kab/kota: Pancoran

  • Yayasan MBG tagih Rp400 juta ke mitra dapur Kalibata

    Yayasan MBG tagih Rp400 juta ke mitra dapur Kalibata

    Jakarta (ANTARA) – Kuasa hukum mitra dapur Ibu Ira, Danna Harly mengungkapkan bahwa Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) malah menagih Rp400 juta kepada korban terkait dugaan penggelapan pembayaran dana senilai Rp 975.375.000.

    “Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih ibu Ira sebesar Rp 400 juta,” kata Danna kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat.

    Danna mengaku kebingungan karena pihak yayasan mengeluarkan tagihan senilai Rp100 juta kepada kliennya.

    Menurut dia, adanya tagihan ompreng (tempat bekal) yang sudah dibayar kliennya Rp200 juta, tetapi malah dimasukkan ke dalam anggaran MBG.

    “Kemudian juga ada tagihan ompreng. Jadi ibu Ira beli ompreng, kemarin Rp 12.000, sudah dibayar Rp200 juta. Nah, itu ditagihkan ke dalam mekanisme di MBG ini. Jadi dua hal yang berbeda dicampur-adukan, jadi kacau semua ini,” ucapnya.

    Pihak kepolisian memeriksa mitra dapur dan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN sebagai saksi soal dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000 di Kalibata, Jakarta Selatan pada Jumat pukul 10.00 WIB.

    Sebelumnya, dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali mendistribusikan makanan ke sejumlah sekolah pada Kamis (17/4), setelah berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025.

    Adapun laporan polisi tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

    Dijelaskan bahwa pada awalnya Ira telah bekerjasama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025. Ira sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Dalam kontraknya, perjanjian dengan yayasan dicantumkan harga Rp15 ribu per porsi. Namun, di tengah jalan sebagian diubah menjadi Rp13 ribu.

    Dinyatakan bahwa pihak yayasan telah mengetahui adanya perbedaan anggaran ini sebelum tanda tangan kontrak, yakni pada Desember 2024.

    Saat ditagih untuk pencairan tahap dua, pihaknya mengaku tidak dibayarkan sama sekali oleh pihak yayasan. Pihaknya juga menyesalkan tindakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak ada keterbukaan informasi.

    Hingga akhirnya, pihaknya sepakat untuk mengakhiri menjadi mitra Program MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke Kepolisian.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Penasaran Kasus Penggelapan Dana Dapur MBG di Kalibata, 2 Sosok Penting Bakal Diperiksa

    Polisi Penasaran Kasus Penggelapan Dana Dapur MBG di Kalibata, 2 Sosok Penting Bakal Diperiksa

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Polres Metro Jakarta Selatan mulai menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan mitra dapur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, dalam waktu dekat penyidik akan memeriksa dua orang saksi.

    “Saat ini, penyidik sudah menyiapkan pemanggilan untuk dua orang saksi. Saksi pelapor dan saksi satu lagi yang dibawa oleh pelapor,” kata Nurma, Jumat (18/4/2025).

    Nurma menambahkan, nantinya penyidik juga akan memeriksa pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) selaku terlapor dalam kasus dugaan penggelapan ini.

    Hanya saja, ia belum menjelaskan soal waktu pemeriksaan terhadap Yayasan MBN.

    “Dari penyidik pasti memeriksa dulu keterangan-keterangan dari saksi-saksi pelapor, lanjut pasti dijadwalkan untuk yang dilaporkan tentunya,” ujar dia.

    Dalam kasus ini, pemilik dapur MBG di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra, melaporkan Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) yang diduga menggelapkan dana hampir Rp 1 miliar.

    Nasib beruntung jukir liar yang patok tarif Rp60 ribu ke pengunjung Pasar Tanah Abang tak ditahan polisi. Ada hal yang bikin pelaku tidak bisa ditahan polisi, kini sudah dilepas dan diberikan ke Dinas Sosial.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi mengatakan, laporan tersebut tengah didalami oleh penyidik.

    “Betul jadi sudah melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Sudah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan untuk yang makan gratis,” kata Nurma kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Nurma mengungkapkan, penyidik telah mengantongi bukti kwitansi kerjasama antara pihak Ira Mesra dan Yayasan MBN.

    Bukti itu turut diserahkan kuasa hukum Ira saat melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi saat diwawancarai (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

    “Kwitansi kerjasama. Ada kerjasama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kwitansi senilai Rp 900 juta lebih kita terima untuk sementara ini,” ungkap Nurma.

    Nantinya, penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan akan memeriksa saksi-saksi termasuk Ira dan pihak yayasan untuk membuat terang kasus ini.

