kab/kota: Pandeglang

  • 2
                    
                        Propam Pastikan Anggota Polsek Cinangka Bersalah, Abaikan Laporan Bos Rental Mobil
                        Megapolitan

    2 Propam Pastikan Anggota Polsek Cinangka Bersalah, Abaikan Laporan Bos Rental Mobil Megapolitan

    Propam Pastikan Anggota Polsek Cinangka Bersalah, Abaikan Laporan Bos Rental Mobil
    Penulis
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Propam Polri telah memastikan bahwa anggota Polsek Cinangka, Banten, terbukti bersalah dalam mengabaikan laporan yang berujung pada
    penembakan bos rental mobil
    , Ilyas Abdurrahman (48), di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Propam, ditemukan bahwa anggota Polsek Cinangka, Brigadir Deri Andriani, dan Bripka Dedi tidak melakukan tindakan yang semestinya ketika menerima laporan tersebut.
    “Seharusnya sebagai anggota Polri, dia melakukan pendampingan, tetapi ini tidak. Sehingga dalam pemeriksaan penyidik dari Propam, ini adalah dugaan pelanggaran,” ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip dari tayangan 
    Kompas TV
    .
    Laporan tersebut disampaikan oleh Agam, putra korban, yang melaporkan bahwa mobil rental milik ayahnya telah dibawa kabur oleh penyewa dan adanya dugaan penggelapan kendaraan.
    Awalnya, Agam dan tim yang tergabung dalam komunitas rental datang ke Polsek Cinangka pada Kamis (2/1/2025) pukul 02.30 WIB.
    Agam dan teman-temannya diterima oleh Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto. Namun, bukannya memberikan pendampingan, anggota polisi itu malah menyarankan Agam untuk membawa surat resmi dari pihak leasing. Padahal, dokumen yang diperlukan telah disediakan.
    “Nah, dokumennya ini pun sudah disampaikan sebenarnya oleh saudara Agam, baik itu BPKB, STNK, maupun kunci cadangan. Jadi, seharusnya memang anggota kita itu melakukan pendampingan, tetapi tidak dilakukan karena merasa kekuatannya sedikit, jadi tidak berimbang,” kata Suyudi.
    Menurut Suyudi, anggota polisi yang bertugas piket tersebut sebenarnya dapat meminta bantuan dari Polres atau anggota reserse di Polsek untuk melakukan pendampingan, namun hal itu tidak dilakukan.
    “Seharusnya anggota kita bisa meminta tambahan, ke Polres misalnya, atau anggota reserse di Polsek itu sendiri. Tetapi kenapa itu tidak dilakukan?” ujarnya.
    Sebagai akibat dari tindakan yang tidak profesional ini, Propam Polda Banten menemukan adanya pelanggaran terhadap ketidakprofesionalan Brigadir Deri Andriani dan satu anggota piket lainnya.
    “Tentu saja anggota ini akan kami tindak tegas, baik secara etika yang sanksinya dapat berupa demosi, bahkan yang terberat adalah PTDH,” tambah Suyudi.
    Suyudi juga menekankan bahwa Kapolsek Cinangka, sebagai pimpinan di Polsek tersebut, turut bertanggung jawab atas kelalaian ini.
    “Begitu juga Kapolsek, sebagai pimpinan di Polsek tersebut, dia tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik. Tentunya juga akan kami kenakan sanksi, baik demosi, maupun yang terberat adalah PTDH,” ucapnya.
    Kasus ini bermula sehari sebelum insiden, saat Ajat menyewa mobil Honda Brio milik Ilyas. Pada 1 Januari 2025, perangkat GPS pada mobil tersebut ditemukan rusak.
    Menurut Agam, tim rental melacak mobil hingga ke Pandeglang. Saat berhasil menemukan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL.
    “Kami tetap melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” ungkap Agam.
    Di lokasi tersebut, situasi memanas. Setelah pelaku terkepung, rekan pelaku datang dengan mobil lain dan membawa senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambahnya.
    Insiden tersebut menyebabkan Ilyas terkena luka tembak di dada dan tangan, sementara anggota tim rental, Ramli, mengalami luka tembak yang menembus tangan hingga perut. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Balaraja.
    “Sayangnya, ayah saya tidak dapat diselamatkan,” ujar Agam.
    Ilyas meninggal dunia akibat luka tembak serius, sedangkan Ramli masih menjalani perawatan intensif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Banten Ungkap Awal Mula Rental Mobil Berujung Penembakan Maut

    Kapolda Banten Ungkap Awal Mula Rental Mobil Berujung Penembakan Maut

    Jakarta

    Polda Banten menjelaskan awal mula penembakan yang menewaskan bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Kasus ini diawali penyewaan mobil Honda Brio milik korban yang disewa oleh para pelaku.

    Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto menjelaskan awalnya pihaknya menerima laporan dugaan penggelapan satu unit mobil Honda Brio warna oranye bernopol B-2669-KZO, pada tanggal 2 Januari 2025.

    “Kasus ini dilaporkan kepada kami terkait tindak pidana penggelapan sesuai pasal 378 KUHP, sesuai LP yang diterima Polsek Rajeg, Polres Kota Tangerang tanggal 2 Januari 2025,” kata Suyudi dalam konferensi pers di Markas Koarmabar, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

    Kasus ini dilaporkan oleh Agam Muhammad Nasrudin, warga Taman Rajeg, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Adapun, dalam laporannya itu, dijelaskan dugaan penggelapan terjadi di tempat rental CV Makmur Raya, Rajeg, Kabupaten Tangerang sekitar pukul 00.15 WIB.

    “Yang disewa adalah Honda Brio oranye nopol B-2694-KZO yang disewa oleh seorang warga Pandeglang berinisial AS,” jelas Suyudi.

    Akan tetapi, AS ini kemudian menyerahkan mobil yang disewa tersebut kepada IH (DPO). Tak hanya menitipkan mobil Honda Brio, IH juga menyiapkan KTP dan KK (Kartu Keluarga) palsu.

    “Tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan, untuk menyewa dia harus gunakan KTP dan KK, tapi dia gunakan KTP dan KK palsu,” tambahnya.

    Selanjutnya mobil tersebut dijual kepada RH seharga Rp 23 juta. RH kemudian menjual kembali mobil tersebut kepada SY, oknum prajurit TNI AL dengan harga yang lebih tinggi.

    Saat ini 4 anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek Asep sedang diperiksa Propam Polres Cilegon terkait pengakuan pihak korban.

    3 Oknum TNI AL Terlibat

    Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata menyatakan TNI AL akan transparan dalam kasus penembakan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia mengatakan TNI AL akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.

    “TNI AL tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini, kami telah berupaya mengambil langkah cepat dan transparan untuk mencari bukti-bukti guna mengungkap kejadian sebenarnya melalui proses penyelidikan bersama antara Puspomal dan Polda Banten,” kata Laksdya Denih dalam jumpa pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1).

    Laksdya Denih mengatakan awalnya mendengar ada 3 anggota TNI AL yang dikeroyok di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menyebut ketiga anggota TNI itu berasal dari Pangkalan Pondok Dayung, Jakarta Utara.

    “Saya pertama kali menerima kabar insiden ini pada 2 januari 2025 sekitar pukul 20.00 dari asintel pangkoarmada RI bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di pangkalan Pondok Dayung yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh 15 orang tak dikenal di rest area Km 45 Tol Merak-Tangerang,” katanya.

    Dia mengungkap ada 3 oknum anggota yang diduga terlibat dalam kasus itu. Namun, TNI AL belum mengungkap detail peran ketiga oknum anggotanya.

    Laksdya Denih mengatakan mengatakan insiden penembakan itu bermula dari persoalan jual beli mobil. Dia mengatakan kasus ini masih didalami Puspomal.

    “Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan, setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka-luka,” jelasnya.

    Penyewa Mobil Jadi Tersangka

    Polisi menangkap pria bernama Ajat Supriatna dan I terkait dugaan penggelapan mobil milik bos rental berinisial IA (48) dan R (59) yang tewas ditembak di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Saat ini Ajat dan pria I sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Satreskrim telah menetapkan saudara AS dan I sebagai tersangka. Jadi keduanya sudah cukup bukti dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa saat dihubungi, Minggu (5/1).

    Purbawa mengatakan ada dua klaster pelaku dalam kasus tersebut. Klaster pertama terkait penggelapan mobil dengan tersangka AS dan I. Klaster kedua terkait penembakan bos rental dengan terduga pelaku berjumlah 4 orang.

    Purbawa mengatakan Ajat Supriatna menyewa mobil kepada korban, kemudian menggelapkannya. Mobil tersebut lalu berpindah tangan ke pria I.

