kab/kota: Pasuruan

  • Bupati Pasuruan Perintahkan Penanganan DBD Dipercepat, Kasus Meningkat Tajam

    Bupati Pasuruan Perintahkan Penanganan DBD Dipercepat, Kasus Meningkat Tajam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, meminta seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Pasuruan untuk mempercepat penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Instruksi ini menyusul lonjakan signifikan jumlah kasus dalam dua tahun terakhir, dengan penekanan bahwa tidak boleh ada penundaan dalam menangani penyakit mematikan ini.

    Data mencatat, pada 2023 terdapat 724 kasus DBD di Kabupaten Pasuruan, dan meningkat menjadi 824 kasus pada 2024. Bahkan hingga Mei 2025 saja, sudah tercatat 169 warga positif DBD, dengan satu korban meninggal dunia akibat komplikasi.

    “Target kita penanganan kasus DBD lebih baik. Mulai pencegahan sampai penanganan kedarurat pasien harus set-set wet. Jangan sampai menunggu lama,” tegas Bupati Rusdi Sutejo dalam arahannya.

    Ia menekankan bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk petugas kesehatan, pemerintah desa/kelurahan, dan masyarakat, harus bergerak serentak dalam upaya pencegahan dan penanganan. Puskesmas diinstruksikan untuk proaktif melakukan penyuluhan, serta mencari pasien yang diduga terjangkit.

    “Seluruh puskesmas harus fast response. Tidak usah nunggu waktu yang lama. Mulai dari pencegahan sampai penanganan pasien itu sendiri,” lanjut Rusdi menegaskan pentingnya kecepatan layanan.

    Ia juga menekankan bahwa pasien DBD harus mendapatkan perawatan medis secara cepat dan tepat. Mulai dari pelayanan di Puskesmas, hingga proses rujukan ke rumah sakit bila dibutuhkan.

    “Dengan tindakan yang cepat dan tepat, saya harap kasus DBD di Kabupaten Pasuruan dapat dikendalikan dan risiko kematian akibat DBD dapat diminimalisir,” tambahnya.

    Selain itu, Bupati Rusdi mendorong sinergi antara Dinas Kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat. Melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan sosialisasi kebersihan lingkungan, pihaknya berharap penurunan jumlah kasus bisa segera tercapai.

    “Contohnya dalam hal fogging 2×24 jam setelah ditemukan kasus DBD, sudah bisa dilakukan, pembersihan genangan air, 3M atau 4M plus untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, harus ditingkatkan agar sebaran kasus DBD bisa terus ditekan,” jelasnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr. Ani Latifah, turut mengingatkan pentingnya pelaporan cepat dari fasilitas kesehatan. Ia menyebut, keterlambatan pelaporan, khususnya dari rumah sakit swasta, masih menjadi hambatan.

    “Begitu ada pelaporan, kita langsung melakukan penyelidikan epidemiologi, kemudian kita koordinasi dengan desa untuk dilakukan fogging atau cara lainnya,” kata dr. Ani.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan membersihkan saluran dan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk pembawa virus.

    “Masyarakat bisa mengaktifkan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan melakukan hal-hal yang dapat memutus rantai penyebaran DBD sampai ke akarnya,” imbaunya. [ada/beq]

  • Berikut Ciri-ciri Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Pasuruan

    Berikut Ciri-ciri Mayat Perempuan Tanpa Identitas di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Dusun Kambingan Timur, Desa Kambinganrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, digemparkan oleh penemuan mayat perempuan tanpa identitas, Selasa (10/6/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi telanjang, membusuk, dan memiliki ciri jari tengah tangan kanan yang cacat.

    Penemuan jasad bermula saat Sumik, tetangga korban, hendak menjemur kerupuk di depan rumah milik Zaenul Arifin. Ia mencium bau busuk menyengat dan mengajak warga lain untuk memeriksa ke dalam rumah yang saat itu tidak terkunci.

