kab/kota: Pasuruan

  • Kronologi Kebakaran Elf di Tol Purwodadi – Malang

    Kronologi Kebakaran Elf di Tol Purwodadi – Malang

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kebakaran mobil yang berada di jalan tol Surabaya – Maang kilometer 63/A diduga akibat konsleting listrik. Kanit PJR Polda Jatim, AKP Hario Bobryans mengatakan bahwa api bermula muncul di bawah jok pengemudi.

    Mulanya api muncul dengan sangat kecil. Kemudian api mulai menyebar ke seluruh bagian mobil. Sebelum kejadian tersebut, pengemudi memberitahu kepada penumpang agar keluar dari kendaraan.

    “Telah terjadi kecelakaan pada Sabtu, (13/4/2024) sekitar pukul 13.20 WIB di Desa Sukorejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Dalam kegiatan ini tidak ada korban jiwa dan semuanya selamat,” kata Hario.

    Mengetahui mobilnya terbakar, pengemudi kemudian mencoba untuk memadamkan api dengan menggunakan APAR. Tetapi api semakin membesar dan membakar seluruh bagian mobil.

    Lebih rinci, Hario menjelaskan bahwa dari 11 penumpang lima di antaranya yakni anak-anak berusia sembilan tahun. Sementara itu pengemudi kendaraan Elf dengan nomor polisi AD 1192 SD bernama Khoirul Umur (25) juga berhasil selamat tanpa luka di tubuhnya.

    “Sebelum terbakar, pengemudi meminggirkan kendaraannya di bahu jalan. Dan posisi kendaraan terakhir dalam posisi kendaran menghadap selatan,” tambahnya.

    Diketahui sebelumnya, kendaraan Elf yang terbakar sempat membuat jalan tol Purwodadi – Malang sembat terhambat.  [ada/but]

  • Elf Terbakar di Tol Purwodadi – Malang, 11 Penumpang Selamat

    Elf Terbakar di Tol Purwodadi – Malang, 11 Penumpang Selamat

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kebakaran menimpa kendaraan yang sedang melaju di dalam Tol Purwodadi – Malang. Kendaraan berjenis Elf dengan nomor polisi ini terbakar di kilometer 68.300.

    Kapolsek Purwosari, AKP Hudi Supriyanto mengatakan bahwa dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Seluruh penumpang berhasil diselamatkan sebelum kendaraan tersebut terbakar.

    “Telah terjadi kebakaran kendaraan Elf di kilometer 68.300 yang masih masuk di wilayah Kecamatan Purwosari. Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, karena sebelumnya penumpang sudah keluar dari mobilnya,” kata Hudi, Sabtu (13/4/2024).

    Hudi juga menambahkan bahwa mulanya kendaraan Elf tersebut berjalan dari arah Ponorogo menuju Malang. Dalam kendaraan tersebut ada 11 orang penumpang.

    Sampai berita ini ditulis, pihak kepolisian masih melakukan pengecekan akibat terbakarnya mobil Elf berwarna putih. Meski begitu, dari pantauan dilapangan, mobil terbakar di bagian depan.

    Seluruh bagian depan mobil tersebut gosong hingga ringsek. “Untuk data lengkapnya nanti langsung di pihak Satlantas,” tambahnya.

    Sementara itu akibatnya jalur tol Purwodadi – Malang mengalami kepadatan. (ada/but)

  • Imbas Tertemper Carry di Madiun, KA Argo Semeru Terlambat 15 Menit 

    Imbas Tertemper Carry di Madiun, KA Argo Semeru Terlambat 15 Menit 

    Madiun (beritajatim.com) – Imbas tertemper Mobil Carry di perlintasan KA tanpa palang pintu, Desa/ kecaamyan Wonoasri Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kereta Api (KA) Argo Semeru terlambat 15 menit, pada Jumat (13/4/2024) pukul 11.00 WIB.

    Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Kuswardojo mengatakan, akibat dari insiden tersebut, Kereta Api Argo Semeru mengalami keterlambatan sebesar 15 menit untuk dilakukan perbaikan dan pemeriksaan di Stasiun Madiun.

