kab/kota: Pasar Rebo

  • Damkar: Pencitraan No, Eksekusi Yes!
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Desember 2025

    Damkar: Pencitraan No, Eksekusi Yes! Nasional 8 Desember 2025

    Damkar: Pencitraan No, Eksekusi Yes!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com-

    Peeps
    ! Apasih yang terlintas di pikiran kalian, kalau aku menyebutkan damkar? Pasti kalian langsung mikir kalau damkar itu terkenal sebagai superhero multitalenta yang tanggap, cepat, dan sigap dalam membantu masyarakat.
    Terlihat dari banyak video yang viral belakangan ini, menunjukkan bagaimana
    damkar
    tidak hanya mempunyai jobdesk untuk memadamkan api, tetapi juga membantu evakuasi hewan-hewan berbahaya seperti ular, biawak, sarang tawon, bahkan tidak sedikit juga yang menghubungi damkar sebagai teman curhat.
    Kalo curhat di Chatgpt tidak ada wujudnya, ada damkar yang bisa jadi tempat curhat yang ada wujud nyata nya loh..
    Eksistensi damkar yang makin mengundang perhatian publik, menjadikan damkar terlihat seperti pahlawan yang siap membantu masalah apapun. No drama, no pencitraan, tapi langsung sat-set!
    Kalo di USA ada 991 yang siap membantu selama 24/7, di Indonesia ada 112 yang juga gak mau kalah untuk gercep membantu.
    Seperti yang dialami langsung oleh Inne, sebagai seseorang yang berlangganan dibantu oleh damkar.
    Rumah Inne pernah kedatangan ‘tamu tak diundang’ alias biawak.
    Hewan reptil itu bersinggah di atap rumahnya yang membuat Inne tidak nyaman sehingga ia memutuskan untuk menghubungkan damkar lewat nomor 112.
    Dan tidak perlu lama-lama, setelah Inne menghubungi 112, damkar dengan region terdekat dari rumah Inne, yaitu pos
    pemadam kebakaran
    Pasar Rebo sudah sampai di rumah Inne dalam waktu sekitar 1 jam.
    “Pertama dateng tuh heboh banget. Dia tuh pake mobil boxnya mereka yang gede. Bawa 2 mobil gede gitu. Terus rumahku kan emang di gang pojok gitu, jadi cuma ada sekitar 4 rumah doang. Itu tuh heboh dan mereka dateng pada kaget juga kan. Sebanyak ini (damkarnya) sampai 8 orang, 2 mobil gede”, kata Inne.
    Tidak kaleng-kaleng, biawak yang bersinggah di rumahnya berukuran mencapai 2 meter.
    Tetapi, karena ukurannya yang besar dan sulit ditangkap, percobaan pertama damkar untuk mengevakuasi biawak itu gagal.
    Eitsss.. tapi damkar gak nyerah begitu aja loh,
    Peeps!
    Mereka meminta Inne untuk menghubungi damkar lagi jika ada tanda-tanda biawak itu
    comeback
    .
    “Akhirnya tuh ketemu tuh yang telfon kedua. Dia jatuh di kamar mandi aku. Jadi, jatuh roboh dari atap dan masuk ke dalam bak mandi. Itu gede banget segede-gedenya pisang terus ketangkap dan dibawa”, jelasnya.
    Akhirnya, dipercobaan kedua biawak itu berhasil dievakuasi. Gotcha!
    Semenjak itu, rumah Inne masih sering kedatangan ‘tamu tak diundang’ seperti biawak yang berukuran lebih kecil dan ular. Sampai-sampai Inne dan damkar nya sudah seperti bestie karena sering bertemu.
    Tidak hanya itu, damkar yang membantu Inne juga tidak mau menerima sepeser pun imbalan.
    “Mereka tuh gak mau dibayar dan tidak mau mendapat apa-apa. Jadi sempet kayak ditawarin ‘Ayo pak minum dulu’ dijawab ‘Gak usah kita mau tugas lagi’. Maksudnya sampe kita tawarin minum pun mereka gak mau. Kayak bener-bener gak mau. Selesaiin tugas, bikin laporan, udah terus pergi gak mengharap apa-apa”, ucap Inne.
    Inne mengatakan kalau damkar bilang kepadanya bahwa mereka senang kalau diperlukan sama warga dan bisa membantu warga. Duh,
    act of service
    banget sih para damkar ini!
    Damkar ini juga memiliki pandangan yang positif dari perspektif Gen Z, salah satunya Nayla.
    “Mereka nolongin hal-hal kecil kayak gitu jujur menurut aku wajar banget ya, bahkan berarti tuh damkar ini bukan sebagai pemadam kebakaran doang, jadinya tuh sangat-sangat dibutuhkan warga. Justru malah kayak masyarakat Indonesia sangat percaya dengan damkar gitu ya, jadi pertolongan pertama nih, langsung nelfonnya damkar”, ucapnya.
    Meskipun Ia belum pernah merasakan pelayanan langsung dari damkar, tetapi Nayla sudah menilai bahwa damkar sangat bisa membantu Gen Z.
    “Sangat membantu banget ya untuk Gen Z untuk semua kalangan sih menurut aku. Misalnya kayak ada mahasiswa Gen Z yang kekunci di kosan gitu loh, akhirnya manggil damkar. Sangat membantu banget sih”, kata Nayla.
    Nayla juga memberikan julukan untuk damkar sebagai ‘Manusia Penyelamat’.
    Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa jika pekerjaan kita kerjakan dengan tulus, maka orang yang kita bantu dapat merasakan ketulusan kita dan memandang baik suatu hal yang kita kerjakan juga.
    Sooo, don’t forget to help each other
    yaa,
    peeps!
    Katanya Gen-Z nggak suka baca, apalagi soal masalah yang rumit. Lewat artikel ini, Kompas.com coba bikin kamu paham dengan bahasa yang mudah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perkuat ekosistem bank sampah, Pemprov DKI bangun pusat daur plastik

