kab/kota: Pasar Rebo

  • Kriminal kemarin, remaja tewas saat tawuran hingga kasus rasisme

    Kriminal kemarin, remaja tewas saat tawuran hingga kasus rasisme

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Senin (9/6), mulai dari remaja tewas dalam tawuran di Jakarta Timur hingga kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Satu orang tewas akibat tawuran antar remaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Hendak tawuran, lima pemuda bersenjata tajam di Jakpus ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap lima pemuda bersenjata tajam karena diduga hendak tawuran di kawasan Jl. Bonang, Menteng, Senin dini hari.

    “Tawuran ini sangat membahayakan keselamatan warga. Kami akan menindak tegas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 47 personel untuk memadamkan kebakaran gedung vihara di Jalan Cilincing Lama, Jakarta Utara, Senin dini hari.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan api berhasil dipadamkan,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Gatot Sulaiman di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pencuri motor di Jakbar terancam 7 tahun penjara

    Jakarta (ANTARA) – Dua pencuri sepeda motor berinisial UM (28) dan DM (22) yang beraksi di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam tujuh tahun penjara.

    “Kedua pelaku disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman pidana penjara maksimal tujuh tahun,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai

    Jakarta (ANTARA) – Kasus penganiayaan dan rasisme yang terjadi di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu, berakhir damai, Senin.

    Kedua belah pihak, baik korban dan pelaku, kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara, sepakat menyelesaikan kasus itu melalui keadilan restoratif (restorative justice).

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 10 Juni 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Satu orang tewas akibat tawuran antarremaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Wayan menyebutkan, tawuran tersebut terjadi pukul 02.00 WIB. Jajaran Polsek Pasar Rebo langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan barang bukti yang ada di lapangan.

    “Benar memang informasi tawuran Senin dini hari, tepatnya kejadiannya sekitar pukul 02.00 WIB, TKP di Jalan Tengah,” ujar Wayan.

    Korban yang meninggal merupakan salah satu pelaku yang terlibat tawuran. Korban yang meninggal tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga. Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati,” katanya.

    Video peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.

    “Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,” tulis keterangan video tersebut.

    Dalam video itu juga terlihat satu orang tewas akibat terkena bacokan dalam peristiwa aksi tawuran di Jalan Raya Tengah.

    Sumber : Antara

  • Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi Megapolitan 9 Juni 2025

    Tawuran Antar-remaja di Pasar Rebo Disebut Sering Terjadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tawuran antarkelompok remaja di wilayah Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, disebut sering terjadi.
    “Sering kalau tawuran, tapi biasanya di depan kampus Unindra. Biasanya juga langsung bubar dan enggak ada bom molotov,” ucap Agus (30), warga sekaligus juru parkir di minimarket di sekitar Kampung Gedong saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin (9/6/2025).
    Agus menerangkan, kelompok remaja yang kerap melakukan tawuran bukan warga yang tinggal di Kampung Gedong.
    Menurutnya, kelompok remaja tersebut diduga sudah janjian melalui media sosial untuk tawuran di Kampung Gedong.
    “Biasanya gitu, janjian (tawuran) terus ketemu di sini (Kampung Gedong) gitu. Jadi bukan orang-orang Gedong,” tutur Agus.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan dua kelompok remaja tawuran di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram
    @
    pokdarkamtibmas_cakungbarat, kedua kelompok tampak saling serang menggunakan bom molotov dan senjata tajam.
    Bom molotov yang dilemparkan tampak membakar jalanan hingga api menyambar kaki seorang remaja.
    Kemudian, salah satu kelompok tampak maju menyerang kelompok lawan dengan senjata tajam.
    Dalam insiden ini, satu orang tewas diduga akibat terkena bacokan saat tawuran berlangsung.

    Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,
    ” tulis keterangan video yang diunggah pokdarkamtibmas_cakungbarat, Senin (9/6/2025).
    Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya membenarkan peristiwa tawuran yang terjadi di Kampung Gedong.
    “Untuk info tawuran kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari tanggal 9 Juni 2025, tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Raya Tengah,” tutur Wayan saat dikonfirmasi, Senin.
    Wayan menjelaskan, korban tewas dalam peristiwa tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
    “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati, pelaku pembacokan sedang lidik,” ungkap Wayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja yang Tewas dalam Tawuran di Pasar Rebo Diduga Bukan Warga Setempat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Juni 2025

    Remaja yang Tewas dalam Tawuran di Pasar Rebo Diduga Bukan Warga Setempat Megapolitan 9 Juni 2025

