kab/kota: Pamekasan

  • Dari Tahu Petis, Ketan Merdeka, hingga Ziarah ke Makam Pendiri, Alumni Undar Jombang Rayakan Reuni Penuh Makna

    Dari Tahu Petis, Ketan Merdeka, hingga Ziarah ke Makam Pendiri, Alumni Undar Jombang Rayakan Reuni Penuh Makna

    Jombang (beritajatim.com) – Jalan Gus Dur Jombang Jawa Timur kembali bergeliat, mengingatkan pada suasana awal perkuliahan yang penuh semangat dan lalu lintas mahasiswa yang padat. Sejak Jumat malam (30/5/2025), alumni Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang dari berbagai daerah di Indonesia mulai berdatangan, mengikuti momen istimewa bertajuk ‘Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar Undar 2025’.

    Dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan, hingga Sulawesi, serta berbagai daerah lainnya, para alumni ini datang membawa rindu dan semangat untuk mengenang masa-masa indah di kampus yang didirikan oleh KH Musta’in Romly. Kebersamaan, persahabatan, dan idealisme masa muda seolah hidup kembali.

    Kampus Undar pun bersolek menyambut tamu istimewanya. Spanduk bertuliskan ucapan selamat datang membentang di gerbang kampus, sementara wajah-wajah antusias memenuhi halaman, koridor, dan aula kampus.

    Tak sedikit yang berdiri lama di depan gedung-gedung lama, berfoto di sudut-sudut penuh memori, bahkan berbagi kisah di tempat yang mungkin dulu menjadi lokasi jatuh cinta pertama. “Rasanya seperti mesin waktu. Semua seperti hidup kembali,” kata Nur Rohman, Ketua Pelaksana acara, Sabtu (31/5/2025).

    Ia menambahkan, reuni ini bukan sekadar ajang nostalgia. “Ini tentang membangun kembali jejaring, menguatkan peran alumni dalam pengembangan kampus, sekaligus mengenalkan Undar kepada generasi baru.”

    Rangkaian kegiatan selama dua hari, 31 Mei hingga 1 Juni 2025, diawali dengan ziarah ke makam pendiri Undar KH Musta’in Romly di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Peterongan. Ziarah ini menjadi momen refleksi dan pengingat akan akar spiritual kampus Undar yang kuat.

    Para alumni lintas generasi berjalan kaki menyusuri koridor dan ruang kelas, sembari tertawa, dan sesekali terdiam saat mengenang bangku-bangku tua yang menyimpan ribuan cerita perjuangan intelektual dan emosional.

    Alumni Undar dari berbagai wilayah sedang menikmati kopi di Jombang

    Warung kopi dan tahu petis Lukman, yang legendaris di kalangan mahasiswa Undar, juga menjadi destinasi nostalgia. “Bayangkan, kita sekarang duduk di tempat yang sama, memesan menu yang sama, hanya waktu yang berbeda,” ujar Tarnoto, alumni angkatan 1988, sembari tersenyum penuh kenangan.

    Keesokan paginya, ritual berjalan kaki selepas subuh menuju warung ketan Merdeka kembali dihidupkan. Ketan hangat bertabur kelapa dan bubuk kedelai itu tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menjadi simbol kebersamaan yang melampaui waktu.

    Selama reuni, suasana Undar berubah menjadi ruang perayaan emosional. Setiap langkah, senyum, dan pelukan menjadi bukti bahwa ‘pulang’ ke kampus bukan hanya kembali ke bangunan fisik, tetapi pulang ke masa ketika idealisme dan semangat belajar menjadi denyut hidup sehari-hari.

    “Reuni Akbar Undar 2025 tidak berhenti sebagai penutup kenangan. Ia justru menjadi pembuka baru bagi keterlibatan alumni dalam merancang masa depan universitas tercinta,” ujar Nur Rohman, alumnus Undar Angkatan 1995 dari Fakultas Teknik.

    Bukan hanya peserta reuni, karangan bunga sebagai ucapan selamat juga berdatangan ke kampus Undar. Ucapan tersebut datang dari para alumni. Di antaranya, Bupati Blora Jawa Tengah periode 2025-2030 Arief Rohman, kemudian pengusaha kecap dari Sulawesi Selatan (Sulsel) Narto, serta pengusaha kuliner dari DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Hj Nusilasari.

