kab/kota: Pati

  • Disoraki Warga Saat Kirab HUT Pati, Begini Reaksi Bupati Sudewo

    Disoraki Warga Saat Kirab HUT Pati, Begini Reaksi Bupati Sudewo

    Jakarta

    Bupati Pati, Sudewo, disoraki warga saat momen iring-iringan kirab budaya hari jadi Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Lantas bagaimana reaksi Sudewo?

    Dilansir detikJateng, Jumat (8/8/2025), berdasarkan pantauan di lokasi, Bupati Sudewo saat disoraki ‘huuu’ oleh warga tampak hanya melambaikan tangan. Sudewo kemudian bilang ‘aman’. Setelah itu rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Kabupaten Pati.

    “Aman-aman,” jawab Sudewo sambil melambaikan tangan ke warga, Kamis (7/8).

    Kejadian ini viral di media sosial. Pada unggahan itu Bupati Pati Sudewo disoraki warga yang merasa kecewa atas kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan atau PBB-P2 sebesar 250 persen.

    Koordinator aksi aliansi masyarakat Pati bersatu, Husein Hafid, mengatakan warga menyoraki Sudewo karena merasa kecewa. Menurutnya, kebijakan kenaikan pajak mencapai 250 persen itu menyengsarakan rakyat kecil.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

  • Borok Sudewo Bupati Pati Dikuliti usai Tantang Warga Demo, Nyawer Biduan sampai Undang Trio Serigala

    Borok Sudewo Bupati Pati Dikuliti usai Tantang Warga Demo, Nyawer Biduan sampai Undang Trio Serigala

    GELORA.CO –  Borok Bupati Pati, Sudewo tengah disorot tajam usai pernyataannya memantik kemarahan warga.

    Seolah menantang warga, ia mengaku tak gentar didemo puluhan ribu orang lantaran menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250 persen.

    Sampai akhirnya bentrokan antar massa dan Satpol PP pecah pada Selasa (5/8/2025) lalu.

    Kini aib Sudewo mulai disorot kembali.

    Apa saja?.

    Nyawer Biduan

    Melansir warta kota, di unggahan akun X @gojekmilitan pada hari ini, Kamis (7/8/2025), menampilkan video berdurasi 33 detik.

    Di mana berisi rekaman Sudewo tengah berada di antara sejumlah biduan wanita cantik.

    Sudewo yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam terlihat asyik bergoyang bersama sang biduan.

    Tangan kanannya memegang mik melantunkan lagu berjudul Terajana, sementara tangan kirinya menggenggam segepok uang pecahan Rp 50 ribu.

    Uang yang disodorkan kepada dua biduan langsung dtarik perlahan. Sudewo pun terlihat sumringah.

    “Kar’na asyiknya aku, Hingga tak kusadari, Pinggul bergoyang-goyang, Rasa ingin berdendang, Pinggul bergoyang-goyang, Rasa ingin berdendang,” nyanyi Sudewo sembari menyawer.

    Meski belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan, namun diketahui peristiwa ini terjadi dalam acara Sedekah Laut TPI Juwana di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Sabtu, 19 April 2025 lalu.

    Konser Trio Serigala

    Sebelum, video nyawer biduan viral, nama Sudewo lebih dulu terseret usai dikritik masyarakat geara mengundang Trio Serigala di bulan Juni 2025 lalu.

    Trio Serigala yang berpakaian seksi itu menggelar konser di Pendopo Kabupaten Pati.

    Menurut publik, Pemerintah Kabupaten Pati dinilai tidak tepat mengundang Trio Srigala dalam acara pemerintahan. 

    Sudewo, akhirnya akhirnya meminta maaf kepada publik. 

    “Saya meminta maaf atas atraksi yang dilakukan oleh Tiga Srigala di Pendopo Kabupaten beberapa hari yang lalu, atraksi tersebut spontan,” katanya seperti dikutip dari instagram Folk Konoha pada Senin (16/6/2025). 

    Sudewo mengaku juga terkejut dengan adanya atraksi semacam itu. 

    Menurutnya, atraksi Trio Serigala tidak layak dilakukan di Pendopo Kabupaten. 

    “Itu mestinya pasnya dilakukan di luar Pendopo Kabupaten, dengan kejadian ini saya meminta maaf, tetapi ini merupakan suatu proses kita untuk instropeksi menuju sebuah kebaikan,” katanya. 

