kab/kota: Pandeglang

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Rekonstruksi kasus dugaan penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. FOTO/ARI SANDITA

    TANGERANG – Anak bos rental Ilyas A, Agam Muhammad turut hadir menyaksikan rekonstruksi kasus dugaan penembakan ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. Dari rekonstruksi tersebut, dia mengetahui ayahnya ditodong 2 kali oleh pelaku di rest area.

    “Jadi, waktu di Saketi (Pandeglang) itu kan sekali yah, ternyata pas di sini ada 2 kali penodongan yah,” ujar Agam pada wartawan di lokasi, Sabtu (11/1/2025).

    Menurutnya, dalam rekonstruksi tersebut, tak ada aksi pengeroyokan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang. Setidaknya, ada lebih dari 30 adegan dalam rekonstruksi tersebut, yang mana diperagakan oleh ketiga oknum TNI AL.

    “Kita ikuti saja proses selanjutnya dan saya sudah percayakan pada Puspom AL yah. Tak ada pengeroyokan, di rekonstruksi juga tadi tak ada pengeroyokan,” tuturnya.

    Menurutnya, pihak keluarga telah mempercayakan proses hukum 3 oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap ayahnya itu pada Puspom TNI AL. Adapun rekonstruksi dinilainya telah sesuai dengan yang dialami para saksi pula.

    “Sudah sesuai. Seperti yang wartawan lihat tadi yah ada sekitar 30-an adegan,” katanya.

    Sementara itu, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    loading…

    Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bis rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. FOTO/SINDOnews/ARI SANDITA

    TANGERANG – Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak , Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. Setidaknya, ada sebanyak 36 adegan dalam rekonstruksi tersebut.

    Berdasarkan pantauan, rekonstruksi digelar sekitar pukul 00.30 WIB, tepat di depan minimarket rest area. Rekonstruksi turut dihadiri oleh jajaran kepolisian. Dalam rekonstruksi, tampak ada sebanyak 3 orang naik mobil berwarna putih milik korban.

    Mobil itu tampak merintangi mobil rental yang diduga digelapkan para pelaku. Mobil berwarna oranye itu dirintangi mobil putih agar tak bisa meninggalkan lokasi.

    Di dalam mobil rental berwarna oranye itu, terdapat para tersangka yang tampak mengenakan baju tahanan warna oranye dengan penutup kepala.

    Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya mengatakan, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang Digelar Jumat Malam, Keluarga Korban Hadir – Halaman all

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang Digelar Jumat Malam, Keluarga Korban Hadir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut atau Puspomal menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Ilyas Abdurahman di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Jumat (10/1/2024) malam.

    Rekonstruksi dilaksanakan di lokasi penembakan, tepatnya di depan minimarket rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku penembakan yang merupakan oknum anggota TNI AL akan dihadirkan untuk memperagakan adegan penembakan yang tejadi Kamis (2/1/2025) dini hari.

    Ketiga oknum anggota TNI tersebut yakni, Sertu AA, Sertu RH, dan KLK (Kepala Kelasi) BA.

    Pantauan TribunBanten.com, personel Polisi Militer TNI AL mulai berdatangan sejak pukul 22.30 WIB ke lokasi rekonstruksi. 

    Selain itu terlihat juga Tim Inafis dan sejumlah anggota Polresta Tangerang yang melakukan pengamanan di lokasi.

    Namun proses rekonstruksi hingga pukul 00.00 WIB belum juga dimulai karena lokasi diguyur hujan.

    Selain 3 tersangka anggota TNI AL, rekonstruksi pun turut disaksikan sejumlah anggota keluar korban Ilyas Abdurahman.

    Kehadiran keluarga korban dalam rangka memastikan rekonstruksi berjalan transparan dan sesuai dengan fakta.

    Diketahui dalam kasus penembakan ini, bukan hanya Ilyas saja yang menjadi korban.

    Seorang rekannya bernama Ramli turut menjadi korban.

    Korban Ramli mengalami luka tembak dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kasus penembakan ini berawal dari penggelapan mobil rental milik Ilyas Abdurahman.

    Dalam tiga hari mobil tersebut beberapa kali dijual dan berpindah tangan hingga akhirnya dibeli oknum anggota TNI AL berinisial Sertu AA.

    Hasil pelacakan GPS kendaraan yang dilakukan Ilyas, diketahui bahwa GPS pada mobil yang digelapkan sebagian besar telah dinonaktifkan. 

    Berbekal satu GPS yang masih aktif, korban pemilik rental mobil mengikuti pergerakan kendaraan yang sempat berpindah lokasi di sekitaran Pandeglang, hingga akhirnya terdeteksi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Di situlah terjadi peristiwa penembakan yang menyebabkan bos rental mobil Tangerang Ilyas Abdurahman meninggal dunia.

