kab/kota: Pamekasan

  • Satu dari 2 Nelayan Hilang Ditemukan Meninggal di Perairan Pantai Slopeng

    Satu dari 2 Nelayan Hilang Ditemukan Meninggal di Perairan Pantai Slopeng

    Pamekasan (beritajatim.com) – Satu dari dua orang ABK perahu nelayan yang tenggelam di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, dan dinyatakan hilang ditemukan di sekitar Pantai Slopeng, Sumenep, Jum’at (15/3/2024).

    Korban diketahui bernama Abdurrahman atau Abduh (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang. Ditemukan oleh nelayan di sekitar pantai Slopeng, dalam kondisi mengambang dan meninggal dunia.

    “Berdasar informasi yang kami dapat, satu korban hilang akibat laka kapal atas nama Abdurrahman, ditemukan nelayan di pantai Slopeng, dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto.

    Pasca ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Tamberu Barat, Sokobanah, Sampang, Madura. “Untuk satu korban lainnya, Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan, masih dalam pencarian,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, perahu nelayan milik Hasin (47) warga Dusun Karang Barat, Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, tenggelam akibat hantaman ombak di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, Rabu (13/3/2024) lalu.

    Perahu tersebut berisi 5 orang ABK, termasuk pemilik perahu, Hasin. Dua korban lainnya masing-masing Ian (50) warga Desa Blaban, Batumarmar, dan Mat Saleh (65) warga Desa Batubintang, Batumarmar, Pamekasan.

    Ketiga merupakan korban yang dinyatakan selamat, dari total 5 orang ABK yang berada dalam satu perahu. Mereka berhasil keluar dari ganasnya ombak yang menghantam perahu yang ditumpanginya.

    Sementara satu orang lainnya, yakni Abdurrahman (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang, ditemukan meninggal dunia.

    Sedangkan satu korban lainnya, yakni Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan, masih belum ditemukan dan dalam pencarian. [pin/ted]

  • Banjir Pamekasan, 2.517 KK Kena Dampak

    Banjir Pamekasan, 2.517 KK Kena Dampak

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 2.517 KK terdampak banjir yang terjadi di dua kecamatan berbeda di Pamekasan, yakni Kecamatan Pademawu, dan Kecamatan Pamekasan, Selasa (12/3/2024) lalu.

    Jumlah tersebut tersebar di sebanyak 9 (sembilan) desa/kelurahan di Pamekasan, meliputi sebanyak 3 (tiga) desa dan 6 (enam) kelurahan di dua kecamatan berbeda.

    “Berdasar update laporan, musibah banjir terjadi di 8 desa/kelurahan di kecamatan Pamekasan, serta satu desa di kecamatan Pademawu,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (14/3/2024).

    Bencana banjir akibat luapan kali semajid tersebut menyebar di beberapa titik, disinyalir akibat kondisi air laut pasang di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

    Kondisi tersebut mengakibatkan banjir karena luapan dan menyebar di sejumlah desa/kelurahan di Pamekasan. “Untuk korban terdampak meliputi sebanyak 194 KK di Kelurahan Barkot, 309 KK di Jungcancang, 189 KK di Kangenan, 227 KK di Parteker, 664 KK di Patemon, 337 KK di Bartim,” ungkapnya.

    “Sedangkan dua desa lainnya di kecamatan Pamekasan, meliputi sebanyak 140 KK di Desa Laden, serta 157 KK di Desa Jalmak. Sedangkan satu desa di Kecamatan Pademawu, yakni di Desa Lemper, sebanyak 300 KK terdampak banjir,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, intensitas hujan yang merata dan melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan banjir karena luapan aliran kali semajid yang tidak dapat menampung debit air.

    Kondisi tersebut juga diperparah dengan kondisi wilayah hilir, yakni Desa Majungan, Pademawu, air laut dalam kondisi pasang. Sehingga aliran air meluap dan mengakibatkan banjir. [pin/but]

  • Ini Daftar Nama Korban Perahu Tenggelam di Pamekasan

    Ini Daftar Nama Korban Perahu Tenggelam di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 5 orang ABK perahu nelayan menjadi korban perahu tenggelam dihantam ombak besar di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, Rabu (13/3/2024) kemarin.

    Kelima orang tersebut masing-masing Hasin (47) warga Dusun Karang Barat, Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Ian (50) warga Desa Blaban, Batumarmar, dan Mat Saleh (65) warga Desa Batubintang, Batumarmar, Pamekasan.

    Ketiga merupakan korban yang dinyatakan selamat, dari total 5 orang ABK yang berada dalam satu perahu. Mereka berhasil keluar dari ganasnya ombak yang menghantam perahu yang ditumpanginya.

    Sementara dua orang lainnya masih belum ditemukan, yakni Abduh (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang, serta Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan.

