kab/kota: Pasuruan

  • Pernah Gantikan Ferdy Sambo, Intip Karir Mentereng Komjen Syahardiantono, Kabareskrim Baru

    Pernah Gantikan Ferdy Sambo, Intip Karir Mentereng Komjen Syahardiantono, Kabareskrim Baru

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali merombak jajaran struktural Polri melalui mutasi dan rotasi sejumlah perwira tinggi.

    Salah satu nama yang mencuri perhatian dalam daftar rotasi itu adalah Komjen Syahardiantono.

    Jenderal bintang tiga kelahiran Blora, Jawa Tengah, tersebut kini resmi mengisi jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.

    Ia menggantikan Komjen Wahyu Widada yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

    Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor: ST/1764/V/KEP./2025, yang diterbitkan pada 5 Agustus 2025.

    Sebelum dipercaya memimpin Bareskrim, Komjen Syahardiantono menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri.

    Kini, posisi Kabaintelkam yang ia tinggalkan diisi oleh Komjen Akhmad Wiyagus, yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri.

    Komjen Syahardiantono merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

    Pria kelahiran 2 Februari 1970 itu dikenal memiliki rekam jejak panjang dan beragam dalam penugasan di kepolisian, khususnya di bidang reserse dan intelijen.

    Ia memulai karier strategisnya sebagai Kapolres Pasuruan pada 2010, kemudian melanjutkan ke posisi Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Jatim pada 2011.

    Setahun berselang, Syahar, sapaan akrabnya, ditarik ke Mabes Polri sebagai Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim, lalu dipercaya memimpin sebagai Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau pada 2014.

    Kariernya terus menanjak. Pada 2016, ia menjadi Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdiklat Polri, sebelum berpindah ke Divisi Humas Polri sebagai Kabag Penum dan Karo PID pada 2018 hingga 2019.

  • Komdigi Pastikan Internet Cepat 100 Mbps Tersedia di Sekolah Rakyat

    Komdigi Pastikan Internet Cepat 100 Mbps Tersedia di Sekolah Rakyat

    Tangerang

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan internet cepat hingga 100 Mbps tersedia di Sekolah Rakyat. Sejauh ini tidak ada kendala dalam persiapannya.

    “Untuk kesiapan internet di Sekolah Rakyat, kita sudah meninjau semua lokasinya, untuk fixed broadband aman. Jadi, tidak ada kendala,” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto di sela-sela peninjauan program Cek Kesehatan Gratis Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Senin (4/8/2025).

    Wayan mengatakan menghadirkan internet cepat 100 Mbps di Sekolah Rakyat dinilai tidak ada kendala karena lokasinya tidak jauh dari wilayah perkotaan. Infrastruktur telekomunikasi sudah tergelar secara matang. Sehingga, Komdigi berkoordinasi dengan operator untuk meningkatkan kecepatan internet di lokasi yang dipakai untuk Sekolah Rakyat.

    “Teman-teman itu sudah berproses. Bahkan kami, teman-teman Balmon (Balai Monitor) sudah meninjau juga langsung ke sekolah-sekolah yang ada di sekitaran Sekolah Rakyat,” kata Wayan.

    Dalam penyediaan akses internet 100 Mbps di Sekolah Rakyat ini, Wayan menegaskan itu bukan berasal dari anggaran Komdigi. Anggaran sepenuhnya dibiayai oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Adapun, dalam program ini, Komdigi berperan menggelarkan infrastruktur internetnya.

    “Nanti pembiayaannya kan sudah disepakati oleh Kemensos. Jadi, tinggal Kemensos datang dengan koordinasi dengan operator dengan kita, nanti mereka akan pasang. Sudah berproses sekarang,” tuturnya.

    Kemensos mengungkapkan 100 titik Sekolah Rakyat tahap pertama di berbagai daerah siap beroperasi secara penuh pada pertengahan Agustus 2025. Seluruh persiapan sarana dan prasarana sekolah tersebut telah rampung.