    Terkait kasus penembakan, tiga oknum anggota TNI AL yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Klk BA ditetapkan sebagai tersangka oleh Pusat Polisi Militer TNI AL (Puspomal).

    Terungkap, dua tersangka berasal dari Satuan Kopaska Armada I dan satu tersangka lainnya merupakan awak KRI Bontang (907).

    Danpuspomal Laskda TNI Samista menyatakan mereka bertiga saat ini telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal dan akan menjalani proses penahanan sementara untuk proses penyidikan selama 20 hari sejak Sabtu (4/1/2025).

    Namun, Samista belum menjelaskan lebih jauh terkait pasal apa yang disangkakan kepada ketiganya.

    Hal itu disampaikanmya saat konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025).

    “Jadi anggota ini sudah ditahan di tempat kami. Dan sesuai dengan surat penahanan dari Ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima, terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu, anggota sebetulnya sudah kita amankan. Karena masih dalam proses lidik, kami selalu maraton lidik, masih belum kami tetapkan,” ungkap dia.

    “Sekarang karena sudah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti maka yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka). Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu,” lanjut Samista.

    Samista menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan sementara tersangka pelaku penembakan masih punya hubungan keluarga dengan tersangka AA yang sebenarnya bertanggung jawab atas senjata api tersebut. 

    Pelaku penembakan, ujar dia, adalah paman dari AA.

    Akan tetapi, ia tidak menjelaskan secara gamblang siapa sosok oknum TNI AL yang melakukan penembakan tersebut.

    Meski demikian, secara tersirat dia menjelaskan bukan AA yang melakukan penembakan mengingat posisi AA sebagaimana yang telah tampak dalam video beredar tengah berada dalam kepungan rombongan bos rental.

    “Bahkan pelaku dengan yang dikeroyok (AA) tadi itu itu adalah saudara. Jadi pelaku ini adalah pamannya AA,” ungkapnya.

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sambung dia, pihaknya juga belum menemukan indikasi ketiga oknum TNI AL tersebut sebagai penadah atau backing sindikat penggelapan mobil sebagaimana persepsi yang terbentuk di publik.

    “Apakah ini sebagai backing dari hasil lidik sementara, itu masih belum ditemukan. Apabila nanti dalam perkembangannya ada unsur-unsur yang bisa membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan, ya nanti berikan waktu pada kami lakukan itu,” kata Samista.

    TNI AL memastikan penembakan yang dilakukan anggotanya dipicu persoalan pembelian mobil.

    Sementara untuk kasus penggelapan mobil ditangani Polda Banten dan sudah ditetapkan 2 tersangka dari warga sipil dan dua lainnya masih buron.

    Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto menuturkan pengejaran terhadap DPO atau buronan dilakukan Satreskrim Polresta Tangerang dibackup Krimum Polda Banten.

    “Iya benar (IH dan RM masuk DPO),” kata Didik kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Peran kedua tersangka yang masih buron tersebut cukup penting.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap kronologis penggelapan mobil milik Ilyas.

    Awalnya mobil Honda Brio disewa terseangka AS, warga Pandeglang, dari CV Makmur Raya yang berlokasi di Taman Raya Rajeg Blok I, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

    Ternyata, AS menyewa kendaraan dari CV Makmur Raya dengan menggunakan identitas palsu, berupa KTP dan Kartu Keluarga. 

    Mobil yang disewa AS tersebut selanjutnya diserahkan kepada IH (DPO) yang juga menyiapkan dokumen palsu AS untuk syarat menyewa kendaraan.

    AS selanjutnya menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO.

    Dalam perjalananya, mobil rental Honda Brio yang disewa AS tersebut sempat beberapa kali berpindah tangan atau dijual. 

    Pertama, AS menyerahkan kepada IH (DPO) untuk dijual kepada RH (DPO) seharga Rp23 juta. 

    Selanjutnya RH menjual mobil tersebut kepada IS seharga Rp33 juta. 

    Kemudian, dari IS, kendaraan tersebut kembali dijual kepada AA, oknum TNI AL, melalui perantara SY dengan harga Rp40 juta.

    (Tribunbanten.com/ engkos kosasih/ tribunnews.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul BREAKING NEWS: Suasana Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak Jelang Rekontruksi Penembakan Bos Rental

  • Menjelajahi Keindahan Pulau Tinjil, Permata Tersembunyi di Pandeglang

    Menjelajahi Keindahan Pulau Tinjil, Permata Tersembunyi di Pandeglang

    Tidak jarang, pengunjung dapat melihat penyu yang berenang di sekitar perairan atau burung laut yang melintas di atas. Snorkeling di Pulau Tinjil juga menawarkan pengalaman yang luar biasa, karena perairannya kaya akan terumbu karang dan ikan-ikan tropis yang cantik.

    Meskipun fasilitas wisata di pulau ini belum banyak berkembang, keindahan alaminya cukup untuk memikat hati siapa pun yang berkunjung. Pulau Tinjil juga memiliki hutan tropis yang lebat, memberikan pengalaman eksplorasi alam yang berbeda.

