kab/kota: Pasuruan

  • Biar Diterima Industri Pengolahan Susu, Menperin Minta Mentan Bina Peternak Sapi Perah – Page 3

    Biar Diterima Industri Pengolahan Susu, Menperin Minta Mentan Bina Peternak Sapi Perah – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh industri pengolah susu (IPS) harus menyerap hasil panen peternak lokal.

    Hal ini disampaikan menyusul kejadian peternak susu di Pasuruan, Jawa Timur, dan Boyolali, Jawa Tengah, yang terpaksa membuang susu karena ditolak oleh industri.

    Menteri Amran telah memfasilitasi pertemuan antara pihak industri dan peternak untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Hasilnya, ia menetapkan kewajiban bagi seluruh industri untuk menyerap susu dari peternak lokal.

    “Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul, semuanya sudah sepakat, damai, dan seterusnya,” ujar Menteri Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Kewajiban penyerapan susu lokal ini telah ditetapkan dalam regulasi baru. Surat edarannya juga langsung disebarkan ke dinas peternakan di berbagai daerah di Indonesia.

    “Kami mengubah regulasi, seluruh industri wajib menyerap susu dari peternak lokal. Suratnya sudah kami tandatangani dan dikirim ke dinas-dinas di provinsi dan kabupaten untuk ditindaklanjuti,” jelas Mentan.

     

  • Peternak Susu di Pasuruan Menjerit, Mensesneg Terkejut dengan Terobosan Mentan Amran

    Peternak Susu di Pasuruan Menjerit, Mensesneg Terkejut dengan Terobosan Mentan Amran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajarannya atas langkah cepat dalam menyelesaikan konflik antara peternak susu dan industri pengolahan susu.

    Konflik ini sebelumnya memuncak dengan aksi protes peternak di Boyolali dan Pasuruan, yang membuang ribuan liter susu akibat pembatasan kuota penerimaan oleh industri pengolahan susu.

    Mensesneg Prasetyo memang sebelumnya berniat mengunjungi kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membahas tentang persoalan susu peternak.

    “Saya terkejut ketika pagi hari sudah mendapat info akan dilakukan pertemuan antara peternak, pengepul, dan industri yang diinisiasi oleh Bapak Mentan,” ungkapnya seusai pertemuan di Kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Senin (11/11/2024) siang.

    Selain bergerak cepat, Mensesneg Prasetyo juga mengapresiasi cara Mentan Amran dalam mencari pemecahan masalah yang solutif.

    Inilah yang harus kita galakkan. Meskipun ada permasalahan, kita mencari solusi bersama-sama. Teman-teman peternak dan industri susu harus bisa tumbuh bersama dan pemerintah hadir di Tengah mereka,” ujarnya.

    Sebagai hasil mediasi, Mentan Amran akan membuat surat keputusan yang mewajibkan industri pengolahan susu untuk menyerap semua susu peternak.

    Langkah ini, lanjut Amran, akan diperkuat melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) yang mewajibkan industri menyerap produksi susu dalam negeri. Mensesneg Prasetyo siap mendukung penuh kebijakan ini.

  • Menteri Meutya Terisak dan Minta Maaf Anak Buah Beking Judol

    Menteri Meutya Terisak dan Minta Maaf Anak Buah Beking Judol

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta maaf kepada masyarakat karena ada pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang ‘membina’ situs judi online (judol).

    Permintaan maaf itu ia ucapkan saat kunjungan kerja ke kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).

    Dalam sambutannya, Meutya terlihat cukup emosional dan terisak saat menceritakan upaya pemberantasan judi online. Namun apesnya, ada oknum pegawai Komdigi yang menyalahgunakan wewenang dan melindungi situs judi online yang seharusnya diblokir.

    “Kami ajak ibu-ibu semua karena di Komdigi itu alatnya terbatas. Seperti yang mungkin ibu bapak lihat kemarin. Saya juga minta maaf ibu bapak, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat,” ujar Meutya di RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Jakarta Utara.

