kab/kota: Pasuruan

  • UMK 2025 Resmi Berlaku, Simak 5 Upah Terendah dan Tertinggi Kota dan Kabupaten di Jawa Timur

    UMK 2025 Resmi Berlaku, Simak 5 Upah Terendah dan Tertinggi Kota dan Kabupaten di Jawa Timur

    TRIBUNJATIM.COM – Upah Minimum Kabupaten/Kota atau UMK 2025 sudah berlaku sejak tanggal 1 Januari 2025.

    Simak besaran UMK 2025 di masing-masing kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen.

    Cek juga urutan UMK 2025 dari 5 tertinggi dan 5 terendah.

    Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan, sebelum penetapan UMK, pihaknya telah menggelar rapat bersama unsur pengusaha maupun pekerja, serta menerima usulan dari seluruh kabupaten/kota.

    “Penetapan UMK tahun 2025 diberlakukan di seluruh daerah di Jatim dan berlaku mulai 1 Januari 2025 mendatang,” ujarnya, dilansir dari Kompas TV, Kamis (19/12/2024).

    Kota Surabaya masih menjadi daerah dengan UMK tertinggi di Jawa Timur dengan Rp 4.961.753,00.

    Kabupaten Gresik menempati posisi kedua sebagai UMK tertinggi di Jatim, yakni sebesar Rp 4.874.133,00. 

    Sementara, Kabupaten Bondowoso menjadi daerah dengan UMK terendah se-Jatim, yakni sebesar Rp 2.347.359,00, disusul Kabupaten Sampang sebesar Rp 2.335.661,00, dan Kabupaten Situbondo sebesar Rp 2.335.209,00.

    5 UMK Terendah di Jawa Timur:

    Kabupaten Situbondo: Rp 2.335.209,00

    Kabupaten Sampang: Rp 2.335.661,00

    Kabupaten Bondowoso: Rp 2.347.359,00

    Kabupaten Pacitan: Rp 2.364.287,00

    Kabupaten Pamekasan: Rp 2.376.614,00

    5 UMK Tertinggi di Jawa Timur:

    Kota Surabaya: Rp 4.961.753,00

    Kabupaten Gresik: Rp 4.874.133,00

    Kabupaten Sidoarjo: Rp 4.870.511,00

    Kabupaten Pasuruan: Rp 4.866.890,00

    Kabupaten Mojokerto: Rp 4.856.026,00

     

    Daftar lengkap UMK di seluruh Jawa Timur 2025

    Berikut besaran UMK 2025 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, dikutip dari Kompas.com.

    Kota Surabaya: Rp 4.961.753,00
    Kabupaten Gresik: Rp 4.874.133,00
    Kabupaten Sidoarjo: Rp 4.870.511,00
    Kabupaten Pasuruan: Rp 4.866.890,00
    Kabupaten Mojokerto: Rp 4.856.026,00
    Kabupaten Malang: Rp 3.553.530,00
    Kota Malang: Rp 3.507.693,00
    Kota Batu: Rp 3.360.466,00
    Kota Pasuruan: Rp 3.358.557,00
    Kabupaten Jombang: Rp 3.137.004,00
    Kabupaten Tuban: Rp 3.050.400,00
    Kota Mojokerto: Rp 3.031.000,00
    Kabupaten Lamongan: Rp 3.012.164,00
    Kabupaten Probolinggo: Rp 2.989.407,00
    Kota Probolinggo: Rp 2.876.657,00
    Kabupaten Jember: Rp 2.838.642,00
    Kabupaten Banyuwangi: Rp 2.810.139,00
    Kota Kediri: Rp 2.572.361,00
    Kabupaten Bojonegoro: Rp 2.525.132,00
    Kabupaten Kediri: Rp 2.492.811,00
    Kota Blitar: Rp 2.481.450,00
    Kabupaten Tulungagung: Rp 2.470.800,00
    Kabupaten Lumajang: Rp 2.429.764,00
    Kota Madiun: Rp 2.422.105,00
    Kabupaten Blitar: Rp 2.413.974,00
    Kabupaten Magetan: Rp 2.406.719,00
    Kabupaten Sumenep: Rp 2.406.551,00
    Kabupaten Nganjuk: Rp 2.405.255,00
    Kabupaten Ponorogo: Rp 2.402.959,00
    Kabupaten Madiun: Rp 2.400.321,00
    Kabupaten Ngawi: Rp 2.397.928,00
    Kabupaten Bangkalan: Rp 2.397.550,00
    Kabupaten Trenggalek: Rp 2.378.784,00
    Kabupaten Pamekasan: Rp 2.376.614,00
    Kabupaten Pacitan: Rp 2.364.287,00
    Kabupaten Bondowoso: Rp 2.347.359,00
    Kabupaten Sampang: Rp 2.335.661,00
    Kabupaten Situbondo: Rp 2.335.209,00.

