kab/kota: Pamekasan

  • 3 Tuntutan Demo Mahasiswa di DPRD Pamekasan

    3 Tuntutan Demo Mahasiswa di DPRD Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Tiga poin tuntutan disampaikan mahasiswa lintas organisasi dalam demonstrasi Aliansi Mahasiswa Pamekasan, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Selasa (2/9/2025).

    Massa gabungan dari organisasi mahasiswa di Pamekasan, meliputi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta elemen mahasiswa dari Universitas Madura (UNIRA) yang tergabung dalam Kabinet Angkara.

    Aksi tersebut dimulai dengan formasi long march dari area monumen Arek Lancor, menuju Kantor DPRD Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, guna menyampaikan aspirasi kepada legislatif di gedung wakil rakyat.

    Aspirasi tersebut dituangkan dalam 3 poin tuntutan, meliputi poin dukungan pengesahan Rencana Undang-Undang (RUU) perampasan aset, menolak kenaikan tunjangan bagi DPR RI, serta proses hukum bagi driver ojol (Almarhum Affan Kurniawan) berlaku adil dan transparan.

    Dalam kesempatan tersebut, massa secara bergantian melakukan orasi di depan gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi yang dinilai sangat berpihak kepada kepentingan masyarakat umum, sekaligus meminta respon cepat dari para wakil rakyat.

    Ratusan massa langsung ditemui sejumlah legislator, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur bersama jajaran pimpinan, termasuk sejumlah anggota wakil rakyat di wilayah setempat.

    “Aspirasi yang disampaikan adik-adik mahasiswa sekalian yang berisi tiga poin tuntutan, ketiganya kami sepakat dan akan kami sampaikan secara langsung kepada DPR RI dan pemerintah pusat,” kata Ali Masykur.

    Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, juga mendukung secara langsung aspirasi yang disampaikan massa aksi. “Aspirasi yang disampaikan adik-adik sekalian, juga kami rasakan sebagai wakil rakyat, dan kami akan menyampaikan aspirasi ini secara langsung,” ungkapnya.

    Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Umam yang menegaskan komitmen untuk selalu bersama bersama mahasiswa dan masyarakat, terlepas dari adanya fenomena yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    “Kami bersama rakyat, dan kami bersama mahasiswa. Insya’ Allah niat dan visi misi kita semua sama mendukung kesejahteraan rakyat,” tegas politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan.

    Pasca menerima aspirasi dalam bentuk tuntutan dari massa aksi yang dilakukan dengan cara duduk bersama di depan gedung DPRD Pamekasan, akhirnya massa membubarkan diri sekalipun dengan tertib. [pin/ian]

  • Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan Jawa Timur. Gelombang diperkirakan terjadi pada 2 hingga 5 September 2025 dengan ketinggian mencapai 4 meter di beberapa wilayah.

    Potensi ini sebagian besar dipicu oleh pola angin dari arah tenggara. Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menyampaikan bahwa kecepatan angin di perairan Jawa Timur berkisar antara 5 hingga 35 knot.

    Meski begitu, kondisi cuaca secara umum diprediksi cerah hingga berawan. “Pola angin di wilayah perairan Jawa Timur umumnya bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5-35 knot,” kata Ady, Selasa (2/9/2025).

    Wilayah dengan potensi gelombang tinggi terbagi dua kategori. Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Pacitan dan Perairan Trenggalek. Sementara gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda Perairan Bawean, Masalembo, Tuban, Lamongan, Gresik Utara, Utara Bangkalan, Utara Sampang, Utara Pamekasan, serta Utara dan Selatan Sumenep.

    “Area dengan potensi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter mencakup sejumlah wilayah. Di antaranya adalah Perairan Bawean, Perairan Masalembo, Perairan Tuban, Perairan Lamongan, Perairan Gresik Utara, Perairan Utara Bangkalan, Perairan Utara Sampang, Perairan Utara Pamekasan, serta Perairan utara dan selatan Sumenep,” jelasnya.

    Selain itu, potensi gelombang tinggi juga mengancam Perairan Kepulauan Sapudi, Kangean, Sidoarjo, selatan Sampang dan Pamekasan, Situbondo bagian barat dan timur, Pasuruan, Lumajang, Jember, Malang, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, serta Alur Penyeberangan Barat Surabaya (APBS) dan Surabaya-Bangkalan.

    BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagi perahu nelayan, kecepatan angin di atas 15 knot atau gelombang setinggi 1,25 meter menjadi sinyal bahaya. Kapal tongkang perlu waspada pada kecepatan angin 16 knot dengan gelombang 1,5 meter.

    “Untuk saran keselamatan pelayaran, perahu nelayan dapat waspada jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian kapal tongkang diimbau untuk apabila jika kecepatan angin mencapai 16 knot serta tinggi gelombang 1,5 meter,” tambahnya.

    BMKG juga menekankan kewaspadaan bagi kapal ferry jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang 2,5 meter. Untuk memastikan keamanan, masyarakat diminta terus memantau pembaruan informasi melalui kanal resmi BMKG. [rma/suf]

  • DPRD Pamekasan Dukung Aspirasi Aliansi Mahasiswa

    DPRD Pamekasan Dukung Aspirasi Aliansi Mahasiswa

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pimpinan DPRD Pamekasan, secara langsung menemui ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi yang berunjuk rasa di Gedung Wakil Rakyat, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Selasa (2/9/2025).

    Pimpinan tersebut di antaranya Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur bersama jajaran wakil ketua, Ismail, Khairul Umam, serta sejumlah anggota legislatif. Di antaranya Nadi Mulyadi, Tabri, Mustafa Afif, Mohammad Saedy Romli, Moh Faridi, serta beberapa anggota legislatif lainnya.

    Dalam kesempatan tersebut, mereka juga menerima aspirasi dan tuntutan dari massa, meliputi dukungan aspirasi pengesahan RUU Perampasan Aset, tidak menaikkan tunjangan DPR RI, proses hukum bagi driver ojol berlaku adil dan transparan.

    “Aspirasi yang disampaikan adik-adik mahasiswa sekalian yang berisi tiga poin tuntutan, ketiganya kami sepakat dan akan kami sampaikan secara langsung kepada DPR RI dan pemerintah pusat,” kata Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur.

    Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, juga mendukung secara langsung aspirasi yang disampaikan massa aksi. “Aspirasi yang disampaikan adik-adik sekalian, juga kami rasakan sebagai wakil rakyat, dan kami akan menyampaikan aspirasi ini secara langsung,” ungkapnya.

    Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Umam yang menegaskan komitmen untuk selalu bersama bersama mahasiswa dan masyarakat, terlepas dari adanya fenomena yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    “Kami bersama rakyat, dan kami bersama mahasiswa. Insya’ Allah niat dan visi misi kita semua sama mendukung kesejahteraan rakyat,” tegas politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan. [pin/ted]

  • Aliansi Mahasiswa Demo DPRD Pamekasan

    Aliansi Mahasiswa Demo DPRD Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pamekasan, berujukrasa ke Gedung DPRD Pamekasan, Jl Kabupeten 107 Pamekasan, Selasa (2/9/2025).

    Aliansi mahasiswa Pamekasan, terdiri dari dari mahasiswa yang tergabung dalam GMNI, IMM, PMII, serta elemen mahasiswa dari Universitas Madura (UNIRA) yang tergabung dalam Kabinet Angkara.

    “Sebagai bagian dari gerakan mahasiswa yang berakar pada perjuangan rakyat, kami aliansi mahasiswa Pamekasan, memandang bahwa sikap kritis dan konsisten perlu ditunjukkan ahat pemerintah dan seluruh penyelenggara negara tidak abai terhadap jeritan rakyat,” kata Ketua PC PMII Pamekasan, Homaidi.

    Pihaknya menilai aksi tersebut dilakukan sebagai ikhtiar seiring dengan adanya gelombang keresahan masyarakat. “Terdapat beragam kebijakan yang dilakukan justru sangat meresahkan dan sangat tidak berpihak kepada masyarakat, hal ini jelas sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat,” ungkapnya.

    “DPRD saat ini bukan lagi sebagai perwakilan rakyat, tetapi justru menjadi pengkhianat rakyat, terlebih dengan pola kebijakan yang dilakukan, termasuk tindakan aparat penegak hukum justru mencederai nilai demokrasi, dan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat,” tegasnya.