    Meutya mengungkapkan bahwa Komdigi ia ibaratkan sebagai anaknya sendiri. Maka ketika ada kasus anak buah ternyata jadi beking judol, ia merasa sedih.

    “Sedihnya luar biasa, anak saya seperti ibunya dari kantor itu. Sama kayak kalau Ibu ada anak-anak yang terlibat pasti sedih,” ucapnya secara emosional.

    Ia kembali meminta maaf kepada masyarakat terkait kasus yang terjadi di lembaga yang dipimpinnya. Menkomdigi juga mengatakan alat secanggih apapun untuk mengatasi judol, tidak tidak bisa dilakukan tanpa pengawasan.

    “Jadi kenapa saya sampaikan kepada Tim, Pak Bejeguk, saya ketemu dengan Ibu-Ibu. Karena alat saja secanggih apapun, meskipun nanti kan kita bersihkan, kita bereskan ya Ibu-Ibu. Tapi seberes apapun, sebersih apapun, alat dan pengawasan tidak akan cukup,” tuturnya.

    Dikutip dari detiknews, Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan penyidikan kasus mafia akses judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Total saat ini sudah 18 orang tersangka ditangkap di kasus tersebut.

    “Sampai saat ini terdapat 18 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada detikcom, Senin (11/11/2024).

    Dari 18 orang tersangka itu, Ade Ary merincikan 10 orang adalah pegawai Komdigi dan 8 lainnya adalah warga sipil. Terbaru, polisi menangkap lagi 2 orang tersangka, sehingga total kini sudah 18 orang yang ditangkap oleh aparat.

    Saksikan juga Sosok: Hanif bin Fachir, Garda Cagar Budaya Pasuruan

    (agt/fyk)

  • Viral Aksi Buang Susu Oleh Peternak, Mentan: Aturan Segera Dibuat!

    Viral Aksi Buang Susu Oleh Peternak, Mentan: Aturan Segera Dibuat!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian Amran Sulaiman merespons aksi peternak membuang susu sapi di Pasuruan dan Boyolali akibat kurangnya penyerapan industri. Atas kejadian ini, Amran langsung berkoordinasi dengan Mensetneg Prasetyo Hadi serta pihak industri dan peternak untuk merumuskan aturan baru yang mewajibkan industri menyerap susu local.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, (Senin, 11/11/2024).

  • Menkop Budi Arie Sebut Industri Lebih Suka Impor Bubuk Susu Ketimbang Ambil Produk Peternak

    Menkop Budi Arie Sebut Industri Lebih Suka Impor Bubuk Susu Ketimbang Ambil Produk Peternak

    GELORA.CO –  Kementerian Koperasi menyatakan bahwa industri pengolahan susu (IPS) lebih suka mengimpor bubuk susu atau skim daripada menyerap susu segar dari peternak lokal.

    Akibatnya, hasil produksi susu segar dari peternak lokal tidak terserap maksimal.

    Hal ini dikatakan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai demonstrasi buang susu yang ramai terjadi di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur.

    “Ini struktur pasarnya, IPS-IPS ini mengimpor susu jauh lebih murah. Impor dalam bentuk skim atau bubuk yang harganya lebih murah dari market price, harga pasar dunia,” kata Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

    Padahal, sebut Budi Arie, bubuk susu yang diimpor secara kualitas dan kesehatan belum tentu lebih baik dari susu segar yang dihasilkan koperasi susu di Indonesia.

    Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyebutkan bahwa IPS seharusnya memang menyerap susu peternak lokal. Namun, peraturan bea masuk 0 persen membuat para IPS lebih memilih impor bubuk susu.

    “Seharusnya memang begitu skemanya. Tetapi karena ada kebijakan perdagangan yang membuat bea masuk menjadi 0 persen, susu 4,7 juta ton (kebutuhan susu nasional) juga itu banjir,” kata Ferry.

    Ferry mengatakan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, harus mempertimbangkan akibat dari bea masuk 0 persen.

    “Kemendag juga mempertimbangkan kalau diberikan bea masuk 0 persen akibatnya seperti ini. Ini bisa dimintakan kembali, dalam rangka melindungi peternak susu sapi perah di Indonesia,” kata Ferry.

