kab/kota: Pancoran

  • Mayat Pria di Semak-semak Km 30 Tol Jagorawi Teridentifikasi, Ini Identitasnya

    Mayat Pria di Semak-semak Km 30 Tol Jagorawi Teridentifikasi, Ini Identitasnya

    Jakarta

    Polisi mengungkap identitas mayat pria yang ditemukan tewas tergeletak di semak-semak kilometer (km) 30 Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat. Korban diketahui bernama Ujang Adiwijaya.

    “Hasil identifikasi terhadap korban dari pengecekan sidik jari korban diketahui identitas Ujang Adiwijaya,” kata Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, Selasa (11/11/2025).

    Wikha mengatakan korban merupakan warga Pancoran Mas, Kota Depok. Saat ini, jenazah telah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    “Masih penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut (pekerjaan korban),” jelasnya.

    Kondisi Tangan, Kaki, dan Mulut Terikat

    Sebelumnya, polisi menjelaskan kondisi mayat pria tanpa identitas yang ditemukan di Semak-semak Tol Jagorawi Km (kilometer) 30, Bogor, Jawa Barat. Saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan mulut, kaki, dan tangan terikat.

    Da menjelaskan ciri-ciri mayat pria tersebut. Saat ditemukan, mayat mengenakan celana dan kaos berwarna hitam, dengan usia sekitar 45 tahun.

    “Kelanjutan perkara (diserahkan) Polres Bogor,” tuturnya.

    Dalam foto yang diterima, terlihat ada bekas lakban berwarna coklat di tangan korban. Mayat tergeletak tak jauh dari ruas bahu jalan tol.

    (rdh/yld)

  • Top 3: Sejarah dan Cerita Horor Menara Saidah

    Top 3: Sejarah dan Cerita Horor Menara Saidah

    Menara Saidah tak henti-hentinya mencuri perhatian. Gedung yang telah lama terbengkalai dan terkenal angker ini belum lama ini kembali viral di media sosial. Sebab, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menampilkan tirai salah satu jendela di Menara Saidah terbuka dan tertutup. Padahal seperti diketahui, gedung ini telah lama terbengkalai dan tidak dihuni.

    Berikut rangkuman sejarah dan cerita-cerita mistis terkait Menara Saidah.

    Menara Saidah, sebuah ikon arsitektur di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, telah lama menjadi sorotan publik. Gedung pencakar langit yang megah ini, dibangun antara tahun 1995 hingga 1998, kini berdiri kosong dan terbengkalai sejak ditutup pada tahun 2007. Keberadaannya tidak hanya menyimpan sejarah panjang kepemilikan dan kontroversi, tetapi juga diselimuti berbagai cerita horor yang melegenda di kalangan masyarakat.

    Awalnya dikenal sebagai Menara Drassindo atau Gedung Gracindo, bangunan ini merupakan buah karya Mooryati Soedibyo sebelum beralih kepemilikan ke keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim. Penutupan gedung yang mendadak pada tahun 2007 memicu beragam spekulasi, mulai dari isu fondasi yang miring hingga masalah internal manajemen dan kisruh kepemilikan. Hal ini menjadikan Menara Saidah sebagai salah satu misteri perkotaan yang belum terpecahkan sepenuhnya.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • 8
                    