    Hutan ini tidak hanya menjadi rumah bagi monyet ekor panjang, tetapi juga berbagai spesies burung, reptil, dan tumbuhan endemik. Berjalan-jalan di dalam hutan memberikan kesempatan untuk merasakan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.

    Suara gemerisik dedaunan, kicauan burung, dan desiran angin menciptakan simfoni alam yang menenangkan. Selain itu, hutan di Pulau Tinjil juga berfungsi sebagai pelindung ekosistem pulau, membantu menjaga keseimbangan alamnya.

    Namun, karena statusnya sebagai pusat konservasi, akses ke Pulau Tinjil cukup terbatas. Pengunjung harus mendapatkan izin khusus untuk masuk, biasanya melalui kerja sama dengan lembaga penelitian atau pemerintah daerah.

    Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas manusia tidak merusak ekosistem pulau. Meskipun begitu, keterbatasan ini justru menambah daya tarik Pulau Tinjil sebagai destinasi eksklusif yang masih sangat alami.

    Pesona Pulau Tinjil ini bukti nyata kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Pulau ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara eksplorasi dan pelestarian.

    Bagi siapa saja yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Pulau Tinjil, pengalaman yang didapatkan akan menjadi kenangan berharga yang tidak terlupakan. Pulau ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga mengingatkan kita akan tanggung jawab untuk melestarikan alam demi generasi mendatang.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • 7
                    
                        [POPULER JABODETABEK] Prajurit TNI AL Beli Brio Bos Rental yang Ditembak Rp 40 Juta | Bos Rental Tewas Ditembak, Amnesty Desak TNI AL Diadili Peradilan Umum
                        Megapolitan

    7 [POPULER JABODETABEK] Prajurit TNI AL Beli Brio Bos Rental yang Ditembak Rp 40 Juta | Bos Rental Tewas Ditembak, Amnesty Desak TNI AL Diadili Peradilan Umum Megapolitan

    [POPULER JABODETABEK] Prajurit TNI AL Beli Brio Bos Rental yang Ditembak Rp 40 Juta | Bos Rental Tewas Ditembak, Amnesty Desak TNI AL Diadili Peradilan Umum
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berita tentang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) membeli mobil milik bos rental yang ditembak ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Rabu (8/1/2025).
    Sementara itu, berita tentang hukuman dari tiga prajurit TNI AL yang terlibat
    penembakan bos rental
    juga banyak dibaca.
    Kemudian, berita mengenai Amnesty Internasional Indonesia mendesak prajurit TNI AL diadili melalui peradilan umum turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
    Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebutkan di atas:
    Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa seorang prajurit TNI AL membeli mobil Honda Brio milik Ilyas Abdurrahman (48), pemilik rental yang menjadi korban penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak, seharga Rp 40 juta.
    “Mobil tersebut awalnya dijual oleh IS kepada oknum TNI AL berinisial AA melalui perantara SY dengan harga Rp 40 juta,” jelas Suyudi dalam keterangannya pada Selasa (7/1/2025).
    Sebelum dikuasai oleh anggota TNI AL, mobil Honda Brio tersebut disewa oleh Ajat Sudrajat dari Makmur Jaya Rental Mobil milik Ilyas di Kabupaten Tangerang.
    Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Ajat menyewa mobil itu menggunakan identitas palsu berupa KTP dan kartu keluarga (KK) yang sebelumnya telah disiapkan oleh IH, seseorang yang saat ini berstatus buron.
    “AS (Ajat Sudrajat) kemudian menyerahkan mobil tersebut kepada IH yang masih menjadi buron,” ungkap Suyudi.
    Dari situ, proses perpindahan tangan mobil antar pelaku pun dimulai. Mobil Honda Brio berwarna oranye itu diserahkan oleh Ajat kepada IH, yang lalu menjualnya kepada RH (juga berstatus buron) dengan harga Rp 23 juta.
    Baca selengkapnya di
    sini
    .
    Bos Makmur Jaya Rental Mobil, Ilyas Abdurrahman (48), meninggal dunia akibat ditembak oleh seorang prajurit TNI AL.
    Dalam peristiwa tersebut, Ramli Abu Bakar (59), seorang anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI), juga menjadi korban dengan mengalami luka serius.
    Saat ini, Ramli tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
    Penembakan ini terjadi ketika Ilyas bersama timnya berupaya merebut kembali mobil Honda Brio berwarna oranye yang sebelumnya digelapkan oleh seorang penyewa bernama Ajat Sudrajat.
    Upaya ini melibatkan rangkaian kejadian yang cukup panjang. Sebelum insiden di rest area Km 45, Ilyas dan tim sempat melakukan pengejaran terhadap pelaku dari wilayah Pandeglang hingga Anyar.
    Hingga kini, total ada tujuh orang yang terlibat dalam kasus penggelapan dan penembakan tersebut.
    Pelaku terdiri dari empat warga sipil dan tiga prajurit TNI Angkatan Laut. Dua warga sipil berinisial IH dan RH masih dalam status buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
    Baca selengkapnya
    di sini
    .
    Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, mendesak agar prajurit TNI AL yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil, Ilyas, diadili di peradilan umum, bukan melalui peradilan militer.
    “Peradilan militer cenderung tertutup dan kurang transparan,” ujar Usman saat dimintai keterangan pada Selasa (7/1/2025).
    Ia juga menyerukan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera mereformasi sistem peradilan militer dengan merevisi Undang-Undang Peradilan Militer Nomor 31 Tahun 1997.
    Menurut Usman, revisi tersebut penting untuk memastikan bahwa personel TNI yang melakukan pelanggaran hukum pidana umum dapat diproses di peradilan umum, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004.
    “Langkah ini diperlukan untuk menjamin keadilan bagi korban sekaligus mengakhiri praktik impunitas yang terus berlanjut,” tegasnya.
    Selain itu, Usman meminta Polri dan TNI untuk berhenti menggunakan istilah “oknum” saat ada anggota mereka yang terlibat dalam kasus pidana atau pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
    “Istilah ini sering digunakan sebagai cara untuk menghindari tanggung jawab institusional atas pelanggaran yang terjadi karena kesalahan individu,” jelasnya.
    Baca selengkapnya
    di sini
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolsek Cinangka dan Anak Buah Dimutasi Imbas Kasus Bos Rental Mobil, Kapolda Sempat Kuak Kesalahan