    (mea/dhn)

  • Penyewa Mobil yang Tewaskan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak, Sudah Rencanakan Penggelapan – Page 3

    Penyewa Mobil yang Tewaskan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak, Sudah Rencanakan Penggelapan – Page 3

    Rizky mengaku lega setelah mendapat kabar bahwa pelaku penembakan diduga dari personel TNI AL sudah ditangkap. Rizky menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah membantu dalam menangani kasus kematian ayahnya tersebut.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mengawal kasus penembakan ayah saya yang menjadi korban oleh terduga pelaku oknum TNI AL,” ucapnya yang dikutip dari Antara.

    Dalam hal ini, Rizky sempat menceritakan secara singkat dari kejadian penembakan di KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (02/01) dini hari itu.

    Ia bersama almarhum IAR dan empat pegawai rental sedang membuntuti dua mobil rental yang dibawa pelaku ke wilayah Jalan Raya Anyer-Carita, Pandeglang, Banten.

    “Kami mengatur strategi agar upaya pengejaran itu tidak diketahui para pelaku dan kendaraan diatur berjarak 10 kilometer dari jarak Honda Brio,” terangnya.

    Kemudian, pelarian pelaku terpantau mengarah ke Merak diduga akan menyeberang ke wilayah Lampung. Almarhum IAR langsung menghubungi sesama pengusaha rental untuk mencegat mobil di wilayah Bakaheuni, Lampung.

    “Tadinya kita pikir mau dibawa ke Lampung, sudah mau dicegat di Bakaheuni, tetapi ternyata mengarah ke Jakarta,” terang Rizky.

    Mengetahui kendaraan yang dibawa pelaku berbalik arah, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta bantuan pencegatan mobil di tiga pintu Cikande, Balaraja, dan Cikupa.

    “Ternyata mobil sudah lewat Cikande dan terparkir di rest area depan Indomaret. Ketika akan diambil mobil Brio-nya dan kawan saya mendapatkan orang yang bawa Brio tersebut ternyata pengemudi yang ada di mobil Sigra membuka kaca mobil dan memberikan tembakan peringatan. Ditembak 4-5 kali ke arah kerumunan kita, saya kabur dan meminta pertolongan ke area belakang Indomaret di SPBU, tapi tidak ada yang menolong,” jelas Rizky.

    Peristiwa penembakan terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (02/01) dini hari. Atas kejadian itu, terdapat dua orang menjadi korban, yakni berinisial IAR dan RAB.

    Satu dari dua korban itu salah satunya adalah bos rental, yakni ayah kandung dari Rizky yang kini telah dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.

  • 1
                    
                        Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka
                        Megapolitan

    1 Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka Megapolitan

    Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Penyewa dan Penadah Jadi Tersangka
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Polisi resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus penembakan di rest area Tol
    Tangerang
    -Merak yang menewaskan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48).
    “Terkait kasus penembakan, Polresta Tangerang telah menetapkan saudara AS (Ajat Sudrajat) dan I sebagai tersangka,” ujar Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa, Minggu (5/1/2025).
    AS diketahui sebagai orang yang pertama kali menyewa mobil Honda Brio milik Ilyas, sementara I adalah pihak yang menerima mobil tersebut.
    “Keduanya sudah cukup bukti dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku lain,” kata Purbawa.
    Mengenai dugaan keterlibatan anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang diduga menjadi pelaku penembakan, Purbawa menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Puspom TNI AL.
    “Terkait kasus penembakan di KM 45, kami sudah berkoordinasi dengan Puspom TNI AL. Nantinya, Puspom dan kami akan melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti bila ada keterlibatan oknum dari TNI AL,” kata Purbawa.
    Kasus ini bermula sehari sebelum insiden, Ajat menyewa mobil Honda Brio milik Ilyas. Pada 1 Januari 2025, perangkat GPS pada mobil ditemukan rusak.
    Menurut Agam Muhammad (26), putra korban, tim rental melacak mobil hingga ke Pandeglang.
    Saat berhasil menemukan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL.
    “Kami tetap melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke Rest Area KM 45
    Tol Tangerang-Merak
    ,” ungkap Agam.
    Di lokasi tersebut, situasi memanas. Setelah pelaku terkepung, rekan pelaku datang dengan mobil lain dan membawa senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam.
    Insiden itu menyebabkan Ilyas terkena luka tembak di dada dan tangan, sementara anggota tim rental, Ramli, mengalami luka tembak yang menembus tangan hingga perut. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Balaraja.
    “Sayangnya, ayah saya tidak dapat diselamatkan,” ujar Agam.
    Ilyas meninggal dunia akibat luka tembak serius, sedangkan Ramli masih menjalani perawatan intensif.
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengonfirmasi bahwa salah satu pelaku adalah anggota aktif TNI AL.
    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.
    Kasus ini kini menjadi perhatian publik, mengingat tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Ilyas tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan saksi-saksi yang terlibat.
    Polisi bersama Puspom TNI AL terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap seluruh rangkaian kejahatan dalam insiden ini.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu, Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama, Jessi Carina)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Kritik Polisi yang Diduga Abaikan Laporan Bos Rental Mobil, Kompolnas: Harusnya Punya Insting
                        Megapolitan