    “Berdasar laporan, data sementara ada 5 orang ABK dalam perahu. Tiga orang berhasil selamat, dan dua orang lainnya masih kita lakukan pencarian,” kata PS Kasat Polair Polres Pamekasan, IPDA Isrok Wahyudi, Kamis (14/3/2024).

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15:30 WIB, Rabu kemarin. Perahu yang ditumpangi 5 ABK berangkat mencari ikan ke tengah laut dan menebar jaring sekitar pukul 22:30 WIB.

    “Pasca itu, pemilik perahu Hasin (47) berniat kembali dan sudah tiba di pinggir laut dan mulai mengarahkan perahu ke arah timur. Namun saat bersamaan, ombak besar dari arah barat daya mengarah arah perahu hingga membuat 5 ABK terbalik,” ungkapnya.

    Saat perahu terbalik akibat hantaman dan membalikkan perahu, Hasin teriak meminta AKB lain meninggalkan perahu. “Dari teriakan itu, hanya Ian (50) yang menjawab dengan berenang menggunakan jerigen,” ungkapnya.

    Pada saat itu, keduanya juga berupaya mencari teman ABK lainnya yang masih belum tampak, dan akhirnya keduanya menepi menuju bibir pantai. “Selang beberapa menit, Mat Saleh terhanyut dari arah timur,” imbuhnya.

    “Sementara untuk dua ABK lainnya, belum juga muncul dan belum ditemukan. Ketiganya sempat menunggu kedua teman ABK lainnya di sisi pantai,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Perahu Nelayan Pamekasan Dihantam Ombak, 2 ABK Hilang

    Perahu Nelayan Pamekasan Dihantam Ombak, 2 ABK Hilang

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebuah perahu nelayan tenggelam dihantam ombak di perairan muara Tamberu Agung, Batumarmar, Pamekasan, Rabu (13/3/2024) kemarin.

    Perahu yang memuat 5 orang ABK tersebut, dihantam ombak saat hendak kembali menuju bibir pantai pasca mencari ikan di perairan Batumarmar. Sayangnya ombak besar menghantam dan membalikkan perahu.

    “Berdasar laporan, data sementara ada 5 orang ABK dalam perahu. Tiga orang berhasil selamat, dan dua orang lainnya masih kita lakukan pencarian,” kata PS Kasat Polair Polres Pamekasan, IPDA Isrok Wahyudi, Kamis (14/3/2024).

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15:30 WIB, Rabu kemarin. Perahu yang ditumpangi 5 ABK berangkat mencari ikan ke tengah laut dan menebar jaring sekitar pukul 22:30 WIB.

    “Pasca itu, pemilik perahu Hasin (47) berniat kembali dan sudah tiba di pinggir laut dan mulai mengarahkan perahu ke arah timur. Namun saat bersamaan, ombak besar dari arah barat daya mengarah arah perahu hingga membuat 5 ABK terbalik,” ungkapnya.

    Saat perahu terbalik akibat hantaman dan membalikkan perahu, Hasin teriak meminta AKB lain meninggalkan perahu. “Dari teriakan itu, hanya Ian (50) yang menjawab dengan berenang menggunakan jerigen,” ungkapnya.

    Pada saat itu, keduanya juga berupaya mencari teman ABK lainnya yang masih belum tampak, dan akhirnya keduanya menepi menuju bibir pantai. “Selang beberapa menit, Mat Saleh terhanyut dari arah timur,” imbuhnya.

    “Sementara untuk dua ABK lainnya, belum juga muncul dan belum ditemukan. Ketiganya sempat menunggu kedua teman ABK lainnya di sisi pantai,” pungkasnya.

    Kedua korban yang belum ditemukan, masing-masing Abduh (50), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang, serta Haji Alwi (60) warga Dusun Paddeg, Desa Tlonto Rajha, Pasean, Pamekasan. [pin/kun]

  • Jalur Sumenep-Pamekasan Banjir, Puluhan Motor Mogok

    Jalur Sumenep-Pamekasan Banjir, Puluhan Motor Mogok

    Sumenep (beritajatim.com) – Jalur utama Sumenep-Pamekasan terendam banjir, dampak hujan yang terus mengguyur dalam tiga hari terakhir. Puluhan sepeda motor pun mogok lantaran nekat menerjang genangan air dengan ketinggian mencapai 40-50 cm.

    Aparat kepolisian yang bertugas saat itupun dengan sigap membantu mendorong sepeda motor warga yang mogok.

    Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Alimuddin Nasution mengatakan, genangan air di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan ini memang sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Apalagi mengingat jalan ini merupakan akses utama antar kabupaten.

    “Karena itu, kami menurunkan anggota untuk mengurai kemacetan. Selain itu, anggota juga membantu mendorong kendaraan warga yang mogok,” katanya, Kamis (14/3/2024).

