kab/kota: Pati

  • Mayor Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol, Begini Prosedur Naik Pangkat di TNI dan Gajinya – Halaman all

    Mayor Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol, Begini Prosedur Naik Pangkat di TNI dan Gajinya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya naik pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol) Inf TNI.

    “Saya sampaikan kepada rekan-rekan media, bahwa Informasi tersebut memang betul ya,” kata Kadispenad TNI Brigjen Wahyu Yudhayana saat dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (6/3/2025).

    “Dan itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI dan dasar perundang – undangan (Perpres), secara administrasi juga semua sudah dipenuhi,” lanjut dia.

    Kenaikan pangkat Mayor Teddy sesuai salinan surat perintah Markas Besar TNI Angkatan Darat nomor Sprin/674/II/2025.

    Mayor Teddy merupakan perwira TNI Angkatan Darat yang ditugaskan menjadi Sekretaris Kabinet pada Kabinet Merah Putih.

    Teddy merupakan ajudan Presiden Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan pernah menjadi asisten ajudan Presiden Joko Widodo.

    Mengapa Dikritik Anggota DPR?

    Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyoroti kenaikan pangkat satu tingkat Mayor Teddy menjadi Letnan Kolonel Infanteri.

    TB Hasanuddin mengatakan kenaikan pangkat militer pada umumnya dilakukan dua periode dalam satu tahun.

    Yaitu pada tanggal 1 April dan 1 Oktober kecuali untuk para perwira tinggi TNI dapat dinaikan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. 

    Baca selengkapnya penjelasan TB Hasanuddin dengan meng-klik tautan berikut :  6 Pertimbangan Mayor Teddy Naik Pangkat Jadi Letkol TNI, Anggota DPR: Tak Sesuai Aturan Biasanya

    Lalu bagaimana cara kenaikan pangkat di TNI?

    Sebagaimana diketahui, pangkat terendah di lingkungan TNI adalah Tamtama yakni Prada (Prajurit Dua).

    Khusus untuk matra TNI AL pangkat terendah dikenal dengan Kelasi Dua.

    Sementara untuk pangkat tertinggi dalam perwira tinggi (Pati) di masing-masing angkatan adalah Jenderal (TNI AD), Laksamana (TNI AL), dan Marsekal (TNI AU).

    Untuk pangkat perwira pertama antara lain Letda, Lettu, dan Kapten.

    Lalu perwira menengah antara lain Mayor, Letnan Kolonel, dan Kolonel.

    TNI naik pangkat setiap berapa tahun?

    Ada sejumlah aturan mengenai kenaikan pangkat TNI yang wajib ditempuh oleh prajurit. Hal itu berlaku untuk semua matra.

    Secara umum, terdapat 3 cara naik pangkat TNI yaitu:

    Kenaikan pangkat reguler
    Kenaikan pangkat penghargaan
    Kenaikan pangkat luar biasa.

    Kenaikan pangkat luar biasa adalah jenis kenaikan yang diberikan kepada prajurit TNI yang melakukan tugas dengan pertaruhan jiwa maupun raga.

    Lalu kenaikan pangkat penghargaan biasanya akan diberikan kepada prajurit TNI yang akan memasuki masa pensiun.

    Kenaikan pangkat reguler yang merupakan kenaikan pangkat paling lazim.

    Aturan kenaikan pangkat

    Kenaikan pangkat TNI diatur dalam Peraturan Panglima TNI Nomor 50 Tahun 2015 dan Nomor 40 Tahun 2018 tentang Kepangkatan Prajurit TNI.

    Sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada artikel berjudul “Setiap Berapa Tahun Prajurit TNI Naik Pangkat serta Kenaikan Gajinya?”  pada dasarnya kenaikan pangkat TNI secara regular ini ditentukan oleh MDDP atau Masa Dinas Dalam Pangkat yang setiap struktural memiliki lini masanya masing-masing.

    Sementara itu dikutip dari laman resmi Pengadilan Militer II Jakarta, untuk kenaikan pangkat TNI perwira, lamanya masa kenaikan pangkat reguler prajurit TNI berbeda-beda yang disesuaikan dengan jenjang pangkat, masa dinas, penilaian atasan, dan pendidikan yang sudah ditempuh.

    Beberapa jenis sekolah untuk perwira TNI antara lain Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab), Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa), Pendidikan Pengembangan Spesialisasi (Dikbangspes), dan Sekolah Staf dan Komando (Sesko). 

