kab/kota: Pati

  • Demo Pemakzulan Bupati Pati Terus Membara, Koalisi Rakyat Unjuk Kekuatan di Alun-Alun Juwana

    Demo Pemakzulan Bupati Pati Terus Membara, Koalisi Rakyat Unjuk Kekuatan di Alun-Alun Juwana

     

    Liputan6.com, Pati – Semangat warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (Kompres) dalam mencari keadilan terkait sejumlah tindakan anarkis buntut pemakzulan Bupati Pati terus membara.

    Massa sejumlah 500 orang dari Kompres kembali turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka pada Senin (13/10/2025) pukul 13.00 WIB. Aksi kali ini bertempat di Alun-alun Juwana Pati.

    Agenda unjuk rasa itu pun telah mereka matangkan dengan mengirimkan surat pemberitahuan aksi ke Polres Pati. Unjuk rasa ini adalah lanjutan dari aksi sebelumnya di Alun-Alun Tayu pada Senin (6/10/2025) lalu.

    Kompres turun jalan sebagai rasa solidaritae, yakni mendesak aparat Polresta agar menuntaskan perkara penganiayaan dan pembakaran rumah yang menimpa Teguh Istiyanto, koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).

    Kejadian itu buntut dari aksi AMPB yang gigih menggulingkan Bupati Pati Sudewo dari jabatannya. Teguh mengalami penganiayaan dan upaya pembakaran rumah secara berturut-turut pada 2-3 Oktober 2025 lalu.

    “Kalau berharap sama pemimpin negeri, penegak hukum, KPK, presiden, mendagri, siapa pun, kita kayaknya sudah tidak bisa berharap penuh, ” ucap Teguh kepada wartawan.

    Melihat kondisi itu, Teguh mengaku hanya bisa berharap kepada persatuan dan keikhlasan warga yang bersimpati atas kejadian yang menimpa dirinya.

    Namun demikian, Teguh mengingatkan AMPB dan Kompers  untuk fokus memantau agenda yang lebih besar. Diantaranya mengawal Rapat Paripurna yang menyoroti temuan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati Pati.

    Polisi Pantau Demo Kompers

    Aparat Polresta Pati mengerahkan ratusan personel mengamankan unjuk rasa Kompers di Alun-alun Kecamatan Juwana, Senin (13/10/2025). Pengamanan ini merupakan bentuk kehadiran negara dmemastikan kegiatan masyarakat berjalan aman, tertib, dan damai.

    “Kami mengedepankan pendekatan humanis, seluruh personel sudah kami arahkan untuk bersikap simpatik dan menghindari tindakan arogan atau berlebihan,” ujar Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi usai memimpin apel pasukan.

    Kapolresta Pati menyebut bahwa pengamanan dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi bersama instansi terkait. Yakni melibatkan TNI, Satpol PP, dan perangkat kecamatan.

    “Kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan kondusif dan sesuai aturan yang berlaku,” kata Kombes Jaka Wahyudi.

    Jaka menegaskan bahwa seluruh kepala pengamanan dan perwira pengendali wajib memberikan laporan perkembangan situasi.

    “Kami ingin memastikan setiap pergerakan dan dinamika di lapangan termonitor dengan baik sebagai bentuk transparansi tugas kepolisian,” ungkapnya.

    Kapolresta Jaka mengajak seluruh elemen masyarakat menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

    “Polresta Pati akan selalu siap menjaga agar Kabupaten Pati tetap aman dan kondusif,” pungkas Kombes Pol Jaka Wahyudi.

     

  • Berdalih Demi Anak, Pria Bertato Curi Susu hingga Minyak Kayu Putih di Minimarket Pati

    Berdalih Demi Anak, Pria Bertato Curi Susu hingga Minyak Kayu Putih di Minimarket Pati

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berinisial RAD (39) warga Desa Loram Wetan Kabupaten Kudus, tertangkap basah saat mencuri susu, sabun cuci hingga minyak kayu putih di minimarket Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

    “Kami menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pencurian di salah satu toko di Desa Cengkalsewu. Unit kami langsung bergerak cepat menuju lokasi,” kata Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).

