kab/kota: Pasuruan

  • Polres Pasuruan Ungkap 24 Kasus Narkoba, Amankan 40 Tersangka

    Polres Pasuruan Ungkap 24 Kasus Narkoba, Amankan 40 Tersangka

    Pasuruan (beritajatim.com) – Polres Pasuruan kembali mencatat prestasi besar dalam pemberantasan narkoba di wilayah hukumnya. Dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025, aparat berhasil mengungkap 24 kasus dengan total 40 tersangka.

    Selain menangkap para pelaku, polisi juga menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 213,708 gram dan 12 butir ekstasi. Dari hasil perhitungan, nilai ekonomis barang bukti mencapai lebih dari Rp320 juta.

    “Pengungkapan ini membuktikan komitmen kami untuk terus memerangi peredaran narkoba di Pasuruan. Para pelaku ini menjalankan bisnis narkoba demi keuntungan yang besar,” kata Kasat Narkoba Polres Pasuruan, Iptu Yoyok Hardianto, Rabu (17/9/2025).

    Dari 40 tersangka yang diamankan, seluruhnya merupakan laki-laki dengan peran berbeda dalam jaringan peredaran narkoba. Mereka ditangkap dalam rentang waktu operasi 30 Agustus hingga 10 September 2025.

    Polisi mengungkap, jaringan tersebut juga melakukan tindak pidana pencucian uang dari hasil penjualan narkoba. Aset yang berhasil disita berupa tiga dump truck, satu mobil Daihatsu Terios, satu unit pick up, dua motor, dan perangkat elektronik.

    “Total aset yang berhasil kami amankan nilainya sekitar Rp3 miliar. Penyitaan aset ini kami lakukan agar para bandar tidak bisa menikmati hasil kejahatan,” ujar Yoyok.

    Yoyok menyebutkan, kasus ini merupakan hasil kerja keras penyidik yang menindaklanjuti jaringan narkoba di kampung Wonosoyo. Penyelidikan berlangsung sejak 26 Juli hingga 9 Agustus 2025 sebelum digabung dengan operasi besar.

    Kombespol Robert Da Costa menegaskan bahwa Jawa Timur harus terbebas dari narkoba. “Kami akan terus memburu para bandar hingga ke akar-akarnya, serta memiskinkan mereka dengan penyitaan aset,” tegasnya.

    Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025 menempatkan Polres Pasuruan pada peringkat tiga besar pengungkapan terbanyak di jajaran Polda Jatim. Keberhasilan ini disebut sebagai bukti nyata kerja sama antara aparat dan dukungan masyarakat.

    Para tersangka kini dijerat dengan Pasal 114, Pasal 112, serta Pasal 132 UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. Ancaman hukumannya minimal lima tahun penjara dan maksimal seumur hidup atau hukuman mati. [ada/aje]

  • Polres Pasuruan Bongkar Pencucian Uang Rp3 Miliar dari Bisnis Narkoba di Gempol

    Polres Pasuruan Bongkar Pencucian Uang Rp3 Miliar dari Bisnis Narkoba di Gempol

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Pasuruan mengungkap kasus besar pencucian uang yang berasal dari tindak pidana narkotika. Seorang pria berinisial K (48), warga Kecamatan Gempol, ditangkap setelah terbukti menjalankan bisnis haram sejak 2021 hingga Juli 2025.

    Dari hasil penyelidikan, pelaku diketahui mengalirkan uang hasil penjualan sabu ke berbagai rekening. Sebagian dana digunakan untuk membeli aset bernilai miliaran rupiah.

    “Dari tersangka K, kami menyita aset senilai kurang lebih Rp3 miliar. Ini merupakan salah satu ungkap kasus terbesar di wilayah Pasuruan,” ujar Kasat Narkoba Polres Pasuruan, Iptu Yoyok Hardianto, Rabu (17/9/2025).

    Tersangka diduga sengaja menggunakan identitas orang lain untuk menyamarkan transaksi keuangan. Cara ini dilakukan agar aliran dana tidak terdeteksi sistem perbankan.

    Selama menjalankan bisnis narkotika, K disebut mendapat keuntungan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Hasil tersebut kemudian diputar kembali dalam bentuk kendaraan dan aset lain.

    “Barang bukti yang disita antara lain tiga unit dump truck, satu unit mobil Terios, satu unit pick up, dua sepeda motor, serta peralatan elektronik. Semia aset diamankan sebagai bagian dari proses hukum,” jelas Yoyok.

