kab/kota: Pamekasan

  • Sentra PKL Eks PJKA Pamekasan Dibuka Lagi, Pedagang Protes Ada ‘Tebang Pilih’

    Sentra PKL Eks PJKA Pamekasan Dibuka Lagi, Pedagang Protes Ada ‘Tebang Pilih’

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, secara resmi kembali mengoperasikan Sentra PKL Eks PJKA di Jl Trunojoyo, Minggu (11/5/2025). Khususnya pasca penutupan sementara sejak 27 Mei 2025 lalu.

    Sentra PKL yang lebih familiar disebut Tapsiun, ditutup sementara berdasar Surat Pemberitahuan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan, Nomor: 500.3.10/144/432.315/2025 tertanggal 26 Maret 2025.

    Pemberitahuan tersebut dijabarkan sebagai bentuk sosialiasi sekaligus tindak lanjut dari surat keputusan Bupati Pamekasan nomor 100.3.3.2/196/432.013/2025 tentang pemindahan perniagaan kawasan Eks Stasiun PJKA di Jalan Trunojoyo.

    Sekitar hampir dua bulan ditutup, Eks PJKA kembali diiperasikan, di mana para pedagang juga menandatangani beberapa poin dalam lembar kesepakatan bersama untuk menempati los Sentra PKL Eks PJKA Pamekasan.

    Namun pengoperasian tersebut tidak sepenuhnya tuntas dan berjalan sebagaimana mestinya, sebab masih terdapat beberapa los yang sudah beroperasi dan justru bertentangan dengan beberapa poin kesepakatan bersama.

    “Pertama kami tentu sangat bersyukur Sentra PKL Eks PJKA ini kembali dibuka, tapi sayang tidak semua pedagang memenuhi nota kesepakatan bersama. Bahkan hal itu terkesan dibiarkan,” kata Ketua Paguyuban PKL dan UMKM Berteman Eks PJKA, Nur Faisal, Jum’at (16/5/2025).

    Pelanggaran terhadap kesepakatan bersama karena adanya sekat hingga pemasangan kanopi di beberapa los Eks PJKA. “Kondisi ini tentu bertentangan dengan isi kesepakatan yang tertulis tidak merubah fisik dan peruntukan bangunan yang ada tanpa izin tertulis dari pihak pertama,” ungkapnya.

    “Kondisi ini tentunya memicu amarah dari pedagang yang lain, artinya dalam hal ini Pemkab Pamekasan cenderung tebang pilih dalam menertibkan bangunan. Terlebih teguran dari sesama pedagang juga tidak diindahkan,” sesalnya.

    Pengguna los juga sudah menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemkab Pamekasan, khususnya sebelum Eks PJKA Pamekasan, kembali dibuka. “Faktanya justru terdapat beberapa los yang juga tidak menggubris kesepakatan bersama, sehingga terkesan tim penanggung jawab abai dan tebang pilih dalam menertibkan kios pedagang,” jelasnya.

    “Fakta ini justru kembali memunculkan polemik dan ketersinggungan, sehingga dibutuhkan langkah konkrit dan bijak dari para pemangku kebijakan. Kondisi ini tentu membutuhkan ketegasan dan keadilan dari pemerintah,” pungkasnya.

    Sementara Pemkab Pamekasan, khususnya Diskop UKM dan Naker Pamekasan, belum bisa dimintai keterangan resmi seputar keluhan dari para pedagang yang merasa dirugikan dengan kondisi tersebut. [pin/kun]

  • DPRD Pamekasan Rekomendasikan 29 Poin Perbaikan dalam LKPJ Bupati Tahun 2024

    DPRD Pamekasan Rekomendasikan 29 Poin Perbaikan dalam LKPJ Bupati Tahun 2024

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan merekomendasikan 29 poin penting sebagai hasil pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pamekasan Tahun 2024. Rekomendasi ini merupakan hasil telaah Panitia Khusus (Pansus) LKPJ DPRD Pamekasan untuk perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan ke depan.

    Wakil Ketua Pansus LKPJ 2024, M Saedy Romli, menyampaikan bahwa pembahasan dokumen LKPJ sempat dikembalikan beberapa kali ke pihak eksekutif disertai catatan kritis. Namun akhirnya, proses pembahasan dinyatakan tuntas pada 7 Mei 2025.

