kab/kota: Pasar Baru

  • Indef Minta Pemerintah Tiru Cara Malaysia Hadapi Ancaman Tarif Trump

    Indef Minta Pemerintah Tiru Cara Malaysia Hadapi Ancaman Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance alias Indef meminta pemerintah meniru cara Malaysia menghadapi ancaman tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Kepala Center for Sharia Economic Development Indef Nur Hidayat menjelaskan setidaknya ada lima langkah strategis yang dilakukan Malaysia. Pertama, diversifikasi pasar.

    “Malaysia memperluas ekspor ke Asia Timur, Timur Tengah, Afrika serta memperkuat hubungan dagang dengan China, India dan Asean,” ungkap Nur dalam diskusi publik Indef secara daring, Jumat (25/4/2025).

    Kedua, Malaysia memanfaatkan berbagai kemudahan yang diberikan oleh negara lain untuk mengakses pasar baru dengan tarif lebih rendah melalui aliansi perdagangan regional seperti RCEP dan CPTPP.

    Ketiga, fokus ke ekspor produk dengan nilai tambah seperti bioteknologi dan halal pharma. Keempat, mendorong transformasi digital UMKM dengan dukungan Malaysian Digital Economic Cooperation.

    Kelima, menawarkan insentif untuk relokasi industri ke Malaysia dari rantai pasok global.

    “Kita bisa mungkin belajar ya dari negara tetangga dalam merespon ini [ancaman tarif Trump] ya,” jelas Nur.

    Profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta ini pun menegaskan pemerintah Indonesia perlu berkaca dari upaya Malaysia melakukan diversifikasi terutama pasar dan produk halal.

    Dia mencatat sekitar 80% ekspor halal Indonesia masih terfokus pada makanan dan minuman dengan tujuan utama hanya beberapa negara seperti Jepang.

    Padahal, sambungnya, negara-negara organisasi kerjasama Islam (OKI) khususnya di Afrika dan Timur Tengah menunjukkan pertumbuhan permintaan produk halal yang pesat. Nur melihat pemerintah belum menggarap potensi tersebut secara maksimal.

    “Sehingga ada beberapa rekomendasi strategis yaitu pengembangan roadmap ekspor halal non-food and beverage yang berfokus pada sektor fashion, kosmetik dan bioteknologi. Kemudian juga memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia di Timur Tengah dan Afrika sebagai duta dagang informal,” ujar Nur.

  • Pengusaha Logistik RI Tak Khawatir Tarif Trump, Malah Kedapatan Cuan Ini

    Pengusaha Logistik RI Tak Khawatir Tarif Trump, Malah Kedapatan Cuan Ini

    Jakarta

    Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump dapat menjadi peluang tersendiri bagi para pengusaha logistik Tanah Air. Sebab dengan adanya kebijakan tarif ini, volume pengiriman barang yang masuk ke Indonesia dapat meningkatkan cukup tinggi.

    Ketua Umum DPP ALFI, Akbar Djohan, mengatakan peningkatan volume ini terjadi berkat adanya sejumlah negara yang turut dikenakan tarif resiprokal Trump akan mencari mitra dagang lain. Dengan begitu mereka dapat mengalihkan komoditas yang awalnya ditujukan untuk diekspor ke AS menuju mitra dagang baru, yang salah satunya adalah Indonesia.

    “Kita belum mengukur angkanya, tetapi dampak itu punya dampak plus dan minus. Di satu sisi tentu peningkatan volume internasional tentu akan tumbuh,” kata Akbar dalam seminar di Menara Kadin Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    “Karena secara langsung komoditi yang tadinya dialokasikan untuk ke Amerika itu tentu akan mencari pasar baru. Pasar barunya adalah salah satu negara kita di Indonesia. Justru ini akan meningkatkan volume,” terangnya lagi.

    Namun menurutnya yang saat ini menjadi tantangan terbesar pengusaha logistik Tanah Air saat ini adalah bagaimana cara memanfaatkan kenaikan volume barang yang masuk ke RI untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

    “Namun di sini tantangannya bagaimana volume yang tumbuh ini, ini kita grab dan kita berikan pelayanan yang maksimal. Tentu dengan kepastian regulasi, tidak ada overlapping, kita kasih karpet merah sebagai industri-industri yang akan tumbuh di Indonesia itu menjadi PR sebenarnya.” jelas Akbar.

