kab/kota: Paris

  • OJK Bakal Wajibkan Pembiayaan Hijau Lembaga Keuangan

    OJK Bakal Wajibkan Pembiayaan Hijau Lembaga Keuangan

    Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memperbarui aturan yang mewajibkan pembiayaan hijau bagi lembaga jasa keuangan. Revisi ini dilakukan melalui penyusunan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 3 serta pembaruan POJK 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.

    Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menjelaskan taksonomi hijau versi terbaru itu telah masuk tahap konsultasi publik sejak Oktober hingga 21 November. Versi ketiga ini memuat kriteria keberlanjutan untuk sektor pertanian, kehutanan, perikanan, manufaktur, penyediaan air, pengelolaan sampah, hingga sektor pendukung seperti informasi, komunikasi, serta aktivitas profesional dan teknis.

    “Taksonomi memberi kerangka jelas bagi investor dan sektor keuangan dalam memilih portofolio pembiayaan yang berdampak positif terhadap upaya dekarbonisasi, mencegah greenwashing serta mengakselerasi integrasi ekonomi hijau lintas sektor energi, keuangan, dan agribusiness,” ujar Mirza dalam acara Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future di DoubleTree by Hilton Jakarta, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).

    Selain taksonomi, OJK juga memperkuat kerangka pengelolaan risiko iklim melalui Climate Risk Management and Scenario Analysis (CRMS). Kerangka ini mencakup tata kelola, strategi, manajemen risiko, hingga pengungkapan, yang akan menjadi dasar penilaian ketahanan bisnis bank dalam menghadapi perubahan iklim jangka pendek, menengah, dan panjang.

    Melalui CRMS, OJK bakal mewajibkan bank mengintegrasikan risiko iklim ke dalam manajemen risiko dan pengambilan keputusan strategis. Regulasi ini juga mencakup penerapan climate stress test dan penyusunan transition plan menuju portofolio rendah karbon.

    “OJK mendorong bank untuk mulai mengintegrasikan risiko iklim ke dalam manajemen risiko dan proses pengambilan keputusan strategis, termasuk dalam pelaksanaan Climate Stress Test. Jadi ada namanya Climate Stress Test dampak risiko iklim terhadap perbankan dan pengembangan Transition Plan menuju portofolio pembiayaan rendah karbon,” ungkapnya.

    Mirza menambahkan, revisi POJK 51/2017 ditargetkan rampung pada 2026. Aturan baru tersebut bakal mulai diberlakukan secara bertahap pada 2027. Dalam aturan tersebut, pembiayaan hijau juga akan diberi klasifikasi hijau bagi yang sejalan dengan target Paris Agreement.

    “Jadi saat ini POJK 51 tahun 2017 sedang dilakukan pengkinian yang diharapkan bisa selesai di 2026, sehingga dapat secara efektif berlaku secara bertahap mulai tahun 2027. Amandemen ini dilakukan untuk menyelaraskan ketentuan dengan standar internasional termasuk adopsi IFRS Sustainability Standard 1 dan IFRS Sustainability Standard 2,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Jannik Sinner Pijak Babak Perempat Final Paris Masters 2025

    Jannik Sinner Pijak Babak Perempat Final Paris Masters 2025

    JAKARTA – Jannik Sinner melaju ke babak perempat final Paris Masters untuk pertama kali dalam kariernya setelah ia mengalahkan petenis asal Argentina, Francisco Cerundolo.

    Petenis asal Italia itu bergerak dengan hati-hati di poin-poin awal pada set pertama, tetapi tidak pernah menerima perawatan medis dalam laga yamg berakhir dengan skor 7-5 dan 6-1 pada Kamis, 30 Oktober 2025, waktu setempat.

    Kemenangan ini membuat petenis 24 tahun tersebut menjaga harapannya untuk kembali ke peringkat satu dunia yang saat ini diduduki oleh petenis Spanyol, Carlos Alcaraz.

    “Saya mengakhiri pertandingan dan merasa jauh lebih baik. Semoga ini memberi saya kepercayaan diri untuk memulai dengan baik besok,” kata Sinner dilansir ATP.

