kab/kota: Pasuruan

  • Balita Hilang di Sungai Gembong Pasuruan, Dicari Tim Gabungan Belum Ditemukan

    Balita Hilang di Sungai Gembong Pasuruan, Dicari Tim Gabungan Belum Ditemukan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang balita laki-laki bernama Muhammad Syawali (2) dilaporkan hilang di aliran Sungai Gembong, Dusun Temenggungan, Kelurahan Pohjentrek, Kota Pasuruan, pada Senin (19/5/2025). Kejadian sekitar pukul 07.00 WIB ini menghebohkan warga sekitar.

    Menurut keterangan warga, ibu korban, Ita (35), saat itu sedang berbelanja sayur di warung dekat lokasi kejadian. Karena tiba-tiba merasa sakit perut, ia menitipkan anaknya kepada penjual sayur dan bergegas ke sungai untuk buang air besar.

    “Anaknya mengejar ibunya ke arah sungai, karena tidak mau dititipkan di warung,” ujar Sunaryo seorang warga setempat. Balita tersebut diketahui tidak ingin terpisah dari ibunya dan mengikuti arah ke sungai.

    Setelah selesai dari sungai, Ita terkejut saat mendapati anaknya sudah tidak berada di tempat. Ia langsung meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan putranya di sekitar lokasi.

    “Ibu ini perutnya sakit, anaknya diajak ke sungai tidak mau ditaruh lagi di teras rumah orang, dan ibunya ke sungai. Saat kembali, anaknya sudah hilang sekitar jam 07.00 pagi,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Pasuruan, Ary Wikiono, Selasa (20/5/2025).

    Warga setempat langsung melakukan pencarian manual di sekitar sungai dan area pemukiman. Namun hingga malam, balita tersebut belum juga ditemukan.

    BPBD Kota Pasuruan menerima laporan resmi sekitar pukul 17.30 WIB dan segera menerjunkan tim untuk asesmen dan penyisiran. Pencarian malam hari sempat dihentikan karena air sungai yang naik dan kondisi pencahayaan yang minim.

    “Sampai siang ini, pencarian belum menemukan titik temu. Karena lokasi kejadian di tepi sungai, kami khawatir anak tersebut jatuh ke aliran sungai,” tambah Ary Wikiono.

    Upaya pencarian dilanjutkan pagi harinya dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, dan relawan. Fokus pencarian berada di sepanjang aliran Sungai Gembong hingga area Pelabuhan Pasuruan.

    Ary menyebutkan, pencarian dilakukan menggunakan dua perahu dan tim darat yang menyusuri sisi sungai. “Penyisiran dilakukan mulai dari RT 6 RW 5 Kelurahan Pohjentrek hingga Pelabuhan, dan akan terus kami lanjutkan sampai ada hasil,” tutup Ary. (ada/but)

  • Mas Rusdi Dorong Disperindag Pasuruan Bertransformasi di Era Digital

    Mas Rusdi Dorong Disperindag Pasuruan Bertransformasi di Era Digital

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, memberikan arahan strategis kepada jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan sebagai upaya mendorong perubahan paradigma kerja pegawai di era digital.

    Dalam arahannya, Mas Rusdi menegaskan bahwa dinamika perekonomian telah bergeser dari model konvensional ke digital. Ia meminta Disperindag untuk tidak hanya fokus pada pengelolaan pasar tradisional, namun juga aktif dalam mendukung pelaku industri, UMKM, dan IKM agar tetap bertahan dan berkembang.

    “Sekarang ini era perekonomian sudah berubah. Pemerintah punya tugas membantu pelaku industri, UMKM, dan IKM agar tetap survive,” tegasnya.

    Mas Rusdi juga menyoroti pentingnya digitalisasi sebagai peluang besar bagi pelaku usaha kecil. Ia menyiapkan program pelatihan penjualan daring bagi UMKM, sebagai langkah konkret dalam memperluas akses pasar.

    “Kita harus siapkan pelatihannya, agar UMKM kita tidak tertinggal dan bisa bersaing,” ujarnya. Ia menekankan bahwa Disperindag memiliki peran vital dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah.

