kab/kota: Pasar Baru

  • Bakal ada trayek Transjakarta ke Pasar Baru

    Bakal ada trayek Transjakarta ke Pasar Baru

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menghadirkan trayek Transjakarta menuju Pasar Baru yang segera direvitalisasi secara besar-besaran.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan, kebijakan ini diambil guna menghidupkan kembali aktivitas ekonomi dan menarik lebih banyak warga ke kawasan ikonik di Jakarta Pusat tersebut.

    “Misalnya dari Blok M ke Pasar Baru, dari Tebet ke Pasar Baru, dari Kelapa Gading ke Pasar Baru. Itu semua akan kita buka trayeknya,” ujar Pramono di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat.

    Menurut dia, langkah ini merupakan hasil survei kebutuhan masyarakat terhadap rute yang belum banyak dilayani secara langsung.

    “Setelah disurvei, ternyata rute-rute seperti ini sangat dibutuhkan warga. Kalau aksesnya mudah, Pasar Baru jadi lebih hidup,” katanya.

    Pramono menambahkan, selain akses transportasi, kawasan Pasar Baru juga akan ditata kembali. Fokusnya adalah pada kemudahan parkir, perbaikan pedestrian dan peningkatan kenyamanan pengunjung.

    “Wajah Pasar Baru akan kita ubah. Parkirnya kita permudah, jalur pejalan kaki diperbaiki. Supaya orang betah,” kata Pramono.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi revitalisasi kawasan bersejarah di Jakarta, selain Glodok yang segera diperbaiki setelah proyek MRT selesai.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RUU Penyiaran perlu atur media lokal dan kepemilikan silang

    RUU Penyiaran perlu atur media lokal dan kepemilikan silang

    Diskusi `RUU Penyiaran: Peran Negara dalam Menjamin Keadilan Ekosistem Media` yang digelar Forum Pemred di ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (19/6/2025). ANTARA/Fath Putra Mulya

    Akademisi: RUU Penyiaran perlu atur media lokal dan kepemilikan silang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 06:29 WIB

    Elshinta.com – Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Ignatius Haryanto Djoewanto menyebut Revisi Undang-Undang (RUU) Penyiaran perlu mengakomodasi dua isu penting, yakni media lokal dan kepemilikan silang.

    Saat diskusi bertajuk “RUU Penyiaran: Peran Negara dalam Menjamin Keadilan Ekosistem Media”, Ignatius mengatakan bahwa di samping lembaga penyiaran swasta, nasib lembaga penyiaran komunitas seperti media lokal perlu ikut diperhatikan dalam RUU Penyiaran yang tengah digodok DPR RI.

    “Dalam UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, kenapa sampai muncul ada entitas yang namanya lembaga penyiaran lokal? Saya kira ini arahnya adalah untuk penguatan-penguatan di lokal sehingga, menurut saya, juga penting untuk tetap diakomodasi,” kata Ignatius dikutip dari ANTARA, Jakarta.

    Ia mengingatkan jangan sampai RUU Penyiaran menjadi semacam resentralisasi, yakni menarik kembali kewenangan penyiaran kepada pusat yang dikhawatirkan berpotensi mematikan media-media di daerah.

    Ignatius mengaku tengah melakukan penelitian terkait ekosistem media. Dari data yang dihimpun sejauh ini, dia menemukan banyak keluhan dari lembaga penyiaran yang beroperasi di daerah-daerah.

    Sementara itu, terkait kepemilikan silang, Ignatius mengutarakan bahwa hal itu perlu diatur agar tidak terjadi campur baur kepentingan ekonomi politik media. Menurut dia, publik berhak mendapatkan produk jurnalistik yang nihil bias.

    “Lembaga penyiaran kita ini ada banyak yang partisan … partisan ini tidak baik untuk demokrasi karena yang diterima oleh publik informasi yang bias. Bagaimana kemudian UU Penyiaran ini juga bisa menjaga supaya media-media penyiaran kita itu tidak campur baur dengan kepentingan-kepentingan politik,” katanya.

