kab/kota: Palu

  • Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan

    Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan

    GELORA.CO  – Yusa Cahyo Utomo (35) pelaku pembunuhan satu keluarga guru di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengungkapkan alasan mengapa ia membiarkan satu korban, Samuel, tetap hidup.

    Dalam pengakuannya, Yusa merasa kasihan kepada Samuel yang merupakan anak bungsu dari korban Kristina dan Agus Komarudin.

    “Yusa meninggalkannya dalam kondisi bernapas karena merasa kasihan pada yang paling kecil,” ujar Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, dalam keterangannya pada Jumat, 6 Desember 2024.

    Kronologi Pembunuhan

    Menurut AKP Fauzy, setelah menghabisi Kristina dan Agus di dapur, Yusa mendapati kedua anak korban, Christian Agusta Wiratmaja dan Samuel, terbangun karena mendengar keributan.

    Christian berlari ke ruang tengah diikuti oleh Samuel.

    Yusa mengejar dan memukul Christian di bagian kepala sebanyak dua kali hingga tak bergerak.

    Setelah itu, Yusa memukul Samuel satu kali di kepala.

    Meskipun Samuel terluka parah dan bercucuran darah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah tempat tidur.

    Yusa memilih untuk tidak memukul Samuel lagi, sementara Christian tidak bergerak setelah dipukul.

    “Pelaku membiarkan korban Samuel yang masih kecil dalam kondisi bernapas karena merasa iba,” jelas AKP Fauzy.

    Setelah memastikan tiga korban lainnya tidak bernapas, Yusa menutupi tubuh kedua anak korban yang sudah tergeletak berlumuran darah dengan baju untuk menyembunyikan jejak pembunuhan.

    Ia kemudian mengambil barang berharga milik keluarga tersebut, termasuk kamera CCTV, ponsel, dan mobil.

    Sebelum melarikan diri, Yusa membuang palu yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan kamera CCTV di Sungai Brantas, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

    Proses Hukum

    Saat ini, Yusa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum dengan ancaman hukuman mati sesuai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

    Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menyampaikan bahwa kondisi Samuel saat ini tengah dirawat intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

    “Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik meski masih mengalami luka,” katanya.

    Pihak kepolisian juga akan memberikan pendampingan psikologis agar Samuel merasa lebih nyaman, meskipun belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam masa pemulihan.

    Dengan terungkapnya alasan Yusa tidak membunuh Samuel, kasus ini semakin menarik perhatian publik dan menyoroti aspek kemanusiaan dalam situasi yang tragis

  • BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu

    Ilustrasi – Sejumlah pengendara motor berhenti untuk memakai jas hujan (ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/rwa)

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Desember 2024 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI mengimbau masyarakat untuk berjaga-jaga dalam melakukan aktivitas pada akhir pekan ini, sebab menurut prakiraan hujan akan mengguyur sejumlah wilayah.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Minggu, memaparkan sejumlah wilayah di Sumatera yang berpotensi hujan ringan adalah Banda Aceh, Tanjung Pinang dan Padang, sementara potensi hujan sedang berada di Medan, juga potensi hujan disertai petir di Pekanbaru.

    “Potensi hujan ringan juga terdapat di Palembang dan Pangkal Pinang, sementara hujan sedang di Bengkulu. Waspadai hujan dengan disertai petir di Jambi dan Bandar Lampung,” katanya.

    Di Pulau Jawa, Bagas memaparkan potensi cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Bandung, hujan ringan di Semarang dan Surabaya, serta hujan disertai petir di Serang, Jakarta, dan Yogyakarta. Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, lanjutnya, hujan ringan diprakirakan terjadi di Mataram, hujan sedang di Kupang, serta hujan disertai petir di Denpasar.

    “Beralih ke Pulau Kalimantan, potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, dan Samarinda. Waspadai potensi hujan disertai petir di Tanjung Selor,” ujarnya.

    Di wilayah Sulawesi, lanjutnya, potensi berawan tebal diprakirakan terjadi di Gorontalo, hujan ringan di Manado, hujan sedang di Makassar dan Mamuju, serta hujan disertai petir di Palu dan Kendari. Sedangkan di timur Indonesia, hujan ringan diprakirakan mengguyur Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura, hujan sedang diprakirakan mengguyur Sorong, Nabire, dan Jayawijaya, serta hujan dengan disertai petir diprakirakan terjadi di Merauke.