    “Saat masuk ke dalam rumah, kami menemukan pintu kamar terkunci dari luar dan langsung kami dobrak. Begitu berhasil dibuka, ternyata ada jasad perempuan di lantai kamar dalam kondisi mengenaskan,” ungkap Sumik

    Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satu yang ditemukan adalah STNK sepeda motor Yamaha Jupiter nopol N-4995-TAQ milik warga bernama Satip.

    “Korban diperkirakan berusia 30-35 tahun, tinggi badan 165 cm, dengan ciri khas jari tengah tangan kanan cacat dan memakai gelang tali rambut di tangan kiri. Identitasnya belum diketahui, kami masih melakukan pendalaman,” kata Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aiptu Junedi.

    Jenazah Mr. X tersebut langsung dibawa ke RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan untuk dilakukan visum. Sementara itu, untuk autopsi lebih lanjut akan dilakukan di RS Bhayangkara Pusdik Porong guna memastikan penyebab kematian.

    “Kondisi jenazah sudah membusuk, diperkirakan meninggal tiga hari sebelumnya. Untuk saat ini, belum dapat dipastikan apakah ada tanda-tanda kekerasan karena tubuh korban sudah rusak,” jelas Junaedi.

    Polisi juga masih memburu keberadaan Zaenul Arifin, pemilik rumah tempat korban ditemukan. Keberadaannya menjadi kunci penting dalam mengungkap siapa korban dan bagaimana ia bisa tewas di dalam rumah tersebut.

    “Langkah kami saat ini adalah mencari Zaenul untuk dimintai keterangan, karena dia yang tinggal di rumah itu. Kami juga terus kumpulkan keterangan saksi-saksi untuk menyusun kronologi kejadian yang sebenarnya,” tandasnya.

    Kasus ini tengah dalam penanganan intensif oleh Satreskrim Polres Pasuruan Kota dan Polsek Grati. Warga yang mengenali ciri-ciri korban diimbau segera melapor agar identitas dapat segera diketahui dan kasus ini terungkap. (ada/but)

  • Heboh! Jasad Perempuan Tanpa Identitas di Rumah Kosong Grati Pasuruan, Pemilik Rumah Misterius

    Heboh! Jasad Perempuan Tanpa Identitas di Rumah Kosong Grati Pasuruan, Pemilik Rumah Misterius

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Dusun Kambingan Timur, Desa Kambinganrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, digemparkan oleh penemuan mayat perempuan tanpa identitas, Selasa (10/6/2025) pagi. Jasad korban ditemukan dalam kondisi telanjang dan telah membusuk di dalam sebuah rumah warga.

    Penemuan itu pertama kali dilaporkan oleh Sumik (60), warga sekitar yang juga merupakan bibi dari pemilik rumah. Ia mencium bau menyengat dari rumah keponakannya, Zainul, dan kemudian memberanikan diri untuk memeriksa ke dalam.

    “Saat saya buka pintu dan masuk ke kamar, saya kaget melihat ada mayat perempuan di lantai,” ungkap Sumik. “Saya tidak melihat detailnya karena baunya sangat menyengat, jadi langsung saya lapor warga,” tambahnya.

    Sumik mengaku tidak mengenali korban dan menyebut bahwa rumah tersebut biasanya ditempati oleh Zainul, keponakannya. Namun, keberadaan Zainul sendiri tidak diketahui hingga saat ini.

    “Zainul biasanya tinggal di rumah itu, tapi sudah beberapa hari tidak kelihatan,” jelasnya. “Korban bukan orang kampung sini, saya tidak pernah melihatnya sebelumnya,” imbuhnya.

    Pihak kepolisian dari Polres Pasuruan Kota segera mendatangi lokasi setelah mendapat laporan warga. Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa, membenarkan bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi telanjang dan mulai membusuk.

    “Korban adalah perempuan, tidak ada identitas yang ditemukan di lokasi,” ujar Iptu Choirul. “Saat ini kami fokus pada proses identifikasi dan akan melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya,” tegasnya.

