kab/kota: Pandeglang

  • Daftar Lengkap UMP dan UMK 2025, Bekasi Tertinggi, Banjarnegara Terendah

    Daftar Lengkap UMP dan UMK 2025, Bekasi Tertinggi, Banjarnegara Terendah

    Bisnis.com, JAKARTA – UMR, UMK, dan UMP adalah singkatan untuk Upah Minimum Regional, Upah Minimum Kabupaten/Kota, dan Upah Minimum Provinsi. Ya, ketiganya memiliki kesamaan, yakni mengacu pada standar upah minimum.

    Secara garis besar, upah minimum adalah standar gaji terendah yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja atau karyawannya. 

    Besaran upah minimum itu ditetapkan oleh pemerintah, dan biasanya akan meningkat setiap tahunnya.

    Tujuan penetapan upah minimum adalah untuk menjamin pekerja memperoleh penghasilan yang mencukupi demi memenuhi kebutuhan hidup layak. 

    Karena biaya hidup di setiap daerah berbeda-beda, nominal upah minimum pun bervariasi.

    Berikut daftar lengkap UMP dan UMK 2025, mana kota yang tertinggi dan terendah
    UMP 2025

    PROVINSI

    UMP 2025

    Aceh

    Rp3.685.615

    Sumatera Utara

    Rp2.992.599

    Sumatera Barat

    Rp2.994.193

    Sumatera Selatan

    Rp3.681.570

    Kepulauan Riau

    Rp3.623.653

    Riau

    Rp3.508.775

    Lampung

    Rp2.893.069

    Bengkulu

    Rp2.670.039

    Jambi

    Rp3.234.533

    Kepulauan Bangka Belitung

    Rp3.876.600

    Banten

    Rp2.905.119

    DKI Jakarta

    Rp5.396.760

    Jawa Barat

    Rp2.191.232

    Jawa Tengah

    Rp2.169.348

    Daerah Istimewa Yogyakarta

    Rp2.264.080

    Jawa Timur

    Rp2.305.984

    Bali

    Rp2.996.560

    Nusa Tenggara Barat

    Rp2.602.931

    Nusa Tenggara Timur

    Rp2.328.969

    Kalimantan Barat

    Rp2.878.286

    Kalimantan Tengah

    Rp3.473.621

    Kalimantan Selatan

    Rp3.496.194

    Kalimantan Utara

    Rp3.580.160

    Kalimantan Timur

    Rp3.579.313

    Sulawesi Utara

    Rp3.775.425

    Sulawesi Tengah

    2.914.583

    Sulawesi Tenggara

    Rp3.073.551

    Sulawesi Selatan

    Rp3.657.527

    Sulawesi Barat

    Rp3.104.430

    Gorontalo

    Rp3.221.731

    Maluku Utara

    Rp3.408.000

    Maluku

    Rp3.141.699

    Papua

    Rp4.285.848

    Papua Barat

    Rp3.615.000

    Papua Tengah

    Rp4.285.848

    Papua Barat Daya

    Rp3.615.000

    Papua Pegunungan

    Rp4.285.848

    Papua Selatan

    Rp4.285.848

    UMK Jawa Timur

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Timur: 2,305,985
    Pacitan
    2,364,287

    Ponorogo
    2,402,959

    Trenggalek
    2,378,784

    Tulungagung
    2,470,800

    Blitar
    2,413,974

    Kediri
    2,492,811

    Malang
    3,553,530

    Lumajang
    2,429,764

    Jember
    2,838,642

    Banyuwangi
    2,810,139

    Bondowoso
    2,347,359

    Situbondo
    2,335,209

    Probolinggo
    2,989,407

    Pasuruan
    4,866,890

    Sidoarjo
    4,870,511

    Mojokerto
    4,856,026

    Jombang
    3,137,004

    Nganjuk
    2,405,255

    Madiun
    2,400,321

    Magetan
    2,406,719

    Ngawi
    2,397,928

    Bojonegoro
    2,525,132

    Tuban
    3,050,400

    Lamongan
    3,012,164

    Gresik
    4,874,133

    Bangkalan
    2,397,550

    Sampang
    2,335,661

    Pamekasan
    2,376,614

    Sumenep
    2,406,551

    Kota Kediri
    2,572,361

    Kota Blitar
    2,481,450

    Kota Malang
    3,507,693

    Kota Probolinggo
    2,876,657

    Kota Pasuruan
    3,358,557

    Kota Mojokerto
    3,031,000

    Kota Madiun
    2,422,105

    Kota Surabaya
    4,961,753

    Kota Batu
    3,360,466

    UMK Banten

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Banten: 2,905,119
    Pandeglang
    3,206,640