    Kapolsek Cinangka dan Anak Buah Dimutasi Imbas Kasus Bos Rental Mobil, Kapolda Sempat Kuak Kesalahan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan dan dua anak buahnya yakni Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto dimutasi imbas kasus penembakan bos rental mobil.

    Bos rental mobil Ilyas Abdurahman (48) menjadi korban penembakan oknum TNI AL di rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).

    Berdasarkan Surat Telegram Kapolda Banten Nomor: ST/26/I/KEP./2025 tanggal 7 Januari 2025, Asep dimutasi ke Polda Banten.

    “Dimutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Polda Banten dalam rangka pemeriksaan Bidpropam Polda Banten,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto, Selasa (7/1/2025).

    Didik mengatakan Kapolda Banten secara tegas telah menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka beserta dua anggota lainnya terkait adanya dugaan ketidakprofesionalan dalam melaksanakan tugas.

    Hingga saat ini, pemeriksaan terhadap ketiganya masih berlangsung. 

    Didik mengatakan, Kapolda Banten akan menindak tegas jika ketiganya terbukti melakukan pelanggaran.

    Sementara itu, Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara membenarkan soal mutasi AKP Asep Iwan Kurniawan.

    “Benar (ada mutasi),” kata Kemas dikutip Rabu (8/1/2025).

    Apa itu Yanma

    Yanma merupakan kepanjangan dari Pelayanan Markas, yang mana unsur dalam bidang pelayanan markas dan urusan dalam pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.

    Sementara untuk Yanma Polri adalah unsur pelayanan yang bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan dan pelayanan umum dan urusan dalam di lingkungan Mabes Polri, khususnya menyangkut fasilitas Markas. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Nasib Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan dan Anak Buah di Ujung Tanduk Imbas Tolak Pendampingan Bos Rental Mobil. Kapolda Bilang Bisa Di PTDH.

    Mengutip Wikipedia, dalam melaksanakan tugas, Yanma menyelenggarakan fungsi:

    Pemberian bimbingan dan arahan teknis pelaksanaan pelayanan markas/kantor kepada penyelenggara urusan dalam pada semua Satker di lingkungan kepolisian.
    Memberikan pembinaan, pengadministrasian, perencanaan program dan anggaran, pelayanan tata usaha dan materiil di lingkungan internal.
    Pelayanan markas yang bersifat umum.
    Pelayanan angkutan personel.
    Pemeliharaan dan perbaikan sarana angkutan.
    Pemeliharaan fasilitas umum perkantoran.

    Kapolda Kuak Kesalahan Jajaran Polsek Cinangka

    Terkuak kesalahan Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan serta dua anggotanya Bripka Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto yang menolak pendampingan terhadap bos rental mobil Ilyas Abdurahman (48).

    Saat itu, Ilyas bersama anaknya Rizky Agam Putra melakukan pengejaran mobil miliknya yang disewakan kepada Ajat Sudrajat.

    Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto menegaskan ketiga anggota Polri itu terancam sanksi setelah terbukti melakukan pelanggaran.

    “Bahwa betul ada peristiwa saudara Agam dan saudara Samsul dan lainnya jadi berlima sebelum kejadian penembakan itu sempat ke Polsek Cinangka, Polres Cilegon, datang sekitar pukul 02.30 WIB,” kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).

