kab/kota: Pegangsaan

  • Naik Angkutan Umum Tarif Rp 80 Perak Berlaku 2 Hari, Catat Tanggalnya

    Naik Angkutan Umum Tarif Rp 80 Perak Berlaku 2 Hari, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan tarif Rp 80 untuk naik transportasi umum. Tak cuma sehari, tarif Rp 80 itu berlaku selama dua hari, catat, nih, tanggalnya.

    Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa berlaku tarif khusus Rp 80 untuk transportasi publik. Sebelumnya, tarif Rp 80 itu hanya berlaku pada 17 Agustus 2025, tapi kemudian diperpanjang jadi 2 hari, yakni 17-18 Agustus 2025.

    Tarif Rp 80 untuk transportasi umum ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan kebijakan ini diambil sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat sekaligus untuk mendorong penggunaan transportasi publik.

    “Kami memutuskan untuk memperpanjang menjadi dua hari. Kami ingin warga Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati momen kemerdekaan dengan lebih leluasa, sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” kata Syafrin dikutip website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Menurut Syafrin, tarif Rp 80 ini bukan hanya bentuk peringatan simbolik. Kebijakan itu menjadi ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan kemerdekaan dengan cara yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik.

    Selain sebagai bentuk perayaan nasional, program ini juga menjadi bagian dari kampanye jangka panjang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan jumlah pengguna transportasi publik.

    “Dengan kebijakan ini, Jakarta berharap perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI menjadi momen bersejarah yang tidak hanya dipenuhi semangat nasionalisme, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama terhadap transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

    Adapun tarif Rp 80 itu berlaku untuk layanan Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek), MRT Jakarta, serta LRT Jakarta untuk rute Velodrome-Pegangsaan Dua.

    Semua pengguna transportasi tersebut dapat menikmati tarif ini, dengan metode pembayaran menggunakan uang elektronik seperti Bank Mandiri E-Money, BCA Flazz, BNI Tap Cash, BRI Brizzi, Kartu JakLingko, KMT, JakCard, atau melalui aplikasi JakLingko dan MyMRTJ.

    Sementara itu, layanan angkutan umum yang sejak awal telah diberlakukan dengan tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan tarif.

    (rgr/din)

  • Rengasdengklok, Wilayah Indonesia Pertama Merdeka dari Penjajahan – Page 3

    Rengasdengklok, Wilayah Indonesia Pertama Merdeka dari Penjajahan – Page 3

    80 tahun lalu pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lambert Giebels, penulis biografi Bung Karno menyebut proklamasi RI sebagai salah satu paling sederhana pernah ada di dunia. Liputan6.com menurunkan serial tulisan tentang peristiwa unik dan menarik sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI. Tulisan tersebut kami kumpulkan dalam TAG Mozaik Proklamasi. Selamat menikmati.

    Liputan6.com, Jakarta – Sejarah mencatat Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Proklamasi berlangsung di Pegangsaan Timur No 56 secara sederhana pada pukul 10.00 WIB. Namun sejatinya, sudah ada wilayah yang berani memerdekakan dirinya dari penjajahan Jepang yaitu Rengasdengklok, sekitar 50 kilometer sebelah timur Jakarta.

    AM Hanafi, mantan Dubes RI di Kuba yang juga aktivis kemerdekaan menulis dalam bukunya Menteng 31 sebuah kalimat yang menegaskan Rengasdengklok sebagai wilayah yang pertama kali memerdekakan diri. Dia menyebut istilah the first liberated area of the republic.

    Rengasdengklok memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah Proklamasi kemerdekaan RI. Pada 16 Agustus 1945 pemimpin republik Soekarno dan Hatta beserta istri Soekarno dan anaknya Fatmawati serta Guntur yang masih bayi diculik selama seharian di kota kecil pinggiran Jakarta itu.

    Menurut AM Hanafi, ide Rengasdengklok itu datang dari para pemuda radikal di antaranya Chaerul Saleh, Asmara Hadi, Sudiro, Sayuti Melik dan istrinya SK Trimurti. Mereka membahasnya di sebuah kebun pisang dekat Bandara Kemayoran. Saat itu 14 Agustus mereka menantikan kepulangan Soekarno dan Hatta dari Saigon untuk bertemu pimpinan militer Jepang Jenderal Terauchi.