    Lebak
    3,172,384

    Tangerang
    4,901,117

    Serang
    4,857,353

    Kota Tangerang
    5,069,708

    Kota Cilegon
    5,128,084

    Kota Serang
    4,418,261

    Kota Tangsel
    4,974,392

    UMK Jawa Barat

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Barat: 2,191,232
    Kota Depok
    5,195,722

    Bogor
    4,877,211

    Sukabumi
    3,604,483

    Cianjur
    3,104,584

    Bandung
    3,757,285

    Garut
    2,328,555

    Tasikmalaya
    2,699,992

    Ciamis
    2,225,279

    Kuningan
    2,209,519

    Cirebon
    2,681,382

    Majalengka
    2,404,633

    Sumedang
    3,732,088

    Indramayu
    2,794,237

    Subang
    3,508,626

    Purwakarta
    4,792,253

    Karawang
    5,599,593

    Bekasi
    5,558,515

    Bandung Barat
    3,736,741

    Pangandaran
    2,221,724

    Kota Bogor
    5,126,897

    Kota Sukabumi
    3,018,635

    Kota Bandung
    4,482,914

    Kota Cirebon
    2,697,685

    Kota Bekasi
    5,690,753

    Kota Cimahi
    3,863,692

    Kota Tasikmalaya
    2,801,963

    Kota Banjar
    2,204,754

    UMK Jawa Tengah

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    Jawa Tengah: 2,169,349
    Cilacap
    2,640,248

    Banyumas
    2,338,410

    Purbalingga
    2,338,283

    Banjarnegara
    2,170,475

    Kebumen
    2,259,873

    Purworejo
    2,265,937

    Wonosobo
    2,299,521

    Magelang
    2,467,488

    Boyolali
    2,396,598

    Klaten
    2,389,872

    Sukoharjo
    2,359,488

    Wonogiri
    2,180,587

    Karanganyar
    2,437,110

    Sragen
    2,182,200

    Grobogan
    2,254,089

    Blora
    2,238,431

    Rembang
    2,236,169

    Pati
    2,332,350

    Kudus
    2,680,485

    Jepara
    2,610,224

    Demak
    2,940,716

    Semarang
    2,750,136

    Temanggung
    2,246,850

    Kendal
    2,783,455

    Batang
    2,534,382

    Pekalongan
    2,486,653

    Pemalang
    2,296,140

    Tegal
    2,333,586

    Brebes
    2,239,801

    Kota Magelang
    2,281,230

    Kota Surakarta
    2,416,560

    Kota Salatiga
    2,533,583

    Kota Semarang
    3,454,827

    Kota Pekalongan
    2,545,138

    Kota Tegal

    2,376,684

    UMK Yogyakarta

    UMP 2025 (Rp)

    UMK 2025 (Rp)

    DIY: 2,264,081
    Kulon Progo
    2,351,240

    Bantul
    2,360,533

    Gunung Kidul
    2,330,264

    Sleman
    2,466,515

    Kota Yogyakarta
    2,655,042

    Daftar UMK 2025 tertinggi dan terendah

  • Warga Tangerang Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan, Cek Peringatan BMKG

    Warga Tangerang Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan, Cek Peringatan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait peningkatan curah hujan yang diprakirakan terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Banten selama periode 12-16 November 2025.

    Menurut catatan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II kondisi atmosfer saat ini cenderung labil, sehingga mendukung terbentuknya cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Provinsi Banten dalam beberapa hari ke depan.

    Ada beberapa dinamika atmosfer yang memengaruhi potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat-sangat lebat, disertai angin kencang. Dalam akun Instagram resminya, BMKG Wilayah II mengatakan Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) aktif di Pasifik Barat.

    Ada juga aktivitas gelombang ekuatorial seperti Kelvin, Rossby, MJO, dan Low Frequency yang terpantau aktif, sehingga memperkuat potensi hujan dalam beberapa hari ke depan.

    Kemudian, pola siklonik di wilayah Samudra Hindia Barat Daya Banten meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, dikutip dari akun Instagram BMKG Wilayah II, Rabu (12/11/2025).