    Dalam peristiwa yang sempat menyita perhatian warga di lereng Pegunungan Kendeng ini, pemilik minimarket menyatakan tidak ingin melanjutkan perkara itu ke ranah hukum.

    Korban Abdul Ghofur (39) menyelesaikan kasus yang dilakukan warga Kudus ini melalui jalur restorative justice.

    Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi, pria bertato tersebut memasuki toko dengan berpura-pura membeli barang. Namun setelah mengambil beberapa produk, ia berusaha keluar tanpa melakukan pembayaran.

    Aksi pelaku sempat diketahui oleh karyawan toko sehingga sempat terjadi pengejaran. Ulah pelaku juga memicu rasa penasaran warga Desa Kasiyan. Mereka beramai-ramai mengejar dan menangkap pelaku.

    Setiba di lokasi, petugas Polsek Sukolilo segera membawa pelaku untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Kayen sebelum dibawa ke Mapolsek.

    “Kami tetap mengedepankan prosedur, termasuk memastikan kondisi kesehatan terduga sebelum pemeriksaan lebih lanjut,” terang Sahlan.

    Selanjutnya, pihak Polsek Sukolilo melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan keterangan dari pihak toko.

    Meski perkaranya dihentikan, Polsek Sukolilo tetap mewajibkan pelaku untuk absensi dan mendatangi Mapolsek Sukolilo setiap Senin dan Kamis. Langkah tersebut sebagai bagian pembinaan kepada pelaku agar tak mengulangi perbuatannya.

  • Rapat Koordinasi DPR dan Pemerintah Turut Bahas Polemik Transfer Dana ke Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Oktober 2025

    Rapat Koordinasi DPR dan Pemerintah Turut Bahas Polemik Transfer Dana ke Daerah Nasional 9 Oktober 2025

    Rapat Koordinasi DPR dan Pemerintah Turut Bahas Polemik Transfer Dana ke Daerah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pimpinan DPR bersama pemerintah turut membahas polemik pengurangan transfer ke daerah (TKD) yang belakangan dikeluhkan para kepala daerah.
    Isu tersebut menjadi salah satu pembahasan yang digelar dalam rapat koordinasi antara Pimpinan DPR bersama pemerintah, pada Rabu (8/10/2025) kemarin.
    “Ya sama Menteri Keuangan juga kita dinamika terkini transfer daerah juga kita bicarakan,” ujar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (9/10/2025).
    Meski begitu, Dasco mengakui bahwa pembahasan terkait TKD itu belum sampai pada kesimpulan dan masih akan didiskusikan dalam rapat-rapat selanjutnya.
    “Belum, masih panjang,” ujar Dasco.
    Dalam rapat itu, Dasco didampingi perwakilan pimpinan Komisi di DPR RI, di antaranya Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan Ketua Komisi I DPR Budisatrio Djiwandono.
    Sementara dari perwakilan pemerintah, hadir Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Sejumlah pejabat perwakilan Kementerian Hukum, Kementerian HAM, Badan Intelijen Negara (BIN), hingga Mabes TNI juga hadir dalam pertemuan itu.
    Politikus Gerindra itu menegaskan bahwa rapat koordinasi ini digelar dalam rangka bertukar informasi antara pihak eksekutif dan legislatif.
    “Ya kita koordinasi antara eksekutif dan legislatif tukar menukar informasi mengenai situasi terkini tentang politik, ekonomi, keamanan, dan lain-lain,” ungkap Dasco.
     