  • Bupati Pati Sudewo Melunak: Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Minta Maaf Tantang Warga

    Bupati Pati Sudewo Melunak: Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Minta Maaf Tantang Warga

    Terkait pernyataannya yang menimbulkan kesalahpahaman di publik, Sudewo juga memberikan klarifikasi.

    “Saya juga minta maaf atas pernyataan ‘lima ribu silakan, lima puluh ribu massa silakan’. Tidak ada niat untuk menantang rakyat, apalagi rakyat saya sendiri,” tegasnya.

    Dia berkomitmen untuk terus terbuka terhadap kritik dan masukan demi kemajuan Kabupaten Pati.

    “Saya menyadari masih banyak kekurangan. Saya masih harus banyak belajar dan berguru. Saya terbuka terhadap semua masukan yang membangun demi Pati yang lebih baik,” ucapnya.

    Sudewo kembali mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga situasi yang kondusif agar pembangunan daerah dapat berjalan optimal.

    “Saya ingin menjadi pemimpin yang amanah. Pembangunan RSUD Soewondo, perbaikan infrastruktur jalan, pendidikan karakter, dan penguatan sektor pertanian akan terus kami lanjutkan. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan itu, Sudewo juga mengapresiasi antusiasme warga Kabupaten Pati menyemarakkan prosesi Kirab Boyongan Kabupaten Pati.

    Kirab yang menjadi puncak rangkaian Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati itu, digelar meriah pada hari yang sama. Kegiatan ini diikuti oleh Bupati, Wakil Bupati, jajaran Forkopimda, DPRD, pimpinan OPD, camat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pelajar dan pegiat budaya.

    Prosesi dimulai dari Genuk Kemiri, diawali dengan pengambilan air suci oleh Kepala Desa Sarirejo dan juru kunci, disambut dengan tari tradisional Eka Prawira dan Bedhaya.

    Doa dan gelar bregodo pun mengawali prosesi kirab yang menyusuri jalan-jalan kota, mulai dari Gemeces, Jalan Pemuda, melintasi Alun-Alun hingga finis di Kantor Bupati.

    Sepanjang rute, masyarakat menyambut antusias rombongan peserta kirab yang mengenakan busana adat, membawa pusaka, dan melibatkan prajurit simbolik dari tiga kadipaten cikal bakal Kabupaten Pati: Mojosemi, Paranggaruda, dan Carangsoka.

    Kirab juga diramaikan oleh pawai marching band, rombongan duta budaya, Paskibra, sanggar budaya, dan prajurit simbolik dari berbagai desa.

    Setibanya di Pendopo Kabupaten, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Gongcik, Tari Golek Mugi Rahayu, hingga peletakan pusaka, dan pembacaan suluk oleh dalang.

    Bupati Sudewo dalam pidatonya yang disampaikan dalam Bahasa Jawa menegaskan bahwa kirab ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya leluhur.

    “Kirab ini adalah simbol perjalanan sejarah Kabupaten Pati, dan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga identitas dan nilai-nilai budaya lokal,” ujarnya.

    Sebagai penutup, dilakukan penanaman pohon beringin dan selametan sebagai bentuk doa dan harapan untuk masa depan Pati yang lebih baik.

    Reporter : Arief Pramono

  • Mengintip Harta Kekayaan Plt Sekda Pati Riyoso

    Mengintip Harta Kekayaan Plt Sekda Pati Riyoso

    Dari penelusuran informasi yang dihimpun Liputan6.com yang tertuang pada dokumen Daftar Informasi Publik Pimpinan dan PNS di Lingkungan Pemkab Pati Periode September 2022, berhasil menyajikan rekam jejak Riyoso selama menjadi PNS.

    Pejabat kelahiran Kabupaten Pati pada 20 November 1971 ini, menyandang gelar Sarjana Sosial dan Magister Manajemen. Saat bersekolah, Riyoso dikenal pelajar yang aktif di sejumlah organisasi skolah. Yakni sebagai pengurus OSIS SMA Negeri 1 Pati.

    Riyoso juga sempat aktif sebagai anggota Manggala Pati Praja periode 1991-1994. Pada tahun 1992 hingga 1994, Riyoso menjadi pengurus Bintalroh Praja. Serta pengurus IKDIKPP (2000), bendahara FKPP Jawa Tengah (2007), dan Ketua IARMI Kabupaten Pati (mulai 2021).

