kab/kota: Pasar Minggu

  • Transjakarta Modifikasi Rute Blok M–Pasar Minggu, Ini Titik Pemberhentian Terbarunya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Transjakarta Modifikasi Rute Blok M–Pasar Minggu, Ini Titik Pemberhentian Terbarunya Megapolitan 6 Oktober 2025

    Transjakarta Modifikasi Rute Blok M–Pasar Minggu, Ini Titik Pemberhentian Terbarunya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Transjakarta melakukan modifikasi layanan untuk rute 6U yang menghubungkan Blok M dan Pasar Minggu mulai Rabu (8/10/2025).
    Perubahan utama rute ini adalah tidaknya lagi melayani bus stop Pascasarjana UHAMKA.
    Penumpang dapat naik dan turun di bus stop Buncit Indah 2, yang berjarak sekitar 130 meter dari titik pemberhentian sebelumnya.
    Keberangkatan bus rute 6U dari kedua arah dimulai pukul 05.00 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB, dengan tarif Rp 3.500 per perjalanan.
    Berikut pemberhentian rute:
    Pasar Minggu-Rawa Bambu
    Rute Rawa Bambu- Blok M:
    Transjakarta mengimbau penumpang untuk memperhatikan titik pemberhentian terbaru dan memanfaatkan aplikasi TJ:Transjakarta untuk memudahkan perjalanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

    Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten Megapolitan 3 Oktober 2025

    Terungkapnya Sosok Wanita Muda yang Tewas di Pejaten
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang wanita ditemukan tewas di belakang gedung TIKI, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Hingga kini, polisi masih menyelidiki identitas dan penyebab kematiannya.
    Seorang warga sekitar, Yatno (bukan nama asli), menyebut korban diduga bekerja di sebuah pusat spa yang berlokasi di ruko perkantoran dekat TKP.
    “Iya, terapis di pojok sana itu (pusat spa),” kata Yatno, Jumat (3/10/2025).
    Ia menambahkan, beberapa terapis dimintai keterangan polisi pada malam kejadian.
    “Tadi juga jam 01.00 WIB pagi, terapis yang lain baru balik habis diperiksa di Polres (Jakarta Selatan),” ujarnya.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, spa khusus pria itu tidak beroperasi sejak kasus penemuan mayat terjadi.
    Pintu kaca hitamnya tertutup dengan papan kecil bertuliskan “Closed”, dan hanya beberapa petugas keamanan yang tampak berjaga.
    Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Anggiat Sinambela menjelaskan, keterangan awal dari satpam spa menunjukkan ada seorang terapis perempuan yang tidak berada di mess pada pagi hari.
    “Saksi menyampaikan bahwa ada seorang terapis perempuan DS yang tidak berada di dalam mess,” kata Anggiat, Kamis (2/10/2025).
    Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, menegaskan identitas pekerjaan korban masih didalami.
    “Sementara masih didalami pemeriksaan saksi-saksi sekitar, termasuk status dan pekerjaannya,” ujarnya.
    Keberadaan korban pertama kali diketahui setelah penghuni ruko mendengar teriakan seorang perempuan. Informasi itu diteruskan ke satpam ruko bernama Maliky.
    “Saksi mendapatkan informasi dari penghuni ruko yang mendengar suara perempuan berteriak, kemudian saksi membantu mencari sumber suara,” ujar Anggiat.
    Maliky bersama satpam gedung TIKI, Uki, menelusuri sumber suara ke area belakang gedung. Dengan bantuan tangga, mereka melihat tubuh seorang perempuan tergeletak tak bernyawa di balik pagar.
    “Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak,” kata Anggiat.
    Di sekitar tubuh korban ditemukan selendang serta dompet genggam berisi dua unit ponsel.
    Maliky kemudian menghubungi koordinator mess terapis dan manajer spa, yang mengonfirmasi ada seorang terapis perempuan tidak berada di mess sejak pagi.
    Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk keperluan autopsi, sementara penyebab kematiannya masih diselidiki.
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com, lokasi penemuan mayat sebagai lahan kosong yang tertutup di belakang ruko perkantoran Pejaten Barat.
    Satu-satunya akses menuju lahan kosong itu adalah gerbang biru di samping gedung TIKI.
    Akses tersebut saat dikunjungi Kompas.com pada Jumat (3/10/2025) sore, tertutup rapat dengan rantai dan gembok dari dalam.
    Dari sela gerbang, terlihat beberapa orang mengangkut material pembangunan.
    Di lahan kosong itu, tumbuh rumput liar dan tanaman merambat ke dinding berlumut.
    Garis polisi berwarna kuning dipasang, diikatkan ke kabel di dinding, dua pohon, dan pilar bangunan di sebelahnya.
    Tampak satu toren air di salah satu sudut, serta tumpukan potongan papan kayu di sampingnya.
    Di tengah lahan, berdiri bilah kayu yang tingginya melebihi tembok di belakang gedung TIKI Pejaten.
    “Oh dulu mau dibikin bangunan di situ tapi belum jadi,” kata Toni.
    Hingga kini, identitas lengkap dan penyebab kematian wanita muda tersebut masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
    (Reporter: Hanifah Salsabila | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terapis Wanita Tewas di Pasar Minggu, Polisi Duga Korban Lompat dari Lantai 5 Ruko – Page 3