    Menurut hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, korban diperkirakan telah meninggal dunia sejak tiga hari sebelumnya. Namun, kondisi jasad yang membusuk membuat identifikasi luka atau tanda kekerasan belum dapat dilakukan.

    “Karena tubuh korban sudah rusak dan melepuh, kami belum bisa menyimpulkan apakah ada unsur kekerasan,” jelas Choirul. “Kita tunggu hasil otopsi dari rumah sakit untuk keterangan lebih lengkap,” imbuhnya.

    Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini dan mencari keberadaan Zainul, pemilik rumah yang kini menghilang. Dugaan keterkaitan antara korban dan penghuni rumah menjadi perhatian utama dalam pengungkapan kasus.

    “Keberadaan Zainul sangat penting dalam penyelidikan ini. Kami mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi terkait untuk segera melapor,” tutupnya. (ada/kun)

  • Petirtaan Jolotundo Segera Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

    Petirtaan Jolotundo Segera Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petirtaan Jolotundo yang terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, akan segera ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional. Kepastian ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, saat melakukan kunjungan langsung ke lokasi situs pada Selasa (10/6/2025).

    “Candi Jolotundo sebelumnya berstatus sebagai cagar budaya tingkat provinsi. Kini akan ditingkatkan menjadi cagar budaya nasional karena nilai sejarah, budaya, dan arkeologinya yang sangat tinggi,” ujar Fadli Zon di sela peninjauan.

    Situs petirtaan kuno ini dinilai memiliki posisi penting dalam sejarah arkeologi Nusantara. Berdasarkan prasasti dan relief batu yang ditemukan, Petirtaan Jolotundo dibangun pada tahun 877 Saka atau sekitar akhir abad ke-9 Masehi, menjadikannya salah satu peninggalan tertua yang masih lestari hingga kini.

    “Ini peninggalan luar biasa yang masih bertahan hingga sekarang. Airnya sangat jernih, dan berdasarkan penelitian, mengandung mineral dalam kadar tinggi,” tambah Fadli.

    Petirtaan Jolotundo berada di kawasan Gunung Penanggungan yang dikenal kaya dengan peninggalan arkeologi. Fadli menyebutkan, hasil pemetaan dengan teknologi LiDAR mengungkap adanya sejumlah anomali yang diduga merupakan struktur atau situs arkeologi lain yang masih tertimbun di kawasan tersebut.

    “Ini membuka peluang besar bagi penelitian lanjutan, baik oleh BRIN, kalangan akademisi, maupun masyarakat. Cagar budaya ini harus dijaga bersama, sesuai amanat Undang-undang Cagar Budaya dan Kemajuan Kebudayaan,” tegasnya.

    Menurut data dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Petirtaan Jolotundo merupakan struktur permandian suci berbahan batu andesit, berada di bawah pengelolaan kawasan Perhutani KPH Pasuruan, dengan luas mencapai 3.019,75 meter persegi. Situs ini diyakini erat kaitannya dengan konsep tirtha atau air suci dalam tradisi kepercayaan masyarakat masa lampau.

    Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan Petirtaan Jolotundo sebagai cagar budaya nasional merupakan langkah strategis untuk melindungi dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. [tin/beq]

  • Pemkab Pasuruan Tambah Anggaran, Targetkan Seluruh Puskesmas Induk Layani 24 Jam

    Pemkab Pasuruan Tambah Anggaran, Targetkan Seluruh Puskesmas Induk Layani 24 Jam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkomitmen memperkuat layanan kesehatan di tingkat kecamatan dengan menambah alokasi anggaran. Fokus utama kebijakan ini adalah memastikan seluruh Puskesmas induk dapat memberikan pelayanan selama 24 jam penuh.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menyatakan bahwa layanan 24 jam baru bisa dijalankan jika tersedia fasilitas rawat inap. Saat ini, masih ada beberapa Puskesmas induk yang belum memiliki fasilitas tersebut.

    “Kita ingin semua Puskesmas induk bisa melayani 24 jam. Tapi untuk itu, syaratnya harus ada fasilitas rawat inap yang memadai,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati Pasuruan.