    “Kelambatan KA Argo Semeru, berimbas pada kereta api Brantas tambahan relasi Blitar – Pasarsenen selama 10 menit, menunggu pemeriksaan jalur kereta api dalam kondisi aman dam bebas gangguan,” terang Kuswardojo.

    Dia mengatakan, pemeriksaan rangkaian KA dan jalur pasca kecelakaan merupakan hal penting untuk memastikan kelancaran dan keselamatan KA. Terlebih saat ini sudah memasuki arus balik Lebaran 2024.

    Sebelumnya diberitakan, Sebuah mobil Carry merah nopol N 1157 XL tertabrak Kereta Api (KA) Argo Semeru di perlintasan tanpa palang pintu dan tak terjaga di Desa/Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Jumat (13/4/2024).

    Pun, titik tersebut sudah diberi patok, agar kendaraan tidak melintas di perlintasan sebidang KA itu. Namun, diduga pengemudi mobil tetap nekat melintas.

    “Di lokasi sudah dipatok namun pengemudi memaksa melintas dan akhirnya kendaraannya tersangkut di lokasi kejadian. Kemudian, mobil tersebut menemper KA Argo Semeru relasi Surabaya-Gambir,” terang Kuswardojo, Manager Humas Daop 7 Madiun.

    Kuswardojo menjelaskan sesuai dengan peraturan yang berlaku, perlintasan sebidang liar menjadi kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah untuk dilakukan peningkatan keselamatan atau penutupan.

    KAI juga mendorong pemerintah untuk membuat perlintasan yang aman sesuai regulasi atau menutup perlintasan tidak sebidang sesuai dengan amanat UU no 23 tahun 2007.

    “Kami selalu menghimbau agar semua pengguna jalan raya untuk berhenti sesaat ketika hendak melintasi perlintasan sebidang. Jika sudah dipastikan aman baru melintas,” terangnya.

    KAI menegaskan pentingnya kesadaran dan disiplin di perlintasan sebidang kereta api (KA). Setiap individu dihimbau untuk mematuhi aturan dan tanda-tanda peringatan yang terpasang di perlintasan, guna mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat berujung pada kerugian.

    Kuswardojo menghimbau masyarakat pengguna kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang KA, untuk selalu berhati-hati.

    “Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, Pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel,” pungkasya.

    Diketahui, telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan KA Argo Semeru Relasi Surabaya – Gambir yang telah tertemper mobil Suzuki Carry warna merah dengan Nopol N 1157 XL di km 153+637 antara Caruban-babadan (Perlintasan tidak terjaga) pada Jumat, 12 April 2024, pukul. 11.00

    Identitas penemper yakni Tarmuji warga Gading Permai Kelurahan Petahunan Kecamata Gadingrejo Pasuruan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. [fiq/ted]

     

     

     

  • Mobil Carry Tertabrak KA Argo Semeru di Madiun, Paksa Lintasi Perlintasan yang Sudah Dipatok

    Mobil Carry Tertabrak KA Argo Semeru di Madiun, Paksa Lintasi Perlintasan yang Sudah Dipatok

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah mobil Carry merah nopol N 1157 XL tertabrak Kereta Api (KA) Argo Semeru di perlintasan tanpa palang pintu dan tak terjaga di Desa/Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Jumat (13/4/2024).

    Pun, titik tersebut sudah diberi patok, agar kendaraan tidak melintas di perlintasan sebidang KA itu. Namun, diduga pengemudi mobil tetap nekat melintas.

    “Di lokasi sudah dipatok namun pengemudi memaksa melintas dan akhirnya kendaraannya tersangkut di lokasi kejadian. Kemudian, mobil tersebut menemper KA Argo Semeru relasi Surabaya-Gambir,” terang Kuswardojo, Manager Humas Daop 7 Madiun.

    Kuswardojo menjelaskan sesuai dengan peraturan yang berlaku, perlintasan sebidang liar menjadi kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah untuk dilakukan peningkatan keselamatan atau penutupan.

    KAI juga mendorong pemerintah untuk membuat perlintasan yang aman sesuai regulasi atau menutup perlintasan tidak sebidang sesuai dengan amanat UU no 23 tahun 2007.

