HUT ke-80 RI : 596 Napi di Pasuruan Dapat Remisi, 11 Langsung Bebas
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 596 narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pasuruan mendapatkan remisi tepat di perayaan HUT RI ke-80 pada tanggal 17 Agustus 2025.
Dari jumlah tersebut, terdapat enam narapidana korupsi yang mendapatkan remisi dan 11 narapidana, bebas murni.
Ketua Lapas Kelas IIB Pasuruan, Tri Wibawa Kristiyana menjelaskan, pada awal Agustus 2025, pihaknya mengusulkan 705 narapidana secara
online
melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang terkoneksi dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Hasilnya, 596 narapidana yang dikabulkan mendapatkan remisi, 21 narapidana masih dalam proses, dan 88 tidak memenuhi syarat.
“Dari remisi yang didapat tersebut terbagi dalam Remisi Umum I (RUI) dengan pengurangan masa tahanan satu bulan hingga enam bulan dan Remisi Umum II langsung bebas,” ungkap dia, Minggu (17/08/2025).
Sedangkan dari rincian pengurangan masa tahanan pada golongan RUI, yakni satu bulan 51 orang, dua bulan 92 orang, tiga bulan 176 orang, empat bulan 151 orang, lima bulan 98 orang, dan enam bulan enam orang.
Selanjutnya, yang mendapatkan Remisi Umum II dengan bebas langsung adalah 11 orang.
Dari ratusan narapidana tersebut, yang mendapatkan remisi merupakan narapidana dari berbagai jenis kasus, mulai dari kasus narkoba, penipuan, penganiayaan, kesehatan, kekerasan terhadap anak, hingga kasus korupsi.
“Sekitar 75 persen yang mendapatkan remisi merupakan kasus narkoba. Karena penghuni lapas sebagian besar merupakan narapidana yang terjerat kasus narkoba.”
“Ada juga enam orang narapidana kasus korupsi yang juga dapat remisi,” sambung Tri Wibawa.
Pihaknya berharap, 11 narapidana yang sudah mendapatkan remisi dan langsung bebas tidak mengulangi perbuatannya.
Adapun dari 11 narapidana tersebut, enam di antaranya terlibat dalam kasus pencurian dan perampokan.
“Selama di lapas, mereka sudah mendapat sejumlah bekal keterampilan dan mental agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik ketika sudah bebas. Jangan sampai diulangi lagi,” sebut Tri Wibawa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Pasuruan
-
/data/photo/2025/08/17/68a148b2d8c39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
HUT ke-80 RI : 596 Napi di Pasuruan Dapat Remisi, 11 Langsung Bebas Surabaya 17 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/15/689eec35853a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dari Pasuruan untuk Literasi: Rumah Lujeng Jadi Magnet Pecinta Buku "Berat" Surabaya 15 Agustus 2025
Dari Pasuruan untuk Literasi: Rumah Lujeng Jadi Magnet Pecinta Buku “Berat”
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Terkadang, ada orang yang rajin membeli buku tetapi kemudian menjadikan buku seolah hiasan di lemari.
Kebiasaan itu tidak berlaku bagi Lujeng Sudarto, warga Kelurahan Petung Sari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Ia menyimpan buku bacaannya dengan rapi untuk dipinjamkan kepada orang lain dan menjadikan rumahnya sebagai tempat diskusi.
Rumah sederhana yang berlokasi Perum Batumas Blok E-II Nomer 11 Pandaan itu dikenal kerap kali didatangi tamu.
Meski tidak banyak, ada saja yang bertamu cukul lama.
“Ya memang kalau teman-teman yang datang atau orang bertamu di sini ya rata-rata mesti ajak diskusi,” ujar Lujeng sambil senyum saat ditemui
Kompas.com
, Jum’at (15/08/2025).
Jika masuk di rumahnya, tamu langsung melihat rak buku yang sederhana. Namun, di sana terdapat ratusan buku yang tidak banyak orang miliki.
Sebagian besar buku milik Lujeng bertema revolusi dan filsafat. Bahkan, sejumlah buku yang berjajar itu banyak diburu orang.