    Karena hal inilah menurutnya pengusaha yang bergerak di bidang logistik tidak perlu merasa takut akan dampak perang dagang imbas tarif Trump. Malah mereka diramal akan mendapatkan keuntungan lebih dari peningkatan volume barang yang masuk ke RI tadi.

    “Jadi kita nggak usah terlalu khawatir, kita nggak usah terlalu takut seperti yang disampaikan oleh banyak pemimpin kita,” tegasnya.

    Namun di sisi lain, menurutnya yang perlu jadi perhatian dari imbas tarif Trump ini adalah kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini sudah mencapai Rp 16.800. Sebab dengan adanya kenaikan nilai tukar ini, biaya logistik barang dapat ikut meningkatkan.

    “Kalau logistik itu memang sangat rentan, global supply chain apapun itu, terutama daripada indeks currency rate. Tetapi kita punya keyakinan prinsip ship follow the goods,” ucap Akbar.

    “Kenapa dolar AS sekarang sudah hampir mencapai 17 ribu. Itu di luar kontrol kita, yang ada di depan mata bagaimana kita melakukan suatu efisiensi yang masif sehingga menimbulkan produktivitas yang tinggi,” sambungnya lagi.

    (igo/fdl)

  • Kemendag siap bantu pelaku usaha lakukan diversifikasi pasar

    Kemendag siap bantu pelaku usaha lakukan diversifikasi pasar

    Kami siap membantu untuk pengusaha ekspor yang akan melakukan diversifikasi pasar. Kita siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap membantu pengusaha ekspor untuk melakukan diversifikasi pasar guna menghadapi dampak dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat dan perang dagang.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan Pemerintah akan mencarikan pasar-pasar baru bagi pelaku usaha yang terdampak langsung dengan tarif resiprokal.

    “Kami siap membantu untuk pengusaha ekspor yang akan melakukan diversifikasi pasar. Kita siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut,” ujar Puntodewi di Jakarta, Kamis.

    Puntodewi mengatakan saat ini Pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan AS untuk mencari solusi dari pengenaan tarif sebesar 32 persen terhadap produk-produk yang akan masuk ke dalam negara tersebut.

    Kemendag juga telah berkoordinasi dengan seluruh asosiasi untuk mengantisipasi diversifikasi pasar, serta mengakomodir pasar apa saja yang dibutuhkan oleh para eksportir.

    Di sisi lain, kata Puntodewi, ini adalah momentum yang tepat untuk melakukan diversifikasi pasar, agar Indonesia tak selalu ketergantungan terhadap AS, meski ada beberapa sektor yang memang tidak bisa dihindari.

    “Ini harus dilakukan meskipun mungkin untuk beberapa sektor agak susah, karena kan untuk beberapa sektor, pasarnya memang di situ. Kemudian, mekanisme-nya sudah di-set, jadi kalau langsung pindah jadi homework sendiri untuk kita mempersiapkan para eksportir untuk bisa memindahkan pasarnya,” kata Puntodewi.

    Lebih lanjut, Puntodewi mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar kedua Indonesia, setelah China. Ekspor ke Amerika diperkirakan akan mengalami penurunan akibat harga barang yang naik pada negara tersebut.

    Menurut Puntodewi, hal ini juga akan terjadi pada 75 negara yang melakukan perdagangan dengan Amerika. Oleh karenanya, Pemerintah melakukan langkah negosiasi untuk mendapatkan relaksasi tarif.

    “Pasar AS cukup besar dan pemerintah juga melakukan pengamanan dengan negosiasi dan lain-lain. Market-nya memang besar, ketergantungan dunia juga besar, lebih dari 75 negara juga melakukan negosiasi supaya bisa direlaksasi lah,” imbuh Puntodewi.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Strategi Kemendag Bantu Eksportir Diversifikasi Pasar di Tengah Tekanan Global – Page 3

    Strategi Kemendag Bantu Eksportir Diversifikasi Pasar di Tengah Tekanan Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap untuk membantu para pelaku usaha ekspor dalam menghadapi tantangan global, termasuk dampak dari perang dagang dan kebijakan tarif resiprokal yang kini tengah menjadi isu panas di perdagangan internasional.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan bahwa pemerintah siap memfasilitasi pengusaha yang ingin melakukan diversifikasi pasar ekspor.