    Kemenangan ini membuat Sinner menjadi petenis Italia pertama yang berhasil mencapai babak perempat final di semua sembilan turnamen ATP Masters 1000.

    Petenis yang telah mengoleksi empat Grand Slam dalam kariernya itu sejauh ini tercatat meraih titel di turnamen Masters 1000, yakni di Miami, Kanada, Cincinnati, dan Shanghai.

    “Semoga saya bisa pulih secara fisik, yang menjadi prioritas utama saya. Hari ini ialah pertandingan hebat dan penampilan luar biasa dari saya,” ujar Sinner.

    Sinner otomatis akan kembali ke posisi teratas pada awal pekan depan jika ia berhasil memanfaatkan kekalahan Alcaraz dengan meraih gelar Masters 1000 pertamanya musim ini.

    Sinner selanjutnya akan bertemu dengan Ben Shelton. Petenis asal Amerika Serikat itu mengalahkan Andrey Rublev dengan skor akhir 7-6(6) dan 6-3.

    Shelton mengalahkan Sinner di Shanghai pada 2023, tetapi kalah dalam enam pertemuan berikutnya tanpa memenangi satu set sehingga ia jelas tidak diunggulkan dalam bentrok ini.

  • Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Dekranasda Jakut kenalkan produk kerajinan di “Tanjung Priok Hub 5.0”

    Jakarta (ANTARA) –

    Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jakarta Utara memperkenalkan produk kerajinan melalui “Tanjung Priok Hub 5.0” yang bersinergi dengan Bazar Online Jumat Beli Lokal (JBL) di Stasiun Tanjung Priok.

    “Para perajin Dekranasda Jakarta Utara diberikan ruang untuk memasarkan hasil kerajinan, ‘workshop’ dan ‘fashion show’,” kata Ketua Dekranasda Jakarta Utara, Fida Hendra di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan berbagai agenda menarik lainnya seperti bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pagelaran seni budaya, “story telling” dan pertunjukan musik akan meramaikan kegiatan yang dilaksanakan mulai Rabu (28/10) hingga Minggu (2/10) di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Kegiatan ini akan menjadi peluang emas bagi para perajin Dekranasda Jakarta Utara (Jakut) untuk mengenalkan berbagai produk unggulan kepada masyarakat luas.

    “Semoga produk-produk Dekranasda Jakarta Utara semakin dikenal dan laris di pasaran,” kata dia.

    Perajin produk kerajinan Hijab Bunah, Nahlia (64) mengatakan di hari kedua pelaksanaan “Tanjung Priok Hub 5.0” ada pertunjukan kesenian Betawi, musik melayu, “workshop” perajin Dekranasda dan bazar UMKM.

    “Alhamdulillah, selama dua hari bazar ada saja peminatnya dan sudah terjual 20 lembar hijab bordir dengan kisaran harga mulai dari Rp100 ribu sampai Rp185 ribu,” kata dia.

    Menurut dia, pembuatan hijab bordir dengan merek “Bunah” ini masih dengan cara tradisional namun menggunakan bahan-bahan premium seperti Paris, Jepang dan “voal arabian”.

    Ia berharap, kegiatan bazar di Stasiun Tanjung Priok dapat terus berlanjut. “Mudah-mudahan Allah SWT memberikan rezeki yang terbaik untuk seluruh perajin yang ada di Jakarta Utara,” kata dia.

    Sebelumnya, Kepala Stasiun Tanjung Priok, Edi Kurnianto mengatakan, Tanjung Priok sebagai penghubung massal transportasi masyarakat dan semua harus berkolaborasi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah dari Stasiun Tanjung Priok.

    Stasiun Tanjung Priok melayani dua angkutan penghubung, yaitu Commuter Line Tanjung Priok menuju Stasiun Kota dengan 64 perjalanan pulang-pergi dan angkutan barang mobilisasi peti kemas.

    “Awal permulaan yang baik untuk meningkatkan transportasi massal dan juga memajukan produk unggulan Jakarta Utara,” kata dia.

    Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan Tanjung Priok Hub 5.0 di Stasiun Tanjung Priok selama lima hari ke depan tentunya akan memberikan suasana baru bagi para pengguna Commuter Line di stasiun tersebut.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Trump Anggap Kebijakan Iklim Tak Adil Bagi AS

    Video: Trump Anggap Kebijakan Iklim Tak Adil Bagi AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris untuk kedua kalinya. Hal ini menandai berakhirnya komitmen untuk mengurangi emisi dan janji pendanaan iklim.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025).

  • Prancis Tangkap 5 Tersangka Lainnya terkait Perampokan Museum Louvre

    Prancis Tangkap 5 Tersangka Lainnya terkait Perampokan Museum Louvre

    Paris

    Kepolisian Prancis menangkap lima tersangka lainnya terkait perampokan perhiasan di Museum Louvre yang menggemparkan dunia bulan ini. Salah satu tersangka yang ditangkap merupakan tersangka utama dalam perampokan tersebut.

    Penangkapan kelima tersangka tersebut, seperti dilansir AFP, Kamis (30/10/2025), diumumkan oleh jaksa Paris, Laure Beccuau, dalam pernyataan terbaru pada Kamis (30/10) waktu setempat.

    Beccuau mengatakan bahwa sejauh ini, tidak ada satupun perhiasan, senilai total US$ 102 juta (Rp 1,6 triliun), yang dirampok yang telah ditemukan kembali.

    “Kami sudah mengincarnya,” kata Beccuau merujuk pada tersangka utama yang berhasil ditangkap. Identitas tersangka utama itu belum diungkap ke publik.

    Bukti DNA, sebut Beccuau, mengaitkan tersangka utama dengan perampokan perhiasan tersebut. Dia menyebut bukti itu juga menunjukkan bahwa tersangka utama itu termasuk di antara tim perampok beranggotakan empat orang yang membobol Museum Louvre pada siang hari bolong pada 19 Oktober lalu.

    “Mengenai individu-individu lainnya yang berada dalam penahanan kepolisian, mereka merupakan orang-orang yang mungkin dapat memberikan kami informasi tentang jalannya peristiwa,” ucap Beccuau dalam pernyataannya.

    Dia menyebut “masih terlalu dini” untuk memberikan detail tambahan tentang para tersangka.

    Kelima penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu (29/10) waktu setempat, dengan berlokasi di dalam dan sekitar Paris, khususnya di area Seine-Saint-Denis, sebuah wilayah di luar ibu kota Prancis.

    Dua tersangka lainnya terlebih dahulu ditahan pada Sabtu (25/10) lalu. Menurut jaksa penuntut Paris, keduanya telah didakwa pada Rabu (29/10) atas pencurian dan persekongkolan kriminal setelah mereka “mengakui sebagian tuduhan”. Keduanya ditempatkan dalam penahanan praperadilan.

    Puluhan detektif dikerahkan untuk memburu empat pelaku yang menggunakan truk dengan lift bergerak dan peralatan pemotong untuk membobol galeri lantai satu di Museum Louvre. Mereka berhasil kabur dengan membawa delapan perhiasan berharga.

    Di antara perhiasan yang dicuri tersebut terdapat kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, dan sebuah diadem yang dulunya milik Permaisuri Eugenie yang dihiasi hampir 2.000 butir berlian.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Bill Gates Mendadak Tak Percaya Kiamat, Berubah 180 Derajat

    Bill Gates Mendadak Tak Percaya Kiamat, Berubah 180 Derajat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates merupakan salah satu sosok yang selama ini konsisten meneriakkan bahaya ‘kiamat’ perubahan iklim di Bumi. Bahkan, Gates kerap mendorong pemerintah untuk berbuat sesuatu dalam menanggulangi emisi karbon yang kian tak terbendung.

    Namun, opini Gates tiba-tiba berubah 180 derajat. Kini, pendiri Microsoft tersebut tampak melunak dengan isu perubahan iklim. Bahkan, Gates blak-blakan menyebut pandangan perubahan iklim akan mendatangkan ‘kiamat’ bagi peradaban manusia adalah hal yang keliru.

