kab/kota: Paris

  • Tes Gen Picu Kehebohan Jelang Kejuaraan Dunia Atletik

    Tes Gen Picu Kehebohan Jelang Kejuaraan Dunia Atletik

    Jakarta

    “Filosofi kami di World Athletics adalah melindungi dan menjaga integritas olahraga perempuan,” jelas Presiden Federasi Atletik Dunia, Sebastian Coe. “Kami mengatakan: Di level elite, seseorang hanya boleh bertanding di kategori perempuan jika secara biologis adalah perempuan.”

    Federasi dunia menjelaskan bahwa itulah alasan diberlakukannya tes jenis kelamin wajib bagi atlet perempuan. Atlet-atlet ini harus menjalani tes untuk gen SRY, yang bertujuan memverifikasi jenis kelamin biologis dan dilakukan melalui pengambilan sampel dari bagian dalam pipi menggunakan kapas swab pada pipi atau pengambilan darah.

    Aturan ini mulai berlaku pada 1 September dan mencakup semua kompetisi yang masuk dalam peringkat dunia, termasuk Kejuaraan Dunia di Tokyo, Jepang (13–21 September).

    Mihambo: “Sumber daya besar untuk masalah yang sangat kecil”

    Penerapan mendadak tes genetik ini, hanya sekitar tiga minggu sebelum Kejuaraan Dunia, menimbulkan kegaduhan besar di dunia atletik — dan kritik dari para atlet.

    “Saya melihat kebijakan ini secara kritis,” kata pelompat jauh Malaika Mihambo kepada Sport-Informations-Dienst (SID). Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021 dan juara dunia dua kali itu merasa kebijakan yang diumumkan pada akhir Juli ini tidak proporsional.

    “Untuk masalah yang sangat kecil, digunakan sumber daya yang sangat besar, sementara isu-isu penting seperti doping, pelecehan, dan kekerasan dalam olahraga masih terus terjadi. Jika kita berbicara tentang integritas, maka kita juga harus bertindak tegas terhadap masalah-masalah tersebut,” ujar atlet berusia 31 tahun itu.

    Mihambo menyebut kebijakan yang diumumkan itu “diragukan secara hukum, rumit secara etika, dan disederhanakan secara ilmiah.” Atlet-atlet lain dari Asosiasi Atletik Jerman (DLV) juga mengungkapkan kebingungannya.

    Tantangan moral, etika, dan logistik

    Asosiasi Atletik Jerman (DLV) juga menyatakan sikap kritis terhadap kebijakan ini. “Isu tes genetik untuk verifikasi jenis kelamin sangatlah sensitif, terutama di olahraga profesional. Penerapannya yang begitu mendadak menimbulkan tantangan besar — secara moral, etika, dan logistik — bagi para atlet maupun federasi,” kata dokter kepala DLV, Karsten Hollander.

    Pemicu dari diskusi ini adalah kasus seperti atlet Caster Semenya, peraih emas Olimpiade dua kali, yang diklasifikasikan sebagai orang dengan “perbedaan perkembangan seksual (DSD)”.

    Perhatian juga tertuju pada juara tinju Olimpiade Paris, Imane Khelif, dari Aljazair. Partisipasinya di Olimpiade memicu perdebatan sengit. Federasi Tinju Dunia kini juga memberlakukan tes jenis kelamin wajib dalam cabang tinju.

    Caster Semenya menang sebagian

    World Athletics sebelumnya juga sudah mewajibkan para atlet perempuan untuk menurunkan kadar testosteron mereka melalui obat-obatan agar bisa bertanding di kompetisi internasional.

    Semenya menggugat aturan testosteron ini hingga ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), dan pada akhirnya hanya dikabulkan sebagian pada putusan pertengahan Juli lalu.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

  • Ramai Negara Barat Kecam Israel soal Rencana Ini, Sebut Bawa Kekacauan

    Ramai Negara Barat Kecam Israel soal Rencana Ini, Sebut Bawa Kekacauan

    Jakarta, CNBC Indonesia – 21 Negara menandatangani Pernyataan Bersama yang Mengutuk Proyek Pemukiman Israel di Tepi Barat, Kamis (21/8/2025). Ini termasuk dua negara Barat yang saat ini berencana untuk mengakui Palestina, yaitu Prancis dan Inggris.

    Dalam sebuah pernyataan bersama, London dan Paris, ditambah Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Irlandia, Jepang, Latvia, Lituania, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia, Australia, Kanada, Italia, yang diikuti juga oleh lembaga multilateral Uni Eropa menyebut persetujuan Israel atas proyek pemukiman besar di Tepi Barat tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional.