    “Kami di Kementerian Perdagangan perdagangan sih siap membantu untuk para pengusaha ekspor yang misalnya akan melakukan diversifikasi pasar, kita siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut,” kata Fajarini Puntodewi, dalam Gambir Trade Talks, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Picu Pergeseran Perdagangan Dunia

    Perempuan yang akrab disapa Punto ini mengungkapkan, bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan secara global telah memicu pergeseran signifikan dalam perdagangan dunia, yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.

    “Nah, tentu dengan adanya tarif risiprokal ini ya yang berlaku secara global, kan diberlakukan untuk semua negara meskipun tarifnya berbeda-beda, pasti itu akan terjadi pergeseran yang sangat luar biasa,” ujarnya.

    Menurutnya, Amerika Serikat, sebagai mitra dagang terbesar kedua Indonesia setelah Tiongkok, juga diperkirakan mengalami penurunan permintaan akibat inflasi dan kenaikan harga barang. Hal ini berdampak langsung pada ekspor Indonesia, mengingat besarnya ketergantungan pasar terhadap Amerika.

    “Perkirakan pasti akan terjadi penurunan dengan adanya situasi yang sangat mengejutkan ini dan itu sangat signifikan. Nah kemudian tentunya di Amerika sendiri tentu demand juga akan turun ya. Karena kan ini tadi inflasinya pasti terjadi dan harga-harga di Amerika sendiri juga pasti kan tinggi,” jelasnya.

     

  • Perluas Pasar Asia Selatan, Indonesia Kembali Ekspor 15 MT Gum Damar ke India – Halaman all

    Perluas Pasar Asia Selatan, Indonesia Kembali Ekspor 15 MT Gum Damar ke India – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia kembali melakukan ekspor gum damar sebanyak 15 metrik ton (MT) ke India melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Ekspor ini merupakan salah satu langkah strategis dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan peluang komoditas unggulan Indonesia di pasar global khususnya kawasan Asia Selatan.

    Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), S. Hernowo, menyampaikan, aktvitas ekspor ini dilakukan secara berkelanjutan dalam mempererat hubungan perdagangan jangka panjang antar kedua negara, sekaligus memperkenalkan potensi besar gum damar dari Indonesia ke pasar yang lebih luas.

    Menurutnya, sebagai komoditas hasil hutan non-kayu, gum damar memiliki potensi pasar yang besar dengan berbagai manfaat di berbagai industri diantaranya pembuatan cat dan vernis, kosmetik, makanan dan minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.  

    Ia menyebut, perseroan juga berkomitmen dalam meningkatkan frekuensi dan volume ekspor gum damardengan menjajaki potensi pasar baru di kawasan Asia dan Timur Tengah.

    “Dengan kualitas produk yang unggul serta dukungan jaringan distribusi global, kami optimistis gum damar Indonesia dapat terus dikenal dan dipercaya di pasar internasional,” tutur Hernowo dalam keterangannya, Kamis (13/4/2025).

    Ekspor kali ini merupakan ekspor kedua yang dilakukan oleh PT PPI pada tahun 2025. Sebelumnya ekspor gum damar telah dilakukan pada Januari 2025.

  • Estonia dan Indonesia Sepakat Jalin Kemitraan Strategis, Ini Peluang Investasinya!

    Estonia dan Indonesia Sepakat Jalin Kemitraan Strategis, Ini Peluang Investasinya!

    Jakarta: Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Estonia makin erat setelah kedua negara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam forum Estonia-Indonesia CEO Business Forum yang digelar di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
     
    Penandatanganan MoU antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Estonian Chamber of Commerce and Industry (ECCI) ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kerja sama jangka panjang, khususnya di bidang perdagangan, investasi, hingga pengembangan bisnis lintas sektor.
     