    Dari laman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, mencantumkan riwayat pendidikan Riyoso. Dia bersekolah di SD Ngemplak Kidul 01 tahun 1979-1985, SMP Negeri 6 Pati tahun 1985-1988) dan SMA Negeri 1 Pati tahun 1988-1991.

    Usai lulus dari SMA, Riyoso berhasil diterima sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 1991-1999. Sedangkan gelar pasca sarjana, dia peroleh saat kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2001-2003)

    Karir Riyoso setelah diterima menjadi PNS, diawali sebagai PJ Sekretaris Lurah 2001 sampai dengan 2003. Berkat kepiawaianya memimpin, dia sempat ditunjuk sebagai Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Margoyoso selama tahun 2003-2006.

    Karier Riyoso sebagai PNS pun makin moncer. Dia sempat menjabat Sekretaris Camat Cluwak tahun 2010, Camat Dukuhseti 2010-2012 dan Camat Margorejo 2012-2013. Selanjutnya dia diangkat sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Pati tahun 2013-2021 dan Plt Kepala Satpol PP tahun 2018.

  • Bupati Pati Minta Maaf ke Warga Pendemo: Saya Sadar Banyak Kekurangan dan Perlu Belajar – Page 3

    Bupati Pati Minta Maaf ke Warga Pendemo: Saya Sadar Banyak Kekurangan dan Perlu Belajar – Page 3

    Dia mengakui pada awal kepemimpinannya masih banyak kekurangan. Pihaknya juga terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.

    “Saya sadar banyak kekurangan dan masih perlu belajar. Saya akan mendengarkan semua masukan demi membenahi Kabupaten Pati,” ujarnya.

    Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri dan bersama-sama menjaga suasana kondusif agar pembangunan bisa berjalan lancar.

    Sudewo menegaskan komitmennya untuk bekerja tulus demi kemajuan daerah, termasuk pembenahan fasilitas publik seperti RSUD RAA Soewondo dan perbaikan infrastruktur jalan.

    “Saya akan tetap konsisten membangun Kabupaten Pati. Mohon doa dan dukungannya,” ujarnya.

  • Dukungan Demo Tolak Kenaikan PBB di Pati Terus Mengalir, Posko Kebanjiran Donasi Air Mineral

    Dukungan Demo Tolak Kenaikan PBB di Pati Terus Mengalir, Posko Kebanjiran Donasi Air Mineral

    Liputan6.com, Jakarta Rencana unjuk rasa besar-besaran warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menolak kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen, ternyata terus mendapat dukungan banyak pihak.

    Dukungan ini muncul usai insiden penyitaan Satpol PP terhadap puluhan dos air mineral sumbangan donasi. Dari pantauan Liputan6.com di Posko Aksi 13 Agustus yang berdiri di dekat Kantor Bupati Pati, warga makin antusias menyumbang bantuan logisitik.

    Tumpukan kardus berisikan air mineral ditumpuk rapi berjajar di depan Kantor Bupati Pati. Diperkirakan panjangnya mencapai sekitar 35 meter dan tinggi 1 meter.

    Salah seorang warga yang berdonasi, Ageng Wahyudi mengaku, dia tergugah untuk berdonasi air mineral untuk persiapan unjuk rasa pada 13 Agustus nanti, karena keberatan dengan kebijakan Bupati Pati.

    Apalagi setelah mengetahui kericuhan antara warga penggalang donasi dengan aparat Satpol-PP dan PLT Sekda Pati, Selasa (5/8) kemarin. Ageng semakin simpati dengan rencana menolak kebijakan kenaikan tariff PBB P2 itu.

    “Kemarin Aqua-nya diambil (Satpol PP), kita perbanyak lagi. Kita donasi pribadi dan menginginkan pajaknya diturunkan, jadi masyarakat Kajen ingin bergerak untuk Pati yang lebih baik,” ucap Ageng di lokasi posko.

    Donatur lainnya, Oky juga tergerak berdonasi sebagai rasa solidaritas terhadap sesama. Dia menyebut bahwa kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen berseberangan dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini yang tidak menentu.

    “Memberatkan sekali dalam kondisi ekonomi kayak gini,” ucap Oky.

    Sedangkan warga lainnya yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Kardi menandaskan, penggalangan donasi persiapan aksi bakal terus dilakukan meskipun di lokasi tersebut digunakan rangkaian Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati.

