kab/kota: Pasuruan

  • Kementerian ESDM cek langsung kualitas BBM di SPBU Surabaya dan Gresik

    Kementerian ESDM cek langsung kualitas BBM di SPBU Surabaya dan Gresik

    Kementerian ESDM melakukan uji pasta air untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan air di dalam BBM ini…

    Surabaya (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengecek secara langsung kualitas bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, menindaklanjuti banyaknya aduan sepeda motor terkendala mesinnya setelah mengisi pertalite.

    SPBU yang dikunjungi, di antaranya adalah SPBU 54.601.79 di Jalan Kayoon, Surabaya, dan SPBU 53.611.01 di Gresik.

    “Saya bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga hari ini menjalankan salah satu amanah dari Bapak Menteri terkait pelayanan terbaik kepada masyarakat, yaitu dugaan atas terdapatnya kandungan air pada BBM,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman, di Surabaya, Rabu.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, Kementerian ESDM melakukan uji pasta air untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan air di dalam BBM ini dengan mengoleskan pasta ke dalam pipa yang dimasukkan ke dalam BBM.

    Apabila tetap berwarna kuning, maka BBM yang diuji tersebut tidak terdapat kandungan air di dalamnya.

    Pengecekan di SPBU Kayoon dilakukan terhadap BBM yang ada pada truck, tangki pendam, serta dispenser hingga didapati hasil seluruhnya tetap berwarna kuning yang menandakan bahwa BBM tersebut tidak mengandung air.

    “Apabila dia terdapat kandungan air, tadi kami sudah perlihatkan juga, itu dia akan berubah warnanya menjadi merah. Sedangkan ini tidak ditemukan (pencampuran air),” kata Laode.

    Tak hanya uji pasta air, Kementerian ESDM juga melakukan uji visual yang penting untuk mengetahui ada atau tidaknya pengotor atau kontaminan lain di dalam BBM.

    Dari dua SPBU yang dilakukan uji visual ini, tidak ditemukan kontaminan di dalam BBM, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya free water atau air yang tercampur di dalam BBM.

    Berdasarkan catatan terbaru Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus per Rabu (29/10), terdapat 162 kendaraan terkendala mesin meliputi 155 sepeda motor dan tujuh mobil yang terjadi pada 13 daerah di Jatim.

    Berikut rinciannya:

    1. Kabupaten Bojonegoro 59 kendaraan
    2. Kabupaten Tuban 44 kendaraan
    3. Kota Surabaya 23 kendaraan
    4. Kabupaten Sidoarjo 13 kendaraan
    5. Kabupaten Lamongan 5 kendaraan
    6. Kota Kediri tiga kendaraan
    7. Kabupaten Gresik tiga kendaraan
    8. Kabupaten Malang tiga kendaraan
    9. Kabupaten Pasuruan tiga kendaraan
    10. Kabupaten Jombang dua kendaraan
    11. Kabupaten Kediri dua kendaraan
    12. Kabupaten Nganjuk satu kendaraan
    13. Kabupaten Pasuruan satu kendaraan.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Pasuruan Perbaiki 33 Ruas Jalan Pakai Anggaran Rp80 M dari DBHCHT

    Pemkab Pasuruan Perbaiki 33 Ruas Jalan Pakai Anggaran Rp80 M dari DBHCHT

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus memperkuat infrastruktur wilayah dengan memprioritaskan peningkatan kualitas jalan. Tahun ini, Pemkab Pasuruan mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperbaiki dan memelihara 33 ruas jalan utama di berbagai titik strategis.

    Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Kabupaten Pasuruan, Sarinah Rostief, menjelaskan bahwa penggunaan dana DBHCHT difokuskan pada peningkatan konektivitas antarwilayah untuk mendukung kelancaran ekonomi masyarakat.

    “Melalui sosialisasi ini kami ingin menyampaikan informasi secara terbuka kepada publik, agar masyarakat mengetahui program perbaikan jalan yang akan segera dijalankan,” ujar Sarinah, yang akrab disapa Nina, Rabu (29/10/2025).