    Saat itu, mereka diterima anggota piket Bripka Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto.

    “Terjadi komunikasi bahwa saudara Agam menyampaikan mobil nya rentalnya dibawa oleh penyewa ke Saketi, Pandeglang disampaikan GPS tinggal satu, yang dua sudah tidak aktif diduga sudah ada upaya penggelapan,” kata Suyudi.

    Bripka Deri dilaporkan mengenai adanya dugaan penggelapan rental.  

    Irjen Suyudi menuturkan saat terjadi diskusi antara rental dan leasing.

    Bripka Deri lalu melaporkan hal tersebut kepada Kapolsek AKP Asep Iwan Kurniawan. 

    Namun, Bripka Deri tidak melaporkan secara utuh kepada AKP Asep Iwan.

    “Seharusnya ini terkait rental penyewaan kendaraan yang diduga digelapkan tapi laporannya leasing kepada kapolsek sehingga kapolseknya kalau ada leasing harus ada surat dari leasing dan sebagainya,” kata Suyudi.

    Suyudi mengatakan Agam sebagai pelapor telah membawa BPKB, STNK dan kunci cadangan. Oleh karena itu, seharusnya anggota Polri melakukan pendampingan. 

    “Tapi tidak dilakukan pendampingan karena anggota merasa kekuatan sedikit tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan,” ujarnya.

    Padahal, kata Irjen Suyudi, anggota Polsek Cinangka bisa melakukan permintaan tambahan kepada Polres atau anggota reserse di Polsek.

    Tetapi, hal itu tidak dilakukan oleh anggota piket Polsek Cinangka.

    “Sehingga dari hasil penyelidikan Propam Polda Banten telah ditemukan pelanggaran ketidakprofesionalan anggota saudara Deri Andriani tidak respon terhadap laporan masyarakat seharusnya menmberikan pendampingan untuk mengamankan kendaraan Honda Brio diduga digelapkan,” kata Suyudi.

    Suyudi mengatakan akan menindak tegas anggotanya yang melanggar kode etik tersebut.

    “Sanksinya demosi terberat bisa di Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH),” imbuhnya,

    Tak hanya itu, Suyudi mengatakan Kapolsek AKP Asep Iwan sebagai pimpinan Polsek Cinangka tidak melakukan dan pengawasan yang baik.

    “Tentunya akan kenakan sanksi demosi maupun yang terberat adalah PTDH,” katanya.

    Anggota lain, kata Suyudi, yakni Brigadir Dedi Irwanto yang mendampingi Bripka Deri. “Kita akan kenakan sanksi kode etik,” tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Agam Muhammad Nasrudin tidak kuasa menahan tangis meminta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait kasus penembakan yang menewaskan ayahnya. 

    Agam adalah anak Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil yang tewas ditembak oknum TNI AL di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Agam berharap Prabowo turut mengawal kasus penggelapan mobil yang berujung penembakan hingga menewaskan ayahnya.

    “Sekali lagi saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo untuk menangani kasus saya, karena ayah saya menjadi korban penembakan yang sadis dan keji yang dilakukan oknum TNI AL,” kata Agam, Selasa (7/1/2025).

    Sambil menangis, Agam tak kuasa menceritakan ulang kejadian saat ayahnya ditembak mati oleh oknum TNI AL yang mana dia saksikan sendiri. 

    “Penembakan dilakukan di depan anak-anaknya sendiri, saya melihat, saya yang memvideokan, ayah saya berdarah, sampai adik saya buka baju untuk menutup darah ayah saya, itu sangat keji, bayangkan, anak melihat kematian orang tua saat sakaratul maut,” ungkapnya.

    Agam juga membantah pernyataan bahwa pihak mengeroyok oknum TNI AL tersebut seperti yang disampaikan Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya Denih Hendrata kemarin.

    Disebutkan Agam bahwa pelaku lebih dulu menodongkan pistol ke komunitas penyewa rental mobil.

    “Aduh saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena nggak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi. Kita tidak mengeroyok. Waktu kita di rest area waktu itu dia lah yang menodongkan pistol di Saketi,” ujarnya.

    Bahkan kata Agam, seluruh bukti todongan pistol tersebut sudah terekam dalam video dan viral. 

    Di mana ayahnya yang juga bos rental mobil telah berusaha menghindari todongan pistol tetapi rupanya tetap ditembak oleh pelaku.

    “Makanya ada di video (viral) itu, ‘mana pistol kamu, mana pistol kamu. Jatuhkan’. Bapak saya sebenarnya menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut. Ternyata dari jauh sudah dapat pengawalan, ditembaklah ayah saya dari situ. Pak Ramli kebetulan tertembak di bagian perut,” jelasnya.