    Lebih jauh, Mas Rusdi mengajak seluruh pegawai Disperindag untuk bersatu dan berkomitmen membangun Kabupaten Pasuruan yang lebih baik. Ia mengingatkan pentingnya dedikasi sebagai abdi negara dalam memberikan pelayanan publik.

    “Ayo kita buat kebijakan strategis yang berpihak pada masyarakat. Dahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi,” tegasnya.

    Ia menekankan bahwa ASN harus menunjukkan kontribusi nyata. “Kita ini abdi. Kalau tidak berhasil, kita harus malu,” imbuhnya. Mas Rusdi menargetkan Disperindag menjadi instansi yang inovatif dan solutif di tengah tantangan zaman.

    Arahan ini diharapkan menjadi titik tolak semangat baru bagi Disperindag Kabupaten Pasuruan untuk menciptakan kebijakan yang berdampak langsung pada pelaku usaha kecil dan menengah. [ada/beq]

  • Ratusan Driver Online Malang Raya Konvoi ke Surabaya, Suarakan Protes ke Perusahaan Aplikasi

    Ratusan Driver Online Malang Raya Konvoi ke Surabaya, Suarakan Protes ke Perusahaan Aplikasi

    Malang (beritajatim.com) – Ratusan pengemudi ojek online dari berbagai komunitas di Malang Raya memulai unjuk rasa bertajuk Aksi Nasional Kebangkitan Driver Online pada Selasa (20/5/2025). Mereka bergerak konvoi menuju Surabaya untuk menyampaikan protes terhadap kebijakan sejumlah perusahaan aplikasi transportasi daring.

    Sebanyak 230 driver yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) memulai perjalanan dari titik kumpul Wisata Petik Madu, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Massa terdiri dari komunitas One Peace Ngalam, TRC PDOI, Sindrom Malang, DOC Malang, GARASI, serta pengemudi dari Gojek, Grab, dan Shopee.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan aksi keberangkatan dimulai sejak pukul 05.30 hingga 06.45 WIB. Sedikitnya 120 unit sepeda motor terlibat dalam aksi ini dan seluruh peserta dikawal oleh personel Satlantas Polres Malang hingga perbatasan Kabupaten Pasuruan.

    “Kami mengawal keberangkatan peserta aksi hingga ke wilayah perbatasan. Tujuan pengamanan ini agar kegiatan tetap tertib, tidak mengganggu ketertiban umum, dan menjamin keselamatan baik peserta aksi maupun masyarakat lain di jalan,” ujar AKP Bambang Subinajar saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).

    Pengawalan selanjutnya dilanjutkan secara berjenjang oleh personel dari Polres Pasuruan dan polres lain sepanjang rute menuju Surabaya.

    Sebelum konvoi dimulai, Kapolsek Lawang AKP Moh. Lutfi turut memberikan pesan langsung kepada peserta aksi agar tetap menjaga keselamatan, tertib berlalu lintas, dan tidak mudah terprovokasi selama aksi berlangsung.

    AKP Bambang menambahkan, pihak kepolisian memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan tetap menjamin keamanan dan ketertiban umum.

    “Peserta telah diingatkan agar mengikuti rute yang telah ditentukan serta berhati-hati saat berkendara selama perjalanan. Kami harap aksi berjalan damai hingga kembali ke daerah masing-masing,” tegasnya.

    Setibanya di Surabaya, massa dijadwalkan menggelar aksi di tujuh titik, termasuk kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dinas Kominfo Surabaya, Mapolda Jatim, dan kantor perwakilan sejumlah aplikator. Polres Malang juga mengerahkan personel untuk mendukung pengamanan hingga titik akhir konvoi. [yog/beq]

  • Sidak Jalan Rusak yang Viral di Desa Rebono, Wabup Pasuruan Janjikan Perbaikan Lewat Perubahan APBD 2025

    Sidak Jalan Rusak yang Viral di Desa Rebono, Wabup Pasuruan Janjikan Perbaikan Lewat Perubahan APBD 2025

    Pasuruan (beritajatim.com) – Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jalan rusak di Desa Rebono, Kecamatan Wonorejo. Sidak ini dilakukan menanggapi laporan warga yang sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir.