    Berikut rincian lengkap kenaikan pangkat reguler TNI untuk perwira:

    Kenaikan pangkat TNI Lettu dan Kapten:

    Letda ke Lettu (lulus Sesarcab): 3 tahun
    Lettu ke Kapten (lulus Sesarcab): 7 tahun

    Kenaikan pangkat TNI Mayor:

    Kapten ke Mayor (lulus Selapa): 11 tahun
    Kapten ke Mayor (lulus Sesarcab + Dikbangspes): 13 tahun
    Kapten ke Mayor (lulus Sesarcab): 14 tahun

    Untuk kasus Mayor Teddy dari pangkat mayor ke letkol TNI adalah berikut ini :

    Kenaikan pangkat TNI Letkol:

    Mayor ke Letkol (lulus Sesko): 16 tahun
    Mayor ke Letkol (lulus Selapa + Dikbangspes): 18 tahun
    Mayor ke Letkol (lulus Selapa): 20 tahun
    Mayor ke Letkol (lulus Sesarcab + Dikbangspes): 22 tahun
    Mayor ke Letkol (lulus Sesarcab): 23 tahun

    Kenaikan pangkat TNI Kolonel

    Letkol ke Kolonel (lulus Sesko): 20 tahun
    Letkol ke Kolonel (lulus Selapa + Dikbangspes): 22 tahun
    Letkol ke Kolonel (lulus Selapa): 24 tahun
    Letkol ke Kolonel (lulus Sesarcab + Dikbangspes): 27 tahun
    Letkol ke Kolonel (lulus Sesarcab): 28 tahun
    Kenaikan pangkat TNI Jenderal (bintang 1):

    Kolonel ke Jenderal Bintang 1 (lulus Sesko TNI): 24 tahun
    Kolonel ke Jenderal Bintang 1 (lulus Sesko Angkatan): 25 tahun
    Kolonel ke Jenderal Bintang 1 (lulus Selapa + Dikbangspes): 27 tahun

    Kenaikan pangkat tamtama dan bintara

    Nah seseorang yang baru diterima sebagai anggota TNI untuk pangkat Bintara dan Tamtama, harus menjalani pendidikan. 

    Pada Tamtama, seorang prajurit harus menjalani pendidikan Dikma Tamtama (Pendidikan Pertama Tamtama) untuk membentuk prajurit Tamtama.

    Durasinya tergolong singkat yakni 5 sampai 7 bulan pembelajaran.

    Setelah lulus prajurit Tamtama akan menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada) atau Kelasi II pada TNI AL.

    Sementara pada Bintara, calon prajurit harus menjalani pendidikan Dikma Bintara atau juga biasa dikenal dengan Secaba dengan durasi 10 bulan hingga 12 bulan, dan lulus dengan menyandang pangkat Sersan Dua (Serda).

    Untuk Bintara dan Tamtama, termasuk tamtama dan bintara kepala, prajurit TNI bisa naik pangkat satu tingkat di atasnya membutuhkan waktu 4-6 tahun.

    Dari Tamtama menuju Bintara, atau dari bintara naik pangkat ke perwira, tentunya setiap prajurit TNI harus menempuh pendidikan dulu sebagai syarat kenaikan pangkat.

    Syarat naik pangkat TNI untuk Tamtama menjadi Bintara, perlu menjalani pendidikan Susba atau Kursus Bintara atau bisa juga melalui jalur Susjemen Bintara.

    Lalu untuk kenaikan pangkat Bintara, pendidikan yang perlu dijalani adalah Dikjurba (Pendidikan Kejuruan Bintara) dan Diklapa I (Pendidikan Lanjutan Perwira Pertama I).

    Terakhir untuk prajurit TNI Bintara yang ingin naik pangkat menjadi Perwira, harus menempuh pendidikan Sekolah Calon Perwira atau Secapa, ini adalah lembaga pendidikan militer dalam TNI untuk membentuk Bintara-bintara terpilih.

    Syarat naik pangkat TNI adalah menjalani pendidikan lanjutan. Yang pasti, setiap kenaikan pangkat pada TNI akan diikuti dengan kenaikan gaji dan tunjangan yang akan diterima.

