kab/kota: Pamekasan

  • Satpol PP Pamekasan Bersitegang dengan PKL di Monumen Arek Lancor, Pj Sekda Turun Tangan

    Satpol PP Pamekasan Bersitegang dengan PKL di Monumen Arek Lancor, Pj Sekda Turun Tangan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan kembali bersitegang dengan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Monumen Arek Lancor, Jumat (31/1/2025).

    Ketegangan ini dipicu oleh aksi oknum PKL yang nekat meletakkan rombong dagangan di area terlarang. Petugas Satpol PP pun mengambil tindakan dengan mengangkut rombong dagangan tersebut ke mobil.

    Namun, aksi ini tidak diterima dengan baik oleh para PKL. Mereka merasa kecewa karena rombong dagangan diangkut tanpa pemberitahuan sebelumnya. Situasi pun memanas dan berujung pada keributan, mulai dari cekcok mulut hingga saling tarik-menarik antara petugas PKL dan Satpol PP.

    Menanggapi hal ini, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pamekasan, Ach Faisol, turun tangan untuk meredam ketegangan. “Kami pemerintah daerah tidak melarang masyarakat berjualan, tetapi harus tetap mematuhi aturan yang berlaku,” tegas Faisol. Ia menegaskan bahwa area Arek Lancor merupakan fasilitas yang dilarang untuk ditempati berjualan.

    Faisol juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terus berupaya meningkatkan fasilitas bagi PKL, salah satunya dengan menyediakan Sentra PKL di area Food Colony Pamekasan, Jalan Kesehatan. Sentra ini dilengkapi dengan fasilitas representatif, termasuk konsep Drive Thru, penerangan, dan parkir gratis.

    “Ketegangan ini merupakan bagian dari dinamika sosial yang harus kita sikapi dengan baik. Kita akan membuka ruang mediasi untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Prinsipnya, kita tetap berpegang pada Perda,” jelas Faisol.

    Ia berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan mendorong langkah mediasi antara PKL dan pemerintah daerah untuk menghindari ketegangan serupa di masa depan. [sul/suf]

  • 20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Jumat, 31 Januari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puluhan wilayah Jawa Timur akan hujan petir.

    Sebagian besar hujan ini akan turun saat pagi hingga siang.

    Sekitar pukul 06.00 WIB, cuaca ini akan terjadi di Malang, Probolinggo, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, dan Trenggalek.

    Wilayah yang terguyur hujan petir ini bertambah pada pukul 09.00 WIB.

    Daerah-daerah yang dimaksud antara lain Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Kota Batu, Pasuruan, Lamongan, Magetan, Malang, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Selain hujan petir, hujan ringan juga turun di waktu bersamaan di Jombang, Kediri, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, dan Situbondo.

    Hujan petir terus berlangsung saat siang sekira pukul 12.00 WIB, seperti Blitar, Bojonegoro, Kota Batu, Madiun, Malang, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Pasuruan, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Saat sore, hujan petir masih mengguyur di Trenggalek dan Tulungagung.

    Malang kembali diguyur hujan pada pukul 18.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, sebagian besar wilayah akan berawan saat sore hingga malam.

    Mengingat cuaca hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan basah.

    Informasi selengkapnya mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 31 Januari 2025, bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon : Monumen Keris Sumenep Bisa Jadi Kantong Budaya

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon : Monumen Keris Sumenep Bisa Jadi Kantong Budaya

    Sumenep (beritajatim.com) – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menaruh harapan besar setelah Sumenep memiliki monumen keris. Ia berharap monumen keris itu bisa menjadi kantong budaya.

    “Apalagi tadi kata Pak Bupati, di sekitar monumen keris ini akan jadi rest area dengan stand-stand kuliner Madura, handy craft khas Madura, juga beberapa kekhasan yang lain. Ini tentu saja potensi menjanjikan. Semoga bisa menjadi kantong budaya,” katanya.

    Pada Kamis (30/01/2025), Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon berada di Sumenep untuk meresmikan monumen keris Arya Wiraraja di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan.

    Monumen keris setinggi 17 meter itu berada di daerah perbatasan Sumenep – Pamekasan. Dibangun setinggi 17 meter sebagai simbol untuk mengingatkan tanggal kemerdekaan Indonesia. Kemudian bunga-bunga yang ada di sekitar keris berjumlah 45, menandakan tahun kemerdekaan Indonesia.