    Diberitakan sebelumnya, 18 orang gubernur menemui Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, pada Selasa (7/10/2025), agar pemangkasan TKD dibatalkan.
    Sebagian besar kepala daerah menilai pengurangan transfer akan berdampak langsung terhadap kemampuan daerah membiayai pembangunan dan menggaji pegawai.
    “Banyak sekali yang merasakan dampak dari TKD itu sendiri. Di antaranya ada daerah yang mungkin sulit membayar pegawainya. Belanja pegawai besar sekali, apalagi ada keharusan membayar PPPK dan sebagainya, nah ini luar biasa berdampak terhadap APBD kami 2026 ke depan,” ungkap Gubernur Jambi Al Haris, setelah pertemuan di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa.
    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menambahkan, anggaran TKD 2026 yang telah dipangkas hanya cukup untuk melakukan belanja rutin.
    Sementara itu, belanja untuk pembangunan infrastruktur menjadi berkurang.
    Padahal, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
    “Kita minta untuk jangan ada pemotongan. Pak Menteri Keuangan akan mencari solusi yang terbaik bagaimana sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah tetap jalan dan stabil,” kata Sherly.
    Diketahui, pemerintah memangkas anggaran TKD dalam APBN 2026.
    Pemerintah pusat menetapkan TKD 2026 sebesar Rp 693 triliun, meningkat sebesar Rp 43 triliun dari usulan semula sebesar Rp 649,99 triliun.
    Namun, meski telah ditambah, anggaran TKD 2026 tetap lebih kecil dibandingkan alokasi pada APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun.
    Salah satunya dengan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara besar-besaran.
    Namun, keputusan ini menuai protes dari masyarakat, seperti yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Empat Warga Pati Jadi Tersangka, Buntut Demo Coba Gulingkan Bupati Sudewo

    Empat Warga Pati Jadi Tersangka, Buntut Demo Coba Gulingkan Bupati Sudewo

    GELORA.CO – Polda Jawa Tengah (Jateng) menangkap empat warga yang berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo pada 13 Agustus 2025 lalu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil polisi dan penyerangan terhadap aparat.

    Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), Supriyono alias Botok, mengatakan, penangkapan empat warga tersebut tidak akan menyurutkan perjuangan kelompoknya untuk melengserkan Sudewo.

    “Saya kira dengan kejadian ini tidak mengendurkan semangat aktivis di Kabupaten Pati, untuk mengawal aspirasi (Aliansi) Masyarakat Pati Bersatu, untuk berjuang melengserkan Bupati Pati Sudewo,” kata Botok saat diwawancara di Polda Jateng, Rabu (8/10/2025).

    Menurut Botok, ditangkapnya empat warga Pati yang berpartisipasi dalam demo pelengseran Sudewo merupakan risiko perjuangan. “Yang jelas dengan kejadian ini tidak mengendurkan semangat teman-teman untuk berjuang,” ujarnya.

    Kendati demikian, Botok berharap Polda Jateng bisa menangani kasus empat warga Pati yang diduga melakukan perusakan mobil polisi dan menyerang petugas dengan objektif.

    “Semoga pihak kepolisian dalam menangani perkara ini seimbang, tidak pro-sana atau pro-sini. Kalau memang ada pihak yang diduga pro-Bupati melakukan tindak pidana penganiayaan dan sebagainya juga harus ditangkap,” ucap Botok.

    Hal itu karena Koordinator AMPB lainnya, yakni Teguh Istiyanto, sempat dikeroyok oleh massa pendukung Sudewo. Peristiwa itu terjadi ketika Teguh dan massa AMPB hendak mengikuti sidang pansus hak angket pelengseran Sudewo di DPRD Pati pada 2 Oktober 2025 lalu. Hari itu, Sudewo dipanggil untuk memberikan keterangan. Terkait pengeroyokan terhadap Teguh, Polda Jateng telah menetapkan satu tersangka.

    Selain itu, pada dini hari tanggal 3 Agustus 2025, kediaman Teguh Istiyanto dibakar orang tak dikenal. Sejauh ini belum ada terduga pelaku pembakaran yang ditangkap kepolisian.

    Menurut Botok, peristiwa-peristiwa tersebut cukup mempengaruhi psikis Teguh. “Keluarganya Bapak Teguh juga sempat mengingatkan Pak Teguh untuk jangan terlalu mengkritik pemerintahan Bupati Sudewo. Karena ini kan sudah kelihatan ya arogannya Bapak Bupati Sudewo. Apalagi dengan kejadian kemarin pendukungnya Sudewo menganiaya Bapak Teguh di depan Bapak Kapolres Pati,” ucapnya.