    Itulah daftar lengkap UMK 2025 di Jawa Timur yang akan mulai diterapkan pada 1 Januari mendatang.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Disnak Jatim: 30 Daerah Alami Kenaikan Kasus PMK

    Disnak Jatim: 30 Daerah Alami Kenaikan Kasus PMK

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jatim akhirnya buka suara terkait merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bahkan, beberapa daerah sudah masuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

    “Kami sudah drop obat-obatan dan vitamin kepada kabupaten/kota. Kemarin bantuan vaksin dari Pusvetma didrop, untuk selanjutnya melaksanakan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan disinfektan, pengobatan dan vaksinasi,” kata Kadisnak Jatim, Indyah Aryani dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (2/1/2025).

    Menurut Indyah, sebanyak 30 kabupaten/kota di Jatim mengalami kenaikan kasus. “Untuk populasi yang kecil seperti Kota Surabaya belum ada laporan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, memasuki 2025, Kabupaten Blitar masuk dalam kategori daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Blitar masuk kategori KLB usai 235 sapi terjangkit PMK, bahkan 30 ekor di antaranya mati.

    Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin menyebut bahwa berdasarkan melonjaknya kasus yang jauh diatas standar, sebenarnya di Kabupaten Blitar sudah bisa dikategorikan wabah atau KLB.

    Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga mulai mengancam kesehatan ternak di Kabupaten Ponorogo. Di Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, sejumlah sapi milik warga dilaporkan menunjukkan gejala khas PMK, seperti mulut berlendir dan luka pada kuku. Bahkan, beberapa sapi dilaporkan telah mati akibat penyakit tersebut.

    Meski kasus Penyakit Kulit dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan, namun sejumlah ternak masih belum disuntik vaksin. Kondisi ini terjadi lantaran vaksin dari Kementerian Pertanian masih belum datang. [tok/beq]

  • Vaksin PMK Belum Datang, Disnakkeswan Pasuruan Sebar Obat dan Vitamin

    Vaksin PMK Belum Datang, Disnakkeswan Pasuruan Sebar Obat dan Vitamin

    Pasuruan (beritajatim.com) – Meski kasus Penyakit Kulit dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan namun sejumlah ternak masih belum disuntik vaksin. Kondisi ini terjadi lantaran vaksin dari Kementerian Pertanian masih belum datang.

    Meski begitu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah memberikan obat dan vitamin untuk sejumlah ternak. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ainur Alfia mengatakan saat ini sudah disalurkan di sejumlah peternak.

    “Untuk vaksinnya kami masih menunggu dari Kementerian namun kita sudah memberikan obat dan vitamin,” jelasnya, Kamis (2/1/2025).

    Alfi juga mengatakan pihaknya telah menyalurkan 562 botol obat dan 720 boks vitamin serta 48 liter disinfektan. Vitamin dan obat-obatan tersebut seluruhnya diambilkan dari APBD Pemkab Pasuruan.

    “Anggaran tersebut sudah masuk APBD dan setiap tahun selalu ada. Tinggal kita melakukan distribusi ke peternak,” lanjutnya.

    Diketahui sebelumnya kasus PMK di Kabupaten Pasuruan kembali merebak setelah dua bulan telah dinyatakan hilang. Terdapat kurang lebih 99 kasus baru yang muncul pada bulan Desember 2024 lalu.

    Kasus tersebut muncul dan menyerang ternak di 6 kecamatan Kabupaten Pasuruan. Keenam kecamatan tersebut yakni di Prigen, Pandaan, Nguling, Purwodadi, Winongan, dan Gempol. [ada/beq]

  • Perjalanan 5 Dekade Nestle Indonesia Berdayakan Peternak Sapi Perah di Jatim

    Perjalanan 5 Dekade Nestle Indonesia Berdayakan Peternak Sapi Perah di Jatim

    Jakarta

    Selama hampir lima dekade, PT Nestlé Indonesia telah menjalin kemitraan dengan komunitas peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Hal ini termasuk upaya Nestlé untuk meningkatkan komoditas susu sapi perah yang berdampak positif pada perekonomian Jawa Timur.

