kab/kota: Paris

  • Hotman Paris Kritik Alvin Lim yang Ingin Jual Mobil Rp 3 Miliar untuk Donasi Agus Salim

    Hotman Paris Kritik Alvin Lim yang Ingin Jual Mobil Rp 3 Miliar untuk Donasi Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kenamaan Hotman Paris Hutapea mengkritik Alvin Lim yang mengaku berniat menjual mobil senilai Rp 3 miliar untuk mendukung donasi bagi Agus Salim. Selain itu, Hotman juga mengungkapkan kekesalannya terhadap pemberitaan yang beredar terkait kasus dugaan penyalahgunaan dana donasi tersebut.

    Hotman Paris menyebut, banyak oknum pengacara yang terlibat dalam panjat sosial (pansos) dan mencoba mendapatkan ketenaran melalui kasus ini. 

    Menurutnya, kasus dugaan penyalahgunaan dana donasi oleh Agus Salim ini terlalu sepele, dan para pengacara tersebut seharusnya malu karena memperkeruh situasi di media.

    Meski tidak langsung menyebut nama, Hotman Paris diduga juga menyindir Alvin Lim terkait mobil Rp 3 miliar tersebut. Hal ini mengacu pada pernyataan Alvin yang belum lama ini menyatakan akan menjual mobil seharga itu untuk membantu Agus Salim.

    “Katanya punya mobil Rp 3 miliar. Eh, gue sudah punya mobil Rp 20 miliar yang udah 30 tahun ada di garasi. Ngapain sih ngomong begitu?” ujar Hotman Paris dikutip dari salah satu tayangan YouTube, Rabu (4/12/2024).

    Hotman sebelumnya juga memberikan komentar terkait dana donasi yang diperebutkan antara pihak Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi. Hal tersebut terkait dengan klausul dalam mediasi yang menyebutkan, Teh Novi harus membiayai keluarga Agus Salim sampai tujuh turunan.

    “Emang donasinya berapa sih? Cuma Rp 1,3 miliar, itu juga bisa habis sehari di Plaza Indonesia,” kata Hotman Paris.

    Reaksi Teh Novi yang keluar dari ruang mediasi karena klausul tersebut pun menurut Hotman Paris sangat wajar. Dia menilai pihak Agus Salim terlalu jauh membahas masalah uang donasi tersebut.

    “Seharusnya cukup satu pernyataan donasi sudah diterima dan itu milik saya, terima kasih kepada para donatur, selesai. Terima kasih Novi sudah membantu, begitu saja,” tambah Hotman.

    Alvin Lim yang kini bergabung dengan tim Agus Salim diketahui atas permintaan dari Farhat Abbas. Dalam sebuah konferensi pers, Alvin Lim menantang Denny Sumargo untuk menyiramkan air keras pada Agus Salim.

    Alvin Lim bahkan berjanji akan menjual mobil barunya yang diklaim senilai Rp 3 miliar apabila Denny Sumargo benar-benar melaksanakan aksi tersebut, dan uang dari penjualan mobil itu akan diberikan kepada Denny Sumargo.

    “Saya tantang Densu (Denny Sumargo), berani enggak lakukan itu? Jangan nilai orang cuma dari uang. Kalau dia bilang uang itu penting, saya kasih dua kali lipat. Mobil Mercy saya yang baru senilai Rp 3 miliar itu saya kasih,” jelas Alvin Lim yang mendapatkan kritik dari Hotman Paris.

  • Alasan Hotman Paris Sebut Perkara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi Kasus Receh

    Alasan Hotman Paris Sebut Perkara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi Kasus Receh

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Hotman Paris memberikan ungkapan “pedas” pada perkara Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi terkait kasus donasi Rp 1,5 miliar. Hotman Paris menyebut kasus uang donasi Agus Salim merupakan kasus receh.

    “Memang berapa sih uang donasi yang diperebutkan Agus Salim, uangnya ada berapa miliar?” tanya Hotman Paris kepada Rian Ibram dikutip dari channel YouTube, Selasa (3/12/2024).

    “Rp 1,5 miliar, bang Hotman,” jawab Rian Ibram.