    Langkah strategis ini juga mencakup pengadaan unit ambulans tambahan, peningkatan fasilitas laboratorium, serta penguatan promosi kesehatan. Pemerintah daerah menilai upaya tersebut penting untuk mendorong pelayanan kesehatan yang lebih cepat, efektif, dan merata di seluruh kecamatan.

    Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andre Wahyudi, menyambut baik inisiatif penambahan anggaran oleh Pemkab. Ia menilai langkah tersebut penting dalam rangka penguatan Universal Health Coverage (UHC) di daerah.

    “Saat ini dari total 33 Puskesmas, baru 22 yang beroperasi 24 jam. Itu artinya masih ada kekurangan yang harus segera ditangani,” terang Andre.

    Tak hanya soal jam operasional, Andre juga menyoroti kurangnya tenaga medis, terutama dokter spesialis, sebagai kendala penting yang harus segera diselesaikan. Menurutnya, keberadaan instalasi gawat darurat (IGD) tidak akan maksimal tanpa dukungan tenaga profesional yang memadai.

    “IGD-nya sudah ada, tapi kita masih kekurangan dokter spesialis. Harapannya, ini bisa segera dieksekusi dengan cepat,” tambahnya.

    Pemkab dan DPRD Kabupaten Pasuruan sepakat bahwa pembangunan sektor kesehatan merupakan prioritas utama. Keduanya berkomitmen bersinergi untuk memastikan seluruh masyarakat, terutama di wilayah pelosok, dapat mengakses layanan kesehatan yang aman, nyaman, dan terjangkau sepanjang waktu. [ada/beq]

  • PLN Jatim jaga ekosistem TNBTS dengan tanam 3.000 pohon cemara

    PLN Jatim jaga ekosistem TNBTS dengan tanam 3.000 pohon cemara

    Kegiatan ini bukan hanya simbolis melainkan langkah nyata menjaga kelestarian lingkungan berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon

    Surabaya (ANTARA) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur berupaya berkontribusi dalam menjaga ekosistem kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dengan menanam 3.000 pohon cemara dan memelihara 2.000 pohon cemara gunung.

    “Kegiatan ini bukan hanya simbolis melainkan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon,” kata General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

    Aksi tanam pohon cemara yang sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini tepatnya dilakukan di kawasan petak 34, Desa Tosari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan yakni jalur wisata utama menuju Gunung Bromo.

    Ahmad mengatakan pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada tingginya aktivitas wisatawan serta potensi kerusakan lingkungan yang perlu segera diantisipasi melalui penghijauan.

    “Penanaman 3.000 pohon cemara gunung ini menjadi simbol peran aktif PLN dalam menjaga ekosistem pegunungan. Cemara sangat cocok untuk iklim dan topografi di wilayah Bromo,” ujar Ahmad.

    Meski demikian, ia menuturkan keberhasilan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat setempat dalam menjaga dan merawat pohon-pohon yang ditanam.

    “Kelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab PLN, tapi tugas kita bersama. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci keberhasilan gerakan ini,” tegasnya.

    Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Ketua Komunitas Lingkungan Bala Daun Tosari Karyadi menyampaikan apresiasinya atas kepedulian PLN terhadap pelestarian hutan di kawasan penyangga air dan udara tersebut.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada PLN yang telah peduli terhadap lingkungan. Aksi tanam cemara ini sangat tepat untuk wilayah kami yang membutuhkan penahan longsor dan cadangan air,” kata Karyadi.

    Senada, Camat Tosari Hendy Candra Wijaya berharap keterlibatan PLN dalam aksi penghijauan dapat berkelanjutan karena keindahan alam Tosari yang luar biasa perlu perhatian ekstra.

    Sejak awal 2023, PLN telah menanam lebih dari 10 ribu pohon di berbagai wilayah di Jawa Timur sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung pembangunan berwawasan lingkungan.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur meraih nilai efektifitas pengelolaan (Management Effectiveness Tracking Tool) kawasan konservasi tertinggi se-Indonesia dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) tahun 2024.