    Perkuat ekosistem bank sampah, Pemprov DKI bangun pusat daur plastik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Collection Center dan Pusat Daur Ulang Plastik (PDUP) sebagai off-taker (pengumpul) utama dalam pengelolaan sampah plastik untuk memperkuat ekosistem bank sampah sekaligus mendorong ekosistem ekonomi sirkular di seluruh wilayah Jakarta.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menjelaskan fasilitas Collection Center dan PDUP itu terhubung dengan program satu RW, satu bank sampah, sehingga bank sampah unit maupun bank sampah induk dapat beroperasi lebih optimal dan berkelanjutan.

    Salah satu fasilitas yang dibangun itu adalah Collection Center Ciracas yang berfungsi sebagai simpul pengelolaan sampah plastik dengan kapasitas 8-10 ton per hari. Fasilitas ini melayani lima kecamatan, yaitu Cipayung, Ciracas, Kramat Jati, Makasar, dan Pasar Rebo.

    Sementara itu, PDUP Bambu Larangan dirancang dengan kapasitas mencapai 50 ton per hari. Pemprov DKI menyediakan lahan untuk mendukung pengembangan infrastruktur daur ulang skala kota ini.

    Asep menambahkan pembangunan fasilitas yang berkolaborasi dengan PT Morego Green Indonesia tersebut merupakan wujud penerapan model pembiayaan kolaboratif antara pemerintah dan swasta untuk menyediakan layanan publik tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau creative financing.

    Skema tersebut, sambung dia, dapat meningkatkan kualitas pengelolaan sampah sekaligus mempertahankan mutu layanan bagi masyarakat.

    Menurut dia, kehadiran PDUP dan Collection Center itu juga dapat menata ulang alur kerja bank sampah. Bank sampah unit di setiap RW tidak hanya menjadi titik pengumpulan, tetapi juga terintegrasi dengan sistem jemput dan pembelian sampah plastik dengan harga kompetitif oleh PDUP.

    “Kolaborasi ini menunjukkan kesiapan Pemprov DKI Jakarta menyongsong masa depan yang lebih berkelanjutan, dengan ekosistem bank sampah yang aktif dan rantai ekonomi sirkular yang bekerja secara efektif,” ujar Asep dalam penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan Direktur Utama PT Morego Green Indonesia dan turut disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, di Jakarta, Rabu (3/12).