    3 Kritik Polisi yang Diduga Abaikan Laporan Bos Rental Mobil, Kompolnas: Harusnya Punya Insting Megapolitan

    Kritik Polisi yang Diduga Abaikan Laporan Bos Rental Mobil, Kompolnas: Harusnya Punya Insting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Komisi Kepolisian Nasional (
    Kompolnas
    ) mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kepolisian Sektor (Polsek)
    Polsek Cinangka
    .
    Pasalnya, Polsek Cinangka diduga diduga lepas tangan saat menerima laporan dari
    bos rental mobil
    yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025).
    Ketua Harian Kompolnas Arif Wicaksono Sudiutomo menyatakan, seharusnya kepolisian tak begitu saja mengabaikan laporan korban.
    “Minimal mereka kan ambil data awal, siapa yang melapor, namanya siapa, dia melapor masalah mobil, mobilnya rental dari mana misalkan seperti itu,” ungkap Arif kepada
    Kompas.com
    , Minggu (5/1/2025).
    Arif menegaskan bahwa polisi seharusnya memiliki insting yang kuat dalam menangani laporan.
    Menurut Arif, Kapolsek Cinangka seharusnya menugaskan anggotanya untuk mengikuti pelapor guna memastikan kebenaran laporan yang diberikan.
    “Seharusnya, Kapolsek Cinangka bisa menugaskan anak buahnya untuk mengikuti pelapor benar tidak dia, satu atau dua orang,” jelasnya.
    Meskipun bukan dalam bentuk pendampingan, lanjut Arif, Kapolsek tetap dapat membuntuti korban karena memiliki kewenangan dalam tugas penyelidikan atau surveilans.
    “Jadi, bukan pendampingan. Namun, mengikuti karena polisi memiliki kewenangan tugas lidik atau surveilans,” ucapnya.
    Akibatnya, bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman (48) tewas tertembak anggota TNI di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    Kejadian itu bermula saat Ilyas dan timnya mengejar mobil Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.
    Dua dari tiga GPS yang terpasang di mobil tersebut dirusak oleh pelaku, sementara satu GPS yang masih aktif menunjukkan bahwa mobil berada di Pandeglang.
    Sebelum berangkat ke Pandeglang, Agam, anak Ilyas, sempat menghubungi penyewa mobil, Ajat Sudrajat. Namun, Ajat memblokir nomor WhatsApp IA.
    Tanpa berpikir panjang, Ilyas bersama Agam Muhammad (26) dan timnya mencegat mobil Honda Brio di pertigaan Saketi.
    Namun saat dicegat, berdasarkan pengakuan korban, para pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Setelah itu, mobil rombongan Ilyas ditabrak oleh mobil Sigra Hitam milik teman para pelaku. Mereka melarikan diri dengan membawa mobil Honda Brio dan Sigra Hitam.
    Saat dilacak kembali, mobil Honda Brio itu diketahui dibawa ke kawasan Pucung dan Carita.
    Di tengah perjalanan mengejar mobilnya, Ilyas dan tim sempat meminta pendampingan polisi di polsek terdekat.
    “Setelah sowan ke Polsek, mereka tidak mau mendampingi meski kami tahu pelaku membawa senjata api,” ujar Agam.
    Agam juga menambahkan bahwa dirinya telah menunjukkan bukti kepemilikan mobil yang dicuri, namun polisi tetap enggan untuk melakukan pendampingan.
    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu,” ungkapnya.
    Karena ditolak, Agam dan tim kembali mengejar pelaku hingga ke rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak secara mandiri, di mana IA akhirnya ditembak oleh para pelaku hingga tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beli Rokok hingga Kopi Pakai Uang Palsu, 2 Pria di Pandeglang Diamankan

    Beli Rokok hingga Kopi Pakai Uang Palsu, 2 Pria di Pandeglang Diamankan

    Jakarta

    Dua pria inisial SH dan SR di Desa Sinarjaya, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, diamankan oleh warga setempat. Keduanya diamankan setelah diduga mengedarkan uang palsu.

