kab/kota: Pandeglang

  • Tampang Oknum Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang, Sudah Ditangkap! – Halaman all

    Tampang Oknum Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang, Sudah Ditangkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga ikut terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Peristiwa penembakan itu menewaskan Ilyas Abdurrahman, pemilik mobil rental yang mobilnya diduga hendak dicuri.

    Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025). 

    Namun Yusri belum mengungkapkan identitas oknum prajurit TNI AL itu.

    Keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil itu juga dibenarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Jenderal Agus membenarkan oknum anggotanya itu telah diamankan oleh Puspom TNI.

    “Betul sudah diamankan,” kata Jenderal Agus, Jumat (3/1/2025).

    Jenderal Agus mengatakan prajurit TNI AL itu juga sudah diproses. 

    Ia pun memastikan akan menindak tegas jika nantinya prajurit TNI itu terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

    “Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

    Keterlibatan anggota TNI dalam kasus penembakan bos rental mobil itu sebelumnya diungkapkan oleh Rizki Agam, anak dari korban Ilyas Abdurrahman.

    Rizki kemudian menceritakan kronologi awalnya ia bersama sang ayah mengejar kendaraan Honda Brio yang dibawa pelaku pada malam 1 Januari 2025.

    Saat mengadang kendaraan pelaku di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten, pelaku yang ada di dalam Honda Brio itu mengeluarkan senjata api.

    Pelaku juga mengaku sebagai anggota TNI AU.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil menodong senjata,” kata Rizki, Kamis (2/1/2025).

    Bukan hanya sekali, jadi saat pertama kali terdeteksi si pelaku juga sudah menodongkan senjata pada Rizki dan ayahnya, Ilyas Abdurrahman.

    Ayah dan anak itu mengejar mobil rental yang awalnya disewa pria bernama Ajat Sudrajat pada 31 Desember 2014.

    Ajat menyewa mobil Honda Brio selama tiga hari.

    Tapi baru hari pertama, mereka mendeteksi pelaku mencabut dua GPS yang menempel pada mobil itu.

    Ilyas dan Rizki kemudian mengejar mobil milik mereka itu sampai ke wilayah Pandeglang, Banten.

    “Setelah sampai di sana bertemu di jalan Saketi, berpapasan langsung saya menggep mobil saya, ternyata mobil tersebut sudah pindah tangan. Saya mengambil kunci mobil saya tetapi dari yang pegang mobil menolak dan menodongkan pistol jadi saya lepaskan,” katanya.

    Tak mau menyerah begitu saja, Rizki dan Ilyas tetap membuntuti mobil Brio miliknya itu.

    “Brio tersebut kabur dengan membawa mobil Sigra, jadi dibuntutin ada pengawalnya,” kata Rizki Agam.

    Mobil itu bergerak ke daerah Pantai Carita Anyer dan berhenti sejenak di Pantai Sambolo.

    “Jadi kita inisiatif ke Polsek Cinangka untuk minta pertolongan. Dari polsek tidak bisa menemani ambil unit tersebut,” katanya.

    Sampai kemudian mobil itu kembali bergerak ke Cilegon dan masuk tol arah Jakarta.

    Saat itu Rizki dan Ilyas meminta bantuan dari komunitas rental mobil.

    “Ada 3 mobil jaga di pintu Tol Cikupa, Balaraja, Cikande. Sudah lewat Cikande, ikut mengejar dengan saya.

    Mobil mampir di km 45 jadi mobil saya gep lagi untuk kedua kalinya,” katanya.

    Rupanya pelaku berada di mobil Sigra yang parkir persis di sampingnya.

    “Ketika kita bawa di Sigra sudah ditodongkan pistol juga. Pistol ditembakan kurang lebih 4 kali, nahasnya kena ayah saya,” pungkasnya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Ardi Syahri menyatakan keterlibatan oknum TNI AU belum bisa dipastikan.

    “Benar ada kejadian tersebut (penembakan), namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki Pom TNI,” kata Adi, Jumat (3/1/2025). 

    “Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar dia.