    Selain membantu memenuhi kebutuhan pasokan susu segar untuk kegiatan operasional pabrik, inisiatif ini juga sebagai kontribusi untuk membantu pengembangan komunitas peternakan sapi perah rakyat di sekitar wilayah operasional Nestlé Indonesia agar lebih tangguh dan makmur.

    Diketahui, agribisnis sapi perah di Jawa Timur berawal dari usaha keluarga sejak masa kolonial, ketika sapi perah jenis Friesian Holstein (FH) diimpor dari Belanda. Pada 1970, agribisnis ini berkembang menjadi usaha swasta skala menengah, meskipun hanya terdapat di beberapa wilayah tertentu.

    Saat ini, Jawa Timur menjadi produsen susu sapi terbesar di Indonesia yang telah berkontribusi signifikan terhadap industri susu sapi nasional.

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi Jawa Timur mencatat produksi susu sapi tahunan sebesar 456,34 ribu ton pada 2021, memperkuat posisinya sebagai produsen susu sapi terbesar secara nasional.

    Adapun PT Nestlé Indonesia yang telah berdiri lebih dari 52 tahun di Indonesia, terus menunjukkan perhatian terhadap pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Termasuk pengembangan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

    “Sejalan dengan cara berbisnis yang kami usung yaitu Creating Shared Value, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, serta mendukung peningkatan perekonomian di daerah. Saat ini, kami turut mendorong mereka untuk mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang,” kata Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia Syahrudi dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

    Jawa Timur: Memelihara Tradisi Peternakan Sapi Perah Rakyat

    Foto: dok. Nestle Indonesia

    Kemitraan pertama PT Nestlé Indonesia dengan komunitas peternak sapi perak rakyat di Jawa Timur dimulai pada 1975. Pada tahun tersebut, PT Nestlé Indonesia menjalin kemitraan bersama Koperasi Susu SAE Pujon, Malang dengan membeli 160 liter susu segar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku operasional pabrik pertama Nestlé yang berada di Waru, Jawa Timur.

    Seiring berjalannya waktu, PT Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan lebih dari 31 koperasi di Jawa Timur dan lebih dari 27.000 peternak sapi perah rakyat. Pasalnya, PT Nestlé Indonesia menyadari perlunya lebih banyak dukungan untuk meningkatkan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

    Pada 1985, perusahaan membentuk tim khusus bernama AgriService yang bertugas mendampingi para peternak untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar mereka.

    Hal ini menandai perubahan signifikan menuju pendekatan yang lebih kolaboratif. Nestlé secara aktif terlibat dengan komunitas peternak untuk mengatasi kebutuhan dan tantangan spesifik mereka.

    Pada 1988, Nestlé Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Maka dari itu, mitra koperasi susu segar mulai mengirimkan pasokan susu segar ke pabrik Kejayan.

    “Pabrik Kejayan diperuntukkan untuk menghasilkan beberapa produk-produk susu PT Nestlé Indonesia. Tentunya, kami memerlukan bahan baku susu segar yang kami perolah secara lokal dari mitra kami, para peternak sapi perah rakyat yang berada di Jawa Timur,” Kata PT Nestlé Indonesia Factory Manager Kejayan Imelda Mayasari.

    “Dengan menggunakan sumber daya lokal, kami dapat memastikan kualitas dan kesegaran tertinggi untuk produk kami sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Hal ini semakin memperkuat rantai pasokan dan memastikan aliran bahan baku berkualitas tinggi yang stabil,” imbuhnya.

    Kemudian, pada 2007 perusahaan mengubah nama tim AgriService menjadi Milk Procurement and Dairy Development (MPDD). Berfokus pada wilayah unit khusus ini bekerja sama dengan koperasi dan peternak sapi perah rakyat, memberikan dukungan dan bimbingan secara komprehensif.

    Tim MPDD hingga kini telah mendampingi lebih dari 27.000 peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur dengan serangkaian program, di antaranya pelatihan praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, pengoptimalan produktivitas dan kualitas, serta dorongan untuk menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan.

    Bantuan dan pelatihan ini sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi menuju sistem pangan regeneratif, yang tidak hanya melindungi tetapi juga memulihkan lingkungan untuk generasi masa depan.

    “Di Nestlé, kami berkomitmen untuk mendorong peningkatan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur, sekaligus membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Apabila pada awal kerja sama, kami fokus untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu perah, saat ini kami sudah menuju bagaimana para peternak dapat menjalankan usaha dengan penerapan praktik peternakan yang ramah lingkungan demi melindungi lahan dan sumber daya untuk tahun-tahun mendatang. Salah satu contohnya ialah mendorong pemanfaatan pakan ternak yang mampu menekan emisi karbon yang dihasilkan sapi,” ungkap Head of Milk Procurement & Dairy Development PT Nestlé Indonesia Ida Royani.