    Sementara itu, Direktur Utama PT Morego Green Indonesia Donni Renaldy Suratman berharap pembangunan fasilitas baru tersebut dapat meningkatkan partisipasi warga, mengurangi sampah plastik dari sumbernya, dan menguatkan peran bank sampah di setiap RW.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Pasar Rebo Tangkap Pria Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur

    Warga Pasar Rebo Tangkap Pria Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur

    JAKARTA – Sejumlah warga Gongseng, Pasar Rebo, menggerebek rumah seorang pria lantaran diduga telah melakukan aksi pencabulan terhadap bocah dibawah umur yang terjadi di rumah pelaku.

    Warga yang menggerebek rumah pelaku kemudian mengamankan pelaku. Kejadian tersebut sempat direkam oleh kamera amatir warga lantaran kesal atas perbuatan bejat pelaku.

    “Masih untung ga ditonjok, masih mending video. Engga ada kapoknya. Najis tuh,” ucap warga dalam rekaman video yang diterima VOI, Minggu, 23 November 2025.

    Saat diamankan warga, pelaku hanya terdiam dan pasrah.

    “Jadi awalnya korban lagi main dengan teman sebaya nya, lalu pelaku mengajak korban masuk ke kamarnya lalu di kunci,” ucap warga tersebut.

    Selanjutnya korban diantar pulang oleh pelaku. Namun saat itu korban menangis kesakitan lantaran bagian alat vitalnya alami sakit.

    Pihak keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.

    Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya juga telah menerima laporan dari pihak korban.

    “Sudah buat LP (laporan),” ucap AKP Sri saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 23 November 2025.

    Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan dan ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

  • 8 Hal Terungkap di Reka Ulang Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank

    8 Hal Terungkap di Reka Ulang Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank

    Jakarta

    Reka ulang kasus penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta (37), mengungkap sejumlah fakta baru. Proses reka ulang ini membuka kasus lebih terang benderang bagaimana peristiwa penculikan dan pembunuhan itu direncanakan hingga dieksekusi.

    Seperti diketahui, Ilham Pradipta yang merupakan seorang kepala cabang di sebuah bank diculik dan dibunuh pada Rabu, 20 Agustus 2025. Dia dianiaya hingga tewas karena pelaku memerlukan otorisasi korban untuk mencuri uang dari rekening dormant.

    Ilham Pradipta diculik di parkiran swalayan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Ilham lalu ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam.

    Saat ini sudah 15 orang tersangka sipil diamankan di kasus tersebut, termasuk Dwi Hartono dan C alias Ken yang menjadi otak kejahatan. Selain itu, ada dua orang prajurit Kopassus berinisial Kopda FH dan Serka N yang juga terlibat dan sudah diamankan Pomdam Jaya. Polisi juga masih memburu satu pelaku lainnya berinisial EG.

    Pada Senin (17/11) kemarin, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus dengan menghadirkan para tersangka, didampingi kuasa hukum, dan disaksikan oleh jaksa. Berikut selengkapnya, dirangkum detikcom, Selasa (18/11/2025).

    Rekonstruksi kasus Ilham Pradipta, Kacab Bank di Jakarta yang diculik dan dibunuh. Rekonstruksi digelar di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/11/2025). Foto: Rizky Adha Mahendra/detikcom1. Tersangka Reka Ulang 57 Adegan

    Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank, M Ilham Pradipta, Senin (17/11/). Dalam reka ulang ini para tersangka memperagakan 57 adegan.

    “Betul rekonstruksi perkara pembunuhan kepala cabang bank oleh Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Senin (17/11/2025).

    Peragaan dimulai dengan pertemuan sejumlah tersangka untuk membicarakan rencana menculik korban. Pertemuan itu dilakukan di sebuah kafe di kawasan Cibubur.

    2. Eksekutor Penculik Siapkan Lakban

    Rekonstruksi juga mereka ulang adegan persiapan para tersangka sebelum menculik korban. Yang mana, saat itu Kopda FH memberi sejumlah uang kepada eksekutor penculik.