    Kasus ini berawal dari penyidikan narkoba pada Juli 2025 yang mengaitkan K dengan jaringan peredaran sabu. Dari situ, polisi menemukan adanya tindak pidana pencucian uang yang dilakukan sejak empat tahun terakhir.

    Tersangka diketahui menyimpan, membelanjakan, hingga menyamarkan harta hasil narkotika. Uang tersebut mengalir tidak hanya kepada dirinya, tetapi juga kerabat dan pihak lain.

    “Kami akan terus menelusuri aliran dana ini agar seluruh jaringan yang terlibat bisa terungkap. Jadi jangan tergiur terkait keuntungan instan bisnis seperti ini,” tutur Yoyok.

    Atas perbuatannya, K dijerat UU Tindak Pidana Pencucian Uang dan UU Narkotika. Ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda hingga Rp10 miliar menanti tersangka. [ada/aje]

  • Penyelamatan Sungai Brantas: Aksi Nyata dan Penegakan Hukum Jadi Kunci

    Penyelamatan Sungai Brantas: Aksi Nyata dan Penegakan Hukum Jadi Kunci

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Sungai Brantas, yang menjadi urat nadi kehidupan bagi lebih dari 17 juta penduduk Jawa Timur, kini berada dalam kondisi kritis. Selama satu dekade terakhir, sungai sepanjang 320 kilometer ini tercatat mengalami pencemaran yang sangat parah.

    Ancaman krisis air bersih, kekeringan, hingga banjir sudah di depan mata jika tidak segera ada perbaikan.

    Berdasarkan data penelitian dari Universitas Brawijaya (2012-2021), hampir semua parameter kualitas air Brantas-mulai dari BOD, COD, amonia, hingga coliform-masuk dalam kategori tercemar berat.

    Kondisi ini diperburuk oleh dua faktor utama: deforestasi dan alih fungsi lahan di wilayah hulu, serta limbah industri dan sampah domestik yang mencekik bagian hilir.

    ​Menanggapi situasi mendesak ini, Rapat Kerja Teknis Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas digelar di Sidoarjo pada Selasa (16/9/2025). Forum yang dihadiri 57 peserta dari 16 kabupaten dan 6 kota ini menyepakati perlunya kerangka baru dalam pengelolaan Brantas.

    ​”Rapat koordinasi ini bertujuan menyamakan persepsi dalam pengelolaan DAS Brantas secara kolaboratif, berbasis landscape sampai dengan seascape,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Jawa, Eduward Hutapea.

    ​Pendekatan ini tidak lagi hanya fokus pada hulu ke hilir, tetapi juga mengintegrasikan ekosistem dari pegunungan hingga pesisir dan laut.

    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menambahkan bahwa penyelamatan Brantas harus dilakukan secara utuh. “Tidak mungkin menyelamatkan hilir jika hulu terus dibiarkan rusak. Pendekatan berbasis landscape adalah jawabannya,” tegasnya.

    ​Sebagai proyek percontohan, Kabupaten Pasuruan akan mengolah kotoran ternak, sampah, dan limbah pertanian menjadi biogas agar tidak langsung mencemari sungai.

    ​Forum ini juga menekankan pentingnya sinergi antarsektor. Guru Besar Universitas Brawijaya, Prof. Eko Ganis Sukoharsono, mengapresiasi inisiasi Pusdal LH dan berharap rekomendasi yang diberikan dapat terimplementasi.

    Senada, Dr. Sonny Kristiyanto dari Universitas Airlangga (Unair) menyoroti peran Brantas di hilir yang krusial sebagai sumber air minum.

    ​Namun, semua solusi tidak akan berjalan tanpa aksi nyata dan penegakan hukum yang tegas. Kepala Bidang Wilayah III Pusdal LH Jawa, Gatut Panggah Prasetyo, menyebutkan empat pilar utama yang harus segera dijalankan: Yakni, penanganan lahan kritis untuk memulihkan daya dukung lingkungan, pengelolaan sampah domestik yang lebih kuat, pembinaan sektor industri agar taat regulasi dan penegakan hukum tegas terhadap setiap pelanggaran lingkungan.

    ​”Dengan empat pilar ini, penyelamatan Brantas bisa lebih terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Gatut.

