Megawati Sebut Pilpres 2024 Cacat dan MK Tak Lagi Berwibawa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum PDI-P
Megawati
Soekarnoputri menyatakan bahwa
Pilpres 2024
adalah pesta demokrasi yang cacat. Dia juga menyinggung
Mahkamah Konstitusi
(MK) yang tidak lagi menjadi lembaga berwibawa.
Hal itu disampaikan Megawati saat diminta menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis” karangan Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).
“Pilpres yang sebenarnya sudah cacat. Saya, kan, bilang MK saya yang bikin, kok jadi bumerang.
Mbok
ya baik-baik gitu,” ujar Megawati di Jakarta, Kamis.
Megawati bercerita bahwa dirinya membentuk MK agar menjadi lembaga penegak konstitusi yang berwibawa. Hal itu ditunjukkan dengan menempatkan MK di dekat Istana Negara.
Bahkan, Presiden ke-5 RI itu mengaku telah mempertimbangkan secara matang ketika menunjuk Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua MK pertama. Sebab, Jimly dianggap sebagai sosok hakim berintegritas.
“Pak Jimli boleh panggil, suruh ngaku dia. Saya jadikan dia (ketua) MK pertama kan. Saya Presiden Republik Indonesia sampai saya nyari sendiri gedung. Untuk melihat MK itu berwibawa, di dalam ring satu loh. Saya yang nyari,” kata Megawati.
“Pak Jimly saya minta, kamu jadi, jaga ini (MK), supaya tetap berwibawa. Eh, sekarang mlehe,” jelas Megawati.
Namun, Megawati justru melihat MK saat ini tidak lagi bertaji dalam menegakkan konstitusi, seiring putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023 sehingga membuka jalan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
“Makanya intervensi keputusan MK nomor 90 telah dicatat sejarah sebagai palu godam yang meruntuhkan marwah Mahkamah Konstitusi. Lah memangnya Mahkamah Konstitusi itu yang jadi jelek gedungnya, rumahnya. Enggak dong. Orangnya dong,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Palu
-
/data/photo/2024/12/12/675a851dcf30e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Megawati Sebut Pilpres 2024 Cacat dan MK Tak Lagi Berwibawa
-

Wamen PU Diana Usul Lahan Eks Likuifaksi Palu Sulteng Digunakan untuk Pertanian – Halaman all
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengusulkan lahan eks likuifaksi pasca-bencana Palu, Sulawesi Tengah, dimanfaatkan untuk pertanian.
Usulan itu ia layangkan ketika melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah untuk meninjau sejumlah infrastruktur penanganan pasca-bencana Palu.
Diana mengatakan Kementerian PU berkomitmen mendorong pemanfaatan infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan tercapai pada 2027.
“Kami ada proyek pembangunan jalan di Jono Oge, di kiri-kanan jalan ada lahan bekas likuifaksi seluas 250 ha,” kata Diana dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (12/12/2024).
“Lahan tersebut tidak termanfaatkan, saya usul mendukung swasembada pangan lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian,” lanjutnya.
Kementerian PU nantinya akan menambahkan jaringan irigasi di lahan tersebut.
Diana telah minta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk menambahkan irigasi dengan memanfaatkan air dari sumur pantau likuifaksi yang dibangun.
Di Jono Oge, Kementerian PU melalui BWS Sulawesi III pun telah membangun lahan percontohan pertanian dengan metode efisiensi penggunaan air untuk memitigasi potensi likuifaksi berulang terjadi.
Lahan seluas 1.000 m2 ini telah dimanfaatkan untuk bawang merah batu yang ditanam perdana pada Juni 2024 dan hasil panen pertama seberat 150 kg.
Di lokasi ini, BWS Sulawesi III juga merehabilitasi dan merekonstruksi sistem irigasi Gumbasa untuk mengembalikan fungsi irigasi di D.I Gumbasa akibat bencana Palu pada 2018 silam.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp 192 miliar yang dikerjakan Desember 2022 hingga Juni 2024.
“Di sini ada 1.500 ha lahan potensial di luar dari D.I Gumbasa, dengan memanfaatkan air tanah di daerah yg berpotensi likuifaksi, di sekitar jaringan irigasi Gumbasa tepatnya di Desa Jono Oge,” ujar Diana.
“(Di sini) bisa digarap untuk mendukung swasembada pangan, bisa bawang merah batu atau padi tergantung kebutuhannya,” sambungnya.
Kepala BWS Sulawesi III Dedi Yudha Lesmana mengatakan pemanfaatan lahan ini ditargetkan dilaksanakan pada 2025.
“Tahun depan kita kerjakan dengan memanfaatkan air irigasi dan sebagian dari air sumur pantau likuifaksi,” kata Dedi.
-

Cerita Baru HiVi! dalam Ceritera
JAKARTA – Dua tahun setelah album Kereta Kencan, kini HiVi! menelurkan album bertajuk Ceritera. Album ini dirilis secara online pada 13 November lalu yang diproklamirkan dalam sebuah showcase bertajuk Pesta Ceritera dua hari kemudian.