    Polisi Kantongi identitas 4 pelaku

    Sementara itu Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku penembakan pemilik rental mobil di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025) itu diduga berjumlah empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa, Jumat (3/1/2025).

    Ia mengatakan polisi masih mengejar para pelaku.

    Salah satu terduga pelaku, Ajat Sudrajat yang menyewa mobil disebut telah ditangkap.

    Informasi tersebut disampaikan Rizki Agam, anak korban.

    Rizki mengatakan pihak kepolisian sektor Rajeg telah meringkus terduga pelaku. 

    “Alhamdulilah saya sudah dapat kabar dari kawan-kawan Polsek Rajeg ya bahwa sodara Ajat Sudrajat sudah ditangkap,” ujar Rizky seperti dikutip dari TribunJakarta yang tayang pada Jumat (3/1/2025). 

  • 1
                    
                        Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap
                        Regional

    1 Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap Regional

    Update, Penyewa Mobil Bos Rental yang Tewas Tertembak di Rest Area Tol Tangerang-Merak Tertangkap
    Tim Redaksi
    PANDEGLANG, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial AS (32) yang diduga sebagai penyewa mobil rental terkait kasus
    penembakan bos rental mobil
    di
    rest area
    tol Tangerang-Merak Km 45 telah ditangkap.
    Penangkapan tersebut dilakukan oleh Polres Pandeglang pada Jumat (3/1/2025) siang.
    “Jadi benar ya, kami dari Polres Pandeglang, telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental, di mana saat ini ada kejadian penembakan bos rental di Km 45,” ujar Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, di Mapolres Pandeglang, Jumat.
    AS ditangkap di sebuah kontrakan di Kecamatan Picung, Pandeglang, Banten.
    Ia diduga terlibat dalam penyewaan mobil rental yang pemiliknya menjadi korban penembakan oleh pelaku yang kemudian membawa kabur mobil sewa tersebut.
    Namun, Alfian tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasan perpindahan mobil dari AS ke pelaku penembakan yang membawa kabur kendaraan.


    KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025).
    Alfian menambahkan bahwa AS akan dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Sementara itu, pelaku lainnya masih dalam pengejaran oleh pihak Polresta Tangerang.
    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diduga berjumlah empat orang.
    “Kasat Reskrim Kompol Arif bersama tim masih di lapangan melakukan pengejaran,” kata Purbawa kepada
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp.
    Ciri-ciri pelaku diperoleh dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik, mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga penyisiran rekaman CCTV di lokasi penembakan di
    rest area
    Km 45.
    Diberitakan sebelumnya, insiden penembakan terjadi di
    rest area
    Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025), yang mengakibatkan satu orang tewas, yakni IA (48), dan satu lainnya, R (59), mengalami luka serius.
    Kasus ini bermula dari penyewaan mobil yang diduga hendak dibawa kabur oleh pelaku.
    Pemilik mobil, yang juga merupakan korban, mencurigai bahwa mobil tersebut hendak dibawa kabur karena GPS yang terpasang di kendaraan dicopot oleh pelaku.
    Korban kemudian mengejar mobil yang terdeteksi berada di Pandeglang hingga terjadi aksi kejar-kejaran yang berujung pada insiden penembakan di
    rest area
    Km 45 Tol Jakarta-Merak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Identifikasi 4 Terduga Penembak Bos Rental Mobil: 2 Pelaku Diamankan Termasuk Oknum TNI – Halaman all

    Polisi Identifikasi 4 Terduga Penembak Bos Rental Mobil: 2 Pelaku Diamankan Termasuk Oknum TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi telah menangkap dua terduga pelaku yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil di rest area tol Tangerang-Merak, Banten.

    Kedua terduga pelaku tersebut adalah Ajat Sudrajat, penyewa mobil brio. Sementara pelaku lainnya adalah oknum prajurit TNI AL. Polisi sebelumnya mengaku sudah mengidentifikasi empat pelaku.

    Penangkapan Ajat Sudrajat dikabarkan Rizky Agam S (24), anak kedua Ilyas Abdurrahman (48), bos pemilik rental mobil.