                        Jalan Terjal Pencari Kerja Berpengalaman…
                        Megapolitan

    8 Jalan Terjal Pencari Kerja Berpengalaman… Megapolitan

    Jalan Terjal Pencari Kerja Berpengalaman…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di tengah keriuhan Jakarta Job Fest 2025 di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025), seorang pria berkemeja biru duduk di lantai dekat pintu keluar.
    Tangannya memangku tas dan totebag hijau, sementara matanya menatap layar ponsel.
    Pria itu adalah Agung (35), mantan pekerja perbankan yang selama enam bulan terakhir berjuang mencari kerja.
    Agung tersenyum getir saat menceritakan perjuangannya untuk mencari pekerjaan. Banyak rintangan yang harus ia lalui mulai dari batas usia, penampilan hingga keterampilan bermedia sosial.
    Agung sering kali menerima kenyataan pahit bahwa batas usia menjadi penghalang terbesarnya mencari pekerjaan baru.
    “Biasanya tuh karena umur. Terus habis itu (perusahaan) nyarinya banyakan yang fresh graduate (lulusan baru),” ungkap Agung kepada Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
    Setiap lamaran yang dikirim, ia terhalang dengan batas usia 25 tahun. Batas usia maksimal itu bagai pagar tak terlihat yang memisahkannya dari pekerjaan.
    Tak hanya itu, ia juga menyoroti faktor penampilan yang kerap menjadi pertimbangan terselubung dalam proses merekrut pelamar kerja.
    Dalam dunia kerja yang semakin visual, pengalaman matang kalah bersaing dengan tren perekrutan yang mengedepankan penampilan dan kemampuan digital.
    “Tapi juga dilihat dari look-nya gitu. Jadi nyarinya ya, satu umur, kedua good looking,” ucapnya.
    Pria 35 tahun itu bagai terperangkap dalam labirin persyaratan kerja yang semakin sempit.
    Di ruang pamer yang dipenuhi booth perusahaan, Agung menyadari sebuah perubahan yang tak terelakkan.
    Kemampuan mengelola TikTok dan Instagram kini menjadi salah satu yang dibutuhkan perusahaan daripada pengalaman kerja bertahun-tahun.
    “Mereka mencari yang anak-anak muda yang medsos ya, jadi dicarinya yang bisa TikTok atau yang bisa Instagram,” ujarnya.
    Agung menyadari, dirinya kini berada di persimpangan zaman. Pengalamannya yang selama ini dibanggakan seakan hilang nilainya di hadapan tren baru.
    Bukan lagi soal seberapa dalam pemahaman tentang produk keuangan, melainkan seberapa mahir mengelola feed Instagram atau menciptakan challenge di TikTok.
    Namun, dalam keprihatinannya, terselip sebuah tekad. Ia memilih untuk beradaptasi dan belajar mengikuti kebutuhan industri, sekaligus tetap menonjolkan keunggulan sebagai pekerja berpengalaman.
    “Kami yang senior-senior bisa kok belajar sama yang muda,” katanya.
    Agung mengamati tren yang mencemaskan dalam dunia rekrutmen. Mantan pekerja di bidang perbankan ini menyoroti dominasi sistem outsourcing dan kontrak dalam lowongan kerja yang tersedia di Indonesia.
    “Cuman di Indonesia ini tuh banyaknya yang dicari sekarang mungkin perusahaan-perusahaan itu ya outsourcing atau enggak kontrak gitu,” ujar Agung.
    Menurutnya, sistem outsourcing tidak memberikan kepastian bagi pekerja. Ia menggambarkan betapa mudahnya hubungan kerja putus bila karyawan dianggap tidak memenuhi kualifikasi.
    Masa percobaan yang singkat, umumnya tiga bulan, menjadi penentu nasib tanpa jaminan kelangsungan kerja.
    Meski memahami kebutuhan perusahaan akan fleksibilitas, Agung berharap ada keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan hak-hak pekerja.
    Perusahaan-perusahaan besar dan mapan seharusnya lebih memprioritaskan sistem karyawan tetap.
    “Jadi kalau misalkan enggak qualified langsung putus gitu. Jadi ya dilihat kayak-kayak cuman setahun, 6 bulan setahun, gitu. Nanti diputus,” keluhnya.
    Bagi Agung, dominasi sistem outsourcing bukan sekadar persoalan lapangan kerja, melainkan pertaruhan masa depan dan stabilitas hidup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baru 26 Tahun Sudah Dianggap Tua, Pahitnya Realita Cari Kerja di Indonesia

    Baru 26 Tahun Sudah Dianggap Tua, Pahitnya Realita Cari Kerja di Indonesia

    Jakarta

    Meski aturan batas usia sebagai syarat lowongan kerja sudah dihapus pemerintah, realita di lapangan belum berubah. Bahkan beberapa pelamar yang sebetulnya masih tergolong usia muda kesulitan karena ada syarat semacam ini.

