kab/kota: Pasar Baru

  • Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG Nasional 18 Oktober 2025

    Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG
    Alumnus Sekolah Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. Anggota Dewan Pembina Wahana Aksi Kritis Nusantara (WASKITA), Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Saat ini aktif melakukan kajian dan praktik pendidikan orang dewasa dengan perspektif ekonomi-politik yang berkaitan dengan aspek sustainable livelihood untuk isu-isu pertanian dan perikanan berkelanjutan, mitigasi stunting, dan perubahan iklim di berbagai daerah.
    TULISAN
    artikel opini I Dewa Made Agung Kertha Nugraha (
    Kompas.id
    , 14/10/2025) berjudul “
    Yang Tak Terlihat Publik dari Program Makan Bergizi Gratis
    (MBG)” menampilkan wajah teknokrasi yang rapi dan meyakinkan.
    Ia menggambarkan MBG sebagai hasil kerja senyap para teknokrat, disusun dengan riset lintas lembaga dan dukungan institusi internasional.
    Namun, di balik narasi yang tampak ilmiah dan objektif itu, terselip dua persoalan besar yang justru harus dibicarakan: ekonomi politik di balik MBG dan remiliterisasi sektor pangan.
    Sebagai peneliti kebijakan publik sekaligus Tenaga Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nugraha menonjolkan sejumlah pilot project MBG—dari Warung Kiara di Sukabumi hingga proyek di Papua—sebagai bukti keberhasilan teknokrasi berbasis bukti (
    evidence-based policy
    ).
    Namun, contoh-contoh tersebut bersifat kasuistis, menarik tapi tidak mencerminkan wajah nasional dari pelaksanaan MBG yang kompleks dan problematik.
    Data Kementerian Keuangan (2025) menunjukkan realisasi anggaran MBG yang masih rendah: per Juli 2025 realisasi tercatat sekitar Rp 5 triliun atau hanya sekitar 7 persen dari pagu Rp 71 triliun, dan per 3 Oktober 2025 naik menjadi sekitar 29 persen, yakni Rp 20,6 triliun.
    Angka-angka ini menunjukkan penyerapan anggaran yang jauh dari target dan mengindikasikan lemahnya koordinasi pelaksanaan.
    Beberapa laporan dari BGN dan media juga menyorot masalah higienitas dapur dan verifikasi rantai pasok.
     