    Menurutnya, tahap awal pengerjaan dimulai dari 13 titik ruas jalan yang proses pengadaannya telah rampung dan siap dikerjakan dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan sesuai standar teknis agar hasilnya berkualitas dan berkelanjutan.

    Dinas BMBK juga melibatkan berbagai pihak untuk memastikan proyek berjalan lancar. “Kami mohon bantuan dari pihak kepolisian, kecamatan, dan desa untuk ikut menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait proyek ini,” imbuhnya.

    Nina mengingatkan, selama pekerjaan berlangsung, aktivitas warga di sekitar lokasi kemungkinan akan sedikit terganggu. Potensi kemacetan dan penutupan jalur sementara bisa terjadi akibat mobilisasi alat berat dan material.

    “Tadi sudah banyak masukan dari peserta, terutama soal pemasangan rambu bahaya dan jalur alternatif di lokasi proyek. Semua saran itu akan kami tindak lanjuti agar tidak menimbulkan keresahan di lapangan,” jelasnya.

    Meski menimbulkan ketidaknyamanan sementara, Sarinah memastikan manfaat jangka panjangnya akan sangat besar. Jalan yang lebih mulus akan memperlancar transportasi, menekan biaya logistik, dan mempercepat aktivitas ekonomi masyarakat.

    “Kami mohon pengertian dan dukungan dari masyarakat Pasuruan. Jika semua bersinergi, insyaallah jalan-jalan di Pasuruan akan semakin baik dan aman sesuai harapan Pak Bupati dan Wakil Bupati,” tutup Nina. [ada/beq]

  • Kronologi Kakak di Malang Sekap dan Cekoki Adik dengan Narkoba, Dipicu Sakit Hati
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Oktober 2025

    Kronologi Kakak di Malang Sekap dan Cekoki Adik dengan Narkoba, Dipicu Sakit Hati Surabaya 29 Oktober 2025

