kab/kota: Pasar Rebo

  • HNW: Gen Z penting laksanakan prinsip “Darul Ahdi wa Syahadah”

    HNW: Gen Z penting laksanakan prinsip “Darul Ahdi wa Syahadah”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya Gen Z dalam melaksanakan prinsip Darul Ahdi wa Syahadah (Negara Perjanjian dan Negara Kesaksian) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Demikian disampaikan HNW dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertajuk “Mempersiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan oleh MPR RI bekerja sama dengan DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di Aula FEB Uhamka Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (19/10).

    “Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai Darul Ahdi wa Syahadah (Negara Perjanjian dan Negara Kesaksian). Artinya, tidak ada lagi keraguan. Tugas kita, para pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah adalah melanjutkan dan menjaga perjanjian ini serta memberikan kesaksian (syahadah),” ujar HNW dikutip dari keterangan tertulis diterima, Kamis (23/10) malam.

    HNW menyebutkan dua poin penting yang harus dipegang teguh oleh Gen Z, khususnya IMM, yakni menjaga perjanjian dan kesaksian.

    Dalam hal ini, peserta harusnya berada di garda terdepan memahami dan melaksanakan kesepakatan nasional yang oleh MPR dikemas menjadi empat pilar MPR RI, juga memberikan kesaksian dengan senantiasa mengingatkan masyarakat dan penyelenggara negara bila terjadi penyimpangan dari kesepakatan dasar itu bahwa ideologi negara kita adalah Pancasila.

    Hal itu dilakukan agar semua pihak segera kembali ke jalan kebenaran berbangsa dan bernegara, dengan berani mengoreksi penyimpangan, dalam hal ini peran kesaksian sangat vital, terutama ketika terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila.

    Tidak hanya itu, HNW juga menyoroti potensi ancaman jika penyimpangan dalam menerapkan Pancasila dibiarkan, di antaranya mengaku Ketuhanan Yang Maha Esa tetapi anti-agama atau juga mengaku ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tetapi membiarkan hukum tidak manusiawi dan perilaku tidak beradab.

    Selain itu, mengakui Persatuan Indonesia, tetapi kesukaannya malah memecah belah anak bangsa antara yang kebangsaan dan keagamaan. Termasuk, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, tetapi didominasi oleh sikap pendiktean dan pengabaian musyawarah.

    Terakhir, Keadilan Sosial, tetapi orientasinya hanya untuk kelompoknya saja atau oligarki tertentu.

    “Jika penyimpangan ini dibiarkan, kita akan sulit membayangkan Indonesia Emas 2045. Yang muncul justru adalah kecemasan dan kelemahan, yang tidak akan menghadirkan keemasan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, HNW juga menyoroti perlunya mengoreksi framing negatif terhadap Gen Z yang kerap digambarkan sebagai generasi antisosial, antiproses, dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

    Menurutnya, pelabelan semacam itu tendensius dan tidak hanya kontraproduktif, tetapi juga berpotensi mengabaikan potensi besar yang dimiliki anak muda masa kini.

    “Itu adalah framing yang tidak benar dan bertentangan dengan konsep Darul Ahdi wa Syahadah yang sudah diputuskan oleh Muhammadiyah. Buktinya, kawan-kawan IMM ini menunjukkan dedikasi gen Z yang luar biasa. Mereka sejak beberapa hari ini aktif dalam berbagai kegiatan positif. Itu artinya, mereka fakta tentang Gen Z yang benar, tidak sebagaimana di-framing-kan itu,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa Gen Z seperti dicontohkan oleh IMM justru menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan melalui berbagai bentuk kreativitas dan aksi nyata di ruang digital maupun lapangan.

    Untuk itu, ia meminta agar masyarakat dan para pemangku kebijakan melihat generasi ini dengan perspektif yang lebih adil dan konstruktif serta memberi ruang bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa.

    Selain itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk meneladani tokoh-tokoh bangsa dari Muhammadiyah yang terlibat langsung dalam perumusan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, MR Kasman Singodimejo serta Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno) yang juga tokoh Muhammadiyah.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    18 RSUD di Jakarta sudah bisa tangani kasus tuberkulosis resistan obat

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 18 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta kini sudah bisa menangani kasus tuberkulosis resistan obat (TB RO) atau kondisi kebal obat TB.

    Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis, merinci ke-18 rumah sakit itu, yakni RSUD Cilincing, RSUD Tarakan, RSUD Kemayoran, RSUD Cempaka Putih, RSUD Tugu Koja, RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Kalideres, RSUD Taman Sari, RSUDKembangan, RSUD Pasar Minggu, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Jagakarsa, RSUD Pesanggrahan, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budhi Asih, RSUD Matraman, dan RSUD Kramat Jati.