    “Meskipun perubahan iklim akan menimbulkan konsekuensi serius, terutama bagi masyarakat di negara-negara termiskin, perubahan iklim tidak akan menyebabkan kepunahan umat manusia,” kata Bill Gates, dikutip dari laman Gates Notes, Kamis (30/10/2025).

    “Manusia akan dapat hidup dan berkembang di sebagian besar wilayah Bumi di masa mendatang. Proyeksi emisi telah menurun, dan dengan kebijakan serta investasi yang tepat, inovasi akan memungkinkan kita untuk menurunkan emisi lebih jauh lagi,” ia menambahkan.

    Lebih lanjut, Gates mengatakan pandangan ‘kiamat’ perubahan iklim telah menyebabkan komunitas iklim hanya fokus pada tujuan emisi jangka pendek. Dampaknya, ada kecenderungan untuk mengalihkan sumber daya dari hal-hal paling efektif yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kehidupan di dunia yang kian memanas.

    Menurut Gates, belum terlambat untuk mengubah pandangan dan strategi dalam menanggulangi perubahan iklim. Ia menyorot gelaran konferensi iklim COP30 di Brasil bulan depan. Ajang itu bisa menjadi wadah yang tepat untuk mulai membicarakan adaptasi iklim dan pengembangan manusia.

    “Ini adalah kesempatan untuk kembali berfokus pada metrik yang seharusnya lebih penting daripada emisi dan perubahan suhu, yakni meningkatkan kualitas hidup. Tujuan utama kita seharusnya adalah mencegah penderitaan, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi terberat yang tinggal di negara-negara termiskin di dunia,” kata Gates.

    Gates menekankan bahwa perubahan iklim merupakan masalah serius yang harus diselesaikan, bersama dengan masalah malaria dan malnutrisi. Kendati demikian, masalah terbesar adalah kemiskinan dan penyakit.

    “Memahami hal ini akan memungkinkan kita memfokuskan sumber daya kita yang terbatas pada intervensi yang akan memberikan dampak terbesar bagi orang-orang yang paling rentan,” ujar Gates.

    Singkatnya, Gates menegaskan bahwa perubahan iklim, penyakit, dan kemiskinan merupakan masalah-masalah besar. Gates mengatakan semua pihak harus menanganinya sesuai dengan penderitaan yang ditimbulkan masing-masing masalah.

    “Dan kita harus memanfaatkan data untuk memaksimalkan dampak dari setiap tindakan yang kita ambil,” ia menuturkan.

    Lebih lanjut, Gates mengatakan sekalipun dunia hanya mengambil tindakan moderat untuk mengekang perubahan iklim, konsensus saat ini menunjukkan pada tahun 2100 suhu rata-rata Bumi kemungkinan akan berada pada kisaran 2°C hingga 3°C lebih tinggi dibandingkan tahun 1850.

    Angka ini jauh di atas target 1,5°C yang disepakati negara-negara pada COP Paris tahun 2015. Faktanya, antara sekarang dan tahun 2040, Gates mengatakan Bumi akan jauh tertinggal dari target iklim dunia. Salah satu alasannya adalah permintaan energi dunia yang meningkat, hingga lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050.

    “Dari sudut pandang peningkatan kualitas hidup, penggunaan energi yang lebih banyak merupakan hal yang baik, karena sangat berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Grafik ini menunjukkan penggunaan energi dan pendapatan negara-negara. Peningkatan penggunaan energi merupakan bagian penting dari kemakmuran,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates menjelaskan dalam kasus ini, apa yang baik untuk kemakmuran bersama justru buruk bagi lingkungan. Meskipun angin dan matahari sekarang lebih murah dan lebih baik, manusia belum memiliki semua perangkat yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat tanpa meningkatkan emisi karbon.

    “Namun, kita akan memiliki perangkat yang kita butuhkan jika kita berfokus pada inovasi. Dengan investasi dan kebijakan yang tepat, dalam sepuluh tahun ke depan kita akan memiliki teknologi nol-karbon baru yang terjangkau dan siap diluncurkan dalam skala besar. Ditambah dengan dampak dari perangkat yang sudah kita miliki, dan pada pertengahan abad ini emisi akan lebih rendah dan kesenjangan antara negara miskin dan negara kaya akan sangat berkurang,” kata Gates.