    “Kami meminta ada barrier. Kalau bisa jangan 0 persen,” tutur dia.

    Sebelumnya diberitakan, para peternak susu sapi menggelar demo dengan aksi simbolis mandi susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2024).

    Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes peternak susu di Boyolali atas pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau industri pengolahan susu (IPS).

    Peternak yang terdampak juga menggelar aksi dengan membuang 50.000 liter atau 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali.

    Kemudian, muncul sejumlah unggahan video di media sosial yang menyorot para peternak sapi di Pasuruan yang membuang 500.000 liter susu sapinya akibat kalah bersaing dengan susu impor.

    Dalam video yang beredar, tertulis narasi, “Pabrik pengolah lebih pilih impor, peternak sapi buang 500 ribu liter susu segar.”

  • Menkop Budi Minta Kemendag Evaluasi Tarif Bea Masuk 0%, Ancam Industri Susu

    Menkop Budi Minta Kemendag Evaluasi Tarif Bea Masuk 0%, Ancam Industri Susu

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) meminta agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) meninjau kembali tarif bea masuk produk susu sebesar 0%. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan peternak susu dalam negeri.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut Selandia Baru dan Australia memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang menghapuskan bea masuk pada produk susu.

    Perjanjian ini membuat harga produk mereka setidaknya 5% lebih rendah dibandingkan dengan harga pengekspor produk susu global lainnya.

    Budi menuturkan bahwa kedekatan mereka dengan Indonesia juga membuat harga produk susu mereka sangat kompetitif. 

    “Karena itu [regulasi tarif bea masuk], ini yang harus kita lakukan langkah-langkah untuk peninjauan beberapa permasalahan dan regulasi yang ada,” kata Budi dalam Konferensi Pers terkait Koperasi Susu Boyolali di Kantor Kementerian UKM, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Setali tiga uang, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengaku bahwa pihaknya meminta agar Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk meninjau kembali pengenaan bea masuk 0% kepada produk susu.

    “Kita juga tadi berdiskusi dengan Pak Menteri bahwa kita meminta kepada Kementerian Pedagangan untuk meninjau kembali soal pengenaan bea masuk 0% kepada produk susu,” ujar Ferry.

    Di samping itu, Ferry juga meminta agar setiap industri pengolahan susu (IPS), termasuk di Pasuruan, wajib menyerap alias membeli hasil susu dari koperasi peternak sapi perah.

    “Karena sebenarnya memang harusnya seperti itu skemanya, tetapi karena ada kebijakan perdagangan yang membuat bea masuk menjadi 0%, susu 4,7 juta ton itu banjir. Dan susu itu diserap oleh industri pengolahan susu,” terangnya.

    Lebih lanjut, Ferry menilai bahwa semestinya Kemendag juga sudah mempertimbangkan dengan matang, termasuk dampak, jika memberikan kebijakan bea masuk 0% terhadap produk susu. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah melindungi industri susu sapi perah lokal dengan tidak memberikan bea masuk 0%

    “Bahwa dalam rangka melindungi susu sapi perah Indonesia, kami meminta ada barrier,” tekannya.

    Di samping itu, menurutnya, akan lebih bijak jika pemerintah melalui Kemendag memberikan insentif kepada peternak sapi lokal agar bisa bersaing dengan produk susu luar negeri.

    “Karena memang dampaknya ke peternak sapi perah kita. Sehingga harusnya ada, kita sedang kaji, insentif apa yang harus diberikan kepada peternak sapi perah di Indonesia, baik koperasi usaha dagang maupun perorangan, supaya mereka nggak terkena dampak,” tuturnya.

    Dia pun menyarankan agar Kemendag tidak menerapkan kebijakan perdagangan berupa bea masuk 0%. “Atau sebaliknya, pemerintah pun juga harus mengkaji ulang penerapan bea masuk itu tidak boleh, kalau bisa jangan 0%,” pungkasnya.