    “Ada dua orang yang diamankan inisial SH dan SR,” kata Kapolsek Cigeulis, Iptu Erwin, Minggu (5/1/2025).

    Erwin mengatakan kedua terduga pelaku sempat diamankan oleh warga saat sedang berbelanja menggunakan uang palsu ke warung, pada Minggu (5/1) siang. Polisi langsung ke lokasi untuk mengamankan pelaku.

    “Sempat diamankan sama warga, tapi nggak ada pemukulan,” katanya.

    Erwin menjelaskan keduanya menggunakan uang palsu saat membeli rokok dan gula ke warung. Menurutnya, salah satu pemilik warung mengetahui bahwa uang pecahan Rp 50 milik pelaku tersebut palsu.

    “Ada warga bawa uang palsu belanja di warung, belanja kopi, rokok, gula. Ada yang paham bahwa uang tersebut diduga uang palsu, terus langsung kita amankan,” katanya.

    “Dari dua orang yang kita amankan yang pertama sisanya Rp 600 ribu, yang kedua Rp 150 ribu,” ucapnya.

    Berdasarkan keterangan awal yang didapatkan, keduanya mengaku mendapatkan uang tersebut dari orang lain. Erwin mengatakan polisi terus mengembangkan kasus ini untuk melakukan penangkapan pemberi uang palsu.

    (rfs/rfs)

  • Jawaban Polisi Saat Bos Rental Mobil Minta Didampingi: Abang ke Sono Dulu Aja, Bawa Orangnya ke Sini – Halaman all

    Jawaban Polisi Saat Bos Rental Mobil Minta Didampingi: Abang ke Sono Dulu Aja, Bawa Orangnya ke Sini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rizky Agam Putra, anak almarhum Ilyas Abdurahman, bos rental mobil yang tewas ditembak oleh oknum prajurit TNI AL, menceritakan bagaimana petugas Polsek Cinangka menolak memberi pendampingan saat mereka meminta bantuan pendampingan untuk mengejar pelaku penggelapan mobil rentalnya.

    Rizky bercerita, pengejaran berawal saat posisi mobil Honda Brio keluarganya yang diduga akan digelapkan itu terdeteksi berada di wilayah Pantai Anyer, Banten.

    Rizky Agam bercerita saat melakukan pengejaran terhadap pelaku penggelapan mobil rentalnya itu, ia bersama ayah dan kakaknya sempat ditodong pistol oleh pelaku.

    Pelaku yang berhenti di kawasan Pantai Sambolo, Anyer, membuat Rizki dan ayahnya Ilyas Abdurrahman (49) berinisiatif mencari bantuan.

    Mereka kemudian mendatangi markas Polsek Cinangka.

    “Kita datang kasih tahu kronologinya kita pemilik rental mempunyai bukti kepemilikan BPKB dan kunci serep, mobil sudah dipindah tangankan dan orang tersebut membawa senjata api,” kata Rizki.

    Saat itu, posisi pelaku pencurian mobil hanya berjarak 200 meter dari Polsek Cinangka.

    “Ayah saya minta tolong pendampingan, tetapi dari Polsek Cinangka keberatan untuk mendampingi,” kata Rizki Agam.

    Menurut Rizki, ayahnya Ilyas Abdurahman sampai memohon-mohon agar polisi bersedia membantu.

    Ilyas Abdurahman bahkan sempat menjanjikan uang jika polisi menolongnya.

    “Padahal bapak saya sudah mohon-mohon minta tolong pendampingan karena kita enggak bawa apa-apa (senjata),” katanya.

    “Bapak saya sudah bilang dari awal, ‘bapak ikut saya nanti saya kasih uang kerja bapak’. Sudah ditawarkan seperti itu, tapi sudah menelepon Kapolsek tetap tidak dihiraukan,” tambah Rizki Agam.