    “Sumenep dikenal sebagai kota keris, mengingat jumlah empu keris di Sumenep ini paling banyak di dunia. Dan itu sudah diakui UNESCO. Produksi keris terbanyak di dunia juga dari Sumenep,” ujar Fadli Zon.

    Lebih lanjut ia mengatakan, memajukan daerah melalui kebudayaan tanggung jawab semua pihak. Hal ini tercantum dalam amanat UUD 1945 pasal 32 ayat (1), bahwa negara wajib memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan untuk memelihara serta mengembangkan budaya masing-masing.

    Indonesia kaya akan budaya, salah satunya keris, yang memiliki banyak variasi, seperti keris Madura, Jawa, Sumatra, Lampung, Palembang, Minangkabau, Aceh, dan lainnya. UNESCO telah mengakui keris sebagai Cultural Heritage of Humanity. ita “Keris ini dikategorikan ada keris sepuh dan kontemporer. Semoga bisa menjadi bagian dari industri budaya,” harap Fadli.

    Ia mengungkapkan, untuk Madura khususnya Sumenep, ekosistem keris sudah terbentuk. Bahkan sudah menjadi industri budaya. “Salah satu buktinya, keris dari Sumenep telah di ekspor ke negara-negara lain. Jadi ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya. (tem/kun)

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmikan Monumen Keris di Sumenep

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmikan Monumen Keris di Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon meresmikan monumen keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura pada Kamis (30/01/2025). Peresmian tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasati peresmian.

    Monumen keris setinggi 17 meter itu berada di daerah perbatasan Sumenep – Pamekasan. Dibangun setinggi 17 meter sebagai simbol untuk mengingatkan tanggal kemerdekaan Indonesia. Kemudian bunga-bunga yang ada di sekitar keris berjumlah 45, menandakan tahun kemerdekaan Indonesia.

    “Selamat untuk Kabupaten Sumenep yang sudah membuat monumen keris. Ini tanda menggeliatnya kebudayaan di sini. Semoga monumen keris ini bisa menjadi kantong budaya,” kata Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

    Kabupaten Sumenep memiliki jumlah empu keris terbanyak di dunia. Hal itu telah mendapat pengakuan dari UNESCO. Ada sekitar 500 mpu keris di Sumenep.

    “Keahlian membuat keris para mpu Sumenep ini tidak perlu diragukan. Dari sisi kualitas dan kuantitas luar biasa. Sumenep memang layak jadi kota keris. Bahkan sudah layak mendunia,” tandas Fadli Zon.

    Ia mengungkapkan, untuk Madura khususnya Sumenep, ekosistem keris sudah terbentuk. Bahkan sudah menjadi industri budaya. “Salah satu buktinya, keris dari Sumenep telah di ekspor ke negara-negara lain. Karena memang ini punya potensi besar,” ujarnya. (tem/but)

  • Polisi Pamekasan Diajak Teladani Sikap dan Perilaku Baginda Muhammad

    Polisi Pamekasan Diajak Teladani Sikap dan Perilaku Baginda Muhammad

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto mengajak seluruh personel di lingkungan instansi yang dipimpinnya agar dapat meneladani sikap dan perilaku Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

    Terlebih sebagai abdi negara di lingkungan instansi Polri, juga harus melaksanan amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 yang tertuang dalam Pasal 13 tentang Tugas Pokok Kepolisian Negera Republik Indonesia.

    Dalam pasal tersebut dijelaskan seputar tugas pokok Polri, di antaranya bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

    “Peringatan Isra Mi’raj ini menjadi momentum untuk refleksi diri, dan memperkuat hubungan spiritual antara aparat Kepolisian dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga dengan peringatan ini, kita bisa meneladani sikap Nabi Muhammad yang penuh kesabaran, keikhlasan, dan semangat dalam mengemban amanah,” kata AKBP Hendra Eko Triyulianto, Kamis (30/1/2025).

    Terlebih dalam kegiatan tersebut, pihaknya juga mengusung tema ‘Hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW; Kita Tingkatkan Kualitas Ibadah dan Kinerja Guna Menjadi Polri Presisi Indonesia Maju’. “Melalui peringatan ini kami sangat berharap seluruh personil dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh tanggungjawab,” ungkapnya.