    Dituding Keroyok Oknum TNI AL

    Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025) terkait kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Rest Area Tol Merak – Tangerang pada 2 Januari 2025. (Capture YouTube KOMPASTV)

    Diberitakan sebelumnya, Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Denih Hendrata mengungkapkan bahwa ketiga anggotanya yang terlibat penembakan bos rental sempat dikeroyok segerombolan orang tak dikenal (OTK) di lokasi kejadian.

    Diketahui bahwa ada tiga anggota TNI AL yang terlibat dalam aksi penembakan terhadap Ilyas.

    Ketiga anggota TNI AL itu adalah Sertu AA, Sertu RH, dan KLK (Kepala Kelasi) BA.

    Berdasarkan pemeriksaan sementara, Denih menyebutkan ketiga oknum TNI AL tersebut mengaku dikeroyok di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.

    “Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal, di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang,” kata Denih dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

    Denih mengakui ada satu anggota TNI AL yang menembak Ilyas.

    Penembakan itu diketahui juga melukai rekan Ilyas, Ramli.

    “Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan,” papar Denih.

    “Setelah diketahui kemudian, mengakibatkan korban satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka,” lanjutnya.

    Adapun terkait adanya dugaan pengeroyokan, Denih menyebutkan bahwa penggunaan senjata api oleh oknum TNI AL ini diduga sebagai langkah membela diri.

    “Tapi sebetulnya karena pengeroyokan juga kan tidak berpikir risiko kalau orang yang akan dikeroyok itu mati,” sebutnya.

    “Jadi kembali lagi, apalagi mungkin karena tentara juga sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting segala macam, kita sering dengar ada (istilah) ‘Kill or To Be Killed’ (membunuh atau dibunuh),” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Denih juga menjelaskan kepemilikan senjata api milik pelaku penembakan telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    Pasalnya, pelaku diketahui bertugas sebagai seorang ajudan.

    “Senjata itu, senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari AA itu adalah ADC, ADC kan ajudan,” tutur Denih.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat,” tambahnya.

    Meski demikian, Denih mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh anggotanya.

    “Kita akan evaluasi. Tapi penggunaan senjata yang melekat itu adalah untuk pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya itu,” katanya.

    “Karena kalau misalkan terjadi suatu terhadap atasannya, maka orang yang pertama melekat itulah yang mengamankan. Kita bicara masalah SOP tadi. Nah kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya, kan sama-sama enggak tahu siapa yang akan mati,”

    “Kita saja kalau misalkan terdesak dikeroyok pasti akan mencari, akan bela diri. Akan mencari suatu benda yang mungkin bisa untuk membela diri, mengamankan. Nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan untuk penggunaan senjata api ini,” sambungnya.

    Sebagaimana diketahui, insiden penembakan ini berawal dari adanya kecurigaan korban, mobil rentalnya digelapkan oleh seorang penyewa berinisial AS yang kini telah berstatus tersangka.

    Insiden penembakan terhadap Ilyas bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewa tersangka AS, dan diduga akan digelapkan.

    Anak korban, Agam mengatakan bahwa AS telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    Tersangka AS diketahui menyewa mobil Brio milik usaha rental korban selama tiga hari, dari tanggal 31 Desember 2024-2 Januari 2025.

    Pada hari pertama atau 1 Januari 2025, pemilik rental mengecek ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS.

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil Brio yang disewa tersangka tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Adapun diketahui kemudian bahwa oknum TNI tersebut bukan dari AU melainkan AL.

    Menurut Agam, tiba-tiba ada orang di dalam mobil yang mengaku anggota TNI sembari mengeluarkan senjata api dan menodongkannya ke arah korban.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim rental Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    Setelah ditodong senpi, rombongan korban pun berinisiatif ke Polsek terdekat yakni Polsek Cinangka untuk minta pendampingan namun permohonan itu ditolak.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, namun situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    Disebutkan Agam, ada kurang lebih empat sampai lima kali tembakan.

    Agam masih sempat menyelamatkan diri, namun sayangnya ayahnya terkena tembakan.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Insiden penembakan oleh seorang oknum TNI AL ini juga mengakibatkan satu anggota tim rental lainnya yakni R (59) dengan luka tembak serius.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Anak Bos Rental yang Ayahnya Ditembak TNI AL Menangis Memohon ke Prabowo Subianto

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (WartaKotalive.com/Desy Selviany)

  • 4 Fakta Oknum TNI AL di Kasus Tewasnya Bos Rental: Ancam Tembak dan Tabrak Korban, Selalu Bawa Senpi – Halaman all

    4 Fakta Oknum TNI AL di Kasus Tewasnya Bos Rental: Ancam Tembak dan Tabrak Korban, Selalu Bawa Senpi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini empat fakta terkait oknum TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi tersangka dalam kasus tewasnya bos rental mobil di rest area Tol Tangerang-Merak.

    Diketahui Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, mengatakan terdapat tiga anggota TNI AL yang kini menjadi tersangka.

