kab/kota: Pasuruan

  • Mayat Membusuk Ditemukan di Lereng Gunung Arjuno, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

    Mayat Membusuk Ditemukan di Lereng Gunung Arjuno, Polisi Selidiki Identitas dan Penyebab Kematian

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, digegerkan dengan penemuan mayat pria di lereng Gunung Arjuno pada Sabtu (20/9/2025). Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk dengan bagian kepala hanya menyisakan tengkorak.

    Penemuan bermula ketika Parjo (65), warga setempat, tengah mencari kopi di kawasan hutan. Ia mencium bau menyengat yang membuatnya curiga, lalu menelusuri semak-semak hingga menemukan sesosok mayat membusuk. Penemuan itu segera dilaporkan kepada Karyadi (54), petugas pos pendakian Gunung Arjuno, yang kemudian meneruskannya ke Polsek Purwodadi.

    “Ketika diperiksa, kondisi mayat memang mengenaskan. Bagian kepalanya tinggal tengkorak. Laporan langsung kami teruskan ke tim kepolisian,” jelas Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, Senin (22/9/2025).

    Petugas gabungan diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Karena medan curam, proses evakuasi memakan waktu hampir dua jam. Sekitar pukul 14.50 WIB, jenazah tiba di parkiran Ontobugo, Desa Tambaksari, lalu dibawa dengan mobil patroli menuju rumah sakit.

    Tim Inafis Polres Pasuruan menangani jenazah dan membawanya ke RS Pusdik Brimob untuk proses otopsi. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan penyebab kematian sekaligus identitas korban.

    Menurut Joko, di lokasi kejadian ditemukan identitas yang mengarah pada warga Watukosek, Kecamatan Gempol. “Namun kami belum bisa memastikan apakah identitas tersebut milik korban atau bukan,” terangnya.

    Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil otopsi guna mengungkap penyebab kematian dan memastikan identitas korban. “Kami dalami dulu hasil pemeriksaan medis sebelum menyimpulkan penyebab kematian,” pungkas Joko. [ada/beq]

  • Gelar Dikpol, Demokrat Jatim Kobarkan Semangat Ulangi Kejayaan Era SBY

    Gelar Dikpol, Demokrat Jatim Kobarkan Semangat Ulangi Kejayaan Era SBY

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Demokrat Jawa Timur menggelar Pendidikan Politik (Dikpol) di Bromo Park Hotel, Kota Probolinggo, pada Minggu (21/9/2025). Acara ini dihadiri sekitar 200 kader dari DPC, PAC, hingga ranting se-Kota dan Kabupaten Probolinggo, menandai keseriusan Demokrat dalam menata kekuatan politik menuju Pemilu 2029.

    ​Sejumlah petinggi DPD Demokrat Jatim hadir dalam acara tersebut, antara lain Bendahara dr. Agung Mulyono, Plt Sekretaris Mugiyanto, Ketua BPOKK Nur Muhyidin, dan Kepala Badan Saksi Junaidi. Kehadiran mereka menegaskan komitmen DPD untuk memperkuat konsolidasi hingga ke tingkat akar rumput.

    ​Sebagai wujud rasa syukur, pengurus DPD Demokrat Jatim juga memberikan santunan kepada 24 anak yatim, bertepatan dengan HUT ke-24 Partai Demokrat.

    ​Dalam sambutannya, dr. Agung Mulyono, yang mewakili Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak, menyampaikan salam dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia mengingatkan para kader untuk memegang teguh konsep dua “M”: Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari hari ini.

    ​”Demi kejayaan Partai Demokrat, kita harus mulai dengan dua M. Pertemuan hari ini menjadi awal. Setelah pulang, niatkan diri dengan dua M tadi. Kita fokus di daerah yang belum punya kursi DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota,” ujar Agung.

    ​Anggota DPRD Jatim tiga periode itu menegaskan, semangat ini harus diikuti dengan pembenahan struktur dan penggerakan jaringan agar Demokrat semakin solid. Partai akan memprioritaskan daerah yang belum memiliki kursi legislatif, seperti Probolinggo, Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Jember.