    Gates yakin semua negara akan mampu membangun gedung dengan semen dan baja rendah karbon di masa depan. Hampir semua mobil baru akan bertenaga listrik. Pertanian akan lebih produktif dan lebih ramah lingkungan, menggunakan pupuk yang diproduksi tanpa menghasilkan emisi. Jaringan listrik akan menyediakan listrik bersih yang andal, dan biaya energi akan turun.

    Intinya, dalam opini terbarunya, Gates menilai perubahan iklim tak akan membawa kiamat di Bumi dengan punahnya manusia. Namun, perlu dilakukan keseimbangan antara inovasi teknologi untuk beradaptasi dan menangkal perubahan iklim tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kabar Baik Soal Tanda Kiamat Makin Dekat

    Kabar Baik Soal Tanda Kiamat Makin Dekat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jadwal “kiamat” perubahan iklim dunia bisa mundur. Prediksi ini datang dari laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    PBB memperkirakan emisi gas rumah kaca global dalam laju penurunan dalam beberapa dekade mendatang. Namun, penurunannya masih jauh dari cukup untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim.

    Dalam laporan yang dirilis Badan Iklim PBB (UNFCCC), emisi global diperkirakan turun sekitar 10% pada tahun 2035. Penurunan ini dihitung berdasarkan target iklim nasional (NDC) dari negara-negara yang menghasilkan hampir 60% emisi dunia.

    Namun, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menegaskan, dunia harus memangkas emisi hingga 60% dari level 2019 pada 2035 agar suhu global tidak melampaui ambang batas 1,5 derajat Celsius.

    “Sepuluh tahun setelah Perjanjian Paris diadopsi, kita bisa mengatakan bahwa perjanjian ini menghasilkan kemajuan nyata. Namun kemajuannya harus lebih cepat dan adil, dan percepatan itu harus dimulai sekarang,” ujar Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Simon Stiell, dikutip dari Climate Change News, Kamis (30/10/2025)

    Peringatan itu datang setelah Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan kadar karbon dioksida di atmosfer mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 2024.

    Lonjakan ini dipicu oleh emisi besar dari kebakaran hutan di berbagai wilayah dunia, yang membuat pemanasan global akan terus meningkat untuk jangka panjang.

    Negara-negara akan membahas masalah lambatnya penurunan emisi ini pada KTT Iklim COP30 di Belém, Brasil, bulan depan. Namun hingga kini, sebagian besar negara, termasuk penghasil emisi terbesar, belum menyerahkan rencana iklim terbaru (NDC) meski sudah melewati tenggat terakhir pada September.

    UNFCCC mencatat, baru 64 negara yang menyumbang sekitar 30% dari total emisi global telah menyerahkan NDC secara resmi. Sisanya masih tertunda, termasuk Amerika Serikat, China, dan sejumlah negara lain.

    Sebagai pembanding, China sebelumnya berjanji menurunkan emisi 7-10% dari level puncaknya, sementara Uni Eropa menargetkan penurunan 66-72% dari level 1990.

    Simon Stiell menegaskan, negara yang lebih cepat mengambil aksi iklim akan mendapat keuntungan ekonomi besar dalam membentuk jutaan lapangan kerja baru dan triliunan investasi baru..

    “Kita masih dalam perlombaan,” kata Stiell. “Namun agar planet ini tetap layak huni bagi delapan miliar manusia, kita harus segera mempercepat langkah.”pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2 Tersangka Didakwa Pencurian Museum Louvre, Perhiasan Belum Ditemukan

    2 Tersangka Didakwa Pencurian Museum Louvre, Perhiasan Belum Ditemukan

    Jakarta

    Dua pria yang ditangkap terkait pencurian perhiasan di Museum Louvre, Prancis, akan didakwa dengan pencurian dan konspirasi kriminal. Perhiasan yang digondol oleh tersangka belum ditemukan.