    “Pasti jelas kita memanggil siapa siapa saja yang terlibat dalam kasus ini. Itu yang pasti. Masih disiapkan untuk pemanggilan,” ucap Nurma.

    Adapun laporan dugaan penggelapan ini teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujar kuasa hukum Ira, Danna Harly, Selasa (15/4/2025).

    Di sisi lain, Harly berharap Badan Gizi Nasional (BGN) yang menaungi program MBG dapat mengambil langkah tegas terkait kasus ini.

    “Tapi yang paling penting sekarang bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” ucap dia.

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Harly menjelaskan, kliennya telah bekerja sama dengan pihak yayasan dan SPPG sejak Februari 2025 dan telah memasak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Namun, ia menyebut Ira Mesra belum menerima bayaran dari yayasan.

    Seluruh biaya operasional dapur MBG juga ditanggung oleh Ira.

    “Kita tidak bisa lagi memberikan modal karena dua tahap, 60 ribu porsi. Kita tidak dibayar sepeserpun,” ujar dia.

    Ia menuturkan, pihak yayasan sebenarnya sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 386.500.000.

    Sebagai mitra, Ira juga telah berusaha menagih pembayaran kepada Yayasan MBN.

    Namun, pihak yayasan disebut berdalih ada kewajiban Ira yang belum diselesaikan.

    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.

    DAPUR MBG KALIBATA – Suasana Dapur MBG Kalibata Jakarta Selatan yang kini telah berhenti beroperasi pada Selasa (15/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira. Mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak, itu semua Ibu Ira yang membiayai,” imbuh dia.

    Ia mengungkapkan, total kerugian yang dialami Ira Mesra mencapai hampir Rp 1 miliar.

    “Sejauh ini total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Warga Protes Sanggah Tilang Elektronik Antre Panjang, Minta Sistem Dibenahi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Warga Protes Sanggah Tilang Elektronik Antre Panjang, Minta Sistem Dibenahi Megapolitan 17 April 2025

    Warga Protes Sanggah Tilang Elektronik Antre Panjang, Minta Sistem Dibenahi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga meminta agar sistem sanggah atau klarifikasi 
    tilang elektronik
    dibenahi.
    Pasalnya, saking banyaknya warga yang hendak mengajukan sanggahan, terjadi antrean panjang di posko Electronic Traffic Law Enforcement (
    ETLE
    ) di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
    Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Ade (44) misalnya, menilai sanggahan tilang elektronik harusnya bisa dilakukan di satuan lalu lintas wilayah masing-masing tanpa perlu ke Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran, Jakarta Selatan.
    “Menurut saya ini kurang efektif karena, pandangan saya mengurus ETLE bisa per wilayah agar tidak menumpuk. Kalau ini antrean jadi
    full
    sekali ini,” kata Ade di lokasi, Kamis.
    Ade sendiri hendak melakukan sanggahan pelanggaran lalu lintas di lampu merah sekitar Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
    Menurut dia, jika pengajuan sanggah dilakukan di satuan lalu lintas wilayah masing-masing, warga akan lebih dekat dan kepadatan antrean bisa dicegah.
    Oleh karena saat ini proses sanggah hanya bisa dilakukan di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya di Pancoran yang jauh dari tempat tinggalnya, Ade terpaksa izin kerja.
    “Biar enggak antre terlalu panjang harusnya bisa di wilayah masing-masing kayak saya di Jakarta Utara, ya di sana saja. Atau di tambah juga Gakkum per wilayah,” ucap Ade.
    Sementara, warga lain bernama Rizal (25) menyarankan agar proses sanggah bisa dilakukan secara daring untuk menghindari antrean panjang.
    “Iya masih manual banget, harusnya dibuat simpel aja seperti sanggahan atau klarifikasi bisa dilakukan
    online
    ,” Rizal.
    Rizal sendiri dua kali terkena tilang elektronik. Padahal, motor yang terkena tilang elektronik itu berbeda dengan miliknya.
    “Subuh tadi mengecek niatnya mau bayar pajak motor, tapi pas cek pajak motor ada tulisan blokir tilang. Setelah dicek ternyata terkena dua pelanggaran dan motornya berbeda dengan milik saya,” ucap Rizal.
    Sebelumnya diberitakan, Posko ETLE di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan dipadati warga pada Kamis (17/4/2025). Warga hendak menyanggah atau mengajukan klarifikasi tilang elektronik.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, ruang tunggu di Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dipenuhi warga hingga duduk di lantai.
    Petugas juga terlihat sedang melayani warga untuk mengurus tilang elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ternyata Ini Alasan Yayasan Tak Bayar Mitra MBG di Kalibata Hampir Rp 1 Miliar, padahal Uang Sudah di Tangan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 April 2025