    Hal senada juga disampaikan Ketua GMNI Pamekasan, Suhada’ yang menyampaikan kondisi rakyat sedang tidak baik-baik saja. “Percuma kita menyampaikan aspirasi, tetapi mereka justru enak-enak berada di ruang ber-AC dan enggan menemui kami,” tegasnya.

    “Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen dan tanggungjawab sebagai kaum intelektual, bertujuan untuk menyampaikan aspirasi yang harus disampaikan kepada pemerintah pusat. Sebagai perwakilan rakyat, DPRD harus benar-benar mewakili rakyat,” pungkasnya. [pin]

    Berikut Tuntutan Aliansi Mahasiswa Pamekasan:
    1. DPRD Pamekasan menyampaikan aspirasi dan rekomendasi terhadap pemerintah pusat agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset
    2. DPRD Pamekasan harus menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar tidak menaikkan tunjangan DPR RI dengan kondisi ekonomi negara yang sedang tidak baik
    3. Menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar proses hukum kepada oknum yang melakukan tindakan represif kepada pejuang demokrasi yang mengakibatkan driver ojol gugur di Medan perjuangan dilakukan secara adil dan transparan.

  • Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Bersama Jaga Kondusivitas

    Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Bersama Jaga Kondusivitas

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, seiring dengan adanya aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Pamekasan.

    Bahkan pihaknya juga menekankan pentingnya musyawarah dalam menyampaikan aspirasi tanpa harus menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, ataupun tindakan yang mengarah pada aksi anarkisme.

    “Kami mengajak semua elemen masyarakat kabupaten Pamekasan, untuk bersama-sama ikut menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mengutamakan musyawarah dalam menyampaikan pendapat,” kata KH Kholilurrahman, Minggu (31/8/2025).

    Selain itu pihaknya juga mengimbau sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan beragam isu yang beredar tanpa sumber yang konkrit, termasuk juga informasi dari dari pihak tidak bertanggungjawab.

    “Maka dari itu, mari hindari dari perbuatan yang menjurus pada tindakan anarkisme dan jangan mudah terprovokasi dari isu yang tidak jelas sumbernya. Mari kita ciptakan suasana aman, sejuk dan damai, khususnya di kabupaten Pamekasan,” imbaunya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga sangat berharap dinamika sosial politik yang berkembang di tengah masyarakat, agar dapat disikapi dengan bijak diiringi dengan sikap kepala dingin, serta tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.

    “Maka dari itu kami sangat berharap khususnya di kabupaten Pamekasan, agar tetap kondusif. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang tanpa terganggu dengan gejolak sosial yang merugikan,” pungkasnya. [pin/but]

  • Mahasiswa Salat Gaib untuk Keselamatan Bangsa di Pamekasan

    Mahasiswa Salat Gaib untuk Keselamatan Bangsa di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa baru (MABA) Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, menggelar salat gaib dan doa bersama untuk keselamatan dan kedamaian bangsa, Minggu (31/8/2025).

    Salat gaib dan doa bersama tersebut dipimpin Wakil Rektor III IAI Al-Khairat Pamekasan, Muzammil Imron, diikuti jajaran rektorat dan civitas akademika, perwakilan TNI-Polri, serta ratusan maba peserta Program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun Akademik 2025-2026.

    “Salat gaib ini dalam rangka mendoakan almarhum Affan Kurniawan (driver ojek online yang meninggal dunia dalam demonstrasi di Jakarta). Sebab dalam pandangan Islam, mencari nafkah untuk keluarga memiliki kedudukan mulia, bahkan bisa dikatagorikan sebagai jihad. Insya’ Allah ia syahid fi sabilillah,” kata Muzammil Imron.

    Selain itu pihaknya juga sangat berharap semua korban jiwa di berbagai daerah, mendapatkan tempat terbaik. “Semoga almarhumin, khusunya Affan Kurniawan mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” harapnya.

    Tidak hanya itu, momen tersebut juga dilanjutkan dengan doa dan pembacaan kalimat tauhid bersama untuk keselamatan dan kedamaian bangsa, seiring dengan maraknya aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah di tanah air.

    “Kami menilai sebab kejadian yang menimpa Affan Kurniawan ojol bukan hanya menjadi duka untuk kalangan driver ojol, tetapi juga duka bagi bangsa Indonesia. Sehingga kita sangat berharap kondisi ini bisa segera berakhir dan semakin membaik,” harapnya.