    Forum ini bukan sekadar seremonial. Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin bisnis dan pejabat tinggi dari kedua negara membahas potensi kerja sama konkret di bidang smart manufacturing, keamanan siber, infrastruktur digital, teknologi hijau, industri makanan dan minuman, hingga sektor pariwisata.
     

    Menteri Luar Negeri Republik Estonia Margus Tsahkna, yang memimpin langsung delegasi negaranya, menegaskan komitmen Estonia dalam mendorong investasi berkualitas bersama Indonesia.

    “Indonesia adalah mitra strategis di kawasan Asia Tenggara dengan potensi pasar dan sumber daya yang sangat besar. Estonia hadir dengan solusi digital, teknologi hijau, dan semangat kolaborasi. Penandatanganan MoU hari ini bukan hanya simbolis, ini adalah komitmen nyata kami untuk mendorong investasi lintas sektor yang berdampak nyata bagi kedua negara,” ujarnya dikutip Rabu, 23 April 2025.
     
    Delegasi Estonia juga terdiri dari para pelaku bisnis papan atas seperti CEO Cybernetica, Co-founder & CEO 5.0 Robotics, hingga Chairman Fiesta Reisid OÜ yang juga menjabat sebagai Konsul Kehormatan Indonesia di Estonia. 
     
    Mereka datang dengan misi membangun koneksi lebih dalam dan menjajaki peluang kerja sama yang konkret.
     
    Dari pihak Indonesia, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bernardino Moningka Vega mengatakan bahwa Indonesia terbuka terhadap berbagai peluang kolaborasi, termasuk dengan negara-negara nontradisional seperti Estonia.
     
    “Perusahaan-perusahaan di Indonesia ingin juga memanfaatkan teknologi dari Estonia yang akan dibahas kemungkinan kerja samanya. Dan kemudian Kadin juga tengah menjajaki pasar-pasar negara non-tradisional. Kita harus melihat pasar-pasar baru seperti Estonia, meskipun di Eropa, kan jarang didengar,” kata Bernardino atau yang akrab disapa Dino.
     
    Menurutnya, nilai perdagangan antara Indonesia dan Estonia telah menyentuh angka USD540 juta, naik 40 persen dari tahun sebelumnya. Estonia juga berpotensi menjadi pintu masuk strategis untuk menjangkau pasar Eropa yang lebih luas.
     
    Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Estonia Oliver Väärtnõu menyambut baik kerja sama yang dijalin dengan Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan Estonia bahkan sudah cukup mapan di Indonesia dan terbuka terhadap kolaborasi lanjutan, terutama di sektor digital.
     
    “Jadi bagi kita ini adalah langkah yang sangat besar dalam kerja sama dengan Indonesia dan mencari mitra dan delegasi untuk datang ke Estonia. Semua orang ingin belajar lebih banyak tentang Indonesia. Delegasi kami akan berada di sini seminggu, mencari kesempatan yang konkret,” kata Oliver.
     
    Ia juga menyebutkan bahwa para pengusaha Estonia telah melirik sektor properti di Bali dan tengah aktif mencari peluang baru di Tanah Air. 
     
    “Indonesia adalah sebuah pasar yang sangat menarik dan berkembang pesat sehingga sangat menarik bagi para pengusaha Estonia,” imbuh dia.
     
    Ke depan, Kadin dan ECCI berencana menggelar berbagai agenda lanjutan, seperti misi dagang, diskusi tematik, hingga forum investasi. Semua ini bertujuan agar kerja sama yang tertuang dalam MoU bisa benar-benar terealisasi dan membawa manfaat nyata.
     
    Kesepakatan strategis ini tak hanya memperluas jaringan bisnis kedua negara, tetapi juga membuka jalan bagi aliran modal baru di sektor-sektor masa depan seperti transformasi digital, otomasi industri, dan inovasi teknologi berkelanjutan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kejagung Geledah Rumah Hakim Ali Muhtarom, Temukan Uang Rp5,5 M di Bawah Tempat Tidur

    Kejagung Geledah Rumah Hakim Ali Muhtarom, Temukan Uang Rp5,5 M di Bawah Tempat Tidur

    PIKIRAN RAKYAT – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengonfirmasi telah melakukan penggeledahan di rumah hakim Ali Muhtarom (AM) di Jepara, Jawa Tengah, pada 13 April 2025. Dalam penggeledahan itu, penyidik menemukan uang tunai dalam bentuk mata uang asing senilai Rp5,5 miliar.