    Salah satu faktor pendorong inisiatif yang dilakukan di Jawa Timur tidak terlepas dari komitmen keberlanjutan PT Nestlé Indonesia. Pada 2008, perusahaan membangun fasilitas air bersih yang menjangkau 2.300 keluarga peternak sapi perah.

    Fasilitas ini dirancang untuk mendukung para peternak dalam menjaga kualitas susu segar melalui penerapan praktik kebersihan yang baik, mencakup perawatan sapi dan kebersihan kandang. Selain itu, akses air bersih juga meningkatkan kesehatan masyarakat.

    Lebih lanjut, sebagai kontribusi untuk menjaga kebersihan lingkungan secara bersama-sama dan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, PT Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi.

    Keduanya memperkenalkan program untuk mengelola limbah peternakan sapi perah menjadi biogas, mendorong ekonomi sirkular dan mengurangi dampak industri terhadap lingkungan sejak 2010.

    Hingga kini, PT Nestlé Indonesia telah membantu membangun lebih dari 8.700 unit kubah biogas untuk mengelola kotoran sapi menjadi energi terbarukan yang dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.

    Adapun limbah slurry yang dihasilkan dari pengolahan biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan lahan pakan ternak. Hal ini menciptakan sistem pertanian sirkular terintegrasi pada peternakan sapi perah di Jawa Timur, sejalan dengan ambisi Nestlé untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2050.

    Pada 2014, PT Nestlé Indonesia menerapkan inisiatif pembagian pemgembangan produk susu untuk meningkatkan kualitas sapi perah, sehingga ternak sapi perah dipastikan lebih kuat dan produktif.

    Pendekatan langsung perusahaan terus berkembang, dengan PT Nestlé Indonesia membimbing para peternak untuk memprioritaskan kenyamanan dan kesejahteraan sapi mereka demi produksi susu yang optimal.

    Salah satu peternak sapi perah Siswantoro yang berasal dari anggota Koperasi Unit Desa Sumber Makmur, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, menceritakan dampak yang dirasakan dari dukungan PT Nestlé Indonesia.

    “Manfaat yang saya peroleh dari Nestlé Indonesia antara lain subsidi pengadaan mesin pemerah susu, chopper, kipas angin; maupun ilmu berharga melalui pelatihan dan bimbingan mereka. Hal ini bermanfaat bagi kami sebagai peternak sapi perah bagaimana kami dapat menjaga kesehatan sapi perah untuk menghasilkan susu yang berkualitas, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi produk susu bergizi yang bahan bakunya berasal dari sapi kami,” kata Siswantoro.

    Pada tahun 2021, perusahaan meluncurkan inisiatif terbaru yang berfokus pada pertanian regeneratif, sebuah pendekatan holistik yang memprioritaskan praktik peternakan berkelanjutan.

    Melalui kerja sama yang erat dengan para peternak untuk menerapkan metode-metode ini, PT Nestlé Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas dan hasil susu. Akan tetapi, juga mengembangkan industri susu yang lebih sadar lingkungan sehingga memberikan manfaat bagi komunitas peternak dan ekosistem yang lebih luas.

    Selain itu, Nestlé juga memperluas jangkauannya dengan menjalin kerja sama dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah. Adapun hasil susu segar yang dihasilkan para peternak sapi perah rakyat akan diserap oleh pabrik terbaru Nestlé Indonesia yang berada di Batang, Jawa Tengah.

    Terdapat berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dalam proses perjalanan pemberdayaan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur.

    Pada awal 2022, muncul wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang turut menyerang hewan, termasuk sapi-sapi di Indonesia. Langkah yang diambil Nestlé Indonesia untuk mendukung pemerintah Jawa Timur menanggulangi penyebaran wabah tersebut adalah dengan pengadaan program vaksinasi bagi mitra peternak sapi perah di Jawa Timur.

    Lalu, mendistribusikan bantuan sebesar Rp 7,7 miliar kepada peternak sapi perah rakyat, termasuk 35 mitra koperasi, dalam bentuk obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan dari bulan Juni hingga September.

    Foto: dok. Nestle Indonesia

    Kerja sama berkelanjutan antara PT Nestlé Indonesia dan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui pengembangan komoditas susu sapi perah.