    “Adegan 21, Eras dan kawan-kawan sampai di warkop. Dijelaskan pada intinya kegiatan yang telah disepakati membawa secara paksa Kacab hari ini,” kata polisi membacakan reka ulang adegan, Senin (17/11/2025).

    Kopda FH atau Feri memberikan uang Rp 350 kepada para eksekutor. Uang tersebut digunakan eksekutor untuk membeli peralatan dan rokok. Diketahui, lakban tersebut digunakan untuk mengikat korban.

    “Feri memberikan uang Rp 350 ribu kepada Reviando untuk membeli peralatan lakban, handuk kecil, dan beberapa bungkus rokok,” ungkapnya.

    Uang tersebut diterima oleh Feri. Dia lalu membeli handuk, masker, dan lakban hitam untuk mengikat korban.

    Foto: Kopda FH berbaju tahanan warna kuning, menyerahkan uang kepada eksekutor penculik untuk membeli lakban di adegan rekonstruksi. (Rizky AM/detikcom)3. Peran Kopda FH

    Seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kopda F alias Feri terlibat dalam kasus penculikan Ilham Pradipta (37), kacab bank di Jakarta yang berakhir dibunuh. Kopda FH terlibat dalam perencanaan penculikan.

    Peran Kopda FH ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar di halaman gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dalam reka ulang yang dibacakan oleh penyidik kepolisian, Kopda FH ikut terlibat dalam perencanaan hingga penculikan Ilham Pradipta.

    Hal ini diungkap pada adegan ke-21, di mana saat itu Kopda F dan tersangka Eras Musuwalo alias Eras dkk bertemu di sebuah warung kopi (warkop). Dalam pertemuan itu, mereka mendiskusikan soal kesepakatan menculik korban pada Rabu, 20 Agustus 2025.

    Dalam reka ulang itu, terungkap peran Kopda FH atau Feri yang memberikan uang Rp 350 kepada para eksekutor. Uang tersebut digunakan eksekutor untuk membeli peralatan dan rokok.

    “Feri memberikan uang Rp 350 ribu kepada Reviando untuk membeli peralatan lakban, handuk kecil, dan beberapa bungkus rokok,” ujar penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, membacakan reka ulang, di Jakarta, Senin (17/11/2025).

    4. Pelat Mobil Ditutup Lakban

    Ilham Pradipta diculik di parkiran pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Diketahui saat itu para pelaku yang bertugas sebagai penculik mengerahkan 2 unit mobil ke mal di mana korban saat itu berada.

    “Dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan, Avanza putih berhenti dan (tersangka) Eras menutup pelat menggunakan lakban untuk menutupi 2 angka pelat kendaraan,” ujar polisi membacakan adegan reka ulang, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/11).

    5. Eksekutor Beri Upah Rp 45 Juta

    Reka ulang tersebut juga mengungkap para eksekutor mendapatkan uang Rp 45 juta usai menculik korban. Uang tersebut diberikan oleh Kopda FH kepada tersangka tersangka Eras Musuwalo di dalam mobil Calya yang dikendarainya bersama dengan Serka Franky alias Pace.

    “Feri menyerahkan uang Rp 45 juta ke Eras Musuwalo sebagai imbalan melakukan pekerjaan penculikan terhadap korban,” kata penyidik membacakan reka adegan.

    Foto: Reka ulang kasus Kacab Bank di Jakarta diculik dan dibunuh. (Rizky AM/detikcom)
    6. Detik-detik Kacab Bank Diculik

    Ilham Pradipta (37) diculik para pelaku di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kepala cabang bank di Jakarta ini dianiaya hingga tewas lalu jasadnya dibuang di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

    Hal ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025). Pada adegan ke-26, disebutkan bahwa para pelaku berangkat ke Pasar Rebo menggunakan 2 mobil.

    “Adegan 26 posisi keberangkatan 2 mobil menuju pusat perbelanjaan. Posisi mobil: di depan Pak Feri (Kopda F) belakang Pak Eras,” ujar penyidik membacakan adegan reka ulang.

    Ada dua mobil yang datang ke parkiran swalayan saat itu. Satu mobil berisi tersangka Eras, Andre, Ronald, Berto, dan Refi, sedangkan di mobil lain ada Kopda Feri dan Serka Franky.