  • Heboh Peternak Sapi Buang Susu, Zulhas Bilang Begini

    Heboh Peternak Sapi Buang Susu, Zulhas Bilang Begini

    Jakarta

    Beberapa waktu terakhir heboh soal aksi buang susu sapi hasil perah di Pasuruan, Jawa Timur oleh peternak hingga pengepul susu. Aksi buang susu ini adalah bentuk protes karena susu sapi hasil produksi tidak terserap oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan buka suara soal aksi buang susu itu.

    Ketika ditanya soal nasib peternak hingga pengepul sapi tersebut, Zulhas mengalihkan pembicaraan ke topik swasembada pangan. Para awak media pun kembali bertanya ke Zulhas terkait , dia hanya menyebut akan mencari data terkait persoalan tersebut.

    “Apa? (Soal nasib peternak yang buang susu, Pak) Ya, sementara itu dulu, lainnya saya cari data dulu,” kata Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

    Tercatat ada lebih dari 200 ton susu segar per hari yang terpaksa harus dibuang. Para peternak terpaksa membuang susu segar yang diproduksi karena tidak diserap atau dibeli oleh IPS. Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana berpendapat Industri Pengolah susu (IPS) yang tidak bersedia menyerap susu segar yang dihasilkan para peternak adalah sebagai suatu tindakan yang sangat tidak manusiawi. Tindakan penolakan itu merupakan pengingkaran kepada komitmen yang pernah disampaikan oleh IPS, untuk menyerap dan membeli susu segar yang diproduksi oleh peternak sapi perah rakyat.

    “Tindakan menolak membeli susu segar peternak sapi perah rakyat, merupakan tindakan yang menambah penderitaan peternak sapi perah rakyat yang saat ini sudah termarjinalisasi, serta tidak pernah memperoleh nilai tambah dari susu segar yang dihasilkan,” kata Teguh dalam keterangan tertulis, dikutip dari CNBC Indonesia (11/11/2024).

    Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah mempertemukan perwakilan industri pengolahan susu (IPS) dengan perwakilan peternak susu dalam Rapat Koordinasi di Kementan. Dalam pertemuan itu tampak hadir Bayu Aji Handayanto, peternak susu sapi sekaligus pengepul asal Pasuruan yang aksinya viral. Hadir juga Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi.

    Menurut Amran hal tersebut terjadi imbas adanya masalah kualitas pada susu sapi lokal. Oleh karena itu, kata Amran, ke depannya akan ada kolaborasi dan pembinaan kepada peternak agar kualitas produk mereka sesuai standar.

    “Kami sudah pertemukan antara Industri dan peternak, pengepul tiga-tiganya sudah sepakat damai dan seterusnya,” kata Amran di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

    Sementara itu, Bayu menjelaskan bahwa kualitas susu lokal sebenarnya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hanya saja kualitas susu impor memang lebih tinggi dari susu lokal.

    “Jadi kalau dari masyarakat Indonesia itu rata-rata susu dihitung dari total solid, standar kualitasnya SNI 11,5. Kami di desa-desa rata-rata mengirim ke Industri Pengolahan Susu itu rata0rata 12,5-12,8. Tapi kalau compare dengan impor, kualitasnya bisa di atas 13. Mungkin dampaknya itu di end product. Kalau yang 12,5 per 1 liter cuma bisa jadi 5 produk, kalau 13 bisa jadi 6 produk,” kata Bayu.

    Lihat juga video: Wakil Ketua DPR Tanggapi Viral Peternak Buang Susu Sapi

    (kil/kil)

  • Mentan Amran Berhasil Damaikan Perselisihan Peternak dan Pelaku Industri Susu

    Mentan Amran Berhasil Damaikan Perselisihan Peternak dan Pelaku Industri Susu

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil mendamaikan perselisihan yang terjadi antara peternak dan pelaku industri susu. Kedua belah pihak yang berseteru mengadakan pertemuan tertutup bersama Mentan Amran di kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Sebelumnya pada peternak sapi perah dan pengepul susu di Boyolali, Jawa Tengah, menggelar aksi mandi susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2024). 