    Bagas menegaskan prakiraan tersebut merupakan gambaran umum terkait cuaca yang terjadi di suatu wilayah. Adapun informasi secara rinci dapat ditemukan di aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui PlayStore dan AppStore.

    Sumber : Antara

  • Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan – Halaman all

    Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Kediri – Yusa Cahyo Utomo (35) pelaku pembunuhan satu keluarga guru di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengungkapkan alasan mengapa ia membiarkan satu korban, Samuel, tetap hidup.

    Dalam pengakuannya, Yusa merasa kasihan kepada Samuel yang merupakan anak bungsu dari korban Kristina dan Agus Komarudin.

    “Yusa meninggalkannya dalam kondisi bernapas karena merasa kasihan pada yang paling kecil,” ujar Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, dalam keterangannya pada Jumat, 6 Desember 2024.

    Kronologi Pembunuhan

    Menurut AKP Fauzy, setelah menghabisi Kristina dan Agus di dapur, Yusa mendapati kedua anak korban, Christian Agusta Wiratmaja dan Samuel, terbangun karena mendengar keributan.

    Christian berlari ke ruang tengah diikuti oleh Samuel.

    Yusa mengejar dan memukul Christian di bagian kepala sebanyak dua kali hingga tak bergerak.

    Setelah itu, Yusa memukul Samuel satu kali di kepala.

    Meskipun Samuel terluka parah dan bercucuran darah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah tempat tidur.

    Yusa memilih untuk tidak memukul Samuel lagi, sementara Christian tidak bergerak setelah dipukul.

    “Pelaku membiarkan korban Samuel yang masih kecil dalam kondisi bernapas karena merasa iba,” jelas AKP Fauzy.

    Setelah memastikan tiga korban lainnya tidak bernapas, Yusa menutupi tubuh kedua anak korban yang sudah tergeletak berlumuran darah dengan baju untuk menyembunyikan jejak pembunuhan.

    Ia kemudian mengambil barang berharga milik keluarga tersebut, termasuk kamera CCTV, ponsel, dan mobil.

    Sebelum melarikan diri, Yusa membuang palu yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan kamera CCTV di Sungai Brantas, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

    Proses Hukum

    Yusak, pelaku pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timut (Istimewa)

    Saat ini, Yusa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum dengan ancaman hukuman mati sesuai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

    Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menyampaikan bahwa kondisi Samuel saat ini tengah dirawat intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

    “Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik meski masih mengalami luka,” katanya.

    Pihak kepolisian juga akan memberikan pendampingan psikologis agar Samuel merasa lebih nyaman, meskipun belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam masa pemulihan.

    Dengan terungkapnya alasan Yusa tidak membunuh Samuel, kasus ini semakin menarik perhatian publik dan menyoroti aspek kemanusiaan dalam situasi yang tragis.

    (TribunJatim.com/Isya Anshori)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Potensi Hujan dan Petir pada Sejumlah Wilayah Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Potensi Hujan dan Petir pada Sejumlah Wilayah Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, sejumlah wilayah Indonesia berpotensi turun hujan dengan berbagai intensitas termasuk petir, pada Minggu (8/12/2024). Karena itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas pada akhir pekan. 

    Prakirawan Bagas Briliano, melalui siaran prakiraan cuaca BMKG di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Sumatera berpotensi mengalami hujan ringan, seperti Banda Aceh, Tanjung Pinang, dan Padang. Potensi hujan sedang diprediksi terjadi di Medan, sementara hujan disertai petir diperkirakan mengguyur Pekanbaru.

    “Hujan ringan juga berpotensi terjadi di Palembang dan Pangkal Pinang, sedangkan Bengkulu diprediksi mengalami hujan sedang. Waspadai hujan disertai petir di Jambi dan Bandar Lampung,” ujar Bagas.

    Prakiraan cuaca BMKG hari ini untuk Pulau Jawa, cuaca berawan tebal diperkirakan terjadi di Bandung. Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan, sedangkan hujan disertai petir diperkirakan mengguyur Serang, Jakarta, dan Yogyakarta.

    Di Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan diprakirakan terjadi di Mataram, hujan sedang di Kupang, serta hujan disertai petir di Denpasar.