    Lebih lanjut disampaikan jika doa bersama tersebut dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dengan harapan kemaslahatan bagi seluruh elemen bangsa. “Artinya doa bersama ini bukan sekedar ritual, tetapi ikhtiar batin untuk meredam gelombang keresahan yang tengah melanda negeri,” pungkasnya.

    Program PBAK 2025 IAI Al-Khairat Pamekasan, diikuti sebanyak 320 mahasiswa, meliputi sebanyak 155 mahasiswa putra dan sebanyak 165 lainnya mahasiswa putri. Jumlah tersebut tersebar di tiga fakultas berbeda, yakni Ekonomi dan Bisnis Islam, Tarbiyah dan Ushuluddin. [pin/but]

  • Pesan Muhammadiyah Pamekasan: Jangan Perpanjang Luka Tragedi Affan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

    Pesan Muhammadiyah Pamekasan: Jangan Perpanjang Luka Tragedi Affan Surabaya 30 Agustus 2025

    Pesan Muhammadiyah Pamekasan: Jangan Perpanjang Luka Tragedi Affan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – “Kami ikut berduka sedalam-dalamnya” atas kejadian yang menimpa Affan Kurniawan. Kalimat itu disampaikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pamekasan, Azis Ashari di Pamekasan, Sabtu (30/8/2025).
    Menurutnya, tragedi yang menimpa Affan Kurniawan bukan hanya duka bagi kalangan ojek
    online
    , tetapi menjadi duka Bangsa Indonesia.
    “Kita semua berduka adanya kejadian yang menyebabkan Affan Kurniawan meninggal,” ucap Azis.
    Ia mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan santun dalam menyampaikan aspirasi. Kasus ini, kata dia, harus diserahkan kepada penegak hukum untuk ditindak secara adil, sementara rakyat tetap proaktif mengawasi jalannya proses hukum.
    “Kita semua berduka, kita semua kecewa. Tapi jangan perpanjang duka ini dan menimbulkan luka baru. Mari kita doakan almarhum agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” katanya.
    Azis berharap masyarakat di Pamekasan tidak terpancing dengan kondisi saat ini, sehingga terhindar dari hal-hal negatif yang bisa merugikan banyak pihak, termasuk merusak fasilitas umum.
    “Ini sudah terjadi dan semoga tidak terulang di manapun. Selanjutnya adalah tugas pemerintah dan polisi untuk melakukan proses hukum seadil-adilnya,” ujarnya.
    Ia juga menegaskan agar pemerintah dan aparat kepolisian tidak melukai hati rakyat kedua kalinya, melainkan membuktikan penegakan hukum yang adil demi menjaga suasana aman dan nyaman.
    “Kami harap pihak kepolisian melaksanakan proses hukum sesuai prosedur yang berlaku,” tutur Azis.
    Sebelumnya, aksi solidaritas damai digelar di Kabupaten Pamekasan. Ratusan
    driver online
    dari sejumlah kabupaten berkumpul dan melakukan doa bersama untuk Affan Kurniawan yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Brigade Mobil (Brimob) di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panen Tembakau Belum Capai 10 Persen dari 31.356 Hektar di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Agustus 2025

    Panen Tembakau Belum Capai 10 Persen dari 31.356 Hektar di Pamekasan Surabaya 24 Agustus 2025