    Ternyata Ini Alasan Yayasan Tak Bayar Mitra MBG di Kalibata Hampir Rp 1 Miliar, padahal Uang Sudah di Tangan Nasional 17 April 2025

    Ternyata Ini Alasan Yayasan Tak Bayar Mitra MBG di Kalibata Hampir Rp 1 Miliar, padahal Uang Sudah di Tangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi IX DPR Fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala
    Badan Gizi Nasional
    (BGN), Dadan Hindayana, terkait alasan mitra
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) di Kalibata, Jakarta, tidak dibayar hampir Rp 1 miliar, sehingga dapurnya berhenti beroperasi.
    Irma menjelaskan, berdasarkan pengakuan Dadan, sebenarnya BGN melakukan pembayaran ke masing-masing yayasan secara lancar.
    Bahkan, kebutuhan untuk seminggu ke depannya pun sudah dimodali oleh BGN kepada yayasan.
    “Program ini kan memang sensitif dan harus ekstra kontrol ketat, karena soal makanan. Saya sudah
    check
    ke Pak Dadan. Kalau soal pembayaran BGN ke yayasan lancar, bahkan BGN memodali pembelanjaan seminggu ke depan tiap bulan,” ujar Irma kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2025).
    Irma memaparkan, setelah dicek ulang ke pihak yayasan, mereka beralasan kuitansi pembelian bahan makanan dari mitra tidak lengkap.
    Walhasil, kata Irma, pihak yayasan melakukan verifikasi ulang terhadap mitra yang menjalankan MBG.
    Namun, Irma berpandangan, alasan itu tidak bisa dijadikan dasar untuk tidak membayar mitra yang sudah menjalankan program MBG.
    Apalagi, uangnya sebenarnya sudah ditransfer oleh BGN kepada yayasan.
    “Tapi kan enggak bisa juga alasan seperti itu digunakan untuk tidak membayar pihak katering, karena anggaran yang belum dibayar ke katering tetapi sudah dibayar BGN, sudah selesai,” jelasnya.
    Irma pun mengatakan Komisi IX DPR akan meminta klarifikasi kepada BGN buntut kejadian ini.
    Dia mendesak BGN segera melakukan perbaikan tata kelola distribusi dan pembayaran yang baik, agar peristiwa seperti ini tidak merugikan anak-anak ke depannya.
    “Satu lagi, syarat penggunaan kemitraan yayasan bukan PT atau CV dicurigai hanya bagian untuk cari cuan (agar pengusaha bikin yayasan agar bisa berpartisipasi) dan ada hengki pengki dengan notaris-notaris dalam pembuatan yayasan. Hal seperti ini harus diminimalisir agar tidak ada yang berpikir negatif terhadap program ini,” imbuh Irma.
    Sebelumnya diberitakan, dana Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga senilai hampir Rp 1 miliar digelapkan oleh sebuah yayasan di Jakarta Selatan.
    Kasus ini terkuak dari laporan mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra.
    Dilansir dari Tribun Jakarta, Ira Mesra melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.
    Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis (10/4/2025).
    Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengatakan pada Selasa (15/4/2025), laporan ditujukan ke yayasan dan juga kepada perorangan yang masih terkait dengan yayasan tersebut.
    “Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan. Laporan ditujukan ke yayasan, dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” kata Harly.
    Yayasan ini diduga tidak menyalurkan dana MBG yang semestinya digunakan untuk pembiayaan operasional dapur.
    Harly menjelaskan bahwa kliennya sudah memasak lebih dari 65.000 porsi, tetapi tidak menerima pembayaran sepeser pun.
    Yayasan MBN telah menerima transfer dana sebesar Rp 386.500.000 dari Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga pemerintah yang menaungi program MBG.
    Namun, dana tersebut diduga tidak disalurkan kepada mitra yang seharusnya menjalankan kegiatan memasak dan distribusi makanan.
    Menurut Harly, seluruh biaya operasional ditanggung sendiri oleh kliennya tanpa ada bantuan dari pihak yayasan, mulai dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, pengadaan peralatan dapur, kendaraan distribusi, hingga pembayaran juru masak.
    Ketika Ira menagih haknya, pihak yayasan justru mengeklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sekitar Rp 45 juta, dengan alasan terdapat invoice pembelian barang yang belum dipertanggungjawabkan.
    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.
    Namun, menurut Harly, dalih tersebut tidak berdasar.
    Sebab, faktanya, tidak ada satu pun biaya yang dikeluarkan yayasan.
    Semua dikelola dan dibayar oleh mitra dapur.
    Total kerugian yang ditanggung oleh Ira dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini ditaksir mencapai Rp 975.375.000.
    “Sejauh ini total kerugian dari Ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. Makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT, LRT dan TransJakarta Gratis untuk Perempuan dan Semua Warga Jakarta, Cek Tanggalnya! – Halaman all

    MRT, LRT dan TransJakarta Gratis untuk Perempuan dan Semua Warga Jakarta, Cek Tanggalnya! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada 21 dan 24 April 2025, warga Jakarta bisa menikmati MRT, LRT, dan TransJakarta secara gratis. 