    “Kami mengutuk keputusan ini dan menyerukan pembatalannya segera dengan tegas,” kata pernyataan para Menteri Luar Negeri itu

    Pernyataan tersebut mencatat bahwa rencana, yang digaungkan Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, hanya akan membuat solusi dua negara menjadi tidak mungkin dengan membagi negara Palestina dan membatasi akses Palestina ke Yerusalem.

    “Ini tidak membawa manfaat bagi rakyat Israel,” tegas 22 Menteri Luar Negeri itu. “Sebaliknya, ini berisiko merusak keamanan dan memicu kekerasan serta ketidakstabilan lebih lanjut, membawa kita semakin jauh dari perdamaian.”

    “Pemerintah Israel masih memiliki kesempatan untuk menghentikan rencana E1 agar tidak berlanjut. Kami mendorong mereka untuk segera menarik kembali rencana ini,” tambah mereka.

    Israel menyetujui rencana untuk sebidang tanah seluas sekitar 12 kilometer persegi (lima mil persegi) yang dikenal sebagai E1, tepat di sebelah timur Yerusalem, pada hari Rabu. Rencana itu bertujuan untuk membangun sekitar 3.400 rumah di lahan yang sangat sensitif tersebut, yang terletak di antara Yerusalem dan pemukiman Israel Ma’ale Adumim.

    Semua pemukiman Israel di Tepi Barat, yang diduduki sejak 1967, dianggap ilegal menurut hukum internasional, terlepas dari apakah mereka memiliki izin perencanaan Israel.

    Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah telah mengecam langkah terbaru ini. Kecaman juga datang dari Kepala PBB Antonio Guterres dan Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini.

    “Proyek ini akan sepenuhnya memutus Tepi Barat bagian utara dan tengah dari Tepi Barat bagian selatan – yang berarti tidak akan ada lagi kesinambungan teritorial,” kata Lazzarini.

    Pada hari Kamis, Inggris memanggil duta besar Israel untuk Inggris, Tzipi Hotovely, ke Kementerian Luar Negeri untuk memprotes keputusan tersebut.

    “Jika diterapkan, rencana pemukiman ini akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan akan membagi negara Palestina di masa depan menjadi dua, secara kritis merusak solusi dua negara,” kata Kantor Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pelecehan Rasis Tak Akan Merendahkan Saya

    Pelecehan Rasis Tak Akan Merendahkan Saya

    JAKARTA – Pemain Tottenham Hotspur, Mathys Tel, mengatakan ia tidak akan terpuruk oleh pelecehan rasial yang dialaminya di media sosial.

    Pemain 20 tahun itu menjadi sasaran pelecehan rasial setelah ia gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan Spurs dari Paris Saint-Germain melalui adu penalti di Piala Super UEFA (UEFA Super Cup) pekan lalu.

    Spurs mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka muak dengan pelecehan tersebut.

    Sementara Tel juga buka suara. Dalam sebuah pesan yang diunggah di Instagram pada Selasa, 19 Agustus 2025, pemain Tim Nasional Perancis U-21 itu–yang masa peminjamannya dari Bayern Munchen dipermanenkan dengan nilai 30 juta pound pada Juni 2025–dengan tegas mengatakan bahwa rasisme tak membuatnya jatuh.

    “Semuanya, setelah beberapa hari terakhir berlalu, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua atas pesan dukungan Anda.”

    “Rasisme tidak punya tempat dalam masyarakat kita. Setiap hari ialah proses pembelajaran dan setiap hari adalah pelajaran.”

    “Saya tahu asal usul saya, di mana saya memulai, dan semua ini tidak akan menjatuhkan saya. Dengan kerja keras dan kerendahan hati, rasa hormat berkuasa. Terima kasih semuanya,” tulis Tel.

    Pelecehan rasial yang diterima Tel mengundang perhatian banyak pihak. Salah satu yang bersuara lantang ialah legenda Manchester United, Wayne Rooney.

    Dalam sebuah podcast, Rooney mengungkapkan bahwa pemangku kepentingan sepak bola, dari mulai domestik hingga dunia, harus punya hukuman yang membuat jera.

    Rooney juga memberi saran bahwa FA, UEFA, hingga FIFA dan federasi nasional di dunia untuk serius mengatasi pelecehan rasial.

  • Kecaman Hujani Israel yang Mulai Operasi Caplok Kota Gaza

    Kecaman Hujani Israel yang Mulai Operasi Caplok Kota Gaza

    Paris

    Kecaman menghujani Israel yang baru saja mengumumkan dimulainya operasi militer untuk mengambil alih kendali Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut langkah Tel Aviv itu hanya akan semakin memicu “bencana” dan membawa wilayah itu ke “perang permanen”.

    Macron dalam pernyataannya via media sosial, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (21/8/2025), mengatakan bahwa “serangan militer” Israel untuk menaklukkan Kota Gaza “hanya akan menyebabkan bencana total bagi kedua bangsa”.