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, melalui keterangan resmi, Kamis (31/7) mengatakan, dari total 100 titik, 63 diantaranya telah mulai beroperasi pada Juli, sementara 37 lainnya akan menyusul pada awal dan pertengahan Agustus.

    Tiga titik akan mulai beroperasi pada 1 Agustus yakni di Kabupaten Lebak, Kabupaten Ponorogo, dan Kota Pasuruan, disusul lima titik lagi pada 5 Agustus dan 29 titik sisanya akan aktif pada 15 Agustus.

    Program Sekolah Rakyat menjadi langkah strategis pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendekatan pendidikan dan pemberdayaan. Sekolah Rakyat dihadirkan pemerintah secara gratis dan berkonsep asrama.

    Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang mampu mengangkat anak-anak dari keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan. Program ini juga diklaim untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

    (agt/fay)

  • Lewat Sambal Cumi, Mahasiswa UB Tanam Benih Harapan di Dapur Nelayan Wates

    Lewat Sambal Cumi, Mahasiswa UB Tanam Benih Harapan di Dapur Nelayan Wates

    Lewat Sambal Cumi, Mahasiswa UB Tanam Benih Harapan di Dapur Nelayan Wates
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gemuruh ombak dan aroma asin laut jadi keseharian di Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten
    Pasuruan
    . Di sana, pagi diawali dengan
    nelayan
    yang berpacu dengan waktu.
    Setiap tangkapan laut adalah harapan. Sayang,
    cumi
    yang melimpah di wilayah ini sering kali hanya berhenti di tengkulak, dijual mentah demi kebutuhan sehari-hari.
    Mulyo (34), nelayan di pesisir Wates, mengakui selama ini hasil tangkapannya langsung dijual ke pengepul.
    “Kalau bisa diolah, mungkin hasilnya lebih baik. Tapi kami terbiasa langsung jual,” ujar Mulyo, akhir pekan lalu.
    Dia beralasan keputusan menjual cumi-cumi segar langsung ke tengkulak karena terdesak kebutuhan sehari-hari. Pendapatan dari hasil melaut rata-rata berkisar Rp200 ribu itu pun harus disisihkan untuk membeli solar, bekal melaut esok hari.
    “Pendapatan tidak tentu. Ya balik lagi, sesuai hasil yang didapat dari melaut,” tuturnya.
    Pengakuan Mulyo seolah jadi cermin nasib nelayan di pantai utara Pasuruan.
    Di balik hasil laut yang melimpah, kehidupan para nelayan di desa pesisir ini belum sepenuhnya sejahtera.
    Cumi
    yang mereka tangkap saban hari, langsung dijual dalam keadaan mentah demi uang cepat.
    Kondisi nelayan ini mendorong sekelompok mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
    Universitas Brawijaya
    (FPIK UB) untuk meningkatkan nilai jual hasil tangkapan laut lokal sebagai upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
    Komoditas laut cumi jadi fokus utama. Tak ingin potensi ini terus terbuang, lewat program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), mereka menggagas pelatihan inovatif: membuat
    sambal cumi
    bersama ibu-ibu PKK Desa Wates.
    “Ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah upaya menumbuhkan ekonomi rumah tangga yang berkelanjutan,” kata Wahida Kartika Sari, dosen pembimbing KKNT.
    Pelatihan dilakukan di Balai Desa, para ibu diajari memilih cumi segar, membersihkannya secara higienis, hingga meracik sambal yang awet dan lezat.
    Auliya Nanda Jayanti,
    mahasiswa UB
    yang menjadi koordinator kegiatan pelatihan, mengakui tantangannya adalah mengajari para isteri nelayan mengenai standar rasa sambal cumi.