    Terapis Wanita Tewas di Pasar Minggu, Polisi Duga Korban Lompat dari Lantai 5 Ruko – Page 3

    Korban temukan tewas di lahan kosong belakang gedung TIKI, Jalan H. Tutty Alawiyah, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10/2025).

    Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela menerangkan, korban pertama kali ditemukan pada pukul 05.00 WIB. Saat itu, mengenakan kaos abu-abu dan celana panjang, tergeletak dengan posisi terlentang.

    “Benar adanya seorang perempuan meninggal dunia. (Ciri-ciri) kulit putih, rambut hitam, kemudian disekitar jenazah korban terdapat kain selendang serta sebuah dompet genggam berisi 2 buah handphone merk Iphone dan Vivo diduga milik korban,” kata Anggita dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

    Anggiat menerangkan, awalnya salah satu penghuni ruko mendengar suara perempuan berteriak berada dibelakang Ruko Pejaten Office Park. Informasi itu segera diteruskan ke sekuriti Ruko Pejaten office Park.

    Mendapat informasi, AM mencari sumber suara. Tak sendiri, dia juga mengajak rekannya U dan JW untuk mengecek bagian belakang Gedung TIKI.

    “Dikarenakan kondisi belakang Gedung TIKI terdapat pagar, kemudian saksi U melakukan upaya mengambil tangga untuk melihat situasi di balik pagar belakang Gedung TIKI, setelah saksi U mengambil tangga,” ujar Anggiat.

    Betapa kagetnya, mereka ternyata mereka menemukan seorang perempuan tergeletak. Mengetahui hal itu, U melaporkan kepada saksi lainnya HM.

    “Saksi HM bersama dengan saksi U menuju belakang Gedung TIKI dan pada saat saksi HM dan saksi U tiba dibalik pagar belakang Gedung TIKI, kemudian melihat adanya seorang perempuan tergeletak, selanjutnya saksi hidayat melakukan upaya memanggil perempuan tersebut, namun tidak menjawab dan seorang perempuan tersebut sudah tidak bergerak,” ujar dia.

  • Polisi selidiki penemuan mayat wanita di Pejaten

    Polisi selidiki penemuan mayat wanita di Pejaten

    Jakarta (ANTARA) – Pihak Kepolisian menyelidiki temuan mayat wanita yang diduga berprofesi sebagai terapis, di sebuah lahan di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis.

    “Mayat wanita tanpa identitas tersebut ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB, dengan usia diperkirakan 25 tahun,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Anggiat menjelaskan, sekitar pukul 05.16 WIB, Piket SPKT Polsek Pasar Minggu menyampaikan informasi kepada Piket Fungsi Polsek Pasar Minggu mengenai adanya seorang perempuan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Setelah mendapatkan informasi dari Piket SPKT Polsek Pasar Minggu, selanjutnya Piket Fungsi Polsek Pasar Minggu menuju TKP guna pengecekan dan pada saat tiba di TKP dilakukan pengecekan,” katanya.