    “Aduh, kalau uangnya cuma segitu. Satu hari juga habis sama gue belanjakan di Plaza Indonesia,” tegasnya.

    Hotman Paris juga menilai, uang donasi Rp 1,5 miliar yang diperebutkan Agus Salim sampai dibuat aturan kepada Pratiwi Noviyanthi hingga tujuh turunan.

    “Ini kan kasus uang kecil hanya Rp 1,5 miliar. Kenapa saya bilang kasus Agus Salim ini adalah kasus receh? Karena, yang diperebutkan hanya Rp 1,5 miliar,” tuturnya.

    “Kalau enggak receh, ngapain Rp 1,5 miliar sampai harus dibuat dalam aturan hukum yang harus ditandatangani Pratiwi Noviyanthi hingga tujuh turunan?” jelasnya.

    Hotman Paris menolak, apabila ia diminta membantu untuk membela salah satu di antara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi terkait kasus donasi Rp 1,5 miliar.

    “Aduh, kasus gue sudah raksasa soalnya. Kasus gue juga sudah kebanyakan. Kasus yang gue tangani itu raksasa dunia semua, bukan yang receh seperti ini,” ungkap Hotman Paris terkait kasus uang donasi Agus Salim tersebut. 

  • Alvin Lim Sebut Punya Mobil Rp 3 Miliar Saat Bela Agus Salim, Hotman Paris: Pengacara Kok Pamer Harta!

    Alvin Lim Sebut Punya Mobil Rp 3 Miliar Saat Bela Agus Salim, Hotman Paris: Pengacara Kok Pamer Harta!

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea bingung melihat kuasa hukum Agus Salim, Alvin Lim yang pamer memiliki mobil seharga Rp 3 miliar saat membela Agus Salim pada kasus donasi Rp 1,5 miliar.

    “Ngapain juga pengacara ini (Alvin Lim) tiba-tiba muncul, dia mau menonjolkan punya mobil Rp 3 miliar? Norak banget. Jadi pengacara kok pamer,” tegas Hotman Paris dikutip dari channel YouTube, Selasa (3/12/2024).

    Hotman Paris menegaskan, dalam membela klien tidak perlu untuk mengumbar harta yang dimiliki. Karena, itu sama saja menjatuhkan harga diri sebagai seorang pengacara.

    “Malu lah sudah tiap hari di televisi menangani kasus receh, kemudian bilang ‘saya punya mobil Rp 3 miliar’,” ketusnya.

    “Saya saja sudah 30 tahun menangani kasus besar, bahkan mobil saya jauh lebih mahal dari dia (Alvin Lim) tidak pernah pamer kekayaan sebagai pengacara saat membela klien saya. Pamer kekayaan saat bela klien, itu sama saja menjatuhkan harga diri sebagai pengacara,” tambahnya.

    “Kalau mau pamer kekayaan, datang dong ke garasi gue, mobil gue saja ada yang harganya Rp 30 miliar,” jelasnya tertawa.

    Ia meminta kepada Alvin Lim, jangan sebatas memamerkan harta kekayaan yang dimiliki. Melainkan, Alvin Lim lebih fokus pada hukumnya.

    “Jangan terlalu menonjolkan kekayaan, karena terkesan yang dilihat masyarakat soal kekayaannya. Fokus saja sama substansi hukum, damaikan para pihak,” ujarnya.

    “Ini kan kasus uang kecil hanya Rp 1,5 miliar. Kenapa saya bilang kasus Agus Salim ini adalah kasus receh? Karena, yang diperebutkan hanya Rp 1,5 miliar. Kalau enggak receh, ngapain Rp 1,5 miliar sampai harus dibuat dalam aturan hukum hingga tujuh turunan?” tandas Hotman Paris menggelengkan kepala.

  • Jika Agus Salim Minta Maaf ke Donatur dan Pratiwi Noviyanthi, Hotman Paris: Kasus Donasi Berakhir!

    Jika Agus Salim Minta Maaf ke Donatur dan Pratiwi Noviyanthi, Hotman Paris: Kasus Donasi Berakhir!

