kab/kota: Pasuruan

  • NU Award 2025: Apresiasi untuk Ranting Terbaik di Kecamatan Rejoso Nganjuk

    NU Award 2025: Apresiasi untuk Ranting Terbaik di Kecamatan Rejoso Nganjuk

    Nganjuk (beritajatim.com) – Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung meriah pada Jumat (21/2/2025) malam di halaman Masjid Ar-Rahmat, Desa Talun, Kecamatan Rejoso.

    Acara yang dihadiri sekitar 1.000 jamaah ini dimeriahkan dengan penyerahan hadiah NU Award 2025 serta pengajian umum memperingati Isra’ Mi’raj yang disampaikan oleh KH Zainuddin Anwar dari Bangil, Pasuruan.

    Kegiatan ini turut dihadiri jajaran pengurus MWCNU Rejoso, baik dari Syuriah maupun Tanfidziyah, serta pengurus lembaga, badan otonom (banom), ketua ranting NU, dan panitia NU Award. Selain itu, jamaah musala dan masjid dari berbagai wilayah di Desa Talun juga turut serta dalam acara ini.

    Sebagai puncak acara, dilakukan penyerahan piala, hadiah, dan piagam penghargaan kepada enam pemenang NU Award 2025. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Ketua MWCNU Rejoso, Kiai Imam Hartoyo. Keenam ranting NU yang meraih penghargaan tersebut adalah Ranting NU Desa Mlorah, Ngrandu, Jintel, Wengkal, Puhkerep, dan Ngadiboyo.

    Kepala Desa Talun, Sarji, mengapresiasi peran NU dalam kehidupan sosial di desanya. Ia menyoroti program pengumpulan koin yang digunakan untuk membantu warga yang mengalami musibah kematian serta penyediaan lampu penerangan di desa.

    “Ini luar biasa manfaatnya bagi warga kami,” ujarnya. Sarji pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan NU di wilayahnya.

    Ketua MWCNU Rejoso, Kiai Imam Hartoyo, menekankan pentingnya keberadaan ranting NU yang memberikan manfaat nyata bagi umat. Menurutnya, NU Award menjadi motivasi bagi ranting untuk semakin aktif dalam menjalankan program pendidikan dan sosial.

    “NU Award ini sebagai wujud dorongan untuk berlomba-lomba dalam program pendidikan di setiap ranting,” ujarnya.

    Antisipasi Budaya Baru di Bendungan Semantok

    Dalam kesempatan tersebut, Kiai Imam Hartoyo juga mengajak jamaah NU Rejoso untuk menyikapi kehadiran Bendungan Semantok secara bijak. Bendungan yang diresmikan Presiden RI pada akhir 2022 itu merupakan proyek strategis nasional sekaligus bendungan terpanjang di Asia Tenggara.

    “Sudah diresmikan Presiden RI di akhir 2022 lalu, tentu membawa budaya baru bagi warga Rejoso,” imbuhnya.

    Sebagai langkah antisipasi, pihak MWCNU Rejoso berencana membangun Masjid Roudhotul Musyawirin di seberang Bendungan Semantok. Masjid ini diharapkan menjadi ikon baru warga Nganjuk sekaligus pusat ibadah dan kegiatan keagamaan di kawasan tersebut.

    “Kami berharap warga NU Rejoso bisa mendukung pembangunan masjid ini agar menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Hikmah Isra’ Mi’raj dalam Pengajian Umum

    Dalam mauidzah hasanah-nya, KH Zainuddin Anwar atau yang akrab disapa Gus Din, menyampaikan hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Ia mengingatkan pentingnya shalat sebagai kewajiban utama umat Islam.

    “Siapa yang meninggalkan shalat akan mendapat dosa dan siksa, tetapi bagi yang istiqomah menjalankan shalat, segala hajatnya akan dikabulkan,” pungkasnya.

    Acara ini diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar NU di Kecamatan Rejoso semakin berkembang serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. [suf]

  • Airlangga Bertemu Wamenkeu Anggito, Bahas Penerimaan Negara?

    Airlangga Bertemu Wamenkeu Anggito, Bahas Penerimaan Negara?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordiantor bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pertemuan dirinya bersama Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu membahas seputar penerimaan negara.

    Airlangga enggan menjelaskan lebih lanjut perincian yang dibahas. Pasalnya, pertemuan pada Kamis (20/2/2025) tersebut terjadi di tengah isu anjloknya penerimaan negara akibat Coretax. 