    “Dari rumah tersebut ditemukan sejumlah uang dalam mata uang asing sebanyak 3.600 lembar atau 36 blok yang dengan mata uang asing 100 USD. Jadi kalau kita setarakan di kisaran Rp5,5 M,“ kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar di kantor Kejagung, Rabu, 23 April 2025.

    Harli mengatakan, uang tersebut ditemukan tersimpan di bawah tempat tidur setelah tim penyidik menggali keterangan Ali Muhtarom. Uang tersebut disita Kejagung sebagai barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan kasus dugaan suap putusan onslag atau lepas tiga terdakwa korporasi dalam perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

    “Jadi ketika saudara AM diperiksa di sini, berkomunikasi dengan keluarga di sana, akhirnya itu ditunjukan, dibuka, diambil bahwa uang itu ada di bawah tempat tidur,” tutur Harli.

    Saat ditanya apakah Ali Muhtarom mengakui uang tersebut merupakan hasil suap, Harli menjawab hal itu masih dalam proses pendalaman. Sebagaimana diketahui, Ali Muhtarom sudah berstatus tersangka dan sedang menjalani masa penahanan.

    “Itu yang terus didalami. Kalaupun itu yang kita bilang bahwa terhadap semua perampasan aset-aset ini kan dalam rangka bagaimana pemulihan terhadap kerugian dalam perkara ini setidaknya dikaitkan dengan apakah itu merupakan alat atau hasil kejahatan,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kejagung menetapkan tiga tersangka baru terkait kasus dugaan suap putusan onslag atau lepas tiga terdakwa korporasi. Tiga tersangka merupakan hakim yang memeriksa dan mengadili perkara, yang diduga menerima suap sebesar Rp22,5 miliar.

    Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, menyampaikan penetapan tiga tersangka diputuskan setelah pemeriksaan tujuh orang saksi dan pengumpulan bukti kuat. Mereka yang menyandang status tersangka adalah Ketua Majelis Hakim yang mengadili perkara yakni Djuyamto, Hakim AdHoc Ali Muhtarom, dan Agam Syarif Baharudin sebagai Hakim Anggota

    “Berdasarkan alat bukti yang cukup di mana penyidik sudah memeriksa 7 orang saksi maka pada malam hari tadi sekitar 11.30 WIB tim penyidik menetapkan 3 orang tersangka dalam perkara ini,” kata Abdul Qohar dalam konferensi pers, Senin, 14 April 2025.

    Bagaimana Kasus Suap Ini Terjadi?

    Abdul Qohar menjelaskan, kasus ini bermula dari adanya permintaan pengurusan perkara korupsi oleh pengacara perusahaan minyak goreng, Ariyanto Bakri kepada panitera Wahyu Gunawan. Permintaan tersebut agar perkara diputus onslag dengan komitmen awal Rp20 miliar.

    Selanjutnya hal tersebut disampaikan oleh Wahyu Gunawan kepada Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta. Kemudian Arif menyetujui permintaan untuk perkara CPO diputus onslag namun dengan meminta uang Rp20 miliar dikalikan 3 sehingga totalnya Rp60 miliar. Perlu diketahui, saat penanganan kasus CPO, Arif menjabat wakil ketua PN Jakarta Pusat.

    “Bahwa kemudian Wahyu Gunawan menyampaikan informasi tersebut kepada Ariyanto Bakri agar menyiapkan uang sebesar Rp60 miliar dan Ariyanto Bakri menyetujui permintaan tersebut,” tutur Abdul Qohar.

    Beberapa waktu kemudian Ariyanto menyerahkan uang Rp60 miliar dalam bentuk Dolar Amerika Serikat kepada Wahyu Gunawan. Kemudian Wahyu menyerahkan uang tersebut kepada Arif. Adapun Wahyu menerima jatah 50.000 Dolar Amerika Serikat dari Arif sebagai jasa penghubung.