    Setibanya di lokasi, Gus Shobih sapaan akrabnya melihat langsung kondisi jalan yang cukup parah dan mendesak untuk diperbaiki. Ia mengakui bahwa perbaikan tak bisa dilakukan instan karena keterbatasan anggaran saat ini.

    “Karena kami dilantik ketika APBD sudah berjalan. Namun ini adalah urusan publik, jadi akan menjadi prioritas untuk kami lakukan perbaikan melalui Perubahan APBD yang akan datang,” ujar Gus Shobih.

    Setelah meninjau jalan, ia juga menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat yang mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Ia meminta masyarakat tetap bersabar dan menyampaikan keluhan secara resmi lewat camat atau kepala desa.

    “Yang jelas akan kami catat sebagai salah satu prioritas perbaikan jalan di tahun 2025 ini. Kalau ada keluhan, silakan lapor ke Pak Camat atau Pak Kades,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Akhmad Sidik, menyampaikan bahwa perbaikan awal akan dilakukan secara rutin. Ia mengatakan, meski masuk kategori rusak berat, jalan Rebono akan ditangani secepatnya.

    “Kalau lihat kerusakannya ya pemeliharaan berkala. Mudah-mudahan melalui Perubahan APBD, maka jalan yang rusak bisa disulap kembali jadi jalan yang bagus,” jelas Sidik.

    Selain jalan utama di Desa Rebono, ada pula ruas jalan sepanjang 350 meter yang menghubungkan Karangsono-Rebono yang turut menjadi target perbaikan. Ruas ini juga mengalami kerusakan cukup signifikan.

    Untuk saat ini, pihak PU telah melakukan perbaikan di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Pasuruan. Beberapa perbaikan jalan dilakukan sebelum dan sesudah hari raya untuk menunjang aktivitas masyarakat.

    “Sekitar ada 13 ruas jalan yang sudah kami perbaiki selama tahun ini, khususnya di Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Wonorejo, Rejoso, Winongan, Beji, Gempol dan Bangil,” pungkas Sidik. [ada/aje]

  • Sound Horeg Bikin Resah, DPR RI Desak Polisi Turun Tangan

    Sound Horeg Bikin Resah, DPR RI Desak Polisi Turun Tangan

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah menyebut, festival atau arak-arakan sound horeg membuat resah masyarakat. Dia mendesak, pihak kepolisian turun tangan untuk menertibkan kegiatan yang sering mendapat protes warga itu.

    “Dan banyak sekali protes dari masyarakat soal karnaval sound horeg. Terutama suara bising yang ditimbulkan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Parahnya, menurut Abdullah, masyarakat yang protes dengan acara itu malah disalahkan. Peserta sound horeg tidak terima ketika diprotes. Dengan akuhnya mereka memarahami warga yang protes.

    “Itu kan tidak bisa dibiarkan. Mereka sudah merasa benar. Padahal suara bising dari sound horeg itu sangat mengganggu. Rumah saja bisa rusak, apalagi telinga kita,” jelasnya.

    Abdullah mengaku, tidak bisa membayangkan jika arak-arakan itu sound horeg itu melintas di rumah orang yang sedang sakit atau orang yang sedang beribadah. Tentu, kegiatan itu sangat mengganggu.

    Abdullah menilai, karnaval atau kegiatan sound horeg menimbulkan banyak masalah. Untuk itu, Abdullah meminta pihak kepolisian untuk turun tangan mangatasi persoalan itu. Polisi dan pemerintah daerah bisa membuat aturan yang ketat terhadap kegiatan yang sering menimbulkan masalah tersebut.

    “Kegiatan seperti itu jangan dibiarkan tanpa ada aturan yang jelas. Kalau tidak diatur, maka akan terus menimbulkan masalah,” tegas Abdullah.

    Sebelumnya, sound horeg yang sedang mengikuti arak-arakan di Bondowoso, Jawa Timur tiba-tiba tumbang dan menimpa beberapa warga yang sedang berjalan di belakangnya. Untungnya, korban hanya mengalami luka-luka.

    Berikutnya, battle sound horeg yang digelar di pesisir laut Desa Wates, Kecamatan Nguling, dan Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan yang tidak berizin itu menuai protes, karena dinilai bisa mengganggu biota laut.