Misalnya Seven theories of relegion karya Daniel L Pala, Bumi Manusia milik Pramoedya Ananta Toer, Memahami Bahasa Agama oleh Komarudin Hidayat, Second Sex karya Simone De Beauvior.
Ada juga buku Zarathustra milik Nietzsche dan Summer karya Albert Camus.
“Ya memang buku di sini bagi sebagian orang memang berat untuk dibaca, tapi bagi orang pergerakan ini adalah vitamin untuk memperkaya referensi atau pengetahuan agar tidak gampang menjustifikasi peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi,” katanya.
Sembari menemui tamu, dia menceritakan kecintaaan pada buku sejak masuk bangku perkuliahan di salah satu kampus di Malang.
Setiap pulang dari kampus, dia mampir ke kakak kelas untuk membaca buku. Setelah sampai di indekos, dia langsung berkumpul dengan sejumlah aktifis untuk berdiskusi.
“Kalau diskusi, syaratnya harus sudah punya bahan dari buku yang sudah dibaca. Kalau tidak ya mesti tampak bodoh. Karena di kos saya itu tempatnya mahasiswa kelompok cipayung ya ada PMII, HMI, GMNI dan yang lainnya,” kata Lujeng.
Sejak saat itu, kecintaaannya pada buku terus berlanjut. Bahkan, pria kelahiran Tuban itu mempunyai kebiasaan untuk berbelanja buku saat pergi ke mana pun.
Hampir setiap minggu dia membeli buku dengan tema-tema “berat”, misalnya soal sosial budaya, filasafat, ideologi, dan kumpulan catatan kritis.
Sementara itu, jumlah koleksi buku yang ada di rumahnya sebanyak 350 buku, di rumah Tuban 150 buku, dan di rumah lamanya sekitar 100 buku.
“Untuk syarat meminjam buku di sini adalah orang yang sudah saya kenal. Kemudian setelah membaca, harus dapat didiskusikan bersama. Sehingga ada nilai (literasi) yang didapat. Buku itu jangan hanya berhenti dibaca, harus didiskusikan agar menambah pengetahuan,” tutur dia.
Meski ruang tamu tidak terlalu lebar, rumah Lujeng juga sebagai tempat diskusi dari beberapa kalangan profesi, mulai dari mahasiswa, jurnalis, pegiat sosial, dan aktivis perempuan.
“Saya beberapa kali ke rumah Mas Lujeng, koleksi bukunya bagus. Saya pernah baca buku The Eve of the French Revolution. Habis baca langsung diajak diskusi,” kata Akmal Taufik, mahasiswa pascasarjana asal Pasuruan.
Menurut Taufik, buku seperti yang dikoleksi Lujeng saat ini jarang ditemui.
“Kalau tidak akademisi, ya memang jarang orang baca buku seperti itu. Saya kagum masih ada orang dengan hobi membaca buku-buku setebal itu lalu mau diajak diskusi,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/14/689ddc422f90b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi Beras Oplosan Satgas Pangan Datangi Tempat Penggilingan Padi dan Agen Sembako Surabaya 14 Agustus 2025
Antisipasi Beras Oplosan Satgas Pangan Datangi Tempat Penggilingan Padi dan Agen Sembako
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Satuan petugas (Satgas) pangan gabungan Kota Pasuruan menyisir sejumlah produsen, distributor dan agen sembako di sejumlah titik.
Mereka mencari adanya praktek jual beli beras oplosan yang merugikan para konsumen.
Selain itu, pihaknya juga memastikan praktek jual beras yang melampaui harga eceran tertinggi beras
“Kegiatan ini memantau dan melihat langsung untuk antisipasi praktek jual beli beras oplosan atau jual beras di atas HET yang sudah ditentukan,” jelas Iptu Choirul Mustofa, Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, Kamis (14/8/2025).
Tim Satgas Pangan yang terdiri dari personel dari Polres Pasuruan Kota, Dinas Perdagangan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Pertanian Kota Pasuruan memantau stok di sejumlah produsen, distributor dan agen sembako.