    Hingga saat ini sudah belasan ribu siswa yang keracunan makanan MBG, dan pemerintah pun sudah menutup 79 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bermasalah.
    Laporan dari beberapa kajian kelompok masyarakat sipil juga mengungkap berbagai kasus yang terjadi di sejumlah daerah terkait proyek MBG.
    Keterlambatan distribusi bahan pangan, menu dengan gizi kurang seimbang, masalah pengolahan makanan, hingga kasus keracunan bukanlah kasus insiden terpisah, melainkan terjadi secara sistematis (
    Kompas,
    22/09/2025).
    Fakta-fakta ini tak sejalan dengan klaim bahwa teknokrasi MBG “bekerja dalam senyap dengan empati sosial.” Diamnya sistem justru menyembunyikan cacat struktural dalam tata kelola anggaran dan pengawasan publik.
    Dengan total anggaran diperkirakan mencapai Rp 185,2 triliun per tahun (Bappenas, 2024), MBG bukan sekadar kebijakan gizi, melainkan proyek ekonomi politik raksasa yang menautkan tiga simpul kekuasaan sekaligus: negara, korporasi pangan, dan elite politik lokal.
    Dalam perspektif ekonomi politik, MBG dapat dibaca sebagai bentuk
    state-led market creation
    —negara menciptakan pasar baru dengan justifikasi moral “perbaikan gizi nasional.”
    Negara tidak hanya bertindak sebagai regulator, tetapi juga sebagai market maker melalui intervensi anggaran, penugasan BUMN, dan pembentukan rantai pasok baru.
    Di balik jargon pemerataan dan kesejahteraan, terbuka ruang ekonomi bagi berbagai aktor besar: produsen pangan olahan, korporasi agribisnis, penyedia logistik, hingga kontraktor katering berskala nasional.
    Dari berbagai laporan publik menunjukkan sejumlah BUMN—seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, PLN, PGN, dan Pupuk Indonesia—ditugaskan mendukung pelaksanaan MBG.
    Keterlibatan ini memperlihatkan bagaimana
    industrial food complex
    kini berkelindan dengan kebijakan sosial.
    Meski belum ditemukan adanya bukti publik yang mengonfirmasi keterlibatan langsung para donatur kampanye dalam rantai pengadaan MBG, yang dapat dipastikan: mekanisme pengadaan MBG membuka ruang ekonomi baru yang sangat besar dengan potensi konflik kepentingan. Hal inilah yang perlu diawasi melalui transparansi dan audit publik.
    Kebijakan yang semula diklaim berbasis bukti (
    evidence-based policy
    ) dapat berubah fungsi menjadi
    evidence-based politics
    —bukti dan data digunakan bukan untuk merancang kebijakan publik, tetapi untuk melegitimasi proyek kekuasaan.
    Bahasa teknokratis seperti
    pilot project, centre of excellence
    , atau
    nutritional innovation
    membangun ilusi rasionalitas, seolah semua keputusan diambil atas dasar ilmiah, padahal ia melayani logika akumulasi ekonomi-politik.
    Jika ditarik ke hulu, MBG juga merepresentasikan bentuk baru dari
    clientelistic state capitalism
    —kapitalisme negara yang mengandalkan relasi patronase politik.
    Pemerintah dapat diduga menjadi broker antara anggaran publik dan jaringan bisnis yang loyal. Dalam prosesnya, teknokrat berperan sebagai perantara ideologis yang mensterilkan aroma politik di baliknya.
    Dengan jumlah anggaran yang hampir setara dengan total belanja pendidikan dasar nasional, MBG menjadi instrumen elektoral paling efektif bagi rezim Prabowo–Gibran untuk mengonsolidasikan legitimasi di tingkat daerah.
    Di banyak provinsi, pengelolaan dapur MBG diserahkan kepada kontraktor lokal yang berafiliasi dengan partai atau jaringan militer-pemerintah (
    Tempo
    , 20/04/2025).
    Proyek ini memperkuat ekonomi politik patronase sekaligus memarginalkan usaha kecil, petani, dan pelaku pangan lokal yang tidak memiliki akses politik.
    Di sisi lain, logika teknokrasi MBG memperkuat ketergantungan pada komoditas impor seperti daging ayam, susu bubuk, dan gandum.
    Ini menunjukkan bahwa kedaulatan pangan—yang semestinya menjadi inti kebijakan gizi nasional—justru digantikan oleh kedaulatan logistik dan korporasi.
    Dengan demikian, kebijakan yang diklaim pro-gizi anak sebenarnya turut memperdalam ketimpangan struktur ekonomi pangan di tingkat nasional.
    Singkatnya, MBG adalah cermin dari apa yang disebut James C. Scott (1998) sebagai “state simplifications”—negara yang menyederhanakan kompleksitas sosial untuk memudahkan kontrol.
    Dalam hal ini, urusan gizi anak dipangkas menjadi urusan teknis dan logistik, padahal di dalamnya terkandung kepentingan politik, ekonomi, bahkan militer.
    Bagian lain dari tulisan Nugraha, menyiratkan pembenaran atas keterlibatan TNI dalam ekosistem ketahanan pangan nasional.
    Dalam kerangka ini, kerja militer diposisikan sebagai bagian dari “strategi adaptif” yang disebut selaras dengan filosofi OODA Loop (
    observe, orient, decide, act
    ) ala Prabowo.
    Namun, pendekatan ini problematik: ia membuka ruang bagi militer untuk bekerja di luar fungsi pertahanannya—suatu praktik yang seharusnya sudah ditinggalkan sejak era reformasi.
    Keterlibatan militer dalam program pangan bukan sekadar “koordinasi logistik”, tetapi langkah sistematis menuju remiliterisasi kebijakan sipil, mengingat latar belakang Presiden Prabowo yang berasal dari militer.
    Rencana pembentukan Batalion Teritorial Pembangunan yang dikaitkan dengan pelaksanaan MBG (Kemhan, 2025) memperkuat sinyal itu.
     