    Pada saat itu, satu mobil pelaku diparkir di belakang mobil korban, sedangkan satu lagi diparkir tepat di sebelah kanan mobil korban. Korban diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025.

    “Adegan 29 tampak korban datang ke mobilnya yang terparkir di swalayan,” imbuhnya.

    Ketika korban hendak menuju mobilnya itu, Kopda Feri, yang ikut memantau di lokasi, mengumpan informasi kepada tersangka Erasmus dkk. Begitu melihat korban hendak membuka pintu mobil, tersangka Erasmus dkk langsung menyergapnya.

    “Erasmus sama Andre keluar dan memaksa korban masuk ke mobilnya, langsung eksekusi. Refiando menarik kerah leher korban,” imbuhnya.

    7. Perlawanan Terakhir Korban

    Korban kemudian ditarik ke mobil tersangka Erasmus. Di dalam mobil itu, Erasmus melakban mata dan mulut korban, sementara Andre memegang tubuh korban.

    “Adegan 33, Eras komunikasi dengan Feri. Adegan 34, pada saat di perjalanan, di depan Kodam Jaya, korban kembali berontak dengan mendorong-dorong sehingga Erasmus melakukan kekerasan kepada korban, mendorong korban ke belakang dan memukul paha korban 3 kali menggunakan tangan kanan, memukul jidat korban 1 kali sambil berkata, ‘Kamu jangan melawan, kamu mau diantar balik’,” jelas penyidik.

    Dalam perjalanan tersebut, tersangka Erasmus menghubungi Kopda Feri. Kopda Feri kemudian menyuruh Eras untuk bertemu di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Pada saat di jalan Tol Dalam Kota, Eras kembali menganiaya korban karena korban berontak dengan menekan paha korban dengan lutut,” katanya.

    Selanjutnya, pada adegan ke-36, mobil Avanza putih yang membawa korban sampai di Kemayoran. Di sana, tersangka Eras bertemu dengan tersangka Serka M Nasir, Johaes Joko, dan Umri yang menaiki mobil Fortuner hitam.

    “M Nasir ngomong ke Erasmus jangan di sini, mutar-mutar dulu ke tanjung priok. Tetapi Erasmus menolak, ‘Tidak bisa karena tidak sesuai dengan perjanjian, karena semakin lama dengan korban semakin berisiko’,” papar penyidik.

    Pada adegan ke-37, tersangka Erasmus mengikat tangan korban dan mengeluarkan korban dari mobil Avanza. Setelah itu, tersangka Eras meminta tersangka Johanes Joko membantu mengangkat korban.

    “Eras menutup mulut korban, kemudian digigit. Korban teriak minta tolong ‘ini penculikan’,” imbuhnya.

    Foto: Rekonstruksi kasus Ilham Pradipta, Kacab Bank di Jakarta yang diculik dan dibunuh. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
    8. Korban Dibuang di Bekasi

    Saat di dalam mobil Fortuner, korban masih bersuara. Korban kemudian ditendang di bagian pahanya sebanyak dua kali.

    “Tersangka Eras menutup pintu Fortuner lalu kembali masuk mobil Avanza. Tersangka Ronal menyerahkan sebuah tas berisi kunci mobil, handphone milik korban, dan handuk,” ujarnya.

    Pada adegan ke-39, tersangka Feri menyerahkan uang Rp 45 juta kepada Erasmus. Adegan ke-40, korban terdiam di dalam mobil dan tidak melawan lagi, namun sesekali terdengar suara korban mengerang dan tangan yang bergerak.

    “Korban diinjak kakinya dua kali. Adegan selanjutnya mobil Fortuner dalam perjalanan menuju Cikarang ke jalan tol. Umri (sopir) digantikan David,” ujarnya.

    Setelah itu, para tersangka membuang korban di semak-semak. Mereka mengaku tidak tahu posisi korban saat itu apakah masih hidup atau sudah tewas. Namun korban ditemukan tewas pada Kamis (21/8).