    Setelah uang diterima, Arif menunjuk majelis hakim yang terdiri dari Djuyamto (DJU), Ali Muhtarom (AL), dan Agam Syarif Baharudin (ASB). Selanjutnya, Arif menyerahkan duit senilai Rp18 miliar yang dibagi untuk tiga hakim tersebut.

    Setelah terbit surat penetapan sidang, Arif memanggil Djuyamto dan Agam Syarif Baharudin untuk memberikan uang Rp4,5 miliar. Uang tersebut sebagai uang untuk “baca berkas” perkara.

    “Setelah menerima uang bila dirupiahkan sebesar Rp4,5 miliar tadi, oleh ASB dimasukkan ke dalam goodie bag kemudian setelah keluar dari ruangan, uang tadi dibagi kepada tiga orang yaitu masing masing ASB sendiri, kepada AL sebagai hakim anggota dan juga kepada DJU sebagai Ketua Majelis hakim dalam persidangan perkara dimaksud,” ucap Abdul Qohar.

    Lebih lanjut, Abdul Qohar mengungkapkan, penyerahan uang dilakukan di depan kantor salah satu bang yang berlokasi di Pasar Baru Jakarta Selatan. Dengan porsi Agam Syarif Baharudin menerima Rp4,5 miliar, Djuyamto Rp6 miliar, dan Ali Muhtarom Rp5 miliar.

    “Hakim mengetahui tujuan dari penerimaan uang agar perkara diputus onslag dan hal ini menjadi nyata ketika tanggal 19 Maret 2025 perkara korporasi minyak goreng telah diputus onslag oleh majelis hakim,” ujar Abdul Qohar.

    Adapun pasal yang disangkakan terhadap ketiga orang tersebut adalah Pasal 12 Huruf C Juncto Pasal 12 Huruf B Juncto Pasal 6 Ayat 2 Juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021 Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

    “Dimana ketiga tersangka tersebut dilakukan penahanan di Rutan Salemba Cabang Kejahatan Agung Republik Indonesia,” kata Abdul Qohar.

    Sebelumnya, Kejagung menetapkan empat tersangka yaitu Wahyu Gunawan (WG) selaku Panitera Muda pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Marcella Santoso (MS) selaku pengacara, Ariyanto (AR) selaku pengacara, dan Muhammad Arif Nuryanta (MAN) selaku Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemerintah Pastikan Cari Pasar Baru Hadapi Tarif Trump

    Pemerintah Pastikan Cari Pasar Baru Hadapi Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi memastikan pemerintah akan terus berkoordinasi secara intensif untuk merespons dinamika kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “(Koordinasi antarlembaga dan kementerian) sangat intens, khusus terutama masalah tarif dunia. Kebijakan tarif dari Amerika,” kata Prasetyo saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (21/4/25).

    Dikatakan Prasetyo, negosiasi tarif Trump antara delegasi Indonesia dengan AS juga berlangsung secara intensif dan secara berkala akan disampaikan perkembangannya.

    Tim pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Kepala Badan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu serta perwakilan dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan secara aktif terlibat dalam melakukan koordinasi dan negosiasi.

    Ia menambahkan,  upaya ini bertujuan untuk memperbarui strategi serta hasil-hasil negosiasi terkait kebijakan tarif tersebut.

    “Terus menerus kita saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dan meng-update hasil negosiasi-negosiasi,” ungkapnya.

    Prasetyo mengatakan, kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump memberikan dampak positif bagi Indonesia, yakni sebagai momentum untuk membenahi berbagai regulasi hingga industri dalam negeri.

    Selain itu, pemerintah juga akan mencari pasar-pasar baru selain Amerika Serikat.

    “Bahwa kemudian ada hal-hal yang perlu harus kita benahi baik dari sisi regulasi, kemudian dari sisi industri-industri kita, termasuk mencari pasar-pasar baru, bukan hanya Amerika. Maka kemudian segala sesuatu terus menerus secara intensif kita diskusikan,” tutupnya terkait tarif Trump.