    Khusus 21 April hanya untuk perempuan, karena bertepatan dengan Hari Kartini. 

    Lalu 24 April, seluruh warga berhak menikmatinya dalam rangka Hari Angkutan Umum Nasional.

    Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

    Dia mengaku membagi menjadi dua kategori untuk dapat memanfaatkan moda transportasi TransJakarta, MRT dan LRT.

    Kategori pertama untuk perempuan pada 21 April mendatangi.

    Hal ini bertepatan dengan Hari Kartini.

    “Dalam rangka Hari Kartini tanggal 21 April gratis bagi penumpang perempuan di Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta,” kata Syafrin seperti dilihat dari laman Berita Jakarta (Berita Jakarta adalah website resmi Pemerintah Provinsi Khusus DKI Jakarta), pada Kamis (17/4/2025).

    Sementara itu, kategori kedua untuk memperingati Hari Angkutan Umum pada 24 April 2025, seluruh masyarakat dapat menikmati layanan Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta juga secara gratis.

    “24 April bertepatan hari angkutan umum, semua masyarakat gratis naik Transjakarta, MRT dan LRT,” ujarnya.

    Mulai 21 & 24 April 2025, nikmati perjalanan gratis di TransJakarta! Perempuan bisa naik gratis pada 21 April, sedangkan 24 April, semua warga Jakarta berhak menikmati layanan ini. Ayo manfaatkan kesempatan spesial ini! (Istimewa)

    Rute TransJakarta

    Koridor 1 dan Koridor 2

    Transjakarta Koridor 1 memulai rutenya dari Halte Kali Besar hingga Blok M, melewati berbagai titik penting seperti Halte Kota, Glodok, Harmoni, Monumen Nasional, dan Dukuh Atas. 

    Sementara itu, Transjakarta Koridor 2 menghubungkan Halte Monumen Nasional dan Pulo Gadung dan melalui Halte Pecenongan dan Balai Kota. 

    Jika kamu perlu turun di Halte Petojo, silakan ambil rute di Koridor 2A yang menghubungkan Halte Pulo Gadung sampai Halte Rawa Buaya. 

    Koridor 3 dan Koridor 4

    Koridor 3 melayani rute dari Halte Kalideres ke Monumen Nasional, melewati Halte Pesakih, Sumur Bor, dan Grogol. Halte Damai sudah selesai direvitalisasi, jadi, jika itu tujuanmu, silakan ikuti koridor tersebut. 

    Penumpang Transjakarta yang perlu menuju Halte Senayan Bank DKI, ada Koridor 3F yang melayani dari Halte Kalideres, termasuk Halte Tanjung Duren. Untuk Koridor 4, inilah rute yang menghubungkan Halte Pulo Gadung dengan Galunggung melalui Rawamangun, Simpang Pramuka 2, dan Manggarai.

    Naik MRT Jakarta gratis pada 21 dan 24 April 2025! Perempuan bisa menikmati layanan ini pada 21 April, sementara 24 April, seluruh warga Jakarta berkesempatan menikmati perjalanan tanpa biaya. Jangan lewatkan kesempatan spesial ini!TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

    Rute MRT

    Jalur MRT Jakarta membentang sepanjang ± 16 kilometer, menghubungkan Bundaran HI di pusat kota dengan Lebak Bulus Grab di selatan Jakarta. Jalur ini terdiri dari dua jenis konstruksi:

    Jalur Layang: Sepanjang 10 kilometer, melayang di atas jalan raya, menawarkan pemandangan kota yang menarik.

    Jalur Bawah Tanah: Sepanjang 6 kilometer, melintasi bawah tanah, menghadirkan pengalaman perjalanan yang unik.