    “Dengan adanya kegiatan (Isra’ Mi’raj) ini kami sangat berharap dapat membawa berkah dan keselamatan bagi seluruh anggota Polri, khususnya Polres Pamekasan, masyarakat dan bangsa Indonesia,” harapnya.

    Tidak hanya itu, peringatan Isra’ Mi’raj juga dinilai sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sekaligus sebagai upaya mempererat ikatan silaturahim antara keluarga besar Polres Pamekasan.

    “Maka dari itu, kita juga harus selalu muhasabah (introspeksi atau koreksi diri) dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, kita juga harus selalu meningkatkan ibadah untuk menunjang tugas kita sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat,” pungkasnya.

    Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Pamekasan , bersama Ketua Bhayangkari Cabang Pamekasan, Maya Hendra beserta Pejabat Utama (PJU) juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Serta dilanjutkan ceramah seputar peristiwa Isra’ Mi’raj dari salah satu dosen IAIN Madura, Dr Buna’i. [pin/but]

  • Praktik Borong Izin Toko Modern, Ini Kata DPRD Pamekasan

    Praktik Borong Izin Toko Modern, Ini Kata DPRD Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, meminta sekaligus sangat berharap agar tidak ada praktik pemborongan izin toko modern ataupun perusahaan tertentu.

    Hal tersebut disampaikan seiring dengan adanya temuan borongan izin toko modern yang didominasi perusahaan tertentu di kabupaten Pamekasan. Salah satu di antaranya merupakan perusahaan besar seperti Indomart.

    “DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Pamekasan, mengeluarkan 11 izin toko modern di wilayah setempat, dan 6 (enam) di antaranya merupakan toko modern milik Indomart,” kata Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Tabri S Munir, Kamis (30/1/2025).

    Kondisi tersebut dinilai tidak sehat untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui sektor Usaha Makro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat. “Kami meminta agar azaz dalam Permendag Nomor 18 Tahun 2022 bisa dijadikan landasan dalam penerbitan izin, jika memang moratorium tidak bisa ditolak,” ungkapnya.

    “Terlebih dalam Permendag tersebut juga dijabarkan harus dilakukan dengan sistem join ventura bagi toko modern yang berjejaring lebih dari 150 gerai se Indonesia. Apalagi join ventura ini juga harus dipastikan bahwa pemodal utamanya adalah warga lokal,” imbuhnya.

    Dari itu politisi muda Partai Demokrat sangat berharap pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan, khususnya DPMPTSP Pamekasan, agar bijak dalam menerbitkan perizinan. “Kami sangat berharap tidak ada upaya memborong izin toko modern oleh perusahaan tertentu,” imbaunya.

    “Jika memang moratorium tidak bisa ditolak sementara alasan pengendalian dengan membuka dua izin masing-masing kecamatan, jangan sampai ada perusahaan yang memonopoli. Saat ini kami dapatkan satu perusahaan borong 6 izin dari 26 izin yang direncanakan,” jelasnya.

    Lebih lanjut ditegaskan jika kondisi tersebut sangat memprihatikan dan justru akan memberikan dampak kurang baik terhadap UMKM di Pamekasan. “Maka dari itu, mari kita bersama bijak dalam menyikapi hal ini. Sehingga berbagai kebijakan dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya. [pin/but]

  • Antisipasi Judi, Arena Balap Kelereng di Pamekasan Dibongkar

    Antisipasi Judi, Arena Balap Kelereng di Pamekasan Dibongkar

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sejumlah arena balap kelereng di berbagai kecamatan di Pamekasan, ditertibkan dan dibongkar secara gotong royong guna mengantisipasi ajang taruhan alias perjudian.

    Beberapa arena balap kelereng yang ditertibkan dan dibongkar, di antaranya di Kecamatan Pademawu, Pakong, dan Pamekasan (Kota). “Pembongkaran ini dalam rangka penertiban, sekaligus langkah antisipatif terhadap kasus perjudian,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, Rabu (29/1/2025).

    “Sebab tidak menutup kemungkinan, arena balap kelereng ini kerap dijadikan ajang perjudian atau dengan iming-iming hadiah dan semacamnya. Bahkan tidak jarang anak-anak juga ada yang terlibat dan ikut taruhan,” ungkapnya.

