Pura-pura Beli Rokok, Orang Tak Dikenal Tusuk Pemilik Toko di Pamekasan
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Siti Badriah (60), warga Dusun Grujugan, Desa Grujugan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur ditusuk orang tak dikenal sekitar pukul 10.30, Selasa (19/8/2025).
Informasi yang dihimpun
Kompas.com,
korban ditusuk oleh pelaku yang berpura-pura membeli rokok di tokonya.
Akibatnya, korban mengalami di leher, dada, serta paha.
Berselang 10 menit, korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Larangan, AKP Iptu Suyanto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, korban dianiaya oleh pelaku yang tidak dikenal.
“Pertama kali pelaku beli rokok kemudian tanya suami dan anak karena tidak ada, pelaku langsung beraksi,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Doni Setiawan membenarkan kronologi tersebut.
Menurutnya, pelaku mengeluarkan senjata tajam setelah korban menjawab tidak ada orang lain di rumahnya.
“Ada luka di leher, kalau akibat tusukan atau tidak, kami masih menunggu hasil visum,” katanya.
Dia mengungkapkan, pelaku berpura-pura membeli rokok, sehingga korban keluar melayani pelaku sebagai pembeli.
Namun, pembeli menanyakan keberadaan suami korban dan keluarga lainnya.
Saat korban menjawab keluarganya tidak ada di rumah, pelaku langsung melakukan penganiayaan. “Pelaku langsung melarikan diri setelah melukai korban,” tutur Doni Setiawan.
Tidak ada barang milik korban yang dibawa oleh pelaku saat kejadian. “Kami sedang menyelidiki kasus tersebut,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Pamekasan
-
/data/photo/2025/08/19/68a454e74d561.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pura-pura Beli Rokok, Orang Tak Dikenal Tusuk Pemilik Toko di Pamekasan Surabaya 19 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/18/68a2b5b0349f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jadi Spesialis Penadah Motor Curian dari Bangkalan, Polisi Ringkus Warga Pamekasan Surabaya 19 Agustus 2025
Jadi Spesialis Penadah Motor Curian dari Bangkalan, Polisi Ringkus Warga Pamekasan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Satreskrim Polres Bangkalan, Jawa Timur berhasil menemukan motor curian hasil pembegalan yang dilakukan oleh Zamroni (29) warga Desa Banyu Pelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Motor tersebut dijual pelaku ke salah satu penadah yang juga berasal dari Pamekasan.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan penadah yang berhasil diamankan yakni Asmad (32) asal Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.
Pelaku ditangkap setelah polisi berhasil meringkus Zamroni.
“Dari hasil pengembangan dari pelaku Z, kami berhasil telusuri keberadaan motor hasil curian tersebut,” kata Hafid, Senin (18/8/2025).
Motor itu ditemukan di tempat Asmad tinggal.
Bahkan, saat polisi menggeledah rumah yang ditempati Asmad, polisi menemukan motor curian lain yang dibeli dari pelaku pencurian motor.
“Dari tangan pelaku AM ini kami tidak hanya menemukan 1 motor, tapi juga menemukan motor lain yang juga hasil pencurian,” imbuhnya.
Motor lain yang ditemukan itu diduga merupakan hasil penggelapan kendaraan yang terjadi di wilayah Kecamatan Socah beberapa waktu lalu.
Atas temuan itu, polisi membawa Asmad ke Mapolres Bangkalan untuk diselidiki lebih lanjut.
Polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap rantai kejahatan pencurian itu.
“Untuk pelaku masih kami periksa lebih lanjut,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/17/68a1540ec3c4a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
14 Napi Sujud Syukur di Pintu Lapas Pamekasan Usai Dapat Remisi, Ini Kisahnya Surabaya 17 Agustus 2025
14 Napi Sujud Syukur di Pintu Lapas Pamekasan Usai Dapat Remisi, Ini Kisahnya
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Sebanyak 14 narapidana di Lapas Kelas II A Pamekasan langsung bebas dan bertemu keluarganya setelah mendapatkan remisi dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 80, Minggu (17/8/2025).
“Saya sangat bersyukur bisa bebas setelah mendapatkan remisi,” kata Aspari (66), mantan napi kasus pembunuhan, kepada Kompas.com.
Sebanyak 10 orang bebas memperoleh remisi umum, sedangkan 4 orang mendapatkan remisi dasawarsa. Secara keseluruhan, total narapidana yang mendapatkan remisi umum di lapas tersebut sebanyak 583 orang, sementara remisi dasawarsa mencapai 601 orang.