    ​Forum ini memang berhasil merumuskan strategi besar, namun semua pihak sepakat, tanpa eksekusi nyata, Brantas akan tetap terjebak dalam lingkaran pencemaran. Keberanian politik, konsistensi kebijakan, dan penegakan hukum yang tegas adalah kunci utamanya. Sungai Brantas bukan sekadar sungai-ia adalah penentu masa depan ekologi dan sosial Jawa Timur. (tok/ian)

  • Polres Pasuruan Tangkap DPO Pengedar Sabu di Prigen, Total Barang Bukti 15,299 Gram

    Polres Pasuruan Tangkap DPO Pengedar Sabu di Prigen, Total Barang Bukti 15,299 Gram

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satresnarkoba Polres Pasuruan kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika di wilayah hukumnya. Seorang pria berinisial MSD (36), warga Jakarta Timur, ditangkap saat berada di Desa Watuagung, Kecamatan Prigen, Rabu (3/9/2025) dini hari.

    Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebut adanya pengedar sabu di daerah tersebut. Dari hasil penyelidikan, polisi memastikan keberadaan tersangka yang sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).

    “Benar, sekitar pukul 01.00 WIB anggota kami berhasil mengamankan tersangka MSD di lokasi. Tersangka juga merupakan DPO yang selama ini kita cari,” ujar Kasat Narkoba Polres Pasuruan, Iptu Yoyok Hardianto, Rabu (16/9/2025).

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan satu kantong plastik kecil berisi sabu dengan berat 0,054 gram. Selain itu, diamankan pula enam plastik klip kosong, sebuah kotak merah-hitam, dan satu unit handphone.

    Berdasarkan hasil penyidikan, MSD mengaku telah delapan bulan mengedarkan sabu di wilayah Pasuruan. Barang haram tersebut ia peroleh dari seseorang bernama Helos yang kini masih buron.

    “Tersangka mendapat sabu dari DPO Helos dengan sistem ranjau di daerah Nogosari, Pandaan,” jelas Yoyok. Menurutnya, pola distribusi ini membuat pengedar lebih sulit dilacak.

    Tak hanya itu, MSD juga diketahui pernah terlibat dalam kasus narkoba sebelumnya. Pada Juli 2025 lalu, polisi menyita 15,245 gram sabu yang ternyata miliknya meski ia sempat melarikan diri saat penggerebekan.

    Dengan penangkapan kali ini, total barang bukti sabu yang berhasil diamankan dari MSD mencapai 15,299 gram. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya peredaran narkotika yang dijalankan tersangka.

    “Motif tersangka jelas, yakni mencari keuntungan Rp300 ribu per gram serta bisa menggunakan sabu secara gratis,” tegas Iptu Yoyok. Polisi memastikan akan terus mengembangkan kasus ini untuk menangkap jaringan di atasnya.

    MSD kini dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Ancaman hukumannya minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman seumur hidup atau mati,” pungkas Yoyok. (ada/ted)

  • Guru di Pasuruan Sudah Pelatihan Smartboard, tetapi Barangnya Masih Menunggu
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Guru di Pasuruan Sudah Pelatihan Smartboard, tetapi Barangnya Masih Menunggu Surabaya 16 September 2025

    Guru di Pasuruan Sudah Pelatihan Smartboard, tetapi Barangnya Masih Menunggu
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Program dukungan digitalisasi dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan pemberian papan pintar atau
    smartboard
    belum diterima di Kota Pasuruan.
    Namun, guru yang akan dibekali
    smartboard
    sudah mengikuti pelatihan pada bulan Juli 2025 lalu.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Lucky Danardono menyampaikan bahwa program dukungan pelajar dan digitalisasi berupa 1 unit
    smartboard
    dan laptop belum diterima.
    Pelatihan bagi penanggung jawab pada program digital juga sudah disiapkan.
    “Dari laporan yang saya terima, Kota Pasuruan rencananya dapat 1 paket
    smartboard
    dari Kemendikdasmen di SMP Negeri 1 Pasuruan. Namun, hingga saat ini kami belum menerima itu (smartboard),” ujarnya, Selasa (16/09/2025).
    Lebih lanjut, Lucky menyampaikan, salah satu guru di SMP Negeri 1 Pasuruan sudah mengikuti pelatihan untuk mengoperasionalkan
    smartboard
    , termasuk saat menyimpan dan memaksimalkan manfaat dari papan pintar tersebut.
    Terpisah, Kurnia, salah satu guru SMP Negeri 1 Pasuruan, mengungkapkan bahwa dirinya sudah mendapatkan materi pembekalan untuk mengoperasionalkan
    smartboard
    di Surabaya pada bulan Juli 2025 lalu.
    “Saat pelatihan dan pembekalan, smartboard hampir sama seperti kita memegang HP. Jadi, lebih fleksibel bisa menyajikan teks, gambar, video, gamifikasi, hingga
    augmented reality
    ,” ujarnya.
    Kurnia juga menjelaskan bahwa distribusi unit
    smartboard
    awalnya dijanjikan akan diterima pada bulan Agustus 2025.
    Namun, hingga September 2025 ini, belum diterima.
    Program pemerintah dalam rangka implementasi digitalisasi seperti ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025.
    Pada Hari Pendidikan Nasional, Presiden Prabowo Subianto menargetkan setiap sekolah memperoleh
    smartboard.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Kantor KUD Beji di Pasuruan, Diduga Bermula dari Pembakaran Sampah