    Rizky mengatakan bahwa pihak kepolisian sektor Rajeg telah meringkus terduga pelaku. 

    “Alhamdulilah saya sudah dapat kabar dari kawan-kawan Polsek Rajeg ya bahwa sodara Ajat Sudrajat sudah ditangkap,” ujar Rizky seperti dikutip dari TribunJakarta yang tayang pada Jumat (3/1/2025). 

     Oknum TNI diamankan di Puspomal

    Oknum prajurit TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan di rest area tol Tangerang-Merak sudah ditangkap. Terduga pelaku kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai berapa anggota TNI yang diamankan, begitu juga asal satuannya.

    Polisi kantongi identitas 4 pelaku

    Identitas pelaku penembakan pemilik rental mobil di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025), telah diketahui polisi.

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa saat, Jumat (3/1/2025).

    Saat ini, polisi masih mengejar para pelaku.

    Purbawa mengatakan polisi membentuk tim khusus (timsus) mengungkap kasus penembakan tersebut. Timsus ini diketuai oleh Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    “Ada timsus terkait ungkap kasus ini, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim dengan Polsek Cisoka,” ujar Purbawa.

    Keempat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat.

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komperhensif. Motifnya masih kita telusuri dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Baktiar Joko Mujiono di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan keterangan anak korban, Agam Muhammad (26), awalnya IA dan tujuh anggota timnya menggunakan mobil Xpander untuk melacak Honda Brio tersebut. Pelacakan dimulai dari Pandeglang, Banten, dan berlanjut hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Di depan Indomaret rest area, kami berhasil menghadang kendaraan itu dan mencoba mengonfirmasi kepada pengemudi,” ujar Agam. Namun, situasi langsung berubah menegangkan.

    Pengemudi Honda Brio tersebut, yang bukan penyewa awal kendaraan, mengaku sebagai anggota TNI AU dan menodongkan senjata api.

    Pelaku kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali sebelum menembak IA di bagian dada dan R di bagian bahu. Pelaku dan rekan-rekannya yang diduga berjumlah empat orang melarikan diri menggunakan mobil SUV setelah kejadian.

     

  • Minimarket Tempat Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Tak Dipasangi Garis Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Januari 2025

    Minimarket Tempat Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Tak Dipasangi Garis Polisi Megapolitan 3 Januari 2025

    Minimarket Tempat Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Tak Dipasangi Garis Polisi
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Peristiwa penembakan yang melibatkan bos rental mobil terjadi di
    rest area
    Km 45 Tangerang-Merak, tepatnya di depan minimarket pada pukul 04.30 WIB.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (3/1/2025), tak ada garis polisi yang terpasang di tempat kejadian perkara (TKP).
    Aktivitas di minimarket itu pun tampak berjalan normal.
     
    Orang-orang yang keluar dan masuk minimarket tidak sadar bahwa tempat yang dilewatinya itu adalah lokasi penembakan.
    Kemudian, rombongan dari komunitas Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) tampak berkumpul di depan Indomaret untuk melakukan aksi tabur bunga di TKP.
    Dengan mengenakan seragam ARMI berwarna hijau tua bertuliskan ‘
    We Take Our Right’
    , mereka memegang satu kantong plastik berisikan kembang tujuh rupa.
    Ketua Umum ARMI Anton Junaidi menjelaskan, alasan mereka menggelar aksi tersebut untuk mengenang korban bernama Ilyas Abdurrahman (48) yang tewas akibat penembakan di
    Rest Area
    Km 45 Tangerang-Merak.
    “Alhamdulillah
    kita semua bisa berkumpul di sini untuk turut berbelasungkawa atas kejadian ini,” ujar Anton di lokasi kejadian.
    “Tujuannya untuk mendoakan almarhum bahwa ini adalah tempat beliau yang terakhir. Kami mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” tambah dia.
    Sebelumnya, anak pertama korban
    penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak
    , Agam Muhammad (26) menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024.
    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.
    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil mulai melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke daerah Pandeglang.
    Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.
    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” ujar Agam.
    Pengejaran terus dilakukan hingga
    rest area
    di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.
    Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku. Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” kata Agam.
    Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan.
    Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut.
    Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, tetapi nyawa Ilyas tidak tertolong.
    “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Agam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Penembak Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Diduga Prajurit TNI AL
                        Megapolitan