    Disebutkan oleh Macron bahwa rencana Israel itu “akan menyeret kawasan tersebut ke dalam perang permanen”. Dia juga menegaskan kembali seruannya untuk “misi stabilisasi internasional”.

    Pernyataan Macron itu disampaikan setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (20/8) menyetujui rencana militer untuk menaklukkan Kota Gaza. Dia mengizinkan pemanggilan sekitar 60.000 tentara cadangan Israel.

    Setelah mendapatkan persetujuan Katz tersebut, militer Israel mengumumkan bahwa langkah pertama operasi untuk merebut Kota Gaza telah dimulai. Tel Aviv mengklaim saat ini pasukannya telah menguasai pinggiran Kota Gaza, dengan para petempur Hamas disebut telah menjadi pasukan gerilya yang “babak belur”.

    Namun di sisi lain, operasi militer Israel terhadap Kota Gaza itu memaksa ribuan orang mengungsi.

    Kecaman juga disampaikan oleh Jerman, yang menyatakan “penolakan eskalasi” dari operasi militer Israel di Kota Gaza.

    Juru bicara pemerintah Berlin Steffen Meyer mengatakan kepada wartawan bahwa Jerman merasa “semakin sulit untuk memahami bagaimana tindakan ini akan mengarah pada pembebasan semua sandera, atau gencatan senjata” di Jalur Gaza.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania, Ayman Safadi, mengatakan dalam kunjungan ke Moskow bahwa operasi militer Israel yang semakin meluas di Jalur Gaza telah “mematikan semua prospek” perdamaian di Timur Tengah. Dia juga menyebut serangan Tel Aviv menyebabkan “pembantaian dan kelaparan” di Jalur Gaza.

    Berbicara kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam kunjungan itu, Safadi mengatakan dirinya berharap dapat membahas “upaya untuk mengakhiri agresi di Gaza, serta pembantaian dan kelaparan yang ditimbulkannya”.

    Dia menyebut hal itu semakin menambah “tindakan ilegal yang terus merusak solusi dua negara dan mematikan semua prospek perdamaian di kawasan”.

    “Kami menghargai posisi Anda yang jelas terhadap perang dan tuntutan Anda untuk mencapai gencatan senjata permanen,” ujar Safadi.

    Reaksi keras lainnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza setelah Israel mengumumkan dimulainya langkah pertama operasi untuk merebut Kota Gaza.

    “Sangat penting untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza,” tegasnya, sembari mengingatkan bahwa gencatan senjata diperlukan “untuk menghindari kematian dan kehancuran yang tidak terelakkan akibat operasi militer terhadap Kota Gaza”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Wamendagri minta Pemda responsif hadapi perubahan iklim

    Wamendagri minta Pemda responsif hadapi perubahan iklim

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam merespons isu perubahan iklim.

    “Bapak-Ibu sekalian tentu kita bisa rasakan dampak dari global boiling ini. Sebagai mantan kepala daerah, yang menghantui para kepala daerah seluruh Indonesia itu sekarang sama. Tiba-tiba banjir, tiba-tiba kering, tiba-tiba longsor, dan sebagainya. Gagal panen dan sebagainya. Jadi global boiling ini dekat dengan keseharian kita,” ujar Bima dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada acara Nusantara Energy Forum di NT Tower Lantai 5, Jakarta, Rabu (20/8).

    Bima memaparkan, berdasarkan data yang diperolehnya, sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia berasal dari industri pengolahan.

    Sektor lain meliputi pengadaan listrik dan gas, pertanian, kehutanan, serta perikanan. Selain itu, transportasi juga menyumbang emisi cukup signifikan, ditambah persoalan sampah dan limbah yang hingga kini belum tertangani secara optimal.

    Lebih lanjut, Bima menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar energi baru terbarukan (EBT), namun pemanfaatannya masih jauh dari optimal. Dari total potensi tenaga air sebesar 95 gigawatt, baru sekitar 6,7 gigawatt yang dimanfaatkan. Dari potensi tenaga bayu sebesar 155 gigawatt, baru digunakan sekitar 0,2 gigawatt, demikian juga dengan energi surya, pemanfaatannya masih sangat kecil.

    “10 provinsi yang melaporkan bahwa capaian porsi dari energi baru terbarukan dalam porsi EBT dalam bauran energi pada tahun 2023 [yang] telah melebihi target. 10 provinsi saja. Bengkulu, Sumsel (Sumatera Selatan), Sumut (Sumatera Utara), Kepri (Kepulauan Riau), Babel (Kepulauan Bangka Belitung), DKI (Daerah Khusus Ibukota Jakarta), Jabar (Jawa Barat), DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Sulut (Sulawesi Utara), dan Sulsel (Sulawesi Selatan),” ujarnya.