    Kardi mengakui sejak adanya insiden penyitaan air mineral oleh Satpol PP, masyarakat Kabupaten Pati semakin antusias memberikan dukungan kepada posko Aksi 13 Agustus.

    “Sampai sekarang masyarakat sudah banyak yang tahu (posko di donasi), terlebih sejak adanya kejadian dirampas Satpol PP. Karena mereka (Satpol PP) tidak memberikan surat peringatan terlebih dahulu dan langsung datang mengambil dan merampas,” tukasnya.

    Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi, mengaku sudah mempersiapkan dengan matang untuk pengamanan aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan warga Pati pada 13 Agustus mendatang.

    “Kami mengimbau aksi-aksi yang dilakukan warga berdampak positif dan kondusif. Selain itu, unjuk rasa berjalan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan,” ujar Jaka Wahyudi.

    Terkait jumlah personel pengamanan yang bakal diturunkan, Jaka mengaku sudah mempersiapkannya.

    “Kita masih lihat perkembangan dari keterangan panitia penyelenggara unjuk rasa berapa jumlah massa yang akan dilibatkan,” tukas Jaka.

    Reporter: Arief Pramono

  • Bupati Pati Minta Maaf ke Warga Pendemo: Saya Sadar Banyak Kekurangan dan Perlu Belajar – Page 3

    Tak Gentar Didemo Ribuan Massa, Bupati Pati: Saya Tidak Ada Niat Membuat Rakyat Menderita

    Bupati Sudewo berjanji memberikan keringanan kepada masyarakat yang merasa keberatan membayar kenaikan iuran PBB P2. Tidak hanya itu, Sudewo siap membebaskan PBB bagi masyarakat Pati yang tak mampu membayar.

    ”Rencana seperti itu (ada keringanan). Tapi ini biar berjalan dulu nanti akhirnya tahu. Siapa yang berat membayar pajak, kita bebaskan,” ungkap Sudewo.

    Bupati Sudewo mengklaim pembayaran PBB-P2 hingga saat ini tidak ada permasalahan. Selain itu, progress pembayaran PBB di Pati sudah mencapai 50 persen.

    “Kebijakan kenaikan PBB tak mempengaruhi pembayaran. Pajak sudah berjalan bayarnya. Sudah 50 persen, tak ada masalah soal pembayaran pajak,” tukas Sudewo. 

    Politikus Partai Gerindra ini kembali menegaskan, kebijakan kenaikan PBB P2 sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan. Menurutnya, kenaikan PBB seharusnya dilakukan setiap tiga tahun sekali. Namun di kabupaten Pati sudah selama 14 tahun tarif PBB tidak naik.

    ”Sesuai UU setiap 3 tahun harus dinaikkan. Ini 14 tahun belum dinaikkan. Kalau kita hitung konsisten sejak itu, (kenaikan) lebih dari 1000 persen,” pungkas Sudewo.

  • Tak Kalah Kontroversial, Ini Sosok Plt Sekda Pati yang Bela Mati-Matian Bupati Sudewo

    Tak Kalah Kontroversial, Ini Sosok Plt Sekda Pati yang Bela Mati-Matian Bupati Sudewo

    Nama Riyoso bukan kali pertama menjadi perbincangan hangat. Sebab pada April 2025 lalu, ia pernah tersandung skandal video call mesum. Yakni dengan seorang wanita tanpa busana yang rekamannya tersebar luas hingga membuat geger masyarakat.

    Kala itu, Riyoso tidak membantah jika pria dalam video itu adalah dirinya. Justru ia mengaku menjadi korban tipu daya oleh wanita bernama Dewi yang tidak pernah ditemuinya. Bahkan dia tak mengenal wanita itu.

    “Saat kejadian itu (Video Call), saya sedang berada di toilet untuk buang air besar (BAB). Kebiasaan saya kalau BAB selalu bawa HP,” ujar Riyoso dalam klarifikasinya kepada media.

    Riyoso menceritakan, perempuan tersebut meneleponya melalui panggilan video call. Dengan reflek cepat, ia mengangkatnya dan wanita itu Sudah dalam keadaan tanpa busana.

    “Saya  kaget melihat adegan itu, tapi hanya sekejap langsung saya matikan,” terang Riyoso.

    Bahkan, Riyoso berani bersumpah bahwa ia tidak pernah mengenal wanita tersebut. Ia mengklaim apa yang dilakukan wanita tersebut ingin memeras dan memfitnahnya.