    Saat pengecekan tersebut, mayat wanita itu dalam posisi terlentang kaki miring kanan, dengan ciri ciri memakai kaos warna abu abu, celana panjang warna abu-abu, kulit putih dan rambut hitam.

    Kemudian di sekitar jenazah korban terdapat kain selendang serta sebuah dompet genggam berisi dua buah telepon seluler (ponsel) yang diduga milik korban.

    Petugas telah memeriksa lima saksi terkait penemuan mayat tersebut. Salah satu saksi menyebutkan mendengar suara perempuan berteriak dari salah satu penghuni ruko Pejaten Office Park.

    Dalam pengecekan terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda akibat kekerasan, namun terlihat adanya luka tergores (lecet) pada bagian lengan kiri, perut sebelah kiri dan dagu.

    “Untuk sementara belum diketahui penyebab korban meninggal dunia dan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Anggiat.

    Anggiat menyebutkan, jenazah dibawa ke RSUP Fatmawati guna penanganan medis lebih lanjut dan selanjutnya kejadian ditangani Polsek Pasar Minggu.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terapis Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel Gegerkan Warga

    Terapis Wanita Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Jaksel Gegerkan Warga

    Jakarta

    Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas tergeletak di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban ditemukan di sebuah lahan kosong.

    “Betul (korban) meninggal. Di lahan kosong,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).

    Korban ditemukan pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Ardian membenarkan bahwa korban merupakan seorang terapis.

    “Terapis, iya,” ujarnya.

    “Masih kita penyelidikan. Masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. Korban akan kita rujuk ke RS Kramat Jati,” tuturnya.

    (wnv/jbr)

  • Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Sopir Taksi Online yang Tewas di Pejaten
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Sopir Taksi Online yang Tewas di Pejaten Megapolitan 1 Oktober 2025

    Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Sopir Taksi Online yang Tewas di Pejaten
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh R (36), sopir taksi online yang tewas di Jalan Timbul, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (30/9/2025).
    “Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
    Anggiat mengatakan keberadaan korban baru diketahui setelah warga mencium bau tidak sedap dari arah mobil yang terparkir di pinggir jalan tersebut.
    Warga yang curiga kemudian mencoba memeriksa mobil tersebut yang ternyata dalam keadaan tidak terkunci.
    “Saksi dan warga mengecek pintu mobil yang tidak dikunci melihat almarhum dengan kondisi badan membengkak terdiam duduk di kursi sopir,” kata dia.
    Menurut kesaksian warga, mobil tersebut sudah terparkir di lokasi sejak Minggu (28/9/2025) siang.
    “Almarhum diduga sudah meninggal dunia selama kurang lebih tiga hari dari Minggu siang di parkiran TKP,” kata Anggiat.
    Selanjutnya, polisi menghubungi keluarga korban untuk mengonfirmasi riwayat penyakit korban.
    Sebab, korban masih sempat mengantarkan seorang pelanggan ke hotel di sekitar TKP beberapa jam sebelum menepi ke pinggir jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Identitas Oknum TNI yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Ini Identitas Oknum TNI yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Megapolitan 29 September 2025

    Ini Identitas Oknum TNI yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) Jaya Letkol Inf M. Wirya Arthadiguna mengungkap identitas oknum anggota TNI yang memukul Faisal Handri, karyawan artis Zaskia Adya Mecca, di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9/2025) lalu.
    “Oknum pelaku tsb atas nama Praka NC,” ungkap Wirya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/9/2025).
    Wirya berujar, Praka NC telah diamankan dan ditahan di Denpom Jaya II/Cijantung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    “Lalu pihak dari Resimen Arhanud 1/F, khususnya Batalyon Arhanud 10 sebagai satuan yang bersangkutan juga terus berkomunikasi untuk menyelesaikan tanggung jawab lain secara administrasi di luar proses hukum yang sedang berjalan,” tutur Wirya.
    Sebelumnya diberitakan, penjaga rumah pasangan Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo bernama Faisal Handri menjadi korban pemukulan orang yang mengaku sebagai anggota, Senin (22/9/2025).
    Insiden bermula saat Faisal sedang mengantar anak kedua Zaskia dan Hanung, KMB (12), menggunakan sepeda motor.
    Dari arah berlawanan, datang sepeda motor merah muda yang nyaris menyerempet Faisal. Lantas ia pun mengklakson pengendara itu.
    Pengendara berbaju batik yang sempat melintas itu langsung putar balik dan melontarkan amarahnya pada Faisal.
     