    Para pemuda berpandangan Soekarno dan Hatta hanya akan diiming-imingi Jepang janji kemerdekaan yang muluk-muluk. Janji yang dianggap para pemuda menghina kehormatan Indonesia. “Kami pemuda radikal seluruh Indonesia jijik dan malu mendengarnya. Kami tidak mau ‘Kemerdekaan Hadiah’. Jangankan di kelak kemudian hari, janji besok pun kami tidak sudi menerimanya,” tulis AM Hanafi.

    Dalam buku Menteng 31, Hanafi juga meluruskan pandangan bahwa ide membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok datang dari Menteng 31 (sekarang Museum Gedung Joang 45 di Jalan Menteng Raya). Memang betul Menteng 31 adalah markas para pemuda radikal ketika itu, tetapi gagasan membawa ke Rengasdengklok datang dari kebun pisang di sebelah Bandar Udara Kemayoran, saat menanti Soekarno dan Hatta pulang dari Saigon.

    Sejarah kemudian mencatat kedua pemimpin bangsa itu diculik dan dibawa para pemuda ke Rengasdengklok 16 Agustus bakda Sahur. Seharian mereka di sana sampai dijemput sore harinya oleh Ahmad Soebardjo kembali ke Jakarta.

    Mengapa para pemuda radikal saat itu memilih Rengasdengklok, semuanya bukan tanpa alasan. Rengasdengklok adalah basis pasukan Peta, organisasi militer bentukan Jepang yang pada praktiknya menjadi wadah penting bagi rakyat Indonesia mendapat pelatihan militer.

    Di Rengasdengklok itu pula, sehari sebelum Proklamasi, terjadi peristiwa bersejarah ketika bendera Jepang Hinomaru diturunkan dan bendera Merah Putih dikibarkan. Secara de facto, Rengasdengklok sudah bebas dari penjajahan Jepang sehari sebelum kemerdekaan diproklamirkan Soekarno dan Hatta.

    Peristiwa pengibaran Merah Putih mendahului Pegangsaan Timur itu diceritakan soncho (camat) Rengasdengklok Soejono Hadipranoto, seperti dikutip dari buku Peristiwa Rengasdengklok oleh Her Suganda terbitan Kiblat Buku Utama, 2013.

    Saat itu Soejono didatangi para pemuda dari Jakarta di antaranya Sukarni, dan dua orang yang dikenalnya yaitu dokter Sutjipto dan Singgih. Mereka menerangkan kepada Soejono bahwa Bung Karno dan Bung Hatta ada di wilayahnya karena Jakarta tidak aman. Jepang sudah kalah dan kalau Indonesia tidak merdeka, Sekutu akan datang kembali menjajah. Karena itu Soejono diminta mengumumkan pernyataan kalau Indonesia sudah merdeka. Dia juga diminta menyiapkan Merah Putih dan mengumpulkan rakyat sebanyak mungkin di depan kantor kawedanan. Soejono sempat bertanya mengapa dirinya yang ditunjuk, bukan wedana. Dijawab para pemuda bahwa wedana sudah mereka tawan dan para pemuda bukanlah pemimpin di wilayah tersebut.

    Sesuai perintah, Soejono pun menyiapkan Merah Putih ukuran dua kali satu meter. Orang-orang banyak berkumpul pada pagi hari 16 Agustus 1945 di halaman kantor wedana. “Upacara bendera akan segera kita mulai,” kata Soejono yang bertindak sebagai pemimpin upacara. Dia kemudian melanjutkan yang pada intinya: “Saudara-saudara, perhatian-perhatian. Bendera Hinomaru turunkan (Seinendan yang ditunjuk mulai menurunkan bendera Jepang). Kibarkan Sang Merah Putih,” perintah Soejono. Sang Merah Putih berkibar dihembus angin kencang Agustus.

    “Mata saya berlinang melihat Sang Merah Putih,” ungkap Soejono.