    Saat itu, aparat kepolisian yang piket dini hari itu menghubungi Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, untuk meminta keputusan atas permintaan pendampingan itu.

    Namun, Kapolsek justru menolak permintaan pendampingan itu.

    Bahkan, polisi meminta Agam dan tim dari rental menangkap sendiri si pembawa kabur mobilnya, setelah itu baru dibawa ke Polsek Cinangka pelakunya.

    Permintaan tersebut, menurut Agam, adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

    Pasalnya mereka tidak punya senjata dan juga kemampuan bela diri.

    “Abang ke sono dulu aja, bawa orangnya ke sini,” kata si polisi seperti ditirukan Agam.

    “Terus bapak saya bilang, ‘di dalam mobilnya ada senpinya. Enggak mungkin kita ke sana, karena waktu sebelumnya di Pandeglang kita sudah ditodong’. Ada penolakan saat kami minta pendampingan,” katanya.

    “Kami tidak ada senjata dan tidak bisa bela diri.”

    Setelah polisi menolak mendampingi, yang terjadi adalah Agam dan ayahnya serta tim dari rental terus membuntuti mobil Brio, sampai di rest area Balaraja, kilometer 45 Tol Tangerang-Merak.

    Hingga kemudian Ilyas Abdurahman menjadi korban penembakan hingga tewas.

    Bantahan Kapolsek

    Adapun Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membuat video klarifikasi soal dugaan penolakan pendampingan saat Agam dan tim meminta pendampingan kepada anggotanya.

    “Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025 sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mini bus yang berisikan kurang lebih enam sampai tujuh orang pria dewasa.”

    “Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan satu unit kendaraan mobil di Cinangka,” kata Asep pada video yang diunggah di Instagram Polsek Cinangka (@polsek_cinangka_polres_cilegon) pada Jumat (3/1/2025).

    Asep lantas menyebut Agam dan tim rental terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.

    “Namun pada saat yang bersangkutan memohon. Meminta untuk pendampingan dari personel kita. Ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kemudian dalam masalah apa.”

    “Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukan dokumen yang diminta petugas,” kata Asep.

    Asep mengatakan, pihaknya menawarkan untuk membuat laporan, namun Agam dan tim disebut terburu-buru sehingga menolaknya.

    “Namun demikian Polsek Cinangka berusaha keras semaksimal mungkin melayani masyarakat. Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan. Namun kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa.”

    “Jadi ditawarkan oleh anggota kita untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut. Namun demikian yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan,” kata Asep.

    Pelaku Ditangkap

    Polisi akhirnya berhasil menangkap total 4 orang terduga pelaku yang terlibat kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman, yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. 

    Para pelaku akan diperiksa lebih dalam, dan Polresta Tangerang akan mengungkap ke publik pada Senin 6 Januari 2025.

    “Pelaku penembakan sudah diamankan. Hari senin akan dirilis,” kata Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2025).

    “(Pelaku yang ditangkap) empat orang,” jelasnya.

    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa menerangkan, 2 orang terduga pelaku yang ditangkap adalah pelaku penggelapan mobil.

    “2 pelaku penggelapan yang diamankan,” kata dia.

    Perihal keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa penembakan ini, Purbawa enggan membicarakannya lebih lanjut. 

    Kewenangan mengumumkan pelaku yang berasal dari TNI, lanjutnya, adalah milik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

    “Dan bila ada dugaan oknum TNI yang terlibat, nanti baru pihak Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia 
    Dalam hal ini, polisi membagi dua klaster pelaku. 

    Pertama yakni pelaku penggelapan mobil sewaan, dan kedua pelaku penembakan.

    “Iya (pelaku dibagi dua klaster)” kata Ipda Purbawa.

    Dalam klaster penggelapan mobil sewaan, polisi telah menetapkan Ajat Supriatna selaku penyewa mobil dan I selaku yang membantu menggelapkan mobil sebagai tersangka.

    “Namun kita juga masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku lain,” tuturnya.

    Sementara untuk klaster penembakan, pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak TNI karena adanya keterlibatan prajurit TNI di kasus penembakan.

    “Terkait kasus penembakan di Km 45, kita sudah berkoordinasi dengan Puspom TNI AL. yang nantinya Puspom dan kami melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti bukti. Bila ada keterlibatan oknum dari TNI AL,” jelasnya.