    Prakiraan cuaca BMKG untuk Kalimantan, potensi hujan ringan diperkirakan terjadi di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, dan Samarinda. Namun, masyarakat di Tanjung Selor diimbau untuk waspada terhadap hujan disertai petir.

    Di Sulawesi, cuaca berawan tebal diperkirakan meliputi Gorontalo. Hujan ringan diprakirakan mengguyur Manado, hujan sedang di Makassar dan Mamuju, serta hujan disertai petir di Palu dan Kendari.

    Hujan ringan diperkirakan terjadi di Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura. Hujan sedang diprakirakan mengguyur Sorong, Nabire, dan Jayawijaya, sementara hujan disertai petir diprediksi terjadi di Merauke.

    Bagas menegaskan, prakiraan cuaca BMKG hari ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

  • Anggota TNI di Palu Tampar Manajer SPBU karena Merasa Dipersulit Kebijakan Kode QR

    Anggota TNI di Palu Tampar Manajer SPBU karena Merasa Dipersulit Kebijakan Kode QR

    ERA.id – Seorang anggota TNI atau tentara dengan jabatan Danramil 1306-02/Biromaru Letnan Satu Infanteri (Lettu Inf), Agus Yudo, menampar manajer SPBU Tavanjuka Palu, Asriadi Hamzah, karena mengisi BBM jenis pertalite tanpa kode QR.

    Berdasarkan rekaman video CCTV, pelaku menampar telinga bagian kanan korban sebanyak satu kali. Pelaku lalu meninggalkan korban tanpa meminta maaf.

    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” kata korban Asriadi saat jumpa pers Jumat (7/12/2024) malam.

    Dia menjelaskan kronologi kejadian penamparan pada Jumat (6/12) sekitar pukul 09.50 WITA. Saat itu, pelaku meminta diisikan BBM jenis pertalite sebanyak lima liter, untuk kendaraan pribadi.

    Korban lalu menjelaskan sejak 1 Desember 2024, tidak boleh lagi mengisi BBM jenis pertalite tanpa menggunakan kode QR. Bahkan korban menawarkan untuk membantu membuat kode QR untuk pelaku. Karena di waktu yang bersamaan, korban sedang mendaftarkan kode QR untuk beberapa konsumen lain.

    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” jelas Asriadi.

    Menurut Asriadi, pelaku tidak mau menggunakan solusi yang ditawarkan korban. Bahkan mempertanyakan kenapa tidak ada kebijakan soal pengisian BBM untuk dia. “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.

    Asriadi mengungkapkan usai insiden penamparan, pelaku malah menantang korban untuk melaporkan perbuatannya. “Yang bersangkutan tidak minta maaf, dan malah menantang saya untuk melaporkan penamparan itu,” katanya menegaskan.

    Asriadi juga mengungkapkan telah bertemu dengan pelaku dalam proses mediasi di Kodim 1306/Donggala Kota Palu. Namun, dia sebagai korban tidak bisa berdamai dan siap menempuh jalur hukum.

    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” katanya.

  • KPU tetapkan hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta pada Minggu

    KPU tetapkan hasil rekapitulasi suara Pilkada Jakarta pada Minggu

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta akan menetapkan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Kepala Daerah 2024 untuk tingkat provinsi pada Minggu (8/12).

    Penetapan itu dilakukan setelah KPU DKI selesai mengesahkan hasil perolehan suara dari enam wilayah pada rapat pleno yang digelar di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Sabtu malam.

    Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata pada rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pilkada 2024 mengatakan bahwa penetapan itu akan dilakukan pada Minggu (8/12) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

    “Rapat saya skorsing sampai Minggu pukul 13.00 WIB,” kata Wahyu sambil mengetok palu.

    Sementara itu, Komisioner KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan pada Sabtu ini, KPU sudah menyelesaikan tahapan pembacaan rekapitulasi hasil perolehan suara dari enam kabupaten/kota.

    “Besok akan dilanjutkan dengan penetapan hasil rekapitulasi sekaligus pembacaan keputusan KPU Jakarta tentang penetapan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta,” katanya.

