korban terjatuh ke sisi kanan jalan dan mengalami luka ringan berupa tiga jahitan di kepala serta lecet di punggung dan tangan kiri.”

    “Saat ini, korban dirawat di Rumah Sakit Islam Pekajangan dan kondisinya stabil,” kata Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Ronny Hidayat kepada Tribunjateng.com, Jumat (25/4/2025).

    AKP Ronny menjelaskan, usai kejadian, ZNA sempat melarikan diri dari lokasi tabrakan. Kepanikan dan rasa takut menjadi alasan remaja itu tidak berhenti dan meminta pertolongan.

    “Pelaku ini mengaku takut diserang massa karena melihat banyak orang berkumpul di sekitar tempat kejadian.

    Setelah sempat berputar-putar, ZNA akhirnya dihentikan warga di Desa Galangpengampon ketika mobil tidak bisa melintasi jalan sempit,” jelasnya 

    Menyadari potensi amuk massa, warga segera menyerahkan remaja tersebut ke Kepala Desa Rowocacing. Tak berselang lama, Unit Gakkum Satlantas Polres Pekalongan bersama Polsek Kedungwuni tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.

    “Kami mengamankan pengemudi dari kerumunan warga yang mulai tidak terkendali. Massa ada kurang lebih 300 orang. Anggota kami sampai terjatuh karena melindungi anak tersebut dari potensi tindakan kekerasan,” ujarnya.

    Saat ini, pengemudi dan orang tuanya telah dimintai keterangan lebih lanjut di kantor polisi. Pihak kepolisian menegaskan akan melakukan proses sesuai prosedur, mengingat pelaku masih di bawah umur.

    “Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka, terutama dalam hal kepemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor,” tambahnya. (Dro)

  • Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Iman di Jateng

    Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Iman di Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, menerima audiensi panitia perayaan Waisak dan perjalanan suci Thudong di ruang kerjanya pada Jumat, 25 April 2025. 

    Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan perayaan Waisak Nasional, yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

    “Pada hari ini saya berkesempatan untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara kita yang ada di Walubi. Waisak ini menjadi sentral di Jawa Tengah karena ada Borobudur,” ujar Yasin.

    Ia menyampaikan, bahwa para Bhante yang melakukan Thudong, dijadwalkan tiba di Kota Semarang pada 6–7 Mei 2025  mendatang. Kedatangan tersebut, rencananya disambut hangat di Kantor Gubernur Jateng.

     Menurut Taj Yasin, penyambutan para bhante merupakan momentum penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas agama.

    “Insya Allah  akan kita sambut juga di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 7 Mei. Saya senang kegiatan Waisak ini juga menyertakan bakti sosial, selaras dengan program Pemprov seperti Spesialis Keliling,” tambahnya.

    Pria yang akrab disapa Taj Yasin ini menyatakan, akan mendukung kegiatan tersebut. Ia  akan membantu memberikan fasilitasi. Harapannya, rangkaian peringatan Waisak dapat berjalan dengan lancar.

    “Kita harus kawal dengan baik, dan memastikan perjalanan Thudong sampai hari H benar-benar lancar. Terima kasih kepada kawan-kawan Buddha yang tiap tahun menggelar bakti sosial tanpa melihat siapa, tetapi murni karena kemanusiaan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono, menyampaikan rasa syukurnya karena bisa diterima langsung oleh Taj Yasin. 

    “Kami sangat bersyukur hari ini bisa diterima, kami selaku panitia Waisak dan Thudong nasional,” ujarnya.

    Tanto juga menjelaskan rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada 4 Mei dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Selanjutnya diselenggarakan bakti sosial pengobatan gratis pada 10–11 Mei di Zona 2 Candi Borobudur. Bakti sosial ditargetkan melayani 7.000 hingga 8.000 warga dalam dua hari. Pelayanan meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta layanan dokter gigi, mata, dan umum.

    “Beberapa tahun terakhir, fokus kami di katarak dan gigi, karena layanan umum sudah tercover BPJS,” jelasnya.