    Ketiganya yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA.

    Diberitakan sebelumnya kejadian naas itu terjadi pada pada pukul 04.30 WIB dini hari, Kamis (2/1/2025).

    Bos rental mobil Ilyas Abdurrahman (48) tewas tertembak, sementara seorang lainnya RM (60) mengalami luka tembak.

    Menurut keterangan, awalnya bos rental dan rombongan mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rental.

    Mereka kemudian menemukan mobil itu di depan depan minimarket Rest Area KM 45.

    Dan terjadilah penembakan maut.

    Lantas berikut 4 fakta terkait para oknum TNI AL yang menjadi tersangka kasus tewasnya bos rental:

    Tersangka Anggota Pasukan Elit

    Diketahui dua di antara para tersangka merupakan anggota pasukan elit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, mengutip TribunJakarta.com.

    Sedangkan seorang lainnya anggota KRI Bontang, KRI Bontang yakni kapal tanker milik TNI AL.

    Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA saat ini dalam pemeriksaan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polda Banten.

    Hasil pemeriksaan terkini, diketahui hanya satu dari tiga oknum TNI AL itu yang melakukan penembakan.

    Danpuspomal Laksamana Muda TNI Samista mengatakan, satu oknum TNI AL itu menembak dua korban.

    “Ya jadi yang melakukan penembakan itu adalah satu orang, nembak kedua. Karena yang satunya itu kan dari hasil CCTV juga yang dikeroyok itu tadi,” kata Samista.

    Samista mengungkapkan, berdasarkan penelusuran CCTV, sempat terjadi keributan sebelum penembakan terjadi.

    Selalu Bawa Senpi

    Salah satu tersangka kasus penembakan yang tewaskan bos rental yakni Sertu AA, oknum TNI AL.

    Sertu AA rutin membawa senjata api ke manapun dirinya pergi.

    Hal itu tak terlepas dari statusnya yang juga bertugas sebagai ajudan, sehingga senjata apinya pun melekat.

    Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan, senjata api yang dibawa Sertu AA pada saat terlibat dalam kasus penembakan ini merupakan inventaris TNI AL.

    “Senjata itu senjata inventaris yang melekat, karena jabatan dari AA itu adalah ADC. Nah ADC ini ajudan,” kata Denih di Markas Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

    Denih menyebut, berdasarkan standar operasional seorang ajudan, yang bersangkutan diwajibkan membawa senjata api ke manapun.

    Sertu AA pun dipastikan memiliki dokumen lengkap terkait kepemilikan senjata api itu.

    “Sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP, senjata itu melekat. Kemudian, tadi sudah dijawab ya bahwa ini sudah ada SOP-nya itu tadi. Ada surat perintahnya segala macam. Kemudian ya tentu bukan senjata rakitan,” ungkap Denih.

    Anggota TNI AL Ancam Tabrak Korban

    Oknum anggota TNI AL juga sempat mengancam akan menabrak bos rental, Ilyas Abdurrahman.

    Hal itu dilakukan sebelum melakukan penembakan.

    Anak korban, Rizky Agam Putra, mengatakan, ancaman tersebut diterima Ilyas saat berhasil menemukan mobil rental merek Honda Brio di kawasan Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut diketahui telah dicabut.

    Tuduh Korban Merupakan Sindikat Mobil Curian

    Tak cuma diancam akan ditabrak, lanjut Agam, oknum TNI AL juga menuduh Ilyas sebagai anggota sindikat mobil curian.

    “Pas kita berhentiin mobil itu, bapak turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, ‘saya ini TNI AL, kamu itu sindikat ya atau saya tembak sekarang?’,” kata Agam menirukan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu, dikutip dari YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).

    Ilyas, cerita Agam, langsung membantah tuduhan dari TNI AL tersebut.

    Selanjutnya, Ilyas mengaku sebagai pengusaha mobil rental.

    Hanya saja, Sertu AA disebut oleh Agam tidak menggubris penjelasan dari Ilyas.

    “Ayah saya bilang, bukan (sindikat) saya pemilik mobil. (oknum TNI AL mengatakan) ‘saya tidak mau tahu. Kamu minggir atau saya tabrak,” cerita Agam.

    Lalu di waktu yang sama, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tiba-tiba berhenti di lokasi.

    Mulanya, mobil tersebut berhenti dikira ingin mengetahui peristiwa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tiba-tiba menabrak paman Agam.

    “Om saya jatuh, segala macam, saya bantuin om saya. Sigra dan Brio pun kabur, lari,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari-hari Jadi Ajudan, Sertu AA Oknum Kopaska Tersangka Penembakan Bos Rental Selalu Bawa Senpi

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

  • Bantah Tuduhan Keroyok Oknum TNI AL, Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Memohon ke Prabowo – Halaman all

    Putra Bos Rental Korban Penembakan: Bayangkan Anak Lihat Kematian Orang Tua saat Sakaratul Maut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anak bos rental Ilyas Abdurahman (49), Rizky Agam Saputra menangis mengingat detik-detik ayahnya tewas ditembak oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Kamis (2/1/2025).