Usai pembacaan keputusan remisi, para narapidana yang bebas langsung melakukan sujud syukur di depan pintu utama Lapas sebelum keluar menemui keluarga.
Aspari mengaku bersyukur karena bisa berkumpul lebih cepat dengan keluarganya. Selama menjalani hukuman 8 tahun 7 bulan ia belajar banyak hal, terutama untuk tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum.
“Alhamdulillah ini hadiah kemerdekaan bagi saya. Saya akan kembali ke keluarga, bekerja dan tidak mengulangi kesalahan,” ucapnya.
Kepala Lapas Kelas II A Pamekasan Syukron Hamdani mengatakan, pemberian remisi merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-undang Permasyarakatan.
“Adanya remisi ini semoga menjadi momentum bagi napi untuk memperbaiki diri dan perilaku serta mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan baik,” katanya.
Menurut dia, remisi tidak sekadar mengurangi masa tahanan, tetapi juga diberikan kepada warga binaan yang menunjukkan perilaku baik, menaati aturan, dan mengikuti pembinaan secara sungguh-sungguh.
“Kami mengajukan remisi untuk napi sudah disesuaikan dengan perilaku baik dari mereka selama menjadi warga binaan,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/16/68a045ba96053.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Modus Penyembuhan Spiritual, Pria Paruh Baya di Pamekasan Cabuli Perempuan Surabaya 16 Agustus 2025
Modus Penyembuhan Spiritual, Pria Paruh Baya di Pamekasan Cabuli Perempuan
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Seorang pria paruh baya berinisial SB (50), warga Desa Kapong Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, ditangkap polisi pada Sabtu (16/8/2025).
SB diduga mencabuli perempan berinisial L (30), warga Kecamatan Pasean pada Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 19.00 WIB di rumah korban.
Salah satu tetangga korban, IS mengungkapkan bahwa pencabulan terjadi saat pelaku diundang ke rumah korban.
“Saat itu, korban mengalami sakit dan butuh penyembuhan sehingga mengundang SB,” katanya.
Setelah pelaku tiba di rumah korban, pelaku mengatakan harus dilakukan penyembuhan secara spiritual terhadap korban.
Sehingga, pelaku dan korban masuk ke dalam kamar diikuti oleh pihak keluarga.
“Sekitar beberapa menit, pelaku meminta suami korban dan keluarga lainnya keluar dari kamar,” ungkapnya.
Saat itulah pelaku melakukan aksinya berbuat cabul kepada korban. Bahkan, korban mengaku sempat tidak sadarkan diri.
Berselang beberapa menit, pelaku berpamitan kepada keluarga korban.
“Saat korban sadar, dia ingat dan menceritakan kejadian di dalam kamar yang dilakukan pelaku,” katanya.
Korban pun mengaku merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya.
Sehingga, keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Pamekasan pada Rabu (13/8/2025).
Berselang sehari, polisi langsung meringkus pelaku di rumahnya pada Kamis (14/8/2025).
Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Doni Setiawan membenarkan penangkapan terhadap pelaku pencabulan itu.
“Iya benar sudah kami tangkap dan kami sedang melakukan pemeriksaan kepada pelaku,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/15/689f1ca3abdc5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sekolah Rakyat Dimulai di Pamekasan, Bupati: Kami Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo Surabaya 15 Agustus 2025
Sekolah Rakyat Dimulai di Pamekasan, Bupati: Kami Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan resmi dibuka.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman berjanji mendukung penuh kegiatan sekolah sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
SRMP dibuka langsung oleh Bupati Pamekasan dan ditandai dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan pertama kepada Kepala SRMP Aisyah Minarni Mukti.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman berharap, dimulainya SRMP ini didukung semua pihak.
“Kami mendukung program prioritas Presiden Prabowo dan saya yakin di Pamekasan sukses,” katanya.
Dia yakin pengelolaan
boarding school
ini akan sukses.
Sebab, manajemennya mirip dengan pesantren. Siswa dan siswi dipondokkan, ada pengurus, tenaga pendidik, bahkan fasilitas yang lengkap.
“Saya berharap akan melahirkan banyak siswa berprestasi di sekolah ini nantinya,” katanya.
Bahkan, pihaknya akan mendukung sarana dan prasarana sebagai bentuk dukungan dari pemerintah daerah nantinya.