    Gaji TNI dari Tamtama sampai Jenderal

    Lalu berapa besaran gaji prajurit TNI dan tunjangannya, dari Tamtama hingga Jenderal?

    Besaran gaji prajurit TNI telah beberapa kali mengalami kenaikan. Kenaikan terbaru gaji TNI didasarkan PP Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 tentang Pengaturan Gaji Tentara Nasional Indonesia.

    Di mana semua PNS, TNI, dan Polri, mendapatkan kenaikan gaji sebesar 8 persen per tahun 2024.

    Berikut rincian gaji TNI terbaru di 2024:

    1. Golongan I (Tamtama)

    Prajurit II/ Kelasi II: Rp 1.775.000 – Rp 2.741.300
    Prajurit I/ Kelasi I: Rp 1.830.500 – Rp 2.827.000
    Prajurit Kepala/ Kelasi Kepala: Rp 1.887.000 – Rp 2.915.000
    Kopral II: Rp 1.916.800 – Rp 3.000.000
    Kopral I: Rp 2.007.700 – Rp Rp 3.100.700
    Kepala Kopral: Rp 2.070.500-Rp 3.197.700.

    2. Golongan II (Bintara)

    Sersan II: Rp 2.272.100 – Rp 3.733.700
    Sersan I: Rp 2.343.000 – Rp 3.850.500
    Sersan Kepala: Rp 2.116.400 – Rp 3.971.000
    Sersan Mayor: Rp 2.492.000 – Rp 4.095.200
    Pembantu Letnan II: Rp 2.570.000 – Rp 4.223.300
    Pembantu Letnan I: Rp 2.650.000 – Rp 4.335.400.

    3. Golongan III (Perwira Pertama)

    Letnan II: Rp 2.954.200 – Rp 4.779.300
    Letnan I: Rp 3.046.600 – Rp 5.096.500
    Kapten: Rp 3.141.900 – Rp 5.163.100.

    4. Golongan IV

    Perwira Menengah

    Mayor: Rp 3.240.200 – Rp 5.324.600
    Letnan Kolonel: Rp 3.341.200 – Rp 5.491.200
    Kolonel: Rp 3.446.000 – Rp 5.663.000.
    Perwira Tinggi

    Brigadir Jenderal, Laksamana Pertama, Marsekal Pertama: Rp 3.553.800 – Rp 5.810.100
    Mayor Jenderal, Laksamana Muda, Marsekal Muda: Rp 3.665.000 – Rp 6.022.800
    Letnan Jenderal, Laksamana Madya, Marsekal Madya: Rp 5.485.800 – Rp 6.211.200.

    Dengan demikian gaji Teddy setelah diangkat jadi Letkol TNI adalah pada kisaran  Rp 3.341.200 – Rp 5.491.200 per bulan.

    Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

     

     

  • 4 Mayjen TNI Bersiap Tinggalkan Militer usai Mutasi Februari 2025, 2 di Antaranya Staf Khusus KSAD

    4 Mayjen TNI Bersiap Tinggalkan Militer usai Mutasi Februari 2025, 2 di Antaranya Staf Khusus KSAD

    loading…

    Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayjen TNI bersiap meninggalkan militer usai mutasi Februari 2025. Salah satunya Mayjen TNI Wahyoedho Indrajit. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AD berpangkat Mayjen TNI bersiap meninggalkan militer usai mutasi Februari 2025. Dua di antaranya Staf Khusus KSAD .

    Pada pertengahan Februari 2025, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali melakukan rotasi dan mutasi terhadap sejumlah pejabat strategis di lingkungan TNI.

    Ketentuan itu tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/183/II/2025 tanggal 14 Februari 2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

    Melihat rinciannya, sebanyak 52 Pati masuk daftar mutasi yang terdiri dari 31 Pati TNI AD, 19 Pati TNI AL, dan 2 Pati TNI AU.

    Dari sekian nama, ada beberapa pemegang pangkat Mayjen TNI AD yang segera meninggalkan militer dalam rangka pensiun. Siapa saja?

    Mayjen TNI Bersiap Tinggalkan Militer usai Mutasi Februari 2025

    1. Mayjen TNI RP Ivancius Pr Siagian

    Ivancius Pr Siagian merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1988-B yang dimutasi dari jabatan Staf Khusus KSAD menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.