    Acara puncak Waisak akan berlangsung pada 12 Mei dengan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, mulai pukul 14.00 WIB. Kemudian pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 23.55.29 WIB.

    Rombongan Thudong sendiri akan masuk ke Semarang pada 6 Mei sore. Kemudian pada 7 Mei melanjutkan perjalanan hingga tiba di Magelang.

    Rute perjalanan para Bhante Thudong di Indonesia dimulai dari Jakarta dan melintasi beberapa kota. Antara lain Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, hingga sampai di Candi Borobudur Kabupaten Magelang. (*)

  • Kota Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Rakor Teknis APEKSI, Rumuskan Program Asta Cita Prabowo

    Kota Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Rakor Teknis APEKSI, Rumuskan Program Asta Cita Prabowo

    JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan kesiapan Kota Bogor menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan rapat koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

    Kegiatan pertemuan penting itu bakal digelar pada Juni 2025 mendatang dan diperkirakan akan diikuti oleh 98 wali kota seluruh Indonesia.

    Ditunjuknya Kota Bogor sebagai lokasi pertemuan itu atas aspirasi para anggota dan persetujuan Ketua APEKSI, Eri Cahyadi usai Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) III APEKSI yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (25/4).

    Adapun pertemuan lanjutan di Kota Bogor nanti, guna membahas secara khusus program-program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Kota Surabaya yang bakal digelar di Kota Surabaya, Mei 2025.

    BACA JUGA:  Terima Aduan, Komisi IV Desak Disdik Kota Bogor Inventarisir Kerusakan di Sekolah-sekolah

    “Kami menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada Kota Bogor sebagai tuan rumah untuk membahas secara khusus program-program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” kata Dedie Rachim, dikutip Jumat (25/4).

    Dia merinci, dalam agenda pertemuan nanti APEKSI akan membahas mengenai program-program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda hingga Koperasi Merah Putih.

    Selain itu, berbagai masalah yang akan diangkat antara lain kesesuaian syarat teknis yang sulit dipenuhi Pemerintah Kota mengenai ketentuan luasan lahan sebesar 5 hektare untuk sekolah rakyat.

    “Sebab, hal itu dirasa berat disiapkan oleh anggota APEKSI,” sebutnya.

    BACA JUGA: Kota Bogor Krisis Tenaga Pendidik di SD, Endah Purwanti Desak Adanya Solusi Konkret: Kondisi Darurat!

    Diketahui, beberapa kesepakatan penting dihasilkan dalam Rakorwil III APEKSI yang digelar di Pekalongan tersebut.

    Salah satunya adalah pengukuhan Wali Kota Pekalongan sebagai Ketua Korwil III APEKSI, dengan Wali Kota Bandung ditunjuk sebagai wakil ketua.

    Selain itu, Rakorwil juga membahas persiapan pelaksanaan Rakornas APEKSI yang akan digelar pada Mei 2025 di Kota Surabaya. (YUD)

  • Bawa Isu Penanganan Sampah, Wali Kota Tangerang Hadiri Forum Komwil III Apeksi – Page 3

    Bawa Isu Penanganan Sampah, Wali Kota Tangerang Hadiri Forum Komwil III Apeksi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bawa isu krusial perkotaan, seperti pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, Wali Kota Tangerang Sachrudin, hadiri Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III APEKSI Tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Santika, Kota Pekalongan, Jumat (25/4/2025).

    Dalam forum yang menjadi ajang strategis bagi para kepala daerah se-Komwil III untuk menyatukan visi dan mendorong solusi kolektif itu, para wali kota membahas berbagai tantangan yang dihadapi masing-masing daerah. Bukan hanya mengungkapkan tantangan, juga mendorong upaya kolaboratif untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

    “Masalah persampahan menjadi isu strategis yang memerlukan penanganan bersama. Melalui sinergi antar daerah di bawah payung APEKSI, kami berharap dapat memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah pusat,” ujar H. Sachrudin, usai mengikuti pembukaan Muskomwil III.

    Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang selama ini telah menjalankan sejumlah program berbasis partisipasi masyarakat, seperti program Kampung Iklim, Bank Sampah, serta pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R) di Kota Tangerang.

    “Kami telah memperkuat edukasi lingkungan di tingkat RW dan sekolah, serta mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan sampah dari rumah,” jelasnya.

     

  • Makna Ritual Thudong Jelang Hari Raya Waisak 2025

    Makna Ritual Thudong Jelang Hari Raya Waisak 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2569 BE yang akan diperingati pada Senin (12/5/2025), sebanyak 38 biksu telah memulai tradisi Thudong, yaitu perjalanan spiritual dengan berjalan kaki dari Bangkok, Thailand, menuju Candi Borobudur, Magelang, Indonesia.

    Perjalanan ini dimulai pada Kamis (6/2/2025), dan kini para biksu telah tiba di Indonesia. Saat ini, mereka berada di wilayah Indramayu, Jawa Barat, dan akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Borobudur sebagai bagian dari perayaan Waisak.

    Dalam sejarahnya, ritual perjalanan jauh Thudong yang dilaksanakan oleh para biksu memiliki makna spiritual yang mendalam, sekaligus menjadi sarana untuk belajar kesabaran. Thudong merupakan perjalanan yang harus ditempuh sejauh ribuan kilometer.

    Dikutip dari buku “Forest Monks and the Nation-state: An Anthropological and Historical Study in Northeastern Thailand” karya JL Taylor, dijelaskan Thudong secara harfiah berarti “melatih”. Istilah ini berasal dari bahasa Pali, dhutanga, yang berarti “latihan keras”.

    Thudong dimaknai sebagai perjalanan hidup yang melibatkan pengembaraan, meditasi, kesendirian, dan pertapaan oleh para biksu. Praktik ini dijalankan sebagai cara untuk mengikuti ajaran Sang Buddha yang mencakup 13 bentuk praktik pertapaan.

    Selain itu, ritual ini juga bertujuan untuk menjauhkan diri dari tiga dosa utama dalam Buddhisme, yaitu nafsu, kemarahan, dan kebodohan. Para biksu menjalani Thudong untuk menumbuhkan nilai-nilai kebajikan seperti kasih sayang, kedermawanan, dan kebijaksanaan.

    Menariknya, Thudong juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antarpengikut ajaran Buddha dan sesama biksu, sekaligus mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan bermurah hati.

    Dalam perjalanannya, para biksu akan berinteraksi dengan berbagai makhluk hidup di dunia, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan, sebagai bagian dari upaya meditasi dan pendekatan diri kepada alam.

    Adapun 13 kebiasaan Thudong yang diterapkan oleh para biksu, yaitu menggunakan jubah dari bahan bekas, memakai tiga lapis jubah, menerima makanan dari sumbangan tanpa memilih, makan sekali dalam sehari, hanya makan dari mangkuk biksu, menolak makanan tambahan, tinggal di hutan atau alam terbuka, menetap di tanah kuburan, tidur di mana saja, serta tidur dalam posisi duduk.

    Meski menghadapi tantangan seperti cuaca ekstrem, kelelahan, dan minimnya fasilitas, para biksu tetap menjalani perjalanan ini dengan penuh ketekunan. Mereka meyakini penderitaan dan pengorbanan selama perjalanan akan membawa mereka lebih dekat pada pencerahan spiritual.

    Dalam pelaksanaan Thudong pada 2025, para biksu yang sudah tiba di Indramayu, akan melanjutkan perjalanan melintasi Jatibarang, Cirebon, Losari, Brebes, Tegal, Pekalongan, Banyuputih, Batang, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, dan berakhir di Candi Borobudur, Magelang, yang diperkirakan pada Sabtu (10/5/2025).

    Tahun ini merupakan kali ketiga ritual Thudong dilaksanakan di Indonesia sejak 2013. Tradisi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia, yang turut mendukung dengan memberikan makanan dan bantuan lainnya kepada para biksu selama perjalanan. Setelah merayakan Waisak di Borobudur, para biksu akan kembali ke negara asal mereka menggunakan pesawat, tanpa melanjutkan perjalanan pulang dengan berjalan kaki.