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Hotman Paris mengatakan, kasus donasi Rp 1,5 miliar yang diperebutkan Agus Salim kepada Pratiwi Noviyanthi bisa jadi tidak akan berakhir di kepolisian. Kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi akan selesai, apabila Agus Salim meminta maaf kepada Donatur dan Pratiwi Noviyanthi.

    “Kalau pun mau dibawa ke ranah hukum, mau dibawa ke mana? Ranah hukumnya di mana?” jelas Hotman Paris dikutip dari channel YouTube, Selasa (3/12/2024).

    “Kan sudah dikasih uang donasi, kepemilikan uang itu sudah beralih kepada Agus. Persoalan Agus mau pakai buat apa pun itu adalah urusan dia. Jadi, tidak ada lagi persoalan hukum di sini sebenarnya,” tambahnya.

    Meski secara hukum, uang donasi yang sudah diberikan kepada Agus Salim adalah merupakan milik korban penyiraman air keras tersebut. Namun, dari segi moral dan etika, Agus Salim melanggar donasi tersebut.

    “Kalau secara hukum uang donasi, ketika uang donasi sudah diberikan kepada Agus. Maka, itu sudah menjadi haknya Agus, cuma secara moral dan etika dalam penggunaannya seharusnya dilaksanakan dengan tujuan awalnya adalah pengobatan mata bukan untuk keperluan pribadi,” ujarnya.

    “Seharusnya, dari awal Agus itu terbuka mengenai uang donasi itu. Kenapa? Karena melihat kondisi Agus maka donatur rela memberikan uangnya kepada ke dia. Namun, jangan Agus nantangin si Pratiwi Noviyanthi yang sudah membantu dia dengan membawa pengacara, lalu lapor ke polisi. Buat apaan?” tegasnya.

    Hotman Paris menyebut, kisruh uang donasi Rp 1,5 miliar yang diperuntukkan kepada pengobatan mata akan berakhir apabila Agus meminta maaf kepada donatur dan Pratiwi Noviyanthi.

    “Harusnya Agus itu berterima kasih. Intinya, Agus harus tahu diri. Agus minta maaf kepada donatur dan Pratiwi Noviyanthi, selesai kasus donasi ini,”  ungkapnya.

    “Dengan cara Agus teriak-teriak seperti itu. Apakah ada orang akan memberikan sumbangan kepada dia lagi? Saya bisa jamin 100% enggak bakalan ada,” tandasnya.

  • Hotman Paris Sebut Farhat Abbas dan Alvin Lim Hanya Cari Nama pada Kasus Donasi Agus Salim

    Hotman Paris Sebut Farhat Abbas dan Alvin Lim Hanya Cari Nama pada Kasus Donasi Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Hotman Paris memberikan pesan menohok untuk pengacara Agus Salim, Farhat Abbas dan Alvin Lim. Hotman Paris menyebut, kedua pengacara itu hanya nebeng di kasus Kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi.

    “Mereka semua pengacara (Farhat Abbas, Alvin Lim) ingin nebeng semua di kasus receh (kasus donasi Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi,” tegas Hotman Paris dikutip dari channel YouTube, Selasa (3/12/2024).

    Hotman Paris dengan tegas, semua pengacara yang ada di kasus donasi Agus Salim hanya untuk mencari nama dan bukan membela kasus dari segi hukum.

    “Terus terang gue harus bilang di sini. Kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi saya tidak suka untuk berkomentar soal kasus mereka, karena kasus mereka itu sudah menjadi ajang para pengacara-pengacara yang tidak punya klien. Mereka berusaha untuk viral semuanya,” jelasnya.

    Hotman Paris tidak takut, apabila ucapannya menjadi bumerang dan diserang balik oleh Farhat Abbas dan Alvin Lim yang menjadi pengacara Agus Salim.

    “Ngapain saya takut bicara seperti itu? Memang faktanya kan seperti itu. Kenapa takut? Gue tantangin mereka sekarang juga,” tegasnya.

    “Kasus kecil seperti itu dikerubutin sama pengacara-pengacara itu dan untuk apa mereka ikut di kasus receh seperti itu?” tambahnya.

    Hotman Paris pun siap melawan apabila para pengacara dari Agus Salim keberatan dengan ucapannya itu.

    “Kalau mereka keberatan, gue lawan. Dengarkan ucapan saya itu!” tandasnya.