    Selain itu, Bima juga mendorong daerah mulai menerapkan penganggaran hijau yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Ia berharap strategi ini dapat diimplementasikan lebih luas.

    “Jadi gubernur membantu kota/kabupaten apabila ada pembangunan yang bernuansa iklim berkelanjutan. Kota/kabupaten memberikan insentif bagi kelurahan dan sebagainya. Jadi transfer anggaran berbasis ekologi namanya,” tegasnya.

    Ia mengingatkan, keberhasilan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat dilepaskan dari komitmen mengendalikan emisi karbon. Komitmen itu diwujudkan melalui target penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) sesuai Paris Agreement yang telah diratifikasi dalam UU Nomor 16 Tahun 2016.

    NZE merupakan kondisi keseimbangan antara jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dengan jumlah yang dapat diserap kembali melalui pengurangan emisi dan peningkatan penyerapan karbon secara simultan.

    Bima juga memberikan apresiasi kepada sejumlah daerah yang dinilai berhasil menghadirkan inovasi dalam pengelolaan energi dan lingkungan. Misalnya, Kota Surabaya dengan program pembayaran ongkos Suroboyo Bus menggunakan sampah botol plastik.

    Di Provinsi Bali, kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai telah diterapkan. Kabupaten Banyuwangi mengembangkan konsep desa wisata berbasis konservasi, sementara Kota Balikpapan menata zonasi hutan kota. Adapun Kabupaten Bekasi memanfaatkan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) untuk mengolah limbah industri.

    Terakhir, Bima optimistis kehadiran kepala daerah yang mayoritas berasal dari generasi muda akan membuat isu lingkungan menjadi atensi bersama. Dengan begitu, kolaborasi lintas pihak diharapkan semakin kuat.

    “Jadi ini perspektif politiknya, perspektif kawanan kekuasaannya yang membuat kita semakin sadar bahwa kolaborasi ini harus dilakukan oleh semua,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Razman Ingatkan Roy Suryo Cs soal Kasus Ijazah Jokowi: Tempur di Pengadilan

    Razman Ingatkan Roy Suryo Cs soal Kasus Ijazah Jokowi: Tempur di Pengadilan

    GELORA.CO  – Sahabat Eggi Sudjana, Razman Arif Nasution meminta Roy Suryo cs fokus membuktikan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Dia mengingatkan agar tudingan itu tidak dibawa ke mana-mana.

    “Bukankah poin besar dari Roy Suryo dan kawan-kawan ini adalah ijazah Pak Jokowi yang diduga palsu? Kalau memang itu, enggak usah buat cetak buku, enggak usah buat ke mana-mana,” kata Razman dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa (19/8/2025).

    Razman meminta kubu Roy Suryo untuk fokus pada proses hukum yang tengah berjalan. Menurutnya, setiap tahapan dalam proses hukum selalu memiliki upaya.

    Dia lantas mendesak kubu Roy Suryo cs untuk bertempur di pengadilan daripada membuat perakara semakin melebar. Dia mencontohkan sikap gentle-nya bertempur di pengadilan atas masalah hukum dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

    “Fokus aja ijazah, ijazah, sampai proses pemeriksaan ikuti, kalau ada proses tersangka tidak puas, lakukan praperadilan, tidak puas juga ada penahanan, lakukan praperadilan,” tutur dia.

    “Tempur di pengadilan seperti Razman dengan Hotman, itu baru gentle. Ini kalian buat beranak-pinak, kalian jangan buat kasus ini beranak-pinak,” sambungnya.

    Razman juga menyarankan Roy Suryo cs segera memenuhi panggilan polisi. Dia menyebut proses hukum yang ditaati justru yang akan mendatangkan kepastian hukum.

    “Bagi saya adalah kalau memang mereka mau mengejar kepastian hukum, datang ke polisi. Hadapi pemeriksaan sampai di pengadilan. Kalau hakim tidak adil? Lawan seperti Razman melawan hakim,” tandasnya

  • Yonif 315 Garuda gelar long march dan bantu warga dengan bakti sosial

    Yonif 315 Garuda gelar long march dan bantu warga dengan bakti sosial

    “Makna atau pesan dalam perayaan HUT kali ini mencerminkan semangat, nilai dan juang para pendahulu yang membangun dan membentuk satuan Yonif 315/Garuda,”

    Jakarta (ANTARA) – Pasukan TNI AD yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 315/ Garuda menggelar kegiatan long march atau perjalanan panjang dengan jalan kaki sejauh 78 kilometer serta bakti sosial di kawasan Bogor, Jawa Barat.