    Menurut dia, hasil penetapan pilkada bisa menjadi bahan atau objek sengketa pada perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Maka sejak penetapan itu, tiga hari kerja kemudian bisa menjadi bahan sengketa di MK,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata Dody, KPU DKI memutuskan untuk menunda (skorsing) rapat pleno penetapan agar hak pasangan calon mengajukan sengketa tidak berkurang.

    “Agar tidak terlalu malam, kami skorsing dulu untuk memberikan hak kepada pasangan calon untuk mengajukan sengketa ke MK tidak terkurangi. Jadi, kita memberikan hak yang sama kepada setiap pasangan calon seperti itu,” ujarnya.

    Berikut rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara di kabupaten/kota di DKI Jakarta:

    Kabupaten Kepulauan Seribu

    1. Ridwan Kamil-Suswono (6.578 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (653 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (7.456 suara)

    Suara sah: 14.687

    Suara tidak sah: 474

    Total: 15.161

    DPT: 20.908

    Kota Jakarta Barat

    1. Ridwan Kamil-Suswono (386.880 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (109.457 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (500.738 suara)

    Suara sah: 997.075

    Suara tidak sah: 71.927

    Total: 1.069.002

    DPT: 1.909.774

    Kota Jakarta Pusat

    1. Ridwan Kamil-Suswono (152.235 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (44.865 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (220.372 suara)

    Suara sah: 417.472

    Suara tidak sah: 38.077

    Total: 455.549

    DPT: 813.721

    Kota Jakarta Selatan

    1. Ridwan Kamil-Suswono (375.391 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (90.294 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (491.017 suara)

    Suara sah: 956.702

    Suara tidak sah: 89.778

    Total: 1.046.480

    DPT: 1.748.961

    Kota Jakarta Timur

    1. Ridwan Kamil-Suswono (535.613 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (136.935 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (635.170 suara)

    Suara sah: 1.307.718

    Suara tidak sah: 118.116

    Total: 1.425.834

    DPT: 2.374.828

    Kota Jakarta Utara

    1. Ridwan Kamil-Suswono (261.463 suara)

    2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana (77.026 suara)

    3. Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) (328.486 suara)

    Suara sah: 666.975

    Suara tidak sah: 45.392

    Total: 712.367

    DPT: 1.345.815

    Sementara total DPT: 8.214.007, dengan total pemilih sebanyak 4.714.393, total suara sah 4.360.629, dan total suara tidak sah 363.764

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU Bakal Tetapkan Hasil Pilkada Jakarta 2024 Besok

    KPU Bakal Tetapkan Hasil Pilkada Jakarta 2024 Besok

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    KPU Jakarta akan menetapkan hasil resmi perolehan suara Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu (8/12) besok.

    Penetapan tersebut dilakukan setelah KPU Jakarta mengesahkan hasil perolehan suara di seluruh wilayah, Sabtu (7/12) hari ini.

    Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata mengatakan penetapan itu akan dilakukan pukul 13.00 dalam rapat pleno terbuka hasil rekapitulasi perolehan suara Pilkada Jakarta 2024.

    “Kita pending rapat, diskorsing rapat pleno ini. Rekapitulasi dengan agenda tunggal besok penetapan hasil rekapitulasi,” kata Wahyu dalam rapat pleno di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Sabtu (7/12).

    “Bisa disepakati? Rapat saya skorsing hingga pukul 13.00 WIB,” sambung Wahyu sambil mengetok palu.

    Usai rapat, Komisioner KPU Bidang Teknis Dody Wijaya menjelaskan dalam pleno terbuka besok KPU juga akan membacakan hasil sekaligus pengumuman Pilkada Jakarta 2024.

    Dody mengatakan hasil penetapan itu kemudian bisa menjadi bahan untuk disengketakan di Mahkamah Konstitusi bagi pihak paslon yang menggugat.

    “Maka sejak (penetapan) itu tiga hari kerja kemudian bisa menjadi bahan atau objek sengketa di perselisihan hasil pemilihan di Mahkamah Konstitusi,” ujar Dody.

    Dengan alasan itu pula Dody mengklaim KPU Jakarta memutuskan untuk menskors pleno penetapan agar hak mengajukan sengketa bagi tiap paslon tak berkurang.

    “Supaya tidak terlalu malam kami skorsing dulu untuk memberikan hak kepada pasangan calon untuk mengajukan sengketa ke MK tidak terkurangi haknya,” tutur dia.