    “Untuk pembahasan LKPJ Tahun 2024, dipastikan sudah tuntas pada 7 Mei 2025 lalu. Namun ada beberapa catatan yang kami jadikan sebagai rekomendasi bagi eksekutif,” ujar Saedy Romli, Kamis (15/5/2025).

    Ia menjelaskan bahwa rekomendasi tersebut mencakup tiga aspek utama: capaian kinerja indikator tujuan, capaian kinerja indikator sasaran, dan capaian kinerja penyelenggaraan keuangan daerah.

    Capaian indikator tujuan terdiri atas 9 sektor: pertumbuhan ekonomi, indeks gini, tingkat pengangguran terbuka, persentase penduduk miskin, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indeks kepuasan layanan infrastruktur, indeks modal sosial, indeks pembangunan gender, dan indeks reformasi birokrasi.

    Sementara itu, indikator sasaran mencakup 20 sektor, termasuk: pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, industri pengolahan, usaha mikro, desa mandiri, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), penurunan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), indeks pendidikan, indeks kesehatan, kualitas lingkungan hidup, indeks pelayanan publik, serta penanganan konflik sosial dan gangguan ketertiban umum.

    “Termasuk juga untuk capaian kinerja penyelenggaraan keuangan daerah, di mana kita menemukan tiga persoalan penting yang harus segera diselesaikan sekaligus menjadi PR bersama untuk lebih baik,” imbuh politisi Partai Gelora tersebut.

    Saedy menegaskan bahwa rekomendasi ini diharapkan menjadi acuan Pemkab Pamekasan dalam menyusun LKPJ tahun-tahun berikutnya.

    “Dengan rekomendasi ini kita harapkan ke depan dapat dieksekusi dengan baik, sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan,” tutupnya. [pin/beq]

  • Tanggul Sungai Kebunagung Jebol Lagi, Banjir Rendam Rumah Warga Sumenep

    Tanggul Sungai Kebunagung Jebol Lagi, Banjir Rendam Rumah Warga Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Tanggul di Kali Anjuk atau Sungai Kebunagung kembali jebol untuk kedua kalinya dan menyebabkan banjir besar yang merendam rumah-rumah warga di sekitar aliran sungai. Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa di sejumlah titik.

    “Ini kedua kalinya tanggul itu jebol. Pertama jebol di bulan Januari. Yang kedua kemarin ini. Penyebabnya ya intensitas hujan yang terlalu tinggi,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sumenep, Eri Susanto, Kamis (15/5/2025).

    Menurut Eri, hujan deras di wilayah utara seperti Kecamatan Ambunten, Guluk-Guluk, dan Dasuk menyebabkan debit air Sungai Kebunagung meningkat drastis. Hal itu membuat tanggul tak mampu menahan luapan air.

    “Jadi tidak hanya hujan di kota yang membuat Sungai Kebunagung meluap. Seperti kemarin, hujan yang intensitasnya tinggi bukan di kota. Di kota kemarin intensitasnya 90 mm. Tapi di daerah utara intensitasnya mencapai 150 mm. Jangankan 150, 120 mm saja sudah meluap dan menyebabkan banjir,” jelasnya.

    Di atas dam Sungai Kebunagung telah terpasang alat pengukur ketinggian air. Eri menjelaskan, jika ketinggian air mencapai angka 90, kawasan selatan seperti Patean sudah masuk tahap waspada. Namun kali ini, air melampaui batas.

    “Kemarin itu jebol di posisi ketinggian air 105. Jadi air melewati batas kemudian meluap hingga ke jalan raya dan menggenangi rumah-rumah warga dari Kebunagung hingga di Patean,” imbuhnya.

    Sebagai langkah cepat, Dinas PU Bina Marga Sumenep telah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Jawa Timur untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol.

    “Kami harus berkoordinasi dengan Provinsi, karena sungai itu kewenangannya Provinsi. Hari ini informasinya akan mendatangkan alat berat dan besok perbaikan tanggul mulai dikerjakan,” paparnya.

    Eri juga menyoroti kebiasaan sebagian petani yang melubangi tanggul untuk mengalirkan air ke sawah, yang turut melemahkan struktur tanggul.