    Di antaranya ada Fery (26) dan Nasrul (26) yang merasakan pahitnya situasi tersebut. Keduanya datang ke acara Jakarta Jobfest di Gedung Pertemuan Sasana Pakarti, Pancoran, Jakarta Selatan, hanya untuk mengetahui bahwa usianya sudah ‘tak muda’ lagi di mata perusahaan.

    Sebab saat melamar di perusahaan retail yang ikut serta dalam job fair itu, dikatakan bahwa syarat usia untuk mendaftar adalah 24 tahun. Meski mereka berdua tak tahu alasan pasti mengapa batas usia untuk lowongan kerja ini sangat rendah.

    “Masih ada syarat batas usia, tadi pas ditanya-tanya katanya batasnya 24 tahun,” kata Feri kepada detikcom, Selasa (4/11/2025).

    Namun pada akhirnya, keduanya mencoba peruntungan dengan tetap mendaftar dengan harapan ada keajaiban mereka bisa diterima kerja. Setidaknya mereka tak berkecil hati dan sudah berusaha sebaik mungkin.

    “Ya daftar saja, coba saja meski tahu nggak diterima. Mungkin kalau kita berkali-kali dicoba mungkin ada kebijakan dari mereka. Tapi kalau sudah berkali-kali nggak juga ya berarti memang begitu kebijakan dari mereka,” ucap Nasrul.

    Terlebih mengingat salah satu dari mereka, Fery, sudah beberapa kali mendaftar ke perusahaan ritel yang sama meski belum juga membuahkan hasil. Tentu di luar itu ia tetap mendaftar di luar sektor retail.

    “Kemarin sudah dua kali, langsung ke gudangnya tuh wilayah Jakarta II, cuma gagal di psikotes Terus satu lagi sudah kasih berkas, perkenalan, nggak tahu kenapa disuruh pulang, tunggu 7 hari,” cerita Fery.

    Pada akhirnya yang terpenting bagi Fery dan Nasrul saat ini adalah bagaimana cara mendapatkan pekerjaan layak. Setidaknya memberikan gaji setara UMR, mengingat mereka merupakan perantauan asal Pekalongan.

    “Kalau nggak UMR, setengah gaji saja sudah habis buat kos, belum buat makan. Kalau nggak dapat makan dari tempat kerja kita buat makan saja sulit,” terang Nasrul.

    (igo/fdl)

  • Sudah Pake Ordal Tetap Gagal, Curhat Pencari Kerja yang Mentok di Interview

    Sudah Pake Ordal Tetap Gagal, Curhat Pencari Kerja yang Mentok di Interview

    Jakarta

    Ketatnya persaingan dalam mencari kerja terasa semakin sulit. Bahkan bantuan orang dalam alias ordal untuk bisa diterima kerja lebih cepat terasa hampir sia-sia karena tak kunjung membuahkan hasil.

    Hal ini seperti yang dirasakan oleh salah seorang pencari kerja di acara Jakarta Jobfest Gedung Pertemuan Sasana Pakarti, Pancoran, Jakarta Selatan. Pria yang tak ingin disebutkan namanya tersebut sudah beberapa kali mendapatkan tawaran kerja dari kenalan dan keluarga, namun lamaran yang dikirimkannya belum juga diterima.

    “Ada saya pernah main coba cari informasi lowongan kerja dari mulut ke mulut, pernah dari keluarga, cuman ya masih menunggu. Makanya sambil menunggu ikut saja lah dulu Job Fair lagi,” ucapnya kepada detikcom, Selasa (4/11/2025).

    Bahwa terakhir, pekan lalu dirinya baru saja melakukan interview di perusahaan tempat dirinya mendapatkan rekomendasi. Namun sampai saat ini masih belum mendapatkan kabar terbaru, sehingga ia memutuskan untuk terus mengikuti berbagai Job Fair dan melamar secara online.

    “Lowongan yang dapat dari kenalan kayak gitu saya sudah dapat. Sudah sampai tahap interview. Tapi masih menunggu, masih menunggu kelanjutannya dari si HR-nya,” paparnya.