    Kronologi Kakak di Malang Sekap dan Cekoki Adik dengan Narkoba, Dipicu Sakit Hati
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Belasan warga bersama aparat kepolisian menggerebek sebuah rumah yang berada di Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (11/10/2025).
    Rumah itu merupakan tempat tinggal pasangan suami istri atas nama HLF (28) dan DAC (30).
    Siang itu, keduanya digerebek karena diduga menyekap adik kandungnya sendiri yang masih berusia 17 tahun, berinisial ECA. Bahkan, selama penyekapan, pasutri itu juga mencoba mencekoki ECA dengan narkoba jenis sabu.
    Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo PS mengatakan, penggerebekan itu dilakukan atas laporan dari ayah ECA sekaligus HLF.
    “Ayah korban mendapat telepon dari ECA secara diam-diam, melaporkan peristiwa yang ia alami di rumah kakaknya,” jelasnya.
    Sebelumnya, pada Kamis (9/10/2025), ECA dibawa oleh kakak kandung dan kakak iparnya dengan modus ingin mengajak liburan ke pantai.
    “Orangtuanya pun tidak menaruh curiga, karena yang mengajak liburan adalah kakak kandungnya sendiri,” jelasnya.
    Bukannya diajak ke pantai, ECA justru disekap di rumah HLF dan DAC. Di sana, HLF dan DAC ternyata telah merancang kejahatan kepada adiknya sendiri, yakni akan mencekokinya dengan narkoba jenis sabu.
    Sabu itu disiapkan oleh DAC. Ia membeli sabu kepada tersangka atas nama MVF (27), warga Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, seharga Rp 300.000, lengkap dengan dua buah alat suntik di apotik.
    DAC kemudian meracik sabu itu. Ia memasukkan sabu yang telah dihaluskan ke dalam dua jarum suntik. Lalu keduanya memegangi tubuh ECA dan berusaha menyuntikkan sabu ke tangan ECA. Hanya saja, ECA memberontak sehingga sabu yang disuntikkan tidak masuk ke urat nadi tangannya.
    “Keduanya beberapa kali berusaha menyuntikkan sabu ke punggung tangan kanan dan siku bagian dalam lengan kanan ECA. Tapi gagal sampai megakibatkan darah korban masuk ke dalam suntikan,” jelas Danang.
    Akibat gagal menyuntikan sabu menggunakan jarum suntik, keesokan harinya, Jumat (10/10/2025), DAC kembali memesan sabu ke MVF dengan harga Rp 150.000.
    Bahkan, MVF juga datang ke rumah tersebut untuk membantu merakit sedotan dan botol kaca dan meracik sabu agar bisa masuk ke dalam alat hisap.
    “Ketiganya kemudian kembali memaksa korban menghisap sabu tersebut melalui alat yang dirakit oleh MVF tesebut. Akan tetapi korban menolak, sampai mereka putus asa. Alhasil ketiganya menghisap sendiri sabu tersebut, hingga beberapa kali,” tuturnya.
    Pada Jumat (10/10/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB, HLF mengembalikan ponsel ECA yang sebelumnya sempat disita. Lantas ia secara diam-diam menghubungi ayahnya dan minta tolong untuk dijemput.
    “Akhirnya, pada Sabtu (11/10/2025) sekitar jam 13.00 WIB, ayah korban bersama dengan petugas kepolisian Polsek Lawang dan warga sekitar menggerebek rumah tersangka dan mengamankan kedua tersangka,” jelasnya.
    Penggerebekan itu berjalan dramatis, beberapa anggota yang tidak berseragam sampai memanjat rumah tersangka dari belakang, dengan tujuan agar pelaku tidak melarikan diri.
    “Dalam proses penggerebekan itu, selain tersangka, polisi juga menemukan barang bukti berupa dua buah alat suntik yang berisi cairan narkoba jenis sabu, sebuah pipet kaca dan alat bong dari botol air mineral,” ujarnya.
    Kini, pasutri beserta MVF sudah ditahan. Mereka dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 89 ayat (1) juncto Pasal 76 J UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 133 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.
    “Motif pelaku menyekap dan mencekoki adiknya dengan narkoba karena DAC merasa sakit hati dengan mertuanya, akibat merasa tidak diperlakukan dengan baik. Sehingga melakukan balas dendam kepada adik iparnya,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Pasuruan Bentuk Dewan Pesantren Sebagai Kado Hari Santri Nasional 2025

    Pemkab Pasuruan Bentuk Dewan Pesantren Sebagai Kado Hari Santri Nasional 2025

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peringatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi momen istimewa bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan. Pemerintah Kabupaten Pasuruan resmi menghadirkan Dewan Pesantren sebagai kado berharga untuk dunia pendidikan keagamaan di daerah tersebut.

    Pembentukan Dewan Pesantren ini dikukuhkan langsung oleh Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, dalam acara yang digelar di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan. Pengukuhan tersebut menandai langkah baru Pemkab dalam memperkuat peran pesantren di berbagai sektor pembangunan.

    Sebagai Ketua Dewan Pesantren Kabupaten Pasuruan masa bhakti 2025–2030, ditunjuk KH Tantowie Abdullah Siradj dari Pondok Pesantren Sidogiri. Ia akan didampingi oleh Dr. Akhmad Fauzi Hamzah sebagai wakil ketua, Dr. Mokhammad Ainul Yakin sebagai sekretaris, dan Mochammad Fahmin Nabil sebagai bendahara.

    Dalam sambutannya, Wakil Bupati Shobih menegaskan bahwa pembentukan Dewan Pesantren merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memfasilitasi kegiatan pesantren. “Kami ingin menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa keberadaan Dewan Pesantren memiliki dasar hukum kuat pasca disahkannya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. “Kalau Presiden memberikan kado dengan membentuk Dirjen Kepesantrenan, maka Pemkab Pasuruan memberikan kado dengan membentuk Dewan Pesantren,” tambahnya disambut tepuk tangan hadirin.