    “Selama ini yang sering terjadi, petani melubangi tanggul untuk pipa yang akan digunakan mengalirkan air ke sawah miliknya. Nah kalau tanggul sering dilubangi untuk pipa, lama kelamaan tentu berdampak terhadap kekuatan tanggul,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Kebunagung pada Selasa (13/05/2025) melanda Desa Patean di Kecamatan Batuan dan Desa Muangan di Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor, Saronggi, sempat ditutup karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa dan dialihkan ke jalur Kecamatan Lenteng. [tem/beq]

  • Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Tarif Sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan Pamekasan Turun

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, berencana menurunkan harga sewa Stadion Gelora Madura Rato Pemelingan (SGMRP) Pamekasan, yang terletak di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

    Sebab sejauh ini, harga sewa SGMRP Pamekasan relatif mahal dibanding stadion lain di Madura, semisal Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, yang hanya mematok harga sewa sekitar Rp 30 juta untuk setiap pertandingan.

    Sementara harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan (sebutan lain SGMRP) justru 100 persen lebih tinggi dibanding harga sewa di SGB Madura, yakni mencapai angka sekitar Rp 90 juta untuk setiap pertandingan.

    Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan manajemen Madura United FC, PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) enggan untuk menggunakan Stadion Pemelingan sebagai kandang, dan mereka justru lebih memilih SGB yang dinilai harga sewa relatif terjangkau.

    Bahkan dalam dua musim terakhir, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab yang berlaga di kompetisi tertinggi sepakbola tanah air, Liga 1 justru lebih banyak menjamu tim lawan di SGB Madura. Sekalipun dalam beberapa tahun sebelumnya, mereka menempati Stadion Pemelingan sebagai markas.

    Kondisi tersebut disinyalir akibat adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 yang ditanda tangani Pj Bupati Pamekasan, Masrukin tentang kenaikkan harga sewa Stadion Pemelingan. Sehingga untuk kompetisi Liga 1 2024-2025, Madura United lebih memilih fokus berkandang di SGB Madura.

    Padahal keberadaan Madura United yang menjamu tim lawan di Stadion Pemelingan, justru memberikan dampak positif bagi sektor perekonomian masyarakat Pamekasan. Bagi bagi Pemkab, perhotelan, pertokoan, UMKM hingga masyarakat Pamekasan secara umum.

    Berdasar fakta harga sewa yang relatif ketinggian berdasar Perda tersebut, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman berencana untuk menerbitkan Perda seputar tarif sewa penggunaan Stadion Pemelingan Pamekasan.

    Di mana dalam penjabaran Perda tersebut, nantinya juga akan dijabarkan dalam beberapa klaster berbeda, mulai dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, kompetisi internal ASKAB PSSI Pamekasan, ujicoba internasional, ujicoba lokal hingga kompetisi kelompok usia.

    Selain untuk pertandingan sepakbola, Stadion Pemelingan Pamekasan, juga memfasilitasi lintasan atletik di dalam stadion dan akan dibuka dengan tarif retribusi diperkirakan Rp 5 ribu untuk setiap latihan.

    Hal tersebut berdasar lampiran Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tarif Retribusi, di mana perubahan tarifnya akan ditentukan melalui Perda. “Saat ini kami sudah menandatangani peraturan, termasuk tentang harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan,” kata KH Kholilurrahman kepada beritajatim.com, Rabu (14/5/2025) kemarin.

    “Dalam waktu dekat, nanti akan kita sosialisasikan kepada masyarakat khususnya seputar harga sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, bahwa harga sewa sudah relatif murah dibanding harga sewa sebelumnya,” ungkapnya.

    Saat disinggung soal tarif sewa Stadion Pemelingan Pamekasan, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail seputar tarif pasti. “Intinya untuk harga sewa relatif murah dibanding sebelumnya, sekitar 35 hingga 50 juta untuk pertandingan siang,” jelasnya.