    Jalur MRT Jakarta juga melayani rute Bundaran HI – Lebak Bulus dan sebaliknya, dengan 13 stasiun pemberhentian,yakni:

    Bundaran HI (Pusat kota Jakarta)

    Dukuh Atas BNI (Dekat dengan pusat perbelanjaan dan hiburan)

    Setiabudi Astra (Kawasan bisnis dan hunian)

    Bendungan Hilir (Dekat dengan kawasan pemerintahan)

    Istora Mandiri (Dekat dengan Gelora Bung Karno)

    Senayan (Pusat perbelanjaan dan kawasan bisnis)

    Asean (Kawasan kedutaan besar)

    Blok M BCA (Pusat perbelanjaan dan kuliner)

    Blok A (Kawasan elit)

    Haji Nawi (Kawasan pendidikan)

    Cipete Raya (Kawasan elit)

    Fatmawati (Pusat perbelanjaan)

    Lebak Bulus Grab (Depo MRT dan akses ke selatan Jakarta)

    PENUMPANG LRT JABODEBEK – Gratis naik LRT Jabodebek pada 21 & 24 April 2025! Perempuan bisa nikmati layanan ini pada 21 April, sementara 24 April, seluruh warga Jakarta berhak ikut serta. Manfaatkan momen spesial ini untuk perjalanan yang lebih mudah dan efisien (Nitis Hawaroh/Tribunnews.com)

     

    Rute LRT

    Rute LRT Jabodebek lintas Cibubur

    Stasiun LRT Dukuh Atas

    Stasiun LRT Setiabudi

    Stasiun LRT Rasuna Said

    Stasiun LRT Kuningan

    Stasiun LRT Pancoran

    Stasiun LRT Cikoko

    Stasiun LRT Ciliwung

    Stasiun LRT Cawang

    Stasiun LRT TMII

    Stasiun LRT Kampung Rambutan

    Stasiun LRT Ciracas

    Stasiun LRT Harjamukti.

    Rute LRT Jabodebek lintas Bekasi

    Stasiun LRT Dukuh Atas

    Stasiun LRT Setiabudi

    Stasiun LRT Rasuna Said

    Stasiun LRT Kuningan

    Stasiun LRT Pancoran

    Stasiun LRT Cikoko

    Stasiun LRT Ciliwung

    Stasiun LRT Cawang

    Stasiun LRT Halim

    Stasiun LRT Jatibening Baru

    Stasiun LRT Cikunir 1

    Stasiun LRT Cikunir 2

    Stasiun LRT Bekasi Barat

    Stasiun LRT Jati Mulya.

    Salah satu keunggulan LRT Jabodebek adalah konektivitasnya dengan berbagai moda transportasi lain, seperti MRT Jakarta, TransJakarta, KRL Commuter Line, Trans Patriot, kereta cepat Jakarta–Bandung, hingga angkutan kota.

    Penumpang pun bisa berpindah kendaraan dengan lebih mudah dan efisien.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli Megapolitan 17 April 2025

    Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Kedutaan Besar Belanda akan menyiapkan tim ahli untuk membantu rancangan revitalisasi kawasan Depok Lama menjadi
    cagar budaya
    .
    Langkah ini merupakan bagian dari kerjasama dalam mendukung Pemerintah Kota Depok untuk mengembalikan citra “Belanda Depok” sebagai
    destinasi pariwisata
    .
    “Kami akan mencari keahlian dari Belanda untuk dibawa ke Depok dalam rangka membantu pembangunan kota ini,” ungkap Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen, kepada wartawan pada Rabu (16/4/2025).
    Para ahli tersebut akan difokuskan untuk memperluas pengembangan kawasan yang banyak berlokasi di sekitar Jalan Pemuda, Pancoran Mas, termasuk kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein.
    Diperkirakan, saat ini terdapat 17 obyek cagar budaya yang akan dilestarikan bersama Pemkot Depok dan Duta Besar Australia.
    “Tidak hanya untuk renovasi warisan budaya, tapi mungkin juga untuk bagaimana mengembangkan kembali Depok Lama sebagai kota yang ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki,” tambah Gerritsen.
    Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menjelaskan, peresmian Depok Cultural Heritage akan menjadi bentuk komitmen Pemkot untuk menjadikan Depok Lama sebagai destinasi pariwisata.
    Program ini termasuk dalam prioritas 100 hari kerja Wali Kota Depok, Supian Suri, dan akan dimulai dari revitalisasi jalur pedestrian di Jembatan Panus hingga Stasiun Depok Lama.
    “Insya Allah
    tahun ini (mulai perencanaan). Jadi saya sedikit menyampaikan di sini, mungkin besok saja beliau (Supian) di kantor, bisa tanya lebih detail,” kata Chandra.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ternyata Ini Alasan Yayasan Tak Bayar Mitra MBG di Kalibata Hampir Rp 1 Miliar, padahal Uang Sudah di Tangan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 April 2025

    Hampir Rp 1 Miliar Uang Tak Dibayar, Dapur MBG Terancam Macet Nasional 17 April 2025