    ​”Yang kosong kita dahulukan. Jangan kerja SKS (Sistem Kebut Semalam), tapi mulai dari sekarang,” tegasnya.

    ​Agung juga mengajak para kader untuk menjadikan kemenangan Pemilu 2009 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai inspirasi. “Kita ingin mengulang kejayaan Partai Demokrat pada 2009. Menduduki Ketua DPR RI dan Ketua DPRD Jatim, kita ingin mengulangnya di tahun 2029 nanti,” tambahnya penuh optimisme.

    ​Plt Sekretaris DPD Demokrat Jatim Mugiyanto menjelaskan, Dikpol ini juga menjadi ajang persiapan penguatan struktur organisasi partai di wilayah yang masih kosong kursi. “Pembenahan struktur kita pacu dan dilengkapi. Targetnya di 2029, semua tingkatan bisa mendapatkan kursi,” jelasnya.

    ​Senada dengan Mugiyanto, Ketua BPOKK Demokrat Jatim Nur Muhyidin menegaskan bahwa kunci kemenangan adalah memperkuat basis partai di tingkat desa. Ia juga memaparkan pembaruan sistem saksi. “Rekening saksi kini menjadi syarat bagi calon saksi. Pembayaran honor pun langsung ke rekening masing-masing, sehingga lebih transparan dan akuntabel,” ungkapnya. [tok/aje]

  • Beda Suara dengan DPW, 5 DPC Jatim Tetap Setia Dukung Mardiono jadi Caketum di Muktamar X PPP – Page 3

    Beda Suara dengan DPW, 5 DPC Jatim Tetap Setia Dukung Mardiono jadi Caketum di Muktamar X PPP – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur diwarnai perbedaan suara.

    Alasannya, karena tidak semua dewan pimpinan cabang atau DPC PPP di Jawa Timur (Jatim) mendukung Agus Suparwanto sebagai calon ketua umum (caketum) PPP untuk Muktamar X.

    Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab menyebut, ada lima Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang tidak ikut suara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).

    Kelima DPC tersebut adalah Lamongan, Bangkalan, Pasuruan, Madiun, dan Pacitan tetap dukung Mardiono di Muktamar X PPP.

    Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC PPP Bangkalan, Nurhasan menegaskan dukungan terhadap Mardiono sudah melalui pertimbangan matang dan tidak akan berubah meski berbeda suara dengan DPW.

    “Kami punya ijtihad sendiri. Keputusan ini lahir dari keyakinan kami masing-masing. Kami sudah cocok dengan Pak Mardiono dalam kondisi apa pun. Tidak bisa dirayu-rayu. Yang penting keputusan kami tetap,” ujar Nurhasan dalam keterangan tertulis diterima, Minggu (21/9/2025).

    Nurhasan dan para pengurus DPC yang mendukung Mardiono memastikan tidak ambil pusing dan menyatakan perbedaan suara adalah dinamika demokrasi jelang muktamar partai.

    “Biasa saja. Yang penting keputusan kami tidak berubah, tetap mendukung Pak Mardiono,” tegas Nurhasan.

    Sebagai informasi, Muktamar PPP rencananya akan digelar di Jakarta pada 27-29 September 2025.

     

    Kesal karena aksinya tak ditanggapi oleh Plt Ketua Umum PPP, Mardiono, puluhan kader PPP asal Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan aksi pembakaran terhadap seragam partai berlambang Ka’bah di halaman kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Menteng, Jak…

  • Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Pasuruan (beritajatim.com) – Festival Jalur Rempah yang digelar di Tengger Culture Center, Tosari, menghadirkan beragam kesenian tradisional. Acara tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat sekaligus menjadi ajang kebanggaan Kabupaten Pasuruan.