    “Jadi kita memberikan hak yang sama kepada setiap pasangan calon seperti itu,” sambungnya.

    Sebelumnya, KPU Jakarta telah mengesahkan perolehan suara di seluruh wilayah dalam Pilkada Jakarta 2024. Paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dinyatakan unggul di seluruh wilayah.

    Berikut rincian perolehan suara Pilgub Jakarta 2024 berdasarkan pengesahan rapat pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi oleh KPU Jakarta pada Sabtu, 7 Desember 2024:

    Kabupaten Kepulauan Seribu (41 TPS)

    Jumlah DPT: 20.908 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 6.578 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 653 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 7.456 suara

    Pengguna hak pilih: 15.161 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 14.687, suara tidak sah sebanyak 474

    Kota Jakarta Timur (4.144 TPS)

    Jumlah DPT: 2.374.828 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 535.613 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 136.935 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 635.170 suara

    Pengguna hak pilih: 1.425.834 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 1.307.718, suara tidak sah sebanyak 118.116

    Kota Jakarta Utara (2.386 TPS)

    Jumlah DPT: 1.345.815 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 261.463 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 77.026 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 328.486 suara

    Pengguna hak pilih: 712.367 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 666.975, suara tidak sah sebanyak 45.392

    Kota Jakarta Barat (3.452 TPS)

    Jumlah DPT: 1.909.774 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 386.880 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 109.457 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 500.738 suara

    Pengguna hak pilih: 1.069.002 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 997.075, suara tidak sah sebanyak 71.927

    Kota Jakarta Selatan (3.270 TPS)

    Jumlah DPT: 1.748.961 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 375.391 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 90.294 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 491.017 suara

    Pengguna hak pilih: 1.046.480 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 956.702, suara tidak sah sebanyak 89.778

    Kota Jakarta Pusat (1.542 TPS)

    Jumlah DPT: 813.721 orang

    Paslon Ridwan Kamil-Suswono: 152.235 suara

    Paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 44.865 suara

    Paslon Pramono Anung-Rano Karno: 220.372 suara

    Pengguna hak pilih: 455.549 orang

    Pemilih: suara sah sebanyak 417.472, suara tidak sah sebanyak 38.077.

    (mab/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa berkekuatan 6,0 Magnitudo di Buol rusak belasan bangunan

    Gempa berkekuatan 6,0 Magnitudo di Buol rusak belasan bangunan

    ANTARA – Gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, menyebabkan sejumlah bangunan terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng mencatat 10 rumah warga rusak ringan, tiga rusak berat, serta kerusakan pada sejumlah fasilitas lainnya. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu, gempa ini disebabkan oleh aktivitas Subduksi Minahasa di utara Pulau Sulawesi. (Rangga Musabar/Fahrul Marwansyah/Hilary Pasulu)

  • Pria Toxic Itu Habisi Kakak Sekeluarga, Sisakan Satu Keponakan Karena Kasihan – Halaman all

    Pria Toxic Itu Habisi Kakak Sekeluarga, Sisakan Satu Keponakan Karena Kasihan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Yusa Cahyo Utomo (35) tega menghabisi keluarga kakaknya, Kristina (37) di Kediri, Jawa Timur.

    Kristina bersama suaminya Agus Komarudin (41) dan sang anak CAW (14) dibunuh oleh Yusa dengan martil Pada Rabu (4/12/2024) pukul 01.00 WIB di Dusun Gondang Legi Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Yusa hanya menyisakan satu korban hidup yaitu SPY anak bungsu pasangan korban, yang dibiarkan tetap bernafas.

    Kepada polisi, Yusa mengakui menghabisi keluarga tersebut karena sakit hati karena sikap Kristina yang menolak rencana ayahnya menikah lagi. 

    Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan pada Minggu (1/12/2024), ayah mereka datang ke rumah Kristina di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

    Saat itu, sang ayah meminta izin Kristina untuk menikah lagi. Tidak diketahui, apakah sang ibu masih hidup atau sudah meninggal dunia. 

    Namun, permintaan tersebut tidak diizinkan oleh Kristina sehingga terjadi cekcok.

    Penolakan Kristina ini membuat Yusa ikut sakit hati.  