    Selain itu, ucapan selamat melalui karangan bunga juga datang dari Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) 2019-2014 Helmy Faishal Zaini, Bupati Pamekasan 2025-2030 Khililurrohman, serta dari Rektor Undar sendiri Amir Maliki Abitolkha.

    “Kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara ini etrselenggara dengan aman dan lancar,” pungkas Nur Rohman. [suf]

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    Surabaya (beritajatim.com) -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir, tumbuh, dan berkembang pasca-reformasi 1998. Awal berdiri dan masuk ke gelanggang politik nasional, PKS bernama Partai Keadilan (PK) di Pemilu 1999. PK tak lolos parliementary threshold (PT). PK berubah menjadi PKS dan lolos ke parlemen berdasar hasil Pemilu 2004, pemilu kedua setelah Reformasi 1998.

    Hanya sekali PKS tak mendapatkan kursi di DPR RI, yakni hasil Pemilu 1999. Setelah itu, baik di Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2024, partai yang memiliki relasi historis, kultural, dan sosial dengan pemilih Islam Modernis ini mampu lolos PT. Bisa menempatkan politikusnya di kursi DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di Indonesia. Partai ini sempat selama 10 tahun berada di luar ring kekuasaan, tepatnya era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

    Bagaimana potret PKS di tlatah politik Jatim? Jatim selama ini dikenal sebagai kawasan politik yang secara historis, kultural, dan sosiologis dekat dengan kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme (PNI dan PDIP). Tak gampang bagi PKS bisa mengais ceruk suara di Jatim. Sejak Pemilu 1955 hingga 2024, wilayah politik ini dikenal sebagai basis tradisional partai yang dekat dengan NU dan partai yang punya jalinan historis kuat serta erat dengan PNI.

    “Kita mesti kerja keras dan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan di Jatim, termasuk dengan komunitas kiai dan pondok pesantren,” kata Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan saat bersilaturahmi ke kantor beritajatim.com, Jalan Kutisari IX No.2 Wonocolo, Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

    Di ranah politik Jatim, PKS tak berada di posisi bawah. Tepatnya ranking partai ini di Jatim adalah tengah bawah. Merujuk hasil Pileg 2024, PKS Jatim mampu menempatkan 5 kader terbaiknya duduk di kursi DPRD Jatim.

    PKS mampu merebut 5 kursi DPRD Jatim dari lima daerah pemilihan (Dapil) berbeda: masing-masing satu kursi dari Dapil Kota Surabaya, Dapil Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, Dapil Kabupaten Ngawi,Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek, Dapil Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, serta Dapil Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

    “Di Pileg 2024, untuk kursi DPR RI dapat lima kursi dibanding Pileg 2019 dengan dua kursi. Jadi, terjadi kenaikan 150 persen untuk kursi DPR RI,” tegas Irwan, politikus kelahiran Kabupaten Karawang, Jabar dan alumni Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

    Pada Pileg 2024, raihan suara PKS Jatim untuk kursi DPR RI mengalami kenaikan hampir 300 ribu suara. Pada Pileg 2019 untuk DPR RI, PKS merebut 858.316 suara, sedangkan di Pileg 2024 untuk DPR RI dengan 1.129.997 suara. “Lumayan kenaikan suaranya, sehingga logis kursi kita naik dari dua menjadi lima kursi,” ungkapnya.

    Tak hanya suara untuk DPR RI, pada Pileg 2024, PKS Jatim membubuhkan perkembangan capaian positif suara untuk DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi. Untuk suara DPRD kabupaten/kota se-Jatim naik menjadi 1.426.834 suara (Pileg 2024) dari sebelumnya 1.363.197 suara (Pileg 2019). Sedangkan untuk suara DPRD provinsi dari 995.390 suara (Pileg 2019) menjadi 1.307.657 suara (Pileg 2024).