    “Tidak kalah penting, juga ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan. Semisal tribun VIP yang justru terasa tribun ekonomi ketika pertandingan digelar siang hari. Hal itu juga kita pikirkan kedepan, termasuk rekomendasi seputar status akreditasi beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya sangat berharap musim depan Madura United kembali menempati Stadion Pemelingan Pamekasan sebagai markas. “Selain sebagai bentuk kebanggaan, tentunya juga akan berdampak pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Pamekasan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Wartawan Harus Netral, Jangan Takut Tekanan! Ketua PWI Pamekasan Tegaskan Etika Nomor Satu

    Wartawan Harus Netral, Jangan Takut Tekanan! Ketua PWI Pamekasan Tegaskan Etika Nomor Satu

    Pamekasan (beritajatim.com) – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Hairul Anam, mengingatkan seluruh insan pers agar tidak silau pada jabatan atau iming-iming materi dalam menjalankan tugas jurnalistik. Pesan tegas itu disampaikannya saat Pelantikan Pengurus PWI Pamekasan Periode 2025–2028 yang berlangsung di Ballroom Azana Style Hotel Madura, Rabu (14/5/2025).

    “Wartawan memiliki tugas mulai sebagai penyampai informasi, membuka wawasan dan jembatan aspirasi masyarakat. Untuk itu penting bagi para insan pers agar selalu membekali diri dengan pengetahuan, kompetensi dan etika jurnalistik yang baik,” ujar Hairul Anam dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hadirin.

    Hairul tak segan mengingatkan agar wartawan tetap menjaga jarak dari tekanan, intimidasi, bahkan rayuan politik yang bisa menodai independensi dan kepercayaan publik.

    “Karena itu, insan pers harus selalu menjunjung tinggi profesionalitas dengan komitmen selalu menjaga netralitas dan independensi,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Hairul menegaskan bahwa wartawan yang bermartabat adalah mereka yang fokus meningkatkan kualitas, bukan sekadar mengejar kesejahteraan instan.

    “Sebab kami sangat yakin jika kemampuan menulis dan analisis kita baik, disertai dengan etika jurnalistik yang tinggi, tentu dengan sendirinya akan membawa kesejahteraan bagi kita semua. Jangan dahulukan kesejahteraan, tetapi utamakan kualitas dan kompetensi,” tegasnya lagi, penuh penekanan.

    Dalam rangkaian pelantikan tersebut, PWI juga menggelar Forum Pentahelix bertema “Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)” yang menghadirkan berbagai elemen strategis, mulai dari pemerintah daerah, pengusaha, akademisi, hingga komunitas.

    “Hal ini kita lakukan semata-mata untuk melihat potensi daerah, sekaligus menyamakan persepsi antar stakeholder yang ada di Madura,” ujar Hairul.

    Ia berharap sinergi ini bisa menjadi landasan penting menciptakan iklim yang sehat bagi investasi dan perdagangan di Madura.

    “Mudah-mudahan diskusi ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan penting bagi kita semua, sekaligus bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, ekspor, dan kegiatan perdagangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat reformasi ekonomi,” pungkasnya.

    Acara ini turut dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Sukriyanto, serta jajaran pejabat Pemkab, akademisi, anggota DPRD, mahasiswa, organisasi wartawan, dan tokoh masyarakat. [pin/ian]

  • PWI Pamekasan 2025-2028 Dilantik, Ini Pesan PWI Jatim

    PWI Pamekasan 2025-2028 Dilantik, Ini Pesan PWI Jatim

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Periode 2025-2028, secara resmi dilantik di Ballroom Azana Style Hotel Madura, Jl Jokotole 282 Pamekasan, Rabu (14/5/2025).

    Pelantikan tersebut digelar bersamaan dengan Forum Pentahelix bertajuk ‘Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)’, dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Sukriyanto, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.

    Termasuk juga sejumlah pengusaha, anggota DPRD Pamekasan, akademisi, perwakilan organisasi wartawan, perwakilan mahasiswa Pamekasan, serta sejumlah undangan lainnya, termasuk anggota PWI Pamekasan.

    Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono menyebut peran penting wartawan dalam mengatasi penyerahan informasi hoaks, termasuk missinformasi di era digital yang semakin canggih.

    Terlebih situasi dan kondisi dunia pers harus terus berbenah jika tetap ingin eksis seiring dengan perkembangan kekinian, bahkan lembaga maupun organisasi pers juga dituntut mampu mengikuti berbagai kebijakan yang berpihak bagi pelaku pers.