    “Pelaku motor pink teriak-teriak sambil menghajar Faisal bilang, ‘enggak terima kamu?’,” ujar Zaskia seperti dikutip
    Kompas.com
    dari unggahan Instagram-nya, @zaskiaadyamecca.
    Anak Zaskia pun ketakutan. Pedagang bubur yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) pun turut menjaga KMB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Terungkap: Oknum TNI dan Sudah Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Sosok Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Terungkap: Oknum TNI dan Sudah Ditangkap Megapolitan 29 September 2025

    Sosok Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Terungkap: Oknum TNI dan Sudah Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sosok pemotor yang memukul Faisal Handri, karyawan artis Zaskia Adya Mecca dan mengaku sebagai anggota di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9/2025) lalu akhirnya terungkap.
    Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Czi Anto Indriyanto mengungkapkan, pelaku merupakan seorang anggota TNI.
    “Kami sampaikan bahwa betul ada kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap saudara FS,” ungkap Anto, dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
    Menurut Anto, pelaku sudah diamankan dan kini sedang diproses oleh pihak berwenang.
    “Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya 2 untuk proses penanganan selanjutnya,” ujar Anto.
    Untuk kepentingan penyelidikan, sejumlah saksi mata juga akan dipanggil dalam pemeriksaan.
    Sementara itu, Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) Jaya Letkol Inf M. Wirya Arthadiguna menyatakan, pelaku berinisial Praka NC.
    “Oknum pelaku tsb an. Praka NC telah diamankan dan ditahan di Denpom Jaya II/Cijantung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Wirya dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (28/9/2025).
    Ia menambahkan, satuan tempat pelaku berdinas, yakni Resimen Arhanud 1/F khususnya Batalyon Arhanud 10, juga terus berkomunikasi untuk menyelesaikan tanggung jawab administrasi di luar proses hukum.
    Peristiwa bermula saat Faisal tengah mengendarai sepeda motor di Jalan Ampera Raya. Saat itu, korban sedang mengantar KMB (12), anak kedua Zaskia dan Hanung Bramantyo, ke sekolah.
    Saat melintas, Faisal mendapati pelaku yang mengendarai sepeda motor Vespa matic berwarna merah muda dengan pelat nomor B 3701 FRM datang dari arah berlawanan. Karena hampir menabrak motor yang dikendarainya, Faisal langsung membunyikan klakson.

    Hampir menabrak motor Faisal dan Kala. Lalu diklakson. Tanpa sadar tahunya motor tersebut balik arah dan enggak terima diklakson, mengadang motor Faisal,
    ” tulis Zaskia seperti dikutip dari unggahan video di akun Instagram-nya, @zaskiaadyamecca, Senin.
    Kompas.com
    telah mendapatkan izin dari Hanung untuk mengutip unggahan video di akun Instagram Zaskia.
    Setelah pengadangan itu, pelaku meminta Faisal turun dari kendaraan dan langsung memukul korban.
    “Pelaku motor pink teriak-teriak sambil menghajar Faisal bilang, ‘enggak terima kamu?’,” ujar Zaskia. Anak Zaskia pun ketakutan. Pedagang bubur yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) pun langsung menjaga KBM.
     