    “Total kursi PKS di DPRD kabupaten/kota di seluruh Jatim sebanyak 104 kursi, sedangkan kursi PKS di DPRD Jatim sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding 2019 dengan 4 kursi. Kendati terjadi banyak kenaikan suara dibanding Pileg 2019, PKS hanya tambah satu kursi di DPRD Jatim. Hal itu terjadi karena perubahan dapil,” tegas Irwan Setiawan. [air/bersambung]

  • Lukisan Rektor Undar, Jejak Memori di Reuni Akbar Alumni Universitas Darul Ulum Jombang 2025

    Lukisan Rektor Undar, Jejak Memori di Reuni Akbar Alumni Universitas Darul Ulum Jombang 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Halaman Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang mendadak menjadi ruang galeri terbuka yang memikat hati. Di bawah semilir angin dan rindangnya pepohonan kampus, suasana biasanya yang tenang berubah menjadi ajang nostalgia penuh emosi, ketika kuas-kuas para seniman Komunitas Tepi Kota menari di atas kanvas, melukis wajah para rektor Undar dari masa ke masa.

    Kegiatan bertajuk ‘Melukis Rektor Undar dari Masa ke Masa’ ini menjadi salah satu agenda paling menyentuh dalam rangkaian Reuni Akbar Alumni Undar Jombang tahun 2025. Enam sosok rektor yang pernah menakhodai kampus ini dihadirkan kembali melalui seni lukis langsung di lokasi. Kehadiran mereka dalam bentuk lukisan realis dan ekspresionis menghadirkan nuansa reflektif bagi para alumni yang datang dari berbagai daerah.

    Nama-nama besar seperti KH. Musta’in Romly, KH. Lukman Hakim Musta’in (Gus Lukman), KH. Mujib Musta’in (Gus Mujib), KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dr. Ma’murotus Sa’diyah (Ning Eyik), Raden Chairul Saleh, hingga Dr. Amir Maliki Abitolkha kembali ‘hadir’ dalam kanvas-kanvas penuh makna yang menggantung di antara pohon dan tenda kampus.

    “Melalui sapuan kuas ini, kami ingin mempersembahkan penghormatan kepada para pemimpin Undar Jombang yang telah berjasa membesarkan kampus ini,” ujar Heri Purwanto, Ketua Komunitas Tepi Kota, Kamis (29/5/2025).

    Menurut Heri, melukis langsung di lingkungan kampus memberi pengalaman emosional yang mendalam, baik bagi seniman maupun pengunjung. Beberapa alumni bahkan tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan lukisan wajah Gus Dur, digoreskan dengan cinta dan ketelatenan tinggi.

    Tak hanya melukis di tempat, Komunitas Tepi Kota juga menggelar pameran seni lukis yang berlangsung dari 29 Mei hingga 1 Juni 2025. Puluhan karya terpajang—mulai dari potret para rektor, kaligrafi Islami, hingga lukisan tokoh-tokoh Jombang.

    Harga karya seni yang ditawarkan berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp40 juta, menjadikan seni sebagai penghubung antara sejarah, emosi, dan estetika.

    Pengunjung dari berbagai generasi alumni tampak menyusuri tiap lukisan dengan penuh perasaan. Ada yang sekadar mengabadikan momen lewat ponsel, ada pula yang langsung menawar ingin membawa pulang satu bagian dari sejarah kampus.

    Pengunjung menikmati lukisan yang dipamerkan

    “Lukisan ini bukan hanya karya seni, tapi juga jejak memori. Kami ingin merawat sejarah Undar lewat medium yang bisa dinikmati siapa saja,” tambah Heri.

    Bagi para alumni, kegiatan ini tak sekadar temu kangen. Ini adalah momen penghormatan dan refleksi. Lewat seni, kenangan kuliah, sosok inspiratif para rektor, hingga semangat membangun almamater kembali hidup dalam ingatan.

    Salah satu alumni, Najihul Huda dari Bangkalan, Madura, mengaku sangat terharu. “Ini luar biasa. Saya bangga melihat wajah Gus Dur dan Kyai Musta’in dilukis dengan sangat indah. Semoga generasi muda Undar bisa terus mengenang jasa mereka,” ujarnya.