    “Tersangka sakit hati karena korban cekcok dengan orang tua mereka terkait izin menikah lagi. Orang tua mereka akhirnya keluar dari rumah korban. Hal ini menambah alasan pelaku untuk menghabisi korban,” jelas AKBP Bimo.  

    Yusa yang sakit hati tersebut kemudian datang kembali ke rumah korban pada Selasa (2/12/2024) pukul 23.00 WIB dengan diantar oleh Samsudin, kerabatnya. 

    Ia sempat menunggu di sebuah musala sebelum berjalan kaki sejauh 2 km menuju rumah korban di Dusun Gondanglegi.

    Pada Rabu (4/12/2024) pukul 01.00 WIB, Yusa memasuki pekarangan rumah korban dengan cara melompati pagar dan menunggu di sebuah tempat duduk bambu di belakang dapur.  

    Saat itu, tersangka sudah menyiapkan sebuah palu yang dibawa dari rumahnya.

    Ketika Kristina keluar ke dapur, Yusa sempat berbicara dengan korban dan meminta bantuan untuk melunasi utangnya. Namun, Kristina menolak permintaan tersebut. 

    “Korban menolak membantu pelaku melunasi utangnya. Hal itu memicu pelaku untuk mengambil palu yang sudah disiapkan dan menyerang korban,” terang Kapolres.  

    Yusa memukul Kristina di bagian leher hingga korban pingsan dan berteriak.

    Mendengar teriakan itu, suami korban, Agus Komarudin, keluar menuju dapur. Namun, pelaku juga menyerang Agus dengan memukul kepala dan rahangnya menggunakan martil.  

    Pelaku lantas menyeret kedua jenazah korban tersebut dari samping rumah menuju dapur. 

    Pelaku kemudian menutupinya menggunakan sejumlah pakaian kotor.

    Tak berhenti di situ, pelaku kemudian menyasar anak sulung korban bernama CAW (14). 

    Jenazah bocah yang juga keponakannya itu ditinggalkannya di lorong ruang tengah rumah.

    Pelaku juga menyasar anak bungsu korban berinisial SPY (11), yang sedang tidur di kamar depan.

    Keponakannya itu juga dipukulnya menggunakan palu. Belakangan, korban SPY ini ditemukan masih dalam keadaan hidup.

    Kini masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.

    “Dari hasil otopsi, para korban rata-rata mengalami luka trauma di kepala akibat benda tumpul,” ujar Kapolres.

    Usai melakukan aksinya itu, pelaku menguras sejumlah harta benda korban mulai dari uang tunai, kamera, sejumlah ponsel lalu kabur menggunakan mobil korban.

    Ada pun peristiwa yang menimpa sekeluarga itu tersebut baru diketahui pada Kamis (5/12/2024), dari kecurigaan rekan sesama guru almarhum Agus Komarudin.

    Kini tersangka Yusa sudah ditangkap. Atas perbuatannya, ia dikenakan pasal berlapis termasuk Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana hukuman mati.

    Suka Bikin Masalah 

    Pengakuan Yusa yang merasa sakit hati tersebut mungkin ada benarnya. Namun menurut warga setempat yang mengetahui perilaku keluarga Kristina dan Yusa akan menjadi lain.

    Yusa yang tercatat sebagai warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri itu pernah punya masalah hukum karena terjerat kasus kriminalitas.

    Keluarga menyebutnya sebagai orang yang selalu bermasalah dengan lingkungannya atau biasa disebut Toxic.

    Sunardi, salah seorang kerabatnya saat bercakap dengan Kompas.com mengatakan, 

    Meski menjadi seorang adik, namun Yusa malah sering merepotkan kakaknya yang berprofesi sebagai guru itu.

    Sebab seringkali Yusa yang pengangguran itu meminjam uang dan tidak pernah dikembalikannya.

    “Terakhir saat datang ke sini itu, katanya mau pinjem uang lagi tapi gak dikasih oleh Kristina,” ujar Sunardi. 

    Sunardi mengaku tahu betul karena hubungannya dengan Kristina cukup dekat.

    Bahkan sebelum kejadian, Kristina juga sempat berkeluh kesah kepadanya.

    Kristina curhat kepadanya bahwa Yusa pernah datang ke rumah hendak meminjam uang Rp 16 juta.