    Panen Tembakau Belum Capai 10 Persen dari 31.356 Hektar di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com –
    Fenomena kemarau basah atau hujan yang masih turun di musim kering menjadi penyebab utama terhambatnya masa panen tembakau di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
    Akibat anomali cuaca ini, banyak petani yang mengalami gagal tanam sehingga jadwal panen mundur signifikan.
    Hingga saat ini, panen tembakau belum mencapai 10 persen dari total lahan tembakau seluas 31.356 hektar di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur.
    Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini.
    “Sampai saat ini masih dibawah 10 persen petani yang sudah panen,” katanya.
    Dia mengatakan, hal itu akibat kemarau basah sejak awal masa tanam. Banyak petani yang sempat gagal tanam dan berakibat masa panen lebih lambat.
    Sebab masa panen tergantung masa tanam yang dilakukan oleh petani.
    Ia memprediksi, dari 31.356 hektar akan menghasilkan sebanyak 29 ribu ton tembakau dari semua kecamatan.
    Dari 31.356 hektar terdiri dari lahan gunung seluas 3.440 hektar, lahan sawah 8.973 hektar dan lahan tegal seluas 18.943.
    “Dari tiga jenis ini yang paling banyak panen adalah tembakau gunung,” katanya.
    Sebab masa tanam di wilayah pegunungan lebih awal dan lebih sedikit resiko gagal tanam.
    Indah Kurnia Sulistiorini juga mengimbau agar petani selalu waspada hujan datang.
    Salah satunya dengan mengantisipasi dan menyiapkan drainase yang baik.
    Hal itu harus dilakukan agar tidak terjadi genangan air yang bisa merusak pohon tembakau.
    “Terutama tembakau yang masih kecil, resikonya lebih besar dibanding pohon yang sudah siap panen,” imbuhnya.
    Pihaknya mengaku DKPP terus melakukan pembinaan dan pemantauan oleh para penyuluh di lapangan.
    “Petani sudah bisa mandiri membuat drainase yang baik agar tembakau tetap tumbuh dengan baik,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Syamsul Bertaruh Nyawa di Puncak Pohon Lontar demi Rp 7.500
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Agustus 2025

    Perjuangan Syamsul Bertaruh Nyawa di Puncak Pohon Lontar demi Rp 7.500 Surabaya 24 Agustus 2025

    Perjuangan Syamsul Bertaruh Nyawa di Puncak Pohon Lontar demi Rp 7.500
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Kalimat “rasa khawatir saya tidak sebanding dengan kebutuhan mereka” meluncur lirih dari mulut Syamsul Anam Riyadi (40) saat menceritakan pekerjaannya.
    Di balik ungkapan pasrah itu, ada perjuangan seorang ayah di Pamekasan yang setiap hari mempertaruhkan nyawanya di ketinggian 25 meter demi menghidupi keluarganya.
    Di balik ungkapan pasrah itu, tersimpan kisah perjuangan seorang ayah di Pamekasan yang setiap hari menggadaikan nyawa di ketinggian 25 meter.
    Semua demi memastikan asap dapur tetap mengepul dan ketiga putrinya bisa terus bersekolah.
    Bagi Syamsul, pilu bukan lagi sekadar perasaan, melainkan rutinitas yang ia jalani selama tiga tahun terakhir.
    Sejak 2021, ia tak pernah lagi merasakan hangatnya tidur satu atap bersama ketiga anaknya. Malam selalu datang dengan kerinduan yang menyesakkan.
    Rumah yang dulu menjadi saksi tawa anak-anaknya kini hanya tumpukan puing yang tak mampu lagi memberi teduh.
    “Sejak tahun 2020 rumah saya memang sudah rusak tapi masih ditempati. Setahun kemudian ambruk dan sudah berbahaya jika ditempati,” ucap Syamsul, Minggu (24/8/2025).
    Sebagai gantinya, ia dan istrinya, Julaeha (38), mendirikan sebuah “rumah” sementara di Desa Kertagena Laok, Kec. Kadur Pamekasan Jawa Timur.
    Sebuah gubuk sempit seluas empat meter persegi, dengan dinding anyaman bambu dan atap terpal. Di sinilah mereka berdua berteduh setiap malam. 
    Setiap malam, ketiga anak mereka, Nur Aini (21), Ilza Matul Musyarofah (14), dan si bungsu Erliza Ayuni Ramadiyanti yang baru berusia 7 tahun dititipkan ke rumah saudara yang lebih layak, agar bisa beristirahat dengan nyaman.
    “Saya sudah berusaha keras mencari uang untuk buat rumah. Tapi hanya cukup untuk makan sehari-hari,” tuturnya.
    Setiap pagi, Syamsul menjadi penantang maut. Tanpa seutas tali pengaman, otot-otot lengan dan kakinya menjadi satu-satunya jaminan. Ia memanjat setinggi 20 hingga 25 meter pohon lontar.
    Di puncak sana, ia hanya mendapatkan bayaran Rp 7.500 untuk setiap pohon yang daunnya ia tebang.
    “Saya dibayar Rp 7.500-10.000 setiap pohon. Daun lontar ditebang untuk membuat tikar,” katanya.
    Bagian paling menegangkan dari pekerjaannya bukanlah saat memanjat. Melainkan saat ia berpindah pohon.
    Untuk menghemat waktu dan tenaga, hanya sebatang galah bambu yang menjadi jembatan nyawanya dari satu pohon ke pohon lain. Tanpa pengaman, jika salah pijakan, nyawa yang menjadi taruhan.
    “Saya sudah biasa berpindah pohon hanya dengan memakai galah. Saya hanya berdoa agar selamat untuk menafkahi keluarga,” katanya.
    “Bahkan kalau jarak pohon berdekatan saya hanya menyambung daun lontar antar pohon, lalu pindah.”
    Baginya, kekhawatiran keselamatan nyawanya tidak sebanding dengan kebutuhan makan anak dan istrinya.
    Saat tak ada panggilan untuk memanjat, tangan Syamsul dan Julaeha tak berhenti bekerja.
    Mereka menganyam helai demi helai daun lontar menjadi tikar. Selembar tikar yang dibuat seharian penuh dihargai Rp 31.000, atau bisa anjlok hingga Rp 25.000 saat harga sedang turun.
    “Sehari kami bisa membuat tikar satu lembar, kadang bisa membuat dua lembar juga dalam sehari,” katanya.
    Namun, penghasilan dari bertaruh nyawa dan menganyam daun lontar itu hanya cukup untuk bertahan hidup. Terlebih ketiga anaknya sudah bersekolah.
    Cukup untuk makan, tapi selalu kurang untuk membangun kembali rumah dan mimpi mereka.
    Di tengah perjuangannya, ada satu ketakutan yang lebih besar dari sekadar jatuh dari pohon. Syamsul menatap kosong ke arah gubuknya, suaranya kembali melirih.
    “Saya hanya khawatir saat saya sakit, karena mereka perempuan semua,” tuturnya.
    Bantuan pemerintah? Syamsul menggeleng. 
    Syamsul mengaku belum pernah sekalipun merasakan sentuhan bantuan dari program pemerintah. Ia berjuang sendirian, dengan doa sebagai satu-satunya jaring pengaman yang ia miliki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kurus dan Sakit, Beruk yang Dirantai Pemilik Selama 2 Tahun Dievakuasi Damkar Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Agustus 2025