    “Kami selalu menghimbau agar semua pengguna jalan raya untuk berhenti sesaat ketika hendak melintasi perlintasan sebidang. Jika sudah dipastikan aman baru melintas,” terangnya.

    KAI menegaskan pentingnya kesadaran dan disiplin di perlintasan sebidang kereta api (KA). Setiap individu dihimbau untuk mematuhi aturan dan tanda-tanda peringatan yang terpasang di perlintasan, guna mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat berujung pada kerugian.

    Kuswardojo menghimbau masyarakat pengguna kendaraan yang melintas di perlintasan sebidang KA, untuk selalu berhati-hati.

    “Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, Pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel,” pungkasya.

    Diketahui, telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan KA Argo Semeru Relasi Surabaya – Gambir yang telah tertemper mobil Suzuki Carry warna merah dengan Nopol N 1157 XL di km 153+637 antara Caruban-babadan (Perlintasan tidak terjaga) pada Jumat, 12 April 2024, pukul. 11.00

    Identitas penemper yakni Tarmuji warga Gading Permai Kelurahan Petahunan Kecamata Gadingrejo Pasuruan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. [fiq/ted]

  • Mobil Warga Pasuruan Tertabrak KA Argo Semeru di Wonoasri Madiun

    Mobil Warga Pasuruan Tertabrak KA Argo Semeru di Wonoasri Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Mobil Carry berkelir merah tertabrak Kereta Api (KA) Argo Semeru di perlintasan tanpa palang pintu di Desa/Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (12/4/2024) pukul 11.00 WIB.

    Beruntung, baik pengemudi dan penumpang selamat karena sudah keluar dari mobil sebelum kereta menabrak mobil.

    Pengemudi mobil bernopol N 1157 XL itu adalah Tarmuji (50), penumpangnya Supartin (50) dan Indah (22). Ketiganya merupakan warga Jalan Anggrek Permai Gading, Desa Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pasuruan.

    Kapolsek Wonoasri, AKP Eko Hariyanto menjelaskan, mobil yang ditumpangi korban itu dihantam Kereta Api Argo Semeru jurusan Surabaya Jakarta.

    Dalam sejumlah video amatir warga, sejumlah barang bawaan yang masih berada di dalam mobil berhamburan usai KA menumbut bagian belakang mobil Carry itu.

    “Sekira pukul 10.55 WIB, kendaraan korban dari arah timur mau ke arah barat atau dari arah Wonoasri ke arah Mejayan. Sebelum melintasi TKP, korban berhenti untuk menyuruh anaknya melihat apakah ada kereta api atau tidak sehingga mereka lanjut,” ujar AKP Eko.

    “Ditengah tengah perlintasan, istri korban bernama Supartin melihat dari arah Utara ada kereta. Kemudian korban bersama penumpang lainnya turun dan meninggalkan mobil tersebut,” bebernya.

    Selang beberapa menit, sekitar pukul 11.00 WIB, Kereta Api Argo Semeru melintas hinngga menabrak mobil Carry. Mobil yg sudah kosong itu lantas terpental dari rel.

    Satu keluarga yang masih shock, selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wonoasri. “Tidak ada korban jiwa yang meninggal akibat peristiwa kecelakaan itu,” pungkasnya. (ted)

  • BNPB: Banjir Rendam Kawasan Sidoarjo, Bangkalan, dan Banyuwangi

    BNPB: Banjir Rendam Kawasan Sidoarjo, Bangkalan, dan Banyuwangi

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca per tanggal 10 April 2024 pukul 07.00 WIB hingga 11 April 2024 pukul 07.00 WIB yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Juanda – Surabaya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada 10 April 2024 mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB sebagian besar wilayah Jawa Timur didominasi cuaca berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang hingga hujan dengan petir.

    “Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat serta pemerintah untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca,” katanya.

    Dia menambahkan, banjir tidak hanya wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, tetapi juga merendam Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (9/4) pukul 01.00 WIB. Banjir dengan tinggi muka air 5 hingga 20 sentimeter merendam tiga perumahan, yaitu Perumahan Green Residence, Bumi Cabean Asri dan Alam Mutiara.