    Raihan ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga. Pasalnya, Tahura R. Soerjo merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

    Wilayah Tahura R. Soerjo ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Kediri.

    “Tahura Raden Soerjo ini milik Pemprov Jatim, yang secara langsung dikelola oleh UPT Tahura R. Soerjo yaitu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur,” ujar Khofifah, Minggu (8/6/2025).

    “Tentu kami bangga bahwa Tahura R. Soerjo bisa meraih peringkat tertinggi nasional. Yang kemudian disusul oleh Tahura Sultan Adam (Kalimantan Selatan) dan Tahura Gunung Tumpa (Sulawesi Utara),” imbuhnya.

    Khofifah menambahkan, Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi untuk kategori Tahura ini menggunakan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT).

    “METT ini metode penilaian yang dikembangkan oleh WWF dan Bank Dunia sejak 2007 kemudian oleh Pemerintah Indonesia dilengkapi dengan beberapa informasi yang diperlukan dalam penerapannya di Indonesia,” sambungnya.

    “Penilaian di Tahura R. Soerjo tahun 2024 dilakukan bersama pihak-pihak terkait, yaitu dari lingkup kehutanan baik tingkat Pusat dan Daerah (BBKSDA Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan Perum Perhutani Divre Jawa Timur),” ungkapnya.

    Tak hanya Pemerintah, beberapa sektor seperti akademisi (Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Institut Pertanian Malang), perwakilan masyarakat penerima manfaat dari kawasan Tahura R. Soerjo, masyarakat sekitar kawasan serta relawan juga ikut andil dalam penilaian ini.

    “Penilaian ini kemudian diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, prestasi tersebut dapat dicapai karena Tahura R. Soerjo dinilai telah melaksanakan pengelolaan kawasan dengan baik melalui dukungan rencana pengelolaan, kondisi nilai-nilai yang terjaga, dukungan masyarakat lokal dan pemanfaatan kawasan dan jasa lingkungan yang mengedepankan prinsip kelestarian.

    “Dengan wilayah yang seluas sekitar 27.868,30 Ha itu, alhamdulillah Nilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahura R. Soerjo mencapai 86 persen merupakan nilai tertinggi se-Indonesia untuk kategori Taman Hutan Raya,” tambahnya.

    Prestasi ini, lanjut Khofifah, merupakan hasil dari kerja keras, sinergi dan dan kolaborasi dari seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, akademisi hingga relawan dan masyarakat pelestari hutan.

    Khofifah menegaskan, Tahura Raden Soerjo ini bagian dari Cagar Biosfer UNESCO Bromo Tengger Semeru Arjuno (BTSA), oleh karenanya Pemprov melalui Dinas Kehutanan terus berkomitmen menerapkan pengelolaan kawasan ini dengan tata kelola berstandar internasional. Mulai dari nilai budaya hingga kultur masyarakat lokal harus senantiasa terjaga keasliannya.

    “Momentum ini mari kita jadikan sebagai penguatan seluruh elemen lapisan masyarakat untuk bersama menjaga warisan budaya sekaligus keanekaragaman hayati serta manfaat intangible Tahura R Soerjo ini,” ajaknya.

    “Mari kita jaga alam, budaya dan nilai-nilai kultur kita secara konkret. Kita jaga keseimbangan ekosistem kelangsungan hidup masyarakat dan generasi mendatang,” imbuhnya. [tok/aje]

  • SIER Ikut Serahkan Bantuan Kurban Holding BUMN Danareksa

    SIER Ikut Serahkan Bantuan Kurban Holding BUMN Danareksa

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) melaksanakan pemotongan dan distribusi hewan kurban, sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai sosial, spiritual, dan kepedulian kepada masyarakat di sekitar kawasan industri.