  • GITEX Asia 2025: Fase Baru Startup Asean

    GITEX Asia 2025: Fase Baru Startup Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di kawasan Asean diperkirakan siap untuk memasuki fase baru yang lebih dinamis menyusul adanya akses baru untuk permodalan, talenta, dan perhatian komunitas global guna memperluas solusi di berbagai industri.

    Kondisi ini tak terlepas dari proyeksi dari Statistics Research yang menunjukkan bahwa pendanaan dari perusahaan modal ventura (venture capital/VC) di kawasan ini akan mencapai US$13,7 miliar pada 2025. Di tahun yang sama Citigroup juga memperkirakan bahwa pendanaan teknologi di Asia akan meningkat sebesar 10% secara tahunan.

    Hal tersebut terungkap dalam keterangan resmi GITEX Asia x Ai Everything Singapore yang dipublikasikan, Senin (21/4/2025). Ajang teknologi, startup, dan investasi digital perdana terbesar di Asia ini diselenggarakan oleh Dubai World Trade Centre (DWTC) dan KAOUN Internasional yang bekerja sama dengan GITEX Global.

    Pada gelaran acara yang diselenggarakan di Marina Bay Sands, Singapura pada 23-25 April 2025, terdapat sesi yang amat ditunggu-tunggu oleh pemangku kepentingan di kawasan regional dan internasional, yakni North Star Asia.

    Lewat sesi ini, pemangku kepentingan diundang untuk menjajaki peluang kolaborasi, mengkaji terobosan lintas sektor teranyar, memasuki pasar baru, hingga mengakses permodalan. North Star Asia akan debut dengan menghadirkan lebih dari 350 perusahaan teknologi tahap awal yang inovatif dari lebih dari 60 negara -termasuk startup Seri A+ dari lebih dari 20 sektor industri– bersama dengan lebih dari 250 investor global dengan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar US$200 miliar.

    Sebagai acara penghubung startup, akselerator, dan investor terbesar, maka para pendiri, pemodal ventura, enabler ekosistem, dan pemimpin teknologi bergabung dalam platform dinamis yang secara khusus dikurasi untuk memfasilitasi investasi, memamerkan proyek, mencapai skala, dan menjalin kemitraan baru.

    Di antara program inti yang mengumpulkan lebih dari 400 pembicara global, terdapat rangkaian panel ahli investor yang wajib dihadiri di mana para ahli mengungkapkan strategi untuk menarik visibilitas, mengidentifikasi juara inovasi, dan memastikan investasi teknologi memenuhi potensinya dan mendorong pertumbuhan regional.

    Diskusi tersebut akan berfokus pada tren dan topik terhangat pada ekosistem startup dan investor global, termasuk merger dan akuisisi (merger and aquisition/M&A), penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO, kondisi untuk mencapai status unikorn, dan menyeimbangkan antara keuntungan cepat dan pertumbuhan jangka panjang.

    Managing Director di Techstars Tokyo Accelerator Yuki Shirato mengatakan bahwa Singapura memiliki lokasi yang sangat strategis di mana perusahaan Barat dan Timur dapat bertemu, terhubung, dan berkolaborasi di tempat netral.

    “Ini sangat menarik karena jarang sekali begitu banyak perusahaan teknologi canggih dari seluruh dunia berkumpul di satu tempat. Asean tumbuh dengan persaingan yang meningkat dan populasi muda. Ada begitu banyak potensi bagi startup untuk mencapai status unikorn dan dekakorn,” katanya dalam keterangan resmi tersebut.

    Adapun, North Star Asia juga menampilkan pilihan startup Vietnam yang paling inovatif, termasuk Enfarm, sebuah startup agritech dari Vietnam yang telah menjadi pemenang dalam berbagai penghargaan.

    Startup ini telah merevolusi pertanian berkelanjutan dengan diagnostik tanah secara real-time lewat pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan alat pertanian presisi berbasis Internet of Things (IoT).

    Selain Enfarm, ada juga ADT Global VN, sebuah agensi inovasi digital yang memberikan transformasi interaktivitas, media imersif, dan branding virtual berbasis AI di Vietnam. Tak hanya itu, ada juga MedCAT yang mentransformasi layanan kesehatan dan asuransi lewat pemahaman dokumen cerdas dan otomatisasi data medis di Vietnam.