    Dilansir AFP, Kamis (30/10/2025), puluhan detektif telah memburu empat pencuri yang menggunakan truk pengangkut perhiasan dan peralatan pemotong untuk membobol galeri lantai satu museum ternama dunia tersebut, lalu melarikan diri dengan perhiasan yang diperkirakan bernilai lebih dari $102 juta.

    Para tersangka akan dihadapkan ke hadapan hakim dengan tujuan “mendakwa mereka dengan pencurian terorganisir, yang dapat dijatuhi hukuman penjara 15 tahun”, dan konspirasi kriminal, yang dapat dihukum 10 tahun, kata jaksa Laure Beccuau dalam konferensi pers, menambahkan bahwa kedua pria tersebut telah “mengakui sebagian dakwaan”.

    Perhiasan yang dicuri pada pagi hari tanggal 19 Oktober belum ditemukan. “Saya ingin tetap berharap bahwa perhiasan-perhiasan itu akan ditemukan,” kata Beccuau.

    Kedua pria yang ditangkap di wilayah Paris tersebut diduga memasuki Galeri Apollo di Louvre untuk mencuri perhiasan tersebut, sementara rekan-rekan mereka tetap berada di luar, menurut jaksa penuntut.

    Salah satunya berusia 34 tahun, berkewarganegaraan Aljazair, dan tinggal di Prancis. Tersangka kedua berusia 39 tahun, lahir dan tinggal di Aubervilliers, pinggiran kota Paris. Keduanya dikenal oleh polisi.

    Hanya sedikit rincian yang terungkap tentang bagaimana penyidik melacak para pelaku, beberapa di antaranya mengenakan balaklava dan rompi antipeluru saat perampokan yang dilakukan di siang bolong.

    Seorang tersangka ditangkap saat hendak naik pesawat ke Aljazair, ungkap seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut akhir pekan ini, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang berbicara kepada wartawan.

    Setelah pemberitaan media tentang penahanan tersebut, Beccuau mengatakan pihak berwenang telah “melakukan penangkapan pada Sabtu malam”, dan mengonfirmasi bahwa “salah satu pria yang ditangkap hendak meninggalkan negara itu” dari bandara Charles de Gaulle di ibu kota.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Anda sedang membaca sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara selama 24 jam terakhir yang telah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini.

    Berita dari Jepang menjadi pembuka edisi Selasa, 28 Oktober 2025.

    Jepang meminta militer membasmi beruang

    Gubernur Akita, Kenta Suzuki, melalui media sosial membahas rencananya, yang menurutnya akan mencakup permintaan bantuan militer untuk menangani beruang paling cepat Selasa (28/10), waktu setempat.

    “Kelelahan kami di lapangan sudah mencapai batasnya,” kata Suzuki dalam unggahan Instagram-nya.

    Statistik pemerintah menunjukkan bahwa setidaknya sembilan orang telah tewas akibat serangan beruang di Jepang sejak April tahun ini, yang menjadikannya sebuah rekor tahunan, sementara puluhan korban luka telah dilaporkan seantero negeri.

    Dalam seminggu terakhir, media Jepang telah melaporkan sejumlah serangan beruang, termasuk orang-orang yang berolahraga di daerah perkotaan Prefektur Akita, sebuah wilayah pegunungan di utara.

    Ada sekitar 8.000 penampakan beruang di Akita tahun ini, meningkat sekitar enam kali lipat dibandingkan tahun lalu.

    Badai Melissa menerjang Jamaika dan Haiti

    Badai Melissa, badai yang menurut badai nasional AS masuk ke kategori lima, mulai menerpa Jamaika.

    Dengan demikian, badai yang membawa angin berkecepatan hingga 265 kilometer per jam itu menjadi badai terkuat yang menghantam pulau itu sejak pencatatan badai dimulai pada tahun 1851.

    Badai tersebut diperkirakan akan bergerak mendekati atau melewati Jamaika sebagai badai besar pada Selasa (28/10) hari ini pagi waktu setempat, kemudian mencapai Kuba, dan bergerak melintasi Bahama tenggara pada Rabu besok.