    Tak cuma itu, Anomali Suhu Muka Laut (SST) yang hangat turut berkontribusi meningkatkan potensi penguapan ke atmosfer. Terakhir, Kelembapan Udara pada lapisan 850-500 mb di wilayah Banten terpantau tinggi, berkisar antara 70-100%. Hal ini mendukung pembentukan awan konvektif secara insentif.

    Lebih perinci, BMKG Wilayah II membeberkan area-area di Banten yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, sebagai berikut:

    Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kab. Lebak, Kab. Pandeglang, Kab. Serang bagian Barat dan Selatan.

    Hujan Sedang-Lebat: Kab. Tangerang bagian Selatan dan Timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang.

    Angin Kencang: Sebagian besar wilayah Provinsi Banten.

    BMKG Wilayah II juga memberikan rekomendasi bagi masyarakat, sebagai berikut:

    Waspada Banjir dan Genangan Air, terutama di daerah dengan drainase buruk saat hujan lebat.
    Antisipasi Tanah Longsor, terutama bagi masyarakat di daerah berbukit atau tebing rawan.
    Keselamatan Pengguna Jalan perlu diperhatikan, sebab hujan tiba-tiba dapat mengurangi jarak pandang saat berkendara.
    Pantau Informasi Cuaca, pantau terus update terbaru dari BMKG di berbagai channel resminya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada hari keenam mengguyur natrium klorida (NaCl) atau garam higroskopis sebanyak 2,4 ton di langit Sukabumi hingga Ujung Kulon.

    “Tim di lapangan melaksanakan tiga kali penerbangan dengan fokus penyemaian di perairan selatan hingga barat Banten,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan bahwa pada misi penerbangan kali ini membawa bahan semai sebanyak 2.400 kilogram NaCl (garam higroskopis).

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Menurut dia, penerbangan pertama dilakukan oleh tim pada pukul 09.10–11.26 WIB dengan menyasar perairan selatan Ujung Kulon dengan ketinggian jelajah yaitu 8.400–8.600 kaki.

    Selanjutnya, misi penerbangan kedua pada pukul 12.22–14.51 WIB, dengan area semai di perairan selatan Ujung Kulon dan perairan selatan Sukabumi dengan ketinggian 10.000 kaki.

    “Penerbangan ketiga pada pukul 15.38–17.00 WIB di Lebak, Pandeglang, perairan selatan dan barat Banten. Dengan total NaCl sebanyak 2,4 ton,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC hari keenam ini dilakukan dengan pola penyemaian berlapis di area perairan barat dan selatan Banten, untuk mengoptimalkan proses pengendalian pertumbuhan awan potensial hujan lebat sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.

    Berdasarkan hasil observasi tim, pada penerbangan pertama terpantau awan cumulus humilis dan cumulus congestus di sekitar perairan Ujung Kulon dengan puncak awan mencapai 8.000–10.000 kaki, serta arah angin dominan dari timur–timur laut (6–18 knot).

    Pada penerbangan kedua, awan cumulus mediocris hingga congestus berkembang di area Lebak, Pandeglang, dan perairan barat Banten dengan puncak awan mencapai 9.000–11.000 kaki.

    Sementara pada penerbangan ketiga, terpantau awan cumulus towering dengan potensi hujan tinggi di perairan selatan Banten, dan arah angin dominan barat 14–18 knot.

    Isnawa menambahkan bahwa BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi rutin terhadap hasil penyemaian untuk memastikan efektivitas operasi.

    “Kami terus berkoordinasi setiap hari dengan BMKG dan TNI AU untuk menentukan titik semai paling potensial. Dengan kolaborasi ini, kami berupaya menjaga curah hujan tetap terkendali dan meminimalkan potensi genangan maupun banjir di Jakarta,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KEK Tanjung Lesung didorong jadi destinasi wisata unggulan

    KEK Tanjung Lesung didorong jadi destinasi wisata unggulan

    Serang (ANTARA) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, didorong menjadi destinasi wisata unggulan nasional melalui penyelenggaraan Exciting Banten Festival 2025 yang sukses menarik lebih dari 2.000 pengunjung.

    Wakil Gubernur Banten, A. Dimyati Natakusuma, di Serang, Minggu, mengatakan festival tersebut dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Banten sebagai destinasi wisata, sekaligus membuktikan potensi KEK Tanjung Lesung.