    Wabup juga berharap Dewan Pesantren menjadi mitra strategis Pemkab dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada lembaga pendidikan berbasis pesantren. Salah satu fokus awal adalah mendata seluruh pondok pesantren di wilayah Kabupaten Pasuruan secara menyeluruh.

    “Dewan Pesantren akan membantu kami melakukan inventarisasi jumlah pesantren, kualitas pendidikan, hingga pengembangan wirausaha santri,” kata Shobih. Ia menegaskan kolaborasi antara pesantren dan pemerintah daerah akan memperkuat pembangunan sumber daya manusia religius dan berdaya saing.

    Selain itu, Dewan Pesantren juga diberi mandat untuk menurunkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pasuruan. Langkah ini dilakukan melalui program kolaboratif dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pesantren KH Tantowie Abdullah Siradj menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat kerja perdana. “Kami ingin langsung menyusun langkah konkret agar Dewan Pesantren bisa bergerak cepat dan berdampak,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa lembaganya tidak hanya akan berfokus pada aspek pendidikan, tetapi juga pengelolaan dana umat secara transparan. “Kami akan mengawal dana umat dan memastikan pemanfaatannya tepat sasaran untuk penguatan mutu pendidikan dan peningkatan SDM santri,” pungkas KH Tantowie. (ada/ian)

  • Gangguan Air PDAM Malam Ini, Waru Sidoarjo hingga Kota Pasuruan Terdampak

    Gangguan Air PDAM Malam Ini, Waru Sidoarjo hingga Kota Pasuruan Terdampak

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga di sejumlah kawasan barat Surabaya diminta bersiap menghadapi gangguan pasokan air bersih yang terjadi Selasa (28/10/2025) malam.

    Melalui akun resmi Instagramnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada mengumumkan bahwa akan ada pekerjaan koneksi pipa diameter 400mm overgang di Cangkring
    Malang Kabupaten Pasuruan.

    Dalam keterangan resmi tersebut, PDAM Surya Sembada menjelaskan bahwa gangguan aliran air akan berlangsung mulai pukul 22.00 WIB hingga sekitar delapan jam ke depan. Selama masa perbaikan, pelanggan di beberapa wilayah akan mengalami penurunan tekanan air bahkan hingga tidak mengalir sama sekali.

    “Terkait pekerjaan koneksi pipa diameter 400mm overgang di Cangkring
    Malang Kabupaten Pasuruan. Pelayanan distribusi ir ke pelanggan
    berpotensi mengalami kendala selama proses pekerjaan tersebut,” tulis pihak PDAM dalam pengumumannya.

    Adapun beberapa wilayah yang diperkirakan akan terdampak gangguan air bersih malam ini meliputi:

    Kecamatan Rejoso
    Kota Pasuruan
    Kecamatan Karangketuk
    Kraton
    Raci
    Gempol
    Bangil Cangkring Malang
    Waru Sidoarjo
    Juanda (Komp.TNI AU & Komp. TNI AL)
    Komp. TNI AL Balur Jaltim Waru, dan sekitarnya

    Warga di kawasan tersebut diimbau untuk menampung air lebih awal sebelum pekerjaan perbaikan dimulai. Pihak PDAM menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar kebutuhan air rumah tangga tetap terpenuhi selama proses perbaikan berlangsung.

    Namun, PDAM Surya Sembada juga menyediakan layanan air tangki gratis bagi masyarakat yang terdampak. Setiap satu tangki air akan diperuntukkan bagi 5 hingga 7 kepala keluarga (KK).

    “Warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis dapat menghubungi Call Center PDAM Surya Sembada di nomor 0-800-192-6666 (bebas pulsa, 24 jam) atau melalui WhatsApp Center di nomor 08123316666 (chat only). Permintaan ini akan dikoordinir oleh Ketua RT/RW setempat,” jelas PDAM dalam keterangannya.