    Pihak Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal) sendiri sudah mengonfirmasi keterlibatan oknum prajurit TNI AL dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025). 

    Namun Yusri belum mengungkapkan identitas oknum prajurit TNI AL itu.

    Keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil itu juga dibenarkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Jenderal Agus membenarkan oknum anggotanya itu telah diamankan oleh Puspom TNI.

    “Betul sudah diamankan,” kata Jenderal Agus, Jumat (3/1/2025).

    Jenderal Agus mengatakan prajurit TNI AL itu juga sudah diproses. 

    Ia pun memastikan akan menindak tegas jika nantinya prajurit TNI itu terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

    “Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

  • Polisi Ungkap Penyewa Memang Berniat Gelapkan Mobil Milik Bos Rental

    Polisi Ungkap Penyewa Memang Berniat Gelapkan Mobil Milik Bos Rental

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi mengungkap Ajat Supriatna (AS) selaku penyewa memang berencana untuk menggelapkan mobil milik bos rental yang tewas ditembak.

    Bos rental itu tewas ditembak oleh komplotan Ajat di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Saudara AS ini yang menyewa mobil. Kemudian direncanakan untuk digelapkan,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa saat dihubungi, Minggu (5/1).

    Purbawa menerangkan dalam pengungkapan kasus ini, polisi lebih dulu menangkap sosok berinisial I. Setelah diperiksa, terungkap bahwa I mendapat mobil rentalan itu dari Ajat.

    “Awalnya kita mengamankan saudara I, saudara I juga menerima mobil dari saudara AS,” ucap dia.

    Kini, Ajat alias AS dan I telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan. Polisi juga masih mendalami apakah ada pelaku lain yang terlibat.

    “Jadi keduanya sudah cukup bukti dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kita juga masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku lain,” tutur Purbawa.

    Dalam perkara ini, polisi membaginya menjadi dua klaster, yakni penggelapan mobil dan penembakan.

    Untuk klaster penembakan, polisi telah berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) sebab ada keterlibatan dua anggota TNI AL dalam penembakan sang bos rental.

    Sebelumnya, peristiwa penembakan oleh terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

    Kejadian itu menyebabkan dua orang menjadi korban, yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu merupakan bos rental mobil, yang tewas karena ditembak. Ia terkena peluru di bagian dada.

    Kemudian, pada Jumat (3/1) Polisi berhasil mengamankan pelaku penyewa mobil rental yakni Ajat Supriatna dan I di daerah Pandeglang, Banten.

    Dari pengungkapan kasus ini, diketahyi ada keterlibatan anggota TNI yang diduga menjadi pelaku penembakan. Para oknum tentara ini telah ditangkap personel Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto.

    (dis/pta)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kompolnas Sesalkan Polsek Cinangka Tolak Laporan Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Januari 2025

    Kompolnas Sesalkan Polsek Cinangka Tolak Laporan Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Megapolitan 5 Januari 2025

    Kompolnas Sesalkan Polsek Cinangka Tolak Laporan Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan dugaan penolakan laporan oleh Polsek Cinangka terkait kasus penembakan bos rental mobil berinisial IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).
    “Saya menyayangkan, seharusnya jangan ditolak mentah-mentah,” ujar Ketua Harian Kompolnas, Arif Wicaksono Sudiutomo, saat diwawancarai, Minggu (5/1/2025).
    Menurut Arif, polisi seharusnya mengambil data awal dari laporan korban. Ia juga menilai, polisi harus memiliki naluri untuk menyelidiki kebenaran laporan tersebut.
    “Polisi ini kan punya naluri, punya insting untuk mencari tahu benar enggak ini laporan,” katanya.
    Arif menambahkan, Polsek Cinangka seharusnya bisa memberikan pendampingan kepada IA dan menugaskan anggotanya untuk membantu mengejar pelaku.
    “Dia bisa menugaskan anggotanya untuk mengikuti pelapor,” ujar Arif.
    Pendampingan tersebut, kata dia, dapat mencegah tindak pidana yang mungkin terjadi selama proses pengejaran.
    IA, bos rental mobil, ditembak oleh oknum anggota TNI di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Peristiwa ini bermula ketika IA dan timnya mengejar mobil Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.
    Dua dari tiga GPS yang terpasang di mobil tersebut dirusak pelaku, tetapi satu GPS yang masih aktif menunjukkan lokasi mobil berada di Pandeglang.
    Sebelum berangkat, Agam, anak IA, sempat menghubungi penyewa mobil berinisial AS, tetapi nomor WhatsApp IA diblokir oleh AS.
    IA bersama timnya berhasil mencegat mobil Honda Brio di pertigaan Saketi. Namun, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengaku sebagai anggota TNI AU. Mobil rombongan IA juga ditabrak oleh mobil Sigra Hitam yang dikendarai rekan pelaku.
    Setelah itu, pelaku melarikan diri membawa mobil Honda Brio dan Sigra Hitam. Saat melacak kembali lokasi mobil, IA dan tim meminta pendampingan ke Polsek Cinangka.
    “Setelah sowan ke polsek, mereka tidak mau mendampingi meski kami tahu pelaku membawa senjata api,” ujar Agam.
    Agam mengaku sudah menunjukkan bukti kepemilikan mobil, tetapi polisi tetap enggan mendampingi.
    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi, dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu,” ungkapnya.
    Karena ditolak, IA dan tim mengejar pelaku secara mandiri hingga ke rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Di lokasi itulah IA ditembak hingga tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kompolnas Sebut Polsek Cinangka Sudah Sesuai SOP Saat Tangani Laporan Bos Rental Mobil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Januari 2025