    2 Penembak Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Diduga Prajurit TNI AL Megapolitan

    Penembak Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Diduga Prajurit TNI AL
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) telah menangkap seorang prajurit yang terlibat dalam penembakan terhadap bos rental mobil, IA (59), di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).
    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” ungkap Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, saat dikonfirmasi pada Jumat (3/1/2025).
    Adapun pelaku penembakan di rest area itu sebelumnya mengaku sebagai TNI Angkatan Udara (AU).
    Pernyataan itu disampaikan pelaku saat dikejar oleh korban di wilayah Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
    Buntut pengakuan itu, Pusat Polisi Militer (Pom) TNI turun tangan untuk menyelidiki dugaan keterlibatan prajuritnya.
    Meskipun pelaku telah ditangkap, Yusri belum dapat memberikan informasi mengenai identitasnya.
    Peristiwa penembakan tersebut terjadi ketika IA berusaha menghentikan pelaku yang diduga hendak membawa kabur mobil rental.
    Dugaan ini muncul setelah perangkat GPS yang terpasang pada mobil rental dilepas oleh pelaku.
    Agam Muhammad Nasrudin, anak dari korban IA, turut mengejar pelaku hingga ke Saketi, Kabupaten Pandeglang, berdasarkan deteksi GPS.
    “Kami memergoki mobil Honda Brio milik saya melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan,” kata Agam.
    Untuk menghentikan mobil pelaku, mereka melakukan pengadangan.
    Saat itu, salah satu pelaku mengeklaim dirinya sebagai anggota TNI sambil mengacungkan senjata api.
    “Dia bilang,
    ‘siapa lo, saya dari anggota TNI ** nih, awas enggak loh’
    , sambil
    nodong
    senjata,” jelas Agam.
    Dalam situasi tersebut, mobil lain berwarna hitam tiba-tiba mundur dan menabrak mobil korban.
    Hal itu membuat kedua pelaku melarikan diri menggunakan dua mobil ke arah Labuan, kemudian belok ke Carita, Anyer, dan Cilegon.
    Agam menyatakan, mereka berusaha meminta bantuan ke Polsek Cinangka untuk pendampingan, namun permohonan tersebut ditolak.
    Sambil terus mengejar, Agam juga menghubungi rekan-rekannya sesama pemilik rental untuk bergabung dalam pengejaran.
    Akhirnya, mobil pelaku terdeteksi berhenti di
    Rest Area Balaraja
    , di mana insiden penembakan terjadi.
    Sebelum penembakan, Agam menjelaskan bahwa korban IA dan rekan-rekan pemilik rental lainnya sempat menangkap pelaku.
    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.
    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak Puspomal untuk mengungkap seluruh fakta di balik kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Fakta Menarik tentang Hakim Eko Aryanto yang Perlu Anda Ketahui

    7 Fakta Menarik tentang Hakim Eko Aryanto yang Perlu Anda Ketahui

    loading…

    Hakim Eko Aryanto sedang menjadi sorotan banyak pihak usai memberikan vonis ringan kepada Harvey Moeis. FOTO/DOK. PN JAKARTA PUSAT

    JAKARTA – Hakim Eko Aryanto menjadi sorotan setelah menjatuhkan vonis yang dianggap ringan kepada Harvey Moeis dalam kasus korupsi tata niaga timah. Vonis tersebut memicu diskusi di masyarakat tentang integritas penegakan hukum.

    Berikut adalah tujuh fakta menarik tentang Eko Aryanto, yang tidak hanya berkaitan dengan keputusan kontroversialnya, tetapi juga perjalanan karier dan kekayaannya.

    1. Profil Singkat Hakim Eko Aryanto

    Eko Aryanto, S.H., M.H adalah seorang hakim senior di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lahir di Malang, Jawa Timur, pada 25 Mei 1968, Eko Aryanto telah mengabdi dalam dunia hukum selama lebih dari tiga dekade. Ia meraih gelar sarjana hukum pidana dari Universitas Brawijaya pada 1987, gelar magister hukum dari IBLAM School of Law pada 2002, dan gelar doktor ilmu hukum dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada 2015.