    Riyoso mengakui, wanita tersebut memang kerap mengirimkan pesan WA. Tapi, dia yakin, kiriman pesan WA itu hanya untuk menggodanya. 

    “Pelaku memfitnah dengan cara kejam, sengaja mempermalukan saya dan keluarga saya, anak dan cucu saya kelak sampai tujuh turunan,” terang Riyoso kala itu.

    Reporter: Arief Pramono

  • Pasukan Elite dari 3 Matra TNI Akan Dipimpin Jenderal Bintang 3

    Pasukan Elite dari 3 Matra TNI Akan Dipimpin Jenderal Bintang 3

    Jakarta

    TNI akan melakukan restrukturisasi pada organisasi pasukan elite di tiga matra mereka. Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Korps Marinir (Kormar), dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) akan dipimpin perwira tinggi (pati) bintang tiga.

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) Kristomei Sianturi, membenarkan adanya peningkatan level kepemimpinan pada ketiga satuan khusus.

    “Kita tunggu tanggal mainnya, ada beberapa peningkatan status kepangkatan di Mabes TNI AD, AL, AU, kita tunggu bulan depan,” ujar Kristomei kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Hal senada juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali saat ditanya kesiapan organisasi Korps Marinir saat akan dipimpin pati bintang tiga.

    “Untuk Marinir sudah siap saya rasa. karena kita sudah mempersiapkan sejak lama. Kita juga akan dipersiapkan tambahan 5 batalyon lagi. Dan mulai tanggal 1 kita akan mulai latihan rutin di Batujajar untuk pelaksanaan validasi organisasi,” kata Laksanama Ali saat ditemui di Markas Kormar, Cilandak, Jakarta, Kamis (24/7).

    Begitu juga Korpasgat yang akan dijabat pati bintang tiga (marsekal madya/marsdya) dengan jabatan Pangkorpasgat. Sebelumnya, Korpasgat dipimpin pati bintang dua (marsekal madya/marsdya) dengan sebutan Pangkorpasgat.

    Untuk diketahui, TNI akan menggelar Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer pada Minggu (10/8) di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

    Upacara tersebut menjadi momen bersejarah dengan diresmikan, dilantik dan dikukuhkannya Pangkopassus, Pangkormar, Pangkorpasgat, Kodam baru, Kodaeral, Pangkodau, Pangkoopsau, Grup Kopassus, Brigade Teritorial Pembangunan, Batalyon Teritorial Pembangunan, Batalyon Infanteri Marinir dan Batalyon Komando Kopasgat.

    Upacara gelar pasukan akan menghadirkan sinergi kekuatan tiga matra TNI darat, laut, dan udara dengan menampilkan kemampuan terbaik mereka.

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menjadi inspektur dalam upacara tersebut.

    (jbr/imk)

  • Kapolri Ganti Pejabat Polda Metro Jaya: Kapolda hingga Kabid Humas

    Kapolri Ganti Pejabat Polda Metro Jaya: Kapolda hingga Kabid Humas

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah melakukan perombakan terhadap pejabat tinggi di Polda Metro Jaya mulai dari Kapolda hingga Kabid Humas.

    Perombakan itu tercantum dalam surat telegram Nomor:ST/1764/VIII/KEP./2025 tanggal 5 Agustus 2025 yang diteken oleh Asisten Kapolri Bidang SDM alias As SDM Irjen Anwar.

    Dalam surat telegram itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto telah memiliki jabatan baru, yakni Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri.

    Posisi yang ditinggalkan Karyoto, kini diisi oleh Irjen Asep Edi Suheri yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

    Selanjutnya, jabatan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy digeser oleh Brigjen Dekananto Eko Purwono selaku Dir Politik Baintelkam Polri.

    Adapun, Djati ditunjuk sebagai Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) menggantikan Irjen Hary Sudwijanto yang digeser ke Pati Bareskrim Polri dalam rangka pensiun.

    Selanjutnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mendapatkan promosi menjadi Karo Multimedia Divisi Humas Polri. Hanya saja, dalam surat telegram itu belum diketahui sosok pengganti Ade Ary.

    Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan bahwa mutasi yang dilakukan Kapolri Sigit ini merupakan proses penyegaran pada institusi Polri.

    “Mutasi jabatan merupakan proses alamiah dalam organisasi sebagai bentuk penyegaran, pengembangan karier, serta pemenuhan kebutuhan organisasi,” ujar Sandi saat dihubungi, Rabu (6/8/2025).