    Hampir Rp 1 Miliar Uang Tak Dibayar, Dapur MBG Terancam Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dapur
    makan bergizi gratis
    (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan terpaksa berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025.
    Penyebabnya, dapur yang dioperasikan Ira Mesra itu, belum dibayar oleh
    Yayasan Media Berkat Nusantara
    (MBN), mitra
    Badan Gizi Nasional
    (BGN).
    Padahal, sejak Februari 2025, dapur milik Ira telah menyuplai 65.025 porsi makan bergizi gratis dalam dua tahap pelaksanaan program.
    Untuk mendukung pelaksanaan program unggulan pemerintah itu, Ira bahkan harus merogoh uang Rp 973.375.000.
    Namun, uang yang justru menjadi haknya tersebut hingga kini belum dibayarkan oleh yayasan MBN.
    Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan akan mengevaluasi peristiwa ini agar tak terjadi lagi di kemudian hari.
    Ia memastikan, BGN akan lebih selektif dalam memilih mitra Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan melaksanakan program MBG.
    “Kedepan, kami berkomitmen melakukan penguatan kembali kepada para mitra dan yayasan serta seluruh karyawan yang bertugas di SPPG,” jelasnya.
    “Sehingga program MBG dapat terlaksana secara kredibel serta memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh pihak dan kelompok penerima manfaat,” tegas dia.
    Di sisi lain, Dadan mengatakan, pihaknya telah membayarkan kewajiban mereka di dalam pelaksanaan MBG ini. 
    “BGN telah melakukan kewajiban pembayaran kepada SPPG Pancoran sesuai dengan aturan, yakni melalui transfer ke rekening Virtual Account Yayasan MBN,” lanjut dia.
    Selain itu, ia mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan yayasan MBN, mitra serta Kepala SPPG Pancoran untuk mengevaluasi persoalan ini. 
    “BGN selaku pemrakarsa program MBG turut melakukan evaluasi dan pengecekan mengenai penyaluran dana yang telah dilakukan,” kata Dadan.
    Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Menurutnya, kepercayaan publik terhadap program pelaksanaan program bantuan sosial pemerintah ini dapat menurun, jika isu ketidakberesan di dalam pengelolaan serta eksekusi program ini berantakan.
    “Kalau program MBG gagal, maka dampaknya jelas mempengaruhi public trust. Ketidakpercayaan publik bisa memunculkan resistensi tinggi terhadap program-program serupa ke depan,” ujar Trubus kepada
    Kompas.com
    , Senin (14/4/2025).
    Dia menambahkan, kasus ini ibarat fenomena gunung es yang kemungkinan hanya menampakkan sebagian kecil dari persoalan besar yang terjadi di lapangan.
    Trubus mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh atas dugaan penyelewengan program bantuan ini.
    “Ini perlu investigasi menyeluruh, karena dugaan kita pasti kasus serupa terjadi di tempat lain. Kenapa bisa begitu? Karena pengawasan yang lemah dan tata kelola yang tidak transparan,” jelas Trubus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ternyata Ini Alasan Yayasan Tak Bayar Mitra MBG di Kalibata Hampir Rp 1 Miliar, padahal Uang Sudah di Tangan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 April 2025

    Hari Ini Dapur MBG Kalibata Kembali Beroperasi, Pakai Dana Pribadi untuk Sementara Megapolitan 17 April 2025