    Dengan turunnya Hinomaru dan naiknya Sang Merah Putih, saat itulah Rengasdengklok bisa dikatakan wilayah pertama di Indonesia yang ‘merdeka’.

  • HUT RI, tarif transportasi umum di Jakarta cuma Rp80

    HUT RI, tarif transportasi umum di Jakarta cuma Rp80

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan tarif khusus untuk seluruh transportasi umum sebesar Rp80 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan selain transportasi umum Jakarta, nantinya Transjabodetabek juga diberlakukan tarif Rp80 saat 17 Agustus mendatang.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dengan Kementerian Sekretaris Negara, kami diminta untuk semua transportasi di Jakarta dan Jabodetabek dikenakan biaya Rp80,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Transportasi umum dengan tarif khusus sebesar Rp80 tersebut berlaku untuk Transjakarta, MRT, LRT (rute Velodrome-Pegangsaan Dua), KRL Commuter Line dan angkutan Jaklingko.

    Tak hanya itu, Pemprov DKI juga masih memberlakukan kebijakan insentif perpajakan daerah berupa pengurangan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) hingga 31 Agustus 2025.

    Dengan adanya kebijakan insentif tersebut, masyarakat cukup membayar pokok pajaknya tanpa tambahan denda atau bunga keterlambatan.

    Kebijakan itu diberlakukan dalam rangka memperingati HUT DKI Jakarta sekaligus HUT ke-80 RI sebagai bentuk insentif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak tepat waktu.

    Lebih lanjut, terkait acara HUT Kemerdekaan RI, Pramono menjelaskan Pemprov DKI Jakarta tidak menggelar acara khusus, hanya upacara bendera di lapangan Balai Kota.

    “Kami tentunya di sini (Balai Kota) upacara bendera,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tarif Transjakarta hingga MRT hanya Rp80 saat HUT Kemerdekaan RI

    Tarif Transjakarta hingga MRT hanya Rp80 saat HUT Kemerdekaan RI

    Bus Transjakarta melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta. (ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)

    Tarif Transjakarta hingga MRT hanya Rp80 saat HUT Kemerdekaan RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 03 Agustus 2025 – 10:19 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan tarif khusus Rp80 untuk seluruh moda transportasi publik Jakarta mulai dari Transjakarta hingga MRT dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.

    Moda transportasi yang termasuk dalam program ini yakni Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta untuk rute Velodrome – Pegangsaan Dua, yang berlaku selama satu hari penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

    “Tarif Rp80 bukan hanya simbol semangat kemerdekaan, tapi juga ajakan untuk merayakan HUT RI dengan cara yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, Dinas Perhubungan DKI telah berkoordinasi intensif dengan seluruh operator transportasi publik di Jakarta seperti Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Commuter Line untuk memastikan kesiapan layanan pada tanggal tersebut.

    Dishub juga menyiapkan personel pengawas lapangan guna menjaga kelancaran operasional, keamanan, dan kenyamanan penumpang.

    Adapun, program tarif simbolis tersebut sebelumnya diumumkan Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, dalam konferensi pers “Bulan Kemerdekaan RI 2025” yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (1/8).

    Dalam keterangannya, Juri menyampaikan tarif Rp80 berlaku untuk semua moda transportasi umum Jakarta sebagai bentuk “hadiah istimewa” pemerintah kepada masyarakat.

    “Mau naik apa pun — Transjakarta, MRT, LRT, KRL, semuanya — tarifnya hanya Rp80 untuk satu hari penuh pada 17 Agustus 2025,” ujar Juri.

    Pemprov DKI Jakarta berpendapat kebijakan ini sejalan dengan visi kota untuk mendorong peralihan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi publik yang terintegrasi, terjangkau, dan berkelanjutan.

    “Momentum ini kami harap dapat memperkuat budaya naik transportasi umum di Jakarta, sekaligus menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh warga,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Tarif Transjakarta hingga MRT Serentak Turun di Tanggal 17 Agustus – Page 3

    Tarif Transjakarta hingga MRT Serentak Turun di Tanggal 17 Agustus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menurunkan serentak tarif moda transportasi publik dari TransJakarta hingga MRT, menjadi satu tarif Rp80.