    “Ini adalah momentum untuk memperkenalkan kekayaan wisata, budaya, dan ekonomi kreatif Banten kepada masyarakat luas,” katanya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa melalui festival ini, ingin memperkuat sinergi antardaerah dalam mengembangkan sektor pariwisata. Banten memiliki potensi luar biasa yang harus terus didorong agar mampu bersaing secara nasional bahkan internasional.

    Ia juga mengapresiasi kolaborasi pengembangan KEK Tanjung Lesung yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional. Pemilihan lokasi ini juga bertujuan strategis untuk mempromosikan Tanjung Lesung sebagai destinasi kebanggaan.

    “Melalui festival ini, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk berkolaborasi dan turut mempromosikan Tanjung Lesung sebagai destinasi unggulan,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo, selaku pengelola kawasan, menegaskan bahwa KEK Tanjung Lesung memiliki potensi besar untuk terus tumbuh.

    “Melalui festival ini pula terlihat bahwa KEK Tanjung Lesung memiliki potensi luar biasa untuk terus tumbuh sebagai destinasi wisata unggulan nasional,” ungkapnya.

    Poernomo menambahkan, festival ini juga terbukti berdampak langsung terhadap perekonomian lokal, ditandai dengan peningkatan signifikan jumlah kunjungan hotel, restoran, dan pelaku wisata di kawasan tersebut.

    “Kami bangga dapat menjadi tuan rumah. Semoga ke depan Tanjung Lesung terus menjadi ikon wisata bahari dan budaya Banten yang berkelas dunia,” tambahnya.

    Exciting Banten Festival 2025 dimeriahkan berbagai kegiatan untuk menunjukkan keragaman potensi KEK Tanjung Lesung, mulai dari tour jip Banten bersama Indonesia Offroad Federation (IOF) untuk mempromosikan adventure tourism, hingga catur wisata dari Percasi dan pertandingan tinju yang didukung Pertina Banten.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, ledakan di SMAN 72 lalu kebakaran di Kebayoran Lama

    DKI kemarin, ledakan di SMAN 72 lalu kebakaran di Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Jumat (7/11) yang masih menarik dibaca hari ini antara lain biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakut ditanggung Pemprov DKI Jakarta.

    Selain itu normalisasi Kali Krukut, lalu kebakaran rumah kontrakan di Kebayoran Lama.

    Berikut rangkumannya:

    1. Pram: Seluruh biaya rumah sakit korban ledakan ditanggung Pemprov

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara akan ditanggung oleh Pemprov DKI.

    “Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov di mana saja rumah sakitnya,” kata dia di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. DKI mulai normalisasi Kali Krukut pada tahun 2026

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan untuk memulai proses normalisasi Kali Krukut, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seppanjang 1,3 kilometer (1,3 km), pada tahun 2026 mendatang.

    “Saya sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI untuk segera mematangkan tempat ini 1,3 km. Kita akan lakukan normalisasi,” kata Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Petugas gabungan masih berjaga di SMAN 72 pada Jumat malam

    Jakarta (ANTARA) – Petugas gabungan masih berjaga pada lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading pada Jumat malam.

    Sejumlah petugas Brimob dengan senjata lengkap dengan helm taktis serta petugas dari Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) masih berjaga di depan gerbang SMAN 72 Jakarta pada pukul 19.12 WIB.

    Baca selengkapnya di sini

    Petugas membawa bahan semai untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam rangka penanganan bencana hidrometeorologi basah di wilayah Jabodetabek pada 7-11 Juli 2025 dengan total bahan semai sebanyak 12,4 ton NaCl dan 3,6 ton CaO menggunakan 2 unit pesawat caravan PK-DPI dan PS-SNL. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz

    4. Modifikasi cuaca DKI menyasar wilayah Selat Sunda

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) hari ketiga menyasar wilayah Selat Sunda sebagai kelanjutan dari rangkaian upaya mitigasi intensif untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem di Jakarta.

    “Area semai wilayah Selat Sunda, meliputi perairan barat Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, pada ketinggian 10.000–10.500 kaki,” kata Isnawa di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kerugian akibat kebakaran rumah kontrakan di Jaksel capai Rp417 juta

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menyatakan jumlah kerugian akibat kebakaran yang melanda sebelas rumah kontrakan di Jalan Swadaya II No.49 12, RT 12/RW 08, Grogol Utara, Kebayoran Lama, pada Jumat siang, mencapai Rp417 juta.