    “(Sementara) Faisal dipukul sampai jatuh, lehernya diinjak, pinggang dan kepala diinjak pula sampai helmnya hancur,” ungkap Zaskia.
    Warga yang berada di lokasi kejadian disebut sempat menahan pelaku. Namun, pria berpakaian batik itu mengaku sebagai anggota.
    “Pelaku sempat ditahan warga, tapi dia teriak-teriak kalau dia anggota, entah anggota apa! Pakai batik, dan tadi langsung ngeloyor pergi,” ucap Zaskia.
    Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Pasar Minggu. Pihak kepolisian memeriksa rekaman CCTV dan beberapa saksi di TKP.
    Namun, identifikasi pelaku sulit dilakukan karena keterangan saksi yang terbatas.
    “Yang ada di sekitar itu hanya memberikan, ‘iya Pak, ada keributan sesama pengendara motor.’ Itu yang kami dapat di lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
    Selain itu, lanjut Anggiat, keterangan korban dan saksi juga menyebutkan bahwa sepeda motor pelaku tidak menggunakan pelat nomor kendaraan bermotor (NKB).
    “Pada saat kejadian, pelat nomor tidak memakai. Jadi masih kesulitan mendeteksinya,” kata Anggiat.
    Kemudian, penyelidikan kasus ini pun dilpahkan dan dilanjutkan oleh Pomdam Jaya.
    “Ditangani pihak terkait. Silakan ke Pomdam Jaya ya, terima kasih,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Pemotor yang Pukul Karyawan Zaskia Adya Mecca Terungkap: Oknum TNI dan Sudah Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Kodam Jaya Benarkan Penangkapan Oknum TNI Pelaku Pemukulan Asisten Zaskia Adya Mecca Megapolitan 28 September 2025

    Kodam Jaya Benarkan Penangkapan Oknum TNI Pelaku Pemukulan Asisten Zaskia Adya Mecca
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kodam Jaya membenarkan bahwa seorang oknum anggota TNI ditangkap karena melakukan pemukulan terhadap Faisal Handri, karyawan artis Zaskia Adya Mecca.
    Peristiwa ini terjadi di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9/2025).
    Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) Jaya, Letkol Inf M. Wirya Arthadiguna, menyatakan pelaku berinisial Praka NC telah diamankan.
    “Oknum pelaku tsb an. Praka NC telah diamankan dan ditahan di Denpom Jaya II/Cijantung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Wirya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (28/9/2025).
    Ia menambahkan, satuan tempat pelaku berdinas, yakni Resimen Arhanud 1/F khususnya Batalyon Arhanud 10, juga terus berkomunikasi untuk menyelesaikan tanggung jawab administrasi di luar proses hukum.
    Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Czi Anto Indriyanto, menjelaskan insiden bermula dari perselisihan lalu lintas di jalan raya.
    “Kami sampaikan bahwa betul ada kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap saudara FS. Diawali dengan perselisihan lalu lintas di jalan raya di antara keduanya,” ujar Anto.
    Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly juga mengonfirmasi penanganan kasus ini kini berada di Pomdam Jaya.
    “Ditangani pihak terkait. Silakan ke Pomdam Jaya ya, terima kasih,” kata Nicolas.
    Menurut penuturan Zaskia Adya Mecca, kejadian bermula ketika Faisal mengantar anak keduanya, KMB (12), menggunakan sepeda motor.
    Dari arah berlawanan, motor merah muda nyaris menyerempet mereka. Faisal kemudian membunyikan klakson sebagai tanda protes.

    Pelaku motor pink teriak-teriak sambil menghajar Faisal bilang, ‘enggak terima kamu?’
    ,” tulis Zaskia dalam unggahan di akun Instagram @
    zaskiaadyamecca
    .
    Faisal dipukul dan diinjak hingga mengalami memar, sementara anak Zaskia ketakutan. Seorang pedagang bubur di lokasi sempat menjaga KMB.
    Kapolsek Pasar Minggu Komisaris Anggiat Sinambela mengatakan pihaknya sempat kesulitan mengidentifikasi pelaku karena keterbatasan keterangan saksi dan kendaraan yang digunakan tidak dilengkapi pelat nomor.
    “Yang ada di sekitar itu hanya memberikan, ‘iya pak, ada keributan sesama pengendara motor.’ Itu yang kami dapat di lokasi kejadian. Pada saat kejadian, pelat nomor tidak memakai. Jadi masih kesulitan mendeteksinya,” ujar Anggiat.
    Meski demikian, melalui koordinasi dengan Pomdam Jaya, pelaku berhasil diidentifikasi dan kini telah ditahan untuk menjalani proses hukum. Sejumlah saksi juga akan dipanggil untuk memperkuat penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI Ngamuk saat Ditegur Karyawan Zaskia Mecca, Lawan Arah Bahayanya Fatal