    Halaman 2 dari 4

    (mea/mea)

  • Tampang 2 Oknum Prajurit TNI Pelaku Penculikan Kacab BRI Saat Rekonstruksi Perkara

    Tampang 2 Oknum Prajurit TNI Pelaku Penculikan Kacab BRI Saat Rekonstruksi Perkara

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penculikan berujung kematian Kepala KCP Bank BRI Jakarta Pusat, MIP (37) hari ini, Senin (17/11/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan rekonstruksi ini dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan menghadirkan sejumlah tersangka dalam perkara ini.

    “Betul, rekonstruksi perkara pembunuhan Kepala Cabang BRI digelar oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Budi saat dikonfirmasi Selasa (17/11/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, 15 tersangka termasuk Dwi Hartono dan dua prajurit TNI Serka Natsir dan Kopral Dua (Kopda) Feri Herianto (FH) ditampilkan dalam rekonstruksi ini.

    Terlihat, tersangka sipil dan prajurit TNI mengenakan pakaian berbeda. Tersangka sipil memakai baju tahanan oranye, sementara TNI mengenakan baju tahanan kuning.

    Dua oknum prajurit TNI ini berpenampilan sama. Rambut keduanya sudah gundul. Mereka juga mengenakan masker berwarna biru.

    Satu persatu adegan pra-penculikan direka ulang dalam rekonstruksi itu. Misalnya, pertemuan Kopda Feri dengan Serka Natsir. Pertemuan itu membicarakan soal ajakan Natsir ke Feri.

    Setelah itu, Kopda Feri menyatakan untuk menerima masukan tawaran tersebut dan langsung mencari tim penjemputan paksa atau penculikan. Iming-iming uang untuk perbuatan ini Rp100 juta.

    Awalnya, Kopda Feri meminta uang operasional Rp5 juta ke Serka N. Kemudian, JP juga menyerahkan uang tunai Rp95 juta ke Serka N pada (20/8/2025). Dari Serka N, uang tersebut diberikan kepada Kopda FH.

    Setelah itu, Kopda FH telah menemukan lima orang untuk melakukan penculikan terhadap Kepala KCP Bank BRI MIP. Singkatnya, Kacab BRI itu diculik di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025).

  • Polda Metro Jaya Gelar Rekonstruksi Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI

    Polda Metro Jaya Gelar Rekonstruksi Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menggelar reka ulang adegan atau rekonstruksi kasus penculikan berujung pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta Pusat, MIP (37). 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan rekonstruksi ini dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan menghadirkan sejumlah tersangka dalam perkara ini.

    “Betul, rekonstruksi perkara pembunuhan Kepala Cabang BRI digelar oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Budi saat dikonfirmasi Selasa (17/11/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, rekonstruksi berlangsung terbuka oleh banyak pihak. Tak hanya polisi, Polisi Militer (PM), Kejaksaan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta keluarga korban turut dihadirkan.

    Satu persatu adegan pun dilakukan ulang oleh 15 tersangka berinisial K, DH, AAM, JP, E, REH, JRS, AT, EWB, MU, DSD, AW, EWH, RS, dan AS. Kemudian, dua oknum prajurit TNI Kopda FH dan Serka N. Adegan yang direkonstruksi ulang itu seperti pertemuan di kafe yang membahas rencana penculikan.

    Selanjutnya adegan penyerahan data-data pribadi korban sebelum penculikan hingga adanya penyerahan uang di antara para tersangka sebesar Rp30 juta diperlihatkan dalam rekonstruksi ini.

    “Kemudian Dwi Hartono mengambil uang di ATM dan menyerahkan uang ke Johanes Joko sebesar Rp30 juta sebagai dana operasional penculikan,” tutur penyidik.

    Selain itu, adegan penculikan di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025) juga diperlihatkan dalam rekonstruksi ini.

    Setelah diculik, Kopda FH menghubungi JP untuk menanyakan tim penjemputan. Namun, tim penjemputan itu tak kunjung datang. Alhasil, Kopda FH sempat melakukan pengancaman terhadap JP apabila tak ada penjemputan maka korban bakal diturunkan di tengah jalan.

    Setelah itu, JP langsung turun langsung untuk melakukan penjemputan bersama dengan Serka N dengan membawa Fortuner. Korban kemudian dialihkan ke mobil Fortuner. 