  • KAI hadirkan 66 PLTS di Jawa dan Sumatera dukung transportasi hijau

    KAI hadirkan 66 PLTS di Jawa dan Sumatera dukung transportasi hijau

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan 66 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di berbagai titik operasional perusahaan di Jawa dan Sumatera guna mendukung transportasi hijau yang ramah lingkungan.

    “Instalasi PLTS ini merupakan bentuk nyata kontribusi KAI dalam mendukung program pemerintah menuju transisi energi bersih dan terbarukan,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan puluhan PLTS tersebut dipasang hingga akhir tahun 2024 di berbagai titik operasional perusahaan mulai dari stasiun, balai yasa, griya karya, hingga perkantoran.

    Total kapasitas energi yang dihasilkan mencapai 3.428,50 kilowatt-peak (kWp), yang secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi berbasis fosil.

    “Kami tidak hanya fokus pada layanan transportasi, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan,” ujarnya.

    Anne merinci lokasi PLTS meliputi 4 perkantoran, 4 griya karya, 5 balai yasa, dan 57 stasiun. Beberapa lokasi strategis yang telah dilengkapi PLTS antara lain Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Malang, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jakarta Kota, Balai Yasa Manggarai, dan Balai Yasa Yogyakarta.

    Lokasi lainnya tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Stasiun Batang, Stasiun Gambir, Stasiun Garut, Kantor LRT Jabodebek, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Rangkasbitung, Stasiun Tangerang, Stasiun Cawang, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Madiun, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Wonokromo, dan Stasiun Pasarsenen.

    Berikutnya, PLTS juga terpasang di lokasi strategis di luar Jawa seperti Kantor Divre III Palembang, Stasiun Tanjung Karang, Stasiun Medan, Stasiun Padang, Balai Yasa Lahat, dan Banyuwangi Baru (Ketapang).

    Stasiun dan fasilitas lainnya yang telah menggunakan PLTS kini mendapat pasokan listrik ramah lingkungan untuk mendukung operasional pada siang hari termasuk pencahayaan, pendinginan, dan sistem pendukung lainnya.

    “Energi surya yang kami gunakan tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga mengurangi emisi karbon, yang sejalan dengan misi kami mengembangkan sumber daya dan teknologi dengan mengedepankan ESG,” lanjut Anne.

    Pemanfaatan energi matahari itu juga diterapkan di fasilitas produksi seperti Balai Yasa untuk mendukung aktivitas perawatan sarana perkeretaapian. Hal ini diharapkan dapat memperkuat efisiensi energi dan produktivitas kerja.

    KAI berkomitmen terus melanjutkan program pemasangan PLTS secara bertahap di stasiun-stasiun lain, balai yasa serta fasilitas pendukung lainnya yang berada dalam lingkungan KAI Group sehingga terbentuk sistem operasional yang sepenuhnya berbasis pada energi hijau.

    Anne juga menanggapi soal Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April. Menurutnya, Hari Bumi menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian planet bumi tempat manusia tinggal.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Akses Kesehatan Lebih Mudah, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan Kebut UHC Desa dengan Agen JKN

    Akses Kesehatan Lebih Mudah, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan Kebut UHC Desa dengan Agen JKN

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan terus berupaya meningkatkan cakupan Universal Health Coverage (UHC) di wilayahnya.

    Saat ini, kepesertaan di Kabupaten Batang telah mencapai 98 persen, sementara Kota dan Kabupaten Pekalongan berada di angka 99 persen. 

    Adapun cakupan nasional masih berada di kisaran 96 persen.  

    Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan Sri Mugirahayu mengatakan, cakupan kepesertaan di wilayah pelayanan BPJS Kesehatan Pekalongan seluruhnya sudah berpredikat UHC. 

    “Di antaranya cakupan kepesertaan di Kabupaten Batang 98 persen, Kota dan Kabupaten Pekalongan 99 persen serta Kabupaten Pemalang 98 persen.