    Di sisi lain, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan media, menciptakan lapangan permainan yang setara mengenai hubungan bisnis antara industri penyiaran dan platform digital, serta mendukung jurnalisme berkualitas.

    Menurut Nezar, pihaknya tengah menunggu daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU Penyiaran dari DPR. Ketika draf telah diterima, Pemerintah bakal menyegerakan penyusunan RUU Penyiaran tersebut.

    “Kita mungkin akan membuat diskusi juga dengan ekosistem yang ada untuk memperkaya DIM, kita lihat mana lubang-lubang (celah) dari draf itu yang bisa coba diusulkan dari perspektif Komdigi,” ucap Nezar pada kesempatan yang sama.

    Sumber : Antara

  • Ikuti Jejak Blok M, Pasar Baru yang Jadul Bakal Jadi Modern
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juni 2025

    Ikuti Jejak Blok M, Pasar Baru yang Jadul Bakal Jadi Modern Megapolitan 19 Juni 2025

    Ikuti Jejak Blok M, Pasar Baru yang Jadul Bakal Jadi Modern
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jakarta akan mengubah wajah kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, yang lesu dan sepi.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung hendak membuat
    Pasar Baru
    seperti Blok M yang kini hidup kembali usai direvitalisasi.
    Kawasan Blok M yang sempat mati suri itu kini ramai dan menjadi tempat andalan anak muda menongkrong.
    “Setelah Blok M kita benahi dan sekarang Blok M relatif sudah menjadi ramai, menjadi meriah, maka berikutnya yang akan kami lakukan adalah di Pasar Baru,” ujar Pramono saat menyambangi Pasar Baru, Kamis (19/6/2025).
    Pemprov akan membenahi
    pasar baru
    yang kental dengan nuansa zaman dulu (jadul) menjadi lebih modern.
    “Hiasan di Pasar Baru ini kan masih menunjukkan yang lama banget, jadul banget, kain-kain yang dipotong-potong atau kertas (bendera festival warna warni). Ini menunjukkan bahwa tidak dipersiapkan secara baik,” imbuh dia.
    Pramono menegaskan, revitalisasi kawasan Pasar Baru tidak boleh dilakukan setengah-setengah.
    Untuk itu, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Jakarta, PT Transjakarta, hingga pengelola Pasar Baru agar revitalisasi segera dieksekusi.
    “Secara khusus nanti saya sudah meminta minggu depan ini kita akan mengadakan rapat khusus untuk bagaimana pembenahan Pasar Baru ke depannya,” kata Pramono.
    Dengan pembenahan ini, ia berharap Pasar Baru bisa menjadi ikon baru bagi warga Jakarta. Ia menyebut, bisa saja nantinya kawasan ini menjadi sentra belanja oleh-oleh atau berjualan kostum.
    Termasuk mengatur sistem transportasi di sekitar sehingga warga bisa lebih mudah menjangkau Pasar Baru.
    “Dengan branding baru, tempat baru, orang lebih nyaman, lebih mudah dan parkirnya memang harus dibuat khusus,” kata Pramono.
    Diketahui, kawasan yang dikenal sebagai pusat perdagangan tertua di Jakarta ini kini tampak meredup, jauh dari hiruk-pikuk aktivitas niaga seperti masa kejayaannya dulu.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    beberapa waktu lalu. dari arah Jalan Pos, tampak sebuah gapura tua bertuliskan “Batavia Passer Baroe 1820” sebagai penanda kawasan ini.
    Gapura itu berdiri membisu seakan menyambut siapa pun yang datang meski tak banyak orang yang melintas.
    Jalanan yang sepi hanya dilewati oleh segelintir pengendara bermotor dan pejalan kaki.
    Setelah melewati gerbang, terlihat deretan ruko dengan berbagai jenis usaha, mulai dari toko pakaian, perlengkapan ibadah, hingga makanan.
    Tak hanya
    departement store
    yang tutup, beberapa ruko yang berada di Jalan Pasar Baru juga sudah mulai sepi.
    Namun, kini ada banyak toko yang sudah tutup. Di sejumlah ruko terlihat spanduk bertuliskan “Disewakan” dan “Dijual”.
    Kondisi beberapa ruko juga tampak lusuh dengan pintu berkarat, cat dinding memudar, atap triplek mengelupas, dan jendela tertutup debu tebal.
    Di sisi kiri, bangunan modern H. Residence Pasar Baru Square berdiri mencolok di antara bangunan tua, menciptakan tampilan kontras antara masa kini dan masa lalu.
    Jalanan berlapis paving block tampak mulai rusak. Beberapa bagian bergeser dan berlubang, menambah kesan terbengkalai.
    Meski demikian, Pasar Baru tetap menyimpan nilai sejarah dengan bangunan bergaya arsitektur Tionghoa dan Eropa yang masih berdiri meski mulai kusam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono revitalisasi Pasar Baru jadi pusat temu warga seperti Blok M