    Kebakaran Kantor KUD Beji di Pasuruan, Diduga Bermula dari Pembakaran Sampah

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa kebakaran melanda kantor KUD Beji di Dusun Luwung, Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/9/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Kobaran api yang membesar membuat warga panik dan berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya sebelum bantuan datang.

    Saksi mata, Nur Cholis, menyebut api pertama kali terlihat dari bagian belakang kantor KUD. “Saya lihat api sudah cukup besar di bagian belakang gedung. Saat itu saya langsung menghubungi Imam Multahid dan Ali Ridwan,” ujarnya. Ia menambahkan, angin kencang membuat api cepat menjalar ke bangunan utama.

    Warga kemudian melapor ke Polsek Beji dan memanggil petugas pemadam kebakaran. Kapolsek Beji bersama tim pemadam tiba tidak lama setelah laporan diterima. Pemadaman berlangsung sulit karena sebagian bangunan terbuat dari material mudah terbakar.

    “Alhamdulillah, sekitar pukul 04.00 WIB api berhasil dipadamkan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno.

    Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga dipicu dari aktivitas pembakaran sampah yang tidak diawasi di area belakang kantor.

    “Kami menduga sumber api dari pembakaran sampah yang tidak diawasi. Karena kondisi angin, percikan api menyambar ke gedung,” ujar Joko. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan pembakaran di lingkungan terbuka.

    Meski tidak menelan korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai Rp50 hingga Rp100 juta. Ia menegaskan bahwa penyelidikan lanjutan akan terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.

    “Kerugian meliputi bangunan kantor dan sejumlah dokumen penting yang ikut terbakar. Kami masih mendata secara detail kerusakan yang ada,” tutur Joko. [ada/beq]

  • Mas Rusdi Tekankan Kebersihan dan Ketertiban Pasar Wisata Cheng Hoo Pasuruan

    Mas Rusdi Tekankan Kebersihan dan Ketertiban Pasar Wisata Cheng Hoo Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menegaskan pentingnya menjaga standar kebersihan dan kenyamanan di Pasar Wisata Cheng Hoo Pandaan Kabupaten Pasuruan.

    Hal itu ia sampaikan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pada Senin (15/9/2025).

    Dalam kunjungannya, Rusdi menemukan sejumlah hal yang masih perlu dibenahi, terutama soal kebersihan lingkungan pasar. Ia menilai, kondisi tersebut berpotensi mengurangi minat pengunjung.

    “Saya lihat kamar mandi sudah cukup terawat, tapi kawasan pasar masih banyak sampah yang berserakan,” ujar Rusdi. Menurutnya, hal ini harus segera ditangani agar tidak merusak citra pasar wisata.

    Bupati yang akrab disapa Mas Rusdi itu menambahkan, popularitas Pasar Wisata Cheng Hoo sudah dikenal luas hingga luar daerah. Ia tidak ingin kesan pengunjung menjadi buruk hanya karena kurangnya pengelolaan kebersihan.

    “Banyak orang dari luar Pasuruan datang untuk membeli oleh-oleh di sini. Karena itu, menjaga kesan positif pengunjung menjadi hal yang wajib,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa promosi terbaik adalah pengalaman langsung wisatawan.

    Selain kebersihan, Rusdi juga menyoroti ketertiban para pedagang di area pasar. Ia mengingatkan bahwa semua penyewa kios memiliki hak dan kewajiban yang sama.