    Kegiatan itu digelar dalam rangka memperkuat pelayanan terhadap masyarakat sekaligus memperingati HUT ke-78 Yonif 315/Garuda yang jatuh pada Rabu (20/8).

    “Makna atau pesan dalam perayaan HUT kali ini mencerminkan semangat, nilai dan juang para pendahulu yang membangun dan membentuk satuan Yonif 315/Garuda,” kata Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Bistok Barry Obaja Simarmata kepada Antara di Jakarta, Selasa.

    Bistok menjelaskan kegiatan long march ini digelar dari Senin (18/8) hingga hari ini.

    Dia menerangkan ada beberapa alasan dirinya memilih kegiatan long march sebagai salah satu rangkaian perayaan HUT Yonif 315/Garuda. Salah satu alasannya yakni untuk menghormati semangat para pendahulu yang telah membangun Yonif 315 Garuda.

    Pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda menggelar long march ke Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7/2025). (ANTARA/Ho- Dok Yonif 315 Garuda)

    Dalam long march tersebut, Bistok memimpin 300 prajurit Yonif berjalan kaki dari markas Yonif ke Gunung Bunder, Jawa Barat pada Senin.

    Di Gunung Bunder, jajarannya mengadakan renungan malam sebagai refleksi atas perjuangan para pendahulu.

    “Keesokan harinya (hari ini) kami berangkat kembali menuju asrama Yonif 315/Garuda,” kata Bistok.

    Pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda menggelar renungan malam di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/7/2025). (ANTARA/Ho- Dok Yonif 315 Garuda)

    Total jarak perjalanan yang ditempuh para prajurit yakni 78 kilometer. Selama perjalanan, Bistok mengaku pihaknya tidak mengalami banyak kendala.

    Justru prajurit merasa senang karena dapat menyapa masyarakat secara langsung.

    “Reaksi masyarakat sangat antusias dan setiap perjalanan masyarakat selalu memberikan semangat kepada anggota yonif 315/ Garuda,” kata pria yang pernah bertindak sebagai Komandan Defile dalam kegiatan Hari Kemerdekaan Prancis atau Bastille Day di Paris, Prancis, tahun ini.

    Selain long march, pihaknya juga menggelar beberapa kegiatan bakti sosial yakni membersihkan rumah ibadah, mengunjungi panti sosial hingga berziarah ke makam Danyonif 315 Garuda pertama.

    Pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda menggelar membersihkan rumah ibadah milik warga di kawasan Bogor, Jawa Barat (ANTARA/Ho- Dok Yonif 315 Garuda)

    Kegiatan akan ditutup dengan acara pemotongan tumpeng dan ragam kegiatan rakyat seperti perlombaan dan pentas seni pada Rabu (20/8), mendatang.

    Bistok berharap momentum ini dapat menjadi pemicu semangat prajurit untuk terus bekerja secara profesional, disiplin dan tekun dalam rangka menjalankan tugas pertahanan negara.

    Dia juga meminta seluruh prajurit memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat persatuan dan kekompakan prajurit.

    “Saya yakin dengan komitmen dan kerja keras kita bersama, Batalyon ini akan semakin tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tegas Bistok.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Kecolongan, Rusia Lancarkan Serangan Diam-diam

    Trump Kecolongan, Rusia Lancarkan Serangan Diam-diam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kelompok propaganda pro-Rusia dilaporkan diam-diam menyebarkan konten palsu dengan menyamar sebagai organisasi berita dan lembaga resmi di Amerika Serikat (AS).

    Menurut pemantau misinformasi NewsGuard, kelompok yang dilacak Microsoft dengan nama Storm-1679 sejak 2022 itu memanfaatkan peristiwa besar untuk memproduksi konten disinformasi. Mereka meniru media ternama seperti ABC News, BBC, Politico, hingga E! News.

    McKenzie Sadeghi, editor AI dan pengaruh asing di NewsGuard, mengatakan sejak awal 2024 kelompok itu menerbitkan konten pro-Kremlin dalam jumlah besar berbentuk video yang meniru organisasi-organisasi tersebut.

    “Jika hanya satu atau beberapa video palsu mereka menjadi viral setiap tahun, itu sudah membuat semua video lain yang mereka buat menjadi sepadan,” ujarnya, dikutip dari Politico, dikutip Selasa (19/8/2025).

    Meski operasi pengaruh Rusia secara daring sudah ada sejak lama, para pakar keamanan menilai kehadiran kecerdasan buatan (AI) membuat masyarakat semakin sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.

    Storm-1679 diketahui menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memalsukan suara selebritas dan pakar. Salah satu contohnya adalah video dokumenter palsu dengan logo Netflix yang menampilkan suara deepfake aktor Tom Cruise sebagai narator, yang muncul menjelang Olimpiade Paris 2024.