    Remaja yang Tewas dalam Tawuran di Pasar Rebo Diduga Bukan Warga Setempat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Korban tewas dalam tawuran remaja di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Senin (9/6/2025) dini hari diduga bukan warga setempat.
    “Bukan orang sini sih (Kampung Gedong),” ujar Agus (30), warga sekaligus tukang parkir di minimarket sekitar tempat kejadian perkara (TKP) saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin.
    Agus menjelaskan, para pelaku tawuran di Kampung Gedong biasanya berasal dari wilayah luar.
    Mereka kerap janjian di media sosial untuk tawuran di sekitaran wilayah Kampung Gedong.
    “Biasanya gitu, janjian (untuk tawuran) terus ketemu di sini (Kampung Gedong) gitu. Jadi bukan orang-orang Gedong,” jelas Agus.
    Menurut Agus, tawuran terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, saat kondisi lingkungan sangat sepi.
    Saat tawuran berlangsung, tidak ada toko di sekitar lokasi yang buka 24 jam. Ia pun baru mengetahui adanya tawuran saat hendak menjaga parkir minimarket.
    “Saya dapat informasi kalau ada tawuran pas pagi mau jaga parkir, itu langsung ditanyain buser soal peristiwa tawuran tapi enggak tahu persisnya karena sini sepi,” ucap Agus.
    Agus juga mengatakan, tawuran di wilayah tersebut sering terjadi, tetapi para pelaku biasanya langsung membubarkan diri.
    “Sering kalau tawuran, tapi biasanya di depan kampus Unindra. Biasanya juga langsung bubar dan enggak ada bom molotov,” jelas Agus.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan dua kelompok remaja tawuran di Jalan Raya Tengah, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat, kedua kelompok tampak saling serang menggunakan bom molotov dan senjata tajam.
    Bom molotov yang dilemparkan tampak membakar jalanan hingga api menyambar kaki seorang remaja.
    Kemudian, salah satu kelompok tampak maju menyerang kelompok lawan dengan senjata tajam.
    Dalam insiden ini, satu orang tewas diduga akibat terkena bacokan saat tawuran berlangsung.

    Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,
    ” tulis keterangan video yang diunggah akun Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat, Senin (9/6/2025).
    Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya membenarkan peristiwa tawuran yang terjadi di Kampung Gedong.
    “Untuk info tawuran kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari tanggal 9 Juni 2025, tempat kejadian perkara (TKP) Jalan Raya Tengah,” tutur Wayan saat dikonfirmasi, Senin.
    Wayan menjelaskan, korban tewas dalam peristiwa tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
    “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati, pelaku pembacokan sedang lidik,” ungkap Wayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPKP DKI apresiasi komitmen LDII Jakarta dalam meningkatkan kualitas juru sembelih halal

    KPKP DKI apresiasi komitmen LDII Jakarta dalam meningkatkan kualitas juru sembelih halal

    Lomba ini tidak hanya menyoroti aspek teknis penyembelihan, tetapi juga menjadi ajang apresiasi terhadap praktik kurban yang higienis dan sesuai syariat (foto: ist)

    KPKP DKI apresiasi komitmen LDII Jakarta dalam meningkatkan kualitas juru sembelih halal
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Jakarta – DPW LDII Jakarta peringati Idul Adha dengan  penyelenggaraan lomba tata kelola sarana dan prasarana pemotongan hewan kurban. Kegiatan tang bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dihelat di Masjid Baitussholihin, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Jumat, 6Juni 2025. 

    Lomba ini tidak hanya menyoroti aspek teknis penyembelihan, tetapi juga menjadi ajang apresiasi terhadap praktik kurban yang higienis dan sesuai syariat. Lomba ini melibatkan beberapa majelis taklim dan Juru Sembelih Halal (Juleha) se-Jakarta. 

    Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok dalam sambutan senang karena LDII sudah memiliki juru sembelih yang terlatih lewat pelatihan Juru Sembelih Halal yang telah dihelat DPW LDII DKI Jakarta sejak tahun 2024. 

    “Pelatihan tersebut ternyata bisa diaplikasikan. Output-nya jelas, berhasil untuk dipraktikkan. Ini penting untuk memastikan daging kurban yang dihasilkan aman, sehat, utuh, dan halal,” ujarnya.

    Hasudungan menekankan pentingnya aspek antemortem, yaitu kondisi hewan sebelum dipotong. Seperti memastikan hewan sehat, cukup istirahat, tidak stres, dan dipuasakan minimal enam jam sebelum disembelih.