Diantaranya di penggilingan padi UD Elang di Kelurahan Karangketug, UD Lumintu di Kelurahan Krapyakrejo, Toko Agen Sembako AT di Purworejo serta Toko Sumber Agung di Panggungrejo, Kota Pasuruan.
“Seperti yang kami lihat setiap kantong beras yang sudah digiling dipastikan tidak ada praktek beras oplosan. Dan kami temukan praktek itu,” ujarnya.
Sedangkan untuk harga dan stok beras juga masih aman.
Harga rata-rata masih berada pada kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Di dua lokasi penggilingan padi masing-masing terdapat 1 ton dan 2 ton gabah dengan harga beli dari petani Rp 6.700-Rp 7.300 per kilogram.
Sedangkan stok beras di dua penggilingan padi tersebut masing-masing 1,2 ton dan 10 ton dengan harga jual Rp 13.400-Rp 13.800 per kilogram.
Sedangkan di tingkat pengecer, harga beras berbeda-beda tergantung merk.
Harga beras premium berkisar di harga Rp 342.500 per 25 kilogram hingga Rp 372.000 per 25 kilogram.
Sedangkan beras medium berkisar di harga Rp 335 ribu per 25 kilogram hingga Rp 340 ribu per 25 kilogram.
“Harga rata-rata masih berkisar atau tidak melompat terlampau jauh dari HET,” katanya.
Satgas mengingatkan para pelaku usaha beras segera mendistribusikan beras ke pasar agar tidak terjadi penumpukan.
Karena jika ada penumpukan dikhawatirkan adanya lonjakan harga atau monopoli harga.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Manfaat sertifikat halal, pegiat UMK: Terima kasih Presiden
Pegiat UMK rasakan manfaat sertifikat halal. Fpto: BPJPH
Manfaat sertifikat halal, pegiat UMK: Terima kasih Presiden
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Rabu, 13 Agustus 2025 – 18:41 WIBElshinta.com – Program sertifikasi halal yang dijalankan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus dirasakan manfaatnya dan terbukti memberikan dampak positif bagi pelaku usaha di berbagai daerah, baik dalam pengembangan usaha maupun peningkatan omzet.
Sejumlah pengusaha yang telah memiliki sertifikat halal mengakui manfaat besar dari sertifikasi ini, mulai dari memperluas jangkauan pasar hingga meningkatkan kepercayaan konsumen.
Beberapa dari mereka kemudian mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Pemerintah atas program Satu Juta Sertifikasi Halal Gratis di tahun 2025 ini yang telah dijalankan, sekaligus menyampaikan harapan agar program tersebut dilanjutkan.
Salah satunya, Nini Martinawati, pemilik Nincan Store yang memproduksi makanan khas seperti empek-empek, tekwan, dan puding asal kota Bandar Lampung, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Rabu (13/8/2025).
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan Bapak Presiden Prabowo yang telah memfasilitasi sertifikat halal secara gratis ini. Dengan adanya sertifikat halal ini, omzet kami semakin melesat. Kami mohon agar program ini dilanjutkan karena masih banyak teman-teman UMKM yang belum memilikinya,” jelas Nini.
Muhammad Yoso pegiat UMK dari Batam dengan produk makanan olahan keripik mengungkapkan terima kasihnya kepada pemerintah dengan terbantunya usahanya memperoleh sertifikat halal produknya, sehingga kini produknya telah berhasil menembus pasar-pasar modern bahkan diekspor ke Singapura.
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah kepada Bapak Presiden Prabowo, dan Kepada BPJPH, karena kami dipermudah memproses mengurus halal secara gratis, alhamdulillah produk kami berjalan lancar sehingga produk kami dipercaya di supermarket bahkan bisa masuk ke Singapura karena sudah ada (sertifikat) halalnya,” katanya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemprosesan halal di Kepri ini. Ke depannya, kami berharap kepada Bapak Presiden Prabowo untuk selalu membantu kami UMKM ini menjadi besar,” sambungnya.