    “Bahas penerimaan. Kami belum bahas itu,” jawabnya menanggapi pertanyaan wartawan soal realisasi penerimaan Januari 2025 yang kabarnya anjlok, Jumat (21/2/2025).

    Lebih lanjut, Airlangga juga tidak menanggapi apakah juga membahas persoalan Sistem Inti Perpajakan alias Coretax dalam pertemuannya.

    Untuk diketahui, Airlangga membagikan gambaran pertemuannya dengan Wamenkeu Anggito melalui unggahan Instastory di akun pribadinya @airlanggahartarto_official. 

    Kementerian Keuangan hingga menjelang akhir Februari 2025 ini belum terjadwal menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk periode Januari 2025. 

    Sementara Kepala KPPN Malang Muhammad Rusna menjelaskan bahwa realisasi penerimaan di wilayahnya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan, mencapai Rp9,5 triliun pada Januari 2025 atau turun 0,29% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

    Dia menilai kinerja penerimaan mengalami konstraksi kemungkinan disebabkan wajib pajak terkendala dalam pemanfaatan Coretax atau sistem inti perpajakan.

    Karena itulah, dia menegaskan, sosialisasi terkait Coretax perlu terus digencarkan agar wajib pajak lancar maupun cukai lancar dalam memenuhi kewajibannya.

    Untuk diketahui, saat ini tengah dalam masa pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) bagi Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi (OP) maupun Badan yang masing-masing akan berakhir pada 31 Maret 2025 dan 30 April 2025.

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Dwi Astuti melaporkan sampai dengan 20 Februari 2025, total SPT Tahunan PPh tahun pajak 2024 yang sudah disampaikan adalah sebanyak 4,75 juta SPT. 

    Di mana terdiri dari 4,6 juta SPT Tahunan orang pribadi dan 141.000 SPT Tahunan badan. Angka ini tumbuh 19,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,97 juta SPT Tahunan PPh OP.

  • Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Sabtu, 22 Februari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mayoritas daerah dilanda hujan besok.

    Intensitas hujan yaitu ringan dan sedang.

    Hujan mulai mengguyur sekira pukul 06.00 WIB, yaitu di Bangkalan, Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Lumajang, Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Tuban, dan Tulungagung.

    Saat pukul 09.00 WIB, hujan juga turun di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

    Tak hanya ringan, intensitas sedang akan terjadi, yaitu di Bojonegoro, Bondowoso, Madiun, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan Situbondo.

    Wilayah yang tak hujan akan mengalami cuaca berawan, seperti Gresik, Pasuruan, Probolinggo, dan Sumenep.

    Hujan masih mengguyur sekira pukul 12.00 WIB.

    Wilayah yang dimaksud tersebut antara lain:

    Sumenep
    Sidoarjo
    Probolinggo
    Pasuruan
    Ngawi
    Magetan
    Lumajang
    Bojonegoro

    Cuaca cenderung berawan saat sore dan malam.

    Namun, Tulungagung akan berkabut pada sekira pukul 18.00 dan 21.00 WIB.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca ini dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Bupati Mas Rusdi Ikut Retret di Magelang, Wabup Gus Shobih Kembali ke Pasuruan

    Bupati Mas Rusdi Ikut Retret di Magelang, Wabup Gus Shobih Kembali ke Pasuruan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

    TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN – Usai pelantikan di Jakarta, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo (Mas Rusdi), dan Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori (Gus Shobih) untuk sementara harus berpisah. 

    Mas Rusdi harus ke Magelang untuk mengikuti retret bersama ratusan kepala daerah lain se-Indonesia selama beberapa hari ke depan.

    Sedangkan Gus Shobih langsung kembali ke Pasuruan.

    Kepada Tribun Jatim Network, Wabup Pasuruan, Gus Shobih mengaku belum melakukan kegiatan kenegaraan di hari pertama setelah resmi dilantik menjadi pemimpin Pasuruan.

    “Saya sudah kembali ke Pasuruan, kalau Mas Rusdi masih mampir Magelang,” kata Gus Shobih saat dihubungi melalui selulernya, Jumat (21/2/2025) sore.

    Gus Shobih mengaku belum ada agenda-agenda pemerintahan di hari pertama usai pelantikan.

    Hanya ada beberapa agenda internal.

    “Ya saya hari ini belum ke kantor, insyaallah Senin saya akan mulai gaspol melakukan beberapa agenda pemerintahan untuk percepatan perubahan di Pasuruan,” urainya.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko menambahkan, Gus Shobih dijadwalkan akan hadir di beberapa kegiatan selama Mas Rusdi mengikuti retret.