    Pada tahun ini, SIER menyalurkan sebanyak 1.100 paket daging kurban kepada karyawan serta masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan SIER di Surabaya dan Berbek Industri. Tidak hanya itu, kegiatan serupa juga dilaksanakan di kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), salah satu kawasan industri yang dikelola oleh PT SIER. Yakni dengan menyerahkan 33 ekor kambing kepada berbagai pemangku kepentingan setempat.

    Hewan kurban tersebut disalurkan kepada institusi pembina masyarakat seperti Polres Pasuruan Kota, Polres Pasuruan, Kodim, Koramil, dan Polsek di wilayah sekitar ring 1 PIER. Selain itu, kambing kurban juga diberikan kepada kepala desa di Kecamatan Kraton dan Kecamatan Rembang, serta para tokoh masyarakat dan pondok pesantren yang berada di sekitar kawasan industri tersebut.

    Ketua Panitia Kurban PT SIER, Haditya Yudha Sutrisno, menjelaskan bahwa di kawasan SIER Surabaya, kegiatan penyembelihan mencakup 13 ekor hewan kurban, terdiri dari sapi dan kambing. Hewan-hewan ini berasal dari kontribusi manajemen PT SIER, Koperasi Karyawan SIER (Koka SIER), serta sejumlah tenant yang beroperasi di dalam kawasan industri.

    “Prosesi penyembelihan dilakukan di kompleks Masjid Baiturrozaq yang berada di dalam kawasan SIER, dengan dukungan teknis dari enam jagal profesional yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) Mitra, Surabaya,” ungkap Haditya, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT SIER.

    Sebanyak 33 karyawan SIER turut berpartisipasi secara sukarela dalam kepanitiaan kurban tahun ini. Mereka aktif terlibat dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari penyembelihan, pengemasan, hingga distribusi daging kurban kepada para penerima.

    Lebih lanjut, Haditya menyampaikan bahwa paket daging kurban dibagikan kepada karyawan serta masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar kawasan industri, antara lain warga Rungkut Menanggal, Rungkut Tengah, Kutisari, Berbek, dan Tenggilis Mejoyo. Bahkan, para pedagang kaki lima yang mencari nafkah di sekitar kawasan SIER juga turut menerima pembagian daging kurban.

    Dalam rangka menjamin ketertiban dan kelancaran proses distribusi, panitia telah membagikan kupon terlebih dahulu kepada para penerima satu hari sebelum pelaksanaan kurban. Mekanisme ini dinilai efektif dalam menjaga keteraturan sekaligus menjamin bahwa pendistribusian dilakukan secara adil dan tepat sasaran.

    “Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar, dengan tetap memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan, serta kelayakan distribusi. Keterlibatan aktif panitia internal menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi serta memperkuat nilai-nilai inklusivitas dan solidaritas dalam budaya perusahaan,” ujarnya.

    Haditya menambahkan bahwa nilai-nilai kebajikan dan kepedulian sosial seperti ini perlu terus ditumbuhkembangkan di tengah dinamika kehidupan industri yang kompetitif. “SIER percaya bahwa kesuksesan sebuah perusahaan tidak semata-mata diukur dari indikator finansial, tetapi juga dari sejauh mana kontribusinya terhadap masyarakat luas,” tegasnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menegaskan bahwa kegiatan kurban tahunan ini merupakan implementasi nilai-nilai spiritual yang berpadu dengan semangat kepedulian sosial. Makna kurban tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga mencerminkan pengorbanan, keikhlasan, dan solidaritas antarsesama.

    “Setiap dari kita pasti punya sesuatu yang sangat kita cintai dan ingin pertahankan. Bisa berupa jabatan, harta, atau orang terdekat. Tapi seperti halnya kisah Nabi Ibrahim, Iduladha mengajarkan kita untuk melepas rasa memiliki yang berlebihan, karena sejatinya semua hanyalah titipan. Kami di SIER ingin menjadikan momen ini sebagai pengingat bahwa kesuksesan perusahaan tidak hanya diukur dari capaian finansial, tetapi juga dari kebermanfaatan yang bisa kami hadirkan bagi sesama,” ujarnya dengan nada reflektif.