Cak Ali pegiat UMK dengan produk Soto Lamongan dari Batam juga mengngkapkan hal senada. “Kami mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto telah memberikan kemudahan SH gratis dari BPJPH dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal ( LP3H ) Cendekia Muslim sehingga saat ini kami telah mendapatkan sertifikat halal dan kami sangat senang memiliki sertifikat halal ini.” kata Cak Ali.
Hal yang sama diungkapkan oleh Putri Fadilia Dean, pegiat kuliner asal Pasuruan Jawa Timur. Dengan mengantongi sertifikat halal, produknya menjadi semakin laris manis. “Terima kasih Pak Presiden atas sertifikat halal gratisnya. Dengan sertifikat halal ini maka dagangan saya semakin laris,” ungkapnya.
Sementara itu, Suryani pegiat UMK yang berasal dari Kepulauan Riau dengan produk makanan olahan mengatakan produk bisa masuk ke supermarket modern sekarang. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan Presiden Prabowo yang telah memudahkan kami untuk mengurus sertifikat halal ini, sehingga produk kami bisa masuk ke pasar modern dan supermarket sekarang. Terima kasih juga kepada BPJPH,” kata Suryani.
Pegiat UMK lain dengan produk kue kering asal Purworejo Jawa Tengah, Aini, yang juga telah membuktikan manfaat program ini menyebutkan bahwa keberadaan sertifikasi halal secara gratis telah menumbuhkan kepercayaan konsumen produknya, sehingga lebih memotivasinya untuk mengembangkan produknya.
“Program ini sangat berguna, terutama bagi konsumen dan pelaku usaha kecil. Karena gratis, UMKM merasa lebih semangat untuk maju. Program ini juga menambah semangat kami untuk terus mengembangkan produk kami semakin baik lagi dan semakin luas pemasarannya,” ungkapnya.
Merespon pengakuan sejumlah pegiat usaha tersebut, Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan mengungkapkan bahwa sertifikat halal memang bertujuan selain sebagai bentuk kepastian hukum dalam menghadirkan perlindungan kehalalan produk bagi masyarakat, juga sebagai nilai tambah secara ekonomi bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan memperdagangkan produknya.
“Karena halal itu standar yang mencerminkan kualitas produk. Halal itu sehat, halal itu higienis, halal itu bersih, jadi produ halal itu berkualitas.” jelas Babe Haikal, sapaan akrab Ahmad Haikal Hasan, Selasa (12/8/2025).
“Bahkan halal telah menjadi standar universal yang telah digunakan oleh dunia, oleh indusri siapapun pemiliknya, terlepas dari latar belakang suku, agama, bangsa, dan sebagainya. Saat ini banyak sekali negara-negara yang masyarakatnya non Muslim berlomba-lomba mengembangkan industri halal, dan mereka berhasil menjadi eksportir produk halal dunia, produknya dipercaya dan dikonsumsi oleh konsumen dunia,” sambungnya.
Karenanya, Babe Haikal menegaskan, di era perdagangan bebas ini, industri yang tidak mengantongi sertifikat halal justru akan rugi. Sebab, justru berlawanan dengan trend halal global dengan potensi pasar yang sangat besar dan terus meningkat.
“Karenanya, saya selalu mengimbau, ayo tertib halal! Ekosistem halal kita punya potensi yang sangat besar. Dan dengan tertib halal, produk kita akan semakin mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional,” lanjutnya.
“Dan ekosistem halal yang tertib halal dan produktif tentu akan menjadi sektor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. (Suw/Ter)
Sumber : Radio Elshinta
-
/data/photo/2025/08/13/689ca7efdcef8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati Surabaya 13 Agustus 2025
Sempat Dilaporkan Hilang, Nelayan Pasuruan Bertahan Semalam di Perairan Madura Akibat Mesin Perahu Mati
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com
– Muhammad (69), nelayan asal Desa Kapasan, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur terombang-ambing seorang diri di tengah laut lantaran mesin perahu mati.
Bahkan akibat kejadian itu, nelayan terseret arus hingga ke perairan Madura selama sehari semalam.
Kepala Desa Kapasan, Liyanto menceritakan Muhammad berangkat melaut bersama sejumlah rekannya, pada pukul 03.00 WIB, Selasa (12/08/2025).