    “Rapat besar nanti menunggu bupati balik dari acara retret. Tapi, insyaallah beberapa kegiatan, Gus Shobih akan hadir selama bupati retret,” tutupnya.

  • Efisiensi Anggaran Rp3 Milyar, Penyidikan di Kejari Kabupaten Pasuruan Tetap Lanjut

    Efisiensi Anggaran Rp3 Milyar, Penyidikan di Kejari Kabupaten Pasuruan Tetap Lanjut

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan melakukan efisiensi anggaran yang signifikan. Dari data yang dihimpun, angka efisiensi yang dicapai sebesar 30 persen atau setara dengan Rp 3 miliar rupiah selama satu tahun.

    Langkah efisiensi ini merupakan bagian dari upaya Kejaksaan Agung untuk melakukan penghematan anggaran di seluruh Indonesia. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara yang lebih efektif dan efisien.

    Kajari Kabupaten Pasuruan, Teguh Ananto menyampaikan bahwa efisiensi anggaran ini tidak akan mengurangi kinerja Kejari dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    “Kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun ada efisiensi anggaran. Dan kami tetap melakukan penyelidikan dalam kasus-kasus yang sudah kami list,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan dengan cara meminimalisir kegiatan-kegiatan yang tidak prioritas, serta melakukan negosiasi dengan pihak ketiga untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

    “Kami juga melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran secara berkala untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat yang maksimal,” tambahnya.

    Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan juga berupaya meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam mendukung kegiatan operasional. Dengan penggunaan teknologi, diharapkan dapat mengurangi biaya-biaya yang terkait dengan administrasi dan perjalanan dinas. (ada/ted)

  • Korban Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan Belum Dapat Kejelasan Relokasi

    Korban Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan Belum Dapat Kejelasan Relokasi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, yang sebelumnya mengungsi akibat pergerakan tanah, kini mulai beraktivitas normal pada siang hari. Meskipun demikian, mereka tetap waspada dan kembali ke pengungsian di SDN II Cowek pada malam hari.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan bahwa sampai saat ini warga masih belum mendapat kejelasan terkait relokasi. Sementara itu, sebelumnya Pemprov Jatim telah menggandeng pakar dari ITS Surabaya untuk memberikan evaluasi terkait relokasi.

    “Untuk rencana relokasi sampai saat ini kita masih menunggu pembahasan lebih lanjut dari pemerintah Kabupaten Pasuruan,” jelas Sugeng.

    Sugeng juga mengatakan bahwa saat ini kondisi warga yang terkena dampak lebih stabil. Hal ini dikarenakan kondisi tanah di daerah tersebut sudah tidak bergerak seperti sebelumnya.

    BPBD Kabupaten Pasuruan terus berupaya menangani situasi ini dan memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Mereka juga terus memantau perkembangan pergerakan tanah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kalau pagi mereka sudah beraktivitas, bekerja. Yang tinggal di pengungsian itu kalau siang hari hanya lansia sama balita,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di Dusun Sempu telah menyebabkan puluhan rumah rusak dan memaksa ratusan warga mengungsi. Meski aktivitas di siang hari sudah mulai normal, warga masih khawatir akan potensi pergerakan tanah susulan, terutama pada malam hari.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait dengan situasi pergerakan tanah di Dusun Sempu. [ada/beq]

  • Jalan Sukorejo-Bangil Rusak, Perbaikan Terancam Ditunda

    Jalan Sukorejo-Bangil Rusak, Perbaikan Terancam Ditunda

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kondisi jalan Sukorejo-Bangil yang rusak parah menjadi keluhan warga. Jalanan bergelombang, retak di sana-sini, dan lubang-lubang mengancam keselamatan pengguna jalan.

    Kondisi ini terlihat jelas di sepanjang ruas jalan yang melintasi Desa Oro-oro Ombo Wetan di Kecamatan Rembang hingga Wonokerto di Kecamatan Rembang.

    Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Cahyo Fajar, mengakui bahwa ruas jalan tersebut memang sudah diusulkan untuk diperbaiki. “Memang beberapa sudah masuk perencanaan tahun ini,” katanya.

    Apalagi, kerusakan jalan yang terjadi hanya tinggal di dua desa itu. Sedangkan tahun lalu, perbaikan jalan sudah dilakukan mulai sekitar Pasar Sukorejo. Termasuk peningkatan kondisi jalan dengan rigid beton di Desa Oro-oro Ombo Wetan. “Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini,” katanya.