    “RSUD Pasar Rebo salah satu yang mengembangkan layanan TB RO-nya terpadu. Jadi, terintegrasi mulai dari datang, perawatan, pemeriksaan laboratorium, pendampingan minum obat di satu lokasi, satu gedung sampai rawat inap”, kata Ani.

    Selain itu, pelayanan pengobatan TB RO juga dapat dilakukan di 15 puskesmas di Jakarta, yakni Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Tanah Abang, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas ​​​​​​​Grogol Petamburan, Puskesmas ​​​​​​​Jagakarsa, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Baru, Puskesmas ​​​​​​​Kebayoran Lama, Puskesmas Pesanggrahan, Puskesmas ​​​​​​​Jatinegara, Puskesmas Senen, Puskesmas ​​​​​​​Pancoran, dan Puskesmas ​​​​​​​Tebet.

    Sebagai informasi, TB RO merupakan kondisi saat tubuh yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis kebal obat akibat dari pengobatan yang tidak tuntas. Pengobatan TB memerlukan waktu hingga sekitar enam bulan dan pasien harus meminum dua jenis tablet obat secara rutin.

    Sementara itu, terdapat sebanyak 824 kasus TB RO dari 46.308 kasus TB baru hingga 22 Oktober 2025.

    “Begitu putus obat, menjadi resisten terhadap obat. Kalau resisten, pengobatannya harus beda, biasanya di rumah sakit,” ujar Ani.

    Penanganan tuberkulosis merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan DKI Jakarta merupakan salah satu dari delapan provinsi yang diharapkan melakukan percepatan penanggulangan penyakit tersebut.

    Untuk itu, pemerintah daerah diminta agar bergerak cepat memberantas penyakit itu serta memastikan masyarakat memahami dan meyakini TB dapat disembuhkan jika mengikuti pengobatan selama enam bulan tanpa putus.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, “debt collector” intimidasi hingga istri dibakar

    Kriminal kemarin, “debt collector” intimidasi hingga istri dibakar

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (17/10), mulai dari ODGJ menyandera anak kecil hingga kondisi istri yang dibakar suami.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. “Debt collector” lakukan intimidasi terhadap wanita di Kalideres

    Kepolisian mengusut aksi intimidatif sejumlah penagih utang (debt collector) terhadap seorang pengendara wanita di sekitar Halte Jembatan Baru, Kalideres, Jakarta Barat.

    Baca di sini

    2. Pria diduga ODGJ mengamuk dan sandera dua anak di Pasar Rebo

    Pria yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk dan menyandera dua anak kandungnya di sebuah rumah toko (ruko) fotokopi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Jumat.

    Baca di sini

    3. RTA pakai KTP kerabat untuk daftar jadi terapis di Jaksel

    Wanita berinisial RTA (14) memakai KTP kerabat keluarganya untuk mendaftar menjadi terapis, sebelum ditemukan tewas di lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10) pukul 05.00 WIB.

    Baca di sini

    4. Polisi tangkap dua pengedar sabu dan ekstasi seberat 1,8 kg di Jakut

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dua pengedar narkotika jenis sabu, ekstasi dan “cartridge pod” yang diduga mengandung etomidate di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Baca di sini

    5. Istri yang dibakar suaminya di Jaktim sudah dirujuk ke RSCM

    Seorang istri berinisial CAU (24) yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sekaligus dibakar oleh suaminya di kawasan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria yang Diduga Sandera Anak di Pasar Rebo Dibawa ke RSKD Duren Sawit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Pria yang Diduga Sandera Anak di Pasar Rebo Dibawa ke RSKD Duren Sawit Megapolitan 17 Oktober 2025