Lokasi yang dituju yakni di sekitar perairan Nguling, Pasuruan dengan jarak 5 kilometer dari bibir pantai.
“Di lokasi tujuan mereka mencari ikan secara terpisah. Tiba-tiba mesin perahu Muhammad bermasalah, mesin mati dan tidak mau menyala kembali,” kata Liyanto, Rabu (13/08/2025).
Nahas, masalah yang sedang dialami Muhammad tidak diketahui rekan-rekannya.
Perahu yang ditumpangi Muhammad terbawa arus secara perlahan, sementara nelayan lain sudah mencarinya namun tidak menuai hasil hingga menjelang sore.
Setelah ditunggu hilngga larut malam, Muhammad pun tak kunjung pulang, akhirnya pihak keluarga melaporkan kehilangan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan kemudian diteruskan ke Basarnas Jawa Timur.
Sembari menunggu kedatangan bantuan personel dari BPBD Kabupaten Pasuruan dan Basarnas, para nelayan setempat terus berusaha mencari informasi.
Kabar baik datang setelah mendapat kabar jika dua nelayan asal Desa Wates, Kecamatan Lekok menemukan keberadaan Muhammad di perairan Madura.
Mereka pun langsung menolong setelah ada suara teriakan dari perahu milik Muhammad.
“Alhamdulillah, Muhammad sudah tiba di rumahnya pada Rabu siang, (13/08/2025) setelah diantarkan nelayan dari desa lain yang menemukannya. Sedangkan tim Basarnas sudah terlanjur datang kesini,” terangnya.
Meksi tampak sehat, Muhammad tidak banyak bicara. Dirinya tetap bersyukur sudah selamat meski sudah bertahan di laut, di atas perahu mesin mati.
Dia mengaku sempat berputus asa karena senter yang dinyalakan saat minta tolon tiba-tiba tercebur.
Sedangkan kondisi makanan sudah habis.
“Saya bersyukur dan masih selamat semalam di atas laut, perut lapar juga,” kata Muhammad singkat.
On-Scene Coordinator Basarnas Jatim, Gani Wiratama bersama sejumlah personel langsung menuju rumah Muhammad guna memastikan kondisinya setelah terombang-ambing di lautan.
Dia berharap pada nelayan agar memperhatikan keselamatan saat melaut. Termasuk mengecek mesin secara berkala.
“Alhamdulillah, kondisinya sehat dan baik-baik saja. Mesin harus tetap dikontrol secara berkala agar
save
saat melaut,” harapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/06/68930da93460a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang Surabaya 12 Agustus 2025
Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur (Jatim) turun tangan memburu pelaku pencurian motor (curanmor) milik mahasiswa KKN Universitas Negeri Jember (Unej) dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Sidiq (UIN KHAS) Jember yang terjadi di Lumajang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, personel Jatanras telah terjun untuk memburu pelaku yang mencuri motor milik mahasiswa KKN Unej dan UIN KHAS Jember di Lumajang.
“Tim sudah bergerak untuk melacak keberadaan pelaku. Perbantuan personel ini untuk mendukung kinerja jajaran Sat Reskrim Polres Lumajang,” kata Jules, Senin (11/8/2025).
Sepekan belakangan, kasus curanmor menyasar empat motor milik tiga mahasiswa Unej dan satu mahasiswa UIN KHAS Jember yang sedang melaksanakan KKN di Lumajang.
“Tim di lapangan bekerja siang dan malam. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membasmi kejahatan jalanan ini,” katanya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kasudbit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur. Pihaknya kini masih memburu pelaku yang masih berkeliaran.
“Iya ini masih dikejar terus (pelakunya),” kata Jumhur saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Selasa (12/8/2025).
Sebelumnya, Polda Jatim telah mengamankan 12 pelaku curanmor yang beraksi di Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.
Tetapi, pihak kepolisian menduga kuat pelaku yang beraksi kali ini berasal dari sindikat lain.
Akibat dari insiden ini, sebanyak 1.328 mahasiswa dari delapan kampus berbeda yang mengikuti program KKN kolaboratif di Lumajang terpaksa ditarik oleh kampus masing-masing.