    “Menjelaskan soal rasa sambal cumi menjadi penting karena sebagian dari mereka ada yang sama sekali belum tahu soal sambal cumi. Kami sampai perlu menunjukkan contoh video sambal cumi yang viral di media sosial,” tuturnya.
    Koordinator KKNT Kelompok 15 Desa Wates Aliif Ghibtah Rayya memaparkan pelatihan yang berlangsung Rabu (31/7) ini tidak hanya mengajarkan cara mengolah cumi menjadi sambal yang lezat dan tahan lama.
    Mereka juga memperkenalkan aspek pengemasan produk hingga pemasaran digital.
    Aliif menjelaskan selain mengajarkan cara memasarkan produk secara langsung ke tetangga atau melalui warung lokal, Kelompok KKNT Kelompok 15 Desa Wates turut mendampingi peserta yang berminat memanfaatkan media sosial.
    Mahasiswa memperkenalkan berbagai opsi kemasan yang tidak hanya fungsional untuk memperpanjang masa simpan, tetapi juga estetis dan menarik secara visual.
    Mereka diajarkan pentingnya label produk yang informatif, strategi penentuan harga yang kompetitif, serta tips sederhana untuk promosi.
    “Kami berharap ke depan, Desa Wates tidak hanya dikenal sebagai desa nelayan, tetapi juga sebagai desa yang mulai memaksimalkan hasil lautnya melalui inovasi kuliner,” ujar Aliif.
    Ketua PKK Desa Wates, Kecamatan Lekok-Kabupaten Pasuruan Fitri Bela Safitri menyambut baik pelatihan yang digagas para mahasiswa.
    Menurutnya, pelatihan disusun secara komprehensif. Mulai dari teknik memilih cumi segar, membersihkannya secara higienis, hingga tips memasak sambal agar bumbu meresap sempurna.
    Para ibu PKK pun diajak praktik langsung membuat sambal cumi dan mengemasnya dalam botol kecil.
    “Kami baru tahu ternyata kemasan itu penting, begitu juga promosi di media sosial. Ini pengalaman baru yang membuka pikiran,” ujar Fitri Bela Safitri, Ketua PKK Desa Wates.
    Pelatihan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta. Suasana pelatihan penuh semangat, dengan diskusi aktif dan tawa yang mengiringi praktik memasak.
    “Rasanya enak, gampang dibuat, dan ini bisa banget jadi usaha rumahan. Kami jadi semangat mencoba di rumah,” ujar salah satu peserta pelatihan
    Mengetahui sang isteri ikut pelatihan yang diselenggarakan KKNT Kelompok 15 Desa Wates, Mulyo optimis, meskipun mengakui membutuhkan keberanian untuk mulai membuka usaha sendiri.
    “Kalau istri bisa bikin sambal dan dijual, bisa jadi tambahan penghasilan.”
    Melalui kegiatan ini, mahasiswa UB tak hanya mentransfer ilmu, tapi juga menyalakan semangat.
    Dari laut ke dapur, dari dapur ke harapan.
    Sambal cumi
    menjadi simbol kecil dari perubahan besar yang sedang tumbuh di Desa Wates.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sekolah Rakyat Lebak dibuka, tandai MPLS di 37 titik tambahan

    Sekolah Rakyat Lebak dibuka, tandai MPLS di 37 titik tambahan

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membuka MPLS di SRMA 34 Kabupaten Lebak, Banten, Jum\\\\\\\\\\\\\\\’at (1/8/2025). Foto: Kemensos

    Sekolah Rakyat Lebak dibuka, tandai MPLS di 37 titik tambahan
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 02 Agustus 2025 – 04:59 WIB

    Elshinta.com – Sekolah Rakyat rintisan tahap 1b memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, Banten menjadi titik awal dimulainya MPLS di 37 titik tambahan seluruh Indonesia setelah sebelumnya sekolah rakyat telah dimulai di 63 titik, demikian keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

    Para siswa dan guru tampak semangat dan bahagia mengikuti kegiatan pembukaan MPLS yang dilaksanakan di Aula SRMA 34 Lebak. Sebanyak 100 siswa yang terbagi dalam 4 Rombongan Belajar (Rombel) hadir dalam kegiatan ini.