    Dia pernah menempati sejumlah jabatan strategis di militer di antaranya Dirdik Seskoad (2020), Kapok Sahli Pangdam VI/Mulawarman (2021), Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas (2023), serta Pa Sahli Tingkat III KSAD Bidang Ekkudag (2023).

    2. Mayjen TNI Supriono

    Supriono merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991. Pada Februari 2025, Supriono masuk daftar Mayjen TNI yang bersiap meninggalkan militer dalam rangka pensiun.

    Dia sebelumnya menjabat Kapoksahli Ka RSPAD Gatot Subroto. Jenderal bintang 2 kelahiran Kediri, 15 Maret 1967 ini juga pernah menduduki jabatan lain yakni Waasops KSAD Bidang Renops (2020-2022), Danrem 042/Garuda Putih (2022-2023), hingga Pa Sahli KSAD Tk III Bidang Komsos (2023-2024).

    3. Mayjen TNI Prihati Pujowaskito

    Prihati adalah lulusan Sepa PK TNI tahun 1990 dan mumpuni dalam bidang kesehatan (CKM). Pada ketentuan mutasi TNI Februari 2025, Prihati dimutasi dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Pertahanan (Unhan) menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.

    Sebelumnya, dia juga banyak menduduki jabatan lain seperti Kasubdep Jantung RS Dustira Kesdam III (2007-2010), Kadep THT Mata/Kulit RS Dustira Dam III (2010-2016), Sub Smf Kardioangioplasti-1 Gol IV/Kol Dep Jantung RSPAD Gatot Soebroto (2018-2021), serta Dirjangmed RSPAD Gatot Subroto (2021-2023).

    4. Mayjen TNI Wahyoedho Indrajit

    Wahyoedho Indrajit merupakan lulusan Sepa PK TNI 1992 yang dimutasi dari jabatan Staf Khusus KSAD menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.

    Pada riwayat kariernya, Wahyoedho pernah mengisi jabatan strategis lain seperti Kababinkum TNI (2021-2022), Dosen Tetap Unhan (2022-2023), dan Jampidmil (2023-2024).

    (jon)

  • Anggaran Mudik Gratis Kemenhub Susut Jadi Rp 17 M

    Anggaran Mudik Gratis Kemenhub Susut Jadi Rp 17 M

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan anggaran program mudik gratis sebesar Rp 17 miliar. Anggaran tersebut susut dibandingkan gelaran mudik gratis tahun sebelumnya.

    “Kalau tahun lalu Rp 20 miliaran, sekarang Rp 17 miliar,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani di Kembang Goela, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025) kemarin.

    Dalam program mudik gratis ini, Kemenhub menyediakan 520 unit bus dengan rincian 386 bus untuk mudik dan 134 bus untuk balik Lebaran. Sementara untuk kapasitas penumpang sebanyak 21.536 dengan rincian 15.640 untuk mudik dan 5.896 untuk balik Lebaran.

    Selain itu, Kemenhub juga menyediakan 10 truk angkutan sepeda motor berkapasitas 300 unit. Adapun operasional truk tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni lima truk untuk mudik dan lima truk lainnya untuk balik Lebaran.

    Tujuan Mudik Gratis Kemenhub

    Ahmad Yani mengatakan, mudik gratis tahun ini membidik 31 kota tujuan. Untuk Sumatera terdapat empat kota meliputi Palembang, Lampung, Bengkulu, dan Padang.

    Sementara Jawa Barat meliputi Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon dan Jawa Timur meliputi Madiun, Surabaya, Tuban, Malang, dan Temanggung.

    Kota tujuan mudik gratis didominasi daerah Jawa Tengah, yakni Semarang, Solo, Yogyakarta, Wonogiri, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Demak, Boyolali, Klaten, Pati, Blora, Cilacap, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Wonosari, Jepara, dan Sragen.

    “Pendaftaran dan validasi mulai tanggal 9 sampai 23 Maret. Kemudian pemberangkatan mudik 26 sampai 28 Maret 2025. Keberangkatan balik tanggal 4 sampai tanggal 5 April,” jelasnya.

    Ahmad Yani menambahkan, susutnya anggaran dan kuota mudik gratis Kemenhub juga ditambal program yang sama dilakukan oleh Kementerian lainnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Tapi kan masih banyak teman-teman lain, kalau dari BUMN kurang lebih 100 ribu penumpang yang akan diangkut,” tutupnya.