    “Taksiran kerugian kebakaran tersebut mencapai Rp417.582.000,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Modifikasi cuaca DKI menyasar wilayah Selat Sunda

    Modifikasi cuaca DKI menyasar wilayah Selat Sunda

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) hari ketiga menyasar wilayah Selat Sunda sebagai kelanjutan dari rangkaian upaya mitigasi intensif untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem di Jakarta.

    “Area semai wilayah Selat Sunda, meliputi perairan barat Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, pada ketinggian 10.000–10.500 kaki,” kata Isnawa di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa pelaksanaan kali ini merupakan hari ketiga OMC di bulan November 2025, yang dilakukan secara berkelanjutan oleh BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU).

    Kegiatan OMC berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU.

    Menurut dia, operasi dilakukan dua sortie penerbangan, sortie 1 pukul 09.07–11.22 WIB dengan area semai wilayah Taman Nasional Ujung Kulon dan Selat Sunda, pada ketinggian 8.000–10.000 kaki, sortie 2 pukul 12.53–15.28 WIB area semai wilayah Selat Sunda.

    “Total bahan semai 1.600 kilogram NaCl atau garam higroskopis,” ujarnya.

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi hari ini merupakan kelanjutan dari rangkaian upaya mitigasi yang dilakukan secara intensif untuk mengurangi potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta.

    “Operasi Modifikasi Cuaca hari ketiga ini terus difokuskan untuk mengurai awan potensial pembawa hujan lebat di sekitar Selat Sunda dan wilayah barat Banten. Dengan langkah ini, diharapkan intensitas hujan yang masuk ke wilayah Jakarta dapat ditekan,” ujarnya.

    Isnawa menambahkan, hasil observasi menunjukkan kondisi atmosfer yang mendukung proses penyemaian, di mana pada sortie pertama, terpantau awan jenis Cumulus dan Stratus dengan puncak mencapai 10.000–11.500 kaki di wilayah Ujung Kulon dan Selat Sunda, disertai presipitasi ringan di area tersebut.

    Sementara itu, pada sortie kedua, tim mendeteksi awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak antara 10.000–11.000 kaki di wilayah Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang.

    Selain itu, suplai massa udara basah dari arah barat daya dan barat Banten masih terpantau aktif, yang turut mendukung pertumbuhan awan hujan sejak pagi hingga sore hari.

    “Kegiatan OMC ini terus kami evaluasi setiap hari bersama BMKG dan TNI AU. Tujuannya agar distribusi hujan dapat dikendalikan, sehingga potensi genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta dapat diminimalisir,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPRD Minta Pemkab Pandeglang Perbaiki Jalan Rusak Bikin Warga Ditandu ke Klinik

    DPRD Minta Pemkab Pandeglang Perbaiki Jalan Rusak Bikin Warga Ditandu ke Klinik

    Pandeglang

    Seorang warga bernama Jahim harus ditandu untuk berobat gara-gara jalan rusak di Kampung Cisuda, Cibaliung, Pandeglang, Banten. Ketua DPRD Pandeglang, Agus Khatibul Umam, mendesak Pemkab Pandeglang segera memperbaiki jalan yang rusak agar peristiwa serupa tak terulang.

    “Pemerintah harus hadir, jangan sampai ke depan kejadian seperti ini (terulang) lagi. Infrastruktur harus segera dibenahi, (agar) bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ketika ke rumah sakit tidak kesulitan, ke sekolah tidak kesulitan,” kata Agus kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

    Agus mengatakan persoalan ini pernah dibahas DPRD dengan Pemkab. Namun, katanya, Pemkab kesulitan membenahi jalan rusak karena keterbatasan anggaran.

    “Ada pembahasan legislatif dengan eksekutif, kita berharap bisa diselesaikan semuanya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jahim harus ditandu dengan bambu dan sarung oleh warga lain saat hendak menuju rumah sakit. Hal itu terjadi karena kondisi jalan rusak parah.

    “Ditandu karena jalannya berlumpur,” kata keluarga Jahim, Asma, saat dimintai konfirmasi, Kamis (6/11).

    Asma mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/11). Asma mengatakan Jahim ditandu menggunakan bambu dan sarung dengan menempuh jarak 2 kilometer menuju klinik di Cibaliung.

    “Perkiraan 2 kilometer jalannya, hampir memakan waktu satu jam, ditandu pakai sarung dan bambu,” katanya.