    “Hari ini kita memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat di 37 titik, ini bisa dikatakan tahap berikutnya dari 14 Juli yang lalu, 14 Juli lalu kita memulai 63 titik, sekarang kita memulai di 37 titik di bulan Agustus ini,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membuka MPLS di SRMA 34 Kabupaten Lebak, Banten, Jum’at (1/8/2025).

    Selain di Kabupaten Lebak, dua Sekolah Rakyat di Kabupaten Ponorogo dan Kota Pasuruan juga memulai MPLS hari ini. Rencananya minggu depan akan dilanjutkan 5 titik lainnya dan pada tanggal 15 Agustus di 29 titik, sehingga total ada 37 titik.

    Tak hanya berhenti pada 100 Sekolah Rakyat rintisan yang sudah berjalan pada bulan Juli dan Agustus, pada bulan September mendatang 59 titik lain juga akan diluncurkan, sehingga total terdapat 159 sekolah rakyat yang sudah dan akan berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.

    “Jadi ini (Sekolah Rakyat) adalah gagasan dan program prioritas dari Presiden Prabowo, ini asli dari Pak Presiden, saya hanya pembantunya, kami menteri-menteri ini hanya membantu Presiden melaksanakan apa yang menjadi gagasannya,” ujar Gus Ipul yang didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.

    Di hadapan Gubernur Banten Andra Soni dan Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya, Gus Ipul menekankan tiga kunci memahami gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat.

    “Kunci pertama adalah memuliakan wong cilik, memuliakan kaum dhuafa, memuliakan mereka yang belum terbawa dalam proses pembangunan, dan mereka yang kurang mampu, mereka yang dalam statistik disebut miskin dan miskin ekstrem,” jelasnya.

    Lewat Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo ingin memuliakan wong cilik agar siap menjadi Generasi Emas Indonesia 2045. Sekolah Rakyat merupakan upaya memberikan jalan cepat kepada keluarga yang kurang mampu agar bisa menjadi generasi tangguh lewat pendidikan.

    Kunci kedua memahami gagasan Presiden Prabowo terkait Sekolah Rakyat yaitu menjangkau yang belum terjangkau. “Banyak saudara-saudara kita di usia sekolah baik SD, SMP, atau SMA yang putus sekolah, belum sekolah atau tidak sekolah, maupun berpotensi putus sekolah, maka itu Sekolah Rakyat ingin menjangkau yang belum terjangkau,” urainya.

    Terakhir adalah memungkinkan yang tidak mungkin, memberikan kesempatan untuk anak-anak yang ingin sekolah namun menyadari orang tuanya tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga yang tidak mungkin menjadi mungkin.

    “Inilah kunci memahami Sekolah Rakyat, jadi jangan business as usual, jangan disamakan dengan sekolah-sekolah umum, kalau di tempat lain mungkin pendekatannya adalah tes akademik, tapi di sini pendekatannya adalah mereka dari keluarga yang tidak mampu, kalau dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional itu desil 1 dan 2, miskin dan miskin ekstrem,” jelasnya.

    Gus Ipul menyampaikan setelah lulus dari Sekolah Rakyat, diharapkan anak-anak menjadi terdidik, berkarakter, dan terampil. Pintar atau terdidik yang dimaksud di sini adalah mampu menggunakan akalnya dengan baik. Lalu berkarakter adalah punya jati diri, bangga dengan orang tua, dan cinta terhadap tanah air. “Itulah anak-anak kita yang berkarakter, dia pintar dan cerdas tapi juga bisa mencintai keluarganya, mencintai orang lain, dan juga mencintai negeri ini,” tuturnya.