    Dalam pagelaran itu, berbagai seni budaya tampil memukau, mulai dari seni terbang, ketipung, slompret, hingga pencak kembangan. Tak ketinggalan jaran kencak Tengger, bantengan, dan fashion batik khas Pasuruan ikut memeriahkan panggung.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Rusdi Sutejo, mengaku terpesona dengan penampilan para peserta. Ia menyebut festival ini menunjukkan betapa kayanya khazanah budaya bangsa.

    “Festival Jalur Rempah ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa,” kata Merita.

    Menurutnya, setiap tampilan membawa pesan mendalam tentang identitas masyarakat lokal. Ia pun menilai seni tradisional akan selalu relevan meski zaman terus berubah.

    “Contohnya batik dengan sentuhan modern, bisa tampil elegan dan berkelas tanpa meninggalkan akar budaya,” jelasnya.

    Merita menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Ia menilai jika tidak dilestarikan, lambat laun seni tradisional bisa hilang.

    “Semua ini adalah identitas yang harus kita jaga bersama agar tidak tergerus perkembangan zaman,” tegasnya.

    Lebih jauh, ia berharap festival ini mampu memotivasi generasi muda untuk bangga dengan budaya daerah. Menurutnya, rasa cinta tersebut juga bisa mendorong lahirnya peluang ekonomi kreatif.

    “Semoga anak-anak muda makin mencintai produk lokal dan memanfaatkannya untuk membuka usaha kreatif, khususnya di bidang fashion,” ujarnya penuh harap.

    Festival Jalur Rempah di Tosari pun menjadi bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi ruang inspirasi. Tidak hanya sebagai hiburan, namun juga sebagai sumber kebanggaan dan daya tarik Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]

  • Bupati Warsubi Apresiasi Capaian Kafilah Jombang Peringkat 7 di MTQ Jatim 2025

    Bupati Warsubi Apresiasi Capaian Kafilah Jombang Peringkat 7 di MTQ Jatim 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Jombang mencatatkan prestasi gemilang pada MTQ Ke-31 tingkat Provinsi Jawa Timur, yang digelar pada 11–20 September 2025 di Kabupaten Jember.

    Kabupaten Jombang berhasil meraih peringkat ke-7, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berada di peringkat ke-11 pada MTQ Ke-30 di Kabupaten Pasuruan.

    Dengan total skor 67 poin, Jombang tampil sebagai salah satu dari 10 besar peserta terbaik dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Capaian ini tak lepas dari hasil kerja keras para peserta, pelatih, dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembinaan.

    Prestasi ini juga dibuktikan dengan tiga juara pertama yang diraih oleh peserta dari Jombang, yang turut menyumbang poin tertinggi. Bupati Jombang, Warsubi, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut.

    “Alhamdulillah, Selamat kepada Kafilah MTQ Kabupaten Jombang. Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak, mulai dari para peserta, pembina, hingga seluruh pendukung. Peningkatan peringkat dari 11 ke 7 adalah bukti nyata bahwa pembinaan Alquran di Jombang semakin maju,” ujar Bupati Warsubi, Sabtu (20/9/2025).

    Bupati juga berharap agar prestasi ini tidak hanya menjadi pencapaian sesaat, tetapi juga memotivasi generasi muda untuk terus mendalami dan mencintai Alquran.

    “Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan mendalami Alquran, serta mempertahankan tradisi positif ini di masa depan. MTQ mendatang Jombang harus lebih baik lagi,” pungkasnya. [suf]

    Berikut adalah rincian prestasi yang menyumbang total 67 poin bagi Kabupaten Jombang:

    Juara 1:
    Mujawwad Putri (9 poin)
    Hafalan 5 Juz Putra (9 poin)
    Hafalan 30 Juz Putri (9 poin)

    Juara 2:
    MTQ Anak Putra (7 poin)
    Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Putra (7 poin)

    Juara 3:
    MTQ Remaja (5 poin)
    Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Putri (5 poin)

    Juara Harapan 1:
    Tunanetra (3 poin)
    Murattal Dewasa (3 poin)
    Hafalan 5 Juz Putri (3 poin)

    Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) (3 poin)

    Juara Harapan 2:
    Murattal Remaja Putra (2 poin)
    Hafalan 10 Juz Putri (2 poin)

  • Paralayang Dilarang di Bromo, Pelanggar Bisa Kena Sanksi Adat Tengger

    Paralayang Dilarang di Bromo, Pelanggar Bisa Kena Sanksi Adat Tengger

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aktivitas paralayang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi dinyatakan terlarang. Balai Besar TNBTS menegaskan, siapa pun yang melanggar berpotensi dikenai sanksi adat oleh masyarakat Tengger.

    Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyampaikan klarifikasi usai beredarnya video paralayang di media sosial. Hasil penelusuran menunjukkan, rekaman itu diambil pada 30 Juli 2025 di area Lemah Pasar.

    “Berdasarkan keterangan saksi, lokasi video berada di Lemah Pasar. Namun hingga kini, identitas wisatawan yang melakukan aksi itu belum diketahui,” kata Rudi dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025).

    Rudi menegaskan, seluruh aktivitas olahraga udara seperti paralayang maupun aeromodeling tidak diperbolehkan di kawasan Bromo. Larangan tersebut bukan hanya soal konservasi, tetapi juga penghormatan terhadap kesakralan wilayah adat Tengger.

    “Bromo bukan hanya destinasi wisata, tapi juga kawasan sakral bagi masyarakat Tengger. Karena itu, tindakan semacam ini jelas dianggap melanggar nilai adat,” tegasnya.

    Larangan itu juga diperkuat oleh Surat Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger Nomor 295/Perm/PDP-Tengger/X/2024 yang dikeluarkan pada 24 Oktober 2024. Dalam surat tersebut ditegaskan, seluruh kawasan Bromo memiliki nilai sakral yang wajib dijaga.

    Jika terjadi pelanggaran, masyarakat adat berhak menjatuhkan sanksi. Hukuman bisa berupa ritual pembersihan kawasan, sanksi fisik sesuai pelanggaran, hingga sanksi sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat.

    “Ini bukan hanya aturan konservasi, tapi juga aturan adat. Jadi konsekuensinya tidak main-main,” tambah Rudi.

    Pihaknya mengimbau wisatawan maupun pelaku usaha pariwisata agar mematuhi ketentuan yang berlaku. Menurutnya, menjaga Bromo tidak hanya berarti melestarikan alam, tetapi juga menghormati nilai budaya masyarakat Tengger.

    “Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Mari bersama-sama menjaga kelestarian Bromo sekaligus menghormati nilai budaya Tengger,” tutupnya. [ada/beq]

  • Rayakan Hari Jadi ke-1096, Pemkab Pasuruan Usung Semangat Bangkit dan Sinergi

    Rayakan Hari Jadi ke-1096, Pemkab Pasuruan Usung Semangat Bangkit dan Sinergi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kabupaten Pasuruan memperingati hari jadinya yang ke-1096 pada Kamis (18/9/2025) dengan menggelar upacara di Halaman Dinas Pendidikan. Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo memimpin langsung jalannya peringatan yang berlangsung sederhana namun khidmat.

    Acara dihadiri Wakil Bupati Shobih Asrori, Sekda Yudha Triwidya Sasongko, jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK Mela Rusdi Sutejo, serta undangan dari berbagai elemen masyarakat.

    Dalam sambutannya, Bupati Rusdi menegaskan makna tema peringatan tahun ini, “Pasuruan Bangkit, Bersama Kita Bisa”, yang menurutnya menjadi cerminan optimisme setelah Pasuruan melewati banyak tantangan.

    “Kebangkitan hanya bisa tercapai dengan kolaborasi. Semua elemen, mulai pemerintah, dunia usaha, masyarakat, hingga media harus bekerja bersama,” ujarnya.

    Bupati Rusdi menyebutkan, sinergi lintas sektor akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ia optimistis kesejahteraan masyarakat dapat meningkat bila kerja sama dijalankan secara inklusif.