    Tak ketinggalan, sejumlah negara lain juga turut berpartisipasi seperti Australia, Kanada, China, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Pakistan, Serbia, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Belanda, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu peserta terkemuka dari UEA adalah XPANCEO.

    Perusahaan spesialis deep tech ini telah mengumpulkan lebih dari US$40 juta dalam pendanaan dan saat ini tengah mengembangkan generasi komputasi berikutnya melalui lensa kontak pintar yang tidak terlihat dan tanpa bobot dengan transmisi data nirkabel dan kemampuan augmented reality.

    Founder and Managing Director XPANCEO Roman Axelrod mengungkapkan bahwa pihaknya amat ingin tahu mengenai edisi perdana di Singapura ini. Dia mengatakan bahwa setelah berpartisipasi dalam GITEX Global di Dubai, UEA sebanyak dua kali, pihaknya telah melihat betapa kuatnya platform ini dalam menyatukan inovasi paling ambisius dan para pelopor industri.

    “Kedua kalinya, pengalamannya sangat berharga, jadi tentu saja, kami sangat ingin melihat bagaimana acara ini akan berkembang di Asia. Kami menantikan energi dari acara pertama di kawasan yang membentuk masa depan inovasi global,” jelasnya.

    Di sisi lain, jajaran investor internasional terkemuka juga turut bergabung pada GITEX ASIA x Ai Everything Singapura menyusul potensi pemanfaatan AI yang diproyeksi dapat menambah 1 triliun dolar Singapura untuk produk domestik bruto (PDB) Asean pada 2030 oleh Kearney. 

    Investor-investor tersebut termasuk Vietnamese GenAI Fund, dana ventura GenAI pertama yang didedikasikan untuk Asean; 500 Global, perusahaan VC Amerika Serikat dengan AUM sebesar US$2,3 miliar; dan Vertex Holdings Singapura, yang mengelola aset lebih dari US$6 miliar.

    CEO Vertex Holdings Chua Kee Lock mengatakan bahwa Asean unggul dalam menerapkan teknologi AI untuk memecahkan tantangan regional. Dia memandang bahwa pendekatan pragmatis ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan dampak langsung dengan mengimplementasikan solusi AI, mengatasi kebutuhan pasar spesifik di berbagai sektor seperti teknologi finansial, kesehatan, pertanian, dan logistik.

    “Dengan mempertemukan startup dan investor dari seluruh kawasan dan sekitarnya, GITEX Asia dapat memungkinkan pertukaran ide di berbagai pasar dengan lingkungan regulasi yang berbeda, membuka kemungkinan baru bagi semua. Sangat menggembirakan melihat ekspansi merek GITEX ke Asia,” katanya.

  • Istana Janji Ada Koordinasi Intensif untuk Hadapi Dampak Tarif Trump

    Istana Janji Ada Koordinasi Intensif untuk Hadapi Dampak Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pihak Istana Kepresidenan memastikan untuk terus memperkuat koordinasi antarkementerian dan lembaga dalam merespons kebijakan tarif global, khususnya kenaikan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa koordinasi dilakukan secara intensif guna mengantisipasi dampak lanjutan terhadap perekonomian nasional.

     “Sangat intens, khusus terutama masalah tarif dunia. Kebijakan tarif dari Amerika,” ujar Prasetyo saat ditemui wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (21/4/2025).

    Lebih lanjut, dia menyebut, tim pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta melibatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan, secara aktif terlibat dalam diskusi dan negosiasi.

    Menurutnya, perkembangan kebijakan tarif global ini juga menjadi momentum introspeksi bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan dari dalam negeri.

    Lebih lanjut, Prasetyo menyatakan bahwa pemerintah juga menjajaki peluang ekspansi pasar ke wilayah lain di luar Amerika Serikat.

    “Termasuk mencari pasar-pasar baru, bukan hanya Amerika. Maka kemudian segala sesuatu terus menerus secara intensif kami diskusikan,” pungkas Prasetyo.