    Selanjutnya anak-anak diharapkan mempunyai keterampilan setelah lulus dari Sekolah Rakyat. Anak-anak akan dibimbing untuk bisa mewujudkan cita-cita sesuai keterampilan yang mereka pilih. “Itu target saya pak, saya ingin lulusan Sekolah Rakyat, ada yang kuliah di luar negeri, tapi juga saya ingin lulusan Sekolah Rakyat ada yang bisa menjadi pengusaha sukses, dengan merintis usaha,” kata Gus Ipul.

    Di sela-sela sambutannya, Gus Ipul juga menyapa siswa Sekolah Rakyat. Salah satunya Komalasari yang berasal dari Desa Pagelaran, Kecamatan Melimping, Kabupaten Lebak. Ia merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Orang tuanya bekerja keras menghidupi keluarga dengan bekerja sebagai buruh bangunan.

    Komala, panggilan akrabnya, tinggal di rumah berdinding triplek dan dibangun di atas lahan orang lain. Ia terpaksa putus sekolah selama satu tahun karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.

    “Kenapa bisa putus sekolah nak?” Tanya Gus Ipul.

    “Karena adanya ketidakmampuan ekonomi dalam rumah tanggak orang tua pak,” jawab Komala.

    Mendengar jawaban tersebut, Gus Ipul menyampaikan bahwa Komala merupakan salah satu contoh profil anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat.

    “Inilah bapak Presiden Prabowo kita yang luar biasa ingin mengajak kita menoleh kepada saudara-saudara kita yang seperti ini,” ujarnya.

    Sekolah Rakyat menjadi harapan baru bagi Komala untuk mencapai cita-cita demi membahagiakan kedua orang tuanya. “Contoh orang semangat ini, luar biasa kayak gini, Istimewa sekali, saya bangga dengan kamu Komala, saya ingin kamu sukses beserta yang lain,” tutup Gus Ipul.

    Penulis: Hutomo Budi/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wamentan ajak pelaku usaha ubah kotoran sapi menjadi energi terbarukan

    Wamentan ajak pelaku usaha ubah kotoran sapi menjadi energi terbarukan

    Dengan difermentasi dan diproses, limbah ini bisa menjadi biogas yang digunakan untuk pembangkit listrik dan kebutuhan rumah tangga.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak pelaku usaha peternakan di Indonesia untuk memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi energi terbarukan.

    Wamentan saat meninjau fasilitas biogas milik PT Greenfields Dairy Indonesia, di Blitar, Jawa Timur sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu, mengatakan kotoran sapi atau letong yang selama ini dianggap masalah bisa diolah menjadi sumber energi bersih dan bernilai tambah.

    “Limbah letong (kotoran sapi) sudah menjadi masalah lama. Alhamdulillah, hari ini fasilitas pengolahan limbah Greenfields telah selesai. Dengan difermentasi dan diproses, limbah ini bisa menjadi biogas yang digunakan untuk pembangkit listrik dan kebutuhan rumah tangga,” kata Wamentan.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menuturkan, fasilitas biogas milik PT Greenfields Dairy Indonesia menjadi yang terbesar di sektor peternakan sapi perah di Indonesia, dengan kapasitas mencapai 12.000 meter kubik.

    Dia menyebutkan limbah dari sekitar 10.000 ekor sapi bisa diolah setiap hari. Selain menghasilkan gas, limbah juga diproses menjadi pupuk dan bahan kandang yang memiliki nilai jual.

    “Limbah tidak hanya menjadi biogas, tetapi juga menjadi pupuk dan bahan kandang yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Mas Dar.

    Menurutnya, itu bagian dari transformasi pertanian yang makin modern dan berkelanjutan. Ia berharap model seperti Greenfields bisa direplikasi di banyak daerah.

    “Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi usaha peternakan lain di seluruh Indonesia. Mari kita terus berkolaborasi dan berinovasi demi pertanian yang efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan energi bangsa,” katanya lagi.

    Tak hanya soal lingkungan dan energi, Mas Dar juga menyinggung pentingnya industri susu lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk 82,9 juta siswa di seluruh Indonesia.