    Botok mengatakan, saat ini fokus utama AMPB adalah mengawal pansus hak angket pelengseran Sudewo. “Semoga beliau mau mengundurkan diri agar Pati lebih kondusif,” ujarnya.

    Empat Warga Ditetapkan Tersangka

    Polda Jateng menangkap empat warga yang berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo pada 13 Agustus 2025 lalu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil polisi dan penyerangan terhadap aparat.

    “Jadi hari ini ada empat tersangka yang dibawa dari Pati ke Polda. Mereka masing-masing diperiksa terhadap pelanggaran tindak pidana yang telah dilakukan,” ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Rabu (8/10/2025).

    Artanto mengatakan, keempat tersangka tersebut berinisial M, MP, TA, dan AS. “Inisial M, perannya melakukan perusakan kendaraan dinas Provos Polres Grobogan. MP perannya adalah menjegal anggota Provos, sehingga dia terjatuh dan dikeroyok massa,” ucapnya.

    Sementara TA dan AS, kata Artanto, secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap anggota Dalmas. “TKP-nya sama di Alun-Alun Pati,” ujarnya.

    Menurut Artanto, sementara ini, pasal yang disangkakan kepada keempat tersangka adalah Pasal 170 KUHP. “Pasal utamanya itu, tapi nanti mungkin pasal lain-lain ada lagi,” katanya.

    Artanto menekankan, penyidik Polda Jateng melakukan penyidikan terhadap keempat tersangka berdasarkan peristiwa yang terjadi di lapangan. “Kalau di dalam suatu kejadian ada pelanggaran tindak pidana, ya kita lakukan penyidikan,” ucapnya.

    Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menyambangi Ditreskrimum Polda Jateng pada Rabu. Mereka datang untuk mempertanyakan penangkapan empat warga Pati yang diduga melakukan pelanggaran pidana saat berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati pada 13 Agustus 2025 lalu.

    “Mereka menjelaskan bahwa memang betul sudah ada penangkapan empat orang yang diduga melakukan tindak pidana penganiyaan dan pembakaran mobil,” kata Ketua Tim Hukum AMPB, Nimerodi Gule, saat diwawancara di lobi Ditreskrimum Polda Jateng.

    Menurut Nimerodi, keempat warga tersebut ditangkap di rumahnya masing-masing pada Selasa (7/10/2025). “Tapi hari ini kita baru bisa ketemu satu (tersangka), yang lain belum bisa ketemu karena (petugas) piketnya tidak ada. Sehingga besok kita harus ketemu kembali untuk mempertanyakan sekaligus memverifikasi kepada teman-teman yang ditahan itu peristiwa apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka,” ucapnya. 

  • Purbaya Ungkap Kemungkinan Naikkan TKD Usai Digeruduk 18 Gubernur
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Oktober 2025

    Purbaya Ungkap Kemungkinan Naikkan TKD Usai Digeruduk 18 Gubernur Nasional 8 Oktober 2025