    Di dalam Fortuner, korban juga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku. Di perjalanan, Kacab BRI ternyata sempat melakukan perlawanan. Namun, Serka N ikut menahan korban agar tidak memberontak. 

    Singkatnya, korban telah terkapar lemas, sementara tim penjemputan tak kunjung datang. Akhirnya, JP dan Serka N telah sepakat untuk meninggalkan korban di area sawah di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

    Sekadar informasi, motif pelaku melakukan penculikan ini berkaitan dengan pemindahan uang dari rekening dormant yang berisi miliaran rupiah ke rekening penampungan. Ilham menjadi target karena Dwi Hartono memperoleh kartu nama MIP dari rekannya.

  • Air Sering Mati, PAM Jaya Butuh Rp14 Triliun untuk Peremajaan Pipa Warisan dari Belanda

    Air Sering Mati, PAM Jaya Butuh Rp14 Triliun untuk Peremajaan Pipa Warisan dari Belanda

    JAKARTA – Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan penyebab air sering tidak mengalir karena faktor pipa yang sebagian berusia lebih dari 100 tahun satu abad.

    “Kenapa kebocoran air di Jakarta itu tinggi sekali? Karena pipanya sudah berusia 103 tahun sebagian besar,” kata Arief Nasrudin ​​​​​​ dilansir ANTARA, Minggu, 9 November.

    Arief menuturkan, pipa yang berusia 103 tahun itu berada di kawasan Pasar Rebo. 

    Pipa tersebut merupakan warisan Belanda yang dibangun tahun 1922. 

    “Itu 20 juta liter tampungan. Di Buaran juga gitu,” kata Arief.

    Arief mengatakan, reservoir tersebut sebelumnya sempat pasif saat tidak dikelola oleh pihak PAM Jaya. 

    Namun kini, lanjutnya, reservoir tersebut sudah berfungsi dengan baik hingga saat ini setelah dikelola oleh PAM Jaya.

    Karena itu, PAM Jaya ingin melakukan rapat terbatas (ratas) bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

    Menurut Arief, PAM Jaya membutuhkan pendanaan hingga Rp14 triliun untuk memperbarui pipa tersebut dan agar airnya dapat langsung diminum.

    “Ini mimpinya PAM Jaya yang pastinya mimpinya masyarakat Jakarta yang diinginkan oleh Gubernur kita, bahwasanya kalau airnya sudah kualitasnya baik, Insyaallah harusnya tidak ada stunting lagi, tidak ada penyakit yang karena air,” katanya.

  • Pasokan Tersendat, Harga Ikan Segar Meroket di Sejumlah Pasar Tradisional

    Pasokan Tersendat, Harga Ikan Segar Meroket di Sejumlah Pasar Tradisional

    Di Pasar Rebo, Jakarta Timur, harga ikan air tawar mulai merangkak naik meski belum terlalu signifikan di semua jenis. Krisna (36), penjual ikan air tawar di pasar tersebut, mengaku curah hujan yang tinggi membuat pasokan dari peternak ikan terganggu. Menurutnya, hujan deras yang menyebabkan banjir di beberapa daerah turut mempengaruhi pasokan ikan air tawar dari penambak.

    “Pokoknya kita lihat cuaca aja deh neng. Kalo cuaca hujan makin buruk, banjirkan pasti, mulai dari kolam penambaknya yang banjir, apalagi Jakarta juga banjir, distribusi susah, harga ikan bakal makin naik semua,” ucapnya. Krisna juga menilai bahwa kedepannya, kenaikan harga ini juga akan didorong oleh momen Nataru yang biasanya memicu kenaikan permintaan pasar.

    Meskipun beberapa jenis ikan seperti nila, mujair, dan lele baru mengalami kenaikan harga di kisaran Rp2.000 per kilogram, ia mewaspadai adanya lonjakan harga di pertengahan bulan November. “Tapi itu aja belum tentu, bentar lagi pertengahan November ada kemungkinan naik lagi itu,” terangnya. 

    Lonjakan harga paling terasa pada ikan air tawar terletak pada ikan mas. Menurut keterangan Krisna, saat ini, lonjakan harga ikan tersebut sudah mencapai hampir Rp 10 ribu per kilogramnya.