    “Mulai tahun ini pengelolaan pasar harus lebih tertib. Kami tidak ingin ada perbedaan perlakuan di antara pedagang,” jelasnya. Menurutnya, ketertiban adalah syarat utama sebelum revitalisasi dilakukan.

    Rusdi menegaskan, Pasar Wisata Cheng Hoo termasuk dalam proyek revitalisasi besar-besaran yang akan segera digarap. Ia ingin penataan dilakukan secara bertahap sebelum program pembangunan dimulai.

    “Ada beberapa kios yang tidak representatif dan akan dievaluasi. Tahun depan revitalisasi sudah berjalan karena DED sekarang sedang disiapkan,” kata Rusdi. Ia berjanji akan melakukan sidak lanjutan pekan depan.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, Mita Kristiani, menyatakan siap menjalankan arahan Bupati. “Kami akan menata ulang parkiran, kios, hingga arus wisatawan sesuai instruksi beliau,” tuturnya. (ada/ted)

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jatim-BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Stasiun Juanda telah memberikan peringatan bahwa mulai tanggal 12 sampai 17 September 2025 akan terjadi potensi cuaca ekstrem. Yakni, hujan intensitas sedang hingga deras.

    “Maka telah dilakukan koordinasi antara Gubernur Jatim dan Kepala BNPB. Sehingga, hasilnya adalah akan dilaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Timur mengingat adanya potensi cuaca ekstrem terjadi hujan intensitas sedang hingga deras. Pos operasi sejak tanggal 12 September itu ada di Lanudal Base Ops Juanda menggunakan anggaran APBN BNPB,” kata Sekretaris BPBD Jatim yang juga Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Senin (15/9/2025).

    Posko OMC ada di Lanudal Base Ops Juanda ini dalam rangka penanganan darurat Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jatim Tahun 2025.

    Bencana Hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es ini melanda 22 dilayah di Jatim.

    Dalam rilis BMKG Stasiun Juanda, ada 22 kabupaten/kota yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Daerah-daerah itu yakni di Bondowoso, Jember, Kabupaten Kediri, Jombang, Kota Malang.

    Kemudian Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    Pantauan beritajatim.com di Posko OMC, sejumlah pihak dari BNPB, BMKG Stasiun Juanda, BPBD Jatim, Alkonost (operator penerbangan) dan Puspenerbal sedang menggelar rapat evaluasi pelaksanaan OMC yang sudah dilakukan tiga kali sejak Sabtu (13/9/2025). Yakni, pertama dilakukan di Mojokerto, Tuban, dan Bojonegoro. Kemudian, kedua dilakukan di perairan timur dan selatan Banyuwangi serta ketiga di Tuban dan Lamongan. [tok/aje]

  • Tol Ini Bakal Pangkas Waktu Tempuh Probolinggo-Banyuwangi Jadi 2 Jam

    Tol Ini Bakal Pangkas Waktu Tempuh Probolinggo-Banyuwangi Jadi 2 Jam

    Jakarta

    Pemerintah tengah mendorong percepatan penyelesaian dari pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) mulai dari Gending hingga Besuki sepanjang 49,68 kilometer. Ditargetkan proyek yang menjadi bagian dari ruas terakhir Jaringan Tol Trans Jawa (JTTJ) ini rampung akhir tahun 2025.

    Proyek Tol Probowangi menjadi pondasi penting bagi konektivitas Jawa Timur. Keberadaan ruas tol ini mempercepat mobilitas masyarakat dan logistik, sekaligus mendorong pariwisata dan rantai pasok. Tol ini juga akan menghadirkan waktu tempuh lebih singkat.

    Setelah proyek ini rampung, Probolinggo-Besuki dari yang awalnya membutuhkan waktu 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam. Waktu tempuh Probolinggo-Banyuwangi juga dipersingkat dari 5 jam melalui jalan arteri menjadi hanya 2 jam.

    Melansir unggahan pada Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU @pupr_bpjt, Sabtu (13/9/2025), Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dirancang sepanjang 175,46 km, menghubungkan Probolinggo hingga Banyuwangi. Pembangunan tol ini dibagi ke dalam 2 tahap konstruksi.

    Pada Tahap I, konstruksi mencakup 49,68 km (Seksi 1-3) yang akan menghubungkan Probolinggo ke Besuki, menjadi pondasi penting bagi konektivitas Jawa Timur. Sedangkan pada Tahap II, konstruksi sepanjang 128,78 km (Seksi 4-7)dari Besuki hingga Ketapang.