Padahal, program KKN tersebut direncanakan baru akan berakhir pada 20 Agustus 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Komisi XI DPR Ajak Rakyat Sukseskan Koperasi Desa: Solusi Praktik Rentenir
Jakarta –
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak masyarakat di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), mensukseskan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Misbakhun menyebut program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut diharapkan bisa membantu perekonomian rakyat.
Hal itu disampaikan menggelar serap aspirasi dalam rangka Reses Persidangan IV DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Balai Desa Wonosari, Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (9/8). Legislator Partai Golkar itu menyebut pemerintah berupaya mempercepat perbaikan ekonomi di desa dengan berbagai program prorakyat, termasuk koperasi.
“Desa adalah ujung tombak perubahan. Dengan koperasi yang dikelola amanah, perekonomian dari tingkat bawah bisa digerakkan dan masyarakat juga belajar mengembangkan usaha,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).
Dia menambahkan, melalui Kopdes Merah Putih, petani maupun pelaku UMKM di desa bakal memperoleh akses pembiayaan yang tidak memberatkan. Dia mengatakan Kopdes Merah Putih menjadi solusi agar masyarakat terhindar dari praktik rentenir.
“Gagasan Presiden Prabowo tentang Kopdes Merah Putih ini merupakan solusi untuk menghindarkan masyarakat dari praktik rentenir,” ujarnya.
Misbakhun menyatakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menginginkan program subsidi itu benar-benar sampai kepada rakyat dan tepat sasaran.
“Kehadiran pemerintah harus benar-benar dirasakan melalui program-program yang pro-rakyat. Berbagai program tersebut merupakan prakarsa Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia,” imbuhnya.
“Hadir di tengah masyarakat bukan sekadar komitmen, melainkan bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” pungkasnya.
(wnv/wnv)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310836/original/029442100_1754796667-Pekan_Wirausaha_Pasuruan_-_Penyerahan_JKP.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bangkit Usai Terdampak PHK, Ratusan Tenaga Kerja Ikuti Pekan Wirausaha – Page 3
Sedangkan, Wakil Bupati Pasuruan H.M. Shobih Asrori menyampaikan harapan besar kepada Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, agar persoalan ketenagakerjaan di wilayahnya dapat mendapat perhatian lebih.
“Kehadiran Menteri Ketenagakerjaan menjadi momen penting memperkuat sinergi dalam penyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Pasuruan. Kami berharap para peserta pelatihan ini nantinya mampu menjadi wirausaha-wirausaha yang sukses, sehingga tidak lagi menjadi korban pengangguran,” ujar Shobih.
Anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurnia, menilai Sampoerna konsisten berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
“Hari ini, kita melihat kolaborasi yang efektif dari Sampoerna dan pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing. Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha seperti yang dilakukan Sampoerna adalah contoh nyata kontribusi sektor swasta dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Indah.
-

Rumah Terduga Pembunuh Bocah 7 Tahun di Pasuruan Dirusak Warga
Jakarta –
Bocah 7 tahun inisial MHM diduga dibunuh oleh tetangganya M Afandi (22) yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Pasuruan, Jawa Timur. Keluarga korban dan sejumlah warga setempat yang marah merusak rumah pelaku.
Dilansir detikJatim, aksi perusakan rumah pelaku ini sempat terekam kamera. Warga yang marah tampak merusak kaca. Sebagian warga juga terlihat masuk dan merusak perabot yang ada di dalam rumah.
Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno membenarkan perusakan rumah pelaku yang diketahui orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu. Aksi tersebut terjadi setelah Sabtu malam tadi.
“Kejadian (perusakan) habis isya. Ada petugas, tapi warga lebih banyak,” kata Joko Suseno, Sabtu (9/8/2025).
Joko menambahkan saat perusakan, rumah pelaku dalam keadaan kosong tak berpenghuni. Sebab selama ini pelaku sehari-hari tinggal sendiri. Pelaku sendiri telah diamankan di Mapolres Pasuruan.