    Pihak PDAM juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta berharap pelanggan dapat memaklumi situasi ini demi menjaga keberlangsungan layanan air bersih di Kota Surabaya. Setelah pekerjaan selesai, aliran air akan kembali normal secara bertahap. (fyi/ian)

  • Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Krajan, Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Sebuah sepeda motor Honda Beat bernomor polisi W 5902 SL tertabrak Kereta Api Dhoho yang melaju dari arah Malang menuju Surabaya.

    Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut melibatkan tiga orang yang berboncengan di motor tersebut. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya, termasuk seorang balita, mengalami luka berat dan kini dalam kondisi kritis.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat penjaga relawan palang pintu, Nuraini (66), sudah memberikan tanda bahaya kepada para pengguna jalan. Namun, pengendara sepeda motor tetap melaju kencang dan tidak mengindahkan isyarat tersebut hingga akhirnya tertabrak kereta.

    “Saya sudah berteriak dan melambaikan tangan agar mereka berhenti, tapi sepertinya tidak melihat. Kereta sudah sangat dekat dan tabrakan tidak bisa dihindari,” ungkap Nuraini, saksi yang berada di lokasi kejadian.

    Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Isrofie Yusuf (35), warga Perum Anggung Sejahtera, Desa Rembang, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan dua korban kritis adalah Sri Handayani G Dewi (52) dan Ayesah Aulia Putri (1), yang kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim dari PT KAI. Menurutnya, perlintasan di lokasi kejadian memang tidak memiliki palang pintu resmi dan hanya dijaga oleh relawan warga setempat.

    “Benar, ada kecelakaan antara kereta Dhoho dan pengendara motor di Oro-Oro Ombo Wetan. Kami sudah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak PT KAI untuk penanganan lebih lanjut,” terang Iptu Joko, Selasa sore.

    Ia menambahkan, korban tewas langsung dievakuasi ke kamar jenazah rumah sakit, sementara dua korban luka berat mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat. “Tim medis masih berupaya maksimal menyelamatkan nyawa kedua korban yang terluka parah,” ujarnya.

    Iptu Joko juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta tanpa palang pintu. Ia menekankan pentingnya mematuhi rambu dan arahan petugas demi keselamatan bersama.

    “Kami mengingatkan warga untuk tidak memaksakan melintas jika kereta sudah tampak dari kejauhan. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan Satlantas Polres Pasuruan untuk proses lebih lanjut. [ada/beq]

  • Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Jatim Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Inovasi dan Kolaborasi

    Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Jatim Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat Inovasi dan Kolaborasi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tingkat Provinsi Jawa Timur berlangsung khidmat di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung jalannya upacara yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa. Ia menyebut, semangat Sumpah Pemuda harus diwujudkan melalui karya nyata dan kontribusi positif di setiap bidang kehidupan.

    “Tahun ini kami ingin momentum Sumpah Pemuda menjadi panggilan bagi generasi muda untuk bergerak, berinovasi, dan berkolaborasi,” ujar Gubernur Khofifah di hadapan peserta upacara. Ia menekankan bahwa kekuatan pemuda adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045.

    Menurut Khofifah, Jawa Timur saat ini tengah menikmati bonus demografi yang besar. Sekitar 20,87 persen penduduk Jatim atau lebih dari 8 juta jiwa merupakan kelompok usia muda yang produktif dan penuh potensi.

    “Modal demografi ini sangat berharga. Jika diarahkan dengan benar, para pemuda bisa menjadi motor penggerak ekonomi, sosial, dan kemajuan bangsa,” tuturnya. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung ruang ekspresi dan inovasi bagi generasi muda.

    Selain upacara, peringatan tahun ini juga dirangkai dengan berbagai kegiatan kepemudaan. Di antaranya Kemah Integrasi Pemuda Amukti Palapa Nusantara yang diikuti 300 peserta dari seluruh daerah di Jawa Timur.

    “Kegiatan ini bukan sekadar ajang berkumpul, tetapi wadah membangun solidaritas dan menumbuhkan semangat kolaborasi lintas daerah,” jelas Khofifah. Ia berharap kemah tersebut menjadi titik awal terbentuknya pemuda-pemudi tangguh dan berkarakter.