    Guna mengantisipasi persoalan tersebut, pihaknya mendatangi pemilik arena balap kelereng di Dusun Lebbek Tengah, Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan. “Kami bersama rekan-rekan Babinsa mendatangi pemilik arena, selanjutnya bersama pemilik membongkar arena balap kelereng dengan cara gorong royong,” jelasnya.

    “Langkah antisipatif ini kita lakukan berdasar laporan masyarakat jika arena balap kelereng ini kerap dijadikan ajang taruhan. Kami tidak melarang jika hanya sebatas adu ketangkasan, tapi kalau sudah taruhan sudah mengarah ke perjudian dan tentunya melanggar hukum,” imbuhnya.

    Memang langkah tersebut sebagai upaya sosialisasi dan edukasi, dan pembongkaran dilakukan oleh pemilik dengan cara gotong royong. “Kami juga mengingatkan masyarakat khususnya pemilik arena, agar tidak memulai perjudian. Sehingga arena balap kelereng kita tertibkan,” tegasnya.

    “Namun jika nanti kasih ditemukan lagi dan memaksa dijadikan sebagai ajang taruhan (perjudian), maka akan kami tindak tegas. Sehingga kami meminta masyarakat agar tidak terjebak dalam kasus perjudian, termasuk judi kelereng,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Tinjau Perayaan Imlek di Wihara Ariya Maitreya, Kapolres Bondowoso Gaungkan Harmonisasi & Toleransi

    Tinjau Perayaan Imlek di Wihara Ariya Maitreya, Kapolres Bondowoso Gaungkan Harmonisasi & Toleransi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono meninjau perayaan tahun baru Imlek di Wihara Ariya Maitreya di Kelurahan Blindungan pada Selasa (28/1/2025) malam.

    Bersama jajarannya, Kapolres Harto yang baru dua minggu menjabat di Bondowoso itu memantau segala kesiapan pelaksanaan ibadah.

    Tak hanya itu, dirinya bahkan menerjunkan puluhan personil Polri yang berjaga sejak sore  hingga tuntas pelaksanaan sembahyang.

    Pantauan TribunJatimTimur.com, Kapolres Harto Agung Cahyono juga berbincang dengan sejumlah jamaah.

    Ia mengatakan, di Bondowoso ini ada satu wihara yang cukup ramai jemaahnya. Untuk itulah, agar jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan lancar dan aman.

    Pihaknya berjaga tak hanya jalur lalu lintas di sekitar wihara. Namun juga, ikut menjaga di beberapa titik Wihara dari segala hal kemungkinan.

    “Kurang lebih 30 orang mengawal sampai kegiatan selesai,” ujarnya.

    Pria asal Pamekasan ini menghimbau agar masyarakat di Bondowoso meningkatkan toleransi beragama.

    “Bondowoso adalah satu tempat yang harmonis sekali. Dan sangat toleransi, agar tetap menjaga keamanan ibadah yang ada di Bondowoso,” ujarnya.

    Sementara  itu, Ketua Wihara Ariya Maitreya, Tanti Yuliawati, menjelaskan rangkaian ibadah sembahyang dilakukan sebanyak tiga kali dengan dipimpin oleh Pendeta Juni Hermini.

    Ibadah sembahyang pertama dan ke dua dilakukan untuk mengantar tahun lama, dan menyambut tahun baru.

    Kemudian, ibadah berikutnya dilakukan untuk Minokfuk pada Buddha Maitreya.

    “Biasanya tiga kali sembahyang, ritualnya tiga kali,” jelasnya pada TribunJatimTimur.com pada Selasa (28/1/2025).

    Dalam tahun baru Imlek 2025 ini yang jatuh di bawah pengaruh shio ular kayu, kata Tanti, keluarga Tionghoa di Bondowoso berdoa agar kesehatan, hidup damai, dan keluarga bersatu.

    “Jadi semua agama berbeda-beda tapi tetap satu jua,” pungkasnya

  • 20 Tahun Sudarmo Pekerja Serabutan Rutin Bikin Apen Mulai dari Jam 11 Malam, Kini Bisa Ibadah Umrah

    20 Tahun Sudarmo Pekerja Serabutan Rutin Bikin Apen Mulai dari Jam 11 Malam, Kini Bisa Ibadah Umrah

    TRIBUNJATIM.COM – Kurang lebih 20 tahun lamanya Sudarmo seorang pekerja serabutan bersabar dan tekun dalam usaha.