    Mas Dar menegaskan, produksi susu dalam negeri harus digenjot agar tak terus bergantung pada impor.

    “Susu akan menjadi pasar yang berkembang besar, dan yang harus kita pastikan adalah susu yang dikonsumsi anak-anak adalah produk lokal, bukan impor,” ujarnya menegaskan.

    Ia pun mendorong kemitraan erat antara peternak rakyat dan industri pengolahan susu.

    “Greenfields sudah membuktikan kemitraannya dengan masyarakat di Blitar, Malang, dan Pasuruan. Jika konsumsi susu naik, produksi juga akan meningkat,” katanya lagi.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menilai, pengelolaan limbah peternakan yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan sejalan dengan arah kebijakan pembangunan peternakan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

    “Inisiatif seperti ini sangat kami dukung, karena tidak hanya mengatasi persoalan limbah, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional. Ini adalah bagian dari upaya transisi menuju peternakan yang hijau, modern, dan bernilai ekonomi tinggi,” ujar Agung.

    CEO Greenfields Indonesia Akhil Chandra mengatakan komitmen pihaknya untuk terus mengembangkan produksi susu secara bertanggung jawab terhadap lingkungan.

    “Fasilitas biogas ini semakin memperkuat komitmen kami pada keberlanjutan, memanfaatkan limbah peternakan sapi perah menjadi energi terbarukan, serta memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Akhil.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Miris Satu Keluarga Asal Malang jadi Komplotan Curanmor, Satu Pelaku Masih Bawah Umur

    Miris Satu Keluarga Asal Malang jadi Komplotan Curanmor, Satu Pelaku Masih Bawah Umur

    Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menambahkan, pihaknya mengungkap kasus curanmor di sejumlah wilayah selama bulan Juli 2025.

    “Total ada sebanyak 12 tersangka berhasil diamankan, berikut 17 unit sepeda motor berbagai merek, satu unit mobil pikap, handphone, hingga mesin dan sejumlah barang bukti lainnya,” ucapnya.

    Kombes Abast menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari tujuh laporan polisi yang diterima jajaran Polres di wilayah hukum Polda Jatim sepanjang bulan Juli.

    “Dalam kurun waktu dua minggu, penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim berhasil menangkap total 12 tersangka. Mereka berasal dari beberapa wilayah, yakni empat orang dari Kabupaten Malang, enam orang dari Pasuruan, dan dua orang dari Lumajang,” ujarnya.

    Dari 12 tersangka yang ditangkap polisi didapati satu orang tersangka masih di bawah umur. Sehingga saat press rilis di Mapolda Jatim, pelaku yang masih dibawah umur tidak dihadirkan.

    “Saat ini tersangka di bawah umur kami titipkan di Balai Pemasyarakatan khusus anak-anak di bawah umur,” ucapnya.

  • Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang Surabaya 1 Agustus 2025

    Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kemacetan ekstrem yang kembali melanda Pelabuhan Ketapang mendorong pihak terkait segera menyiapkan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa salah satu
    solusi jangka pendek
    yang akan diterapkan adalah
    optimalisasi pos timbang
    di wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Situbondo.
    “Nanti dari pos timbang, akan dipasang stiker warna hijau dan merah,” ungkapnya pada Jumat (1/8/2025).
    Dengan adanya stiker tersebut, petugas di Pelabuhan Ketapang dapat dengan cepat melakukan pemilahan kendaraan untuk diarahkan masuk ke pelabuhan atau ke buffer zone.
    Kendaraan sumbu dua dengan berat di bawah 35 ton akan dipasangi stiker berwarna hijau dan akan langsung diarahkan masuk ke pelabuhan untuk dimuat di Dermaga MB satu hingga empat.
    “Untuk kendaraan dengan kapasitas 35 ton akan ditempel stiker merah dan diarahkan ke buffer zone,” tuturnya.
    Selain itu, Kapolresta juga mengungkapkan bahwa kapasitas Dermaga MB empat di Pelabuhan Ketapang akan ditingkatkan menjadi 60 ton sesuai dengan rencana pembangunan.
    Juga, akan dilakukan uji kelayakan untuk menentukan batas minimum tonase yang bisa masuk ke MB empat.
    Untuk solusi jangka panjang, rencananya akan dibangun jembatan penghubung antara Dermaga Bulusan dengan Dermaga LCM.
    Rama menambahkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan pengerahan sumber daya manusia (SDM) Polri untuk pengamanan selama terjadinya kemacetan dengan melakukan penguraian dan pemantauan.
    Rama juga menyoroti kondisi jalan yang sempit di wilayah Kecamatan Wongsorejo, yang sering dimanfaatkan sopir untuk mendahului.
    “Jalur sempit, driver ngeblong menyebabkan stuck dan crowded. Mari kita sama-sama tertib dan ikuti arahan petugas,” ajaknya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Keluarga di Malang Jadi Komplotan Curanmor 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Satu Keluarga di Malang Jadi Komplotan Curanmor Surabaya 1 Agustus 2025

    Satu Keluarga di Malang Jadi Komplotan Curanmor
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Satu keluarga di
    Malang
    terungkap sebagai komplotan pencuri sepeda motor.
    Mirisnya, sang ayah, RAR (42), mengajak tiga anaknya, AS (20), AO (23), dan MRS (17), untuk melakukan aksi ilegal tersebut.
    Keempatnya kini telah diamankan Subdit III Jatanras
    Polda Jatim
    .
    “Untuk satu keluarga terdiri dari bapak dan dua anak. Lalu, memang satunya tidak kami hadirkan karena masih di bawah umur,” kata Kasubdit III Jatanras, AKBP Arbaidi Jumhur, Jumat (1/8/2025).
    Jumhur menjelaskan bahwa komplotan ini telah beraksi di 17 tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Kepanjen, Kabupaten Malang.
    Mereka melakukan pencurian dengan perencanaan yang sistematis, di mana setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing.
    “Jadi, teman-teman mereka bagi tugas, yang bapaknya ngawasi, anaknya suruh ngambil. Jadi, yang mengarahkan bapaknya,” terangnya.
    Lebih lanjut, Jumhur menjelaskan bahwa mereka menyasar sepeda motor milik petani yang terparkir di pinggir sawah.
    “Sasaran yang dilakukan wilayah jalan persawahan, rata-rata petani itu, naruh sepeda motor di pinggir jalan itu yang jadi sasaran mereka,” ujarnya.
    Setelah berhasil mencuri, sepeda motor korban dijual ke berbagai wilayah dataran tinggi di kawasan Pasuruan dan Probolinggo melalui perorangan.
    “Rata-rata dijual langsung kepada perorangan. Rata-rata di daerah pegunungan Pasuruan, Probolinggo. Jadi, langsung satu unit dijual. Kita masih kembangkan,” imbuhnya.
    Motor yang dicuri dijual kepada orang yang telah memesan, dengan harga rata-rata Rp 2-3 juta.
    Uang hasil penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membeli sabu.
    “Salah satunya itu (mengonsumsi sabu),” katanya.
    Saat ini, ketiga tersangka telah mendekam di penjara, sementara satu anak di bawah umur mendapat penanganan khusus.
    Mereka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan, dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga Surabaya 1 Agustus 2025