    2. Karier Panjang di Dunia Peradilan

    Perjalanan karier Eko dimulai di pengadilan negeri dan terus berkembang hingga ia menjabat sebagai ketua pengadilan di berbagai wilayah, termasuk Pandeglang pada 2009 dan Tulungagung pada 2017. Dengan pengalamannya menangani berbagai kasus penting, Eko Aryanto dikenal sebagai hakim yang berdedikasi tinggi.

    3. Punya Harta Kekayaan 2 Miliar

    Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada Januari 2024 untuk periode 2023, Eko Aryanto memiliki kekayaan senilai Rp2,82 miliar. Berikut rincian asetnya:
    Tanah dan Bangunan: Sebidang tanah dan bangunan seluas 200 m²/100 m² di Malang senilai Rp1,35 miliar.
    Kendaraan Bermotor: Lima unit kendaraan, termasuk mobil Honda Civic Sedan 2013, Toyota Innova Reborn 2016, dan dua sepeda motor Kawasaki, dengan total nilai Rp910 juta.
    Harta Bergerak Lainnya: Senilai Rp395 juta.
    Kas dan Setara Kas: Rp165,981 juta.

    4. Vonis Kontroversial untuk Harvey Moeis

    Dalam kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan kerugian negara hingga Rp271 triliun, Eko Aryanto menjatuhkan hukuman 6,5 tahun penjara kepada Harvey Moeis, lebih ringan dari tuntutan jaksa sebesar 12 tahun. Selain itu, Harvey juga dikenakan denda Rp1 miliar dan wajib membayar uang pengganti Rp210 miliar.

    5. Alasan di Balik Vonis Ringan

    Keputusan vonis ringan ini menimbulkan gejolak di masyarakat. Majelis hakim yang dipimpin Eko Aryanto mempertimbangkan faktor-faktor meringankan seperti sopan santun terdakwa selama persidangan, tanggungan keluarga, dan status terdakwa yang belum pernah dihukum sebelumnya. Hal ini memicu kritik bahwa pertimbangan tersebut tidak sebanding dengan besarnya kerugian negara.

    6. Pandangan Publik terhadap Keputusan Eko Aryanto

    Masyarakat menilai vonis tersebut tidak memberikan efek jera terhadap pelaku korupsi. Banyak yang mempertanyakan integritas lembaga peradilan dan menuntut reformasi hukum agar keadilan benar-benar ditegakkan tanpa memihak.

    7. Rekam Jejak Kasus yang Ditangani

    Selain kasus Harvey Moeis, Eko Aryanto memiliki pengalaman menangani berbagai perkara penting selama kariernya. Namun, kasus ini menjadi salah satu yang paling disorot, menempatkannya dalam pusat perhatian publik dan media.

    Dengan perjalanan karier yang panjang dan kekayaan yang cukup signifikan, Eko Aryanto tetap menjadi figur yang memengaruhi wajah peradilan Indonesia. Keputusan-keputusannya akan terus menjadi tolok ukur dalam menilai keadilan di negeri ini.

    (abd)

  • Polisi Identifikasi 4 Terduga Penembak Bos Rental Mobil: 2 Pelaku Diamankan Termasuk Oknum TNI – Halaman all

    Kasus Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tol Tangerang: Polisi Tangkap Penyewa Ajat Sudrajat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Ajat Sudrajat, penyewa rental mobil berujung penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, dikabarkan telah ditangkap.

    Informasi tersebut disampaikan Rizky Agam S (24), anak kedua Ilyas Abdurrahman (48), bos pemilik rental mobil.

    Rizky mengatakan bahwa pihak kepolisian sektor Rajeg telah meringkus terduga pelaku. 

    “Alhamdulilah saya sudah dapat kabar dari kawan-kawan Polsek Rajeg ya bahwa sodara Ajat Sudrajat sudah ditangkap,” ujar Rizky seperti dikutip dari TribunJakarta yang tayang pada Jumat (3/1/2025). 