    Moda transportasi yang termasuk dalam program ini yakni Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta untuk rute Velodrome-Pegangsaan Dua, yang berlaku selama satu hari penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

    “Tarif Rp80 bukan hanya simbol semangat kemerdekaan, tapi juga ajakan untuk merayakan HUT RI dengan cara yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi publik,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Minggu (3/8). Dikutip dari Antara.

    Menurut dia, Dinas Perhubungan DKI telah berkoordinasi intensif dengan seluruh operator transportasi publik di Jakarta seperti Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan KRL Commuter Line untuk memastikan kesiapan layanan pada tanggal tersebut.

    Dishub juga menyiapkan personel pengawas lapangan guna menjaga kelancaran operasional, keamanan dan kenyamanan penumpang.

    Adapun, program tarif simbolis tersebut sebelumnya diumumkan Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, dalam konferensi pers ‘Bulan Kemerdekaan RI 2025’ yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/8).

    Dalam keterangannya, Juri menyampaikan tarif Rp80 berlaku untuk semua moda transportasi umum Jakarta sebagai bentuk “hadiah istimewa” pemerintah kepada masyarakat.

    “Mau naik apa pun, Transjakarta, MRT, LRT, KRL, semuanya tarifnya hanya Rp80 untuk satu hari penuh pada 17 Agustus 2025,” ujar Juri.

    Pemprov DKI Jakarta berpendapat kebijakan ini sejalan dengan visi kota untuk mendorong peralihan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi publik yang terintegrasi, terjangkau, dan berkelanjutan.

    “Momentum ini kami harap dapat memperkuat budaya naik transportasi umum di Jakarta, sekaligus menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh warga,” katanya.

  • Kapan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dibacakan? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

    Kapan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dibacakan? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

    Jakarta: Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan teks proklamasi. Pembacaan teks proklamasi oleh dibacakan oleh Soekarno dengan lantang itu menjadi penanda kemerdekaan Indonesia.

    Selain sosok yang membacakan teks proklamasi banyak yang masih penasaran kapan waktu teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut dibacakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Lalu kapan sebenarnya teks tersebut dibacakan? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.

    Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

    Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan berbagai peristiwa penting. Salah satu momen krusialnya adalah peristiwa pengeboman Hiroshima pada 6 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, yang diikuti dengan pengeboman Nagasaki pada 9 Agustus 1945. 

    Peristiwa ini memaksa Jepang menyerah kepada Sekutu yang dimanfaatkan oleh Soekarno/Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan ke seluruh dunia.

    Pada 12 Agustus 1945, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat berkunjung ke Dalat, Vietnam, untuk bertemu Jenderal Terauchi yang memberi sinyal bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada Indonesia. 
     
    Sekembalinya ke Indonesia, kabar penyerahan Jepang ini mendorong golongan muda untuk mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

    Situasi ini memunculkan ketegangan antara dua golongan, yakni golongan muda yang menginginkan proklamasi segera dengan golongan tua yang lebih berhati-hati. Lalu puncaknya pada 16 Agustus 1945 ketika Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. 

    Usai perundingan yang intens, Soekarno dan Hatta akhirnya kembali ke Jakarta malam itu juga.
     

     

    Penyusunan teks proklamasi

    Teks Proklamasi dirumuskan dengan cukup sat set. Bagaimana tidak Soekarno, dibantu oleh Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo, menyusun teks tersebut pada malam 16 Agustus hingga dini hari 17 Agustus 1945. Penyusunan tersebut dilakukan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta. 

    Setelah dirumuskan, teks itu ditandatangani Soekarno dan Hatta atas usulan Sukarni, kemudian diketik Sayuti Melik dengan beberapa penyesuaian.
    Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 

    Di tanggal itu juga tepatnya, pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Kabar proklamasi ini segera menyebar ke seluruh penjuru negeri melalui media massa, radio, dan selebaran, menandai awal dari perjalanan bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

    Nah sekarang kamu sudah tahu kan kapan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan.

    Jakarta: Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan teks proklamasi. Pembacaan teks proklamasi oleh dibacakan oleh Soekarno dengan lantang itu menjadi penanda kemerdekaan Indonesia.
     