    Hasil kajian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menegaskan bahwa suara bising bisa mengganggu sistem komunikasi satwa laut, seperti paus dan lumba-lumba.

    Tidak hanya itu, karnaval sound horeg juga sering diprotes karena menyebabkan atap dan dinding rumah rusak, bahkan peserta arak-arakan sound horeg membongkar pagar milik warga, karena menghalangi jalannya kendaraan yang mengangkut sound horeg. (hen/ted)

  • Motor Anggota TNI Digondol Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV di Kota Pasuruan

    Motor Anggota TNI Digondol Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV di Kota Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus pencurian sepeda motor kembali terjadi di Kota Pasuruan, kali ini menimpa anggota TNI. Kejadian berlangsung pada Jumat (16/5) dini hari di rumah Mukhammad Samsul Arifin (39), warga Jalan Makassar, Kelurahan Sekargadung.

    Dua pelaku beraksi di rumah korban tanpa rasa takut meski pemiliknya adalah anggota TNI aktif. Aksi pencurian itu terekam jelas oleh kamera pengawas yang terpasang di rumah korban.

    “Saya kaget bangun tidur motor sudah hilang dan gembok pagar rusak,” kata Samsul Arifin, Senin (19/5/2025). Ia menambahkan, pelaku sempat masuk ke halaman dan langsung menggondol motor Honda Scoopy miliknya.

    Dalam rekaman CCTV terlihat jelas dua orang pria beraksi dengan membagi peran. Satu pelaku berjaga di depan pagar, sementara satu lainnya merusak pagar dan masuk ke halaman rumah.

    Polres Pasuruan Kota yang menerima laporan langsung bertindak dengan mendatangi lokasi kejadian. Mereka juga mengamankan rekaman CCTV sebagai bahan penyelidikan awal.

    “Kami dalami ciri-ciri pelaku dari CCTV dan sedang lakukan penyelidikan,” ungkap Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi. Ia memastikan bahwa kasus ini ditangani secara serius.

    Saat ini, polisi telah mengantongi identitas pelaku berdasarkan analisa dari rekaman CCTV. Tim opsnal dari Polres Pasuruan Kota juga sudah melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    Pihak kepolisian mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih terhadap kendaraan yang diparkir di rumah. Pemasangan kunci ganda dan CCTV sangat disarankan untuk mengantisipasi kejadian serupa.

    “Kami juga minta warga segera lapor jika melihat gerak-gerik mencurigakan di lingkungan sekitarnya,” tambahnya. Ia berharap kerja sama masyarakat bisa membantu pengungkapan kasus lebih cepat.

    Kejadian ini menjadi pengingat bahwa aksi pencurian bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja. Polisi berkomitmen meningkatkan patroli di wilayah rawan demi menjaga keamanan warga. [ada/aje]

  • Sidak ke Tempat Sortir Paket, Bupati Pasuruan Lirik Potensi Ekonomi dari Arus Logistik

    Sidak ke Tempat Sortir Paket, Bupati Pasuruan Lirik Potensi Ekonomi dari Arus Logistik

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, melakukan inspeksi mendadak ke Bang Kodir di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, yang ternyata digunakan sebagai tempat sortir paket oleh sejumlah kurir online shop. Kegiatan logistik di lokasi tersebut terlihat padat dan terorganisir, memunculkan perhatian khusus dari Mas Rusdi.

    “Saya melihat ini sebagai peluang. Arus logistik yang besar harus bisa dimanfaatkan untuk kemajuan ekonomi lokal,” ujarnya saat meninjau lokasi, Senin (19/5/2025).

    Mas Rusdi menilai arus distribusi barang yang tinggi dapat dioptimalkan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pasuruan. Ia mendorong agar UMKM lokal tak hanya menjadi penerima barang, tetapi juga aktif mengirim produk unggulan ke berbagai kota.

    “Kita dorong agar produk-produk UMKM Kabupaten Pasuruan bisa dikirim ke berbagai kota lain, bukan hanya menerima kiriman,” tegasnya.

    Dalam rangka mendorong hal tersebut, Mas Rusdi merencanakan pelatihan khusus bagi pelaku UMKM lokal dengan fokus pada pemanfaatan platform digital guna memperluas jangkauan pasar. Menurutnya, pelaku UMKM harus melek teknologi agar bisa bersaing di era digital.