    Pria yang Diduga Sandera Anak di Pasar Rebo Dibawa ke RSKD Duren Sawit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Seorang pria berinisial R diduga mengalami depresi dan mengamuk di rumah toko (ruko) fotokopi kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (17/10/2025).
    Dalam peristiwa itu, R sempat menyandera dua anak kandungnya sebelum akhirnya berhasil diamankan petugas.
    Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya mengatakan pria tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut.
    “Untuk ruko tersebut (milik) warga, tapi disewakan. Untuk pria itu (yang ngamuk) dikirim RS Duren Sawit,” ujar Wayan saat dikonfirmasi, Jumat.
    Wayan memastikan dua anak R dalam kondisi sehat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga.
    “Diduga orang depresi. Anaknya dalam kondisi selamat. Anaknya saat ini dibawa kakak R,” ungkapnya.
    Sebelumnya, pria tersebut mengamuk dan menyandera dua anaknya di dalam ruko fotokopi tempat ia tinggal. Kejadian itu berlangsung pada Jumat pagi dan sempat membuat panik warga sekitar.
    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid, mengatakan, berdasarkan keterangan warga, pelaku diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
    “Menurut informasi warga di lingkungan, orang tersebut sering berhalusinasi atau stres, sehingga korban pagi hari menyandera 2 anak kandungnya di dalam sebuah ruko fotokopi,” kata Wahid.
    Wahid menuturkan, warga yang menyaksikan peristiwa itu segera menghubungi petugas Gulkarmat untuk meminta bantuan. Laporan diterima sekitar pukul 08.35 WIB.
    “Lalu warga langsung berinisiatif datang ke kantor sektor pemadam Pasar Rebo untuk meminta bantuan,” jelasnya.
    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 08.46 WIB dan berhasil mengendalikan situasi kurang dari satu jam kemudian, tepatnya pada pukul 09.29 WIB.
    “Personel yang diturunkan satu unit mobil berisi tiga personel Gulkarmat,” tambah Wahid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria diduga ODGJ mengamuk dan sandera dua anak di Pasar Rebo

    Pria diduga ODGJ mengamuk dan sandera dua anak di Pasar Rebo

    Jakarta (ANTARA) – Pria yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk dan menyandera dua anak kandungnya di sebuah rumah toko (ruko) fotokopi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Jumat.

    “Menurut informasi warga di lingkungannya, orang tersebut sering berhalusinasi tinggi atau stres,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur ,Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Korban pada Jumat pagi menyandera dua anak kandungnya di dalam sebuah ruko fotokopi.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan mengenai kejadian tersebut sekitar pukul 08.35 WIB. “Lalu warga langsung berinisiatif datang ke Kantor Sektor Pemadam Pasar Rebo untuk meminta bantuan,” ujar Wahid.

    Petugas Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur tiba di lokasi sekitar pukul 08.46 WIB dan berhasil menangani situasi tersebut pada pukul 09.29 WIB. “Personel yang diturunkan satu unit mobil berisi tiga personel Gulkarmat,” katanya.

    Atas kejadian ini, Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur kembali mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemui peristiwa darurat atau situasi yang mengancam keselamatan jiwa.

    Laporan bisa disampaikan ke Command Center Damkar Jakarta melalui nomor darurat 112 atau 021-63858213.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apakah Uang Rp 10.000 Bisa Makan Nasi Padang dan Warteg di Jakarta?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Apakah Uang Rp 10.000 Bisa Makan Nasi Padang dan Warteg di Jakarta? Megapolitan 17 Oktober 2025