  • Pesan Menohok Hotman Paris untuk Agus Salim: Tahu Diri Jadi Orang!

    Pesan Menohok Hotman Paris untuk Agus Salim: Tahu Diri Jadi Orang!

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea atau Hotman Paris memberikan pesan kepada korban penyiraman air keras, Agus Salim yang saat ini masih berseteru dengan selebritas sekaligus penggiat sosial Pratiwi Noviyanthi terkait uang donasi Rp 1,5 miliar.

    “Saya cuma mau bilang, Agus Salim ini adalah orang yang dibantu akibat penyakit kedua matanya imbas disiram air keras. Seharusnya, dia tahu diri. Jadi orang itu harus tahu diri,” tegas Hotman Paris dikutip dari channel YouTube, Selasa (3/12/2024).

    “Orang yang dibantu itu harusnya tahu diri, tahu berterima kasih. Harusnya Agus itu merendah, harusnya jangan persuasif. Jangan nantangin lah, orang sudah dibantu kok malah nantangin,” jelasnya lagi.

    Hotman Paris mengatakan, apa yang dilakukan Agus Salim dengan berteriak-teriak di depan publik itu sama saja menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

    “Kenapa harus teriak-teriak seperti itu? Masih mending dia dibantu, orang dibantu kok malah teriak-teriak. Di mana otaknya Agus itu?” lanjutnya dengan nada ketus.

    “Harusnya dia bilang saya begini, terima kasih atas bantuannya. Kalau pun saya gunakan uang donasi itu, memang ada kebutuhan, jadi saya meminta maaf. Jadi selesai sampai di situ. Jangan nantangin orang yang sudah membantu,” ucap Hotman Paris mengomentari konflik Agus Salim dengan Teh Novi. 
     

  • Kronologi Kasus versi Mahasiswa Disabilitas yang Jadi Tersangka Pemerkosaan di NTB

    Kronologi Kasus versi Mahasiswa Disabilitas yang Jadi Tersangka Pemerkosaan di NTB

    Mataram: Kasus yang melibatkan seorang mahasiswa penyandang disabilitas bernama Iwas alias Agus Buntung terus menuai perhatian publik. Agus, yang lahir tanpa kedua tangan, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Menurut keterangan korban, kejadian pemerkosaan berlangsung di sebuah homestay setelah Agus meminta diantar ke kampus. Laporan tersebut dilayangkan pada Kamis, 28 November 2024.

    Namun, Agus membantah tuduhan tersebut dan mengaku sebagai korban dalam insiden ini.
    Versi Agus
    Agus menjelaskan bahwa pertemuannya dengan mahasiswi itu terjadi pada awal Oktober 2024. Ia meminta bantuan kepada korban untuk diantar kembali ke kampus karena kelelahan berjalan kaki. Namun, perjalanan itu berujung di sebuah homestay di dekat kawasan Udayana.

    “Setelah muter-muter tiga kali di Islamic Center, tiba-tiba sampai di homestay. Saya bingung, tapi tetap diam saja. Begitu masuk kamar, dia langsung buka baju dan celana saya,” ungkap Agus dalam sebuah video yang beredar di media sosial yang dikutip, Senin 2 Desember 2024.

    Baca juga: Pemuda Tunadaksa Tanpa Dua Tangan di NTB Jadi Tersangka Pemerkosaan, Kok Bisa?

    Setelah kejadian tersebut, Agus diajak keluar dari penginapan dan diantar kembali ke dekat Islamic Center. Namun, korban turun dari motor dan langsung memeluk seorang pria yang kemudian memotret Agus. Tak lama, foto tersebut menyebar dengan narasi yang menyudutkannya sebagai pelaku pemerkosaan.

    Agus mengaku heran dengan logika yang digunakan untuk menjeratnya sebagai tersangka, mengingat kondisinya yang sangat bergantung pada bantuan orang lain. “Saya ini masih dimandiin orang tua, makan disuapi, kok bisa dibilang merudapaksa? Saya sedih banget, seperti mati rasa,” kata Agus.
    Penjelasan Polisi
    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarief Hidayat, menjelaskan bahwa penetapan Agus sebagai tersangka didasarkan pada hasil visum korban, keterangan lima saksi, serta hasil pemeriksaan psikologis.