    Pramono revitalisasi Pasar Baru jadi pusat temu warga seperti Blok M

    ANTARA – Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Wilayah Pasar Baru Jakarta, termasuk anak kali Ciliwung, pada Kamis (19/6). Pramono mengatakan ingin melakukan sejumlah revitalisasi dengan merenovasi sebagian bangunan di Pasar Baru, membenahi kabel listrik yang semrawut, menyediakan lahan parkir, dan membangun trayek transjakarta baru. (Sanya Dinda Susanti/Anggah/Denno Ramdha Asmara/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ikuti Jejak Blok M, Pasar Baru yang Jadul Bakal Jadi Modern
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juni 2025

    Bakal Revitalisasi Pasar Baru, Pramono: Akan Jadi Simbol Baru Kota Megapolitan 19 Juni 2025

    Bakal Revitalisasi Pasar Baru, Pramono: Akan Jadi Simbol Baru Kota
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    berencana merevitalisasi kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
    Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung kawasan
    Pasar Baru
    pada Kamis (19/6/2025).
    “Kami akan melakukan pembenahan di Pasar Baru, akan membuat Pasar Baru menjadi tempat simbol atau hub baru bagi masyarakat Jakarta,” ucap Pramono di lokasi, Kamis.
    Pramono menjelaskan, revitalisasi Pasar Baru akan mengikuti keberhasilan penataan kawasan Blok M yang kini telah kembali ramai dikunjungi masyarakat.
    Ia pun menegaskan, pembenahan tidak akan dilakukan secara setengah-setengah.
    Menurut Pramono, tampilan Pasar Baru saat ini masih terkesan kuno dan tidak tertata. Oleh karena itu, pembenahan akan difokuskan pada aspek visual dan kenyamanan pengunjung.
    “Sehingga dengan demikian secara khusus nanti saya sudah meminta minggu depan ini kita akan mengadakan rapat khusus untuk bagaimana pembenahan Pasar Baru kedepannya,” kata dia.
    Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berencana membuka trayek transportasi baru dari wilayah selatan Jakarta ke Pasar Baru, di antaranya dari Blok M dan Tebet.
    Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat ke kawasan tersebut.
    “Saya kan tadi tanya, dari mana yang paling banyak orang datang ke Pasar Baru? Ternyata orang dari selatan dan untuk itu ya dibuat trayek, misalnya lah, dari Blok M ke Pasar Baru atau dari Tebet ke Pasar Baru,” lanjut dia.
    Pramono juga menyampaikan bahwa Pasar Baru akan diarahkan sebagai pusat oleh-oleh dan tempat belanja berbagai produk khas Jakarta.
    Ia menilai, lokasi Pasar Baru yang dekat dengan kawasan wisata, di antaranya Gedung Kesenian Jakarta, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Istana Merdeka, menjadi nilai tambah.
    “Sehingga ini merupakan tempat yang saya yakin pasti akan menjadi tempat yang menarik,” ungkap Pramono.
    Terkait anggaran, Pramono memastikan bahwa rencana revitalisasi sudah masuk dalam perencanaan dan tidak sepenuhnya akan menggunakan APBD.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Jakarta