    Pembangunan Tahap I saat ini masih terus berjalan, sedangkan Tahap II masih dalam tahap perencanaan. Pembangunan Tahap I antara lain Seksi 1.1 (Gending-Suko) dengan progres 90,49%.

    Kemudian ada pembangunan Seksi 1.2 (Suko-Kraksaan) dengan progres 90,49%, Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) dengan progres 100%, Seksi 3.1 (Paiton-Banyuglugur) dengan progres 77,85%, serta yang terakhir Seksi 3.2 (Banyuglugur-Besuki) dengan progres 77,85%.

    Tol Probolinggo-Banyuwangi mengusung konsep ramah lingkungan dengan Hybrid Wind Tree, inovasi energi terbarukan untuk efisiensi energi. Selain itu, tol ini juga berhasil mencatatkan Rekor MURI, sebagai bukti pencapaian monumental dalam pembangunan infrastruktur nasional.

    Tol Probolinggo-Banyuwangi akan menjadi ruas tol terpanjang di Jawa Timur, sekaligus katalisator pengembangan kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo). Dengan hadirnya tol ini, konektivitas wilayah meningkat, ekonomi lokal tumbuh, dan masyarakat mendapatkan alternatif transportasi yang lebih cepat, nyaman, dan efisien.

    (shc/hns)

  • Downhill Urban 2025 di Pasuruan, Andy Prayoga Kuasai Seeding Run di Desa Ngadiwono

    Downhill Urban 2025 di Pasuruan, Andy Prayoga Kuasai Seeding Run di Desa Ngadiwono

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (13/9/2025), mendadak berubah menjadi arena balap penuh adrenalin. Ratusan warga tampak antusias menyaksikan pebalap downhill terbaik nasional meluncur di lintasan urban sepanjang 1,1 kilometer.

    Event bergengsi 76 Indonesian Downhill (IDH) URBAN 2025 ini menghadirkan 12 kelas, mulai kategori Men Elite, Women Open, hingga berbagai kelompok umur dan master. Atmosfer sportainment begitu terasa karena lomba tidak hanya menguji kecepatan, tetapi juga menyuguhkan hiburan bagi masyarakat.

    Di kelas utama Men Elite, Andy Prayoga tampil gemilang dengan catatan waktu 1 menit 53,175 detik. Catatan ini menempatkannya di posisi hot seat sekaligus menjadikannya start terakhir pada babak final.

    “Dari awal saya coba main rapi, alhamdulillah hasilnya baik. Besok saya akan lebih maksimalkan lagi agar bisa juara,” ujar Andy usai lomba.

    Persaingan di kelas Men Elite begitu ketat. Agung Prio Apriliano dari D-One Factory Team hanya terpaut satu detik, sedangkan Hildan Afosma dari Tim Katana finis di posisi ketiga.

    Meski baru pulih dari cedera pasca crash di seri Yogyakarta bulan lalu, Andy tetap tampil percaya diri. Ia mengaku terkesan dengan karakteristik trek urban downhill yang melewati rumah warga namun tetap menantang.

    “Atmosfernya berbeda sekali, karena ada penonton yang langsung memberi dukungan di sepanjang jalur. Ini menambah motivasi kami sebagai rider,” imbuh Andy.

    Tak kalah seru, kelas Men Junior melahirkan juara baru. M. Bagus Refansha dari Jam Cycle Boistois mencatat waktu 2 menit 1,012 detik, unggul tipis dari pesaing terdekatnya.

    Event Director 76 IDH URBAN, Aditya Nugraha, menyebut penyelenggaraan kali ini sesuai konsep sportainment. “Lomba tidak hanya kompetisi, tapi juga hiburan yang mendekatkan olahraga ekstrem kepada masyarakat,” jelasnya.

    Sebagai tambahan, panitia juga menggelar jump contest yang memicu tepuk tangan meriah dari penonton. Aksi-aksi spektakuler para rider menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Desa Ngadiwono.

    Aditya menegaskan, antusiasme masyarakat sangat positif dan banyak rider lokal Pasuruan ikut ambil bagian. “Kami berharap event ini bisa memberi dampak baik bagi prestasi downhill Indonesia ke depan,” tutupnya. (ada/ian)