    Kompolnas Sebut Polsek Cinangka Sudah Sesuai SOP Saat Tangani Laporan Bos Rental Mobil Megapolitan 5 Januari 2025

    Kompolnas Sebut Polsek Cinangka Sudah Sesuai SOP Saat Tangani Laporan Bos Rental Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai Polsek Cinangka telah bertindak sesuai prosedur operasi standar (
    standard operating procedure
    /SOP) saat menangani laporan dari bos rental mobil IA (48) sebelum korban tewas ditembak di
    rest area
    KM 45 Tol Tangerang-
    Merak
    , Kamis (2/1/2025).
    “Polsek Cinangka sudah bertindak sesuai SOP yang tersedia mana kala orang ada yang melapor,” ungkap Ketua Harian Kompolnas, Arif Wicaksono Sudiutomo, saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (5/1/2025).
    Meski demikian, Arif menilai Polsek Cinangka seharusnya tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut meski laporan belum resmi.
    “Jadi, seharusnya polisi meski belum ada laporan (resmi), bisa melakukan penyelidikan terkait yang lapor ke polsek kami itu apakah sesuai dengan laporannya,” ujar Arif.
    Ia juga menyebut Polsek Cinangka seharusnya tidak menolak permintaan pendampingan dari IA dan timnya. Menurutnya, pimpinan Polsek bisa menugaskan anggotanya untuk mengikuti pelapor dari belakang atau dalam jarak jauh.
    “Kalau ternyata betul-betul yang dilaporkan itu sesuai apa yang disampaikan (korban) dan mau ada ancaman seperti yang disampaikan anak bos rental itu, baru polisi bisa mengambil tindakan,” jelasnya.
    Arif menegaskan bahwa polisi dapat langsung bertindak tanpa surat perintah apabila menemukan adanya tindak pidana.
    Bos rental mobil IA (48) tewas ditembak oleh oknum anggota TNI di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak saat mengejar mobil Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.
    Sebelum insiden penembakan, dua dari tiga GPS yang terpasang di mobil tersebut dirusak oleh para pelaku, sedangkan satu GPS menunjukkan mobil berada di Pandeglang.
    IA bersama anaknya, Agam, dan tim mencoba mengejar mobil itu. Namun, di pertigaan Saketi, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Mobil rombongan IA sempat ditabrak oleh mobil Sigra Hitam milik teman pelaku. Para pelaku kemudian melarikan diri membawa Honda Brio dan Sigra Hitam tersebut.
    Dalam upaya pengejaran, IA dan tim sempat meminta pendampingan polisi di Polsek Cinangka.
    “Setelah sowan ke polsek, mereka tidak mau mendampingi meski kami tahu pelaku membawa senjata api,” ujar Agam.
    Agam mengaku telah menunjukkan bukti kepemilikan mobil, termasuk BPKB, STNK, dan kunci cadangan. Namun, polisi tetap enggan mendampingi.
    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap,” ungkap Agam.
    Karena ditolak, IA dan tim melanjutkan pengejaran secara mandiri hingga rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat IA akhirnya ditembak hingga tewas oleh pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.