    Kurus dan Sakit, Beruk yang Dirantai Pemilik Selama 2 Tahun Dievakuasi Damkar Bangkalan Surabaya 22 Agustus 2025

    Kurus dan Sakit, Beruk yang Dirantai Pemilik Selama 2 Tahun Dievakuasi Damkar Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Seekor beruk yang dirantai pemiliknya di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dievakuasi oleh tim pemadam kebakaran setempat.
    Primata berjenis kelamin betina ini diduga ditelantarkan pemiliknya selama dua tahun.
    Bahkan, beruk tersebut diikat dengan rantai di halaman tanpa kandang. Saat panas ataupun hujan, beruk tak memiliki tempat berteduh.
    Akibatnya, kondisi tubuh beruk semakin memprihatinkan.
    Apalagi, beruk tak diberi pakan dan hanya memakan sisa makanan yang ada di sekitarnya.
    Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan, Ortis Iskandar mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi bersama perwakilan dari Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah IV Pamekasan untuk mengevakuasi beruk tersebut.
    “Karena kondisinya telantar dan pemilik tidak sanggup memelihara, sehingga harus dibawa oleh pihak yang berwenang agar dirawat,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
    Saat proses evakuasi, Ortis mengatakan, pemilik beruk sempat keberatan jika binatang mamalia itu dievakuasi petugas.
    “Namun, petugas menegaskan jika memang ingin dirawat harus disediakan kandang dan diberi pakan. Akhirnya, beruk itu tetap kami evakuasi,” katanya. 
    Setelah beruk dievakuasi, petugas konservasi memeriksa tubuh beruk itu dan diketahui terdapat luka lecek pada bagian tubuhnya.
    “Ada luka di bagian bokongnya dan kondisi kesehatannya juga terganggu. Kasihan, kondisinya tidak terurus,” ujarnya. 
    Saat ini, petugas membawa beruk tersebut ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur untuk dirawat sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.