    Polisi kantongi identitas 4 pelaku

    Identitas pelaku penembakan pemilik rental mobil di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025), telah diketahui polisi.

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, ” ujar Purbawa saat, Jumat (3/1/2025).

    Saat ini, polisi masih mengejar para pelaku.

    Purbawa mengatakan polisi membentuk tim khusus (timsus) mengungkap kasus penembakan tersebut. Timsus ini diketuai oleh Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.

    “Ada timsus terkait ungkap kasus ini, dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim dengan Polsek Cisoka,” ujar Purbawa.

    Keempat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat.

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komperhensif. Motifnya masih kita telusuri dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Baktiar Joko Mujiono di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan keterangan anak korban, Agam Muhammad (26), awalnya IA dan tujuh anggota timnya menggunakan mobil Xpander untuk melacak Honda Brio tersebut. Pelacakan dimulai dari Pandeglang, Banten, dan berlanjut hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Di depan Indomaret rest area, kami berhasil menghadang kendaraan itu dan mencoba mengonfirmasi kepada pengemudi,” ujar Agam. Namun, situasi langsung berubah menegangkan.

    Pengemudi Honda Brio tersebut, yang bukan penyewa awal kendaraan, mengaku sebagai anggota TNI AU dan menodongkan senjata api.

    Pelaku kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali sebelum menembak IA di bagian dada dan R di bagian bahu. Pelaku dan rekan-rekannya yang diduga berjumlah empat orang melarikan diri menggunakan mobil SUV setelah kejadian.

    Kapolsek diperiksa

    Selain itu, buntut dari penolakan aduan Ilyas di Polsek Cinangka, Kapolsek Cinangka diperiksa bagian profesi dan pengamanan (Propam) Polri. 

    Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniwan, bersama sejumlah anggotanya saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Cilegon, Polda Banten.

    Pemeriksaan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan yang terjadi di rest area 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta, Kamis (2/1/2025).

    “Iya, (Kapolsek dan Anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ungkap Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/1/2025).

     
    Kemas menambahkan, ada empat anggota Polsek Cinangka yang juga diperiksa pada hari itu.

    Sudah tunjukkan bukti kepemilikan mobil tetap ditolak

    Rizky Agam mengaku sudah menunjukkan bukti kepemilikan mobil yang dicuri oleh penyewa, saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka.  

    Namun, laporan mereka tetap ditolak hingga membuat ayah Agam, Ilyas Abdurrahman (43), tewas ditembak saat berusaha merebut mobil dari pencuri.  

    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu,” ujar Rizky di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025).

    Rizky menjelaskan bahwa pendampingan itu diminta lantaran pihaknya mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.

    “Jadi kami itu minta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya karena mereka bawa senjata api. Padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih,” kata dia.

    Selain itu, permintaan pendampingan juga ditolak Polsek Cinangka dengan alasan pihak korban belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait masalah yang sedang dialaminya itu.

    Dibantah polisi

    Di sisi lain, polisi membantah menolak pendampingan korban dalam insiden penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta.

    Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, mengatakan tidak gegabah demi keselamatan anggota dan korban. “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar.

    Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis. Menurut Asep, petugas meminta dokumen kendaraan yang dikejar, tetapi mereka tidak dapat menunjukkannya.

    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” kata Asep.

    Kronologis kejadian

    Agam menjelaskan, peristiwa pencurian berujung penembakan itu bermula ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024.

    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.

    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil mulai melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke daerah Pandeglang.

    Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.

    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” ujar Agam.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti. Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.

    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” kata Agam.

    Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan.

    Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut. Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun nyawa Ilyas tidak tertolong.

    “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Agam. 