    Hasil rapat bersama pelaku usaha peternak sapi dan pelaku industri susu menyepakati perselisihan dengan damai. Pertemuan dihadiri Bayu Aji Handayanto, peternak susu sapi sekaligus pengepul asal Pasuruan yang aksinya viral. Selain itu hadir juga Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi. 

    “Pertama adalah kami sudah pertemukan antara industri dan peternak. Pengepul ketiganya merupakan peternak dan sudah sepakat, damai, dan seterusnya.” ujar Amran. 

    Dalam pertemuan itu, sejumlah langkah konkret juga disepakati untuk mendukung keberlanjutan industri susu nasional. Salah satunya adalah perubahan regulasi yang mengharuskan seluruh industri susu untuk menyerap hasil produksi peternak dalam negeri. 

    “Kami sudah sepakat untuk mengubah regulasi yang ada. Mulai sekarang, seluruh industri wajib menyerap susu dari peternak lokal. Surat resmi sudah kami kirimkan ke dinas-dinas terkait di provinsi dan kabupaten untuk segera ditindaklanjuti,” jelas Andi Amran.

    Pemerintah juga berencana untuk mengusulkan perubahan dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur industri susu. “Kami akan mengubah Perpres yang ada, yang sebelumnya menghapus kewajiban industri untuk menyerap susu peternak pada era 1997-1998, karena saran IMF. Sekarang, kami hidupkan kembali kebijakan itu untuk memastikan peternak kita tumbuh dan produksi susu dalam negeri berkembang,” lanjutnya.

    Langkah ini dianggap penting untuk mendorong keberlanjutan sektor peternakan susu di Indonesia. Kebijakan yang akan diterapkan diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan peternak dan menjaga stabilitas pasokan susu di pasar domestik.

    Dengan kesepakatan ini, diharapkan tidak ada lagi aksi-aksi protes serupa di masa depan, dan industri susu dalam negeri dapat berkembang lebih baik, memberikan keuntungan bagi peternak serta menjaga harga susu yang adil bagi semua pihak dan saling menguntungkan dari berbagai pihak.

  • Mentan Amran Sukses Mediasi Peternak Sapi Perah & Industri Pengolahan Susu

    Mentan Amran Sukses Mediasi Peternak Sapi Perah & Industri Pengolahan Susu

    Jakarta

    Aksi protes peternak dan pengepul kepada industri pengolahan susu akhirnya berujung damai. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berhasil mempertemukan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu.

    Dalam mediasi tersebut, semua pihak yang terlibat bersepakat untuk bekerja sama agar produksi susu dalam negeri dapat terserap.

    “Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul. Semuanya sudah sepakat untuk berdamai,” beber Amran dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

    Sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengubah regulasi untuk mewajibkan industri susu menyerap susu dari peternak lokal.

    “Seluruh industri wajib menyerap susu peternak. Kami sudah sepakati, tandatangani, dan kirim surat ke dinas peternakan provinsi dan kabupaten untuk ditindaklanjuti,” ungkap Amran.

    Dengan adanya kebijakan ini, industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak, kecuali susu memang mengalami kerusakan. Amran meyakini, kebijakan ini akan berdampak pada meningkatnya gairah para peternak sapi perah dalam berproduksi.

    “Kami harapkan industri bersama pemerintah turun tangan untuk membina para peternak dan membantu meningkatkan kualitas susu dalam negeri. Ini sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang meminta pemerintah untuk hadir di tengah, industri dan peternak harus bisa tumbuh bersama,” ujar Amran.

    Lebih lanjut, ia menegaskan Kementan akan melakukan evaluasi ketat terhadap pelaksanaan kebijakan ini. Untuk sementara, lima perusahaan pengolahan susu ditahan izin impornya untuk memastikan mereka memenuhi kewajiban menyerap produksi peternak.

    “Saya yakin industri akan mematuhi kebijakan dari kami. Tapi jika mereka menolak, kami akan cabut izin impor mereka selamanya. Ini ketegasan kami dari pemerintah untuk melindungi peternak,” tegas Amran.