    Badai Melissa diperkirakan akan menyebabkan “kerusakan infrastruktur yang luas, pemadaman listrik dan saluran komunikasi yang berkepanjangan, menyebabkan komunitas yang terisolasi.”

    Lithuania akan tembak jatuh balon udara Belarus

    Lithuania telah menyusun rencana untuk menutup perbatasannya dengan Belarus tanpa batas waktu, setelah bandara ibu kota berulang kali terganggu oleh dugaan penampakan balon yang membawa rokok selundupan.

    Gangguan yang berulang telah menyebabkan perdana menteri Lithuania bersumpah akan menembak jatuh balon-balon itu, menuduh tetangganya yang didukung Rusia itu telah menjadi bagian dari kampanye “perang hibrida” melawan NATO.

    Komisi Keamanan Nasional Lithuania juga telah bertemu kemarin setelah penampakan balon udara tersebut mempengaruhi lalu lintas udara di Bandara Vilnius selama tiga malam terakhir, yang menyebabkan pembatalan, pengalihan, dan penundaan.

    Akhir pekan lalu, bandara Kaunas, yang lebih jauh dari perbatasan Belarus, juga terdampak.

    Katy Perry dan Justin Trudeau resmi pacaran?

    Spekulasi ini menguat setelah Katy Perry dan mantan perdana menteri Kanada Justin Trudeau tampil bersama di depan umum di Paris pada hari ulang tahun penyanyi pop tersebut.

    Menurut rekaman yang dipublikasikan oleh media selebritas Amerika TMZ, Perry dan Trudeau terlihat meninggalkan Le Crazy Horse Cabaret Club pada Sabtu malam sambil bergandengan tangan, indikasi kuat yang mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjalin hubungan.

    Pasangan ini telah terlihat bersama dalam beberapa kesempatan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat makan siang dan di atas kapal pesiar.

    Keduanya baru-baru ini berpisah dari mantan pasangan mereka.

    Perry menceraikan aktor Orlando Bloom pada bulan Juli, sementara Trudeau yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kanada pada bulan Januari, telah berpisah dari istrinya, Sophie Gregoire Trudeau, pada bulan Agustus 2023.

  • Kita Bukan Mencari Laba, tetapi Mengurangi Emisi Karbon

    Kita Bukan Mencari Laba, tetapi Mengurangi Emisi Karbon

    GELORA.CO –  Presiden ke-7 RI, Jokowi menegaskan pembuatan Kereta Woosh, LRT, MRT dan Kereta Bandara dibuat untuk mengurangi kemacetan di Jabodetabek yang sudah sangat parah.

    Sehingga kereta tersebut merupakan sebuah investasi dan tidak perlu memikirkan laba.

    Jokowi mengatakan, kemacetan tersebut tidak hanya ketika ia menjadi presiden, namun sudah terjadi sejak 20-40 tahun yang lalu.

    “kita harus tahu masalahnya dulu ya, di Jakarta itu kemacetannya sudah parah.

    Ini sudah sejak 30 tahun, 40 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu. Jabodetabek juga kemacetannya parah, termasuk Bandung juga macet parah,” ujarnya di Solo, Senin (27/10/2025).

    Presiden yang menjabat dua periode tersebut mengatakan, negara rugi Rp 65 triliun per tahun.

    “Dari kemacetan itu, negara rugi secara hitung-hitungan, kalau di Jakarta saja kira-kira Rp 65 triliun per tahun,” ungkapnya.

    Ia juga mengatakan, kerugian negara terkait kemacetan di sekitar Jabodetabek hingga Bandung sebesar Rp 100 triliun.

    “Kalau Jabodetabek plus Bandung kira-kira sudah di atas Rp100 triliun per tahun,”katanya.

    Dengan pertimbangan tersebut, Jokowi saat itu memutuskan untuk membangun MRT,LRT dan kereta cepat Woosh.

    “Nah, untuk mengatasi itu, kemudian direncanakan dibangun yang namanya MRT, LRT, Kereta cepat, KRL, Kereta Bandara,” terangnya.

    Mantan Walikota Solo dan Gubernur Jakarta itu mengatakan, kebijakan itu diambil agar masyarakat bisa berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum untuk mengurangi kerugian akibat macet.