    Setiap batalion akan ditempatkan di wilayah strategis untuk mendukung “ketahanan pangan daerah” dengan sumber daya dan lahan tersendiri.
    Di beberapa daerah, kebijakan ini menimbulkan konflik agraria, seperti di Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di mana warga melaporkan perampasan lahan yang digunakan untuk membangun markas Batalion Teritorial Pembangunan 842/Badak Sakti (
    TribunBanten
    , 24/09/2025).
    Kebijakan semacam ini bukan hanya melanggar prinsip
    civilian supremacy
    , tetapi juga mengingatkan publik pada trauma lama Dwi Fungsi ABRI di masa Orde Baru—ketika militer berperan ganda di sektor sipil dan ekonomi.
    Jika tren ini berlanjut, MBG bisa menjadi pintu masuk bagi kembalinya kontrol militer atas urusan sipil dengan dalih “ketahanan pangan nasional.”
    Contoh baik seperti SPPG di Warung Kiara seharusnya tidak hanya dielu-elukan, tetapi dijadikan model yang diarusutamakan melalui regulasi nasional.
    Namun hingga Oktober 2025, pemerintah belum menerbitkan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG Nasional. Padahal, peraturan ini penting untuk memastikan mekanisme akuntabilitas lintas kementerian.
    Ketiadaan regulasi membuat MBG berjalan seperti
    policy by decree
    —tergantung pada arahan politik Presiden dan tim teknokrat di bawahnya. Ini bukan ciri negara hukum modern, melainkan pola lama pemerintahan berorientasi komando.
    Sementara itu, National Centre of Excellence (NCoE) yang digadang sebagai laboratorium kebijakan justru cenderung elitis dan minim partisipasi masyarakat sipil. Evaluasi publik yang seharusnya deliberatif berubah menjadi sekadar formalitas administratif.
    Jika MBG ditujukan untuk memperbaiki gizi anak sekolah, maka ukuran keberhasilannya bukan jumlah dapur atau volume logistik, melainkan peningkatan indeks gizi nasional. Aspek ini luput dari diskursus teknokrasi yang ditulis Nugraha.
    Teknokrasi yang menolak kritik atas nama profesionalisme justru kehilangan sisi etisnya. Ketika bahasa ilmiah dipakai untuk menutupi problem politik dan militerisasi kebijakan pangan, kita sedang menyaksikan kembalinya gaya lama Orde Baru dalam bungkus baru: teknokrasi tanpa demokrasi.
    MBG adalah gagasan mulia yang kini disandera dua hal: politik rente dan semangat remiliterisasi.
    Namun, kritik atasnya bukan penolakan terhadap cita-cita memberi makan anak bangsa, melainkan upaya menjaga agar gagasan itu tetap berada di rel demokrasi dan keadilan sosial.
    Negara memang perlu teknokrat, tetapi teknokrasi tanpa transparansi hanya melahirkan birokrasi yang beku. Negara juga butuh militer, tetapi militer tanpa batas sipil hanya melahirkan ketakutan.
    Demokrasi tumbuh bukan dari kesenyapan teknokrat atau disiplin barisan seragam, tetapi dari keberanian publik untuk bertanya, mengawasi, dan mengoreksi.
    Jika MBG benar-benar ingin menyehatkan anak-anak bangsa, maka hal utama yang harus disembuhkan adalah politik yang lapar kekuasaan, bukan sekadar perut yang kelaparan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imigrasi Jakpus telah deportasi 97 WNA

    Imigrasi Jakpus telah deportasi 97 WNA

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat telah mendeportasi sebanyak 97 orang warga negara asing (WNA) dari 190 yang ditangkap sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025.

    “Kami berkomitmen untuk menjaga tertib administrasi dan menegakkan hukum keimigrasian. Setiap pelanggaran akan kami tindak sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat, Ronald Arman Abdullah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sebanyak 190 WNA berhasil ditangkap sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Penindakan ini merupakan hasil dari kegiatan pengawasan dan operasi keimigrasian yang dilakukan secara intensif di wilayah Jakarta Pusat.