     

     

  • 4
                    
                        Saling Tuding Polisi dan Korban dalam Tragedi Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak
                        Megapolitan

    4 Saling Tuding Polisi dan Korban dalam Tragedi Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Megapolitan

    Saling Tuding Polisi dan Korban dalam Tragedi Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penolakan pendampingan korban oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Cinangka, Banten, disorot dalam penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    Anak korban tewas dalam penembakan itu, Rizky Agam S, mengungkapkan kekecewaannya terhadap polisi yang menolak mendampinginya saat melacak kendaraan sang ayah.
    “Ini sangat berat ya buat diomongin. Jadi kami itu minta pertolongan ke Polsek Cinangka untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih dari Polsek itu,” ujar Rizky di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025) malam.
    Dia menjelaskan, pihaknya sengaja meminta pendampingan ke Polsek Cinangka karena mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.
    “Jadi petugas yang piket pada malam hari itu sudah telepon juga ke Kapolsek Cinangka, tapi tetap dari kapolseknya tidak bersedia untuk menemani kami mengambil mobil tersebut,” kata Rizky.
    Akibatnya, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan.
    Polisi membantah menolak pendampingan korban dalam insiden penembakan di rest area yang menyebabkan dua orang menjadi korban.
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan mengatakan, polisi tidak gegabah demi keselamatan anggota dan korban.
    “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep kepada Kompas.com melalui telepon.
    Asep menjelaskan, tiga orang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari. Mereka mengaku sebagai pihak leasing yang mengejar mobil dan meminta pendampingan.
    Petugas meminta dokumen kendaraan yang dikejar, tetapi mereka tidak dapat menunjukkannya.
    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” kata Asep.
    Ia menegaskan akan merespons cepat jika situasi darurat atau ada ancaman. Namun, laporan semacam itu tidak diterima.
    “Karena mengaku dari leasing, kami tidak mau gegabah. Anggota mempersilakan mereka membuat laporan di sini,” ujar Asep.
    Asep menekankan pentingnya melindungi keselamatan anggota. Dengan begitu, ia tidak bisa asal memerintahkan pendampingan tanpa dasar yang jelas.
    “Kami harus lindungi keselamatan anggota dan yang bersangkutan,” kata dia.
    Asep menegaskan, pihaknya hanya bekerja sesuai SOP dengan meminta dokumen kendaraan yang tidak dapat ditunjukkan korban.
    Saat itu, korban mengatakan akan mengambil surat kendaraan, tetapi tidak kembali. Tak lama kemudian, terjadi penembakan di rest area Balaraja.
    “Saya turut prihatin dengan peristiwa tersebut,” ujar Asep.
    Adapun Rizky mengaku sudah menunjukkan bukti kepemilikan mobil yang dicuri oleh penyewa, saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka.
    Namun, laporan mereka tetap ditolak hingga membuat ayah Rizky, Ilyas Abdurrahman (43), tewas ditembak saat berusaha merebut mobil dari pencuri.
    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu,” ujar Rizky.
    Rizky mengaku sangat kecewa penolakan pendampingan yang disampaikan Polsek Cinangka itu. Padahal pihkanya sudah menunjukan bukti bahwa bukan dari leasing.
    Rizky menjelaskan bahwa pendampingan itu diminta karena ia mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.
    Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengungkapkan, saat itu polisi tengah fokus pada penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
    “Kami sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku,” ucap Purbawa.
    Pelaku diduga menggunakan mobil jenis SUV untuk melarikan diri setelah insiden. Kini, polisi tengah menyelidiki lebih lanjut mengenai jumlah pelaku, identitas, dan kronologi kejadian.
    “Kami belum bisa pastikan berapa orangnya. Yang jelas, diduga pelaku ini yang melakukan penembakan menggunakan kendaraan mobil, mobil jenis SUV,” kata Purbawa.
    Adapun peristiwa bermula ketika seorang pria bernama Ajat menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024. Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS yang terpasan di mobil sewaan itu dipotong.
    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil mulai melacak keberadaan mobil itu hingga ke daerah Pandeglang. Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.
    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” ujar Rizky.
    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.
    Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku. Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.
    (Penulis: Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama, Icha Rastika, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana, Teuku Muhammad Valdy Arief)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Saling Tuding Polisi dan Korban dalam Tragedi Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak
                        Megapolitan