    Peristiwa warga ditandu itu merupakan yang ketiga kalinya terjadi pada tahun 2025. Pada Mei, seorang ibu di Kecamatan Cikeusik harus ditandu setelah melahirkan. Pada bulan yang sama, ibu bernama Wiwin juga harus ditandu dan naik perahu untuk menuju puskesmas.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Hari kedua OMC, 2,4 ton NaCl disemai untuk antisipasi cuaca ekstrem

    Hari kedua OMC, 2,4 ton NaCl disemai untuk antisipasi cuaca ekstrem

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada hari kedua operasi modifikasi cuaca (OMC) telah menyemai sebanyak 2,4 juta ton natrium klorida (garam dapur) di langit Ibu Kota untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di daerah ini.

    “Melalui kerja sama dengan BMKG dan TNI AU, kami berupaya mengatur distribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Yohan mengatakan bahwa OMC sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.

    Ia mengatakan, pada hari kedua OMC petugas menggunakan bahan semai higroskopis (NaCl) mencapai 2,4 ton.

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Yohan melanjutkan bahwa pelaksanaan OMC pada hari kedua menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU, dengan tiga misi penerbangan, yakni misi pertama, pukul 09.24–11.38 WIB, misi kedua pukul 12.39–14.31 WIB dan misi ketiga pukul 15.13–17.12 WIB.

    “Total bahan semai higroskopis (NaCl) yang digunakan mencapai 2.400 kilogram,” ujarnya.

    Yohan menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem di musim hujan.

    “OMC dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.

    Pandeglang

    Ia menambahkan hasil observasi lapangan menunjukkan kondisi awan yang cukup potensial di area target, terutama di Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang, terpantau awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak mencapai sekitar 12.000 kaki.

    Awan Cumulus Congestus adalah salah satu jenis awan vertikal tinggi yang menandakan pertumbuhan awan hujan, tahap sebelum menjadi cumulonimbus (awan badai).

    Selain itu, angin pada ketinggian 5.000–10.000 kaki terpantau bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 22–26 knot, sementara di perairan barat Kabupaten Serang (Selat Sunda) cuaca cenderung cerah, sementara di bagian selatan Pandeglang dominan oleh awan Cumulus Congestus yang menjadi target penyemaian.

    “Pelaksanaan OMC ini akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dimonitor oleh BMKG. Tujuannya agar curah hujan bisa diurai di perairan sekitar Jakarta, sehingga potensi genangan dan banjir di Jakarta dapat ditekan,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ikan Sinyonya dari Pandeglang Tembus Pasar Vietnam

    Ikan Sinyonya dari Pandeglang Tembus Pasar Vietnam

    Foto Bisnis

    Tripa Ramadhan – detikFinance

    Rabu, 05 Nov 2025 22:00 WIB

    Pandeglang – Bibit ikan sinyonya, ikan mas hias khas Pandeglang, kini menembus pasar ekspor ke Vietnam. Budi daya lokal ini mampu mengirim hingga 5.000 ekor per pengiriman.

  • Polisi Panggil Sopir Cabuli Murid SD di Pandeglang, Jemput Paksa Jika Mangkir

    Polisi Panggil Sopir Cabuli Murid SD di Pandeglang, Jemput Paksa Jika Mangkir

    Pandeglang

    Unit PPA Satreskrim Polres Pandeglang terus melakukan pengusutan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh sopir antar jemput sekolah terhadap pelajar di Pandeglang. Kasus ini sudah naik ke penyidikan.

    “Sudah naik sidik (penyidikan),” kata Kanit PPA Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Widianto, saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/11/2025).

    Widianto mengatakan, dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa lima orang saksi. Saksi itu di antaranya ialah korban.

    “Lima orang yang udah diperiksa, termasuk korban,” katanya.

    Penyidik juga telah menjadwalkan pemanggilan terhadap terduga pelaku hari ini. Jika pelaku tidak datang, kata Widianto, polisi akan menjemput paksa.

    “Kalau hari ini nggak datang, akan kami lakukan upaya paksa,” kata Widianto.

    Kasus dugaan pencabulan viral di media sosial. Dinarasikan, sopir jemputan sekolah mencabuli murid kelas I SD.

    Peristiwa itu terjadi pada 10 Oktober. Setiba di rumah, korban kemudian menceritakan kepada ibunya kelakuan bejat si sopir jemputan.

    (ygs/ygs)