    “Cuman bilang ‘ya ditunggu info selanjutnya, ditunggu saja’. Seminggu dua mingguan lah dibilangnya. Ini masih semingguan tunggu kabar, baru minggu kemarin interview,” jelas peserta Job Fair itu lagi.

    Ia mengatakan selama ini dirinya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena kurang pengalaman. Padahal untuk bisa memiliki pengalaman dirinya perlu diterima kerja lebih dulu.

    “Saya ada beberapa kali coba konsultasi-konsultasi CV. Ya memang CV saya kurang, pengalaman saya kurang. Kebanyakan juga carinya lulusan-lulusan yang siap kerja atau yang teknis di bidangnya,” jelasnya.

    Belum lagi, ia mengaku sebagai lulusan Sarjana Sosiologi. Di mana jurusannya ini memang tak banyak dibutuhkan atau kurang dicari perusahaan-perusahaan sekarang ini. Alhasil dirinya hanya bisa terus melamar ke berbagai perusahaan sembari melakukan pelatihan dan mencari sertifikat.

    “Kalau sertifikasi sekarang saya sudah punya tiga. Satu bahasa Inggris, sama dua lagi di bidang administrasi,” katanya.

    (igo/fdl)

  • BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari ini, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG pada pukul 17.25 WIB, kondisi cuaca berpotensi terjadi pada pukul 17.35 WIB di sejumlah wilayah Jabodetabek, termasuk sebagian besar kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

    Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Jakarta Barat:

    Kebon Jeruk, Kembangan.

    Jakarta Selatan:

    Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan.

    Jakarta Timur:

    Pasar Rebo.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    Cuaca ini juga berpotensi meluas ke wilayah:

    Jakarta Pusat:

    Gambir, Menteng, Tanah Abang.

    Jakarta Utara:

    Penjaringan.

    Jakarta Barat:

    Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kalideres, Palmerah.

    Jakarta Selatan:

    Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pancoran.

    Jakarta Timur:

    Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Ciracas, Cipayung.

    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta gangguan lalu lintas akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame ketika hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

    “BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, PPSU, dan TNI/Polri telah siaga di lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi lainnya,” terang dia.

    Seperti diketahui, kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Warga dapat memantau perkembangan terkini melalui laman resmi Nowcasting BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id atau kanal media sosial BPBD DKI Jakarta.

    Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, menyampaikan laporan dan permintaan bantuan darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 yang aktif selama 24 jam atau fitur Kontak Darurat di aplikasi JAKI.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Macet Parah di Jakarta Semalam Bikin Pengendara Terjebak Berjam-jam

    Macet Parah di Jakarta Semalam Bikin Pengendara Terjebak Berjam-jam

    Jakarta

    Semalam, hampir semua jalanan di Jakarta macet usai hujan mengguyur. Kondisi ini membuat pengendara terjebak macet berjam-jam lamanya.

    Kemacetan makin parah pada saat jam pulang kerja, Kamis (30/10/2025). Pada pukul 18.32 WIB, kemacetan terjadi di Jalan MT Haryono, Cawang, arah Pancoran, Jakarta Selatan. Kendaraan mengular di sekitar Stasiun LRT Cikoko dekat Stasiun Cawang.

    Kemacetan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto Pancoran arah Kuningan. Kendaraan roda dua dan empat mengular di lokasi.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan titik-titik kemacetan terjadi di hampir seluruh ruas jalan Jakarta. Dia menyebut kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Kemang Raya.

    “Malam ini macet hampir di semua ruas jalan, terutama di wilayah selatan ya cukup parah Kemang,” kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (30/10).

    Komarudin mengatakan lalu lintas di Kemang macet parah karena sempat banjir setinggi hampir satu meter. Kemacetan juga terjadi di Jalan Bangka yang kemudian sudah terurai.

    “Karena Kemang Raya itu banjir satu meter ketinggian satu meter tampaknya sampai ke Kemang Raya termasuk terdampak ke Bangka tapi Bangka sudah terurai kita tutup jalannya sementara waktu,” ujarnya.

    Banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (30/10). (Devi/detikcom)

    Kemacetan juga terjadi di Jalan Prapanca hingga Antasari. Pihak kepolisian tengah mengurai kemacetan.