    (ara/ara)

  • Deretan Komandan Paspampres yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Pernah Melawan Perompak Somalia

    Deretan Komandan Paspampres yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Pernah Melawan Perompak Somalia

    loading…

    Sertijab Danjen Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo beberapa waktu lalu. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang sukses menjadi Danjen Kopassus menarik untuk diulas. Sebab tidak banyak perwira tinggi (Pati) TNI AD yang bisa menduduki jabatan sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah Kopassus.

    Berdasarkan data yang dihimpun SindoNews hingga Kamis (6/3/2025) tercatat 30 Pati TNI dari tiga matra yang pernah atau sedang menjabat sebagai Danpaspampres.

    Dari jumlah tersebut, hanya ada dua Pati TNI yang kemudian menjabat sebagai Danjen Kopassus usai bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Republik Indonesia sebagai Danpaspampres.

    Siapa dua Pati TNI AD tersebut, berikut ini ulasannya:

    1. Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo

    Letjen TNI Agus Sutomo tercatat sebagai Danpaspampres ke-20. Jenderal kelahiran Klaten, Jawa Tengah pada 14 Agustus 1980 ini bertugas di lingkaran Istana Kepresidenan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2011.

    Abituran Akademi Militer (Akmil) 1984 dari satuan Infanteri Kopassus ini merupakan Jenderal TNI AD yang memiliki karier cemerlang. Berbagai jabatan penting di TNI pernah diembannya.

    Antara lain, Danyonif 202/Tajimalela, kemudian Dandim 0507/Kota Bekasi. Agus kemudian dimutasi menjadi Wadan Grup A Paspampres, lalu Waasops Danpaspampres.

    Kariernya terus meningkat, Agus kemudian dipercaya menjadi Dan Grup A Paspampres selama empat tahun sejak 2004-2008. Lama bertugas di Istana Kepresidenan Agus kemudian dipercaya memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana pada 2008-2009. Kemudian Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.

    Agus kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 2010-2011. Tak lama kemudian dia ditarik kembali untuk bertugas di Istana Kepresidenan dengan menjabat sebagai Danpaspampres pada 2011–2012.

    Setahun bertugas mengawal dan menjaga keamanan Presiden SBY, Agus kemudian dimutasi menjadi Danjen Kopassus pada 2012-2014. Saat menjabat sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah, beberapa anggotanya sempat terlibat dalam peristiwa penyerangan LP Cebongan di Yogyakarta.

    Agus kemudian dimutasi menjadi Pangdam Jaya pada 2014–2015 yang bertugas mengamankan Ibu Kota Jakarta di masa peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden SBY ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Kariernya terus meningkat, Agus kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Dankodiklat TNI AD pada 2015–2016, kemudian Dansesko TNI hingga Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 2017-2018).

  • Anggota Kodim 0811 Tuban Berhasil Gagalkan Penyelundupan Gas LPG

    Anggota Kodim 0811 Tuban Berhasil Gagalkan Penyelundupan Gas LPG

    Tuban (beritajatim.com) – Anggota Kodim 0811 Tuban berhasil gagalkan aksi penyelundupan ratusan tabung gas elpiji yang berasal dari Dusun Sarigede Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban yang hendak di bawa ke Kabupaten Pati Jawa tengah.

    Dalam konferensi pers yang digelar, rabu (5/03/2025) Komandan Kodim 0811/Tuban Letkol Inf Dicky Purwanto memberikan apresiasi terhadap anggotanya yang berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan tabung gas epiji ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

    “Peristiwa ini terjadi berdasarkan informasi dari warga masyarakat yang mengindikasi adanya dugaan tersebut,” ujar Letkol Inf Dicky Purwanto.

    Masyarakat curiga ada dugaan indikasi penyaluran tidak tepat sasaran gas elpiji subsidi 3 kilogram yang akan dibawa keluar wilayah Kabupaten Tuban ke Wilayah Kabupaten Pati provinsi Jawa Tengah.

    “Sehingga, anggota kami langsung melaksanakan pendalaman dan pengumpulan bukti,” terang Dicky sapanya.

    Adapun pelaksanaan pengumpulan bukti, menurut keterangan masyarakat setempat ada mobil truk warna kuning yang mencurigakan diduga memuat tabung gas elpiji 3kilogram.