    (prf/ega)

  • Inilah Terobosan Perumda Delta Tirta Sidoarjo

    Inilah Terobosan Perumda Delta Tirta Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Perumda Delta Tirta Sidoarjo terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas air yang disalurkan kepada pelanggan. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Perumda Delta Tirta Dwi Hary Soeryadi.

    Kata Dwi Hary Soeryadi, saat ini, sebagian besar pelanggan merasa sangat puas dengan kualitas air yang disediakan, terutama dari sumber air Umbulan.

    Kualitas air yang dihasilkan dari Umbulan yang sumber mata airnya dari pegunungan di Kabupaten Pasuruan sangat bagus. Namun Perumda Delta Tirta tidak berhenti di situ.

    “Perumda Delta Tirta terus berupaya meningkatkan kualitas air olahan, terutama di wilayah Kecamatan Taman yang selama ini sering menjadi perhatian,” ucapnya Selasa (31/12/2024).

    Untuk mencapai tujuan tersebut, Perumda Delta Tirta melakukan berbagai koordinasi dengan berbagai instansi terkait, baik dari pemerintah daerah maupun lembaga teknis lainnya.

    Salah satu langkah strategis yang dijalankan adalah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Perum Jasa Tirta (PJT) 1. Kedua lembaga tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan kelancaran pasokan air ke seluruh Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Sidoarjo.

    BBWS Brantas berencana melakukan pembenahan turap atau badan sungai yang ambrol, pintu air yangg jebol, dan pengangkatan sedimen yang sudah sangat tebal di sepanjang Sungai Pelayaran.

    “Normalisasi sungai sangat penting untuk menjaga kelancaran aliran air dan kualitas air yang sampai ke pelanggan. Kami berharap pembenahan badan Sungai Pelayaran ini bisa segera dilakukan, sehingga aliran air menjadi lebih stabil,” terang Dwi.

    Selain itu, Perumda Delta Tirta juga bekerja sama dengan PJT 1 dalam menjaga debit air yang dibutuhkan. Dwi menjelaskan bahwa PJT 1 berkomitmen untuk menjaga debit air yang disalurkan ke Perumda Delta Tirta, terutama di intake Tawangsari yang menjadi pengambilan air.

    Jumlah kebutuhan air di intake Tawangsari ini mencapai total 850 liter per detik (lps). Untuk itu, koordinasi antara Perumda Delta Tirta dan PJT 1 sangat penting agar pasokan air tetap terjaga dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Dwi juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo turut mendukung upaya tersebut dengan menjaga kebersihan sungai dari sampah dan eceng gondok yang sering kali menghambat aliran air.

    Untuk itu, Pemkab Sidoarjo akan melakukan pembersihan secara periodik guna memastikan kebersihan sungai tetap terjaga. Bahkan, sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan, Pemkab Sidoarjo juga merencanakan lomba sungai bersih antar desa yang dilalui aliran sungai di seluruh wilayah Sidoarjo. Lomba ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar sungai.

    “Pembersihan sungai adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga kualitas air. Dengan bekerjasama dengan Pemkab Sidoarjo, kami berharap dapat menjaga sungai tetap bersih, bebas dari sampah, dan eceng gondok,” tambah Dwi Hary.

    Perumda Delta Tirta berharap dengan berbagai langkah yang telah diambil, kualitas air yang disalurkan kepada masyarakat Sidoarjo dapat terus meningkat. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan pasokan air yang lebih bersih, aman, dan berkualitas, serta dapat menikmati layanan terbaik dari Perumda Delta Tirta Sidoarjo. (isa/but)

  • NZR Sumbersari FC Pimpin Klasemen Sementara Liga Nusantara Grup B, Belum Terkalahkan di 5 Laga

    NZR Sumbersari FC Pimpin Klasemen Sementara Liga Nusantara Grup B, Belum Terkalahkan di 5 Laga

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar 

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Prestasi gemilang ditorehkan oleh NZR Sumbersari FC di Liga Nusantara atau kompetisi Liga 3 2024/2025.

    Hingga pekan kelima ini, tim asal Malang itu belum terkalahkan dengan kokoh di puncak klasemen.

    Raihan empat kemenangan dan satu hasil imbang didapatkan oleh klub berjuluk Elang Selatan ini.

    Bahkan di laga terakhir, NZR Sumbersari FC sukses meraih kemenangan di Derby Jatim menghadapi Persekabpas Pasuruan dengan skor 4-2 pada Senin (30/12/2024).

    Atas hasil ini, NZR Sumbersari FC sukses menutup akhir tahun 2024 dengan hasil manis di Grup B.