    “Nah, sebelumnya lagi KRL, ada juga kereta bandara, agar masyarakat berpindah dari transportasi, transportasi pribadi, mobil atau sepeda motor ke kereta cepat, MRT, LRT, kereta bandara. Sehingga kerugian itu bisa terkurangi,” katanya.

    Jokowi mengatakan prinsip dasar transportasi massa, transportasi umum itu adalah layanan publik sehingga tidak perlu memikirkan laba.

    “Kita itu bukan mencari laba. Jadi, transportasi massa, transportasi umum itu tidak diukur dari laba, tetapi adalah diukur dari keuntungan sosial, social return on investment, pengurangan emisi karbon.

    Produktivitas dari masyarakat menjadi lebih baik. Kemudian polusi berkurang, waktu tempuh yang bisa lebih cepat.

    Di situlah keuntungan sosial yang didapatkan dari pembangunan transportasi massa,” terangnya.

    Jokowi mengatakan memberikan subsidi ke transportasi umim merupakan sebuah inevstasi seperti DKI Jakarta yang memberikan subsidi Rp 800 miliar per tahun.

    “Kalau ada subsidi, itu adalah investasi. Bukan kerugian. Kayak MRT. Itu pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang subsidi 800 miliar per tahun,” katanya.

    Suami Iriana itu mengatakan membangun transportasi massa merupakan mengubah kebiasaan masyarakat.

    “Memindahkan orang dari mobil pribadi, dari sepeda motor, mobil, ke transportasi umum, transportasi masyarakat juga tidak mudah, merubah karakternya juga tidak mudah,” ungkapnya.

    Jokowi mengatakan sejak diluncurkan, MRT sudah mengangkut 171 juta penumpang.

    Sementara itu, Kereta cepat woosh sejak meluncur sampai sekarang sudah mengangkut 12 juta orang.

    “Dari MRT tadi 171 juta. Kemudian kita cepat 12 juta penumpang, patut kita syukur karena sudah ada pergerakan,

    perpindahan dari mobil pribadi, dari kendaraan masuk ke transportasi umum massa,” ungkapnya.

    “Dan ini juga bertahan, tidak langsung orang berbondong-bondong ke transportasi massa yang kita miliki. Jadi, sekali lagi, kita juga harus berhitung multi-layer efek ekonominya. Contoh kayak kereta cepat menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi, kemudian juga menumbuhkan UMKM, warung-warung yang berjualan di titik-titik pertumbuhan ekonomi baru itu,” ujarnya.

    Jokowi menyebut kereta woosh meningkatkan pariwisata, penumpang bus dan nilai properti di Bandung.

    Jokowi lantas menyebut banyak negara yang memberikan subsidi di transportasi umum hingga 50 persen.

    “Kemanfaatannya seperti itu, dan sebagai pembanding kalau kita lihat transportasi massa di negara  lain, hitungannyajuga sama, hitungannya pasti adalah itu hitungan investasi, baik di Korea, China, Jepang, di Eropa, seperti di Metro Paris, itu subsidi-nya juga hampir 50 persen. Di London Underground, metronya London juga sama, subsidi-nya hampir mencapai 50 persen,” katanya.

    Jokowi menyebut, secara perhitungan kerugian negara akan mengecil 6 tahun ke depan.

    “Penumpangnya sekarang per hari kan kayak bus itu sudah 19 ribu dan sudah mencapai penumpang sampai 12 juta penumpang. Itu kalau setiap tahun naik-naik-naiknya orang berpindah ya kerugiannya akan semakin mengecil, semakin mengecil, semakin mengecil. Ini kan tahun pertama. Mungkin diperkirakan kerugiannya akan lebih turun lagi setelah 6 tahun,” ujarnya.

    Saat ditanya terkait kerugian kereta Woosh yang tidak ditanggung APBN, Jokowi mengaku kebijakan tersebut merupakan kewenangan pemerintah, 

    “Soal Kerugian woosh tidak ditanggung APBN, itu kewenangan pemerintah.

    Saya enggak mau jawab,” tandasnya.