    Namun cakupan kepesertaan secara nasional berada di angka 96 persen,” terangnya, saat Konsolidasi Media Program JKN, di Pantai Merah Putih Sigandu Batang, Kabupaten Batang, Rabu (23/4/2025).

    Menyikapi daerah yang cakupan kepesertaannya belum mencapai 100 persen, BPJS Kesehatan terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Daerah setempat.

    Hal itu dikarenakan dipengaruhi banyak hal, seperti pendataan yang belum maksimal dan lainnya.

    “Salah satunya dengan menggencarkan UHC Desa dengan menyisir desa-desa yang belum tergolong UHC, dengan menerjunkan Agen JKN,” jelasnya.

    Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kuantitas cakupan kepesertaan, BPJS Kesehatan terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan. 

    “Alhamdulillah kepala daerah yang saat ini menjabat, seluruhnya mendukung program UHC,” pungkasnya.(din)

     

  • Buron 2 Tahun dan Kabur ke NTB, Pelaku Rudapaksa Gadis di Batang Ditangkap

    Buron 2 Tahun dan Kabur ke NTB, Pelaku Rudapaksa Gadis di Batang Ditangkap

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Seorang buruh harian asal Kabupaten Kendal, berinisial S (25) ditangkap jajaran Satreskrim Polres Batang setelah sempat buron selama lebih dari dua tahun dan kabur ke NTB.

    S diduga melakukan tindakan rudapaksa terhadap gadis berinisial FWT (16) di kawasan hutan Roban Timur Kabupaten Batang.

    Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana dalam konferensi pers mengungkap kejadian rudapaksa tersebut.

    Kejadian bermula pada Rabu, 14 September 2022 sekira pukul 01.00.

    “Peristiwa itu terjadi di sebuah kebun di Dukuh Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah.”

    “Pelaku ini sempat melarikan diri ke Nusa Tenggara Barat (NTB) seusai melakukan aksinya, akhirnya kami tangkap pada 28 Februari 2025,” ujar AKBP Edi Rahmat Mulyana.

    Modus yang digunakan pelaku bermula dari unggahan lowongan kerja di media sosial Facebook.

    Dalam unggahannya, pelaku menawarkan tiga posisi pekerjaan di Batang dan Pekalongan dengan fasilitas tempat tinggal, makan, serta gaji menggiurkan.

    “Postingan itu menarik perhatian korban.”

    “Korban lalu menghubungi pelaku melalui WhatsApp dan pada 14 September 2022, pelaku menjemput korban di perbatasan Kabupaten Batang,” jelasnya.

    Pelaku kemudian membawa korban menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna merah menuju arah timur, namun justru memasuki kawasan sepi di Desa Sengon.

    Saat korban mulai curiga dan meminta turun, pelaku justru mempercepat laju kendaraan dan membawa korban ke lokasi yang lebih sunyi.

    “Setelah sampai di lokasi, pelaku mengeluarkan pistol mainan dari tasnya dan mengarahkan ke kepala korban.”

    “Pelaku mengancam, lalu mengikat tangan korban dengan lakban, mengambil ponsel korban, dan kemudian memperkosa korban di tempat kejadian,” imbuh Kapolres.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku mengikat kaki korban dengan lakban dan meninggalkannya begitu saja.

    “Dengan usaha korban, akhirnya bisa melepas ikatan dan kabur, lalu melaporkannya ke pihak kepolisian,” imbuh Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.

    Berbekal penyelidikan intensif, polisi akhirnya melacak keberadaan pelaku dan membekuknya di tempat persembunyiannya.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun serta denda hingga Rp300 juta.

    Selain itu, pelaku juga dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan yang ancamannya bisa mencapai 9 tahun penjara.

    “Kami mengapresiasi keberanian korban dalam melapor dan kerja keras tim kami yang membekuk pelaku.”

    “Proses hukum akan kami kawal agar korban mendapatkan keadilan,” pungkasnya. (*)