    Namun tidak dikasih karena utang lama sebesar Rp 2 juta belum dikembalikannya. “Kristina ini pernah curhat ke saya,” ujar Sunardi.

    Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, juga mengungkapkan bahwa Yusa sempat datang ke rumah korban pada Minggu (29/11/2024) lalu.

    Ia mau meminjam uang sebesar Rp10 juta kepada Kristina. 

    Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriono, permintaan tersebut tidak dipenuhi. 

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani.  

    Penangkapan Yusa membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi. 

    “Kami berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai perbuatannya,” kata Rusmani.  

    Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bimo Ariyanto mengatakan, tersangka Yusa merupakan residivis dalam kasus pencopetan. 

    “Pelaku residivis. Kasusnya juga di Polres sini,” ujar Bimo dalam konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolres Kediri, Jumat (6/12/2024). 

    Sedangkan di lingkungan keluarga, pelaku sebenarnya sudah berumah tangga namun tidak jelas tindak lanjut status hubungan tersebut.

    Meski pengangguran, pelaku cukup jarang berada di rumah. Kerap berpindah-pindah dari kota satu ke kota lainnya. 

    “Pernah di Jakarta juga,” ujar Sunardi, salah seorang kerabatnya saat bercakap dengan Kompas.com di lokasi kejadian perkara. 

    Sisakan Satu Keponakan

    Yusa ternyata sengaja membiarkan salah satu korban, SPY, tetap hidup. 

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama, Yusa mengaku merasa kasihan kepada SPY, yang merupakan anak bungsu korban Kristina dan Agus Komarudin. 

    “Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya, dia merasa kasihan pada yang paling kecil,” ujar AKP Fauzy dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024) kemarin. (Surya/Kompas.com)

  • 9
                    
                        Ditolak Isi Pertalite karena Tak Punya Barcode, Oknum TNI Tampar Manajer SPBU di Palu
                        Regional

    9 Ditolak Isi Pertalite karena Tak Punya Barcode, Oknum TNI Tampar Manajer SPBU di Palu Regional

    Ditolak Isi Pertalite karena Tak Punya Barcode, Oknum TNI Tampar Manajer SPBU di Palu
    Editor
    KOMPAS.com
    – Oknum anggota TNI menampar manajer SPBU di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga,
    Kota Palu
    , Sulawesi Tengah, pada Jumat (6/12/2024) sekitar 09.50 Wita.
    Insiden ini terjadi setelah oknum aparat itu ditolak mengisi pertalite untuk kendaraan pribadinya karena tidak memiliki barcode MyPertamina.
    Insiden ini pun terekam CCTV dan viral di media sosial.
    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” ujar manajer SPBU, Asriadi, yang menjadi korban kejadian itu saat jumpa pers pada Jumat, seperti dikutip
    Tribun Palu
    .
    Asriadi mengatakan, awalnya oknum TNI berpakaian seragam lengkap itu meminta diisikan lima liter pertalite untuk kendaraan pribadinya. Petugas SPBU menolak karena oknum itu tidak memiliki barcode Pertamina.
    Asriadi lantas menjelaskan kepada oknum aparat itu bahwa sejak 1 Desember 2024, pengisian pertalite untuk kendaraan roda empat harus menggunakan barcode. Asriadi lantas menawarkan untuk membantu membuat barcode untuk pelaku.
    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” kata Asriadi.
    Namun, oknum aparat itu tidak mau dan tetap meminta kendaraannya untuk diisi pertalite.
    “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.
    Saat itu insiden pemukulan itu terjadi. Pelaku lantas pergi dan menantang korban untuk melaporkannya.
    Asriadi mengaku telah bertemu dengan pelaku di Kodim 1306/Donggala Kota Palu saat proses mediasi. Namun, dia tetap ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum.
    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” tuturnya.
    Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Iko Power mengatakan, kasus itu sedang ditangani Kodim 1306/Kota Palu untuk diproses hukum secara internal. Oknum aparat itu telah diperiksa.
    “Sementara di tangani Anggota Kodim 1306/Kota Palu,” ucapnya.
    Iko Power mengatakan bahwa perbuatan anggotanya itu selah menyalahi aturan.
     
    Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul BREAKING NEWS: Oknum Aparat Tampar Manajer SPBU di Palu Gara-gara Tak Punya Barcode Isi Pertalite

    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.