    Apakah Uang Rp 10.000 Bisa Makan Nasi Padang dan Warteg di Jakarta?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Uang Rp 10.000, ternyata masih bisa mendapatkan satu porsi makanan di Jakarta.
    Dengan nominal uang itu, warga di beberapa wilayah Jakarta bisa menyantap nasi padang atau juga nasi rames di warteg.
    Biasanya, menu paket Rp 10.000 menjadi pilihan warga, terutama menjelang akhir bulan, atau ketika mereka perlu lebih berhemat dalam mengatur pengeluaran.
    Salah satunya adalah Jefri (37), penjual nasi padang di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sudah tiga tahun Jefri berjualan di lokasi tersebut.
    Ia mengatakan, dengan uang Rp 10.000 pelanggannya bisa menikmati nasi dan dengan lauk ayam.
    “Untuk harga Rp 10.000 masih banyaklah, sebenarnya bukan di sini aja, warteg pun masih ada, tapi kan beda lauk aja,” ujar Jefri saat diwawancarai di warung makannya, Kamis (16/10/2025).
    Jefri menjelaskan, menu nasi padang seharga Rp 10.000 biasanya terdiri dari nasi, sayur, sambal, dan lauk.Namun, untuk menu rendang, ia mematok harga sedikit lebih tinggi, yakni Rp 15.000.
    “Untung masih ada tapi ya tipis, kami akali dari belanja bahan baku di pasar. Kami cari murah dan bagus. Untuk nasi paket itu Rp 10.000 bisa pakai ayam, tapi kalau rendang agak beda ya,” kata dia.
    Yanto (46), mengaku kerap membeli makan di rumah makan milik Jefri karena murah dan porsinya lebih mengenyangkan dibandingkan menu di warung Tegal (warteg).
    “Saya lebih beli di sini dibandingkan beli di warteg, karena kalau warteg Rp 10.000 dapat nasi, tempe orek sama ikan seiris,” ucap Yanto
    Meski awalnya sempat ragu, Yanto menilai cita rasa nasi padang Rp 10.000 itu cukup enak dan pas di lidah.
    “Kalau lagi enggak ada masakan di rumah ya beli di sini saja, murah. Rasanya juga lumayan untuk harga Rp 10.000, tapi awal-awal ya ragu,” ungkap dia.
    Siti Maryani (48), pemilik Warteg Bu Siti di Jalan RP Soeroso, mengaku masih menjual menu dengan harga Rp 10.000.
    Dengan nominal itu, pelanggannya bisa menikmati menu yang berisi nasi, sayur asem, dan lauk sederhana seperti tempe atau telur kecil.
    “Kalau mau lauk ayam, paling sedikit Rp 15.000. Kalau telur saja sekarang juga minimal Rp 12.000,” kata dia.
    Rendi (27), karyawan swasta di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, mengaku makan di warteg hampir setiap hari kerja dengan porsi Rp 10.000.
    Ia memilih warteg bukan hanya karena murah, tetapi juga karena porsinya bisa disesuaikan dengan isi dompet.
    “Kalau uang lagi mepet, cukup nasi, sayur asem, sama tempe orek. Rp 10.000 sudah kenyang,” ujar Rendi
    Dalam sebulan, Rendi mengalokasikan sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1 juta untuk makan.
    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2025, rata-rata garis kemiskinan nasional sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan atau sekitar Rp 20.305 per hari.
    Artinya, rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,72 anggota hanya memiliki pengeluaran di bawah Rp 2.875.235 per bulan.
    Angka ini menjadi standar kemiskinan menurut BPS 2025, dan menjadi dasar dalam menetapkan kategori miskin serta angka kemiskinan di Indonesia 2025.
    Berdasarkan standar tersebut, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau 8,47 persen dari total populasi.
    Angka ini menunjukkan penurunan dari 8,57 persen pada September 2024.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Jakarta (ANTARA) – Perbaikan turap Kali Cipinang di Jalan Puskesmas, RT 09/01, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2025.

    “Pekerjaan perbaikan turap Kali Cipinang telah dimulai sejak 25 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 23 Oktober mendatang,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Puryanto di Jakarta Timur, Kamis.

    Perbaikan turap dilakukan sepanjang 34,5 meter dengan tinggi delapan meter. Saat ini, progres perbaikan telah mencapai sekitar 75 persen.

    “Penanganan turap longsor dilakukan oleh pihak ketiga melalui e-katalog dengan nilai anggaran sekitar Rp674,4 juta,” ujar Puryanto.

    Puryanto menjelaskan, turap di lokasi tersebut mengalami longsor bertahap sejak dua tahun lalu. Kondisi terparah terjadi pada 15 September lalu yang menyebabkan badan jalan ikut tergerus.

    Kondisi turap banyak yang longsor karena termakan usia dan sering terkikis akibat debit air tinggi. “Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin membahayakan karena di lokasi juga terdapat jalan umum dan rumah warga,” katanya.

    Puryanto menyebutkan, kendala di lapangan, yakni adanya akses jalan warga yang posisinya tepat di atas lokasi turap.

    “Aktivitas warga yang melintas, baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor kerap menghambat proses pekerjaan di lapangan,” katanya.

    Tak hanya turap Kali Cipinang, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga melakukan perbaikan turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo.

    Turap Kali Baru yang longsor di dua lokasi berbeda ditargetkan rampung pada November mendatang.

    Perbaikan turap Kali Baru segmen Jalan Gongseng ini sepanjang 21 meter dengan tinggi 7,5 meter dan pondasi turap 2,5 meter. Saat ini, pekerjaan sudah mencapai 45 persen.

    Pengerjaan dimulai sejak 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober mendatang.

    Lalu, turap di seberang Mal Cijantung, Jalan Raya Bogor, dilakukan perbaikan sepanjang 62 meter dengan tinggi empat meter dan pondasi setinggi dua meter.

    Pengerjaan di lokasi ini dimulai 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada November mendatang. Saat ini sudah mencapai 70 persen.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kecelakaan Motor Vs Truk di Ciracas, Pemotor Terluka

    Kecelakaan Motor Vs Truk di Ciracas, Pemotor Terluka

    Jakarta

    Kecelakaan melibatkan kendaraan truk dan motor di depan GOR Ciracas Jakarta Timur pagi ini. Pemotor dikabarkan terluka dalam kejadian itu.

    “Kecelakaan sekitar pukul 04.30 WIB pengendara sepeda motor dengan Truck di depan Gor Ciracas Jaktim,” kata TMC Polda Metro Jaya, melalui akun X nya, Rabu (8/10/2025) pada pukul 06.37 WIB.