    “Kolaborasi penthahelix adalah pendekatan yang harus kita jalankan. Dengan begitu, inovasi dan kebijakan dapat terwujud secara nyata,” lanjutnya.

    Sebagai momentum promosi daerah, Pemkab Pasuruan menetapkan bulan September sebagai Bulan Berkunjung ke Pasuruan. Bupati Rusdi berharap langkah ini mampu mengenalkan produk unggulan, destinasi wisata, serta situasi daerah yang aman kepada masyarakat luas.

    “Kita punya produk unggulan, destinasi wisata, serta kondisi wilayah yang aman. Semua ini harus kita kenalkan kepada masyarakat luas,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rusdi juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas dan ketenangan di tengah masyarakat agar iklim investasi tumbuh positif.

    “Pasuruan harus jadi rumah yang nyaman. Jika suasana aman, maka investasi tumbuh dan perekonomian rakyat ikut berkembang,” katanya.

    Peringatan hari jadi juga ditandai dengan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada para pegawai. Salah satunya Sekda Yudha Triwidya Sasongko yang menerima penghargaan atas pengabdiannya selama 30 tahun di Pemkab Pasuruan. [ada/beq]

  • Rayakan Hari Jadi ke-1096, Pemkab Pasuruan Usung Semangat Bangkit dan Sinergi

    Rayakan Hari Jadi ke-1096, Pemkab Pasuruan Usung Semangat Bangkit dan Sinergi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kabupaten Pasuruan memperingati hari jadinya yang ke-1096 pada Kamis (18/9/2025) dengan menggelar upacara di Halaman Dinas Pendidikan. Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo memimpin langsung jalannya peringatan yang berlangsung sederhana namun khidmat.

    Acara dihadiri Wakil Bupati Shobih Asrori, Sekda Yudha Triwidya Sasongko, jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK Mela Rusdi Sutejo, serta undangan dari berbagai elemen masyarakat.

    Dalam sambutannya, Bupati Rusdi menegaskan makna tema peringatan tahun ini, “Pasuruan Bangkit, Bersama Kita Bisa”, yang menurutnya menjadi cerminan optimisme setelah Pasuruan melewati banyak tantangan.

    “Kebangkitan hanya bisa tercapai dengan kolaborasi. Semua elemen, mulai pemerintah, dunia usaha, masyarakat, hingga media harus bekerja bersama,” ujarnya.

    Bupati Rusdi menyebutkan, sinergi lintas sektor akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ia optimistis kesejahteraan masyarakat dapat meningkat bila kerja sama dijalankan secara inklusif.

    “Kolaborasi penthahelix adalah pendekatan yang harus kita jalankan. Dengan begitu, inovasi dan kebijakan dapat terwujud secara nyata,” lanjutnya.

    Sebagai momentum promosi daerah, Pemkab Pasuruan menetapkan bulan September sebagai Bulan Berkunjung ke Pasuruan. Bupati Rusdi berharap langkah ini mampu mengenalkan produk unggulan, destinasi wisata, serta situasi daerah yang aman kepada masyarakat luas.

    “Kita punya produk unggulan, destinasi wisata, serta kondisi wilayah yang aman. Semua ini harus kita kenalkan kepada masyarakat luas,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rusdi juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas dan ketenangan di tengah masyarakat agar iklim investasi tumbuh positif.

    “Pasuruan harus jadi rumah yang nyaman. Jika suasana aman, maka investasi tumbuh dan perekonomian rakyat ikut berkembang,” katanya.