    “BPBD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo melakukan pemantauan tinggi muka air serta pendataan di lokasi kejadian” ujarnya.

    Selain itu, hujan intensitas tinggi disertai petir mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa salah satu rumah warga di Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan pada Selasa (9/4) pukul 02.00 WIB.

    Muhari menambahkan, banjir merendam area jalan nasional di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (9/4) pukul 14.37 WIB. Hal ini terjadi akibat hujan lebat dan memicu luapan air dari saluran drainase atau selokan di sekitar jalan sehingga material lumpur mengganggu pengguna jalan.

    Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area sungai, Muhari mengingatkan, jika hujan lebat mengguyur wilayah tempat tinggal dan terlihat peningkatan tinggi muka air secara signifikan diimbau untuk segera melakukan evakuasi dan memprioritaskan keamanan kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia (lansia) maupun ibu hamil.

    “Bagi warga yang sedang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, jika hujan lebat membatasi jarak pandang dapat segera berhenti ke tempat yang aman sampai situasi aman dan kondusif untuk melanjutkan perjalanan serta ikuti imbauan maupun instruksi otoritas daerah setempat,” katanya. (ted)

  • Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan Renggut 2 Korban Jiwa

    Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan Renggut 2 Korban Jiwa

    Jakarta (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur menyebabkan dua orang meninggal dunia.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, satu orang berusia 40 tahun meninggal akibat tersengat listrik di Kabupaten Pasuruan, sedangkan di Kota Pasuruan satu anak berusia dua tahun tenggelam di sekitar rumahnya karena tidak bisa berenang ketika debit air meningkat.

    Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, lanjut Muhari, sejumlah kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Rembang, Gondangwetan. Sedangkan di Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Gadingrejo, Purworejo, Panggungrejo dan Bugul Kidul.

    “Selain pemukiman warga, akses jalan Surabaya-Probolinggo turut terdampak banjir,” kata Muhari.

    Dia juga menjelaskan, banjir yang terjadi sejak Senin (8/4) tersebut disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliras Sungai (DAS) Welang, Kedunglarangan, Petung dan Badong akibat intensitas hujan sedang hingga lebat di wilayah hulu sungai sekitar pukul 23.30 waktu setempat.

    “BPBD Kabupaten Pasuruan telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk melakukan normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi ke depannya,” kata Muhari. (hen/ted)

  • Berhenti di Lumajang, Pemudik Pakai Motor Tempuh Surabaya-Banyuwangi

    Berhenti di Lumajang, Pemudik Pakai Motor Tempuh Surabaya-Banyuwangi

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pemudik bernama Wahyudi (49) rela menempuh jarak 300 kilometer (Km) menuju kampung halaman. Dia menuju kampung halaman.Wahyudi mengaku berangkat pada pukul 05.00 WIB dari Surabaya menuju Banyuwangi.

    Dia berhenti di pos pengamanan dan pelayanan di Jalan Raya Klakah, Kabupaten Lumajang. Ia dan 3 keluarga lainnya mendapatkan fasilitas berupa cek tensi darah secara gratis.

    Memang, kabar gembira bagi para pemudik yang hendak melewati Jalan Raya Klakah. Pasalnya kini para pemudik dapat memeriksa kesehatan dan istirahat dengan gratis selama arus mudik maupun arus balik lebaran 2024.

    Demi berlebaran, Wahyudi rela melakukan perjalanan dengan 3 anggota keluarganya menggunakan 2 sepeda motor dengan jarak kurang lebih 300 kilometer dari Surabaya menuju Banyuwangi. Lebaran bersama keluarga sangat berarti bagi Wahyudi.

    “Perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi. Tadi sempat terjebak banjir di Pasuruan kayanya. Terus sekarang cek kesehatan di sini” ungkap Wahyudi di Pos Pam Klakah Lumajang, Selasa (9/4/2024).

    Setelah melakukan cek kesehatan, ia mengaku tidak menunjukkan gejala adanya penyakit maupun kelelahan. Kemudian, ia bersama keluarganya langsung kembali melanjutkan perjalan tanpa istirahat terlebih dahulu di Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan Sub Terminal Klakah.