    “Kami bersyukur atas hasil yang telah kami capai sejauh ini,” kata Pelatih NZR Sumbersari FC, Agus Yuwono, Selasa (31/12/2024).

    Mantan Pelatih Gresik United itu mengatakan, kemenangan menghadapi Persekabpas Pasuruan semakin menguatkan mental bertanding para pemain.

    Hal ini semakin memuluskan langkah NZR Sumbersari FC yang menargetkan dapat melaju ke Liga 2 pada musim depan nanti.

    “Bagi saya, kemenangan kemarin (lawan Persekabpas) merupakan kemenangan yang cukup baik untuk menutup akhir tahun ini,” ungkapnya.

    Kabar terbaru, NZR Sumbersari FC juga menambah dua pemain untuk memperkuat tim pada musim ini.

    Yakni Abdi Malik Akbar yang berposisi sebagai gelandang dan pemain senior Suroso yang bermain sebagai bek tengah.

    Keduanya diharapkan mampu memperkuat NZR Sumbersari FC untuk mengarungi sisa pertandingan di Liga Nusantara.

    Tak hanya itu, Agus Yuwono juga menekankan kepada pemain untuk tetap fokus dari pertandingan ke pertandingan.

    Agar nantinya NZR Sumbersari FC bisa bermain lebih maksimal.

    “Yang jelas setiap pertandingan kami berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.

    “Kami gak mau berpikir jauh, fokus kami hanya dari pertandingan ke pertandingan,” tandasnya.

    Performa apik yang ditunjukkan oleh NZR Sumbersari FC ini juga berdampak kepada mental para pemain.

    Seperti yang utarakan oleh Alaris Nesta.

    Dia mengaku ingin memberikan yang terbaik untuk NZR Sumbersari FC di setiap pertandingan.

    “Alhamdulillah kami bersyukur kemarin bisa meraih kemenangan,” ujarnya.

    “Teman-teman telah bekerja keras selama pertandingan, dan akhirnya menang atas Persekabpas Pasuruan,” tandasnya.

  • Cuma Gegara Sering Dimintai Uang Rp 3 Ribu, Pasutri Muda di Pasuruan Tega Aniaya Anak hingga Tewas

    Cuma Gegara Sering Dimintai Uang Rp 3 Ribu, Pasutri Muda di Pasuruan Tega Aniaya Anak hingga Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

    TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN – Satreskrim Polres Pasuruan mengamankan pasangan suami istri (pasutri) yang tega melakukan kekerasan terhadap anaknya hingga meninggal dunia.

    Mereka adalah Syahrul Abidin (19) warga Bugulkidul, Kota Pasuruan, dan istri siri atau ibu kandung korban, Martha Widya Ningsih (24) warga Bandar Lampung.

    Sedangkan korban adalah MDAF (7), pelajar kelas 1 SD.

    Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah diduga kuat sering mengalami kekerasan dari orang tuanya.

    Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, dari hasil autopsi ditemukan bukti kuat yang mengarah korban sering mengalami kekerasan.

    “Untuk itu, kami menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah orang tua korban sendiri,” katanya dalam rilis, Senin (30/12/2024) sore.

    Disampaikan AKP Achmad Doni Meidianto, dari hasil autopsi, ditemukan beberapa bukti.

    Seperti, bibir korban berwarna kebiruan, kuku tangan dan kaki berwarna kebiruan.

    Ada juga bekas operasi pada kepala kanan, bekas luka pada pipi kiri, rahang kiri, dagu kiri, dahi, dan ditemukan luka memar pada dahi kanan, pelipis kiri, dan kepala kiri.

    Ditemukan juga ada resapan darah pada tulang rusuk kanan, ditemukan patah tulang rusuk kiri, serta memar pada paru kiri.

    Ada juga resapan darah pada otak depan sisi kanan, sisi atas otak kanan, sisi dalam otak kiri, sisi belakang otak, serta resapan darah otak kecil sisi atas.

    “Dari hasil autopsi, penyebab kematian adalah kekerasan benda tumpul pada punggung kanan yang mengakibatkan pendarahan pada ginjal kanan,” imbuh AKP Achmad Doni Meidianto.

    Dan hal itu menurut hasil autopsi membuat korban meninggal karena lemas.

    Menurut dia, masih banyak temuan lain yang mengarah korban sering mendapat kekerasan.

    Motif Penganiayaan

    Satreskrim Polres Pasuruan mengungkap motif orang tua di Pasuruan yang nekat melakukan kekerasan terhadap anaknya yang berusia 7 tahun hingga tewas. 

    Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, dari hasil penyelidikan, kedua tersangka tidak menampik sering melakukan kekerasan terhadap anaknya.

    Penyebabnya sepele, yakni karena korban sering meminta uang kepada dua tersangka.

    Dan permintaan itu membuat kedua tersangka geram hingga naik pitam.

    “Kedua tersangka melakukan tindak pidana kekerasan ke anaknya ini dengan menggunakan tangan kosong, dan itu berulang,” kata AKP Achmad Doni Meidianto.

    Bahkan, dari pengakuan ibu kandung korban, kekerasan itu sudah dialami korban sejak masuk sekolah TK atau usia 6 tahun sampai sekarang.

    Ada beberapa kekerasan yang dialami korban.

    Mulai dicubit di bagian dada, tangan, kaki dan badan hingga pukulan tangan kosong ke bagian perut, dada, punggung, hingga kepala.

    Selanjutnya, ada juga kekerasan dengan menyulutkan rokok ke bagian perut, dada, punggung, tangan, kaki, dan wajah korban.

    “Dari pengakuan tersangka, mereka nekat melakukan itu karena marah emosi dengan korban yang sering meminta uang sekitar Rp 3 ribu-Rp 5 ribu,” tutupnya.

  • Demi Rampas Kalung Emas, Kepala Tetangga Dibentur-benturkan Tembok

    Demi Rampas Kalung Emas, Kepala Tetangga Dibentur-benturkan Tembok

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kejadian pencurian dengan kekerasan yang meresahkan warga terjadi di Dusun Sromo Barat, Desa Pacar Keling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan pada Jumat, 27 Desember 2024. Pelaku adalah seorang ibu rumah tangga, Siti Nafisa (28) dan korban bernama Musliha (64). Keduanya tinggal di dusun yang sama.

    Kasus ini bermula ketika tersangka datang ke rumah korban dengan maksud membeli jajan. Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di kediaman korban.

    “Tersangka ini melakukan aksinya terbilang nekat. Karena saat melakukan aksinya, pelaku mengunci pintu rumah korban dan mendorong korban hingga terjatuh,” jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan, Achmad Doni Meidianto, Selasa (31/12/2024).

    Aksi kekerasan berlanjut dengan pembekapan mulut dan penarikan kalung korban. Korban sempat memberikan perlawanan namun tersangka mencekik leher korban dengan tangan kosong dan kerudung, bahkan membenturkan kepala korban ke lantai berkali-kali.

    Teriakan minta tolong korban didengar oleh saksi Sulastri, tetangga korban yang tinggal di RT 07/RW 07. Sulastri bersama warga lainnya kemudian mengejar tersangka dan berhasil menangkapnya.

    Kalung emas milik korban ditemukan di saku baju tersangka. Korban mengalami luka memar di mata kanan dan luka lecet di dahi atas kepala akibat kejadian tersebut. Tersangka kemudian diserahkan kepada Ketua RT setempat sebelum akhirnya diamankan oleh Polsek Kejayan dan kemudian dilimpahkan ke Satreskrim Polres Pasuruan.

    Barang bukti yang diamankan meliputi VeR korban, satu buah kalung emas beserta suratnya, dan satu buah kerudung milik korban. Hasil gelar perkara menunjukkan bahwa telah terpenuhi minimal dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka.

    “Pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara. Saat ini, tersangka telah ditahan dan proses penyidikan lebih lanjut sedang berjalan,” tutupnya. (ada/but)

  • Sidak RSUD R Soedarsono, DPRD Kota Pasuruan Cek Kualitas Pelayanan

    Sidak RSUD R Soedarsono, DPRD Kota Pasuruan Cek Kualitas Pelayanan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dr. R. Soedarsono untuk memastikan kualitas pelayanan dan kesiapan rumah sakit dalam melayani masyarakat, khususnya terkait program BPJS Kesehatan. Sidak ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPRD dan komitmen untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Kota Pasuruan.

    Ketua Komisi I, Yanuar, menegaskan bahwa sidak ini merupakan bagian dari tugas dan fungsi komisi dalam mengawasi pelayanan publik. Ia menekankan pentingnya peningkatan pelayanan rumah sakit agar masyarakat semakin percaya dan merasa nyaman saat berobat.

    “Kami melakukan sidak di RSUD R Soedarsono untuk memastikan pelayanan rumah sakit. Dari hasil pengamatan fasilitas rumah sakit sudah baik, tapi masih perlu peningkatan kualitas pelayanan,” jelas Yanuar, Selasa (31/12/2024).