    Dari total WNA yang ditangkap, pelanggaran terbanyak adalah melebihi batas izin tinggal (overstay) dan penyalahgunaan izin tinggal.

    Mayoritas WNA yang melanggar berasal dari Nigeria, dengan titik penindakan terbanyak di wilayah Kelurahan Pasar Baru dan Kelurahan Cempaka Putih.

    Dari total 190 WNA yang ditangkap, sebanyak 97 orang telah dikenai tindakan deportasi ke negara asalnya. Sedangkan sisanya sedang menjalani proses pendentensian.

    Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat langkah-langkah pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerjanya.

    Ronald juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif melaporkan keberadaan WNA yang diduga melakukan pelanggaran keimigrasian atau mengganggu ketertiban umum melalui layanan pengaduan resmi.

    “Baik secara langsung ke kantor maupun melalui kanal daring yang telah disediakan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemendag Dorong Perjanjian Perdagangan Internasional, Ini Buktinya

    Kemendag Dorong Perjanjian Perdagangan Internasional, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, Indonesia harus mampu membuka pasar-pasar baru untuk meningkatkan kinerja perdagangan ekspornya.

    Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial mengatakan, Indonesia akan memiliki sejumlah perundingan perdagangan yang bisa menjadi salah satu jalan tengah di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Saat ini, Indonesia bersama negara-negara yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) sedang melakukan perundingan perdagangan yang diharapkan bisa saling menguntungkan. Perjanjian Indonesia-GCC ditargetkan dapat selesai pada awal 2026.

    “Mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi Bapak-Ibu sekalian untuk masuk ke pasar-pasar negara di kawasan teluk,” ujar dia dalam Outlook Perjanjian Perdagangan Internasional Indonesia: Capaian dan Rencana Strategis Ke Depan, Kamis (16/10/2025).

    Danang berharap kesepakatan yang tercapai dalam Perjanjian Indonesia-GCC dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mendorong ekspor ke negara-negara anggota GCC. Adapun negara anggota GCC meliputi Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

    Untuk memaksimalkan perjanjian perdagangan seperti Indonesia-GCC, lanjut Danang, maka para pelaku usaha eksportir perlu mengetahui isi teknis dari perjanjian tersebut. Pihak eksportir juga harus mengetahui produk apa saja yang dapat diekspor serta tarif yang didapat melalui perjanjian perdagangan tersebut.

    “Bapak-Ibu, pemerintah menjaga perdagangan tentu saja senantiasa melakukan diseminasi informasi publik untuk memastikan bahwa pelaku usaha Indonesia, pelaku usaha ekspor dapat memanfaatkan dan dapat paham betul isi dari perjanjian tersebut,” tandas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Spotify Perluas Akun Terkelola untuk Anak-Anak di Tujuh Negara Baru

    Spotify Perluas Akun Terkelola untuk Anak-Anak di Tujuh Negara Baru

    JAKARTA – Spotify mengumumkan perluasan akun terkelola, akun Premium untuk anak muda, ke tujuh pasar baru. Akun ini nantinya akan tersedia untuk anak di bawah usia 13 tahun di negara terdukung. 

    Tujuh pasar baru yang menjadi sasaran perluasan adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, Jerman, Prancis, dan Belanda. Peluncuran ini merupakan kelanjutan dari uji coba di sepuluh pasar sebelumnya, termasuk Selandia Baru.

    Akun terkelola akan tersedia secara eksklusif sebagai bagian dari paket Premium Family Spotify. Fitur ini menawarkan nilai tambah bagi pengelola paket dengan memberikan ruang yang aman dan terpersonalisasi bagi anak-anak. 

    Pengelola paket, yaitu orang tua atau wali, tetap memegang kendali penuh atas akun tersebut. Pengguna yang memakai akun terkelola dapat menjelajahi musik dengan leluasa di lingkungan yang aman. 