    “Kemudian dampak yang dari Prapanca ini nyambung sampai ke Antasari. Jadi wilayah yang cukup parah wilayah selatan, untuk wilayah lain relatif padat namun bisa kita alirkan pelan-pelan karena peningkatan volume,” ungkapnya.

    Komarudin mengatakan kemacetan di hampir semua ruas jalan di Jakarta ini karena adanya genangan imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta. Pihaknya telah menempatkan personel di lokasi-lokasi macet.

    “Pelambatan atau kepadatan terjadi karena genangan di beberapa ruas jalan, di kisaran nggak terlalu tinggi cukup menghambat karena genangan sebagian besar memperlambat kecepatannya. Saat ini seluruh simpul kita tempatkan anggota untuk melakukan penguraian,” ungkapnya.

    Macet di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (30/10). (Foto: dok Istimewa)

    Pengendara Terjebak Berjam-jam di Jalan

    Macet membuat pengendara terjebak berjam-jam di jalan. Seorang pemotor sampai menghabiskan waktu 2,5 jam dari Senayan menuju Pasar Minggu.

    Syahrul Kurniawan berbagi cerita soal perjalanan pulang pada sore kemarin. Waktu perjalanan pulangnya menjadi begitu panjang karena sejumlah jalan tergenang banjir.

    “Gara-gara banjir, saya baru banget sampe ini, masih capek 2,5 jam dari Senayan ke Pasming (Pasar Minggu),” kata Syahrul saat dihubungi.

    Dalam perjalanan pulang dari Senayan menuju Pasar Minggu, Syahrul menemui sejumlah titik kemacetan. Dia harus melalui jalan macet dari kawasan Blok M hingga Kemang.

    “Titik sumber macetnya di Kemang. Macetnya dari M-Bloc depan Kejagung sampe Kemang. Apalagi perempatan Antasari itu yang bikin lebih parah, lampu merah pada nggak ada yang mau ngalah,” ungkapnya.

    Begitu di Jalan Pangeran Antasari, Syahrul memilih untuk beristirahat sejenak. Di sana, juga ada sejumlah pemotor yang berhenti.

    Dia mengaku, jika kondisi normal, perjalanan Senayan menuju Pasar Minggu hanya seperlima waktu perjalanan dibanding sore ini.

    “(Hanya) 30 menit sampai kalau normal mah. Capek juga sih, makanya banyak juga kan tuh yang istirahat, Antasari menjadi rest area dadakan,” ujarnya.

    Kemacetan terjadi di banyak ruas jalan di Jakarta akibat genangan usai hujan deras. Seorang pemotor menempuh 2,5 jam dari Senayan menuju Pasar Minggu, Jaksel. (dok Pribadi/IG @syahrulkrnwn).

    PIM-Mampang Butuh Waktu 4 Jam

    Seorang pengendara sepeda motor, Dandy, ikut terjebak kemacetan. Dandy mengatakan kemacetan membuat jarak tempuh dari kawasan Pondok Indah Mall (PIM) ke Mampang, Jakarta Selatan, menjadi 4 jam.

    “Kurang lebih 4 jam. Saya dari PIM jam 6 sore, ini baru sampai rumah,” kata Dandy saat dihubungi pukul 21.59 WIB, kemarin.

    Dandy terjebak macet di Jalan Radio Dalam, Jalan Panglima Polim, hingga Jalan Pangeran Antasari. Berdasarkan foto yang diberikan Dandy, tampak jalanan padat merayap.

    “Macet di Radio Dalam, Stasiun Cipete kalau nggak salah arah ke Panglima Polim sampai ke Antasari,” tutur dia.

    Macet di Jakarta, Kamis (30/10). (Foto: dok. Istimewa/foto dari narsum Dandy)

    Kondisi kemacetan diperparah karena jalan terendam banjir. Bahkan, Dandy terpaksa memutar rute karena Jalan Kemang Raya tak bisa dilintasi akibat banjir.

    “Iya karena ada banjir. Seharusnya saya bisa lewat Kemang Raya kalau nggak banjir. Saya jadi muter lewat Jeruk Purut itu pun masih kena macet juga,” tutur dia.