Baca selengkapnya di sini
(lir/lir)
-

Gelar Serap Aspirasi, Misbakhun Paparkan Manfaat Komdes Merah Putih dan Subsidi
Pasuruan: Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak konstituennya di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), menyukseskan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Misbakhun menegaskan koperasi yang menjadi program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut akan berdampak signifikan dalam mengangkat perekonomian di perdesaan.
Misbakhun menyampaikan hal itu saat menggelar serap aspirasi dalam rangka Reses Persidangan IV DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Balai Desa Wonosari, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.
Di hadapan ratusan konstituen yang menghadiri serap aspirasi itu, Misbakhun menyatakan Presiden Prabowo berupaya mempercepat perbaikan ekonomi di desa dengan berbagai program prorakyat, termasuk koperasi.
“Desa adalah ujung tombak perubahan. Dengan koperasi yang dikelola amanah, perekonomian dari tingkat bawah bisa digerakkan dan masyarakat juga belajar mengembangkan usaha,” ujar Misbakhun.
Misbakhun menambahkan dengan keberadaan Kopdes Merah Putih, petani maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa bakal memperoleh akses pembiayaan yang tidak memberatkan.
Selain itu, sebagian keuntungan hasil usaha yang dibiayai Kopdes Merah Putih itu pun dikembalikan lagi ke koperasi demi mengangkat kesejahteraan anggotanya.
“Gagasan Presiden Prabowo tentang Kopdes Merah Putih ini merupakan solusi untuk menghindarkan masyarakat dari praktik rentenir,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Misbakhun juga menjelaskan soal pentingnya subsidi yang harus tepat sasaran. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menuturkan pemerintah mengalokasikan subsidi untuk listrik 450 VA dan elpiji (LPG) 3 kilogram bagi kalangan yang benar-benar membutuhkan.
Misbakhun menyatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang juga ketua umum Partai Golkar menginginkan program subsidi itu benar-benar sampai kepada rakyat dan tepat sasaran.
“Kehadiran pemerintah harus benar-benar dirasakan melalui program-program yang pro-rakyat. Berbagai program tersebut merupakan prakarsa Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia,” kata Misbakhun.
Pasuruan: Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak konstituennya di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), menyukseskan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Misbakhun menegaskan koperasi yang menjadi program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut akan berdampak signifikan dalam mengangkat perekonomian di perdesaan.
Misbakhun menyampaikan hal itu saat menggelar serap aspirasi dalam rangka Reses Persidangan IV DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Balai Desa Wonosari, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.Di hadapan ratusan konstituen yang menghadiri serap aspirasi itu, Misbakhun menyatakan Presiden Prabowo berupaya mempercepat perbaikan ekonomi di desa dengan berbagai program prorakyat, termasuk koperasi.
“Desa adalah ujung tombak perubahan. Dengan koperasi yang dikelola amanah, perekonomian dari tingkat bawah bisa digerakkan dan masyarakat juga belajar mengembangkan usaha,” ujar Misbakhun.
Misbakhun menambahkan dengan keberadaan Kopdes Merah Putih, petani maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa bakal memperoleh akses pembiayaan yang tidak memberatkan.
Selain itu, sebagian keuntungan hasil usaha yang dibiayai Kopdes Merah Putih itu pun dikembalikan lagi ke koperasi demi mengangkat kesejahteraan anggotanya.
“Gagasan Presiden Prabowo tentang Kopdes Merah Putih ini merupakan solusi untuk menghindarkan masyarakat dari praktik rentenir,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Misbakhun juga menjelaskan soal pentingnya subsidi yang harus tepat sasaran. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menuturkan pemerintah mengalokasikan subsidi untuk listrik 450 VA dan elpiji (LPG) 3 kilogram bagi kalangan yang benar-benar membutuhkan.
Misbakhun menyatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang juga ketua umum Partai Golkar menginginkan program subsidi itu benar-benar sampai kepada rakyat dan tepat sasaran.
“Kehadiran pemerintah harus benar-benar dirasakan melalui program-program yang pro-rakyat. Berbagai program tersebut merupakan prakarsa Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia,” kata Misbakhun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FZN)