    Menurut polisi, Agus diduga melakukan tindakan tersebut saat dalam pengaruh minuman keras. “Kondisi ini meningkatkan keberanian tersangka untuk menyetubuhi korban sebagai bentuk balas dendam atas bullying yang ia alami,” ujar Kombes Syarief, Minggu 1 Desember 2024.

    Namun, Kombes Syarief juga menyebut Agus tidak ditahan karena kooperatif. Agus dijerat dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara atau denda Rp 300 juta.
    Reaksi Publik
    Kasus ini menarik perhatian sejumlah tokoh nasional, termasuk Anggota DPR RI Ahmad Sahroni dan pengacara kondang Hotman Paris. Dalam unggahannya, Sahroni mempertanyakan logika di balik penetapan Agus sebagai tersangka. “Ini beneran nggak sih kejadian di Polda NTB? Disabilitas yang tidak memiliki tangan apa iya bisa memperkosa?” tulis Sahroni di Instagram.

    Sementara itu, Hotman Paris mengundang Agus untuk bergabung dengan tim kuasa hukumnya, Hotman 911, agar dapat memperjuangkan keadilan.

    Kasus ini terus bergulir dan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, menyoroti perlakuan hukum terhadap penyandang disabilitas dalam situasi seperti ini.

    Mataram: Kasus yang melibatkan seorang mahasiswa penyandang disabilitas bernama Iwas alias Agus Buntung terus menuai perhatian publik. Agus, yang lahir tanpa kedua tangan, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
     
    Menurut keterangan korban, kejadian pemerkosaan berlangsung di sebuah homestay setelah Agus meminta diantar ke kampus. Laporan tersebut dilayangkan pada Kamis, 28 November 2024.
     
    Namun, Agus membantah tuduhan tersebut dan mengaku sebagai korban dalam insiden ini.

    Versi Agus

    Agus menjelaskan bahwa pertemuannya dengan mahasiswi itu terjadi pada awal Oktober 2024. Ia meminta bantuan kepada korban untuk diantar kembali ke kampus karena kelelahan berjalan kaki. Namun, perjalanan itu berujung di sebuah homestay di dekat kawasan Udayana.
    “Setelah muter-muter tiga kali di Islamic Center, tiba-tiba sampai di homestay. Saya bingung, tapi tetap diam saja. Begitu masuk kamar, dia langsung buka baju dan celana saya,” ungkap Agus dalam sebuah video yang beredar di media sosial yang dikutip, Senin 2 Desember 2024.
     
    Baca juga: Pemuda Tunadaksa Tanpa Dua Tangan di NTB Jadi Tersangka Pemerkosaan, Kok Bisa?
     
    Setelah kejadian tersebut, Agus diajak keluar dari penginapan dan diantar kembali ke dekat Islamic Center. Namun, korban turun dari motor dan langsung memeluk seorang pria yang kemudian memotret Agus. Tak lama, foto tersebut menyebar dengan narasi yang menyudutkannya sebagai pelaku pemerkosaan.
     
    Agus mengaku heran dengan logika yang digunakan untuk menjeratnya sebagai tersangka, mengingat kondisinya yang sangat bergantung pada bantuan orang lain. “Saya ini masih dimandiin orang tua, makan disuapi, kok bisa dibilang merudapaksa? Saya sedih banget, seperti mati rasa,” kata Agus.

    Penjelasan Polisi

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarief Hidayat, menjelaskan bahwa penetapan Agus sebagai tersangka didasarkan pada hasil visum korban, keterangan lima saksi, serta hasil pemeriksaan psikologis.
     
    Menurut polisi, Agus diduga melakukan tindakan tersebut saat dalam pengaruh minuman keras. “Kondisi ini meningkatkan keberanian tersangka untuk menyetubuhi korban sebagai bentuk balas dendam atas bullying yang ia alami,” ujar Kombes Syarief, Minggu 1 Desember 2024.
     
    Namun, Kombes Syarief juga menyebut Agus tidak ditahan karena kooperatif. Agus dijerat dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara atau denda Rp 300 juta.