    Saat ayahnya tertembak, Rizky langsung membuka baju yang dikenakannya untuk menutupi tubuh sang ayah.

    Saat itu, Ilyas dalam kondisi sudah tersungkur dan mengeluarkan darah.

    “Saya buka baju untuk menutupi darah ayah saya,” katanya di Mako Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

    Air matanya pun tak terbendung saat mengingat detik-detik ayahnya meninggal dunia.

    “Bayangkan ya anak melihat kematian orang tua pada saat sakaratul maut. Itu sangat sulit dibayangkan,” ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

    Sebelum tewas ditembak, Ilyas ternyata sempat mengajak oknum TNI AL untuk bicara baik-baik.

    Kakak Rizky, Agam Muhammad Nasrudin (26) mengatakan, setelah GPS di mobil yang disewakannya terdeteksi dicopot, ia dan rombongan keluarga langsung berangkat mengejar mobil yang hendak digelapkan tersebut.

    Peristiwa itu terjadi sekira satu jam sebelum Ilyas tewas ditembak oleh oknum TNI AL.

    Setelah melakukan pengejaran, rombongan akhirnya menemukan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang, Banten. Namun, saat itu, mereka justru ditodong pistol oleh oknum anggota TNI AL.

    Ilyas sempat meminta agar oknum TNI tersebut tenang dan membicarakan persoalan mobil tersebut secara baik-baik.

    Namun, ajakan itu tak diindahkan oleh oknum TNI tersebut.

    “Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. ‘Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak’.”

    “Langsung kita ditodong kan, bapak saya langsung, ‘tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik,” papar Agam.

    Kronologi Penembakan Bos Rental

    Peristiwa penembakan bos rental itu terjadi sekira pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur komplotan pelaku penggelapan mobil.

    Dugaan pencurian muncul setelah perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Agam turut dalam upaya pengejaran terhadap pelaku.

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai pelaku, rombongan korban berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Ketika situasi semakin tak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat itu tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberang itu yang pakai Sigra dan senpi juga,” ujar Agam.

    Situasi pun makin mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” bebernya.

    Dalam insiden itu, Ilyas dan seorang anggota tim rental bernama Ramli terkena tembakan.

    Nyawa Ilyas tak tertolong setelah mengalami luka di dada dan tangannya.

    Sementara Ramli selamat, tetapi terluka di tangan hingga tembus ke perut.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Gita Irawan)

  • 20 Tahun Tak Ada Perhatian

    20 Tahun Tak Ada Perhatian

    Pandeglang

    Warga Kampung Pabuaran, Kelurahan Kadomas, Kabupaten Pandeglang, Banten, iuran untuk memperbaiki jalan rusak. Warga mengaku jalan rusak ini sudah lebih dari 20 tahun tapi tidak diperbaiki oleh pemerintah.

    Warga pun memasang spanduk dengan tulisan ‘Selamat datang di kawasan wisata sejuta lubang, ruas jalan Kadomas-Mogana’. Karena jalan tersebut menjadi akses utama, warga pun iuran untuk memperbaiki.

    “Iya semua warga iuran terutama yang punya kendaraan, adapun kami minta sumbangsihnya dari seluruh warga mengambil beras untuk makan yang kerja,” kata warga setempat bernama Bedi saat ditemui di lokasi, Selasa (7/1/2025).

    Bedi mengatakan langkah swadaya masyarakat itu dilakukan karena pihak pemerintah tak kunjung melakukan perbaikan. Menurutnya, ruas jalan penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak itu sudah 20 tahun rusak.

    “Kami sangat prihatin ini masih wilayah perkotaan. Pabuaran ini masih kecamatan Pandeglang, tapi udah 20 tahun lebih tidak ada perhatian dari pemerintah,” katanya.

    Warga di Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang melakukan swadaya bangun jalan yang rusak. Foto: Aris Rivaldo/detikcom

    Bedi mengatakan para pengendara sering mengalami kecelakaan karena banyak lubang di setiap titik. Kondisi itu lebih parah, jika hujan turun.

    Bedi menyebut langkah ini juga bagian dari upaya menyindir pihak terkait, terutama pihak pemerintah Kabupaten Pandeglang. Ia berharap jalan ini segera bisa dilakukan perbaikan oleh Pemkab.

    “Semoga pemerintah Kabupaten Pandeglang bisa segera membangun jalan ini, kami masyarakat sangat membutuhkan karena ini jalan penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Lebak,” pungkasnya.

    “Pernah (jatuh) berapa kali karena licin,” singkatnya.

    Warga di Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang melakukan swadaya bangun jalan yang rusak. (Foto: Aris Rivaldo/detikcom)

    (lir/lir)