“Ini kan baru mulai, nanti bisa diajukan selama tidak melanggar regulasi dan kami fasilitasi,” ucapnya.
Kepala SRMP 29 Pamekasan Aisyah Minarni Mukti mengatakan, kesiapan sekolah sudah seratus persen.
“Peralatan sekolah sampai fasilitas kebersihan semua,” katanya.
Sejak hari pertama, siswa akan didampingi oleh wali asrama dan wali asuh. Selama dua minggu ke depan akan digelar Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Selama MPLS, setelah 17 Agustu, akan ada penambahan tenaga wali asuh dan wali asrama.
“Seminggu fokus MPLS, minggu kedua akan dilanjutkan
talent mapping
,” ujarnya.
Aisyah Minarni Mukti mengakui bahwa pembukaan sekolah sempat diundur, dari semula 30 Juli.
Siswa SRMP Pamekasan sebanyak 50 dibagi dua rombel yang terdiri dari 26 siswa dan 24 siswa.
Para siswa direkrut dari keluarga miskin berdasarkan Data Tinggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN) yang dibantu oleh pendamping PKH di Pamekasan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2021/07/14/60eef669c2f2c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pegawai Puskesmas Ungkap Adanya Pungli 15 Persen dari Insentif Dana Kapitasi di Pamekasan Surabaya 8 Agustus 2025
Pegawai Puskesmas Ungkap Adanya Pungli 15 Persen dari Insentif Dana Kapitasi di Pamekasan
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Pungutan liar (pungli) diduga terjadi di sejumlah puskesmas di Kabupaten Pamekasan.
Pungutan dilakukan bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 15 persen dari nominal insentif petugas kesehatan yang bersumber dari dana kapitasi.
Salah satu petugas puskesmas di Pamekasan berinisial OD mengungkapkan pungutan liar untuk dana taktis di beberapa puskesmas.
“Setelah insentif dana kapitasi cair, petugas kesehatan diminta menyetor ke oknum di sejumlah puskesmas masing-masing,” katanya, Jumat (8/8/2025).
Pungutan setiap puskesmas berbeda, mulai dari 10 persen hingga 15 persen dari jumlah insentif yang diterima setiap petugas kesehatan, terutama petugas yang berstatus PNS.
“Insentif jasa pelayanan petugas kesehatan dari dana kapitasi juga bervariasi nominalnya, sehingga besaran setoran yang harus dilakukan juga sama,” ujar OD.
Ia mengatakan, pungutan itu sudah berlangsung cukup lama.
Penarikan uang dilakukan dengan alasan untuk dana taktis kebutuhan puskesmas.
Bahkan, menurutnya, uang tersebut tidak tercatat di kas puskesmas dan tidak dilaporkan.
Oleh karena itu, penggunaannya tidak diketahui semua pihak di puskesmas.
“Ini hampir terjadi di semua puskesmas di Pamekasan. Uangnya rata-rata dipegang oknum pegawai di masing-masing puskesmas,” katanya.
Ia mengatakan, penerima insentif terpaksa memberikan uang setiap kali dana insentif dari dana kapitasi cair.
Di setiap puskesmas, rata-rata tidak kurang dari 20 penerima insentif setiap bulan.
“Harus mengikuti membayar. Karena sudah terjadi di puskesmas yang lain. Meskipun besaran nominalnya tidak sama,” katanya.
Ia berharap, persoalan pungutan liar ini segera diatasi, sehingga tidak terjadi terus menerus dan menguntungkan salah satu oknum di setiap puskesmas.
“Kami tidak mengetahui pasti dana taktis itu mengalir ke mana. Hanya saja yang saya tangkap untuk kebutuhan puskesmas di luar anggaran yang sudah direncanakan,” katanya.
OD mengatakan bahwa insentif petugas kesehatan sudah dianggarkan pada jasa pelayanan (japel) pada dana kapitasi setiap puskesmas.
Ada 21 puskesmas di Pamekasan yang terbagi di 13 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Syaifuddin mengaku tidak mengetahui adanya pungutan tersebut. “Saya sudah meminta agar realisasi dana kapitasi dikelola sesuai aturan,” katanya.
Pihaknya pun mengakui sudah mengingatkan semua kepala puskesmas di Pamekasan untuk tidak melakukan penarikan-penarikan dalam bentuk apa pun.
“Saya minta tidak ada penarikan lagi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/08/18/68a2acfd2da77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304934/original/015767500_1754289935-673_x_373_rev__17_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310859/original/058269000_1754798798-1000850523.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)