    Lanjut, Pasi Intel Kodim 0811/Tuban, Lettu Inf Sunaryo langsung berkoordinasi dengan Komandan Unit Intelijen Letda Inf Rahanu dan memerintahkan anggotanya untuk melaksanakan pendalaman dan mengumpulkan bukti yang valid terkait pelaporan penyelewengan elpiji 3 kilogram.

    “Hasilnya, anggota kami membuntuti kendaraan yang di curigai bermuatan tabung gas elpiji sampai di Perbatasan Jawa Timur – Jawa Tengah,” ungkap Lettu Inf Sunaryo.

    Kemudian, saat itu juga anggota langsung menghentikan kendaraan truk warna kuning tersebut dan memeriksa muatan betul terdapat tabung elpiji 3 kilogram yang siap dijual sebanyak 840 tabung.

    “Selanjutnya kendaraan tersebut kami bawa ke Makodim 0811/Tuban untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Irjen Ribut Hari Wibowo Lulusan Akpol Tahun Berapa? Salah Satu Kapolda Angkatan Termuda

    Irjen Ribut Hari Wibowo Lulusan Akpol Tahun Berapa? Salah Satu Kapolda Angkatan Termuda

    loading…

    Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menjadi sorotan terkait video klarifikasi band Sukatani. Bahkan, banyak orang penasaran terhadap latar belakang jenderal polisi bintang 2 itu. Foto: Ist

    JAKARTA – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menjadi sorotan terkait video klarifikasi band Sukatani. Bahkan, banyak orang penasaran terhadap latar belakang jenderal polisi bintang 2 itu.

    Irjen Ribut belum lama ini menuai kontroversi setelah pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mendorong Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memeriksa Kapolda Jateng.

    Pemeriksaan itu disebabkan munculnya permintaan maaf band Sukatani asal Purbalingga atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar. Permintaan maaf karena dua personel band punk tersebut diduga mendapat intimidasi dari anggota Ditressiber Polda Jateng.

    Diketahui, Ribut diangkat sebagai Kapolda Jateng menggantikan Ahmad Luthfi yang dipromosikan menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan kemudian saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah.

    Penunjukan Ribut menjadi Kapolda Jateng didasarkan akan pengalamannya yang cukup banyak di wilayah hukum Polda Jateng. Dia pernah menjabat Kapolres Salatiga (2014), Kapolres Tegal (2015), dan Kapolresta Surakarta (2017).

    Irjen Ribut Hari Wibowo Angkatan Akpol 1996Ribut yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 ini membuatnya menjadi salah satu Irjen termuda yang menjabat Kapolda.

    Dalam daftar Kapolda yang aktif menjabat saat ini berasal dari angkatan 1989, 1990, 1991, dan 1993.

    Kapolda dari Akpol 1996 lainnya yakni Jhonny Edison Isir yang menjabat Kapolda Papua Barat. Adapun lulusan Akpol 1995, Alfred Papare menjabat Kapolda Papua Tengah.

    Selain Ribut dan Jhonny Edison Isir, lulusan Akpol 1996 yang telah menyandang pangkat Irjen yakni Herry Heryawan yang kini bertugas sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri.

    Sebagai Pati Polri bintang 2 Ribut memiliki riwayat pendidikan mumpuni. Setelah lulus Akpol, dia melanjutkan pendidikannya ke PTIK hingga lulus tahun 2004.

    Dia juga menyelesaikan pendidikan di Sespimmen (2010) dan Sespimti (2020). Pria asal Magetan ini juga mengikuti beberapa pelatihan seperti Daspa Lantas (1997), Kibi Elementary (1997), Kibi Advance (1998), serta Assessment Kapolres (2013).

    (jon)

  • Listrik Sering Padam Selama Ramadan, Warga Ketitang Wetan Pati Protes ke PLN

    Listrik Sering Padam Selama Ramadan, Warga Ketitang Wetan Pati Protes ke PLN

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Warga Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati, sempat dibuat geram dengan listrik permukiman yang padam melulu setiap malam.

    Kondisi tersebut berlangsung berhari-hari sehingga warga menggeruduk Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Juwana, Senin (3/3/2025) malam lalu.

    Perwakilan warga, Sugito, mengatakan bahwa warga jengkel lantaran selepas tarawih, listrik di tiga RT selalu padam hingga waktu sahur.

    “Kami jengkel karena setiap malam lampu padam sampai berjam-jam, membuat warga harus makan sahur dalam kondisi gelap gulita,” kata dia.

    Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, warga mengatakan bakal melayangkan surat gugatan ke PLN dan melakukan aksi protes lanjutan.

    Pada Selasa (4/3/2025), PLN ULP Juwana akhirnya menanggapi keluhan warga Desa Ketitang Wetan.

    Manajer PLN ULP Juwana Achmad bertemu langsung dengan Kepala Desa Ketitang Wetan Ali Muntoha untuk membahas persoalan ini.

    Dia menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan bahwa listrik padam disebabkan lonjakan beban pemakaian listrik selama Ramadan. 

    Saat ini, tim PLN ULP Juwana masih menjalankan proses untuk memastikan tidak ada kendala lebih lanjut di kemudian hari.

    “PLN Juwana telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan meningkatkan kapasitas trafo di daerah tersebut. Diharapkan, lonjakan beban listrik sudah aman sehingga warga sekitar dapat melaksanakan kegiatan malam hari seperti tarawih, tadarus, dan memasak, tanpa gangguan,” kata Achmad. (mzk)

  • 8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur dapat membantu tubuh tetap berenergi dan terhidrasi sepanjang hari. Salah satu cara terbaik untuk merasa kenyang lebih lama saat puasa Ramadan adalah dengan mengonsumsi buah tinggi serat.

    Serat membantu melancarkan pencernaan, memperlambat proses pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Berikut ini delapan buah kaya serat yang cocok untuk dikonsumsi saat sahur, yang dikutip dari Healthline, Rabu (5/3/2025).

    Buah Tinggi Serat untuk Sahur

    1. Pir

    Pir adalah salah satu buah yang paling tinggi serat dan sangat cocok dikonsumsi saat sahur. Serat dalam pir dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

    Selain itu, pir juga kaya akan antioksidan serta vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh selama puasa. Mengonsumsi pir secara utuh, tanpa dikupas kulitnya, akan memberikan manfaat serat yang lebih optimal.

    2. Stroberi

    Stroberi tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin C. Kandungan antioksidan dalam stroberi membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

    Stroberi memiliki kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh selama puasa. Anda bisa mengonsumsi stroberi secara langsung, mencampurnya dengan yoghurt, atau menjadikannya smoothie sehat untuk sahur.

    3. Alpukat

    Alpukat merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Selain tinggi serat, alpukat juga kaya akan lemak sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Konsumsi alpukat saat sahur dapat memberikan energi tahan lama, membantu menstabilkan kadar gula darah, dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

    Hal itu karena kandungan kalium yang tinggi pada alpukat. Buah ini bisa dikonsumsi langsung, dibuat salad, atau dicampur dengan roti gandum untuk sahur yang lebih mengenyangkan.

    4. Apel

    Apel dikenal sebagai buah yang baik untuk pencernaan karena mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut dalam apel membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah.

    Sementara serat tidak larut mendukung kesehatan usus dan memperlancar pencernaan. Apel juga mengandung banyak air, sehingga membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama selama berpuasa.

    5. Raspberry

    Raspberry adalah buah yang sangat kaya akan serat serta mengandung vitamin C dan mangan. Serat dalam raspberry berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

    Kandungan antioksidan dalam buah ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa. Raspberry bisa dikonsumsi langsung atau dicampurkan dalam smoothie dan yoghurt untuk menu sahur yang lebih variatif.

    6. Pisang

    Pisang adalah buah yang sangat populer untuk sahur karena memberikan energi cepat serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Pisang juga kaya akan kalium, yang membantu mencegah keram otot dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh selama puasa.

    Pisang hijau atau mentah juga mengandung pati resisten, yang berfungsi seperti serat dalam mendukung kesehatan usus. Anda bisa mengonsumsi pisang secara langsung atau mengolahnya menjadi smoothies untuk variasi menu sahur.

    7. Wortel

    Meskipun bukan buah, wortel adalah sumber serat yang baik dan juga kaya akan beta karoten, yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

    Mengonsumsi wortel saat sahur juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Wortel bisa dikonsumsi dalam bentuk jus, salad, atau dikukus sebagai lauk sahur.

    8. Gandum

    Meskipun bukan buah atau sayuran, gandum adalah salah satu sumber serat terbaik yang bisa dikonsumsi saat sahur. Gandum mengandung beta glukan, serat larut yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Mengonsumsi gandum dalam bentuk oatmeal atau roti gandum bisa menjadi pilihan sahur yang mengenyangkan dan sehat.

    Mengonsumsi buah tinggi serat saat sahur dapat membantu tubuh tetap bertenaga, melancarkan pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Selain buah-buahan, beberapa sayuran dan biji-bijian tinggi serat juga bisa menjadi pilihan untuk menu sahur yang lebih seimbang.

  • Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. – Halaman all

    Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. – Halaman all

    Berikut profil Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K, jenderal bintang satu yang menjabat sebagai Auditor Kepolisian Utama Tk. II Itwasum Polri.

    Tayang: Rabu, 5 Maret 2025 07:48 WIB

    TRIBUNJATIM/DONI PRASETYO

    PROFIL POLISI – Heri Wahono saat masih berpangkat Kombes Pol dan menjabat sebagai Dirlantas Polda Jatim dan jajarannya saat survei kelayakan jalan tol dan arteri di wilayah Mojosemi, Cemorosewu, Magetan perbatasan Cemorokandang, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (1/11/2018). Berikut Brigjen Pol Heri Wahono lengkap dengan jabatan yang pernah diembannya 

    TRIBUNNEWS.COM – Brigadir Jenderal atau Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang lahir di Bululawang, Malang, Jawa Timur, pada 1 April 1970.

    Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. merupakan Auditor Kepolisian Utama Tk. II Itwasum Polri.

    Jabatan Auditor Kepolisian Utama Tk. II Itwasum Polri tersebut diembannya sejak 1 Mei 2023.

    Sebelumnya, Brigjen Heri Wahono menjabat sebagai Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri.

    Sebagai informasi, Brigjen Pol. Heri Wahono adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1992.

    Jenderal Bintang Satu ini berpengalaman dalam bidang lantas.

    Pendidikan

    Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. diketahui pernah menjalani beberapa pendidikan.

    Berikut daftar pendidikan yang dijalani oleh Brigjen Pol. Heri Wahono dilansir Wikipedia :

    Riwayat Jabatan

    Brigjen Pol. Heri Wahono, S.I.K. pernah menjabat di beberapa jabatan strategis Polri.

    Dilansir Wikipedia, jabatan-jabatan tersebut mulai dari posisi analis kebijakan hingga auditor.

    Berikut daftar jabatan yang pernah diamanatkan kepada Brigjen Pol. Heri Wahono :

    Analis Kebijakan Madya Bidang Binkar SSDM Polri
    Dirlantas Polda Jatim (2017—2019)
    Kalemkonprofpol Waket Bid Kermadianmas STIK Lemdiklat Polri (2019—2020)
    Auditor Kepolisian Utama Tk. II Itwasum Polri (2020—Sekarang)

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jawa Tengah Dilanda Cuaca Ekstrem 4-6 Maret 2025, Ini Daftar Daerah Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Maret 2025

    Jawa Tengah Dilanda Cuaca Ekstrem 4-6 Maret 2025, Ini Daftar Daerah Terdampak Regional 4 Maret 2025

    Jawa Tengah Dilanda Cuaca Ekstrem 4-6 Maret 2025, Ini Daftar Daerah Terdampak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) Ahmad Yani Semarang peringatkan
    cuaca ekstrem
    di Wilayah Jawa Tengah mulai 4-6 Maret 2025.
    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan bahwa cuaca ekstrem tersebut disebabkan adanya pola siklonik yang berada di Pulau Kalimantan.
    “Menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga kepada awak media, Selasa (4/3/2025).
    Selain itu, cuaca ekstrem juga dipengaruhi gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di sebagian besar Pulau Jawa.
    “Berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah Pulau Jawa,” ucapnya.
    Menurutnya, kondisi tersebut juga dipengaruhi kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    “Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah,” ungkap Yoga.
    Untuk itu, dia meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir.
    “Dan berpotensi disertai angin kencang,” tambahnya.
    Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem:
    Selasa, 4 Maret 2025:
    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Temanggung, Kab. Semarang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya.
    Rabu, 5 Maret 2025:
    Nihil
    Kamis, 6 Maret 2025:
    Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Temanggung, Kab. Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kab./Kota Pekalongan, Brebes, Kab./Kota Tegal, Pati, Kudus, Jepara, dan sekitarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.