    Hari Ini Dapur MBG Kalibata Kembali Beroperasi, Pakai Dana Pribadi untuk Sementara
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Dapur
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ) yang berlokasi di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, resmi kembali beroperasi hari ini, Kamis (17/4/2025).
    Dapur yang sempat berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025 ini kembali dibuka oleh pemiliknya, Ira Mesra Destiawati, sebagai bentuk komitmen terhadap program MBG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Dikutip dari video 
    Kompas.com
    , pembukaan kembali
    dapur MBG Kalibata
    dilakukan setelah Ira dan kuasa hukumnya bertemu dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (
    BGN
    ) pada Rabu (16/4/2025).
    Dalam pertemuan tersebut, Ira merasa didengar dan mendapat dukungan dari BGN terhadap perkara yang sedang dijalaninya saat ini, serta komitmennya sebagai mitra penyedia makanan bergizi untuk masyarakat.
    “Dengan saya ketemu hari ini, saya bahagia ya. Maksudnya welcome sekali BGN itu mendengar mitra dan mengapresiasi, karena saya juga komitmen dengan program Prabowo,” ujar Ira usai pertemuan di kantor BGN, Jakarta.
    Dalam menjalankan operasional kembali, untuk sementara mitra dapur MBG Kalibata sebagian akan menggunakan dana dari Ira dan dana langsung dari BGN.
    Namun, untuk skema teknis pendanaan langsung dari BGN masih akan dibahas pihak Ira dengan BGN.
    “Insya Allah dengan saya niat baik, BGN pun berniat baik ke kami sebagai mitra, saya akan komit akan untuk menjalankan dapur dengan dana yang saya miliki,” ujar Ira.
    Tidak Ada Masalah dengan BGN, Hanya dengan Yayasan
    Menurut kuasa hukum Ira, Danna Harly, permasalahan yang menyebabkan dapur MBG Kalibata sempat tutup tidak berkaitan langsung dengan BGN.
    Harly menegaskan, bahwa BGN telah menyalurkan dana operasional kepada Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), namun dana tersebut tidak disalurkan kepada Ira sebagai pengelola dapur.
    “Dalam perkara ini BGN tidak ada masalah. Kenapa? Karena seperti kemarin saya bilang, BGN sudah bayar. Masalah itu, sekarang ini hanya kepada ibu Ira dengan yayasan. Clear itu,” jelas Harly.
    Akibat belum dibayarkannya dana operasional sebesar Rp975 juta, pihak Ira sudah melayangkan laporan polisi atas dugaan penggelapan dana terhadap Yayasan MBN.
    Laporan tersebut telah didaftarkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya, tertanggal 10 April 2025.
    Selain jalur pidana, Ira melalui kuasa hukumnya juga akan menggugat Yayasan MBN secara perdata ke pengadilan.
    Gugatan ini didasarkan pada kontrak yang telah disepakati antara Ira dan yayasan, yakni harga per porsi makanan MBG sebesar Rp15.000, dengan total produksi makanan mencapai 65.025 porsi sejak Februari 2025.
    “Itu kontrak yang kita perjanjikan antara ibu Ira dengan yayasan. Itulah patokan kita (dana Rp975 juta) yang menjadi dasar nanti kita ajukan gugatan ke pengadilan. Kita akan tetap kejar disitu. Karena dikontrak, sudah jelas Rp15.000 per porsi,” kata Harly.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Penggelapan Dana Makan Bergizi Gratis di Kalibata Jaksel Dilaporkan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    Dugaan Penggelapan Dana Makan Bergizi Gratis di Kalibata Jaksel Dilaporkan, Ini Kata Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polres Jakarta Selatan kini menyelidiki dugaan penggelapan dana yang dilaporkan Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. 

    Adapun dana yang diduga digelapkan mencapai hampir Rp1 miliar atau tepatnya Rp975.375.000.

    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, membenarkan adanya laporan tersebut.

    “Betul, sudah ada laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Saat ini kasusnya untuk yang makan gratis sedang dalam penanganan,” ujar Nurma kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Ia menjelaskan, penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya mulai memanggil sejumlah saksi.

    Sejumlah bukti juga telah diterima, satu di antaranya kuitansi Rp975.375.000.

    “Masih dalam tahap penyelidikan, tapi laporan sudah kami terima. Barang bukti kuitansi senilai Rp900 jutaan, ada kerja sama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, mitra dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, melaporkan yayasan ke pihak kepolisian atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.

    Laporan terhadap yayasan MBN telah teregister dalam nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tertanggal Kamis, 10 April 2025.

    “Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan yayasan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur makan bergizi gratis di Kalibata,” ucap kuasa hukum korban, Danna Harly Putra, dalam konferensi pers di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    “Untuk laporan polisi sudah kami serahkan ke Polres (Metro) Jakarta Selatan,” sambung Harly.

    Menurut dia, laporan itu ditujukan kepada yayasan berinisial MBN serta individu tertentu yang diduga terlibat dalam pengelolaan dana program MBG.

    “Laporan ditujukan ke yayasan dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” ujarnya.

    Ia juga berharap Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai lembaga yang menaungi program MBG, dapat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

    “Tapi yang paling penting sekarang adalah bagaimana BGN memfasilitasi masalah ini,” tambahnya. 

    Penjelasan BGN

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara soal dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata.

    Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, hal tersebut sebagai masalah internal mitra dan tidak ada kaitan dengan BGN.

    “Jadi gini, sebetulnya apa yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata itu murni masalah internal mitra,” kata Dadan di kantor BGN, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025).

    Dadan mengungkapkan, pihaknya yakni BGN baru mengetahui kalau yayasan dan mitra tersebut partner program MBG.

    Kata Dadan, BGN hanya mengetahui pihak yayasan sebagai satu-satunya kesatuan mitra BGN.