    Selain sosok yang membacakan teks proklamasi banyak yang masih penasaran kapan waktu teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut dibacakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Lalu kapan sebenarnya teks tersebut dibacakan? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.

    Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

    Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan berbagai peristiwa penting. Salah satu momen krusialnya adalah peristiwa pengeboman Hiroshima pada 6 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, yang diikuti dengan pengeboman Nagasaki pada 9 Agustus 1945. 
     
    Peristiwa ini memaksa Jepang menyerah kepada Sekutu yang dimanfaatkan oleh Soekarno/Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan ke seluruh dunia.

    Pada 12 Agustus 1945, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat berkunjung ke Dalat, Vietnam, untuk bertemu Jenderal Terauchi yang memberi sinyal bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada Indonesia. 
     
    Sekembalinya ke Indonesia, kabar penyerahan Jepang ini mendorong golongan muda untuk mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
     
    Situasi ini memunculkan ketegangan antara dua golongan, yakni golongan muda yang menginginkan proklamasi segera dengan golongan tua yang lebih berhati-hati. Lalu puncaknya pada 16 Agustus 1945 ketika Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. 
     
    Usai perundingan yang intens, Soekarno dan Hatta akhirnya kembali ke Jakarta malam itu juga.
     

     

    Penyusunan teks proklamasi

    Teks Proklamasi dirumuskan dengan cukup sat set. Bagaimana tidak Soekarno, dibantu oleh Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo, menyusun teks tersebut pada malam 16 Agustus hingga dini hari 17 Agustus 1945. Penyusunan tersebut dilakukan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta. 
     
    Setelah dirumuskan, teks itu ditandatangani Soekarno dan Hatta atas usulan Sukarni, kemudian diketik Sayuti Melik dengan beberapa penyesuaian.
    Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 

    Di tanggal itu juga tepatnya, pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Kabar proklamasi ini segera menyebar ke seluruh penjuru negeri melalui media massa, radio, dan selebaran, menandai awal dari perjalanan bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
     
    Nah sekarang kamu sudah tahu kan kapan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Perpanjangan LRT dari Manggarai – Dukuh Atas Butuh Dana Rp2 Triliun

    Perpanjangan LRT dari Manggarai – Dukuh Atas Butuh Dana Rp2 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa perpanjangan jalur LRT Jakarta dari Manggarai ke Dukuh Atas diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp2 triliun.

    Pernyataan tersebut disampaikan Pramono saat menanggapi rencana pengembangan transportasi publik di Ibu Kota. Pasalnya, pengerjaan konstruksi LRT Jakarta fase 1B dibangun sampai Manggarai

    “Untuk itu saya crosscheck kepada Dirut Jakpro, kalau [LRT Jakarta] dari Manggarai sampai dengan Dukuh Atas itu kurang lebih perlu biaya 2 triliun rupiah,” jelasnya ketika ditemui di Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara Summarecon Mall, Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025). 

    Kendati demikian, Pramono menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. 

    Salah satu upaya yang tengah dijalankan adalah pemasangan Intelligent Traffic Control System (ITCS) berbasis kecerdasan buatan. Sistem ini sudah terpasang di 65 titik dari total 300 lokasi yang direncanakan di seluruh Jakarta.

    “Saya yakin Jakarta yang dulu orang berpikir untuk mengatasi kemacetan tidak mungkin, sekarang akan mengatakan ‘kok bisa’. sekarang aja orang udah bisa,” jelasnya dalam kesempatan tersebut. 

    Sebelumya, Pramono mengungkapkan bahwa jumlah penumpang harian LRT Jakarta saat ini sekitar 5.000 orang. 

    Namun, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 70.000 orang per harinya, jika jalur LRT terkoneksi sepenuhnya hingga ke Manggarai, yang secara tidak langsung terintegrasi dengan moda lain seperti KRL serta Transjakarta.

    “Akan lebih meningkat lagi kalau kemudian ini sampai dengan Dukuh Atas. Kalau sampai Dukuh Atas, maka per harinya itu bisa sampai dengan 100 ribu,” jelasnya. 