    Oknum TNI Ngamuk saat Ditegur Karyawan Zaskia Mecca, Lawan Arah Bahayanya Fatal

    Jakarta

    Oknum TNI yang lawan arah ngamuk saat ditegur. Padahal lawan arah itu bahayanya sangat fatal.

    Dia yang salah tapi malah marah, ungkapan itu tampaknya cocok menggambarkan apa yang dialami karyawan Zaskia Adya Mecca bernama Faisal. Faisal yang tengah mengantar anak Zaskia ke sekolah bertemu dengan pemotor lawan arah. Dia kemudian menegur pemotor yang lawan arah itu. Tak disangka usai ditegur dengan klakson, pemotor lawan arah malah nggak terima.

    Pemotor yang mengemudikan Vespa berkelir pink itu justru putar balik dan menghadang motor Faisal. Begitu turun dari motor, Faisal ditarik, dibanting, dipukul, bahkan diinjak oleh pemotor lawan arah tersebut.

    Saat kejadian ada banyak yang melerai. Akan tetapi, pemotor yang menggunakan helm dan Vespa pink itu teriak-teriak dan mengatakan dirinya sebagai ‘anggota’.

    “Banyak yang melerai, tapi dia pelaku teriak-teriak ngaku kalau dia anggota. Jadi gak pada berani buat megangin dia,” tutur Faisal dilansir detikHot.

    Faisal kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pasar Minggu. Belakangan diketahui, pemotor lawan arah itu adalah oknum anggota TNI.

    “Betul ada kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap Sdr. FS yang diawali dengan perselisihan lalu lintas di jalan raya di antara keduanya,” kata Kapendam Kolonel Czi Anto Indriyanto.

    Sanksi Pengendara Lawan Arah

    Kini oknum TNI itu sudah diamankan di Denpom Jaya-2, untuk diproses lebih lanjut. Lawan arah jelas merupakan pelanggaran lalu lintas. Melawan arah ini bukan cuma membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain. Tidak jarang justru menimbulkan kecelakaan lalu lintas karena berpotensi tabrakan dengan kendaraan yang melaju dari arah benar. Bagi pengendara lawan arah, sudah ada sanksi yang menanti.

    Dalam Pasal 287 Undang-undang no.22 tahun 2009 diatur mengenai sanksi bagi para pengemudi yang melawan arah, berikut bunyi pasalnya;

    “(1) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf a atau marka jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

    (2) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf c dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah),” demikian bunyi pasalnya.

    Road Rage Terus Berulang

    Di sisi lain, aksi oknum TNI berperilaku arogan saat di jalan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya juga ada beberapa kejadian arogansi di jalan yang melibatkan anggota TNI. Bahkan ada yang sampai menghunuskan senjata tajam akibat berselisih dengan pengguna jalan lain di jalan.

    Adapun perilaku yang ditunjukkan oknum anggota TNI itu termasuk dalam golongan road rage. Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan pemicu pengemudi agresif di antaranya berhubungan dengan kekuasaan seperti pejabat, organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu dimensi kendaraan yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage. Dalam hal ini, road rage berkaitan dengan instansi hukum.

    Jusri mengungkap, penyebab pengendara berperilaku road rage adalah kesadaran aturan hukum berlalu lintas di jalan yang lemah. Kesadaran empati untuk berbagi jalan dengan pengguna jalan lain juga lemah. Penegakkan hukum juga dinilai kurang tegas sehingga aksi kekerasan di jalan terus berulang.

    (dry/din)