    Mereka dapat membuat daftar putar, menerima rekomendasi personal, dan menikmati fitur-fitur yang sudah dikenal, seperti daftar harian dan Discover Weekly. Pengalaman mendengarkan ini bersifat musik saja.

    Orang tua dapat mengontrol pengalaman mendengarkan musik anaknya di akun terkelola melalui pengaturan Paket Keluarga mereka. Fitur kontrol yang tersedia meliputi Filter Konten Eksplisit dan kemampuan untuk membatasi pemutaran artis atau lagu tertentu. 

    Selain itu, fitur interaktivitas juga dibatasi pada akun ini. Tidak ada akses ke fitur yang dibatasi usia seperti Pesan. Orang tua dapat mencari tips lebih lanjut di Panduan Orang Tua Spotify untuk mendukung perjalanan mendengarkan anak mereka.

    Pemilik Paket Keluarga dapat mengatur akun terkelola dengan membuka halaman akun di aplikasi, pilih Tambah Anggota, lalu pilih opsi ‘Tambahkan pendengar berusia di bawah 13 tahun’. Selanjutnya, ikuti langkah yang diarahkan Spotify. 

  • “Perang” Trump Nggak Ngefek! Ekspor China Lampaui Target, Naik 8,3%

    “Perang” Trump Nggak Ngefek! Ekspor China Lampaui Target, Naik 8,3%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspor China melonjak hingga 8,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan September. Data terbaru disampaikan General Administration of Customs (Administrasi Umum Kepabeanan), Senin (13/10/2025).

    Angka tersebut melampaui proyeksi 6% dan meningkat dari kenaikan 4,4% pada Agustus. Perdagangan luar negeri China tumbuh lebih cepat dari perkiraan bulan lalu, di tengah kekhawatiran baru akan eskalasi besar dalam perang tarif antara China dan Amerika Serikat (AS).

    Mengutip Trading Economics, ekspor meningkat ke level tertinggi tujuh bulan sebesar US$328,6 miliar pada September 2025. Hal ini menandai laju pengiriman keluar tercepat sejak Maret, karena produsen menemukan pasar baru di luar AS sementara kesepakatan tarif dengan Presiden Donald Trump masih belum tercapai.

    Secara year-to-date, ekspor China naik 6,1% yoy, mencapai total US$ 2,78 triliun. Selama periode tersebut, pertumbuhan ekspor tercatat dalam beberapa kategori, antara lain produk pertanian (1,4%), pupuk (59,6%), produk keramik (0,8%), sirkuit terpadu (23,3%), mobil (10,8%), modul layar panel datar CD (9,6%), dan kapal (21,4%).

    Ekspor meningkat ke Jepang (4,4%), Hong Kong (12,6%), Taiwan (11,1%), Australia (4,3%), India (12,9%), ASEAN (14,7%), dan Uni Eropa/UE (8,2%). Sebaliknya, ekspor ke AS merosot sebesar 16,9% sementara ekspor ke Rusia (-11,3%) dan Korea Selatan (Korsel) turun sebesar 0,3%.

    Sebelumnya, kekhawatiran meningkat selama akhir pekan bahwa perang dagang tahun ini antara dua ekonomi terbesar dunia akan semakin memburuk menyusul ancaman Trump untuk mengenakan tarif tambahan 100% terhadap semua barang China. Beijing, pada gilirannya, menuduh Washington bertindak tidak adil, dengan Kementerian Perdagangannya pada hari Minggu menyebut ancaman tersebut sebagai “contoh tipikal ‘standar ganda’”.

    Trump menyampaikan nada yang lebih lunak pada hari Minggu. Ia menulis dalam sebuah unggahan media sosial bahwa AS “ingin membantu China, bukan merugikannya”.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Jumat (10/10), di antaranya kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, hingga ratusan unit pompa permanen (stasioner) untuk mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kerugian akibat kebakaran lapak di Duren Sawit capai Rp80 juta

    Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, mencapai Rp80 juta.