    Restorative Justice, Pelaku Pencurian Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Dikembalikan kepada Keluarga
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Kasus
    pencurian pakaian dalam
    wanita yang terjadi di Kabupaten
    Pasuruan
    , Jawa Timur, berakhir dengan
    mediasi damai
    antara pelaku dan korban.
    Polres Pasuruan berhasil memfasilitasi pertemuan yang menghasilkan kesepakatan damai, di mana pemilik pakaian dalam memaafkan pelaku dan pelaku dikembalikan kepada keluarganya.
    “Pihak korban tidak mau melanjutkan perkara pencurian pakaian dalam miliknya karena merasa kasihan terhadap pelaku,” ungkap Iptu Choirul Mustofa, Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, pada Jumat (01/08/2025).
    Dalam mediasi tersebut, FTW (36), pelaku pencurian yang merupakan warga Jalan Darmoyudo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, meminta maaf secara terbuka kepada korban, MIR (31).
    Proses mediasi ini dihadiri saksi dari masing-masing pihak, di mana istri pelaku juga turut hadir, sementara korban didampingi dua orang temannya.
    “Dalam mediasi tersebut, pelaku meminta maaf atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi tindakannya mencuri pakaian dalam. Korban pun menerima permintaan maaf dari pelaku dan istrinya,” ujar Choirul.
    Setelah mediasi selesai, kedua belah pihak menandatangani surat perdamaian yang disaksikan saksi-saksi yang hadir.
    “Kami meminta pelaku agar bisa kembali hidup normal bersama keluarganya dan berhenti menonton film porno,” tambah Choirul.
    Perlu diketahui, kasus pencurian pakaian dalam yang dilakukan FTW terjadi di Desa Parasrejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Rabu (30/07/2025).
    Aksi pencurian tersebut terekam oleh CCTV dan cepat menyebar di media sosial.
    Berkat rekaman CCTV yang ada di sejumlah titik strategis, Polres Pasuruan Kota berhasil mengamankan pelaku keesokan harinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (kode saham BAUT), perusahaan distribusi produk mur dan baut berskala nasional, membidik nilai penjualan sebesar Rp160 miliar pada 2025.

    Hingga akhir Juni, perusahaan telah membukukan penjualan senilai Rp61 miliar. Kinerja pada semester II diekspektasi lebih tinggi seiring mulai bergulirnya kembali berbagai proyek pembangunan nasional maupun swasta.

    “Kami melihat indikator positif sejak awal semester II 2025 yang menunjukkan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi, termasuk dari sektor swasta maupun pemerintahan,” ujar Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk Simon Hendiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Perusahaan sebelumnya sempat menghadapi tantangan akibat pengurangan belanja negara di sektor infrastruktur lebih dari 70 persen, yang berdampak pada turunnya permintaan mur dan baut hingga lebih dari 20 persen pada 2024.

    Namun, pasar utama BAUT masih ditopang sektor konstruksi yang dinilai akan terus tumbuh dalam 3-5 tahun ke depan.

    Sektor manufaktur furnitur, alat elektronik, hingga pertanian dan kereta api disebut juga menjadi kontributor penjualan yang signifikan.

    Maka, guna menjaga kelangsungan bisnis, BAUT mengusung berbagai strategi utama. Misalnya, dengan memperluas jaringan distribusi, meningkatkan efektivitas tim penjualan dengan fokus pada end-user, serta membuka outlet baru pada kuartal III/IV 2025.

    Selain itu, BAUT memasarkan produk-produk dengan margin optimal dan menjalankan efisiensi melalui pendekatan right sizing, menyesuaikan struktur tenaga kerja dengan kebutuhan aktual.

    “Meski bukan produsen, strategi digitalisasi tetap menjadi pilar penting perusahaan, BAUT telah mengimplementasikan sistem internal YAPOS, yang mengonsolidasikan proses penjualan, manajemen gudang, hingga aktivitas tim lapangan. Sistem ini membantu pengambilan keputusan berbasis data secara cepat dan tepat,” ujar dia.

    BAUT juga menargetkan keterlibatan dalam sejumlah proyek strategis nasional tahun ini, seperti pembangunan smelter, sistem pengolahan air limbah, kawasan industri (Kendal, Demak, Batam, JIIPE Gresik, PIER Pasuruan), hingga proyek jalan tol dan bandara. Di sisi ritel, BAUT juga memasok produk untuk jaringan Mr. DIY di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.