    Purbaya Ungkap Kemungkinan Naikkan TKD Usai Digeruduk 18 Gubernur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang untuk menaikkan dana transfer ke daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 setelah diprotes 18 orang gubernur.
    Purbaya mengatakan, anggaran itu dapat dinaikkan pada pertengahan tahun 2026 jika situasi ekonomi sudah membaik.
    “Saya bilang ya pertengahan tahun depan mungkin ada ruang untuk mengini ke atas prosesnya
    upgrade
    kalau ekonominya udah mulai bagus dan pajak kita membaik. Kalau ekonomi bagus kan otomatis pajak naik kan,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
    Purbaya menambahkan, Kementerian Keuangan juga akan memastikan setiap daerah memiliki penyerapan anggaran yang bagus agar anggarannya bisa dinaikkan.
    Ia mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada kepala daerah yang melakukan protes.
    “Pastikan aja penyerapan anggaran bagus, tepat waktu, dan jangan bocor. Kalau itu terjadi maka tahun depan kita bisa
    propose
    ke atas dan ke DPR untuk menambah,” kata Purbaya.
    “Tapi kalau ke sana itu gabisa dihilangkan, susah kita menjalankan atau menambah anggaran ke daerah. Itu utamanya saya sampaikan,” ujar dia.
    Kendati demikian, Purbaya memaklumi langkah para kepala daerah yang melayangkan protes karena pemangkasan TKD.
    “Jadi dia bukan apa, semua kan kalau dipotong anggaran pasti protes,” kata Purbaya.
    Diberitakan sebelumnya, 18 orang gubernur menemui Purbaya di kantor Kementerian Keuangan pada Selasa (7/10/2025) agar pemangkasan TKD dibatalkan.
    Sebagian besar kepala daerah menilai pengurangan transfer akan berdampak langsung terhadap kemampuan daerah membiayai pembangunan dan menggaji pegawai.
    “Banyak sekali yang merasakan dampak dari TKD itu sendiri. Di antaranya ada daerah yang mungkin sulit membayar pegawainya. Belanja pegawai besar sekali, apalagi ada keharusan membayar PPPK dan sebagainya, nah ini luar biasa berdampak terhadap APBD kami 2026 ke depan,” ungkap Gubernur Jambi Al Haris setelah pertemuan di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa.
    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menambahkan, anggaran TKD 2026 yang telah dipangkas hanya cukup untuk melakukan belanja rutin.
    Sementara belanja untuk pembangunan infrastruktur menjadi berkurang.
    Padahal pembangunan infrastruktur sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
    “Kita minta untuk jangan ada pemotongan. Pak Menteri Keuangan akan mencari solusi yang terbaik bagaimana sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah tetap jalan dan stabil,” kata Sherly.
    Diketahui, pemerintah memangkas anggaran TKD dalam APBN 2026.
    Pemerintah pusat menetapkan TKD 2026 sebesar Rp 693 triliun, meningkat sebesar Rp 43 triliun dari usulan semula sebesar Rp 649,99 triliun.
    Namun meski telah ditambah, anggaran TKD 2026 tetap lebih kecil dibandingkan alokasi pada APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun.
    Beberapa kepala daerah telah mengambil ancang-ancang untuk mengantisipasi pengurangan TKD tahun depan.
    Salah satunya dengan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara besar-besaran.
    Namun keputusan ini menuai protes dari masyarakat seperti yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar 27 Pati Polri Naik Pangkat, 4 Nama Menjadi Komjen
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Oktober 2025

    Daftar 27 Pati Polri Naik Pangkat, 4 Nama Menjadi Komjen Nasional 8 Oktober 2025

    Daftar 27 Pati Polri Naik Pangkat, 4 Nama Menjadi Komjen
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 27 perwira tinggi (pati) Polri resmi mendapatkan kenaikan pangkat dalam Upacara Kenaikan Pangkat Ke dan Dalam Golongan Pati Polri yang digelar di Rupattama Mabes Polri pada Senin (6/10/2025) malam.
    Dilansir dari ANTARA, dari 27 pati Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat, empat di antaranya naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen).
    Kemudian, delapan pati Polri naik menjadi Inspektur Jenderal (Irjen), dan 15 lainnya menyandang pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
    Berikut empat nama pati Polri yang kini menyandang pangkat Komjen:
    Sedangkan empat pati Polri yang kini berpangkat Irjen di antaranya adalah Irjen Pol Reza Arief Dewanto (Wadankorbrimob Polri), Irjen Pol Nanang Rudi Supriatna (Wakabaintelkam Polri), dan Irjen Pol Ahmad Ramadhan (Dosen Kepolisian Utama TK. I Akpol Lemdiklat Polri).
    Sementara itu, 15 pati Polri lainnya yang menerima kenaikan pangkat menjadi Brigjen berasal dari berbagai satuan dan instansi.
    Beberapa nama di antaranya adalah Brigjen Pol Ade Safri Simanjuntak (Dirtipideksus Bareskrim Polri) dan Brigjen Pol AA Sagung Dian Kartini (Karokerma KL Stamaops Polri).
    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, kenaikan pangkat ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi, integritas, dan pengabdian para pati Polri tersebut.
    “Kenaikan pangkat ini bukan sekadar simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat. Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” ujar Sandi dalam keterangannya.
    Harapannya, para pati yang baru saja menerima kenaikan pangkat dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi institusi dan masyarakat.
    “Kami percaya para perwira yang naik pangkat ini akan semakin memperkuat soliditas dan kapasitas organisasi Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya di berbagai sektor, baik di dalam struktur Polri maupun di lembaga pemerintahan lainnya,” ujar Sandi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 27 Perwira Polri Naik Pangkat, 4 Anggota jadi Resmi Sandang Bintang 3