    Didik yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga (Unair), menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, sekaligus merefleksikan filosofi keberagaman dan kebersamaan dalam pembangunan kawasan industri yang berkelanjutan.

    “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempererat hubungan dengan masyarakat sekitar. Mereka bukan hanya bagian dari lingkungan eksternal, melainkan merupakan mitra sosial strategis yang berperan penting dalam mewujudkan keberlanjutan dan harmonisasi kawasan industri,” kata Didik.

    Sementara itu, di tempat terpisah, Dirut PT SIER, Didik Prasetiyono juga turut serta dalam acara Kurban Berkah yang diselenggarakan Holding BUMN Danareksa, yang digelar di Kawasan Industri Makassar (KIMA) pada, Sabtu (7/6/2025).

    Kegiatan ini berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dengan menyalurkan 11 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Melalui bantuan ini, ditargetkan lebih dari 3.000 keluarga di Makassar dan sekitarnya menerima manfaat.

    Selain Didik Prasetiyono, hadir pula dalam kesempatan itu Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, dan para direksi anggota Holding BUMN Danareksa. [tok/aje]

  • KAI Daop 9 kebanjiran penumpang saat libur Idul Adha

    KAI Daop 9 kebanjiran penumpang saat libur Idul Adha

    ANTARA – Di tengah momentum libur Idul Adha, kereta api masih jadi andalan masyarakat untuk bepergian di wilayah timur Jawa. Selama 5 hingga 7 Juni 2025, PT KAI Daop 9 Jember mencatat hampir 30 ribu penumpang berangkat dari stasiun-stasiun di jalur Banyuwangi hingga Pasuruan.
    (Hamka Agung Balya/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N)

  • Pemkab Pasuruan Sembelih 128 Hewan Kurban pada Idul Adha 2025, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden

    Pemkab Pasuruan Sembelih 128 Hewan Kurban pada Idul Adha 2025, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyembelih total 128 hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025. Rinciannya, sebanyak 21 ekor sapi dan 107 ekor kambing dibagikan ke pondok pesantren, masjid, panti asuhan, serta masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah kabupaten.

    Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Bupati Pasuruan, M Rusdi Sutejo, di halaman Masjid Cheng Hoo Pandaan, Jumat pagi (6/6/2025), usai pelaksanaan Sholat Idul Adha. Prosesi tersebut turut disaksikan oleh pengurus masjid dan masyarakat setempat.

    Menurut Bupati Rusdi, seluruh hewan kurban telah didistribusikan sejak H-1 Idul Adha agar dapat langsung disembelih dan dibagikan pada hari raya. “Kami serahkan satu ekor sapi kepada Pengurus Masjid Cheng Hoo. Semoga setelah disembelih, dagingnya bisa dibagikan dan bermanfaat untuk warga yang membutuhkan,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

    Ia menambahkan, hewan-hewan kurban yang disalurkan merupakan kontribusi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pasuruan. Tradisi tersebut diharapkan dapat terus berlanjut dan bahkan berkembang ke depannya. “Mudah-mudahan jumlah hewan kurban tahun depan bisa lebih banyak lagi, agar manfaatnya makin dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

    Selain dari Pemkab, Bupati Rusdi juga menyerahkan satu ekor sapi limosin berbobot 900 kilogram yang merupakan bantuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi tersebut diperuntukkan bagi Masjid Cheng Hoo dan akan disembelih pada Sabtu (7/6/2025).

    Secara keseluruhan, Kabupaten Pasuruan menerima lima ekor sapi limosin dari Presiden. “Bantuan ini kami salurkan ke Ponpes Sidogiri, Ponpes Besuk Kejayan, dan Masjid Cheng Hoo,” jelas Bupati.

    Mas Rusdi juga menekankan pentingnya penyembelihan hewan kurban secara higienis dan sesuai syariat. “Kami berpesan agar penyembelihan dilakukan secara higienis agar daging tidak mudah terkontaminasi dan aman dikonsumsi,” tutupnya. [ada/suf]