    “Masih semangat, habis ini langsung lanjut lagi, demi bisa bertemu orangtua di sana secepatnya” lanjut Wahyudi.

    Sejatinya, pihak pos pengamanan dan pelayanan memfasilitasi bagi para pemudik yang kelelahan untuk istirahat di pos pada Operasi Ketupat Semeru 2024 tahun ini.

    Selain itu, kondisi lalu lintas terpantau masih ramai-lancar. Padal Pospam Klakah Iptu Edi Kuswanto mengatakan, arus mudik lebaran saat ini menurun daripada hari-hari sebelumnya. “Hari ini kondisi arus lalu lintas terpantau mengalami kepadatan hingga ramai-lancar. Jumlahnya cenderung menurun daripada kemarin sore hingga malam,” ungkap Iptu Edi Kuswanto

    “Kami juga menyediakan layanan kesehatan medical chek up bagi pemudik yang kondisinya kurang sehat. Selain itu, pemudik juga bisa beristirahat di pos ketika sedang kelelahan” pungkasnya. [vid/suf]

  • Pria di Pohjentrek Tersengat Listrik saat Banjir Pasuruan

    Pria di Pohjentrek Tersengat Listrik saat Banjir Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang pria di Kecamatan Pohjentrek juga meninggal dunia akibat banjir Pasuruan. Pria bernama Anwar Musaddad (39), warga Desa Sukorejo, meninggal lantaran tersengat listrik.

    Kapolsek Pohjentrek, AKP Sukris mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Anwar meninggal lantaran tak sengaja tersengat listrik.

    “Korban tersengat aliran listrik saat terjadi banjir di samping rumahnya Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Saksi yang mengetahui hal tersebut kemudian langsung mematikan aliran listrik,” terangnya.

    Dari keterangan saksi, korban berlari ke samping rumah untuk menyelamatkan orang tuanya. Namun, Anwar tak mengetahui ada kabel listrik yang jatuh ke dalam air banjir.

    Seketika, tubuh korban kejang hingga tak sadarkan diri dan terjatuh. Beberapa orang saksi yang mengetahui hal tersebut berusaha memadamkan aliran listrik dan mengevakuasi korban.

    Korban saat itu langsung dievakuasi dengan menggunakan prahu karet dan di bawa ke masjid. Sementara itu pihak keluarga tidak menghendaki dilakukan VER ataupun otopsi pada korban.

    “Pihak keluarga kejadian tersebut merupakan takdir dan tidak menghendaki untuk dilakukan VER maupun otopsi. Sehingga pihak keluarga membuat surat pernyataan dan untuk jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga,” tutupnya. [ada/beq]

  • Banjir Pasuruan Telan Korban Jiwa, Balita Terseret Arus

    Banjir Pasuruan Telan Korban Jiwa, Balita Terseret Arus

    Pasuruan (beritajatim.com) – Banjir yang melanda wilayah Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, pada Selasa (9/4/2024) pagi, meninggalkan duka mendalam. Balita berusua 2 tahun tewas terseret arus banjir.

    Korban yang diketahui bernama (nama korban) merupakan warga Lingkungan Rujakgadung, Kelurahan Karangketug. Menurut Iqbal, salah satu warga setempat, peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

    Saat itu, korban sedang berada di teras rumahnya. Diduga, korban terjatuh ke dalam genangan air dan terseret arus banjir.

    “Korban ditemukan di belakang rumah setelah 15 menit terseret air,” kata Iqbal.

    Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Gadingrejo, AKP Miftahul, dirinya mengatakan bahwa korban tersebut berinisial MR. Korban yang baru dievakuasi kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.

    “Iya benar ada salah satu korban yang meninggal dunia, akibat banjir. Korban kemudian dilarikan di RS R Soedarsono Kota Pasuruan dan langsung dikembalikan oleh keluarganya,” terangnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, banjir melanda sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Pasuruan. Banjir ini bahkan menyebabkan penutupan Jalur Pantura.

    Kelurahan Karangketug, khususnya Lingkungan Karangasem dan Lingkungan Rujakgadung, menjadi salah satu area yang terdampak parah. Ketinggian air di kedua lokasi tersebut sempat mencapai lebih dari 1 meter. [ada/beq]