    “LDII sangat membantu. Kami sangat mengapresiasi komitmen ini,” imbuh Hasudungan.

    Sementara itu, Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Teddy Suratmadji, menyatakan bahwa  lomba tahun ini menjadi momentum bersejarah karena baru pertama kali terjalin kerja sama formal dengan Dinas KPKP.

    “Ini sudah tahun ke-20 kami menyelenggarakan kurban, dan baru tahun ini bisa bekerja sama dengan Dinas KPKP. Ini sangat membantu untuk menghasilkan daging kurban yang sempurna,” ujar Teddy.

    Teddy juga menyampaikan bahwa lomba ini merupakan bagian dari semangat fastabiqul khairat, atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Ke depan, ia berharap kegiatan ini tidak berhenti di tingkat provinsi saja. “Kalau ini berhasil, Insya Allah akan kami ajukan ke DPP agar bisa diberlakukan di tingkat nasional,” tambahnya.

    Sebagai bentuk apresiasi, Dinas KPKP DKI Jakarta juga direncanakan memberikan sertifikat kepada peserta lomba yang memenuhi kriteria. Kolaborasi antara LDII dan pemerintah ini diharapkan dapat menjadi model bagi penyelenggaraan kurban yang berkualitas dan berkelanjutan di masa depan. (Dd)

    Sumber : Sumber Lain

  • Kementerian PKP menyerahkan 10 ekor sapi untuk warga rusun

    Kementerian PKP menyerahkan 10 ekor sapi untuk warga rusun

    Ini menjadi kolaborasi dengan institusi dalam ekosistem perumahan dalam penyediaan hewan kurban.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama dengan mitra kerja seperti BP Tapera dan PT SMF menyalurkan 10 ekor sapi kurban untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar, warga rumah susun (rusun) dan pegawai kementerian.

    “Ini menjadi kolaborasi dengan institusi dalam ekosistem perumahan dalam penyediaan hewan kurban. Sebagai birokrat kita harus mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan waktu serta segala yang dimiliki untuk rakyat Indonesia,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait usai Peringatan Hari Raya Idul Adha di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jumat.

    Adapun 10 ekor sapi tersebut akan didistribusikan kepada pegawai Kementerian PKP, BP Tapera, PT SMF dan masyarakat sekitar, Rusun Rawa Bebek, Yayasan Anak Telantar Bantar Gebang, Rusun Marunda, Rusun Penggilingan, Rusun Pinus Elok dan Rusun Pasar Rebo.

    Menteri PKP yang akrab disapa Ara ini, mengatakan seluruh pimpinan dan mitra kerja diharapkan dapat melaksanakan makna Idul Adha dengan mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan waktu untuk rakyat Indonesia.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa seluruh insan di Kementerian PKP harus mengabdikan diri bagi rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni.

    “Saya senang punya tim yang bekerja sebagai super tim yang kerja nggak hitungan waktu dan tenaga untuk kepentingan rakyat. Berikan kontribusi yang baik bukan hanya pemikiran, perkataan perbuatan harus sama dan hasil pembangunan rumah untuk rakyat,” imbuhnya.

    Ia berharap kegiatan ini bisa rutin dilaksanakan dan jumlah hewan kurban bisa bertambah, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19

    Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19

    Arsip foto – Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka tower 8 RSDC Wisma Atlet Pademangan dengan menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.569 tempat tidur. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.)

    Jaktim pastikan kesiapan faskes untuk penanganan COVID-19
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur memastikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di wilayah tersebut.

    “Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Jakarta Timur sudah menyediakan ruangan isolasi untuk kasus-kasus penyakit menular, seperti COVID-19,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Hal ini menandakan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.

    Herwin menyebutkan, pihaknya terus meningkatkan kapasitas petugas kesehatan untuk penanggulangan COVID-19 di wilayah setempat.

    “Kami terus berupaya meningkatkan petugas-petugas kesehatan untuk menangani kasus COVID-19 di Jakarta Timur sebagai mitigasi lonjakan kasus,” ujar Herwin.

    Selain itu, Herwin menyebutkan, vaksinasi COVID-19 juga selalu tersedia di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat dan gratis untuk lanjut usia (lansia), pasien dengan masalah kesehatan kombinasi (komorbid), ibu hamil serta pasien kekebalan tubuh yang tertekan (immunocompromised).

    “Selain kriteria tersebut puskesmas tidak menyediakan vaksin COVID-19. RS dan klinik tertentu menyediakan tetapi berbayar. Untuk saat ini tingkat partisipasi dari masyarakat tidak banyak,” katanya.

    Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, wilayah Jakarta Timur memiliki 10 Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan, yakni Puskesmas Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makassar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulogadung.

    Lalu, terdapat sekitar 80 rumah sakit di Jakarta Timur, dan beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) seperti RSUD Budhi Asih, RSUD Cipayung, RSUD Ciracas, RSUD Kramat Jati, RSUD Matraman dan RSUD Pasar Rebo.

    Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan pihaknya mempersiapkan fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) guna antisipasi kenaikan kasus COVID-19.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menyebutkan, pada minggu ke-22 tahun 2025 tercatat ada sebanyak tujuh kasus terlapor. Persentase tersebut menunjukkan dari 100 orang yang diperiksa, ada dua yang terkonfirmasi positif COVID-19.

    Dia menambahkan “positivity rate” tertinggi pada 2025 tercatat pada minggu ke-19 yakni 3,62 persen. “Positivity rate” merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites, yang dihitung dengan membandingkan jumlah orang yang positif dengan jumlah orang yang diperiksa.

    “Fasyankes kami siapkan sesuai SE (Surat Edaran) yang sudah beredar,” kata Aji di Jakarta, Rabu (4/6).

    Sumber : Antara

  • Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban

    Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan sebanyak tiga rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah setempat dengan kapasitas pemotongan ratusan hewan kurban saat Idul Adha 1446 Hijriah.

    “Ada tiga RPH di Jakarta Timur yang memang memiliki kapasitas pemotongan hewan kurban banyak, hingga mencapai ratusan saat Idul Adha besok,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pertama, di Jalan Raya Penggilingan Nomor 25, Cakung (RPH Cakung) yang mampu melakukan pemotongan sapi berkapasitas 50 ekor per hari sampai cacah. Namun bisa mencapai 100 ekor sapi per hari jika hanya karkas.

    Pemotongan hingga dicacah berarti hewan dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Sedangkan dikarkas berarti bagian tubuh sapi hanya disembelih, dikuliti, dikeluarkan jeroannya, lalu dipisahkan kepala, kaki, organ reproduksi, ambing, ekor dan lemak berlebih.

    Kedua, RPH di RT 01/RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, yang mampu melakukan pemotongan kambing mencapai 300 ekor per hari.

    “Terakhir, ada RPH Cilangkap yang mampu melakukan pemotongan sapi dan kambing sebanyak 20-30 ekor per hari,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, pemotongan hewan kurban di RPH lebih mengutamakan kesehatan hewan kurban, kebersihan dan keamanan.

    RPH juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk memastikan proses penyembelihan dan pengolahan daging dilakukan dengan benar, higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan serta syariat Islam.

    Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban di lokasi penampungan yang ada di 10 kecamatan se-Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Sebanyak 15.631 hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur, yang terdiri dari 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.

    Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor (12 lokasi), Makasar 1.058 ekor (13 lokasi), Duren sawit 781 ekor (15 lokasi) dan Kramat Jati 2.407 ekor (24 lokasi).

    Lalu, Cipayung 3.021 ekor (37 lokasi), Matraman 832 ekor (9 lokasi), Ciracas 2.152 ekor (28 lokasi), Pulogadung 772 ekor (28 lokasi) dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.

    Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan. Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit menjelang Idul Adha hingga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha ditambah tiga hari tasyrik.

    Kemudian juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jika hasil tersebut menunjukkan hewan dalam kondisi sehat, maka Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) akan diterbitkan.

    Namun, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Suku Dinas (Sudin KPKP) wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPKP Jaktim sudah cek ratusan tempat penampungan hewan kurban

    KPKP Jaktim sudah cek ratusan tempat penampungan hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) hingga saat ini sudah memeriksa ratusan tempat penampungan hewan kurban di 10 kecamatan se-Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Kami terus melakukan pengecekan kelayakan tempat penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur. Hingga saat ini sudah 204 titik yang sudah kami cek,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Sebanyak 204 tempat penampungan dan penjualan hewan kurban tersebut tersebar di Kecamatan Cakung 25 titik, Pasar Rebo 12 titik, Makasar 13 titik, Duren Sawit 15 titik, Kramat Jati 24 titik, Cipayung 37 titik, Matraman sembilan titik, Ciracas 28 titik, Pulogadung 28 titik dan Jatinegara 13 titik.

    Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan kebersihan hewan kurban. Bahkan, pengecekan akan terus dilakukan hingga hari H perayaan Idul Adha.