    Reaksi Publik

    Kasus ini menarik perhatian sejumlah tokoh nasional, termasuk Anggota DPR RI Ahmad Sahroni dan pengacara kondang Hotman Paris. Dalam unggahannya, Sahroni mempertanyakan logika di balik penetapan Agus sebagai tersangka. “Ini beneran nggak sih kejadian di Polda NTB? Disabilitas yang tidak memiliki tangan apa iya bisa memperkosa?” tulis Sahroni di Instagram.
     
    Sementara itu, Hotman Paris mengundang Agus untuk bergabung dengan tim kuasa hukumnya, Hotman 911, agar dapat memperjuangkan keadilan.
     
    Kasus ini terus bergulir dan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, menyoroti perlakuan hukum terhadap penyandang disabilitas dalam situasi seperti ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • KAI dan Dubes Perancis Bahas Kerja Sama Peresmian Plakat Sejarah Arthur Rimbaud
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2024

    KAI dan Dubes Perancis Bahas Kerja Sama Peresmian Plakat Sejarah Arthur Rimbaud Nasional 30 November 2024

    KAI dan Dubes Perancis Bahas Kerja Sama Peresmian Plakat Sejarah Arthur Rimbaud
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (
    KAI
    ) bersama
    Duta Besar
    (Dubes) Perancis untuk Indonesia Fabian Penone membahas persiapan peresmian plakat Arthur Rimbaud yang akan dilaksanakan di Stasiun Tuntang, Ambarawa, Kabupaten Semarang, pada 5 Desember 2024.
    Diskusi tersebut berlangsung dalam acara kunjungan resmi di Ruang Rapat Jaladara, Jakarta Railway Center, Sabtu (30/11/2024).
    Fabian mengapreasiasi KAI yang telah mendukung inisiatif peresmian plakat Arthur Rimbaud sebagai wujud komitmen menjaga
    warisan budaya
    . Sebagai informasi, Rimbaud adalah penyair terbaik Perancis yang pernah memiliki sejarah di Indonesia, khususnya di Ambarawa dan Salatiga. Karya-karyanya menginspirasi sastrawan ternama di dunia. 
    “Dukungan KAI dalam peresmian plakat ini menunjukkan komitmen besar untuk menjaga warisan budaya bersama dan memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu.
    Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo mendiskusikan langkah strategis untuk mendukung penyelenggaraan peresmian plakat Arthur Rimbaud.
    “Plakat tersebut menjadi simbol sejarah yang menyoroti hubungan antara Arthur Rimbaud sebagai penyair besar dari Perancis abad ke-19 dengan kawasan Ambarawa dan Salatiga, tempat yang memiliki nilai sejarah dalam kehidupannya,” ujarnya.
    Sementara itu, Vice President (VP) Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa kolaborasi tersebut wujud komitmen KAI dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.
    “KAI merasa terhormat dapat berperan dalam peresmian plakat Arthur Rimbaud. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bagaimana transportasi dapat menjadi penghubung sejarah dan budaya antarnegara,” ungkapnya.
    Selain itu, KAI juga berkomitmen untuk menyediakan fasilitas transportasi guna mempermudah pelaksanaan acara, termasuk bagi tamu kehormatan dari Perancis.
    Hal tersebut menjadi ajang untuk memperkenalkan layanan unggulan KAI kepada para tamu Internasional.
    “Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama budaya yang diharapkan dapat mempererat hubungan Indonesia dan Perancis, sekaligus memperkuat peran KAI dalam mendukung pelestarian sejarah melalui sektor transportasi,” ujarnya.
    Perlu diketahui, kerja sama antara KAI dan Perancis sebelumnya telah dilakukan pada 2012 hingga 2014. KAI mengirim pegawai yang sudah melaksanakan Hospitality Training SNCF hingga 14 angkatan ke Paris, Perancis. Program tersebut bertujuan memberikan referensi baru bagi KAI untuk dapat memberikan pelayanan yang prima bagi pelanggan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prancis Tiba-Tiba Minta Terpidana Mati yang Ditahan RI

    Prancis Tiba-Tiba Minta Terpidana Mati yang Ditahan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Prancis telah meminta Indonesia untuk memindahkan seorang terpidana mati Prancis, yang telah dipenjara karena kejahatan narkoba sejak 2005. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra.