    Sambil mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan akibat banjir, petugas pun meminta warga untuk bersabar dan lebih berhati-hati karena jalan licin.

    “Jadi kami tidak hanya mengatur lalu lintas, tapi kami juga mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintas,” ujarnya.

    Akses jalan utama Sumenep-Pamekasan ini memang menjadi kawasan langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi. Tidak hanya menggenani jalan raya, air juga merendam puluhan hektar lahan sawah di sisi kiri dan kanan jalan. [tem/beq]

  • Ramadhan, Polres Pamekasan Bagikan 70 Buah Al-Qur’an

    Ramadhan, Polres Pamekasan Bagikan 70 Buah Al-Qur’an

    Pamekasan (beritajatim.com) – Polres Pamekasan, melalui Polsek Larangan, membagikan sebanyak 70 buah al-Qur’an ke beberapa pesantren, masjid dan mushalla bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah, Rabu (13/3/2024).

    Sebanyak 70 buah al-Qur’an tersebut, dibagikan dan disebar di 14 desa berbeda di Kecamatan Larangan, Pamekasan, khususnya di wilayah hukum Polsek Larangan, Pamekasan.

    “Aksi ini dilakukan oleh Babinkamtibmas Polsek Larangan, dengan cara door to door ke beberapa pesantren, masjid dan mushalla di wilayah setempat,” kata Kapolsek Larangan, IPTU Mohammad Kadarisman melalui Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto.

    Kegiatan sosial bagi-bagi Al-Qur’an tersebut, dilakukan sebagai salah satu ikhtiar Polri, khususnya Polres Pamekasan, ikut serta menyiarkan Islam bersamaan dengan momentum Ramadhan 1445 Hijriah.

    “Hal ini sebagai wujud kepedulian Polri dalam mengembangkan ilmu agama, khususnya pada momentum bulan suci Ramadhan tahun ini. Tentunya dengan tujuan menjalin sinergitas dan mendekatkan diri dengan tokoh agama dan masyarakat di Pamekasan,” ungkapnya.

    Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab dukungan dan partisipasi tokoh agama dan masyarakat sangat diharapkan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Polri dalam menciptakan kamtibmas, khususnya selama Ramadhan 1445 Hijrah.

    “Pastinya kami tidak berarti apa-apa tanpa adanya dukungan dan partisipasi langsung dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat dalam menciptakan suasana kamtibmas,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, bantuan dan pendistribusian al-Qur’an disebar di 14 desa berbeda di kecamatan Larangan, Pamekasan. Di mana setiap desa kebagian sebanyak 5 buah al-Qur’an, baik untuk pesantren, masjid maupun mushalla. [pin/aje]

  • Sampang Banjir, Polda Jatim Imbau Jangan ke Madura Dulu

    Sampang Banjir, Polda Jatim Imbau Jangan ke Madura Dulu

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim mengirim pasukan yang terdiri dari Brimob, Polair, dan juga lalu lintas untuk membantu penanganan banjir di Sampang Madura. Pasukan satu peleton ini dipimpin langsung oleh Dirlantas dan Dilpolair.

    “Saat ini pasukan masih disana, masih back up Polres Sampang,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Rabu (13/3/2204).

    Dirmanto mengimbau agar masyarakat Madura dari Sampang, Pamekasan, Sumenep, yang akan ke Surabaya sebaiknya ditunda dulu. Mengingat kondisi jalan yang masih belum memungkinkan untuk dilewati.

    “Begitu pula sebaliknya masyarakat yang akan menuju Sampang, Pamekasan, Sumenep agar ditunda perjalanan,” ujarnya.

    Dijelaskan Dirmanto, banjir diakibatkan intensitas hujan dan merata mulai kemarin pukul 03.00 Wib.

    Adapun wilayah yang terkena luapan air adalah Kecamatran Jrengik kemudian luapan air sungai Panyiburan Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang karena intensitas curah hujan yang tinggi serta banjir kiriman dari Kecamamatan Tambelangan dan Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan.

    Banjir selain menggenangi persawahan warga juga menggenangi sebagian rumah warga yang terdampak, serta meluap dan mengenanggi Jl. Raya Panyepen.

    Sungai tidak mampu menampung debit air hujan sehingga air meluap ke pemukiman penduduk, area persawahan serta meluap ke Jl. Raya Panyepen.

    Air hujan yang tinggi dan merata mengakibatkan sungai tidak mampu menjadikan luapan air hujan dari sungai ke jalan persawahan. [uci/but]

  • Pj Bupati Pamekasan Tinjau Titik Banjir dan Bantu Warga Terdampak

    Pj Bupati Pamekasan Tinjau Titik Banjir dan Bantu Warga Terdampak

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pj Bupati Pamekasan, Masrukin meninjau beberapa titik banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten Pamekasan, Selasa (12/3/2024) malam.

    Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf Ubaydillah, Waka Polres Pamekasan, Kompol Andy Purnomo, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.

    “Banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi yang berlangsung sejak waktu subuh, kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh wilayah di Pamekasan,” kata Pj Bupati Pamekasan, Masrukin.

    Intensitas hujan dalam waktu relatif lama, mengakibatkan sejumlah desa/kelurahan di Pamekasan, terendam banjir akibat luapan kali semajid yang tidak dapat menampung debit air.

    “Kondisi (intensitas hujan yang tinggi dan merata) ini mengakibatkan debit air meluap, ditambah wilayah hilir di Desa Majungan, air laut dalam kondisi pasang,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan kepada sejumlah warga tedampak banjir, guna meringankan beban warga terdampak musibah banjir di wilayah setempat.

    Seperti diketahui, banjir Pamekasan meluas dan mengepung sebanyak 6 (enam) kelurahan dan 3 (tiga) desa berbeda di Pamekasan. Meliputi Kelurahan Barkot, Bartim, Jungcancang, Kangenan, Parteker, dan Patemon, Kecamatan Pamekasan.

    Termasuk dua desa lainnya di kecamatan Pamekasan, yakni Desa Jalmak dan Laden. Sedangkan satu desa lainnya, yakni Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. [pin/ian]

  • Personel Gabungan Sigap Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Pamekasan

    Personel Gabungan Sigap Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Personel gabungan sigap dan bahu membahu mengevakuasi warga terdampak banjir yang melanda beberapa titik di Pamekasan, Selasa (12/3/2024) malam.

    Personel gabungan tersebut berasal dari lintas instansi di Pamekasan, meliputi personel BPBD, TNI-Polri, serta komunitas relawan yang tergabung dalam FPRB Pamekasan.

    Mereka bergerak cepat dan bahu membahu melakukan evakuasi, serta membantu warga keluar dari kepungan banjir yang menyebar di beberapa titik di Pamekasan.

    “Sejauh ini kami sudah melakukan proses evakuasi terhadap warga terdampak banjir, yang terbakar di beberapa desa/kelurahan di Pamekasan. Seperti di Kelurahan Jungcancang dan Patemon,” kata salah satu staf BPBD Pamekasan, Akhmad Zaini.

    Proses evaluasi tersebut dilakukan dengan cara membawa warga terdampak banjir dengan menggunakan perahu karet dari titik banjir. “Proses evakuasi dilakukan dari titik banjir menuju tempat aman,” ungkapnya.

    “Warga yang kita evaluasi di antaranya mulai dari lansia, anak-anak hingga bayi. Mereka diungsikan ke rumah saudara atau famili yang berada di titik aman,” jelasnya.

    Seperti diketahui, banjir Pamekasan meluas dan mengepung sebanyak 6 (enam) kelurahan dan 3 (tiga) desa berbeda di Pamekasan. Meliputi Kelurahan Barkot, Bartim, Jungcancang, Kangenan, Parteker, dan Patemon, Kecamatan Pamekasan.

    Termasuk dua desa lainnya di kecamatan Pamekasan, yakni Desa Jalmak dan Laden. Sedangkan satu desa lainnya, yakni Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. [pin/ian]

  • Meluas, Banjir Pamekasan Terjang 6 Kelurahan dan 3 Desa

    Meluas, Banjir Pamekasan Terjang 6 Kelurahan dan 3 Desa

    Pamekasan (beritajatim.com) – Banjir Pamekasan meluas dan mengepung sebanyak 6 (enam) kelurahan dan 3 (tiga) desa berbeda di Pamekasan, Selasa (12/3/2024) malam.

    Enam kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Barkot, Bartim, Jungcancang, Kangenan, Parteker, dan Patemon, Kecamatan Pamekasan. Termasuk dua desa lainnya di kecamatan Pamekasan, yakni Desa Jalmak dan Laden.

    Sedangkan satu desa lainnya, yakni Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. “Titik banjir meluas ke beberapa desa/kelurahan di Pamekasan,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    “Sebelumnya hanya terjadi di Kelurahan Jungcancang dan Petemon, namun seiring dengan kondisi air laut dengan status pasang. Banjir meluap dan menyebar ke titik lainnya,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, personel gabungan lintas instansi di Pamekasan, meliputi personel BPBD, TNI-Polri, serta komunitas relawan yang tergabung dalam FPRB Pamekasan, terlibat dalam melakukan proses evakuasi.

    Mereka bergerak cepat dan bahu membahu melakukan evakuasi, serta membantu warga keluar dari kepingan banjir menyebar di dua kelurahan tersebut.

    Sementara personel dari jajaran Satlantas Polres Pamekasan, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, melakukan penjagaan arus lalu lintas yang tergenang banjir. [pin/ian]