    Sudarmo akhirnya bisa melakukab ibadah umrah dengan istrinya setelah berjualan Apen.

    Setiap malam pukul 23.00 WIB, Juma’atun (44) dan suaminya Sudarmo (55) memulai rutinitas mereka menyalakan api di dalam tungku tanah liat.

    Wajan kecil yang juga terbuat dari tanah liat dipanaskan, dan adonan apen dituangkan sesuai takaran.

    Setelah matang, apen didinginkan dan dikemas dengan mika untuk dijual.

    Pasangan suami istri yang tinggal di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini telah menekuni usaha berjualan apen selama dua puluh tahun.

    Mereka berasal dari lingkungan desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai kuli tambak garam, yang tentunya berbeda jauh dari usaha apen yang mereka jalani.

    Perjalanan mereka untuk menjadi penjual apen tidaklah mudah.

    Sebelumnya, Sudarmo hanyalah pekerja serabutan, sementara Juma’atun adalah ibu rumah tangga biasa.

    “Kalau dulu, apapun saya kerjakan Mas,” ungkap Sudarmo kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa.

    Ia tidak pernah memilih pekerjaan yang ditawarkan, selama pekerjaan tersebut halal, ia melakukannya dengan penuh ketabahan.

    Dari menjadi kuli di tambak garam hingga bekerja memasang terop saat hajatan, Sudarmo telah melakoni berbagai pekerjaan.

    Namun, penghasilan yang diperolehnya tidak menentu, dan sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Namanya kerja serabutan Mas. Hasilnya tidak pasti,” kenangnya.

    Selama tujuh tahun menjalani pekerjaan serabutan setelah menikah dan dikaruniai dua orang anak laki-laki, Sudarmo mendapatkan ide untuk berjualan apen dari sang istri.

    Pengusaha Apen yang akhirnya berhasil umrah (Kompas.com)

    Juma’atun yang gemar membuat apen mulai menjualnya dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki.

    Seiring berjalannya waktu, apen yang dijualnya mulai memiliki pembeli tetap, baik yang menunggu di rumah maupun yang datang langsung ke rumah mereka.

    Kini, Juma’atun dan Sudarmo tidak perlu lagi menjajakan apen secara langsung, karena mereka telah memiliki pembeli tetap yang membeli apen mereka untuk dijual kembali.

    “Ada sekitar dua puluh lima pembeli tetap yang beli apen buatan kami,” kata Juma’atun.

    Pembeli apen mereka berasal dari berbagai kecamatan seperti Lenteng, Manding, dan Gapura, bahkan hingga Kabupaten Pamekasan.

    Apen buatan Juma’atun telah menjadi incaran pembeli sejak dini hari, yang ingin mendapatkan jumlah sesuai permintaan.

    Tungku api untuk membuat Apen (Kompas.com)

    Meskipun Juma’atun tidak memiliki resep khusus untuk membuat apen, ia percaya bahwa kualitas gula dan tekstur apen yang lebih lembut menjadi daya tarik tersendiri.

    “Katanya gulanya enak dan apennya lembut,” terangnya.

    Dari usaha berjualan apen selama dua dekade, Juma’atun dan suaminya berhasil menunaikan ibadah umrah.

    Selain itu, hasil dari penjualan apen juga mulai mereka kembangkan ke usaha lain, seperti menyewa tambak garam untuk produksi.

    Juma’atun bersyukur atas usaha yang memberikannya penghasilan tetap, tetapi ia tidak akan pernah melupakan perjalanan hidupnya yang pernah dilalui dalam keadaan kekurangan.

    “Kuncinya tekun dan sabar Mas,” tutup Juma’atun.

    Sementara itu, usaha juga dilakukan oleh pria Lumajang dan malah menembus pasar internasional.

    Berkat tangan kreatifnya, Nur Hasan (40) warga Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memproduksi briket hingga diminati pasar benua Eropa.

    Hasan menerangkan produk briket bikinannya menjadi pemasok rutin seorang pengusaha di negara Turki.

    Pria ramah ini mengaku awal mula produk briketnya bisa menembus pasar mancanegara bermula ketika dirinya memasarkan produk kerajinannya di media sosial Facebook pada tahun 2023 silam.