    Indonesia sedang berdiskusi dengan tiga negara, termasuk Prancis, mengenai pengembalian beberapa tahanan penting dan bertujuan untuk memindahkan para tahanan tersebut pada akhir Desember 2024.

    “Kedutaan Besar Prancis telah menyampaikan surat dari menteri kehakiman Prancis kepada menteri hukum Indonesia tertanggal 4 November yang berisi permintaan untuk pemindahan seorang tahanan Prancis bernama Serge Atlaoui,” kata Yusril, seperti dikurip AFP, Jumat (29/11/2024).

    Kedutaan Besar Prancis tidak segera membalas permintaan komentar. Atlaoui, seorang tukang las, ditangkap pada tahun 2005 di sebuah pabrik narkoba rahasia di luar Jakarta. Pihak berwenang menuduhnya sebagai “ahli kimia” di lokasi tersebut.

    Namun, ayah empat anak ini tetap bersikukuh tidak bersalah, dengan mengklaim bahwa ia memasang mesin di tempat yang ia kira adalah pabrik akrilik.

    Ia awalnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tetapi Mahkamah Agung pada tahun 2007 menaikkan hukumannya menjadi hukuman mati saat banding.

    Atlaoui ditahan di Pulau Nusakambangan di Jawa Tengah setelah dijatuhi hukuman mati, tetapi ia dipindahkan ke kota Tangerang pada tahun 2015 sebelum mengajukan bandingnya.

    Tahun itu, ia dijadwalkan dieksekusi bersama delapan pelaku narkoba lainnya, tetapi memperoleh penangguhan hukuman sementara setelah Paris meningkatkan tekanan. Pihak berwenang Indonesia setuju untuk membiarkan banding yang tertunda berjalan sesuai rencana.

    Dalam banding tersebut, pengacara Atlaoui berpendapat bahwa presiden saat itu, Joko Widodo, tidak mempertimbangkan kasusnya dengan benar karena ia menolak permohonan grasi Atlaoui, yang biasanya merupakan kesempatan terakhir terpidana mati sebelum ditembak.

    Namun, pengadilan menegakkan keputusan sebelumnya bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi untuk mendengarkan gugatan atas permohonan grasi. Atlaoui saat ini ditahan di lembaga pemasyarakatan di Jakarta.

    Tahanan penting lainnya yang sedang dibahas untuk dipindahkan termasuk Mary Jane Veloso, seorang wanita Filipina yang diberi penangguhan hukuman mati pada tahun 2015, dan lima anggota “Bali Nine” Australia yang tersisa, semuanya dihukum karena tuduhan narkoba.

    Dua orang dari kelompok itu dieksekusi oleh regu tembak, satu meninggal karena kanker dan satu lagi dibebaskan pada tahun 2018.

    (pgr/pgr)

  • Baru Dibuka, IHSG Langsung Ambruk

    Baru Dibuka, IHSG Langsung Ambruk

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat, 29 November 2024, berada di posisi 7.200,15.
     
    Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG langsung ambruk ke level 7.163,74 atau turun 36,41 poin setara 0,51 persen.
     
    Adapun, sebanyak 248 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 141 saham lainnya menguat dan sebanyak 204 saham stagnan.
    Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.10 WIB sebanyak Rp1,89 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 2,80 miliar saham.
     

     

    Saham Eropa raup banyak cuan

    Sementara itu, di tengah libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS), bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), dipicu lonjakan saham sektor teknologi.
     
    Indeks STOXX 600 Eropa tercatat naik 0,4 persen. Sementara indeks sektor teknologi STOXX 600 melonjak satu persen, lonjakan harian tertinggi dalam sepekan terakhir, dipicu menguatnya saham perusahaan manufaktur mikrochip.
     
    Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 6,47 poin, atau sekitar 0,08 persen, menjadi 8.281,22. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 163,98 poin, atau sekitar 0,85 persen, menjadi 19.425,73.
     
    Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, menguat 39,4 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 11.618,9. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Prancis, menanjak 36,22 poin, atau sekitar 0,51 persen, menjadi 7.179,25.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)