    Reuni Akbar Undar Jombang tahun ini bukan sekadar nostalgia. Ini adalah perayaan sejarah yang dikemas dengan estetika. Melalui medium seni lukis, dedikasi para pemimpin Undar dihidupkan kembali, menyentuh jiwa, dan menginspirasi generasi penerus.

    Ketua Pelaksana Reuni Akbar ‘Alumni Tilik Kampus’ Nur Rohman menambahkan, puncak reuni akbar digelar 31 Mei hingga 1 Juni 2025 dengan tajuk ‘Alumni Tilik Kampus’. Para alumni dari berbagai pelosok di Indonesia akan menginap di kampus yang beralamat di Jl Gus Dur Jombang itu

    Tentu saja, para alumni yang kini menjadi tokoh lokal hingga nasional juga diundang untuk hadir dalam reuni. Di antaranya, Bupati Blora Jawa Tengah Arife Rohman, Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Mantan Mendes PDT yang juga mantan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, serta Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif.

    Selain itu, ada juga tokoh sepak bola nasional Haruna Soemitro, istri Mensos Saifullah Yusuf, Ummu Fatma, mantan Wakil Bupati KSB (Kabupaten Sumbawa Barat) Saifuddin, serto tokoh demonstran Undar era 1990-an Syamsunar.

    Untuk saat ini agenda pemeran lukisan. Mengapa pameran seni lukis ini menjadi salah satu agenda reuni akbar? “Seni bisa menyampaikan rasa yang tak sanggup diucapkan kata-kata. Dan di sini, kami merasakan cinta, hormat, dan kebanggaan terhadap almamater,” pungkas Nur Rohman. [suf]

  • Nelayan Hilang di Pamekasan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Sumenep

    Nelayan Hilang di Pamekasan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Sumenep

    Pamekasan (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Talang Siring, Pamekasan, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (29/5/2025).

    Nelayan yang diketahui bernama Moh Fahral (55) dilaporkan hilang saat melakukan aktivitas melaut sejak Rabu (28/5/2025) kemarin. “Korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan setelah melakukan pencarian di perairan setempat,” kata Kasat Polairud Polres Pamekasan, IPDA Isyrok Wahyudi.

    “Jasad korban ditemukan sekitar 10 mil dari lokasi perahu korban yang lebih dulu ditemukan, tepatnya di sisi timur perairan Talang Siring atau sekitar Prenduan, Sumenep. Saat ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya.

    Dalam proses pencarian, Tim SAR Gabungan juga dibantu nelayan setempat yang bekerjasama menemukan korban. “Saat ditemukan, jasad korban langsung dievakuasi dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga,” jelasnya.

    “Untuk penyebab korban mengalami laka laut, diduga kuat karena terpeleset saat hendak menjaring rajungan di tengah laut, dan akhirnya tenggelam,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, proses pencarian korban melibatkan personil gabungan lintas instansi, meliputi personil BPBD, Basarnas, Pol Airud, TNI, Polsek Larangan, Pangkalan TNI AL Batuporon, Tagana, relawan hingga nelayan setempat. [pin/ian]

  • Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas menimpa Moh Fahral (55), warga Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, yang diduga hilang saat melaut di perairan desa setempat pada Rabu (28/5/2025) dini hari. Dugaan ini mencuat setelah ia tak kunjung kembali ke daratan, meski perahunya ditemukan mengapung oleh nelayan lain di perairan Takat sekitar pukul 12.00 WIB.

    Nelayan setempat sempat melakukan pencarian mandiri hingga pukul 15.00 WIB, namun korban tak ditemukan. Perahu korban kemudian dibawa ke tambatan perahu di desa.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Potensi SAR bersama Tim Reaksi Cepat BPBD Pamekasan segera mendatangi rumah korban untuk meminta izin melakukan pencarian, melibatkan instansi terkait.

    “Pada hari pertama, kami dari tim gabungan mulai melakukan pencarian di wilayah perairan Pantai Talang Siring dan sekitarnya. Menggunakan perahu karet milik BPBD dan Basarnas, serta dibantu perahu nelayan setempat,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (29/5/2025).