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengaku banyak kendala yang dialami oleh industri kecil menengah (IKM) untuk naik kelas. Kendala itu di antaranya terkait dengan kualitas, pemenuhan standardisasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Meski begitu, ia meyakini Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) memiliki berbagai program untuk membantu IKM meningkatkan kualitas bisnis dan produknya.

    “Industri kecil menengah ini PR-nya lumayan banyak. Salah satunya adalah standardisasi, kemudian TKDN dan yang lain-lain. Nah beliau Bu Dirjen (Dirjen IKMA Reni Yanita) ini memiliki seperangkat fasilitasi yang barangkali bisa membantu teman-teman industri kecil menengah atau UMKM ini,” kata dia dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER), Kamis (19/6/2025).

    Kendala kualitas yang dialami IKM biasanya karena bahan baku yang digunakan kurang memenuhi standar pasar. Maka tidak heran, IKM dapat kehilangan pasarnya dan kalah saing dengan IKM lainnya.

    “Kadang-kadang karena bahan-bahannya tidak terjamin, waktu maupun kuantitasnya, akhirnya pasar pasar tertentu hilang dari pasaran. Nah oleh karena itu kami dari Kementerian Perindustrian ingin membantu supaya itu semua bisa dilakukan dengan baik sehingga dari aspek suplai bahan baku tidak berkurang, terjamin gitu,” terangnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan selain dari sisi kualitas, IKM juga terkendala dari sisi teknologi.

    “Nah jadi Kementerian Perindustrian bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan UMKM, yang disebut berkualitas, kalau dia ada standarnya, kita lengkapi,” terangnya.

    Selain itu, jika produk IKM sulit tembus pasar ekspor ketika semua negara mencari pasar baru, produk lokal dalam negeri dapat mengandalkan pasar domestik.

    “Memang kita harus terus menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Produk Indonesia, melalui produk lokal, melalui kegiatan ini, sebagai salah satu upaya kita untuk mengenalkan kembali atau kalau bahasanya sih, menyadarkan bahwa produk di dalam negeri lebih berkualitas, lebih murah dan harus dipercaya harapannya menjadi tuan rumah,” tutupnya.

    Tonton juga “Jeritan Pelaku IKM Jabar Digempur Barang Impor Ilegal” di sini:

    (acd/acd)

  • HKI dorong hilirisasi industri yang adaptif dengan energi hijau

    HKI dorong hilirisasi industri yang adaptif dengan energi hijau

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Akhmad Ma’ruf Maulana memastikan pihaknya terus mendorong hilirisasi industri dan menciptakan kawasan industri yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan adaptif terhadap transformasi digital dan energi hijau.

    Salah satu upaya yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan kawasan industri hijau terintegrasi di Kepulauan Riau yang merupakan kerja sama antara Indonesia dan Singapura.

    “Pemerintah sekarang membuka ruang itu (kawasan industri hijau) untuk kawasan tertentu, seperti di Kepulauan Riau,” kata Ma’ruf saat ditemui di Jakarta, Rabu.

    “Dan kita pastinya (mendukung) punya kawasan industri di Kepri yang (mengadopsi) industri hijau dan renewable, dan itu hilirisasi serta integrated semuanya,” ujarnya menambahkan.

    Upaya adaptif untuk beralih ke industri hijau, lanjut Ma’ruf, ia nilai penting untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif dan berkelas dunia.

    “Kita akan membuat sebuah program bagaimana Indonesia tumbuh menjadi tempat tujuan investasi yang lebih kompetitif dan lebih murah. Kita harus bikin terobosan yang lebih kompetitif,” ujar Ma’ruf.