    “Objek yang terbakar lapak barang bekas atau rongsok dengan luas area kurang lebih 150 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp80 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Buka malam hari, Pemprov DKI akan tambah CCTV di Ragunan

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) seiring uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan pada malam hari.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut hal itu dilakukan guna meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya tindak asusila di destinasi wisata tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI segera buka trase LRT baru

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membuka trase atau jalur lintasan Light Rail Transit (LRT) baru mulai dari daerah Dukuh Atas hingga Pasar Baru.

    “Kami segera akan mengembangkan di Kota Tua, Glodok, Pasar Baru. Ini akan menjadi hub-hub baru, termasuk di Dukuh Atas ini,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Arsip foto – Pengunjung menaiki mobil wisata saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (30/5/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.)

    4. Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    “Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan transportasi senilai Rp10 juta diberikan kepada Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (Hipemika) Kabupaten Mojokerto.

    Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra) sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah agar pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pemasaran dan menembus pasar nasional. Penyerahan bantuan dilakukan di ruang kerja Bupati Mojokerto.

    Sebanyak 13 pelaku UMKM yang tergabung dalam Hipemika Kabupaten Mojokerto akan mewakili daerah dalam Pameran Produk Unggulan Jawa Timur di Mal Ciputra Cibubur, Jakarta Timur, pada 20–26 Oktober 2025. Mereka akan menampilkan berbagai produk khas bertema “Pesona Kabupaten Mojokerto”, mulai dari furnitur, kerajinan, batik, makanan olahan, hingga hasil pertanian unggulan.

    Acara tersebut turut dihadiri jajaran pejabat daerah, perwakilan Bank Jatim Cabang Mojokerto, serta pengurus Hipemika Kabupaten Mojokerto.

    “Ini bukan sekadar bantuan transportasi. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung UMKM Mojokerto agar bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan nasional. UMKM adalah pahlawan ekonomi, maka perhatian kita harus terus diperkuat, bukan hanya dalam bentuk bantuan material,” ungkap Gus Barra, Jumat (10/10/2025).

    Ia menambahkan, dukungan kepada pelaku UMKM tidak berhenti pada bantuan dana semata, tetapi juga mencakup pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas.

    Gus Barra menegaskan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah, dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena itu, ia mengajak seluruh pengurus dan anggota Hipemika untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyusun program pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan.

    “Jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Dunia usaha terus berubah, dan kita harus berani menembus pasar baru. Majunya UMKM adalah majunya Kabupaten Mojokerto, dan majunya Mojokerto adalah bagian dari kemajuan bangsa Indonesia,” tegasnya.

    Bantuan transportasi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Mojokerto dan Bank Jatim Cabang Mojokerto. Dukungan ini diharapkan dapat memperlancar keikutsertaan pelaku UMKM dalam ajang promosi produk unggulan sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. [tin/kun]

  • Magetan Bangun Pasar Hewan Modern Trosono Rp3,5 Miliar, Siap Beroperasi 2026

    Magetan Bangun Pasar Hewan Modern Trosono Rp3,5 Miliar, Siap Beroperasi 2026

    Magetan (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten Magetan menyiapkan pembangunan Pasar Hewan Modern Trosono pada tahun 2026. Pembangunan pasar ini akan dibiayai melalui APBD 2026 dengan nilai anggaran sekitar Rp3,5 miliar.

    Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan, Kiki Indriyani, mengatakan bahwa proses kerja sama dengan Pemerintah Desa Trosono telah disepakati.

    “Kami sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Desa Trosono pada tanggal 2 Oktober 2025 kemarin. Tahap awalnya, kami sudah menganggarkan pengadaan langsung untuk pemadatan lahan serta pembangunan akses jalan dan jembatan menuju lokasi,” jelasnya.

    Menurut Kiki, pembangunan pasar akan dilakukan secara sekaligus, bukan bertahap. Hal ini menyesuaikan dengan rencana relokasi pasar hewan yang saat ini masih berada di kawasan sirkuit Magetan.

    “Karena lokasi di dekat sirkuit harus kami bongkar, maka pasar hewan akan dialihkan ke Trosono. Pembangunannya dilakukan sekaligus agar dapat langsung difungsikan,” ujarnya.