    Adapun harga beberapa ikan air tawar yang dijual di Pasar Rebo antara lain:

    Ikan Nila dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu/kg

    Ikan Mujair dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu/kg

    Ikan Lele dari Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu/kg

    Ikan Mas dari Rp 38 ribu menjadi Rp 45 ribu/kg dengan potensi kenaikan hingga Rp 50 ribu/kg.

    Krisna mengingatkan bahwa pada tahun 2024, harga ikan mas sempat berada di kisaran Rp 60 ribu/kg. Ia juga menyampaikan, harga jenis ikan seperti gabus rawa dan belut juga naik di kisaratan Rp 70 ribu-Rp 80 ribu/kg. Namun, keduanya tidak berpotensi naik lebih dari harga tersebut. “Itumah kedepan bakal stabil, mau Nataru, mau Idul Fitri mah tetep segitu,” ungkapnya.

  • BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari ini, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG pada pukul 17.25 WIB, kondisi cuaca berpotensi terjadi pada pukul 17.35 WIB di sejumlah wilayah Jabodetabek, termasuk sebagian besar kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

    Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Jakarta Barat:

    Kebon Jeruk, Kembangan.

    Jakarta Selatan:

    Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan.

    Jakarta Timur:

    Pasar Rebo.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    Cuaca ini juga berpotensi meluas ke wilayah:

    Jakarta Pusat:

    Gambir, Menteng, Tanah Abang.

    Jakarta Utara:

    Penjaringan.

    Jakarta Barat:

    Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kalideres, Palmerah.

    Jakarta Selatan:

    Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pancoran.

    Jakarta Timur:

    Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Ciracas, Cipayung.

    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta gangguan lalu lintas akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame ketika hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

    “BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, PPSU, dan TNI/Polri telah siaga di lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi lainnya,” terang dia.

    Seperti diketahui, kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Warga dapat memantau perkembangan terkini melalui laman resmi Nowcasting BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id atau kanal media sosial BPBD DKI Jakarta.

    Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, menyampaikan laporan dan permintaan bantuan darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 yang aktif selama 24 jam atau fitur Kontak Darurat di aplikasi JAKI.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kemensos minta Pemprov DKI sediakan lahan permanen Sekolah Rakyat

    Kemensos minta Pemprov DKI sediakan lahan permanen Sekolah Rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sosial (Kemensos) meminta dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menyediakan lahan guna pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat di Jakarta.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan salah satu program strategis Presiden Prabowo Subianto itu dirancang untuk memberikan akses pendidikan sekaligus pemberdayaan bagi masyarakat miskin dan rentan.

    “Kita harapkan Pak Gubernur DKI memberikan dukungan lahan untuk sekolah permanen atau gedung permanen Sekolah Rakyat. Sekarang ini baru menggunakan gedung sementara milik Kementerian Sosial,” jelas Gus Ipul di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

    Untuk saat ini, lanjut dia, terdapat tiga Sekolah Rakyat yang beroperasi di Jakarta, yakni di Pondok Indah, Bambu Apus, dan Pasar Rebo, namun masih menempati gedung sementara milik Kemensos.

    Menurut dia, pemerintah pusat telah menyiapkan rancangan bangunan Sekolah Rakyat.

    Jika Pemprov DKI dapat menyediakan lahan, maka pembangunan fisik nantinya dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum..

    “Tanah disediakan oleh DKI, gambarnya sudah dibuat oleh timnya Bapak Presiden. Insyaa Allah, kalau cocok tanahnya, dibangun oleh PU dengan menggunakan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sebagai bagian dari program strategisnya Bapak Presiden,” tutur Gus Ipul.

    Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan segera menggelar rapat internal untuk membahas usulan Kemensos itu.

    Dia menegaskan Pemprov DKI akan memetakan lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan lahan pembangunan Sekolah Rakyat.

    “Untuk sekolah rakyat, Pemerintah DKI Jakarta segera akan merapatkan, memutuskan, mengusulkan daerah-daerah yang memang akan bisa disiapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk lahannya. Tetapi sepenuhnya yang akan membangun adalah APBN, pemerintah pusat,” ungkap Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.