    Sementara itu, pembangunan Kawasan Industri Hijau terintegrasi di Provinsi Kepulauan Riau menjadi salah satu kerja sama strategis yang disepakati Indonesia dan Singapura.

    Komitmen itu dikukuhkan secara simbolis dengan menunjukkan Memorandum of Understanding (MoU) terkait Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone) oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng, disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Singapura, Senin (16/6/2025).

    Pengembangan kawasan industri ini dirancang dengan ekosistem yang komprehensif. Pasokan energi akan dijamin melalui perdagangan listrik lintas batas berbasis energi bersih.

    Selain itu, untuk menjaga emisi tetap rendah, teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) akan diimplementasikan melalui MoU terpisah di bidang tersebut.

    Kesepakatan ini diharapkan membuka peluang pasar baru bagi energi surya dan panas bumi nasional. Sementara teknologi CCS akan memberikan solusi untuk industri yang sulit melakukan dekarbonisasi.

    Bagi Indonesia, pembangunan kawasan industri hijau di Kepri diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi rendah karbon yang mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong transfer teknologi canggih.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang Pasar Pacar Keling Surabaya Tolak Relokasi 

    Pedagang Pasar Pacar Keling Surabaya Tolak Relokasi 

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 68 pedagang di Pasar Pacar Keling Surabaya akan direlokasi imbas proyek pembangunan jalan di Jalan Tambang Boyo sisi barat.

    Para pedagang terdampak proyek pembangunan jalan diminta untuk segera mengosongkan lapak atau stand jualan mereka. Rencananya, pembongkaran dilakukan bertahap, mulai 23 Juni 2025.

    Direktur PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pedagang Pasar Pacar Keling yang terdampak akan direlokasi ke tiga pasar di Surabaya.

    “Betul karena pembangunan tersebut pedagang Pasar Pacar Keling akan direlokasi di tiga pasar terdekat yaitu Pasar Pucang, Pasar Gubeng Masjid, dan Pasar Tambah Rejo,” kata Agus Priyo, Rabu (18/6).

    Kondisi pembangunan jalan Tambang Boyo sisi barat (dok. Rama Indra/beritajatim.com)

    Agus Priyo menjelaskan, relokasi pasar dilakukan karena lokasi lama sudah tidak memungkinkan untuk kegiatan berdagang. Hal ini disebabkan penyempitan lahan akibat pembongkaran untuk pelebaran jalan.

    “Di area Pasar Pacar Keling sudah tidak cukup ya, kalau dipaksakan kasihan pedagang,” jelas Agus Priyo.

    Sementara, mayoritas pedagang Pasar Pacar Keling yang terdampak proyek pembangunan jalan ini menolak rencana relokasi tersebut.

    Ahmad (56), salah seorang pedagang mengatakan, mayoritas pedagang menolak direlokasi. Pertimbangannya jarak tempuh pasar baru yang jauh dengan tempat tinggal mereka.

    “Pertimbangannya kalau direlokasi ke pasar lain itu akan kena biaya ongkos lebih besar. Ditambah lagi, kita juga harus mencari pelanggan baru dan itu tidak gampang,” kata Ahmad.

    Ahmad mengaku, ia bersama pedagang lain telah mengusulkan peningkatan atau pembangunan lantai 2 di Pasar Pacar Keling kepada Pemerintah Kota (0emkot) Surabaya, agar pedagang tidak perlu direlokasi ke pasar lain.