    Pasar hewan tersebut dirancang sebagai pasar hewan modern dengan standar fasilitas baru yang belum tersedia di pasar hewan lainnya.

    “Namanya juga pasar hewan modern, jadi kami lengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah, fasilitas umum, serta timbangan hewan terstandarisasi,” ungkap Kiki.

    Selain itu, di dalam masterplan juga disediakan fasilitas penitipan atau penginapan hewan bagi pedagang dan pembeli dari luar daerah. “Pasar hewan ini banyak dikunjungi dari luar kota. Kadang pengiriman hewan ke luar Jawa perlu waktu dan pemeriksaan kesehatan, jadi kami sediakan tempat penitipan sebelum dikirim,” jelasnya.

    Dengan luas lahan sekitar 5.000 meter persegi, pemerintah berharap pasar baru ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Selama ini PAD dari pasar hewan hanya sekitar Rp15 juta hingga Rp20 juta per tahun. Mudah-mudahan dengan konsep baru ini bisa meningkat,” kata Kiki menutup penjelasannya. [fiq/kun]

  • KKP dukung peningkatan ekspor arwana super red Kalbar perkuat devisa

    KKP dukung peningkatan ekspor arwana super red Kalbar perkuat devisa

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh peningkatan ekspor ikan arwana super red asal Kalimantan Barat sebagai langkah strategis memperkuat devisa negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    “Arwana super red asal Kalimantan Barat berhasil menembus pasar 14 negara,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Koswara dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    KKP menyebut keberhasilan ekspor ikan hias unggulan itu tidak hanya memperkuat devisa, tetapi juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya perikanan bernilai tinggi secara berkelanjutan.

    Koswara menegaskan bahwa arwana super red adalah ikon ikan hias kebanggaan Indonesia yang sejak lama memikat pasar dunia. Permintaan internasional terus meningkat, terutama dari negara-negara Asia, dan kini mulai merambah pasar baru seperti Sri Lanka dan Suriname.

    “Hal ini bukti pengakuan dunia atas kualitas budidaya arwana Indonesia,” ujar Koswara.

    Ia menyebutkan data KKP menunjukkan pada tahun 2024, ekspor arwana formosus asal Kalimantan Barat mencapai 161.066 ekor, dengan tujuan utama China (89 persen), Vietnam (8 persen), dan Taiwan (3 persen).

    Sementara periode Januari–29 September 2025, tercatat 573 dokumen ekspor dengan jumlah 105.357 ekor arwana dikirim ke 14 negara, termasuk pasar baru di Asia Selatan dan Amerika Latin.

    Koswara menambahkan, seluruh kegiatan ekspor arwana wajib mengikuti regulasi ketat baik nasional maupun internasional. Sebagai jenis ikan dilindungi penuh dan termasuk Appendiks I CITES, perdagangan arwana diatur melalui Permen KP No. 61/2018 dan Kepmen KP No. 1/2021.

    “Pengawasan dilakukan ketat untuk memastikan kelestarian spesies,” jelasnya.

    Selain kontribusi pada devisa, keberhasilan ekspor arwana juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat budidaya ikan hias dunia yang menjunjung prinsip keberlanjutan.

    “Kami berkomitmen menjaga keseimbangan antara konservasi dan ekonomi, sehingga arwana super red tetap lestari sekaligus menjadi kebanggaan Indonesia di pasar global,” ucap Koswara.

    Ia menambahkan ekspor arwana super red periode September 2025 dilepas langsung dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, bersamaan dengan kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat.

    “Kegiatan ini bertepatan dengan momen Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan dalam rangka peringatan HUT ke-26 KKP ,” katanya pula.

    Rangkaian kegiatan juga meliputi peninjauan lokasi pengembangbiakan arwana di PT Wajok Inti Lestari, Kabupaten Kubu Raya. Rombongan tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berbasis keberlanjutan serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bos KS Wanti-Wanti Banjir Baja China Bakal Makin Parah, BMAD Tak Cukup

    Bos KS Wanti-Wanti Banjir Baja China Bakal Makin Parah, BMAD Tak Cukup

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri baja nasional menghadapi ancaman serius dari lonjakan impor, khususnya dari China. Skala produksi yang sangat besar, ditambah tekanan ekonomi dan kebijakan dagang dari negara maju, membuat produsen baja China agresif mencari pasar baru.