    Biasanya, jarak tempuh dari PIM hingga Mampang, hanya ditempuh Dandy sekitar 30 menit. Namun, malam ini jarak tempuh hingga 4 jam.

    “Saya biasanya ya kalau hujan biasa cuman 30 menit itu pun naik motornya jalan santai ya. Malam ini rekor saya dari PIM sampai Mampang bisa 4 jam, kayak Jakarta-Bogor aja itu mah,” ucapnya.

    Jarak Tempuh GBK-Halim 2 Jam

    Pengendara lainnya juga terjebak macet di Jalan Gatot Subroto, Jaksel. Jarak tempuh yang dilalui dari Gelora Bung Karno (GBK) di wilayah Halim, Jakarta Timur memakan waktu 2 jam. Cerita tersebut dibagikan oleh pemotor bernama Ferrys.

    “Luar biasa Semanggi-Halim dua jam,” kata Ferrys dalam unggahan Instragramnya.

    Saat dihubungi, Ferrys mengatakan bahwa dirinya berkendara dari GBK ke Halim. Begitu masuk ke Jalan Gatot Subroto di Semanggi, dia langsung terjebak macet.

    “Dari GBK saya keluar ke arah Gatsu full sampai sekitaran bandara Halim, di GBK itu juga macet karena ada penukaran tiket apa gitu saya nggak tau, kayak ada event lari kayaknya,” kata Ferrys saat dihubungi.

    Macet di Jakarta Kamis (30/10/2025) (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan narsum Ferrys)

    Di Jalan Gatot Subroto, Ferrys melihat ada truk mogok. Dia menyebut polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas bagi kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman ke Gatsu.

    “Nah sepanjang Gatsu nemuin truk mogok 1, terus ternyata dari Sudirman yang mau keluar Jalan Gatsu itu sistem buka tutup sama Polantas,” kata dia.

    Ferry menyebut sempat terjadi kecelakaan di Semanggi. Kondisi ini membuat kemacetan tambah parah.

    “Ada senggolan mobil di depan GT Semanggi, taksi sama mobil Panther, bikin macet juga, ampun,” katanya.

    Lalu lintas di Kuningan arah Mampang juga terlihat macet. Kemacetan, kata Ferrys, terjadi karena adanya genangan.

    “Kuningan macet kemungkinan arah Mampang sama Kemang, ada genangan belum surut itu titik macetnya luar biasa. Betul baru rasain beneran,” jelasnya.

    Lalu lintas di Jalan Gatsu selepas flyover Kuningan, kata Ferry, sempat lancar. Kemudian macet lagi menjelang flyover Pancoran.

    “Terus sendat sedikit lagi di Pancoran arah Tebet sama Pasar Minggu, parah pisan,” tutur dia.

    Ferrys biasanya menempuh jarak GBK ke Halim hanya 45 menit hingga 1 jam. Kali ini, kata dia, terjadi kemacetan parah.

    “Bisanya 45 menit, hari Sabtu-Minggu jalanan lancar, macet biasa hari biasa 1 jaman lah. Ini motoran, nggak tahu dah yang pakai mobil pada pulang jam berapa itu,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (lir/zap)

  • Kamis, layanan Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Kamis, layanan Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Kamis tersedia di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).

    Berikut 14 lokasi gerai Samsat Keliling di Jadetabek berdasarkan informasi akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan 09.00-15.00 dan WIB dan Gudang Sarinah Cikoko, Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-14.00 WIB, dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di halaman Alun-alun Cibodas dan parkiran Busway Foodmoshpere 09.00-13.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper dan Fresh Market Green Lake City Cipondoh 09.00-12.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dari jam 09.00-11.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di halaman Gtown Hose Square Gading 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Mono Cafe Pekayon Jaya, Bekasi Selatan 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Central Lippo Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok dan Kantor Kelurahan Tugu pukul 08.00-14.00 WIB;

    14. Cinere di halaman Kantor Kelurahan Pasir Putih 08.00-12.00 WIB.

    Melalui layanan tersebut, masyarakat dapat melakukan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Sejumlah dokumen persyaratan yang harus dibawa, yakni KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Persyaratan lainnya, yaitu pemohon tidak memiliki tunggakan PKB selama lebih dari satu tahun.

    Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk pembayaran PKB lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan dapat dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Restoran Jepang Ternama Ini Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Cara Daftarnya – Page 3

    Restoran Jepang Ternama Ini Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Cara Daftarnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bagi Anda yang sedang mencari peluang kerja di industri kuliner, restoran ternama Sushi Tei membuka kesempatan bergabung bagi tenaga Daily Worker.

    Program rekrutmen ini difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui platform Karirhub, SIAPkerja, Talenthub, dan Pasker ID (Pusat Pasar Kerja).

    Total kuota yang disediakan mencapai 220 orang, dengan posisi yang dibuka meliputi Daily Worker Cook & Steward. Program ini memberikan peluang untuk lulusan SMA hingga S1 untuk bergabung dengan restoran besar yang memiliki reputasi tinggi di bidang kuliner Jepang. Demikian seperti dikutip dari akun instagram

     Daily Worker Cook dan Steward

    Untuk posisi Daily Worker Cook & Steward, kuota yang tersedia sebanyak 140 orang. Kandidat diharapkan mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim, siap bekerja dalam sistem shift dan lembur bila diperlukan, serta memiliki kondisi fisik yang sehat. Pengalaman memasak makanan Jepang akan menjadi nilai tambah dalam proses perekrutan.

    Syarat utama bagi pelamar adalah lulusan D4/S1 Teknik Industri, Manajemen, atau Teknologi Pangan, memiliki kemampuan komunikasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta pengalaman kerja di bidang pengembangan produk, ritel, atau bidang serupa. Penempatan kerja berada di Jakarta Selatan (Pancoran).

  • Sempat Alami Gangguan, LRT Jabodebek Kembali Beroperasi

    Sempat Alami Gangguan, LRT Jabodebek Kembali Beroperasi

    JAKARTA -PT KAI meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat adanya gangguan pada perjalanan LRT Jabodebek di semua lintas pelayanan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 mulai pukul 08.41 WIB.

    Manager PR LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan, gangguan terjadi pada sistem third rail yang berfungsi sebagai penyuplai listrik bagi kereta, sehingga sempat menyebabkan seluruh perjalanan LRT Jabodebek tidak dapat dioperasikan.

    Akibat hal tersebut, terdapat 5 rangkaian (trainset) LRT Jabodebek yang terpaksa berhenti di petak jalur, yakni:

    – TS 28 dengan nomor perjalanan SN 62 berhenti di petak jalur Kuningan – Pancoran

    – TS 07 dengan nomor perjalanan SN 45 berhenti di petak jalur Taman Mini – Kampung Rambutan

    – TS 17 dengan nomor perjalanan SN 64 berhenti di petak jalur Bekasi Barat – Cikunir 2

    – TS 31 dengan nomor perjalanan SN 60 berhenti di petak jalur Cawang – Halim

    – TS 29 dengan nomor perjalanan SN 63 berhenti di petak jalur Halim – Cawang

    Sebagai langkah penanganan, lanjut dia, tim KAI melakukan evakuasi terhadap pengguna yang berada di trainset tersebut. Evakuasi dilakukan melalui walkway menuju stasiun terdekat, yaitu Stasiun Kuningan, Halim, Cawang, Kampung Rambutan, dan Bekasi Barat.

    Ia menambahkan, pada pukul 10.06 WIB seluruh pengguna yang berada pada rangkaian LRT Jabodebek yang terhenti di petak jalur telah dievakuasi.

    “Sebanyak 653 pengguna berhasil dievakuasi dengan selamat tanpa ada laporan korban luka. Saat ini, proses penanganan gangguan telah selesai dan layanan LRT Jabodebek telah kembali beroperasi normal di seluruh lintas pelayanan,” jelas Mahendro.

    Bagi pengguna yang terdampak pada saat terjadi gangguan dapat melakukan pembatalan perjalanan pada loket stasiun terdekat.

    “KAI mengucapkan terima kasih atas pengertian dan kepercayaan masyarakat, serta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi selama proses penanganan,”tandas Mahendro.