    “Usulan kami sudah tersampaikan, agar pasar ini ditingkat saja. Tapi sejauh ini usulan tersebut belum direspon,” ucapnya. [ama/but]

     

     

  • Bahlil Pastikan Industri Panel Surya dan Kabel Dibangun di Kepri

    Bahlil Pastikan Industri Panel Surya dan Kabel Dibangun di Kepri

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan industri panel surya dan industri kabel akan dibangun di Indonesia. Ia mengatakan pembangunan tersebut akan berada di Kawasan Industri Hijau terintegrasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

    Pembangunan kawasan ini menjadi salah satu kerja sama strategis yang disepakati Indonesia dan Singapura yang tercantum dalam Memorandum of Understanding (MoU) terkait Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone) oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng yang disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Singapura, Senin (16/6) waktu setempat.

    “Sesuai arahan presiden untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan (win-win), kami telah meminta pemerintah Singapura untuk mempertimbangkan secara serius pembangunan kawasan industri yang bertujuan untuk hilirisasi berbasis energi baru terbarukan,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).

    Bahlil menegaskan bahwa program hilirisasi menjadi syarat mutlak dalam kerja sama ini. Ia memastikan bahwa industri pembuatan komponen utama seperti panel surya dan kabel akan didirikan di Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan.

    Ia mengatakan, dengan adanya pembangunan kawasan industri hijau di Kepri diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi rendah karbon yang mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong transfer teknologi canggih.

    “Nilai tambah yang kita akan bangun adalah solar panel itu industrinya nanti di Indonesia. Bahkan untuk kabel Itu juga akan dibangun di Indonesia,” ujar Bahlil.

    Bahlil menambahkan bahwa pengembangan kawasan industri ini dirancang dengan ekosistem yang komprehensif. Pasokan energi akan dijamin melalui perdagangan listrik lintas batas berbasis energi bersih. Selain itu, untuk menjaga emisi tetap rendah, teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) akan diimplementasikan melalui MoU terpisah di bidang tersebut.

    Ia juga mengatakan, kesepakatan ini membuka peluang pasar baru bagi energi surya dan panas bumi nasional. Sementara teknologi CCS akan memberikan solusi untuk industri yang sulit melakukan dekarbonisasi.

    “Kawasan industri ini akan kita bangun bersama di Karimun dan Bintan agar dekat dengan Singapura. Total investasi di luar itu saja sudah sekitar 10 miliar USD, dan yang terpenting, calon-calon investornya pun sudah ada,” ungkap Bahlil.

    Seremoni pengukuhan kerja sama di Singapura hari ini merupakan puncak dari rangkaian diskusi intensif tim teknis kedua negara. Agenda ini juga bagian dari pertemuan bilateral tingkat tinggi, termasuk Leaders’ Retreat, yang menegaskan prioritas Indonesia pada realisasi investasi sektor energi hijau.

    Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng sebelumnya telah menandatangani tiga MoU terkait pengembangan energi ramah lingkungan antar kedua negara, yang dilaksanakan pada Jumat lalu (13/6) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

    Kerja sama energi ini dituangkan dalam 3 MoU yaitu MoU Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone/SIZ); MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi; dan MoU Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas.

    (ara/ara)

  • Simak Keberhasilan Owner Oclo dari Bangku Kuliah Bersama Shopee

    Simak Keberhasilan Owner Oclo dari Bangku Kuliah Bersama Shopee

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fashion lokal milik anak muda Indonesia makin berkibar. Salah satu kisah inspiratif datang dari Yisti Yinika (29), seorang pemudi yang memulai perjalanan bisnisnya dari usaha jastip (jasa titip) pakaian karya pelaku UMKM lokal.

    Dari pengalaman sederhana itu, Yisti membangun Oclo, UMKM fashion perempuan dengan visi menghadirkan produk yang inklusif, nyaman, dan mudah diakses oleh seluruh perempuan Indonesia. Melalui konsistensi dan kemampuan beradaptasi di era digital, Oclo berkembang menjadi brand lokal yang menjanjikan, mengandalkan teknologi dan platform e-commerce seperti Shopee untuk terus tumbuh.

    Kisah Yisti menjadi bagian dari rangkaian Kisah UMKM Shopee “Sukses Berkarya Sebelum 30”, yang menyoroti semangat generasi muda dalam menghadapi tantangan dan menciptakan dampak nyata lewat dunia usaha.