    “Pelaku UMKM harus melek teknologi. Sudah saatnya kita mencontoh daerah lain yang UMKM-nya sukses go online,” tambahnya.

    Ia juga mengajak para kurir dan mitra logistik untuk berkolaborasi dengan UMKM, terutama dalam hal pengemasan dan pengiriman produk. Sinergi ini dinilai penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

    Mas Rusdi menegaskan bahwa Pemkab Pasuruan siap memfasilitasi pelatihan, pendampingan, hingga promosi digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemberdayaan ekonomi rakyat.

    “Kita akan siapkan semua kebutuhannya. Target kita, UMKM Pasuruan bisa naik kelas dan bersaing di pasar digital nasional,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Bentuk Koperasi Merah Putih, Pemkot Surabaya Janji Tak Matikan Pedagang Kecil

    Bentuk Koperasi Merah Putih, Pemkot Surabaya Janji Tak Matikan Pedagang Kecil

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Surabaya menegaskan pembentukan Koperasi Merah Putih di 154 kelurahan bukan untuk menyaingi pedagang kecil atau mematikan usaha pertokoan warga yang sudah ada.

    Koperasi ini akan fokus pada potensi lokal setiap kelurahan dan menjalankan perdagangan besar sesuai klasifikasi KBLI 46, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pelaku usaha di sekitarnya.

    Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Reza Fahreddy, mengatakan kebijakan ini diambil berdasarkan hasil pemetaan kondisi lapangan.

    Dia menyebutkan bahwa Kota Surabaya bukan termasuk daerah penghasil, namun memiliki potensi besar dalam penguatan ekosistem pemasaran.

    “Surabaya itu kan bukan daerah penghasil. Kalau arahan dari (pemerintah) pusat di daerah, di desa, itu memang arahannya perdagangan potensi asli, pertanian dan macam-macam. Jadi kalau kita itu kan potensinya pemasaran. Oleh sebab kita bekerjasama dengan beberapa daerah penghasil,” kata Reza ditemui beritajatim.com, Senin (19/5/2025).

    Reza menjelaskan bahwa melalui Koperasi Merah Putih ini, pemkot menjalin kerjasama dengan beberapa daerah penghasil untuk memenuhi pasokan bahan pokok dan kebutuhan lain dalam jumlah besar, yang kemudian dipasarkan dengan harga terjangkau.

    “Kemarin dalam forum APEKSI kita sudah menginisiasi kerjasama ini dengan beberapa daerah penghasil untuk kebutuhan Koperasi Merah Putih ini. Dengan penandatanganan PKS (perjanjian kerjasama) kami menggandeng Rengel, Tuban untuk kebutuhan produksi beras dan pupuk, dari Pasuruan kita meminta produksi mangga, dan Mojokerto untuk pemenuhan sembako,” ungkapnya.

    Hasil kerjasama ini kemudian dipasarkan di gerai Koperasi Merah Putih untuk menyuplai toko retail, toko kelontong, dan kebutuhan UKM di wilayah kelurahan.

    “Contohnya di Koperasi Merah Putih Tambakrejo. Itu kita setting KBLInya di 46, untuk jenis pedagang besar. Karena supaya tidak mematikan toko-toko kecil yang lain. Dan posisinya Koperasi ini menjadi pemasok. Pemasok dari seluruh toko-toko kelontong kecil yang ada di sekitar kelurahan dengan harga murah,” tutupnya. [ram/beq]

  • Battle Sound Horeg di Laut Pasuruan Diduga Ganggu Ekosistem, Ini Tindakan Polres Pasuruan Kota

    Battle Sound Horeg di Laut Pasuruan Diduga Ganggu Ekosistem, Ini Tindakan Polres Pasuruan Kota

    Pasuruan (beritajatim.com) – Fenomena musik ekstrem atau ‘battle sound horeg’ kini merambah ke wilayah laut, salah satunya terjadi di perairan Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    Kegiatan tersebut menjadi sorotan karena dinilai mengganggu ekosistem laut dan menarik perhatian lembaga riset internasional.