    27 Perwira Polri Naik Pangkat, 4 Anggota jadi Resmi Sandang Bintang 3

    Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 27 Perwira Tinggi (Pati) Polri telah mengalami kenaikan pangkat satu tingkat dari sebelumnya.

    Kadivhumas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan empat dari 27 Pati Polri itu telah resmi menyandang pangkat Komisaris Jenderal (Komjen).

    “Empat Pati Polri naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

    Sandi merincikan empat Pati Polri yang resmi menjadi jenderal bintang tiga itu adalah Komjen Ramdani Hidayat menjabat sebagai Dankorbrimob Polri.

    Selanjutnya, Komjen Yuda Gustawan menjabat sebagai Kabaintelkam Polri; Komjen Yudhiawan menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM RI; dan Komjen Dwiyono menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

    Kemudian, kenaikan pangkat Inspektur Jenderal juga telah diberikan kepada 8 personel, tiga di antaranya Irjen Pol Reza Arief Dewan sebagai Wadankorbrimob Polri; Irjen Pol Nanang Rudi Supriatna sebagai Wakabaintelkam Polri; dan Irjen Ahmad Ramadhan sebagai Dosen Kepolisian Utama TK. I Akpol Lemdiklat Polri.

    Sementara itu, 15 Pati Polri lainnya yang menerima kenaikan pangkat menjadi Brigjen Pol salah satunya adalah Ade Safri Simanjuntak selaku Dirtipideksus Bareskrim Polri.

    Melalui kenaikan pangkat ini, 27 Pati Polri itu diharapkan bisa terus memberikan kontribusi terbaik bagi institusi maupun masyarakat.

    “Kenaikan pangkat ini bukan sekadar simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat. Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.

  • Putra Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    Putra Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI Nasional 5 Oktober 2025

    Putra Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimeriahkan dengan defile dari berbagai unsur di TNI.
    Salah satunya adalah kelompok perwira tinggi (pati) TNI yang berisikan para jenderal yang dipimpin oleh putra Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Wibowo.
    Saat ini, Letjen Kunto Arief Wibowo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
    “Kelompok perwira tinggi TNI di bawah pimpinan Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan,” ujar pembawa acara menyampaikan lewat pengeras suara di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat para jenderal bintang satu hingga tiga yang dipimpin Letjen Kunto Arief Wibowo menghadap kanan dan memberikan hormat saat melewati Presiden Prabowo Subianto.
    Para jenderal yang dipimpin oleh Letjen Kunto Arief Wibowo terlihat dari matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
    Dalam peringatan HUT ke-80, TNI mengangkat tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. “TNI Prima” menggambarkan visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar institusi pertahanan ini senantiasa profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
    Sementara itu, “TNI Rakyat” merujuk pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional, sekaligus tentara nasional.
    Adapun “Indonesia Maju” berarti TNI tidak hanya memperkuat kemampuan tempur, tetapi juga mendukung program nasional melalui operasi militer selain perang (OMSP).
    Letjen Kunto Arief Wibowo merupakan putra mantan Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno.
    Saat ini, ia menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I sejak 7 Januari 2025.
    Letjen Kunto Arief Wibowo adalah pria kelahiran Malang pada tanggal 15 Maret 1971. Ia lulus dari Akademi Militer pada 1992 dari kecabangan infanteri.
    Pada tahun 2007, ia menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Pendidikan Reguler XLV.
    Berikut sejumlah jabatan strategis yang pernah diduduki oleh Letjen Kunto Arief Wibowo:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putra Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    4 Pangkorpasgat Marsdya Deny Muis Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI Nasional