    Adapun, Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar menargetkan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai dapat beroperasi di kuartal III/2026.

    Dia mengatakan LRT Jakarta Fase 1B melengkapi fase 1 rute Velodrome-Pegangsaan Dua, sehingga total jalur operasi yang semula 5,8 km menjadi 12,2 km dan dapat mengangkut sekitar 80 ribu penumpang secara bertahap.

  • LRT Jakarta rute Manggarai-Velodrome ditargetkan beroperasi tahun 2026

    LRT Jakarta rute Manggarai-Velodrome ditargetkan beroperasi tahun 2026

    Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar dalam diskusi terarah bertema: “Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta\” di Jakarta, Selasa (15/7/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    LRT Jakarta rute Manggarai-Velodrome ditargetkan beroperasi tahun 2026
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 17:51 WIB

    Elshinta.com – Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar menargetkan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai dapat beroperasi di kuartal III tahun 2026.

    “Fase 1B yang dimulai dari Rawamangun atau Velodrome sampai dengan Manggarai, Insya Allah rencananya beroperasi di kuartal III tahun 2026,” kata Ramdani dalam diskusi terarah bertema: “Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta” di Jakarta, Selasa.

    Adapun realisasi pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B per Juli 2025 sudah mencapai 57,75 persen. Dia mengatakan LRT Jakarta Fase 1B melengkapi fase 1 rute Velodrome-Pegangsaan Dua, sehingga total jalur operasi yang semula 5,8 km menjadi 12,2 km dan dapat mengangkut sekitar 80 ribu penumpang secara bertahap.

    Ramdani mengaku sudah mengantongi izin beberapa fase lain yakni Fase 2A rute Jakarta International Stadium (JIS) – Pegangsaan Dua (8,2 km), lalu Fase 2B yakni kelanjutan dari Velodrome – Klender (4,5 km) dan Fase 3B rute Klender – Halim (4,9 km). Menurut dia, kebutuhan transportasi publik yang aman dan nyaman menjadi sebuah urgensi dan solusi mengatasi kemacetan, sehingga dibutuhkan oleh kota Jakarta saat ini.

    “Saat ini kami masih berproses di pembangunan LRT Jakarta Fase 1B. Rencananya setelah ini, kami ajukan terkait perpanjangan lainnya. Harapannya sampai dengan tahun 2050 banyak transportasi publik berbasis rel sudah terbangun dan memudahkan masyarakat bisa berpindah dari suburb (pinggir kota) ke central city (pusat kota),” jelas dia.

    Terkait biaya, Fase 1B menelan biaya sebesar Rp5,36 triliun, lalu Fase 2A dengan pembiayaan sebesar Rp8,66 triliun, sementara Fase 2B dan 3B masing-masing Rp3,65 triliun serta Rp4,6 triliun. Ramdani mengatakan, pembiayaan Fase 1 sebesar Rp6,5 triliun dan Fase 1B sebesar Rp5,3 triliun menggunakan APBD Jakarta. Jumlah ini, kata dia sangat besar.

    Oleh karena itu, tantangannya saat ini mengimplementasikan fase-fase selanjutnya menggunakan alternatif pembiayaan salah satunya green sukuk atau sukuk hijau, yakni instrumen investasi syariah.

    Sumber : Antara

  • 17 Agustus 2025 HUT RI yang ke Berapa? Cek Supaya Tidak Keliru

    17 Agustus 2025 HUT RI yang ke Berapa? Cek Supaya Tidak Keliru

    Jakarta

    Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati HUT RI atau Hari Kemerdekaan. Pemerintah melalui surat keputusan bersama (SKB) 3 Menteri menetapkan tanggal 17 Agustus 2025 sebagai libur nasional.

    Lalu, tanggal 17 Agustus 2025 itu HUT RI yang ke berapa? Berikut informasinya.

    Tanggal 17 Agustus adalah tanggal penting bagi bangsa Indonesia karena memperingati hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia. Tahun ini merupakan peringatan HUT ke-80 RI.

    Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 lewat pembacaan teks proklamasi di depan rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Djakarta (sekarang Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat). Oleh karena itu, setiap 17 Agustus diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT RI).