    Anggota Komisi I, H. Rifa’i, menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi dan mengkaji berbagai aspek pelayanan rumah sakit. Ia menegaskan komitmen Komisi I untuk mengawal perbaikan fasilitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di RSUD dr. R. Soedarsono.

    Salah satu temuan penting dari sidak ini adalah hampir semua ruangan di rumah sakit telah layak dan dipersiapkan untuk melayani pasien BPJS dengan standar yang sama, tanpa adanya perbedaan kelas. Bahkan, hampir semua ruangan yang disiapkan untuk pasien BPJS dilengkapi dengan AC.

    Selain itu, beberapa gedung juga direncanakan akan direnovasi pada tahun 2025 untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu target utama adalah memastikan seluruh masyarakat Kota Pasuruan telah tercover BPJS pada tahun 2025.

    “Kami menekankan pentingnya kesiapan SDM seiring dengan membaiknya fasilitas. Jangan sampai ada lagi peralatan medis canggih tapi tidak ada tenaga yang kompeten untuk mengoperasikannya,” kata Rifa’i.

    Terkait program unggulan, Komisi I memastikan bahwa program pemakaman gratis bagi warga ber-KTP Kota Pasuruan yang dimakamkan di wilayah Kota Pasuruan tetap berjalan sesuai Perwali. Program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    Menanggapi isu adanya batasan waktu layanan kesehatan bagi pasien BPJS, Komisi I menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Pihak rumah sakit telah mengklarifikasi bahwa tidak ada batasan waktu, melainkan hanya batasan flat form.

    Komisi I mengimbau masyarakat yang merasa dipulangkan tanpa alasan yang jelas setelah 3 hari dirawat untuk melapor ke Komisi I agar dapat ditindaklanjuti. Komisi I juga berencana berkomunikasi dengan BPJS untuk mendapatkan informasi terbaru terkait aturan-aturan yang berlaku.

    Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soedarsono, dr. Burhan, menyampaikan bahwa pihak manajemen terus berupaya melakukan pembenahan di berbagai aspek. Mulai dari fasilitas fisik, sarana prasarana, hingga sistem.

    “Kita benahi secara bertahap, mungkin bisa dibedakan dengan tahun ke tahun bagaimana rumah sakit ini. Kekurangan pasti ada, kita tidak bisa sempurna tanpa ada dukungan dari pihak-pihak lain dan semua saling mensuport agar pelayanan di rumah sakit lebih baik,” ungkapnya. [ada/beq]

  • Polsek Lumbang Tangkap Residivis Pencurian Motor Mahasiswa

    Polsek Lumbang Tangkap Residivis Pencurian Motor Mahasiswa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Unit Reskrim Polsek Lumbang berhasil menangkap pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) di Dusun Gadung, Desa Welulang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (28/12/2024). Pelaku berinisial YB (43), seorang residivis asal Kota Probolinggo, ditangkap setelah merampas sepeda motor korban dengan ancaman senjata tajam jenis celurit.

    Korban, Andi Roys (24), seorang mahasiswa asal Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, menjadi sasaran saat berboncengan dengan adiknya. Pelaku mengadang korban, mengancam menggunakan celurit, dan memaksa menyerahkan sepeda motor Honda Scoopy milik korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri.

    “Kami langsung merespon laporan dari warga dan segera melakukan penyelidikan. Beruntungnya, pelaku meninggalkan motornya di lokasi kejadian, sehingga memudahkan proses identifikasi,” ungkap Kapolsek Lumbang, Iptu Sumbut Pujaningwang, Selasa (31/12/2024).

    Setelah identifikasi, pelaku YB berhasil diringkus di Dusun Parasan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 14.00 WIB di hari yang sama. Diketahui, YB merupakan residivis dengan rekam jejak kriminal panjang, termasuk pembunuhan, penganiayaan, dan pencurian dengan pemberatan.

    “Kami mengamankan barang bukti berupa sepeda motor korban, sepeda motor pelaku, senjata tajam jenis celurit, serta beberapa barang pribadi milik pelaku. Saat ini, pelaku telah kami amankan di Polsek Lumbang untuk proses penyidikan lebih lanjut,” tambah Iptu Sumbut.

    Kasus ini akan dilimpahkan ke Satreskrim Polres Pasuruan untuk penanganan lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku. Penangkapan YB diharapkan menjadi efek jera bagi pelaku kejahatan serupa dan meningkatkan rasa aman di wilayah Lumbang serta sekitarnya.

    “Penangkapan ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi tindak kriminal di sekitar mereka,” pungkas Iptu Sumbut. [ada/beq]