    Namun, harapan tersebut masih belum pasti. Meskipun anggaran sekitar Rp 4 miliar telah dialokasikan, ada kemungkinan dana tersebut akan dialihkan. Pemerintah daerah saat ini masih menunggu instruksi terkait efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. “Itu yang sampai sekarang belum bisa kami pastikan,” ujar Cahyo.

    Akibatnya, hingga mendekati akhir triwulan pertama, proyek perbaikan jalan ini masih belum diajukan ke tahap lelang. “Sampai sekarang masih menunggu, kami belum bisa meluncurkan lelangnya,” jelasnya. (ada/kun)

  • Kecelakaan Tabrak Lari di Mojokerto, Remaja Putri Meninggal di Lokasi

    Kecelakaan Tabrak Lari di Mojokerto, Remaja Putri Meninggal di Lokasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 06.45 WIB. Peristiwa ini melibatkan pengendara sepeda motor Honda Mio dengan nomor polisi N 3175 TE dan sebuah kendaraan kontainer yang tidak diketahui nomor polisinya.

    Insiden tabrak lari yang terjadi di Jalan Raya Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto ini menyebabkan seorang putri meninggal di tempat, sementara sang ayah selamat. Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Prof. Dr. Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    Kasus ini kini sedang ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto. Petugas telah mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Mio N 3175 TE dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Saat kejadian, Jatim Amindra Perangin Angin (49), warga Dusun Krajan RT 10 RW 02, Desa Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, mengendarai sepeda motor Honda Mio tersebut. Ia membonceng sang putri, Aprian Ariesta Parangin Angin.

    Keduanya melaju dari arah barat ke timur, yakni dari Kota Mojokerto menuju Pasuruan. Sepeda motor mereka berjalan searah dengan kendaraan kontainer, dengan posisi di sisi kiri truk. Sampai di lokasi kejadian, sepeda motor berusaha mengambil haluan ke kanan untuk menghindari kendaraan roda empat yang sedang parkir di depannya. Namun, sepeda motor bersinggungan dengan kendaraan kontainer, menyebabkan penumpangnya terjatuh ke kanan dan terlindas ban truk.

    Usai melintas, kendaraan kontainer langsung kabur ke arah timur.

    “Katanya bapak dan anak. Yang meninggal anaknya, perempuan. Bapaknya baik-baik saja. Iya dua-duanya berjalan dari arah barat, kemungkinan bersinggungan kemudian putrinya jatuh dan terlindas ban truk. Truknya kabur ke timur,” ungkap salah satu warga, Umar. [tin/beq]

  • Dibuang Ortu dan Ada Ortu ODGJ, Dinsos Jatim Terima 14 Bayi Telantar

    Dibuang Ortu dan Ada Ortu ODGJ, Dinsos Jatim Terima 14 Bayi Telantar

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejak awal tahun 2025, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo telah menerima 14 bayi telantar.

    Fenomena ini menjadi perhatian serius Dinsos Jatim dalam memastikan perlindungan dan jaminan sosial bagi bayi-bayi tersebut.

    Kepala Dinsos Jatim, Restu Widiani mengatakan, jumlah penerimaan ini cukup banyak untuk awal tahun. Meski begitu, hal ini menunjukkan, masyarakat semakin mengetahui prosedur penanganan bayi telantar.

    “Ini adalah bukti bahwa negara hadir dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial, hingga bayi-bayi tersebut bertemu kembali dengan keluarganya. Atau jika dipastikan tidak memiliki keluarga, mereka bisa mendapat keluarga baru melalui proses adopsi,” kata Novi, Jumat (21/2/2025).

    Namun, ia juga menyoroti sisi lain dari fenomena ini. Meningkatnya jumlah bayi telantar menunjukkan perlunya kewaspadaan berbagai pihak, untuk dapat mencegah akar masalah.

    “Ditemukannya bayi telantar sebanyak ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Kita semua harus lebih waspada dan mencegah sejak dini faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, seperti pergaulan bebas dan menurunnya moralitas,” tegasnya.

    Untuk diketahui, UPT PPSAB Sidoarjo menerima 8 bayi pada Januari, dengan satu di antaranya telah kembali ke keluarga. Sementara, di bulan Februari, UPT PPSAB Sidoarjo menerima 6 bayi. Bayi-bayi yang berumur kisaran 0-4 bulan ini berasal dari berbagai daerah. Termasuk Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Tuban, Jember, Pasuruan, Jombang, Malang, Kediri, dan Kota Surabaya.