    Rangkaian peringatan juga diisi dengan kegiatan Youth Innovation Workshop, Jatim Youth Market, serta Jatim Youth Techvolution. Selain itu, ada pula lomba kreatif seperti festival musik, kreasi baris-berbaris, dan lomba video pendek bertema kepemudaan.

    “Kami ingin semangat Sumpah Pemuda hadir dalam wujud nyata, bukan hanya seremoni. Mari rayakan dengan gotong royong dan kreativitas yang membangun,” tambahnya.

    Sebagai bentuk kepedulian sosial, Pemprov Jatim juga mengadakan bakti sosial di rumah ibadah sekitar Pandaan. “Kegiatan ini menjadi simbol tanggung jawab moral pemuda terhadap sesama dan lingkungan,” pungkas Khofifah.

    Upacara Sumpah Pemuda di Pasuruan turut dimeriahkan dengan pertunjukan Barongsai IPTI, tari kolaborasi seni Jatim, serta penampilan spesial dari Vinoqi dan Niken Salindry. Acara ini menjadi penutup meriah dari semangat kebersamaan pemuda Jawa Timur tahun 2025. [ada/beq]

  • Sumpah Pemuda 2025, Dispora Jatim Soroti Anarkisme, Narkoba dan LGBT

    Sumpah Pemuda 2025, Dispora Jatim Soroti Anarkisme, Narkoba dan LGBT

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim akan menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (28/10/2025) besok.

    Acara ini akan menjadi forum krusial bagi berbagai elemen kepemudaan untuk memperkuat nilai kebangsaan dan membahas tantangan moral serta sosial yang marak di kalangan anak muda.

    ​Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Jatim, M. Hadi Wawan Guntoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi ruang refleksi. Peserta yang diundang meliputi BNPT, Duta Damai, IPNU, GP Ansor, santri, dan berbagai elemen kepemudaan.

    ​”Untuk aksi anarkis pada akhir Agustus kemarin sampai fenomena LGBT, dan narkoba juga akan kami bahas bersama,” ujar Hadi dalam acara Teras Informasi yang diadakan Dinas Kominfo Jatim, Senin (27/10/2025).

    ​Hadi Wawan menyoroti fenomena LGBT sebagai perhatian serius setelah terungkapnya pesta seks sesama jenis di salah satu hotel di Surabaya. Kasus tersebut menjadi peringatan bersama bagi seluruh daerah di Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.

    ​Hadi menilai, fenomena LGBT bukan hanya persoalan moral, tetapi juga berdampak pada kesehatan publik. Ia mencontohkan adanya korelasi antara hubungan sesama jenis dengan tingginya kasus HIV/AIDS di beberapa daerah.

    ​”Tingkat HIV itu bisa dilihat nanti, apakah ada korelasi positif dengan fenomena LGBT. Ini perlu dicek dan diwaspadai bersama,” ungkapnya.

    ​Sebagai langkah antisipasi, Hadi menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar, serta peningkatan pengawasan terhadap tempat-tempat tertutup seperti hotel dan penginapan.

    ​Meskipun demikian, Hadi menegaskan bahwa langkah kewaspadaan ini tidak boleh disalahartikan sebagai bentuk diskriminasi. “Kita tidak menytigma, tapi menjaga agar norma-norma sosial tetap terpelihara,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Kecelakaan Maut Truk Molen di Bedoyo-Baran Gunungkidul DIY, Tewaskan Tiga Warga

    Kecelakaan Maut Truk Molen di Bedoyo-Baran Gunungkidul DIY, Tewaskan Tiga Warga

    Liputan6.com, Gunungkidul – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Utama Bedoyo-Baran, Padukuhan Kerdonmiri, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (27/10/2025) siang.

    Sebuah truk molen Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi AD-1822-AJ menabrak dua sepeda motor hingga tiga orang tewas di tempat.

    Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Arfita Dewi, dalam keterangannya menjelaskan, peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, kecelakaan bermula ketika dua sepeda motor melaju dari arah utara atau Rongkop menuju selatan arah Girisubo.

    Sesampainya di jalan menanjak dan menikung ke kanan tepatnya di Dusun Kerdonmiri, dari arah berlawanan datang truk molen yang dikemudikan Basuki Margono (61), warga Desa Jatirejo, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Truk tersebut diduga melaju terlalu ke kanan hingga mengambil sebagian badan jalan lawan arah.

    “Karena jarak yang terlalu dekat, pengemudi truk tidak sempat menghindar dan langsung menabrak dua kendaraan bermotor yang datang dari arah berlawanan,” terang AKP Arfita Dewi, Senin (27/10/2025).

    Benturan keras itu membuat kedua sepeda motor terpental dan para pengendara serta pembonceng terjepit di bawah truk molen. Warga sekitar yang panik segera berupaya memberikan pertolongan sembari menghubungi petugas kepolisian dan tim medis.

    Namun nahas, kata Arfita, ketiga korban Mas’ud Zairi (20), Bima Dwi Satmoko (21), Riyanto Budi Santoso (56), berprofesi sebagai penjual bakso keliling dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Ketiganya mengalami luka parah akibat terjepit di bawah truk. Setelah dievakuasi, jenazah para korban dibawa ke RSUD Wonosari untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

     

    Sebuah kecelakaan terjadi di jalan tol Surabaya-Malang, tepatnya di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu siang. Kecelakaan ini juga terekam dari video dashboard mobil.

  • Pemkab Pasuruan Perketat Pengawasan Air Tanah, Cegah Kekeringan dan Tingkatkan PAD

    Pemkab Pasuruan Perketat Pengawasan Air Tanah, Cegah Kekeringan dan Tingkatkan PAD

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus memperketat pengawasan terhadap penggunaan air tanah oleh perusahaan industri. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan sumber daya air sekaligus mencegah potensi kekeringan di wilayah setempat.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang menggunakan air tanah wajib memiliki izin resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    “Kami pastikan seluruh pemakaian air tanah diatur dengan ketat dan sesuai rekomendasi kementerian agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan,” ujarnya.

    Selain pengawasan izin, pemerintah daerah juga menjalankan program konservasi melalui penanaman pohon di area resapan air (recharge area). Kegiatan ini diharapkan dapat membantu menjaga ketersediaan air tanah dalam jangka panjang.

    “Konservasi menjadi fokus utama kami. Selain itu, program penyediaan air bersih melalui sumur bor dan sumber mata air juga terus kami dorong,” kata Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

    Dalam konteks pendapatan daerah, pajak air tanah menjadi salah satu sumber penting bagi kas daerah Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2023, tarif pajak air tanah ditetapkan sebesar 20 persen dari nilai perolehan air tanah.

    Adapun nilai perolehan tersebut bervariasi antara Rp4.750 hingga Rp13.200 per meter kubik, tergantung pada kelompok usaha dan volume pemakaian. Perhitungan rinci mengenai tarif ini telah diatur melalui Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 17 Tahun 2025.

    Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), realisasi penerimaan pajak air tanah hingga 30 September 2025 mencapai Rp35,25 miliar. Angka ini memang menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp48,80 miliar, namun tetap menunjukkan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Sementara itu, Mas Rusdi juga menyoroti pentingnya penataan ulang sistem retribusi pasar tradisional dan pasar modern. Pemerintah berencana melakukan optimalisasi pendataan serta memperluas cakupan retribusi yang dinilai masih memiliki potensi besar.

    “Kami akan memperkuat sistem pembayaran digital melalui e-retribusi agar proses transaksi lebih mudah dan transparan,” jelas Mas Rusdi. Ia menambahkan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi bagian dari strategi reformasi retribusi daerah.

    Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkab Pasuruan berharap mampu meningkatkan efektivitas pemungutan sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah. “Tujuan akhirnya adalah pelayanan publik yang lebih efisien dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Mas Rusdi. [ada/kun]