    Kebijakan Kementan tersebut akan diikuti oleh Peraturan Presiden (Perpres) yang mewajibkan industri menyerap produksi susu dalam negeri. Aturan ini diharapkan dapat membalikkan kebijakan yang berlaku sejak krisis ekonomi tahun 1997/1998.

    Waktu itu, Inpres No 2 Tahun 1985 tentang Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Persusuan Nasional yang dicabut pada awal 1998 karena mengikuti letter of intent antara Pemerintah RI dengan IMF. Sejak saat itu, ketergantungan pada impor meningkat drastis, dari 40% pada 1997 menjadi 80% saat ini. Amran mengapresiasi peran cepat dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang turut mendukung proses ini.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada Mensesneg yang bergerak cepat mendatangi Kementan untuk turut menyelesaikan masalah ini,” kata Amran.

    Sementara itu, Prasetyo yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Kementan yang sigap mencari solusi.

    “Inilah yang menurut saya harus kita galakkan, meskipun ada permasalahan, kita mencari solusi bersama-sama, tumbuh bersama teman-teman industri dan peternak susu. Menurut saya ini energi positif, karena industri ini vital, semua membutuhkan asupan gizi, termasuk susu,” kata Prasetyo.

    Prasetyo juga menegaskan dukungan dari pihaknya untuk program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami siap mendukung Kementan untuk mencapai swasembada. Jika ada peraturan yang menghambat, akan kita rapikan,” tambahnya.

    Di sisi lain, salah satu pengepul susu asal Pasuruan yang turut melakukan aksi membuang susu kemarin, Bayu Aji Handayanto sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memediasi peternak dan industri pengolahan susu.

    “Semua berjalan lancar. Saya mewakili peternak sapi perah merasa terharu. Kami seperti mendapat sosok bapak baru, inspirasi kami kini didengar oleh Bapak Menteri Pertanian, Mensesneg, dan Wamentan yang telah merespons cepat,” ujar Bayu.

    Bayu mengungkapkan selama ini peternak hanya memiliki satu tuntutan. Namun dalam pertemuan ini, mereka justru merasa diberikan lebih banyak oleh pemerintah.

    (akn/ega)

  • Ngeri, Mesin Boeing 787-9 Dreamliner Terbakar Usai Lepas Landas

    Ngeri, Mesin Boeing 787-9 Dreamliner Terbakar Usai Lepas Landas

    Roma

    Salah satu mesin pada pesawat Boeing 787-9 Dreamliner yang dioperasikan oleh maskapai China, Hainan Airlines, terbakar tak lama setelah lepas landas dari Bandara Fiumicino di Roma, Italia. Pesawat terpaksa terbang kembali ke Roma saat insiden itu terjadi.

    Pesawat yang mengudara dengan tujuan Shenzhen di China itu, seperti dilansir Reuters dan The Sun, Senin (11/11/2024), terpaksa berbalik arah dan terbang kembali ke Roma pada Minggu (10/11) waktu setempat, dengan kondisi mesin sebelah kanan terbakar di udara.

    Untungnya, pesawat berhasil mendarat darurat dengan selamat di Roma setelah sempat membuang bahan bakar ke laut.

    Pesawat itu dilaporkan membawa 249 penumpang dan 16 awak ketika insiden ini terjadi. Tidak ada laporan korban luka dalam insiden ini.

    Otoritas Penjaga Pantai Italia, dalam pernyataannya, menyebut pesawat itu diduga ditabrak seekor burung sebelum mesin bagian kanan terbakar di udara.

    Insiden yang melibatkan serangan burung tergolong sering terjadi dan dapat menjadi ancaman signifikan terhadap keselamatan pesawat.

    Para pejabat Bandara Fiumicino, dalam pernyataan terpisah, menyebut tidak ada penundaan terhadap lalu lintas udara di bandara sebagai imbas insiden tersebut.

    Saksikan juga Blak-blakan: Adi Wibowo Bangun Kota Pasuruan Lewat Wisata Religi Hingga Heritage