    Proses pencarian melibatkan unsur gabungan dari BPBD, Basarnas, Pol Airud, TNI, Polsek Larangan, Pangkalan TNI AL Batuporon, Tagana, dan relawan. “Selama melakukan proses pencarian, kondisi ombak relatif tenang, semoga segera membuahkan hasil,” tambahnya.

    Selain penyisiran di laut, pencarian juga dilakukan di sepanjang pesisir pantai. Dhofir mengimbau para nelayan agar senantiasa waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    “Terlebih peristiwa ini juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang sedang terpukul, bahkan sempat histeris dan pingsan ketika mendengar kabar perahu ditemukan tanpa keberadaan korban, dan mereka berharap agar mereka segera ditemukan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • 38 Desa di Pamekasan Belum Gelar Musdes Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih

    38 Desa di Pamekasan Belum Gelar Musdes Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak 151 dari total 189 desa/kelurahan di Pamekasan, sudah melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Khusus dalam rangka persiapan membentuk Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    Gagasan tersebut dituangkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Desa atau Kelurahan Merah Putih, tertanggal 27 Maret 2025. Termasuk Surat Edaran (SE) Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Nomor 6 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Percepatan Pelaksanaan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

    “Per tanggal 27 Mei 2025 kemarin, total desa atau kelurahan yang sudah melaksanakan Musdes Khusus tercatat sebanyak 142 desa/kelurahan,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM Naker Pamekasan, Muttaqin, Rabu (28/5/2025).

    Dari 142 desa/kelurahan tersebut tersebar di 12 kecamatan berbeda di Pamekasan, meliputi 13 desa di kecamatan Batumarmar, 10 desa di Kadur, 14 desa di Larangan, 3 desa di Pademawu, 13 desa di Pagantenan, 12 desa di Pakong, 12 desa di Palengaan, 18 desa di Pamekasan (Kota), 9 desa di Pasean, 9 desa di Proppo, 17 desa di Tlanakan, serta 12 desa di Kecamatan Waru.

    “Untuk hari ini ada tambahan 9 desa di kecamatan Galis, Pamekasan, melaksanakan Musdes Khusus. Sehingga total desa bertambah menjadi 151 desa/kelurahan di seluruh kecamatan di Pamekasan,” ungkapnya.

    Berdasar angka tersebut, masih terdapat sebanyak 38 desa yang masih belum melaksanakan Musdes Khusus untuk persiapan pembentukan Koperasi Merah Putih. “Namun yang pasti, seluruh desa atau kelurahan sudah selesai melaksanakan Musdes Khusus pada 2 Juni 2025 mendatang,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Bupati Pamekasan Serahkan SK ke 58 ASN Baru, Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Integritas

    Bupati Pamekasan Serahkan SK ke 58 ASN Baru, Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Integritas

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) baru agar melaksanakan tugas sebagai abdi negara dengan penuh tanggung jawab, disiplin tinggi, dan integritas. Pesan ini disampaikan saat penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan bagi 58 PNS baru hasil seleksi Calon PNS Formasi Tahun 2024 di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Selasa (27/5/2025).

    “Penyerahan petikan SK pengangkatan CPNS formasi tahun 2024 di lingkungan Pemkab Pamekasan yang cukup lama ditunggu-tunggu akhirnya terwujud. Dan Alhamdulillah pada hari ini, sebanyak 58 CPNS untuk formasi tenaga kesehatan dan tenaga teknis telah menerima petikan SK,” kata KH Kholilurrahman, yang akrab disapa Kiai Kholil.

    Menurutnya, profesi di bidang pemerintahan masih menjadi pilihan menarik bagi generasi muda. “Ternyata profesi di bidang pemerintahan tetap menarik digeluti oleh generasi muda, apalagi ke depan kita komitmen dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi,” ungkapnya.

    Pengangkatan kali ini mencakup tujuh dokter ahli pertama dan tujuh pranata komputer ahli pertama. “Hal ini mencerminkan arah pembangunan layanan publik ke depan yang akan mengutamakan kolaborasi antara tenaga kesehatan dan teknologi informasi,” imbuhnya.

    “Kolaborasi antara dua bidang ini akan menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan masyarakat dan menjadi support system dalam rangka mewujudkan Pamekasan yang bangkit,” tambah Kiai Kholil.