    Peringatan hari jadi juga ditandai dengan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada para pegawai. Salah satunya Sekda Yudha Triwidya Sasongko yang menerima penghargaan atas pengabdiannya selama 30 tahun di Pemkab Pasuruan. [ada/beq]

  • Alokasi Anggaran Rumah Dinas Pimpinan DPRD Pasuruan Rp10 M Masuk APBD 2026

    Alokasi Anggaran Rumah Dinas Pimpinan DPRD Pasuruan Rp10 M Masuk APBD 2026

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hingga kini unsur pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan belum memiliki rumah dinas. Rencana pembangunan fasilitas tersebut diproyeksikan masuk dalam APBD 2026 dengan nilai anggaran sekitar Rp10 miliar. Lokasi pembangunan disiapkan di sisi timur kompleks kantor DPRD Kabupaten Pasuruan.

    “Perencanaan sudah selesai, tinggal diajukan dalam APBD 2026. Estimasi anggaran Rp10 miliar untuk empat unit rumah, sehingga masing-masing sekitar Rp2,5 miliar,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, Kamis (18/9/2025).

    Meski sudah direncanakan, pelaksanaan proyek tetap menunggu kondisi keuangan daerah. Pemkab menegaskan tidak akan memaksakan jika kemampuan anggaran tidak memungkinkan.

    “Kita realistis, karena 70 persen APBD masih bergantung transfer pusat. Semua juga menunggu prioritas bupati dalam menentukan arah belanja daerah,” tambah Samsul.

    Untuk memperkuat landasan kebijakan, pemkab akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Pertemuan akan membahas aturan teknis anggaran tahun 2026, termasuk soal ukuran rumah dinas. Sesuai regulasi, rumah jabatan ketua DPRD maksimal seluas 300 meter persegi, sedangkan wakil ketua 250 meter persegi.

    “Ketentuan itu jelas di Permendagri Nomor 7 Tahun 2006 dan PP Nomor 18 Tahun 2017. Jadi pembangunan tetap mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.

    Diketahui, rumah dinas lama DPRD yang berada di wilayah kota sudah lama dikembalikan ke pemkab. Saat ini bangunan tersebut ditempati oleh sekretaris daerah. [ada/beq]

  • Pencurian Motor di Pasuruan Berakhir Tragis, Pelaku Tewas Akibat Bondet Meledak

    Pencurian Motor di Pasuruan Berakhir Tragis, Pelaku Tewas Akibat Bondet Meledak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aksi pencurian sepeda motor di halaman parkir sebuah koperasi di Desa Kebonrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, berakhir tragis pada Rabu (17/9/2025). Dua pelaku berhasil ditangkap setelah warga bersama polisi melakukan pengejaran.

    Kedua pelaku berinisial RL (26), warga Desa Tampung Kecamatan Lekok, dan M (41), warga Desa Plososari Kecamatan Grati. Mereka diketahui berusaha membawa kabur motor milik pengunjung koperasi.

    Warga yang mengetahui aksi itu langsung berteriak dan mengejar pelaku. “Mereka ketahuan saat mau ambil motor, lalu kabur, warga spontan mengejar,” ujar Udin, saksi mata.

    Dalam upaya melarikan diri, kedua pelaku sempat berpencar. Salah satunya bahkan melemparkan bondet ke arah warga dan polisi yang mengejar. Ledakan bom ikan tersebut terdengar keras hingga radius ratusan meter, meski tidak mengenai siapa pun.

    Namun, nasib nahas menimpa RL. Bondet yang dibawanya meledak di tangannya saat melarikan diri lewat area persawahan. Ledakan itu menghancurkan telapak tangannya hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

    Kapolsek Grati Iptu Prasetyo Budiarto membenarkan perlawanan serius yang dilakukan pelaku. “Pelaku sempat menyerang dengan melempar bondet, tapi akhirnya bisa kami amankan bersama warga,” ujarnya.

    Sementara pelaku M tertangkap setelah menjadi sasaran amukan massa dan kini juga menjalani perawatan medis akibat luka-luka. RL yang sempat dirawat akhirnya meninggal dunia di RS Grati akibat luka parah di tangan kanannya.

    Polisi memastikan kasus ini masih dalam penyelidikan. “Kami masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam aksi curanmor ini,” tegas Iptu Prasetyo. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan. [ada/beq]