    Penulisan HUT RI yang Benar

    Dilansir unggahan media sosial Indonesia Baik, penulisan HUT RI yang benar adalah dengan meletakkan penggunaan kata “tahun perayaan” di awal sebelum nama negara. Penulisan yang salah dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda. Contoh penulisan HUT RI yang benar adalah HUT ke-XX RI, bukan HUT RI ke-XX.

    Merujuk pada panduan terkait ucapan HUT RI atau Dirgahayu RI yang telah dikeluarkan oleh Balai Bahasa Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan, berikut penulisan HUT RI yang benar sesuai dengan kaidah dan tata bahasa Indonesia.

    Benar: HUT ke-80 RI
    Salah: HUT RI ke-80Benar: Hari Ulang Tahun ke-80 RI
    Salah: Hari Ulang Tahun RI ke-80Benar: Selamat HUT ke-80 RI
    Salah: Selamat HUT RI ke-80Benar: Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia
    Salah: Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80Benar: Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 RI
    Salah: Peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-80Penulisan Dirgahayu RI yang Benar

    Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) susunan Poerwadarminta, kata Dirgahayu memiliki singkatan sl yang berarti ‘berasal dari sastra lama’ dan kata Dirgahayu sendiri bermakna ‘semoga berumur panjang; hidup!’.

    Kata Dirgahayu biasanya ditujukan pada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya, misalnya Dirgahayu Republik Indonesia yang artinya ‘panjang umur Republik Indonesia’. Kata dirgahayu juga dapat digunakan sebagai ungkapan selamat berulang tahun.

    Benar: Dirgahayu Republik Indonesia
    Salah: Dirgahayu HUT RIBenar: Dirgahayu RI
    Salah: Dirgahayu RI ke-80Benar: Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia
    Salah: Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke-80

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Spesial HUT ke-79 Bhayangkara 1 Juli, Tarif TransJ, MRT, LRT Jakarta Rp 1

    Spesial HUT ke-79 Bhayangkara 1 Juli, Tarif TransJ, MRT, LRT Jakarta Rp 1

    Jakarta

    Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 atau HUT ke-79 Bhayangkara jatuh pada tanggal 1 Juli 2025. Pemprov DKI Jakarta memberikan promo tarif spesial Rp 1 untuk transportasi publik di Jakarta, seperti Transjakarta (TransJ), MRT hingga LRT Jakarta.

    Berikut informasi selengkapnya.

    Naik Transjakarta, MRT, LRT Jakarta Rp 1 1 Juli 2025

    Mengutip dari akun Instagram Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta), naik Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta (Velodrome – Pegangsaan Dua) hanya Rp 1 pada Selasa (1/7/2025) mulai pukul 00.00 sampai 23.59 WIB. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 atau HUT ke-79 Bhayangkara.

    Promo hanya berlaku satu hari pada tanggal 1 Juli 2025. Adapun untuk layanan yang sudah memiliki tarif Rp 0 seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares, dan lainnya, tetap berlaku sesuai tarif awal.

    “Tarif ini berlaku pada Selasa, 1 Juli 2025 untuk layanan Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta. Sedangkan, layanan lainnya yang sudah memiliki tarif Rp 0 seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares dan layanan lainnya tetap berlaku sesuai tarif awal,” demikian keterangan Pemprov DKI Jakarta.

    Ada Acara HUT ke-79 Bhayangkara di Monas

    Mengutip dari situs Tribrata Polri, Kepolisian Negara Republik Indonesia akan menggelar acara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 atau HUT ke-79 Bhayangkara yang rencananya dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Selasa (1/7/2025). Dalam rencana pelaksanaan upacara puncak, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, akan memimpin secara langsung sebagai Inspektur Upacara.

    Ada juga hiburan rakyat serta bazaar UMKM yang dihadirkan langsung di sekitar area acara.

    Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, memohon maaf dan meminta pengertian dari masyarakat bahwa akan terjadi peningkatan aktivitas dan kepadatan lalu lintas menjelang dan pada saat hari pelaksanaan.

    (kny/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini