kab/kota: Pati

  • Sosok Andi Sumangerukka, Gubernur Sultra yang Dipuji Mendagri Tito saat Retret di Akmil Magelang – Halaman all

    Sosok Andi Sumangerukka, Gubernur Sultra yang Dipuji Mendagri Tito saat Retret di Akmil Magelang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) menarik perhatian seorang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam kegiatan retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

    Dalam retret yang digelar 21-28 Februari 2025 itu, eks Kapolri itu menyebut nama Andi Sumangerukka.

    Mendagri Tito mengapresiasi terobosan yang dilakukan sang purnawirawan jenderal bintang dua.

    Dikutip dari tayangan Kompas TV pada Sabtu (23/2/2025), Tito memuji Gubernur Sultra yang berinisiatif mengumpulkan bupati dan wali kota daerahnya sembari ngobrol santai di atas rumputdi sela pelaksanaan retret.

    “Ada kepala daerah di Sultra, Pak Andi (Andi Sumangerukka) itu dia kumpulkan para bupati dan wali kota,” ujar Tito.

    “Sambil santai mereka duduk di sana di lapangan rumput ngobrol-ngobrol.”

    “Nah, sambil saling kenal satu sama yang lain,” lanjut Tito didampingi  Wamendagri Bima Arya.

    Diapun menyebut retret membuka ruang bagi para kepala daerah untuk melakukan pertemuan dan diskusi.

    Lantas siapa profil dan sosok Andi Sumangerukka?

    Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purnawirawan) atau Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, S.E., M.M. adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2025-2030.

    Jabatan terakhir Mayjen Andi Sumangerukka di TNI yakni sebagai Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam XIV/Hasanuddin.

    Jenderal yang dikenal dengan nama ASR ini tercatat aktif menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin pada tahun 2020 hingga 2021.

    Semasa dinasnya, jenderal bintang 2 ini juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Daerah atau Kabinda Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Andi Sumangerukka resmi pensiun sebagai Pati TNI AD pada tahun 2021.

    Setelah pensiun dari TNI, Andi kemudian terjun ke dalam dunia politik dengan bergabung bersama Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.

    Saat bergabung, ia langsung mendapat jabatan strategis, yakni sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW PPP Sultra.

    Pada Pilkada 2024, Andi Sumangerukka juga dipercaya untuk maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Sultra.

    Diusung 6 partai politik, yaitu Partai Gerindra, PPP, PAN, Hanura, Partai Berkarya, dan Partai Prima, Andi berpasangan dengan cawagub Sultra, yakni Hugua.

    Hasilnya, Andi Sumangerukka berhasil memenangkan Pilgub Sultra 2024 dengan meraih 775.183 suara, mengalahkan paslon Tina Nur Alam-La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, paslon Lukman Abunawas-LM Laode Ida, dan Paslon Ruksamin-LM Sjafei.

    Dengan begitu, kursi kepemimpinan Gubernur Sultra periode 2025-2030 akan diduduki oleh Andi Sumangerukka.

    Bukan orang sembarangan, Andi Sumangerukka memiliki harta kekayaan yang fantastis yakni mencapai Rp623 miliar.

    Hartanya itu bahkan disebut-sebut menjadikannya sebagai cagub terkaya se-Indonesia.

    Selain aktif sebagai politikus, Andi Sumangerukka juga disibukkan dengan jabatannya sebagai Presiden Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sultra.

    Kehidupan pribadi dan pendidikan

    Mayjen TNI (Purn.) Andi Sumangerukka, S.E., M.M. (Facebook/Andi Sumangerukka)

    Andi Sumangerukka lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 11 Maret 1963

    Ia memiliki istri yang bernama Arinta Anila Apsari dan menganut agama Islam.

    Andi dan Arinta memiliki 2 orang anak, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.

    Andi Sumangerukka sendiri merupakan anak keempat dari 8 bersaudara.

    Ayahandanya juga merupakan purnawirawan TNI, yakni bernama Mayor TNI (Purn.) H. Syam Daud, sedangkan ibundanya bernama Hj. Andi Azizah.

     Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka bersama sang ibunda tercinta, Hj. Andi Azizah. (Ist)
    Semasa sekolah, Andi menghabiskan waktu belajarnya di Kota Kendari, Sultra.

    Setelah lulus, ia masuk ke Akademi Militer atau Akmil.

    Mayjen Andi Sumangerukka adalah lulusan Akmil tahun 1987.

    Di Akmil, ia satu angkatan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra.

    Perjalanan karier

    Karier Andi Sumangerukka telah malang melintang di dalam TNI AD dan memiliki rekam jejak yang cemerlang.

    Ia merupakan prajurit TNI yang berasal dari satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).

    Sebagai prajurit Arhanud, Andi memiliki tugas untuk melaksanakan pertahanan udara dengan menghancurkan, mengurangi, atau meniadakan daya dan hasil guna serangan udara musuh.

    Beragam jabatan strategis di TNI AD pun juga sudah pernah diemban olehnya.

    Andi tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Danyon Arhanudse 13/Parigha Bhuana Yudha pada tahun 2003 hingga 2007.

    Jenderal asal Makassar ini juga pernah menduduki posisi jabatan sebagai Asintel Kodam I/Bukit Barisan pada tahun 2007.

    Karier Andi makin melenting tatkala ia dipercaya untuk mengisi kursi jabatan posisi sebagai Danrem 143/Halu Oleo pada tahun 2012.

    Pada 2013, ia diangkat menjadi Irdam V/Brawijaya.

    Setelah itu, Andi diutus untuk menjabat sebagai Kabinda Sulawesi Tenggara pada 2015.

    Pada 2019, Andi dimutasi sebagai Sahli Bid. Ideologi dan Politik BIN.

    Barulah di tahun 2020 ia diangkat menjadi Pangdam XIV/Hasanuddin hingga masa pensiunnya pada 2021.

    Pujian Tito

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ketika memberi keterangan pers di kantornya, Senin (25/11/2024). (Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com)

    Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka.

    Apresiasi terhadap Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka disampaikan Tito saat membahas pentingnya pelaksanaan retret.

    “Retret ini penting sekali adalah bagaimana kita ada semacam forum bagi seluruh kepala daerah untuk saling kenal satu dengan yang lain,” jelas Tito.

    “Tadi pagi saya melihat sudah ada yang bagus, itu yang saya harapkan,” ujarnya menambahkan.

    Tito Karnavian pun menyebut sosok Gubernur Sultra Andi Sumangerukka.

    ASR berinisiatif kumpul bersama bupati dan wali kota daerahnya sembari ngobrol santai di atas rumpul di sela pelaksanaan retret.

    “Ada kepala daerah di Sultra, Pak Andi (Andi Sumangerukka) itu dia kumpulkan para bupati dan wali kota,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

    “Sambil santai mereka duduk di sana di lapangan rumput ngobrol-ngobrol.”

    “Nah, sambil saling kenal satu sama yang lain,” lanjut Tito didampingi  Wamendagri Bima Arya.

    Diapun menyebut retret membuka ruang bagi para kepala daerah untuk melakukan pertemuan dan diskusi.

    “Nah saya sampaikan di sini lima ruangan. Lima ruangan yang dipakai untuk diskusi kelompok, untuk Lemhanas nanti kosong sekitar dua hari silakan pakai bergantian,” ujarnya.

    “Yang nggak melaksanakan nanti saya dengan Pak Bima cek nanti ada yang tidak mengerjakan,” katanya menambahkan.

    Diapun berharap seluruh gubernur bisa mengumpulkan bupati dan wali kotanya untuk saling mengenal.

    “Saya maunya gubernur kumpulin bupati dan wali kotanya karena belum tentu saling kenal antara mereka dan mulai bicara-bicara dikit tentang mau apa kita daerah kita, gitu yah,” ujarnya.

    Tito kemudian menceritakan pengalamannya sebagai Mendagri lima tahun terakhir saat berkunjung di daerah.

    “Saya juga pernah datang ke beberapa wilayah yang setahun dua tahun tidak pernah ada rapat bupati dan wali kota yang dipimpin oleh gubernur, nggak ada rapat. Jadi datang rapat itu waktu saya datang aja,” katanya.

    “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana koordinasinya. Jalan sendiri-sendiri,” lanjutnya.

    Untuk itu, Tito, juga meminta agar rapat tingkat provinsi bisa rutin dilaksanakan.

    “Nah ini yang saya minta, harusnya rapat tingkat provinsi itu paling tidak lah tiga empat bulan sekali,” katanya.

    Untuk berkoordinasi dan mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan, apa yang masih kurang untuk saling membantu.

    Pada momentum retret ini, Tito pun mendorong seluruh gubernur untuk mengumpulkan para bupati dan wali kota.

    “Kumpullah. Kita ngobrol-ngobrol, ngopi-ngopi saja nggak apa-apa yang penting kenal. Inilah momentumnya,” kata Tito.

    “Kalau sudah kembali ke daerah masing-masing, sibuk sendiri-sendiri dengan berbagai persoalan sendiri-sendiri,” jelasnya menambahkan.

    Selain itu, para kepala daerah bisa bertemu para menteri yang akan mengisi Lemhanas.

    “Diskusi-diskusi kelompok biar menarik, nggak mengantuk begitu. Nanti kelompok akan saling bertanya, saling menyampaikan pendapat, nah itu bagus. interaktif,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/ chrysnha, Rakli)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani)

  • Harta Kekayaan AKP Mujahid, Sosok Kapolsek Tlogowungu Angkat Remaja Curi Pisang Jadi Anak Asuh

    Harta Kekayaan AKP Mujahid, Sosok Kapolsek Tlogowungu Angkat Remaja Curi Pisang Jadi Anak Asuh

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok AKP Mujahid yang angkat remaja curi pisang sebagai anak asuh. 

    Kisah remaja berusia 17 tahun di Pati, Jawa Tengah, mencuri pisang, belakangan viral di media sosial. 

    Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tlogowungu, Senin (17/2/2025). 

    Remaja tersebut diketahui berinisial AAP. 

    Ia mengaku mencuri pisang di kebun warga untuk uang jajannya dan sang adik. 

    Pasalnya, AAP ternyata sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya. 

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid iba melihat nasib AAP yang kepergok mencuri pisang hingga diarak ke kantor desa. 

    AKP Mujahid kemudian mendatangi rumah AAP dan sang adik pada Jumat (21/2/2025).

    Menurut AKP Mujahid, peristiwa itu mendapat perhatian dari Kapolresta Pati.

    “Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan,” kata Mujahid dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

    Tak hanya itu, AKP Mujahid juga menganggap AAP dan adiknya sebagai anak asuh Polsek Tlogowungu.

    Ia juga akan membantu biaya pendidikan AAP agar terus sekolah.

    Bahkan AAP juga bisa mendapat menghasilan dengan membersihkan Polsek Tlogowungu.

    “Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Atas petunjuk dari Pak Kapolresta Pati, adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya, sementara APP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

    KASUS PENCURIAN PISANG – Tangkapan layar Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid yang angkat anak remaja diarak warga gara-gara curi pisang Senin (17/2/2025). AKP Mujahid Kapolsek Tlogowungu yang angkat remaja pencuri pisang jadi anak asuh, hartanya berkurang usai 11 tahun kerja. (Instagram polsektlogowungupati)

    Sosok AKP Mujahid

    AKP Mujahid pernah menjabat sebagai Kapolsek dan jabatan lainnya di beberapa wilayah sejak tahun 2014.

    Ia pernah jadi Kapolsek Bumijawa, Polres Tegal, hingga Kapolsek Tlogowungu.

    Harta AKP Mujahid turun setelah 11 tahun.

    Pada tahun 2014, ia memiliki harta Rp 363.000.000 saat menjabat Kapolsek Bumijawa.

    Kini di tahun 2025, ia melaporkan harta kekayaannya di tahun 2024 jadi Rp 352.000.000.

    Harta yang dimiliki AKP Mujahid itu berupa satu rumah, satu buah mobil, dan dua motor.

    Kronologi kasus remaja curi pisang

    REMAJA CURI PISANG – AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Dari identitasnya, pelaku berstatus sebagai pelajar SMA. Ia mencuri demi menghidupi adiknya. AAP juga harus putus sekolah karena keterbatasan biaya. (Polresta Pati)

    Diwartakan sebelumnya, remaja berinisial AAP (17) itu viral di media sosial karena diarak warga dengan bertelanjang dada.

    AAP diarak berkeliling kampung karena mencuri pisang untuk menghidupi adiknya.

    Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tlogowungu, Senin (17/2/2025).

    Rupanya AAP terpaksa mencuri pisang karena ia dan adiknya ditinggal oleh ibu dan ayahnya.

    AAP merupakan warga Kecamatan Trangkil, dan tertangkap mencuri pisang di kebun milik Kamari (50).

    Remaja yang berstatus pelajar itu pun tertangkap basah saat melakukan pencurian.

    AAP kepergok sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tandan dengan dipikul menggunakan satu batang tongkat kayu.

    Warga kemudian mengarak AAP ke kantor desa dengan bertelanjang dada.

    Akhirnya pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi.

    Akhirnya terjadi perdamaian antara pemilik kebun dengan kakek AAP yang datang ke kantor desa.

    AAP ternyata selama ini tinggal bersama adik dan kakeknya.

    Ibu kandungnya meninggal dunia pada tahun 2019 lalu.

    Sementara ayah AAP menikah lagi dan hidup dengan keluarga barunya.

    Sang ayah pergi meninggalkan anak-anaknya dan tidak memberi nafkah.

    Kakek AAP bekerja sebagai buru serabutan dan mencari rumput untuk pakan ternak.

    AAP juga tak masuk sekolah karena kekurangan biaya.

    Mengetahui hal itu, AKP Mujahid pun tergerak untuk memberikan perhatian pada AAP dan adiknya.

    Berita Viral lainnya

  • Gus Miftah Beri Beasiswa untuk Siswa SMA di Pati yang Curi Pisang – Halaman all

    Gus Miftah Beri Beasiswa untuk Siswa SMA di Pati yang Curi Pisang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah siswa SMA berinisial AAP (17) yang mencuri pisang demi menghidupi adiknya di Kabupaten Pati menarik perhatian Gus Miftah, pengasuh Pesantren Ora Aji Yogyakarta.

    AAP viral di media sosial setelah diarak oleh warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu pada Senin, 17 Februari 2025.

    AAP kedapatan mencuri empat tandan pisang dari kebun warga.

    Menanggapi peristiwa ini, Gus Miftah mengutus tim yang dipimpin oleh Dwi Yudha Danu untuk memberikan bantuan materi kepada AAP melalui sang kakek, yang mewakili keluarga AAP.

    Tim tersebut mendatangi kediaman AAP di Kecamatan Trangkil pada Sabtu, 22 Februari 2025.

    Beasiswa dan Kesempatan Mondok

    Gus Miftah menawarkan beasiswa penuh hingga jenjang perguruan tinggi bagi AAP dan adiknya yang masih SMP.

    Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk mondok di Pesantren Ora Aji secara gratis.

    Dwi Yudha Danu menjelaskan, meskipun tindakan mencuri tidak bisa dibenarkan, latar belakang yang melatarbelakangi peristiwa ini menjadi alasan pihaknya tergerak untuk membantu.

    “Gus Miftah ingin memberi harapan baru bagi mereka. Pendidikan dan agama bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan yang mereka alami,” ungkap Yudha, seperti dilansir Tribun Jateng.

    Respons Bupati Pati

    Bupati Pati, Sudewo, juga memberikan perhatian terhadap kasus ini.

    Ia menginstruksikan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) untuk segera memberikan bantuan pendampingan dan rehabilitasi sosial kepada AAP.

    Ia juga menekankan bahwa pengarakan massa terhadap pelaku seharusnya tidak terjadi dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Pati.

    Sudewo telah memerintahkan camat, kepala desa, dan perangkat desa untuk memberi pengarahan kepada warga guna menjaga situasi aman dan kondusif di lingkungan masing-masing.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dedi Mulyadi Beri Kambing Jutaan ke Siswa Pencuri Pisang Demi Adik, Salut karena Jujur: Penderitaan

    Dedi Mulyadi Beri Kambing Jutaan ke Siswa Pencuri Pisang Demi Adik, Salut karena Jujur: Penderitaan

    TRIBUNJATIM.COM – Peristiwa siswa SMA pencuri pisang demi adik diarak keliling kampung ikut disorot Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Remaja asal Pati Jawa Tengah berinisial AAP (17) itu pun mendapat hadiah dari Kang Dedi.

    Kang Dedi rupanya salut dengan kejujuran AAP.

    AAP pun sumringah menerima hadiah yang didapatkannya.

    Lewat sambungan telepon, Dedi Mulyadi menghubungi untuk menanyainya terkait insiden pencurian tersebut.

    Dedi Mulyadi rupanya penasaran dengan alasan remaja yang masih duduk di bangku SMA itu nekat mencuri pisang milik warga.

    Sebelumnya viral di media sosial AAP diarak keliling kampung oleh warga Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah lantaran mencuri beberapa tandan pisang.

    Gara-gara kejadian tersebut, khalayak di media sosial terenyuh dengan sosok pelaku.

    Pasalnya AAP mengaku nekat mencuri pisang karena butuh uang untuk jajan sang adik.

    “Saat itu ngambil pisang untuk apa?” tanya Dedi Mulyadi dalam postingan di akun TikTok-nya, dilansir dari TribunnewsBogor pada Minggu (23/2/2025).

    “Untuk jajan bersama adek,” akui AAP.

    Kepada Kang Demul, AAP menceritakan nasib pilunya yang ditinggal mati ibu sejak enam tahun lalu.

    AAP dan adiknya juga ditinggal menikah lagi oleh sang ayah.

    Terkait dengan rinciannya mencuri pisang, AAP jujur.

    Bahwa saat itu ia terpaksa mengambil pisang orang lain karena perutnya lapar.

    Sementara jarak tempatnya mencari rumput dari rumahnya saat itu sangat jauh yakni 1 jam jalan kaki.

    “Karena enggak punya uang pengin punya uang,” akui AAP.

    “Bukan buat makan?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Ya buat makan, karena pengin beli jajan, perut lapar,” ujar AAP.

    Penasaran, Dedi Mulyadi pun bertanya ke AAP soal makanan di rumahnya.

    Tinggal bersama nenek dan kakek, AAP bercerita bahwa sebenarnya di rumahnya ada nasi dan lauk.

    Mendengar hal itu, Kang Dedi pun sedikit menegur AAP.

    “Emang di rumah enggak ada nasi?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Ya ada, tapi posisi saya di luar, mau pulang jauh, orang saya niatnya ngarit mencari rumput untuk makan kambing,” ujar AAP.

    “Lauk ada?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Ada tahu tempe,” pungkas AAP.

    “Artinya makan masih cukup. Lah kenapa nyuri?” tanya Kang Dedi.

    “Karena enggak punya uang, pengin punya uang untuk jajan ke luar,” jawab AAP.

    “Oalah ya enggak usah jajan segala kalau di rumah masih ada nasi, jangan maksain jajan, sampai ngambil punya orang,” timpal Kang Dedi.

    “Iya siap,” ujar AAP mengakui kesalahan.

    Terkait dengan profesinya selain sekolah, AAP jujur.

    Bahwa selama ini dia bekerja mengurus kambing milik desa.

    Karenanya saat ditanyai soal mengurus kambing, AAP bersemangat.

    “Punya kambingnya berapa sekarang?” tanya Kang Dedi.

    “23 kecil-kecil. Itu sering dijual,” ujar AAP.

    “Buat biaya sekolah?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Iya,” jawab AAP.

    “Bagus, anak hebat itu lahir dari penderitaan,” imbuh Kang Dedi.

    Jujur mengakui kesalahannya, AAP membuat Kang Dedi terkejut lantaran jawabannya saat ditanya masa depan.

    Kepada Kang Dedi, AAP mengaku cita-citanya ingin jadi presiden.

    “Nanti sudah besar pengin apa? ke mana arahnya?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Jadi presiden,” jawab AAP tegas.

    “Waduh kalau jadi presiden nanti enggak boleh ambil pisang orang lagi,” pungkas Kang Dedi.

    Bak terketuk hatinya usai mengetahui kisah AAP yang nekat mencuri pisang karena butuh uang, Kang Dedi pun memberikan bantuan.

    Bukan uang atau beasiswa, Kang Dedi memilih untuk memberikan kambing etawa agar AAP bisa mengurusnya.

    Mengetahui hadiah dari Kang Dedi, AAP pun semringah.

    “Sudah merasa bersalah, sudah (minta maaf),” akui AAP.

    “Kamu semangat enggak punya kambing?” tanya Kang Dedi.

    “Semangat,” jawab AAP.

    “Kambing yang bagus apa di Pati?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Kambing etawa,” jawab AAP.

    “Nanti saya beliin kambing etawa tiga ekor, jantannya satu. Jadi semua empat ekor. Empat kali tiga, Rp12 juta, mungkin datangnya Rp2 juta. Nanti dititipin di situ uang Rp16 juta,” ungkap Kang Dedi.

    “Alhamdulillah. Makasih pak, sehat selalu,” jawab AAP dengan nada ceria.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian itu terjadi tepatnya pada Senin, (17/2/2025) di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah.

    AAP ditangkap setelah ketahuan mencuri pisang oleh pemiliknya sendiri, Kamari (50).

    Bocah laki-laki itu kemudian diarak keliling kampung dengan bertelanjang dada, sebelum pada akhirnya dibawa ke kantor desa.

    Kasus ini kemudian ditangani Polsek Tlogowungu dan berkahir dengan perjanjian damaia secara kekeluargaan.

    Tidak sampau di situ, kasus AAP pun mendapat perhatian dari pihak kepolisian.

    Bahkan, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, mengarahkan Kapolsek Tlogowungu untuk memberikan bantuan kepada AAP dan keluarganya.

    Pada Jumat, (21/2/2025), Kapolsek Tlogowungu Mujahid mengunjungi AAP di rumahnya di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah.

    Kedatangannya untuk melihat kondisi pelaku dan keluarganya.

    Ternyata benar, AAP hidup bersama nenek dan adiknya.

    Sang ibu telah wafat, sedangkan ayahnya tak tahu di mana.

    Melihat kondisi itu, kepolisian Polsek Tlogowungu berempati dan berencana memberikan kesempatan untuk AAP berubah menjadi lebih baik.

    “Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya, sementara AAP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan,” kata Kapolsek Mujahid.

    Kapolsek Mujahid berharap dengan bantuan yang diberikan, AAP dan adiknya dapat melanjutkan pendidikan dan tidak putus sekolah.

    Ia juga menekankan pentingnya memberikan bimbingan agar AAP memiliki masa depan yang lebih baik.

    Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek juga memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan harian AAP.

    Dengan langkah ini, Polsek Tlogowungu berkomitmen untuk mendukung remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal agar dapat kembali ke jalur yang benar dan mendapatkan pendidikan yang layak.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah pilu siswa mencuri pisang di Pati.

    Ternyata kondisinya hidup kekurangan tanpa orangtua.

    Ternyata ada kisah pilu di balik viralnya video seorang remaja SMA yang diarak warga karena kepergok mencuri empat tandan pisang di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025) sore. 

    Pelaku berinisial AAP, warga Kecamatan Trangkil, yang masih remaja tersebut mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengatakan bahwa pelaku ialah AAP (17), warga Kecamatan Trangkil yang masih berstatus sebagai pelajar SMA.

    Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan dipikul menggunakan 1 batang tongkat kayu,” ujar dia, Selasa (18/2/2025).

    Setelah itu, korban membawa pelaku ke kantor desa. AAP diarak dan dipaksa bertelanjang dada.

    Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontonan warga dan videonya tersebar di media sosial.

    Menurut AKP Mujahid, pisang yang dicuri pelaku bernilai Rp 250 ribu.

    Atas alasan kemanusiaan, pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak.

    Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai.

    Ternyata, AAP adalah anak kurang mampu. Dia dan adiknya selama ini tinggal dengan sang kakek.

    Kepala desa di Kecamatan Trangkil tempat AAP tinggal mengatakan pada 2019, ibu AAP meninggal dunia. 

    Ada pun ayah kandungnya menikah lagi, kemudian pergi meninggalkan AAP dan adiknya tanpa mau bertanggungjawab menafkahi.

    AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama sang kakek dan nenek dalam keadaan perekonomian yang sulit.

    REMAJA CURI PISANG – AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Dari identitasnya, pelaku berstatus sebagai pelajar SMA. (Dok Polresta Pati)

    Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput pakan kambing.

    Bahkan, AAP terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. 

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” jelas sang Kades.

    Dia menyebut, berdasarkan kesepakatan dengan pihak korban dan Pemdes Gunungsari, saat ini AAP berada dalam pangawasannya untuk dibina dan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

    Terpisah, Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya mengedepankan penyelesaian melalui jalur restorative justice dengan melibatkan kepala desa dan pihak keluarga.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai ” ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

    Ia menambahkan bahwa setelah ditinggal orangtuanya, AAP merawat adiknya dalam kondisi kekurangan. Maka, penyelesaian melalui mediasi ini diharapkan juga dapat menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 2 Jenderal Intelijen Sukses Jabat Kapolda, Salah Satunya Punya Banyak Pengalaman di Polda Papua

    2 Jenderal Intelijen Sukses Jabat Kapolda, Salah Satunya Punya Banyak Pengalaman di Polda Papua

    loading…

    Ada 2 jenderal intelijen yang sukses menjabat Kapolda saat ini. Keduanya yakni Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko dan Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare. Foto: Ist

    JAKARTA – Ada 2 jenderal intelijen yang sukses menjabat Kapolda saat ini. Salah satu di antaranya banyak pengalaman di wilayah hukum Polda Papua.

    Keduanya yakni Irjen Pol Achmad Kartiko dan Brigjen Pol Alfred Papare. Dua Perwira Tinggi (Pati) Polri ini berpengalaman di bidang intelijen.

    Kebanyakan Kapolda biasanya berasal dari lulusan Akpol yang berpengalaman di bidang reserse dan beberapa di antaranya bidang lantas, SDM, serta Brimob.

    2 Jenderal Intelijen Sukses Jabat Kapolda

    1. Irjen Pol Achmad Kartiko

    Achmad Kartiko lahir di Jakarta, 20 Maret 1968. Sejak 26 September 2023 lalu, dia telah dipercaya menjabat Kapolda Aceh.

    Lulusan Akpol 1991 ini melanjutkan pendidikannya di PTIK hingga lulus tahun 2007 kemudian meraih gelar magister di bidang hukum Universitas Sumatera Utara.

    Dalam riwayat penugasannya, Kartiko pernah menduduki jabatan sebagai Kapolres Indragiri hilir, Kapolres Bengkalis, dan Wadirreskrimum Polda Riau.

    Tahun 2015 menjadi Dirintelkam Polda Jatim dan setahun kemudian tahun 2016 menjadi Kabidkerma Baintelkam Polri.

    Kartiko juga pernah menjabat Kapolda Sulawesi Barat tahun 2020 dan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah tahun 2021.

    2. Brigjen Pol Alfred PapareAlfred Papare yang baru saja menjabat Kapolda Papua Tengah setelah mutasi 11 November 2024. Pria asal Serui, Papua ini lahir pada 6 April 1974.

    Setelah lulus Akpol tahun 1995, Alfred melanjutkan pendidikannya di PTIK hingga lulus tahun 2006, Sespim dan Sespimti.

    Untuk riwayat penugasannya, jenderal bintang 1 ini pernah menjabat Kapolres Pegunungan Bintang Polda Papua tahun 2007, Kapolres Raja Ampat Polda Papua tahun 2009, Kapolres Mappi Polda Papua 2010, serta Kapolres Jayapura Kota Polda Papua tahun 2011.

    Alfred juga pernah bertugas sebagai Kabid Propam Polda Metro Jaya tahun 2017 dan Analis Kebijakan Madya Bidang Provos Divpropam Polri tahun 2018.

    Sebelum menjabat Kapolda Papua Tengah, Alfred menduduki posisi Irwasda Polda Papua tahun 2020 dan Wakapolda Papua Barat tahun 2023.

    (jon)

  • Deretan Brigjen TNI yang Masuk Daftar Mutasi Februari 2025

    Deretan Brigjen TNI yang Masuk Daftar Mutasi Februari 2025

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 52 Perwira Tinggi (Pati) pada Jumat, 14 Februari 2025. Foto/Dok Puspen TNI

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi terhadap 52 Perwira Tinggi (Pati) pada Jumat, 14 Februari 2025. Rinciannya adalah 31 Pati TNI Angkatan Darat (AD), 19 Pati TNI Angkatan Laut (AL), dan 2 Pati TNI Angkatan Udara (AU).

    Adapun rotasi dan mutasi itu berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/183/II/2025 tanggal 14 Februari 2025 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

    “Surat Keputusan Panglima TNI tersebut mencakup sebanyak 52 Perwira Tinggi (Pati), yang terdiri dari 31 Pati TNI AD, 19 Pati TNI AL, dan 2 Pati TNI AU,” kata Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2025).

    Dari 31 Pati TNI AD itu, 19 orang di antaranya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau Bintang 1. Siapa saja?

    1. Brigjen TNI Hartono, S.I.P. dari Kasdam IX/Udy menjadi Kapoksahli Ka RSPAD Gatot Soebroto.

    2. Brigjen TNI Taufiq Hanafi dari Wadan Secapaad menjadi Kasdam IX/Udy.

    3. Brigjen TNI Ayi Lesmana, S.E. dari Waaspers KSAD Bidang Renpers menjadi Wadan Secapaad.

    4. Brigjen TNI Parwito, S.I.P., M.I.P. dari Staf Khusus KSAD menjadi Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polkam.

  • Alasan Tak Tahu Jalan, Pengemudi Fortuner Minta Maaf Usai Lawan Arah di Pantura Demak-Semarang
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        22 Februari 2025

    Alasan Tak Tahu Jalan, Pengemudi Fortuner Minta Maaf Usai Lawan Arah di Pantura Demak-Semarang Yogyakarta 22 Februari 2025

    Alasan Tak Tahu Jalan, Pengemudi Fortuner Minta Maaf Usai Lawan Arah di Pantura Demak-Semarang
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Pengemudi mobil Fortuner,
    Harmadi
    (42), meminta maaf setelah videonya
    viral

    melawan arus
    di Pantura Semarang-Demak hingga bermanuver ke pintu keluar Tol Semarang-Demak.
    Aksi tidak terpuji di jalan raya itu sangat membahayakan nyawa dirinya sendiri dan pengguna jalan lain.
    Warga asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tersebut mendatangi
    Polres Demak
    pada Jumat (21/2/2025) sore.
    Ia memenuhi panggilan polisi setelah berhasil diidentifikasi.
    Harmadi mengaku bersalah dan meminta maaf atas perbuatannya melawan arus lalu lintas yang tengah viral di media sosial.
    “Saya memohon maaf apabila sudah viral masuk ke media sosial atau apa, mengganggu lalu lintas yang lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Harmadi.
    Dia berdalih tidak hafal rute jalan tol, yang sebenarnya bertujuan ke Semarang, justru keluar di exit tol Pantura Sayung arah Demak dan terpaksa kembali lagi dengan cara melawan arah.
    “Saya tidak tahu jalan, arahnya mau ke Bandara (Semarang) malah keluar situ. Mohon maaf sebesar-besarnya,” ujar dia.
    Harmadi, yang melanggar aturan lalu lintas, kini diberi edukasi dan dikenakan sanksi tilang oleh polisi.
    “Kebetulan kami dari Polres Demak masih ada kegiatan operasi keselamatan prioritas, kami langsung merespons cepat agar ke depan tidak ada hal-hal yang demikian yang membahayakan pengguna jalan,” kata Wakapolres Demak Satya Adi Nugraha, Jumat sore.
    Dia mengimbau para pengguna jalan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan taat aturan lalu lintas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja Curi Pisang Untuk Hidupi Adik di Pati Jadi Anak Asuh Polisi

    Remaja Curi Pisang Untuk Hidupi Adik di Pati Jadi Anak Asuh Polisi

    Jakarta

    Polsek Tlogowungu menyambangi kediaman remaja yang viral karena mencuri pisang untuk membiayai adiknya. Remaja 17 tahun itu dan adiknya diberi bantuan dan diangkat menjadi anak asuh polisi.

    Dilansir detikJateng, Sabtu (22/2/2025) ibu remaja tersebut telah meninggal dunia tujuh tahun lalu. Sementara ayahnya pergi entah ke mana dan tidak ada kabar.

    “Peristiwa ini mendapat perhatian dari Bapak Kapolresta Pati. Kami ingin memastikan kondisi remaja ini dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan,” jelas Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid saat dihubungi detikjateng, Jumat (21/2/2025).

    Dia mengatakan bantuan tali asih diberikan kepada remaja tersebut dan adiknya. Mereka juga diberi bantuan pendidikan.

    “Kami juga memberikan bantuan biaya pendidikan agar tetap bisa bersekolah,” jelasnya.

    Tak hanya itu, remaja itu akan diajak ke yayasan yang dia kelola di Pati. Mujahid juga berencana mengajak keduanya untuk tinggal di yayasan miliknya. Sehingga ke depan bisa mengaji dan esoknya bisa sekolah.

    “Tak ajak ke yayasan saya, tapi harus ke Pati. Nanti biar berjaga di masjid, malam ngaji, pagi biar sekolah. Maksud saya yang penting sekolah dulu,” jelasnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Fortuner Lawan Arus Menuju Tol Semarang-Demak, Pengemudi Akhirnya Ditilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Februari 2025

    Viral Fortuner Lawan Arus Menuju Tol Semarang-Demak, Pengemudi Akhirnya Ditilang Regional 21 Februari 2025

    Viral Fortuner Lawan Arus Menuju Tol Semarang-Demak, Pengemudi Akhirnya Ditilang
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Satlantas Polres
    Demak
    memberikan sanksi tilang kepada pengemudi mobil
    Fortuner
    warna hitam yang melawan arus di Pantura Demak-Semarang.
    Diketahui, mobil Fortuner warna hitam pelat “K” viral di media sosial karena melawan arus di Pantura Demak. Tak cukup sampai di situ, pengemudi juga bermanuver masuk ke flyover pintu keluar Tol Semarang-Demak.
    Kini terungkap, mobil tersebut berplat K 1838 LG dan dikemudikan oleh Harmadi (42) warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
    Usai insiden itu, polisi melakukan identifikasi untuk memberlakukan sanksi tilang kepada pengemudi.
    Terpantau mobil Fortuner warna hitam yang viral di media sosial terparkir di Polres Demak pada Jumat (21/2/2025) sore.
    Wakapolres Demak, Kompol Satya Adi Nugraha, mengatakan, pengemudi mobil Fortuner dikenakan sanksi tilang dan melakukan edukasi atas tindakannya tersebut.
    “Kebetulan kami dari Polres Demak masih ada kegiatan operasi keselamatan prioritas, kami langsung merespon cepat agar ke depan tidak ada hal-hal yang demikian yang membahayakan pengguna jalan,” kata Satya, di Polres Demak, Jumat sore.
    Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pengemudi tersebut telah meminta maaf atas perbuatannya dan mengaku panik karena salah jalan keluar ketika menuju
    Semarang
    melalui tol.
    “Memang beliau dari luar kota mau ke arah Semarang, saat keluar tol karena memang jarang melewati tol dan bingung keluarnya, sehingga panik karena salah jalan akhirnya terpaksa melanggar,” ungkapnya.
    Dia menghimbau seluruh pengguna jalan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan mentaati aturan lalu lintas.
    Sebelumnya, Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugaraha, menegaskan, tengah meminta Satuan Lalu Lintas Polres Demak untuk mengidentifikasi kendaraan Fortuner yang viral di media sosial untuk ditindak.
    “Saya sudah perintahkan Kasatlantas untuk mengidentifikasi siapa pemilik mobil tersebut datangi, dan berikan tilang,” kata Ari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.