    Ia juga menekankan bahwa menjadi PNS merupakan bentuk tanggung jawab besar dan kebanggaan tersendiri. “Menjadi PNS adalah kebanggaan, dan bapak ibu sekalian adalah insan terpilih dari ribuan pendaftar,” ujarnya.

    “Maka dari itu, mari tunjukkan rasa syukur ini dengan menjadi PNS yang disiplin, amanah, berintegritas, dan bertanggung jawab sebagai abdi negara,” pungkasnya.

    Diketahui, 58 ASN baru tersebut terdiri dari 24 tenaga kesehatan dan 34 tenaga teknis, berdasarkan SK Bupati Pamekasan Nomor 813/254.1/432.403/2025. Mereka dijadwalkan mulai aktif bertugas sebagai ASN pada 2 Juni 2025. [pin/beq]

  • 3 Titik Lokasi Tempat Menjual Uang Kuno Kertas dan Koin Terbaik di Madura

    3 Titik Lokasi Tempat Menjual Uang Kuno Kertas dan Koin Terbaik di Madura

    JABAR EKSPRES – Uang kuno baik kertas maupun koin tidak hanya sekadar barang koleksi saja, tetapi juga memberikan keuntungan secara ekonomi.

    Memang uang kuno tersebut bukan untuk transaksi jual beli, melainkan untuk dijual kepada kolektor yang siap merogoh kocek dalam-dalam.

    Perlu diketahui bahwa ada beberapa seri uang kuno tertentu yang memang dibanderol mahal, biasanya yang sangat langka dan kondisinya sangat baik.

    Bagi masyarakat Madura yang ada di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, yang memiliki uang kuno patut bahagia dengan kabar tersebut.

    BACA JUGA: Titik Lokasi Tempat Menjual Uang Kuno Kertas dan Koin Terbaik di Purwokerto

    Ada beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi untuk menjual koleksi barang antik yang dimilik di rumah.

    Daftar Tempat Menjual Uang Kuno di Madura1. Pasar Tradisional di Madura

    Pertama-tama kalian bisa mendatangi sejumlah pasar tradisional di Madura, baik yang ada di Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

    Di Bangkalan misalnya ada pasar tradisional yang berada di Jalan Halim Perdana Kusuma, Area Sawah, Mlajah.

    Atau di Sampang ada Pasar Tradsional Camplong yang berada di Jalan Raya Pesisir Barat, Dharma Camplong.

    Juga di Pamekasan ada Pasar Kolpajung yang beralamat di Jalan Ronggosukowati, Kolpajung, Pamekasan.

    Bisa dicoba juga untuk datang ke Pasar Anom Baru Sumenep yang ada di Jalan Trunojoyo, Gudang, Kolor.

    2. Toko Barang Antik di Madura

    Kedua bisa dengan mendatangi sejumlah toko yang secara khusus menjadi tempat jual beli barang antik.

    Seperti toko Herman Permata yang berada di Jalan Lawangan Daya Gang III, Tebana, Pademawu, Pamekasan.

    Toko Madura Art Shop yang berada di Ambaan, Aengbaja Raja, Bluto, Sumenep.

    3. Komunitas Pencinta Uang Kuno di Madura

    Kemudian bisa juga dengan menjualnya di sejumlah komunitas pencinta uang kuno yang ada di Madura.

    Komunitas pencinta uang kuno ini bisa ditemukan secara offline maupun online, misalnya melalui media sosial Facebook.

    Di Facebook berpotensi untuk bertemu dengan para pencinta uang kuno yang siap membeli koleksi kalian dengan mahal.

  • DPRD Pamekasan Apresiasi Langkah Pemkab Larang PKL Buka Lapak di Kawasan Arek Lancor

    DPRD Pamekasan Apresiasi Langkah Pemkab Larang PKL Buka Lapak di Kawasan Arek Lancor

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, mengapresiasi langkah tegas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, yang melarang Pedagang Kaki Lima (PKL) membuka lapak di kawasan Arek Lancor Pamekasan.

    Terlebih langkah tersebut selaras dengan regulasi penataan dan pemberdayaan PKL, seperti tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021, serta Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 101 Tahun 2022. Di mana kawasan Arek Lancor menjadi sarana publik dan tidak masuk dalam kawasan buka lapak PKL.