    Yisti Yisnika, pemilik Oclo, mengatakan dunia bisnis sama seperti jarum di dalam jerami bila tidak tahu cara yang tepat dalam membangunnya. Keputusan memulai bisnis di usia 19 tahun saat masih kuliah menjadi salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya.

    “Berawal dari usaha jastipan, saya hanya bermodalkan kuota internet dan koper bagasi untuk menawarkan produk titipan. Keuntungan kecil dari usaha tersebut saya kumpulkan untuk membangun brand fashion Oclo yang resmi berdiri secara online di Shopee pada tahun 2016. Kala itu, saya melihat peluang besar dalam menyediakan pakaian anggun dan sopan bagi wanita berusia 16-40 tahun yang kerap kesulitan menemukan referensi busana saat bepergian. Usaha tidak menghianati hasil, performa bisnis Oclo terus bertumbuh. Di kampanye Big Ramadan Sale tahun ini, kami berhasil mengalami peningkatan pesanan lebih dari 4 kali lipat dibandingkan hari biasa,” ungkap Yisti dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/6/2025).

    Membaca peluang dari balik koper

    Dengan pengalamannya dari usaha jastipan, Yisti mulai mengenali pola tren dan produk favorit konsumen. Ia pun memutuskan untuk memproduksi sendiri dan mendirikan brand bernama Oclo, yang dipilih karena solid, mudah diingat, dan cukup fleksibel untuk ekspansi ke kategori lain.

    Strategi Oclo berfokus pada adaptasi tren, pemanfaatan media digital, dan produktivitas tinggi. “Hampir tiap minggu kami rilis antara 10 sampai 25 artikel baru. Kami belajar dari fast fashion, tapi tetap menjaga kualitas. Kalau konsumen puas, mereka pasti akan kembali,” ujar Yisti.

    Kini,Yisti aktif berinovasi dan berkreasi menciptakan berbagai varian produk Oclo yang mencakup blouse, hijab, celana, outer, rok, hingga tas, dengan gaya minimalis dan wearable. Setiap desain mempertimbangkan aktivitas dan kenyamanan pelanggan, mulai dari rutinitas kantor hingga acara santai, tanpa mengorbankan gaya. Prinsip tersebut menjadi benang merah dalam setiap koleksi yang dirilis.

    Selama proses membangun Oclo, Yisti menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kapasitas produksi hingga fluktuasi tren.

    “Dulu saya kerjakan semuanya sendiri dari desain, bungkus paket, kirim barang, sampai handle komplain. Tapi dari situ saya belajar banyak soal prioritas dan efisiensi,” tuturnya.

    Kini, Oclo telah tumbuh menjadi brand yang dikenal luas dengan tim solid, sistem tertata, dan basis pelanggan yang berkembang secara organik. Oclo mengandalkan konsistensi kualitas dan pelayanan sejak hari pertama. Lewat bisnisnya, Yisti telah membuka lapangan kerja dan memberdayakan hingga lebih dari 90 talenta lokal dalam setiap lini produksi, menjadikan pertumbuhan Oclo selaras dengan kontribusi sosial yang berkelanjutan.

    Lewat konsistensi bertahun-tahun dan strategi yang terus disesuaikan, Oclo telah tumbuh dari bisnis rumahan menjadi brand fashion yang memberi dampak sosial nyata. “Melalui Oclo, alhamdulillah saya berhasil membuka lapangan pekerjaan baru, mulai dari tim kreatif, penjahit, produksi, pengemasan, hingga layanan pelanggan. Kedepannya, saya terus berkomitmen memberdayakan talenta lokal, menjadikan pertumbuhan bisnisnya selaras dengan pemberdayaan komunitas di sekitarnya,” tambah Yisti.