    Pada Desember 2024, kelompok itu juga membuat video palsu yang menirukan jurnalis, profesor, hingga aparat penegak hukum untuk menebar ketidakpercayaan terhadap NATO dan Ukraina.

    “Mereka seperti melempar spaghetti ke dinding untuk melihat mana yang menempel,” kata Ivana Stradner, peneliti Rusia di Foundation for Defense of Democracies, sebuah lembaga kajian di Washington.

    Meski sebagian besar video cepat terungkap sebagai hoaks, ada yang sempat viral. Pada Februari lalu, Storm-1679 membuat video palsu bergaya E! News yang mengklaim Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) membayar selebritas untuk berkunjung ke Ukraina. Video ini bahkan sempat dibagikan Donald Trump Jr. dan Elon Musk ke jutaan pengikut mereka di platform X sebelum terbukti palsu.

    Juru bicara BBC juga mengonfirmasi bahwa Storm-1679 kerap meniru BBC News dan jurnalisnya, sembari mengingatkan publik agar selalu memastikan konten yang mengatasnamakan BBC memang berasal dari platform resmi BBC News.

    ABC News, E! News, dan Netflix belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.

    Seiring meningkatnya operasi disinformasi dan semakin canggihnya teknologi AI, pemerintahan Trump justru memangkas anggaran lembaga federal yang sebelumnya bertugas menangani disinformasi.

    Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menutup kantor utama Departemen Luar Negeri yang fokus melawan kampanye disinformasi asing.

    Rubio menuding Counter Foreign Information Manipulation and Interference Office, yang sebelumnya dikenal sebagai Global Engagement Center, telah menghabiskan jutaan dolar untuk “membungkam dan menyensor suara rakyat Amerika yang seharusnya mereka layani.”

    Di Departemen Keamanan Dalam Negeri, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) juga menghentikan upayanya menangani misinformasi dalam negeri terkait pemilu AS.

    “Keputusan Washington untuk memangkas operasi melawan disinformasi adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Putin,” kata Stradner.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Keberadaan Yesus Kristus Dibeberkan Ahli Arkeologi, Cek Faktanya

    Keberadaan Yesus Kristus Dibeberkan Ahli Arkeologi, Cek Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Yesus Kristus merupakan tokoh sentral dalam agama Kristen. Namun, keberadaan Yesus Kristus masih terus menjadi perdebatan hangat di tengah masyarakat.

    Dalam survei 2015 lalu oleh Gereja Inggris, 22 persen orang dewasa Inggris tidak percaya Yesus Kristus merupakan sosok yang nyata. Profesor ilmu perpustakaan di Universitas Purdue dan penulis artiel Biblical Archaeology Review, Lawrence Mykytiuk, juga menegaskan bahwa tak ada bukti fisik soal keberadaan Yesus Kristus.

    “Tidak ada yang konklusif, saya juga tidak berharap akan ada,” kata dia dikutip dari The History, Selasa (19/8/2025).

    Bart D. Ehrman, seorang profesor studi agama di Universitas North Carolina, juga mengamini persepsi serupa. Ia menilai tidak ada catatan arkeologi yang mengklarifikasi keberadaan Yesus Kristus.

    Namun, absennya bukti arkeologi tidak bisa diartikan sosoknya tidak ada. Kemungkinan, pada era tersebut memang kehidupan Yesus Kristus tidak meninggalkan catatan arkeologi.

    “Kurangnya bukti bukan berarti seseorang pada saat itu tidak ada. Artinya, dia, seperti 99,99 persen penduduk dunia lain saat itu, tidak memberikan peninggalan apapun pada catatan arkeologi,” jelas Ehrman.

    Catatan soal Yesus yang paling jelas terungkap dalam 20 jilid buku sejarah bangsa Yahudi yang ditulis Flavius Josephus, seorang sejawarawan Yahudi. Buku itu ditulis pada tahun 93 Masehi.

    Josephus diperkirakan lahir setelah penyaliban Yesus sekitar tahun 37M. Dia merupakan bangsawan dan pemimpin militer, serta memiliki koneksi di Palestina.

    Ia juga komandan di Galilea saat Pemberontakan Yahudi pertama melawan Roma tahun 66-70M. Namun Josephus disebut bukan pengikut Yesus.

    “Dia ada saat gereja awal mulai berdiri, jadi mengenal orang yang melihat dan mendengar soal Yesus,” ucap Mykytiuk.

    Pertanyaan-pertanyaan tentang keaslian terus menyelimuti peninggalan langsung yang terkait dengan Yesus, seperti mahkota duri yang konon dikenakan saat penyaliban, (salah satu contohnya disimpan di dalam Katedral Notre Dame di Paris), dan Kain Kafan Turin, kain kafan yang konon dihias dengan gambar wajah Yesus.