    “Saat ini dunia pers harus berbenah dan kembali kepada khittahnya, termasuk para wartawan juga harus benar-benar melaksanakan etik beserta kode etiknya sebagai produsen informasi yang benar. Berita yang disajikan juga harus terkonfirmasi dan benar-benar valid,” kata Mahmud Suhermono.

    Pihaknya menilai menjamurnya kedua digital seperti saat ini cukup membuat bingung wartawan maupun personal dengan background jurnalistik ideal. “Kondisi ini justru sangat memungkinkan banyak orang bisa mengaku sebagai wartawan, sekaligus bertindak sebagai penyampai informasi kepada masyarakat, dan hal ini tentu bisa menjadi persoalan tersendiri,” ungkapnya.

    “Karena itu kami rasa perlu kembali mengingatkan khususnya bagi rekan-rekan wartawan di Pamekasan, khususnya rekan-rekan PWI agar dapat meningkatkan literasi media untuk kalangan masyarakat, serta selalu menerapkan prosedur verifikasi informasi lebih ketat,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Enam Hektare Sawah di Sumenep Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

    Enam Hektare Sawah di Sumenep Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

    Sumenep (beritajatim.com) – Sedikitnya 6 hektare lahan pertanian di beberapa daerah di wilayah Sumenep terendam banjir. Akibatnya, petani terancam gagal panen.

    “Enam hektare lahan itu masih laporan sementara. Petugas kami masih melakukan pendataan di lapangan, untuk mengetahui berapa banyak lahan pertanian yang terdampak banjir,” kata Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Rabu (14/05/2025).

    Ia menjelaskan, berdasarkan laporan sementara, dari 6 hektare tersebut, 1 hektare diantaranya tanaman padinya sudah berusia satu minggu. Sedangkan sisanya masih dalam tahap penyemaian. Pendataan lanjutan akan dilakukan di wilayah Kecamatan Batuan, Saronggi, dan Lenteng.

    “Sawah yang tergenang luapan air itu ada yang cepat surut, tapi ada juga yang tergenang sampai dua hari, seperti pengalaman tahun lalu,” ujarnya.

    Menurut Inong, sapaan akrab Chainur Rasyid, Dinasnya fokus pada pemantauan lahan yang sudah memasuki masa panen maupun yang baru saja tanam, agar dapat diketahui tingkat kerusakan dan potensi kerugian yang mungkin ditimbulkan.

    “Tetapi kami berharap dampaknya tidak parah. Mudah-mudahan tanaman para petani masih bisa diselamatkan dan tidak sampai gagal panen,” ucapnya.

    Inong meminta para petani untuk berkoordinasi dengan penyuluh pertanian setempat untuk meminimalisir kerugian yang terjadi akibat banjir.

    Pada Selasa (13/05/2025), sejumlah wilayah di Sumenep terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Patean dan luapan air dari arah Kebonagung menuju Desa Muangan, Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor Saronggi pun sempat ditutup dan dialihkan ke Kecamatan Lenteng, mengingat ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. (tem/but)

  • Bocah yang Hilang di Pamekasan, Ditemukan Meninggal Dunia

    Bocah yang Hilang di Pamekasan, Ditemukan Meninggal Dunia

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bocah hilang akibat terbawa arus saat bermain di sungai dekat rumahnya di Dusun Pao, Desa Palesanggar, Pagantenan, Pamekasan, ditemukan meninggal dunia, Rabu (14/5/2025) siang.

    Bocah yang yang diketahui bernama Hosairi (11 tahun), dinyatakan hilang sejak Selasa (13/5/2025) kemarin. Bahkan proses pencarian sempat dihentikan seiring dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

    Bahkan hari ini, tim gabungan dari unsur Basarnas, BPBD, TNI-Polri, tim relawan bersama masyarakat bahu membahu melakukan pencarian korban hilang dengan melakukan penyisiran di sepanjang hilir aliran sungai.

    “Alhamdulillah korban sudah ditemukan di aliran sungai Banyumas (Klampar), korban ditemukan masyarakat dalam kondisi meninggal dunia,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com, saat ini korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Palesanggar, Kecamatan Pagantenan, Pamekasan. Pihaknya berharap kejadian seperti ini tidak kembali terulang.