    Plt. Kepala UPT PPSAB Sidoarjo Sri Mariyani SSos MSi menjelaskan, keempat belas bayi yang diterima pihaknya tersebut memiliki berbagai latar belakang. Sejumlah bayi bahkan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, seperti bayi yang ditemukan dalam kardus di depan gudang kosong di Kabupaten Pasuruan, dengan potongan plasenta yang masih menempel.

    “Ada pula bayi yang diserahkan oleh Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo, karena orang tua (ortu) atau ibunya merupakan penerima manfaat di sana. Lalu, dari Dinsos Kota Surabaya, yang ibu kandungnya pengidap gangguan jiwa,” papar Sri Maryani.

    Salah satu kasus yang cukup viral di akhir Januari lalu adalah penemuan bayi di samping gerbang sebuah musala di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso. Kabupaten Malang. Bayi telantar berjenis kelamin perempuan ini mendapat penjangkauan langsung dari Tim Jatim Social Care (JSC) UPT PPSAB Sidoarjo.

    Bayi berumur sekitar 3 minggu tersebut kini berada dalam perawatan UPT PPSAB Sidoarjo dan mendapatkan perlindungan serta layanan sesuai kebutuhannya. Kasus pembuangan bayi ini bahkan sempat terekam CCTV rumah warga. Yang mana menunjukkan seorang pria dan wanita mengendarai motor, lalu meletakkan kantong plastik berisi bayi di samping gerbang musala. (tok)

  • Dinsos Jatim Terima 14 Bayi Telantar, Diduga Dibuang dan Ada Ortu ODGJ

    Dinsos Jatim Terima 14 Bayi Telantar, Diduga Dibuang dan Ada Ortu ODGJ

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejak awal tahun 2025, Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo telah menerima 14 bayi telantar. Beberapa di antaranya diduga sengaja dibuang, sementara lainnya berasal dari orang tua dengan gangguan jiwa (ODGJ).

    Kepala Dinsos Jatim, Restu Widiani, mengungkapkan bahwa jumlah bayi telantar yang diterima cukup banyak untuk awal tahun ini. Meski begitu, hal ini juga menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap prosedur penanganan bayi telantar.

    “Ini adalah bukti bahwa negara hadir dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial, hingga bayi-bayi tersebut bertemu kembali dengan keluarganya. Atau jika dipastikan tidak memiliki keluarga, mereka bisa mendapat keluarga baru melalui proses adopsi,” kata Novi, Jumat (21/2/2025).

    Namun, di balik peningkatan kesadaran masyarakat, fenomena ini juga mencerminkan permasalahan sosial yang lebih dalam. Restu Widiani menekankan perlunya upaya pencegahan sejak dini untuk mengatasi faktor-faktor penyebab bayi telantar.

    “Ditemukannya bayi telantar sebanyak ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Kita semua harus lebih waspada dan mencegah sejak dini faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, seperti pergaulan bebas dan menurunnya moralitas,” tegasnya.

    UPT PPSAB Sidoarjo mencatat bahwa pada Januari 2025, sebanyak 8 bayi telantar diterima, dengan satu bayi telah kembali ke keluarganya. Sementara pada Februari, sebanyak 6 bayi kembali ditemukan dan dirawat oleh UPT PPSAB. Bayi-bayi tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Tuban, Jember, Pasuruan, Jombang, Malang, Kediri, dan Kota Surabaya.

    Plt. Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Sri Mariyani SSos MSi, menjelaskan bahwa bayi-bayi tersebut ditemukan dalam berbagai kondisi, beberapa di antaranya sangat memprihatinkan. Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah bayi yang ditemukan dalam kardus di depan gudang kosong di Kabupaten Pasuruan, dengan plasenta yang masih menempel.

    “Ada pula bayi yang diserahkan oleh Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PRS PMKS) Sidoarjo, karena orang tua (ortu) atau ibunya merupakan penerima manfaat di sana. Lalu, dari Dinsos Kota Surabaya, yang ibu kandungnya pengidap gangguan jiwa,” papar Sri Maryani.

    Salah satu kasus yang sempat viral pada akhir Januari lalu adalah penemuan bayi perempuan di samping gerbang musala di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Bayi berusia sekitar tiga minggu itu mendapat penanganan langsung dari Tim Jatim Social Care (JSC) UPT PPSAB Sidoarjo.

    Saat ini, bayi tersebut berada dalam perawatan UPT PPSAB Sidoarjo, mendapatkan perlindungan serta layanan yang sesuai kebutuhannya. Kejadian ini bahkan sempat terekam CCTV rumah warga yang memperlihatkan seorang pria dan wanita mengendarai motor, lalu meletakkan kantong plastik berisi bayi di samping gerbang mushola. (tok/beq]