    “Kami juga baru tahu kalau mitra itu adalah partner. Jadi mereka itu antara yayasan dengan pemilik fasilitas, dua pihak yang berbeda dan di antara mereka kan ada perjanjian khusus. Kami tahunya kan itu satu kesatuan mitra dan itulah yang menjadi mitra Badan Gizi Nasional,” ungkapnya. 

    “Jadi apa pun yang terjadi di Kalibata, itu murni urusan internal. Tidak ada hubungannya dengan Badan Gizi,” sambungnya. 

    Kemudian Dadan menuturkan hasil mediasi antara mitra dan yayasan yang dilakukan pada hari ini Rabu (16/4/2025).

    Lanjut Dadan, pihaknya meminta agar  tidak membawa-bawa BGN dalam permasalahan tersebut. 

    “Itu hanya masalah salah paham di antara mereka saja dan saya sudah minta kepada yang melakukan konpers untuk mengklarifikasi,” tuturnya.

    “Bahwa itu masalah internal di antara mereka dan mohon tidak dibawa-bawa masalah Badan Gizi Nasional. Karena urusan Badan Gizi Nasional sudah selesai,” imbuhnya. 

    Sebelumnya, suasana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kini mati suri.

    Luas dapur mencapai 500 meter persegi ini dilengkapi peralatan memadai digunakan untuk memasak menu dalam program Makan Bergizi Gratis.

    Namun, seiring pelaksanaan program itu, terjadi persoalan teknis dan administratif yang membebani pihak dapur tanpa koordinasi yang jelas dari pelaksana lapangan.

    Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Ira Mesra Destiawati menjelaskan, awalnya dirinya hanya berpikir untuk menyukseskan program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini, dalam pengadaan makan bergizi gratis.

    “Jadi, saya berpikir perjalanannya nanti enggak mungkin pemerintah itu memberikan sesuatu yang jadi masalah seperti ini,” ujar Ira, dalam konferensi pers di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).

    Wanita berhijab itu mengaku, dirinya ditunjuk menjadi kepala dapur SPPG di Kalibata, tetapi sejak awal tidak ada penjelasan rinci mengenai tanggung jawab sebagai kepala dapur. 

    “Ya sudah, kami kemudian menyediakan makan sampai dengan ke sekolah-sekolah yang ditunjuk, yaitu ada 19 sekolah,” kata dia.

    Dalam proses penyediaan makan bergizi gratis ini, ia sampai memikirkan penyediaan bahan pangan, proses pengolahan atau memasak hingga proses pendistribusian makanan.

    Ira juga mendapat informasi terjadinya perubahan mendadak terkait harga dan porsi makanan. 

    “Tiba-tiba di dalam perjalanan, ada perubahan harga. Awalnya semua anak mendapat jatah Rp15.000, tapi tiba-tiba dibedakan, anak PAUD hingga kelas 3 SD hanya Rp13.000, sementara kelas 4 hingga 6 tetap Rp15.000. Tapi kami tidak diberi tahu bahwa porsinya harus disesuaikan,” jelasnya.

    Penulis: Ramadhan L Q 

     

    dan

    Soal Yayasan Tak Bayar Mitra MBG, Dadan: Murni Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan BGN

     

  • Jaksel lakukan sterilisasi kucing liar di Gandaria Utara

    Jaksel lakukan sterilisasi kucing liar di Gandaria Utara

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan melakukan sterilisasi terhadap kucing liar menggunakan metode tangkap, steril dan lepas (Trap, Neuter, Return/TNR) di Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru.

    “Kucing yang sudah disterilisasi akan dilakukan pelepasan ditempat penangkapan,” kata Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan, Irawati Harry Artharini di Jakarta, Rabu.

    Irawati mengatakan, sterilisasi kucing liar ini bertujuan menjaga populasi kucing, khususnya di wilayah Kelurahan Gandaria Utara.

    Pihaknya memasang target 25 ekor, namun hingga kini berhasil membawa 35 ekor kucing liar. Sterilisasi kucing liar ini terealisasi melalui kerja sama dengan Klinik Hewan Amore.

    Sudin KPKP Jakarta Selatan tahun ini sudah melakukan sterilisasi kucing liar di empat kecamatan, yakni Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran dan Pesanggrahan.

    “Tentunya kita akan lakukan TNR ini di seluruh kecamatan se-Jakarta Selatan. Selain itu, program sterilisasi kucing lokal berpemilik juga terus kita gencarkan,” ujarnya.

    Seorang warga RW 13, Kelurahan Gandaria Utara, Dwi (46) mengapresiasi sterilisasi kucing liar tersebut.

    Hal itu karena populasi kucing, terutama yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab ini semakin hari bertambah terus. “Sangat bagus sekali, kalau bisa kuotanya ditambah,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025