    Namun, para arkeolog telah mampu menemukan beberapa bukti yang memperkuat kebenaran cerita yang dikisahkan di Alkitab.

    Meskipun beberapa orang memperdebatkan keberadaan Nazaret kuno, kota masa kecil Yesus dalam Alkitab, para arkeolog telah menemukan sebuah rumah dengan halaman yang dipahat dari batu, beserta makam dan kolam.

    Mereka juga menemukan bukti fisik penyaliban Romawi seperti yang digambarkan dalam Perjanjian Baru.

    Menurut artikel yang dikutip oleh CNN Indonesia, catatan paling terperinci tentang kehidupan dan kematian Yesus berasal dari empat Injil dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru lainnya.

    “Semua buku-buku ini ditulis oleh orang Kristen dan jelas-jelas memiliki bias dalam apa yang mereka laporkan, dan harus dievaluasi dengan sangat kritis untuk mendapatkan informasi yang bisa diandalkan secara historis,” kata Ehrman. “Namun klaim utama mereka tentang Yesus sebagai tokoh sejarah – seorang Yahudi, dengan pengikut, yang dieksekusi atas perintah gubernur Romawi di Yudea, Pontius Pilatus, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius – didukung oleh sumber-sumber yang muncul belakangan dengan bias yang sama sekali berbeda.”

    Catatan lain tentang Yesus muncul dalam Annals of Imperial Rome, sebuah sejarah abad pertama Kekaisaran Romawi yang ditulis sekitar tahun 116 Masehi oleh senator dan sejarawan Romawi, Tacitus.

    Dalam catatannya tentang pembakaran kota Roma pada tahun 64 M, Tacitus mengungkap Kaisar Nero secara keliru menyalahkan “orang-orang yang biasa disebut orang Kristen, yang dibenci karena kebesaran mereka.”

    “Christus, nama pendiri tersebut, dihukum mati oleh Pontius Pilatus, prokurator Yudea pada masa pemerintahan Tiberius.”

    Ehrman mengatakan, sebagai seorang sejarawan Romawi, Tacitus tidak memiliki bias Kristen dalam diskusinya mengenai penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh Nero.

    Menurut Myktiuk, ketika Tacitus menulis sejarah, jika dia menganggap informasi itu tidak sepenuhnya dapat diandalkan, dia biasanya menulis beberapa indikasi tentang hal itu untuk para pembacanya. Namun ia menjamin nilai historis dari bagian tersebut.

    “Tidak ada indikasi potensi kesalahan seperti itu dalam bagian yang menyebutkan Christus,” ujarnya.

    Tak lama sebelum Tacitus menulis catatannya tentang Yesus, gubernur Romawi Pliny the Younger menulis kepada Kaisar Trajan bahwa orang-orang Kristen mula-mula “menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Kristus seperti kepada dewa.”

    Beberapa ahli juga percaya bahwa sejarawan Romawi, Suetonius, merujuk kepada Yesus dengan mencatat bahwa Kaisar Claudius telah mengusir orang-orang Yahudi dari Roma yang “terus menerus membuat kekacauan atas hasutan Chrestus.”

    Ehrman mengatakan bahwa kumpulan cuplikan dari sumber-sumber non-Kristen ini mungkin tidak memberikan banyak informasi tentang kehidupan Yesus.

    Sementara kedatangan agama Kristen di Arab telah diketahui melalui sumber-sumber literatur yang ditulis oleh orang luar, seperti ahli Alkitab dan penerjemah terkenal St. Jerome, penemuan-penemuan baru-baru ini menunjukkan bukti-bukti kekristenan dari Arab pra-Islam itu sendiri.

    Petak-petak gurun yang luas di sebelah timur Sungai Yordan mengungkapkan ribuan prasasti kuno, beberapa di antaranya bergambar salib dan menggunakan istilah-istilah Kristen.

    Ahmad Al-Jallad, profesor bahasa Arab di Ohio State University, dalam tulisannya di Biblical Archaeology Review menyajikan hasil yang menarik dari misi epigrafisnya pada tahun 2019 di Wadi al-Khudari di Yordania timur laut.

    Mengutip Bliblical Archaeology, penelitian yang dilakukannya menghasilkan ratusan prasasti kuno, yang dicatat oleh para pengembara yang menjelajahi wilayah ini hampir dua ribu tahun lalu.

    Jejak Kristen di Arab

    Lokasi penemuan dan penyebaran prasasti-prasasti ini menunjukkan rute dan lokasi sementara yang digunakan suku-suku Arab ketika berburu hewan liar dan menggembalakan ternak dan unta mereka.