    Sebuah rekaman video warga menunjukkan sejumlah kapal nelayan memutar musik dengan volume sangat tinggi saat perayaan Hari Raya Ketupat.

    Suara yang dihasilkan mencapai tingkat kebisingan 135 desibel, melebihi batas aman untuk manusia dan satwa laut.

    Lembaga kelautan Amerika Serikat, NOAA, menyebut kebisingan di atas 120 desibel dapat mengganggu komunikasi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba. Gangguan ini dapat menimbulkan stres, perubahan perilaku, bahkan kematian bagi hewan-hewan tersebut.

    Selain berdampak pada hewan, tekanan suara dari battle sound horeg juga berisiko merusak struktur terumbu karang. Padahal, terumbu karang merupakan habitat alami bagi ribuan spesies laut yang penting bagi keseimbangan ekosistem.

    Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, membenarkan adanya kegiatan musik ekstrem di atas kapal tersebut. Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk spontanitas masyarakat saat merayakan tradisi lokal di wilayah pesisir.

    “Kegiatan itu terjadi saat Lebaran Ketupat dan dilakukan secara spontan oleh warga setempat,” jelas Aipda Junaidi saat dikonfirmasi, Minggu (18/5/2025).

    Terkait dampak yang ditimbulkan, Aipda Junaidi menilai perlu adanya penelitian lebih lanjut oleh dinas terkait. Ia menyebutkan bahwa pihak kepolisian siap mendukung langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak negatifnya.

    “Kami harap ada kajian dari dinas lingkungan dan perikanan terkait efek suara terhadap laut,” tambahnya.

    Saat ini, kegiatan sound horeg di darat seperti Sahur on The Road sudah dilarang karena gangguannya yang masif. Polisi membuka opsi untuk berkoordinasi dengan Dinas Perikanan demi membahas kemungkinan pelarangan aktivitas serupa di laut.

    “Ke depan, akan kami bahas kemungkinan pelarangan battle sound di laut bersama instansi terkait,” tutup Aipda Junaidi. (ada/ted)

  • CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Car Free Day (CFD) perdana yang digelar di Alun-Alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, berlangsung meriah pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, bersama Anggota DPRD Febri Irwan Darwis.

    Kegiatan yang dibarengi dengan jalan sehat ini menjadi momen spesial bagi warga sekitar. Ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan sejak pagi hari.

    Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir di CFD pertama ini.

    “Saya ucapkan terima kasih untuk semangat dan kehadiran warga yang luar biasa,” ujarnya saat memberikan sambutan.

    Mas Rusdi juga menyampaikan permohonan maaf jika pelaksanaan CFD kali ini masih terdapat kekurangan. “Karena ini pertama kali digelar, tentu masih ada evaluasi yang perlu kami lakukan,” tambahnya.

    Tak hanya itu, Mas Rusdi juga memberikan kabar gembira terkait rencana besar untuk Alun-Alun Bangil. Ia menyebutkan bahwa tahun depan, pemerintah daerah berencana melakukan revitalisasi menyeluruh terhadap kawasan tersebut.

    “InsyaAllah tahun depan Alun-Alun Bangil akan kami revitalisasi besar-besaran agar makin nyaman untuk masyarakat,” ujar Mas Rusdi di hadapan peserta CFD.

    Sementara itu, Anggota DPRD Febri Irwan Darwis menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan semacam ini. Menurutnya, CFD bisa menjadi ruang berkumpul masyarakat yang sehat dan positif.

    “Ini langkah baik untuk membangun kebersamaan warga serta membudayakan hidup sehat,” kata Febri. Ia juga berharap CFD bisa digelar rutin setiap pekan sebagai agenda tetap daerah.

    Acara CFD perdana ini diisi dengan berbagai hiburan rakyat, senam bersama, dan pasar UMKM yang turut menyemarakkan suasana. Warga terlihat menikmati momen berkumpul sambil berolahraga dan berbelanja produk lokal.

    Dengan dukungan masyarakat yang besar, Pemkab Pasuruan optimistis CFD di Alun-Alun Bangil akan menjadi agenda mingguan yang dinanti. “Pasuruan makin sehat, makin kompak,” tutup Mas Rusdi dengan semangat. [ada/aje]