    Akibatnya, menurut Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Akbar Djohan, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rentan akibat lemahnya perlindungan industri dalam negeri. Mekanisme bea masuk antidumping (BMAD) disebutnya tak cukup melindungi industri nasional.

    “Kita harus lihat dulu situasi industri di China. China ini, industrinya, bahkan ekonominya unstoppable. Artinya, dengan kapasitas skala ekonominya yang luar biasa, sampai 1,3 miliar ton per tahun, sedangkan kita nasional kurang daripada 18 juta ton per tahun, tentu tidak apple to apple,” ujar Akbar dalam keterangannya.

    Ia menjelaskan, kondisi ekonomi China yang sedang mengalami perlambatan, ditambah tekanan dari kebijakan tarif Amerika Serikat di era Trump, mendorong eksportir baja Negeri Tirai Bambu untuk mencari pasar alternatif di kawasan Asia Tenggara.

    “Lalu bagaimana situasi penurunan ekonomi di China, lalu ditambah tarif Trump, 19 persen resiprokal plus 50 persen additional tax, tentu memberikan peluang bagi pasar budget China untuk mencari market baru di Asia Tenggara. Salah satu negara yang paling lemah proteksinya di Asia Tenggara adalah Indonesia,” katanya.

    Akbar mengingatkan kondisi ini bisa menyebabkan banjir impor baja secara besar-besaran ke pasar domestik. Dengan skala produksi dan efisiensi biaya yang jauh berbeda, harga produk baja impor menjadi tidak sebanding dengan produk lokal, membuat industri dalam negeri kesulitan bersaing.

    “Sehingga akan sangat masif banjirnya impor masuk ke Indonesia, dengan skala sangat masif, sangat besar, tentu HPP-nya ini di luar daripada kemampuan industri domestik untuk compete. Kurang lebih sekitar 16 persen harga yang ada di domestik,” ungkapnya.

    Meski Indonesia sudah memiliki instrumen perlindungan seperti bea masuk anti-dumping, Akbar menilai upaya ini belum cukup efektif. Selain karena besarnya selisih harga, proses administratif untuk menerapkan kebijakan tersebut dinilai terlalu lambat dan tidak responsif terhadap kondisi di lapangan.

    “Karena mereka, kalau toh kita melakukan proteksi berupa biaya masuk anti-dumping, ternyata ini tidak cukup. Tidak cukup instrumen ini. Masih banyak instrumen-instrumen lain yang bisa kita lakukan,” tegasnya.

    Ia juga menyoroti birokrasi lintas kementerian dan lembaga yang memperlambat pemberlakuan kebijakan perlindungan. Proses pengajuan hingga implementasi bea masuk anti-dumping bisa memakan waktu hingga dua tahun, waktu yang dianggap terlalu lama bagi industri yang sedang berjuang bertahan.

    “Yang mengatur biaya masuk anti-dumping ini tentu lintas KL, lintas kementerian dan lembaga. Pendaftaran administratifnya juga sampai pemberlakuan itu sangat lama. Satu setengah tahun sampai dua tahun, sampai diberlakukannya biaya masuk anti-dumping. Kalau rentang waktu sampai dua tahun, tentu pabriknya sudah mati, sudah tutup,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Akbar mendorong adanya mekanisme percepatan melalui kebijakan sementara, yang bisa melindungi industri domestik sambil menunggu proses administrasi rampung.

    “Nah ini yang kita perlu percepatan kepada pemerintah untuk pay attention. Biaya masuk anti-dumping itu ada mekanisme temporary, ada mekanisme sementara. Sehingga paling tidak enam bulan sambil itu berproses, sambil melakukan percepatan administratif, ini sudah terproteksi industri dalam negeri kita daripada serbuan baja dari China tadi maupun dari negara lain,” ujarnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]