    Taufik menjelaskan, kelayakan tempat penampungan atau jual-beli hewan kurban di Jakarta Timur harus memenuhi beberapa unsur, antara lain atap peneduh (100 persen), ketersediaan makan dan minum (100 persen), pagar pengaman (88 persen).

    Lalu kandang karantina (64,7 persen), kandang isolasi (61,7 persen), penampungan limbah (70,6 persen) dan sarana-prasarana desinfeksi (76 persen).

    “Rata-rata penjual yang di Jakarta Timur mereka sudah biasa dengan kegiatan sebelumnya, pemain lama artinya, tahun sebelumnya sudah berkegiatan. Jadi, sudah bisa menyikapi, sampai saat ini masih aman terkendali,” ujar Taufik.

    Selama pengecekan, Taufik mengimbau para pedagang untuk memberikan peneduh yang layak untuk melindungi hewan dari panas matahari dan hujan.

    Menurut Taufik, peneduh ini penting untuk menjaga kenyamanan hewan dan mencegah stres yang dapat menurunkan kualitas daging.

    “Setiap pengecekan, sekiranya kita lihat tidak ada peneduh atau peneduhnya kurang layak, kita imbau langsung untuk membuat nyaman hewan kurbannya,” ucap Taufik.

    Lalu, pengecekan juga difokuskan pada kandang terpisah yang disediakan untuk karantina hewan kurban yang kurang sehat, pemberian vitamin dan perawatan lainnya hingga hewan kembali dinyatakan layak untuk disembelih saat Idul Adha.

    “Kemudian kita cek juga ada persiapan tidak untuk hewan kurban yang kurang sehat, ada kandang lain tidak untuk dipisahkan dengan hewan yang sehat, kandang khusus untuk karantina, vitamin, makan dan minumnya seperti apa,” jelas Taufik.

    Lebih lanjut, Taufik juga menggandeng Sudin Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Timur untuk pengecekan kelayakan tempat pembuangan kotoran hewan kurban untuk menghindari pencemaran lingkungan di sekitar kandang.

    “Kita minta disiapkan tempat pembuangan. Kita sosialisasikan terus kepada para pedagang bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) lainnya seperti Sudin LH setempat,” kata Taufik.

    Adapun regulasi yang mengatur terkait tata laksana dan pembuangan limbah hewan kurban, diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 114/Permentan/PD.410/9/2014 tentang tata cara pemotongan hewan kurban yang baik dan benar, termasuk aspek kebersihan dan pengelolaan limbah untuk mencegah pencemaran lingkungan.

    Kemudian juga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang panduan penanganan limbah hewan kurban untuk mencegah pencemaran lingkungan.

    Terakhir, Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 tentang pedoman penyelenggaraan pemotongan hewan kurban, termasuk larangan membuang limbah ke saluran air dan penerapan prinsip “Eco Qurban” untuk menjaga kebersihan lingkungan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban pada lokasi penampungan daerah di 10 kecamatan daerah itu menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan di tempat penampungan 10 kecamatan, Jakarta Timur. Hingga kemarin (3/6) sudah kita periksa kesehatan hewan kurban sebanyak 15.631 ekor,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur dan terdiri 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.

    Rinciannya, Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor dari 12 lokasi, Makasar 1.058 ekor dari 13 lokasi, Duren Sawit 781 ekor dari 15 lokasi, Kramat Jati 2.407 ekor dari 24 lokasi.

    Lalu, Cipayung 3.021 ekor dari 37 lokasi, Matraman 832 ekor dari sembilan lokasi, Ciracas 2.152 ekor dari 28 lokasi, Pulogadung 772 ekor dari 28 lokasi dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.

    “Yang banyak hewan sebarannya akan kita optimalkan pemeriksaan kesehatan hewan-hewan kurban di lokasi tersebut. Sementara hampir merata sebaran, tapi dominasi di Cipayung, Cakung, Kramat Jati,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan.

    Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit, menjelang Idul Adha hingga ditambah tiga hari tasyrik.

    “Kemudian, juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jadi, nanti hewan yang diperiksa sehat, maka surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) akan diterbitkan,” ucap Taufik.

    Taufik menyebut, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Sudin KPKP wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.

    Pemeriksaan yang dilakukan Sudin KPKP Jakarta Timur ini turut menggandeng Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University yang juga akan melakukan pengecekan saat hewan sudah dipotong.

    Tindakan ini dilakukan demi menjamin daging dan jeroan atau isi perut hewan seperti hati, aman dan layak dikonsumsi. Jika ditemukan daging tak layak, maka pihaknya akan memusnahkan daging kurban tersebut.

    Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.