    Setiap prasasti tersebut merupakan sumber informasi sejarah dan budaya yang berharga, tetapi salah satu di antaranya benar-benar luar biasa, karena mendokumentasikan penetrasi awal agama Kristen di Arab.

    Kemungkinan berasal dari abad keempat, prasasti ini menyebut nama Yesus-dengan nama yang sama dengan nama Isa yang ada di dalam Al-Quran.

    Al-Jallad menceritakan kisah penemuan ini dan memberikan analisis mendalam mengenai prasasti unik tersebut. Pertama-tama ia memperkenalkan Harra, gurun basal hitam di timur laut Yordania tempat prasasti itu ditemukan.

    “Suku-suku yang tinggal di lingkungan marginal ini meninggalkan peninggalan arkeologi yang luas, mulai dari zaman Neolitikum hingga zaman modern. Ini termasuk instalasi pemakaman, kandang hewan, dan tempat perkemahan. Namun, mungkin saksi yang paling luar biasa dari masa lalu wilayah ini adalah catatan epigrafinya, termasuk prasasti dan seni cadas,” ungkap Al-Jallad.

    “Tulisan mulai dikenal oleh para pengembara di Arab Utara sejak awal milenium pertama sebelum Masehi. Pada pergantian Era Umum, para pengembara di Harra telah menguasai tulisan. Mereka mengukir puluhan ribu prasasti batu dalam bahasa lokal mereka, sebuah dialek awal bahasa Arab, menggunakan abjad konsonan asli, yang oleh para ahli modern disebut sebagai Safaitik,” lanjutnya.

    Boleh jadi merupakan saksi paling awal dari kekristenan di Arab, prasasti Yesus dari Wadi al-Khudari merupakan prasasti peringatan, yang berarti bahwa prasasti ini memperingati orang yang telah meninggal.

    Prasasti ini terdiri dari tiga bagian: Pertama, prasasti ini memberikan nama dan silsilah si pembuat prasasti (Wahb-El).

    Kemudian, menambahkan peringatan tentang pamannya yang telah meninggal, dan akhirnya diakhiri dengan sebuah doa religius yang unik – Isa, yang sesuai dengan nama yang diberikan kepada Yesus dalam Al-Quran: “Wahai Isa, tolonglah dia terhadap orang-orang yang mendustakanmu.”

    Tidak diragukan lagi, kata dia, penulisnya, atau paling tidak pamannya, adalah seorang Kristen.

    Nah, itu dia persilangan pendapat soal keberadaan Yesus Kristus. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Macron Sebut Putin ‘Predator’, Ingatkan Eropa Jangan Mudah Percaya!

    Macron Sebut Putin ‘Predator’, Ingatkan Eropa Jangan Mudah Percaya!

    Paris

    Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan sekutu-sekutu Eropa untuk tidak begitu saja mempercayai Presiden Rusia Vladimir Putin. Macron menyebut Putin sebagai “predator” dan “raksasa yang ada di gerbang kita”.

    Pernyataan Macron ini, seperti dilansir AFP, Selasa (19/8/2025), disampaikan ketika Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tampaknya akan melakukan pertemuan puncak beberapa waktu ke depan, setelah pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan para pemimpin Eropa berlangsung pada Senin (18/8) waktu setempat.

    Pembicaraan yang melibatkan Trump, Zelensky dan tujuh pemimpin Eropa di Gedung Putih itu fokus membahas isu kunci mengenai jaminan keamanan jangka panjang untuk Kyiv. Pembicaraan itu dilakukan setelah pertemuan puncak antara sang Presiden AS dan sang pemimpin Kremlin di Alaska pada Jumat (15/8) lalu.

    Macron menjadi salah satu pemimpin Eropa yang hadir dalam pembicaraan di Gedung Putih tersebut.

    “Putin jarang menepati komitmen-komitmennya,” kata Macron saat berbicara kepada televisi LCI pada Selasa (19/8) waktu setempat.

    “Dia terus-menerus menjadi kekuatan destabilisasi. Dia telah berupaya menggambar ulang perbatasan untuk meningkatkan kekuasaannya,” sebutnya, merujuk pada Putin.

    Dalam pernyataannya, Macron mengatakan dirinya tidak mempercayai bahwa Rusia akan “kembali ke perdamaian dan sistem demokrasi dari satu hari ke hari lainnya”.

    “Putin, termasuk untuk kelangsungan hidupnya sendiri, perlu terus makan. Itu berarti dia adalah seorang predator, raksasa yang ada di gerbang kita,” ucap Macron dalam pernyataannya.

    Macron menambahkan bahwa hal ini tidak berarti bahwa Prancis akan “diserang besok”, namun ditegaskan oleh sang Presiden Prancis bahwa “tentu saja ini merupakan ancaman bagi Eropa … janganlah kita naif”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)