    6 Polisi Militer Selidiki Dugaan Keterlibatan Prajurit TNI dalam Penembakan Pemilik Rental Mobil Megapolitan

    Polisi Militer Selidiki Dugaan Keterlibatan Prajurit TNI dalam Penembakan Pemilik Rental Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pusat Polisi Militer (Pom) TNI tengah menyelidiki dugaan keterlibatan prajurit dalam penembakan terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025).
    Penyelidikan dilakukan setelah beredar kabar bahwa salah satu pelaku berlatar belakang prajurit TNI Angkatan Udara.
    “Benar ada kejadian tersebut (penembakan), namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki Pom TNI,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Ardi Syahri saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
    Ardi mengatakan, penyelidikan sejauh ini belum menemukan keterlibatan prajurit TNI Angkatan Udara dalam kasus ini.
    “Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis (2/1/2025).
    Satu orang yang merupakan pemilik rental mobil, IA (59), tewas dalam peristiwa tersebut.
    Perkara itu terkait usai mobil rental diduga hendak dibawa kabur oleh pelaku. Dugaan itu muncul karena adanya pelepasan perangkat GPS yang dipasang di mobil rental tersebut.
    Salah satu pelaku penembakan sempat mengaku sebagai anggota TNI saat dikejar oleh korban di wilayah Saketi, Kabupaten Pandeglang.
    Agam Muhammad Nasrudin, anak korban tewas ikut mengejar pelaku ke Saketi, sesuai dengan titik terdeteksinya GPS yang diduga hendak dibawa kabur pelaku.
    Agam menuturkan, rombongan pengejaran yang terdiri dari dia dan ayahnya IA serta tim dari rental, memergoki mobil Honda Brio miliknya melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan.
    Untuk menghentikan laju mobil, pihaknya melakukan pengadangan di depan mobil yang dikendarai pelaku. Saat itulah, pelaku mengaku sebagai anggota TNI sembari mengacungkan senjata api.
    “Dia bilang, ‘siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh’, sambil nodong senjata,” kata Agam.
    Saat aksi penodongan senjata tersebut, kata Agam, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.
    Karena hal itu, kedua pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.
    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata dia.
    Karena pelaku memiliki senjata api, pihaknya berinisiatif untuk meminta bantuan pendampingan ke Polsek Cinangka, namun ditolak.
    Sambil mengejar, Agam juga sempat menghubungi rekan sesama pemilik rental untuk melakukan pengejaran. Hingga kemudian, mobil terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja dan terjadi insiden penembakan.
    Menurut Agam, sebelum aksi penembakan terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh korban IA dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.
    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata dia
    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Polisi sudah mengantongi pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Foto/SIindoNews

    TANGERANG – Polisi sudah mengantongi pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Saat ini, polisi masih memburu para pelaku.

    “Kami sudah mengumpulkan alat bukti dan bukti petunjuk dari CCTV, dan kita mendapatkan ciri-ciri dari pelaku,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Purbawa menegaskan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dari para pelaku tersebut. “Namun secara peroses penyelidikan, kita masih melakukan pendalaman dari para pelaku tersebut,” jelas dia.

    Sebelumnya, polisi menyebut terduga pelaku penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak berjumlah empat orang. “4 orang (terduga pelaku),” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, Jumat (3/1/2025).

    Joko mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang menewaskan IA selaku pemilik rental mobil. “Masih diburu,” jelas dia.

    Polisi mengungkap aksi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak diduga buntut dari kasus penggelapan mobil rental. Diketahui, dari aksi penembakan tersebut dua orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

    “Keterangan lain diperoleh dari saksi saudara AM, yang menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, Kamis, 2 Januari 2025.

    Arief menerangkan, pelaku diduga membawa mobil milik korban yang sudah digelapkan. Saat itu, kata dia, korban berusaha melacak mobil tersebut.

    Arief menambahkan, korban dan pelaku sempat kejar-kejaran hingga berakhir di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Kemudian, saat itulah penembakan dilakukan hingga menewaskan korban.

    “Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutus jejak kendaraan di Pandeglang. Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan Indomaret rest area KM 45. Saat mobil tersebut dihadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban,” ujar dia.

    (cip)