    “Awalnya saya produksi kerajinan dari batok kelapa kemudian dan laku ke Turki. Lalu pemesan juga menanyakan apakah juga membuat briket, lalu saya menerima pesanan tersebut,” ujar Hasan di tempat produksi briket miliknya, Senin (20/1/2024).

    Hasan pun membuat briket dengan otodidak. Ia mengaku mencari tahu cara membuat briket dari YouTube. Ia pun menginprovisasi proses pembuatan briket dan akhirnya bisa membuat briket dengan kualitas mumpuni.

    “Bahannya sangat mudah didapat dari limbah batok kelapa. Di Lumajang kan banyak kelapa. Tapi kalau lagi butuh banyak saya ngambil juga di Bondowoso dan Situbondo,” paparnya.

    Menurut Hasan, proses pembuatan briket terbilang gampang-gampang susah. Produksi briket dimulai dari membakar batok kelapa yang sudah berbentuk cacahan atau kepingan kecil.

    Lalu batok kelapa tersebut dibakar hingga menjadi arang. Proses dilanjutkan dengan menggiling arang batok kelapa menjadi serbuk.

    Serbuk tersebut kemudian dicampur dengan bahan tambahan. Diantaranya tepung tapioka dan sodium. Bahan tambahan tersebut dicampur denga arang kelapa hingga menjadi adonan.

    Adonan yang sudah kejadi kemudian dicetak menggunakan mesin dan ditata di papan untuk kemudian dioven atau dijemur jika cuaca sedang bagus.

    Setiap 6 bulan, Hasan mengirim sebanyak 18 ton kepada pemesannya yang berasal dari Turki.

    “Orang Turkinya sudah ke tempat saya dan melihat langsung briket ini. Per 1 kilogram briket produksi saya ini harganya Rp 15 ribu. Di Turki sana briket saya buat alatnya Shisha (rokok ala Arab),” katanya.

    Setiap kali produksi untuk pengiriman ke Turki, Hasan mengaku bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp 50 juta.

    “Modalnya Rp 30 jutaan untuk tiap kali produksi briket ini untuk besaran produksi 18 ton,” katanya.

    Hasan memperkerjakan 13 orang pegawai yang merupaka warga sekitar untuk menunjang produksi briket miliknya.

    Ia juga dibantu oleh sang istri Dayang Andriana dalam mengelola bisnis produksi briket tersebut.

    “Keunggulannya briket ini gak ada asap. Panas lebih stabil daripada arang biasa,” ungkapnya.

    Kendati diminati pasar luar negeri, Hasan mengaku produk miliknya justru tak terlalu diminati pasar lokal.

    “Kalau lokalan saja pesan itu hanya kiloan gak sampai ber ton-ton kayak di Turki,” papar pria asal Gucialit tersebut.

    Selama membangun usaha, Hasan mengingat dirinya bersama sang istri bahu-membahu merintis usaha briket. 

    Ia merasakan bantuan atau dukungan dari pemerintah dalam mendukung usahanya sangat jarang. 

    “Ya dilakukan sendiri, kalau dari pemerintah ngajuin umkm susah,” keluhnya. 

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Gara-gara Copet, Kerapan Sapi di Bangkalan Ricuh

    Gara-gara Copet, Kerapan Sapi di Bangkalan Ricuh

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kerapan Sapi yang digelar di Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan. diwarnai aksi kericuhan lantaran terjadi aksi pencopeten penoton.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, aksi pencopetan itu bermula saat ia mendatangi kerumunan massa yang sedang menonton kerapan sapi. Namun saat pelaku hendak mengambil uang korban di saku jaket, korban langsung sadar. “Langsung diteriaki oleh korban maling,” terangnya, Selasa (28/1/2025).

    Pelaku yakni AB (41), warga Desa Karpote, Kecamatan Blega, Bangkalan. Pelaku langsung ciut saat polisi yang ada di lokasi turut mengamankan. “Uang yang diambil pelaku sebesar Rp 625 ribu,” imbuhnya.

    Setelah pelaku diamankan, korban yakni AW (48) asal Kabupaten Pamekasan memilih tak membuat laporan. Ia hanya meminta pelaku mengembalikan uang tersebut. “Keduanya sepakat damai dan sudah menandatangani pernyataan yang sudah di buat,” pungkasnya.[sar/kun]