    Saat ini kecelakaan tersebut telah ditangani Unit Laka Lantas Polres Jaktim. Sementara itu pengendara motor yang terluka telah dievakuasi.

    “Pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke Rs Pasar Rebo Jaktim,” katanya.

    Berdasarkan foto yang diunggah TMC Polda Metro salah satu kendaraan yang terlibat kecelakaan merupakan truk boks, bagian belakang truk tersebut tampak adanya sedikit kerusakan.

    (yld/zap)

  • Kasus Penganiayaan Jurnalis saat Liput Dapur MBG di Pasar Rebo Berakhir Damai

    Kasus Penganiayaan Jurnalis saat Liput Dapur MBG di Pasar Rebo Berakhir Damai

    Bisnis.com, JAKARTA — Kasus dugaan penganiayaan wartawan dengan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2 dan warga bernama Salim Usemahu Pasar Rebo, Jakarta Timur berakhir damai.

    Wartawan media nasional, Miftahul Munit menyatakan pihaknya telah menerimanya permohonan maaf dari Salim selaku terduga pelaku pencekikan. 

    “Saya dengan kerendahan hati menerima permohonan maaf dari Pak Salim,” ujarnya di Polda Metro Jaya, dikutip Kamis (2/10/2025).

    Munir menyatakan kedua belah pihak telah saling meluruskan terkait dengan peliputan atas kaitannya dengan peristiwa dugaan keracunan MBG di SDN 01 Gedong.

    Adapun, permohonan maaf itu diterima atas pertimbangan usia Salim yang sudah menginjak 55 tahun.

    “Atas pertimbangan usia pak Salim yang sudah 55 tahun dan tak ingin Pak Salim kehilangan pekerjaan di SPPG, saya menerima permohonan maaf,” pungkasnya.

    Sementara itu, Salim menyatakan bahwa dirinya khilaf dan mengakui kesalahannya atas peristiwa dugaan pencekikan yang dilaporkan wartawan yang hendak meliput.

    “Saya mengaku khilaf dan bersalah atas kejadian kesalahpahaman di SPPG Gedong 2,” pungkasnya 

    Sekadar informasi, peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Selasa (30/9/2025). Kala itu, Munir bersama rekannya ingin menelusuri peristiwa dugaan keracunan MBG di SDN 01 Gedong Pasar Rebo. 

    Namun, di tengah peliputan Munir mengaku dicekik oleh seorang warga. Atas kejadian ini, Munir langsung membuat laporan polisi ke Polsek Pasar Rebo. Laporan itu  teregister dengan Nomor LP/B/211/IX/2025/SPKT/POLSEK PASAR REBO/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA tertanggal 30 September 2025.

  • Kepala BGN Minta Maaf usai Wartawan Dianiaya saat Liput MBG di Pasar Rebo

    Kepala BGN Minta Maaf usai Wartawan Dianiaya saat Liput MBG di Pasar Rebo

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta maaf atas peristiwa penganiayaan wartawan saat hendak meliput dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pasar Rebo.

    Pasalnya, sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, keracunan usai mengonsumsi MBG pada 30 September 2025.

    “Saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu, tapi kami akan tetap segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya, cuma apapun bentuknya kekerasan tidak boleh,” katanya di Komplek Parlemen, Rabu (1/10/2025).

    Dia mengatakan peristiwa tersebut tengah diinvestigasi oleh pihak terkait untuk mengetahui secara pasti korban keracunan. 

    Namun, menurutnya ketika hendak meliput, wartawan seharusnya menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu agar pihak dapur mempersiapkan APD sehingga sterilisasi dapur MBG tetap terjaga.

    “Jadi memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, karena itu kan terkait dengan aspek higienis itu. Jadi kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD kan menyalahi prosedur,” ujar Dadan.

    Baginya tindak kekerasan bukan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah.

    Dilansir Bisnis, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan menyampaikan total ada sekitar 200-an kotak MBG yang langsung ditarik atas kejadian itu.

    Dia menjelaskan peristiwa itu bermula saat anak-anak menyantap menu MBG setelah olahraga sekitar 07.00 WIB. Adapun, MBG itu tiba di sekolah sejak 06.00 WIB.

    “Ada [siswa] yang pusing, kemudian dipulangkan. Setelah itu dari puskesmas datang. Kalau ada keracunan diminta memberitahukan,” katanya.

    Atas kejadian tersebut, total ada lima yang sempat dibawa ke rumah sakit di Pasar Rebo. Adapun, kondisi saat ini kelimanya sudah dipulangkan setelah pemeriksaan