    Tumbuh bersama Shopee

    Perjalanan Oclo bersama Shopee dimulai sejak tahun 2017, ketika Yisti masih menjalani kesibukan kuliah sembari merintis bisnis. Dengan waktu yang terbatas untuk membalas pesan dan menangani pesanan pelanggan secara manual, Yisti memutuskan untuk memanfaatkan Shopee sebagai platform utama agar operasional bisnisnya menjadi lebih efisien.

    Proses pemesanan yang awalnya bergantung pada percakapan manual mulai beralih ke sistem yang terotomatisasi, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian kapan saja tanpa harus menunggu respons.

    Cermat beradaptasi dan peka dalam membaca perilaku konsumen, Oclo sangat aktif memanfaatkan fitur-fitur interaktif dari Shopee seperti Shopee Live, Shopee Video, dan Shopee Affiliate Program untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan.

    Siaran langsung melalui Shopee Live secara konsisten digunakan untuk menyapa pembeli, menampilkan detail produk secara interaktif, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih personal. Strategi ini terbukti efektif, kontribusi Shopee Live mencapai hingga 35 persen dari total penjualan.

    Partisipasi Oclo dalam berbagai kampanye besar Shopee menunjukkan hasil yang luar biasa. Misalnya, di momen akhir tahun kemarin, saat kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale 2024, Oclo mencatat lonjakan pesanan hingga 7 kali lipat dibandingkan hari biasa. Tren positif ini bukan tanpa alasan, hampir genap 8 tahun berjualan di Shopee, Oclo mencatatkan hingga hampir 90 persen total penjualan keseluruhan berasal dari platform Shopee.

    “Sebagai mitra pertumbuhan yang terus mendampingi UMKM lokal, Shopee senantiasa menghadirkan ekosistem yang inklusif dan membawa peluang untuk dimanfaatkan oleh pelaku usaha lokal seperti saya. Di era digital ini, kehadiran Shopee memberi harapan dan akses bagi brand lokal untuk terus bertumbuh dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Yisti.

    Menjawab tren dan menyusun strategi di 2025

    Di tahun 2025, Yisti mencermati perubahan tren fashion yang semakin mengarah pada gaya clean look dan fungsional, dengan dominasi warna-warna hangat seperti earth tone dan cokelat mahogany yang tampil netral dan mudah dipadupadankan.

    Model outfit yang ringkas, nyaman, namun tetap stylish menjadi kebutuhan utama perempuan aktif masa kini. Menjawab tren ini, Oclo telah menyiapkan sejumlah koleksi spesial yang relevan dan adaptif, termasuk produk-produk favorit yang terus diproduksi ulang karena tingginya permintaan.

    Perubahan perilaku belanja juga menjadi perhatian penting. Konsumen kini makin responsif terhadap konten visual dan interaktif, serta lebih percaya pada rekomendasi dari sesama pengguna. Oleh karena itu, strategi Oclo di 2025 berfokus pada penguatan ekosistem pemasaran berbasis komunitas.

    Lewat pendekatan community-driven, Oclo menggandeng lebih banyak content creator dan affiliator untuk menjangkau pasar baru, dengan memanfaatkan Shopee Affiliate Program, serta fitur-fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video. Selain memperkuat lini digital, Oclo juga sedang menyiapkan langkah ekspansi offline dengan rencana pembukaan toko di sekitar Jakarta pada tahun ini.

    Bagi anak muda yang ingin memulai bisnis, Yisti berpesan bahwa setiap perjalanan besar selalu dimulai dari langkah kecil.

    “Aku tidak punya latar belakang di bidang fashion, awalnya cuma jualan jastip sambil kuliah. Semua dijalani dengan belajar dari proses, banyak coba-coba, dan nggak takut buat salah. Yang penting terus konsisten dan terbuka untuk belajar. Tidak harus nunggu segalanya sempurna dulu baru memulai usaha, setiap hasil akan datang seiring waktu kalau kita jalanin dengan hati,” pungkas Yisti.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]