    Pangkorpasgat Marsdya Deny Muis Pimpin Defile para Jenderal di HUT ke-80 TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimeriahkan dengan defile dari berbagai unsur di TNI.
    Salah satunya adalah kelompok perwira tinggi (pati) TNI yang berisikan para jenderal yang dipimpin oleh Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkorpasgat) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Deny Muis.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat para jenderal bintang satu hingga tiga yang dipimpin Marsdya Deny Muis menghadap kanan dan memberikan hormat saat melewati Presiden Prabowo Subianto.
    Para jenderal yang dipimpin oleh  terlihat dari matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
    Dalam peringatan HUT ke-80, TNI mengangkat tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. “TNI Prima” menggambarkan visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar institusi pertahanan ini senantiasa profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
    Sementara itu, “TNI Rakyat” merujuk pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional, sekaligus tentara nasional.
    Adapun “Indonesia Maju” berarti TNI tidak hanya memperkuat kemampuan tempur, tetapi juga mendukung program nasional melalui operasi militer selain perang (OMSP).
    Dalam puncak peringatan HUT ke-80 TNI, sebanyak 133.000 personel TNI terlibat dalam acara yang digelar di Monas.
    Selain 133.000 personel TNI, 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) juga diturunkan untuk parade, defile, dan demonstrasi keterampilan prajurit dari matra darat, laut, dan udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengendara Motor Tertabrak Truk Trailer di Ngawi, Meninggal Seketika

    Pengendara Motor Tertabrak Truk Trailer di Ngawi, Meninggal Seketika

    Ngawi (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis kembali terjadi di jalur utama Ngawi–Solo. Seorang pengendara sepeda motor bernama Samijan (59), warga Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tewas seketika setelah tertabrak truk trailer bermuatan puluhan motor baru, Jumat (3/10/2025) sore.

    Insiden maut itu berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan, yakni sepeda motor korban, sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan, serta truk trailer yang dikemudikan Sukarno (68), warga Pati, Jawa Tengah.

    Menurut keterangan polisi, peristiwa bermula saat korban diduga berusaha mendahului truk dari sisi kiri. Namun nahas, sepeda motor yang dikendarainya lebih dulu menabrak mobil parkir milik Sukirno (44), warga Bojonegoro. Benturan itu membuat korban terjatuh ke lajur kanan dan masuk ke kolong truk trailer hingga terlindas.

    Kepala Desa Puhti, Agus Purwanto, yang berada di lokasi mengatakan korban ditemukan sudah berada di bawah truk. “Saat saya datang, korban sudah di kolong truk. Lalu truk dimundurkan. Diduga sebelumnya korban menabrak mobil parkir di bahu jalan,” ujarnya.

    Sementara itu, sopir truk trailer, Sukarno, mengaku baru menyadari insiden setelah kendaraannya terasa berat. “Saya lihat ada truk lain belok ke kanan. Tiba-tiba kendaraan saya terasa berat, ternyata sudah melindas orang. Mungkin korban menabrak mobil parkir lebih dulu,” katanya.

    Kanit Gakkum, Ipda Agus Harianto, membenarkan kejadian tersebut. “Korban berusaha mendahului dari sebelah kiri, menabrak mobil parkir, lalu jatuh ke lajur kanan dan terlindas truk trailer,” jelasnya.

    Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk divisum. Sementara itu, tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Polisi juga meminta keterangan dari sopir truk trailer serta pemilik mobil yang terparkir.

    Peristiwa ini sempat membuat arus lalu lintas di jalur utama Ngawi–Solo menuju Surabaya tersendat cukup lama sebelum akhirnya kembali lancar setelah evakuasi selesai. [fiq/but]