    “Kami rasa langkah pemkab (Pamekasan) sudah sangat benar (melarang PKL membuka lapak di kawasan Arek Lancor), karena memang sejalan dengan regulasi yang berlaku, yakni perda dan perbup,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Pamekasan, Moh Faridi, Selasa (27/5/2025).

    Terlebih pelarangan tersebut juga dilengkapi opsi dan solusi konkrit dengan menyediakan lokasi representatif bagi para PKL, seperti di kawasan Food Colony, Sae Rassa, Sae Salera hingga Sentra PKL Eks PJKA, termasuk beberapa titik lain yang diperkenankan bagi para PKL membuka lapak dagangan.

    “Sejauh ini Sentra PKL sudah ada dan tersedia, tinggal bagaimana Pemkab Pamekasan melakukan terobosan agar suasana di kawasan sentra PKL ramai dan tidak sepi pengunjung, sehingga perputaran ekonomi masyarakat maksimal dan semakin cepat,” ungkapnya.

    Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga meyakini jika kondisi tersebut membutuhkan penyesuaian dan adaptasi. “Kalau kita mengikuti aturan pemerintah tentang penataan dan pemberdayaan PKL, tentu tidak akan menempati lokasi yang dikarang. Kami yakin ini hanya soal pembiasaan saja, karena masih belum terbiasa di Food Colony,” jelasnya.

    “Artinya kami tidak hanya sekedar berbicara tentang penertiban semata, tetapi juga harus dibarengi dengan pemberdayaan sesuai dengan amanah perda maupun perbup seperti yang sudah kita ketahui bersama,” sambung Moh Faridi.

    Politisi muda yang juga tercatat sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, juga sangat berharap agar kedepan dapat memaksimalkan berbagai ruang publik, seperti Taman Gladak Anyar, Taman Kowel, serta beberapa ruang publik lainnya.

    “Dengan begitu tentu kami harapkan nantinya juga akan lebih mendongkrak daya beli masyarakat melalui sektor UMKM, sebab jika penataannya sudah baik, maka arah ekonomi kita kedepan juga pasti berjalan baik,” pungkasnya.

    Sebelumnya Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman secara resmi menutup permanen kawasan Arek Lancor dari segala bentuk aktivitas jualan khusunya bagi para PKL di wilayah setempat, Jum’at (23/5/2025) lalu. Penegasan tersebut dilakukan seiring dengan adanya aksi sejumlah PKL yang memaksa kembali membuka lapak di pusat kota Pamekasan. [pin/kun]

  • Tabrakan Maut di Depan SMPN 1 Camplong Sampang, Satu Pemotor Tewas

    Tabrakan Maut di Depan SMPN 1 Camplong Sampang, Satu Pemotor Tewas

    Sampang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya depan SMP Negeri 1 Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Senin (26/5/2025). Insiden tersebut menewaskan satu pengendara, Moh. Irfan (34), warga Dusun Tajjan, Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

    Sementara itu, pengendara lainnya, Muhammad Ali (40), warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, dilaporkan selamat meski mengalami luka-luka.

    Menurut Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, kecelakaan terjadi saat kedua kendaraan melaju dari arah berlawanan. Muhammad Ali yang mengendarai sepeda motor Honda CBR 150 tanpa pelat nomor datang dari arah timur, sedangkan Moh. Irfan yang mengendarai Honda Beat bernopol M 6385 T melaju dari arah barat.

    “Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak ada ruang, kedua motor bertabrakan di depan SMP Negeri 1 Camplong,” ungkap Ipda Gama.

    Benturan keras menyebabkan Moh. Irfan mengalami luka serius dan sempat dilarikan ke Puskesmas Camplong, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara, Muhammad Ali masih menjalani perawatan medis.

    Pihak SPKT Polsek Camplong bersama Unit Gakkum Satlantas Polres Sampang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti dari lokasi.

    “Barang bukti sudah diamankan dan penyelidikan terkait kecelakaan lalu lintas sedang berlangsung,” pungkas Ipda Gama. [sar/beq]