    “Melalui kesempatan ini kami menyampaikan ikut berbelasungkawa atas kejadian ini, dan semoga keluarga korban selalu diberi kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya. [pin/aje]

  • Pencarian Bocah 11 Tahun Diduga Terbawa Arus Sungai di Pamekasan Dilanjutkan

    Pencarian Bocah 11 Tahun Diduga Terbawa Arus Sungai di Pamekasan Dilanjutkan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap Hosairi, bocah berusia 11 tahun yang diduga hilang terbawa arus sungai di Desa Palesanggar, Kecamatan Pagantenan, Kabupaten Pamekasan, kembali dilanjutkan pada Rabu (14/5/2025). Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan warga setempat terus menyisir aliran sungai untuk menemukan korban.

    Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, menjelaskan bahwa pencarian sempat dihentikan pada Selasa petang karena hujan deras dan kondisi yang tidak memungkinkan. Namun pagi ini, tim kembali bergerak ke sejumlah titik yang dianggap berpotensi menjadi lokasi keberadaan korban.

    “Proses pencarian sementara kita pusatkan di kawasan lokasi kejadian hingga aliran sungai di kawasan Pasanggar, Pagantenan,” ujar Dhofir.

    Insiden terjadi pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban dilaporkan hanyut saat bermain di sungai bersama temannya. Satu anak berhasil diselamatkan, namun Hosairi hingga kini belum ditemukan.

    Aliran sungai tempat kejadian diketahui bermuara ke beberapa desa, termasuk Desa Poto’an Daja (Pesantren Banyuanyar), Desa Akkor (Pesantren Bata-Bata), hingga menuju kawasan kota Pamekasan. Hal ini membuat pencarian menjadi cukup luas dan menantang.

    “Kami berharap korban segera ditemukan dalam kondisi terbaik. Mohon doanya agar proses pencarian hari ini membuahkan hasil,” pungkas Dhofir. [pin/beq]

  • Hujan Guyur Pamekasan, Genangan Mulai Banjiri 4 Titik

    Hujan Guyur Pamekasan, Genangan Mulai Banjiri 4 Titik

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, mengakibatkan genangan yang membanjiri beberapa titik di wilayah perkotaan Pamekasan, Selasa (13/5/2025) malam.

    Setidaknya terdapat empat titik berbeda di wilayah Kecamatan Pamekasan (Kota), mulai digenangi banjir. Di antaranya di Kelurahan Barurambat Kota (Barkot), Jungcangcang dan Patemon.

    “Untuk titik genangan saat ini tersebar di beberapa titik berbeda, di antaranya di Jl Ghazali dan Jl Sinhaji, Kelurahan Jungcangcang, Jl Jagalan, Kelurahan Barkot, dan wilayah Patemon barat sungai, Kelurahan Patemon,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi.

    Saat ini, sejumlah personil gabungan dari berbagai unsur di Pamekasan, mulai dari BPBD, relawan hingga unsur instansi terkait, mulai siaga di berbagai titik potensi banjir di wilayah setempat.

    “Saat ini kita juga sudah mulai kembali siagakan personil di beberapa titik, guna meninjau perkembangan genangan yang mulai membanjiri pemukiman warga,” sambung pria yang akrab disapa Dhofir.

    Sebelumnya Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat khususnya yang berada di dekat titik rawan (banjir) agar waspada. “Tentu kami sangat berharap mudah-mudahan air segera surut, dan kami tetap meminta masyarakat agar selalu waspada,” pintanya.

    “Tidak kalah penting bagi seluruh personil BPBD maupun relawan, agar tetap semangat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Selalu jaga kesehatan, pantau terus dan selalu siaga,” pungkasnya.

    Berdasar data BPBD Pamekasan, per pukul 21:05 WIB. Titik banjir mulai memasuki beberapa titik di Pamekasan. Meliputi Kelurahan Barkot, tepatnya di Jl Jagalan dengan ketinggian air sekitar 20 cm dan menggenangi halaman rumah warga.

    Kelurahan Jungcangcang, terjadi di Jl Ghazali dengan ketinggian air sekitar 20 cm, serta di Jl Sinhaji dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Sedangkan di Kelurahan Patemon, tepatnya di barat sungai ketinggian air mencapai 30 cm dan menggenangi halaman rumah warga. [pin/ian]