Dalam sesi konferensi pers yang berlangsung di Cafe Oeang, M Bloc Space, Jakarta Selatan, sesaat sebelum showcase, proses kreatif Ceritera diungkapkan oleh HiVi!. Salah satunya, mengenai terpilihnya Tohpati sebagai produser album ini.
“Hubungannya (HiVi! dan Tohpati) sudah lama, sejak ketemu di sebuah konser, kemudian manajer HiVi! menghubungi Mas Tohpati,” ungkap Febri membuka sesi. Tohpati lalu menyetujui ajakan tersebut karena melihat HiVi! punya ide menarik.
“Yang saya suka dari HiVi!, prinsipnya musik Indonesia saja tidak perlu bule-bule banget lah,” kata Tohpati yang memandang HiVi! sebagai band yang menghidangkan materi musik ala ’70-’80an.
Menariknya, HiVi! mengajak Tohpati sebagai produser setelah semua lagu untuk album Ceritera sudah selesai direkam. HiVi! memulai rekaman album ketiga ini sejak 2018 namun mereka juga menyertakan lagu-lagu lama yang belum dirilis.
Tohpati melihat, HiVi! tidak memiliki anggota yang menonjol sehingga porsinya seimbang antara satu dengan lainnya. Ketika ditanya lagu favorit HiVi!, Tohpati menyebut Remaja sebagai pilihannya.
Proses workshop hingga post production yang mencapai empat bulan ini dilalui dengan sehat. Sebabnya, jam kerja yang teratur serta kehangatan suasana rekaman di studio milik Tohpati dirasakan para personel HiVi!. Sang produser juga memiliki target dalam mengerjakan album HiVi! sehingga setiap pekan selalu ada kemajuan baru.
“Waktu pengerjaannya paling malam itu selesai jam sembilan,” kata Ezra, gitaris HiVi!
Dan yang menarik, ada peran makanan di dalam proses lahirnya Ceritera. HiVi! menjelaskan, pertama kali mengajak Tohpati bertemu pun dilalui dengan makan-makan di sebuah mall di Jakarta. Begitu juga dengan proses rekaman yang selalu diakhiri dengan bersantap bersama.
“Tidak bisa dideskripsikan. Bekerja dengan Tohpati tuh sehat banget, cepat banget, tidak terasa dan fun banget. Dari mulai workshop sampai selesai rekaman diakhiri dengan makan-makan. Kami sampai merasa tidak enak,” ujar Febri.
Neida sebagai vokalis juga menceritakan pengalaman makan dengan mewah. Waktu itu, HiVi! sedang makan pecel di rumah Tohpati, tiba-tiba Tohpati mengambil gitar lalu memainkan sebuah nada yang indah.
“Itu jadi makan pecel termewah,” kisah Neida yang diiringi tawa media.
Ceritera, Sebuah Nama Untuk Sebuah Alasan
Kata Ceritera mungkin terdengar baru bagi masyarakat. Ceritera dipilih HiVi! sebagai judul album karena ingin menyambung cerita dari album pertama, Say Hi! To HiVi! dan album kedua, Kereta Kencan.
“Kalau Say Hi! To HiVi! itu seperti ingin berkenalan dengan penikmat musik Indonesia melalui musik HiVi!. Kemudian, di Kereta Kencan, kami ingin berkencan dengan para penikmat musik. Lalu di Ceritera, tidak ada cara lain dalam berhubungan selain bercerita,” jelas Ezra.
Masih mengusung musik pop, album ini menjadi album kesukaan HiVi! karena melalui banyak proses menarik. Salah satunya, para personel mulai aktif menulis atau memproduksi lagu sehingga tantangan pun tidak luput dirasakan oleh band ini.
“Setiap album punya tantangannya sendiri dan semakin ke sini semakin sulit. Tetapi kami belajar banyak dari Tohpati. Setiap workshop, kami duduk bareng dan sharing tentang kehidupan zaman dahulu,” tutur Ilham.
Sementara itu, Tohpati merasakan range vokal antara Neida dan Ilham sering menjadi tantangan. Kadang merasa cocok di perempuan, tidak cocok di laki-laki, begitu juga sebaliknya.
”Tantangannya antara range vokal menjadi menyatu,” tukas Tohpati
Mengajak Kawan-Kawan Musisi
Meskipun HiVi! ikut terjun dalam proses produksi, nyatanya Ceritera juga melibatkan banyak musisi tamu. Selain Tohpati, ada Candra Darusman, Fajar Adi Nugroho, Nino Kayam, Yo Iqbal, dan Bowie (Gugun Blues Shelter). Perjalanan ini juga menjadi penanda 10 tahunnya Hivi! eksis di industri musik Indonesia.
“Tidak terasa. Dalam 10 tahun, ini passion, ini kesukaan. Bermusik udah jadi cara hidup kami. Kalau senang menjalaninya, waktu terasa cepat,” tutur Febri.
Sebuah panggung pun dipersembahkan oleh HiVi! untuk HiFriends (sebutan penggemar HiVi!) yang telah menemani karier HiVi! hingga saat ini.
“Dari dulu pengin bikin showcase tapi baru kesampaian sekarang. Jadi, Pesta Ceritera itu sebagai perayaan album dan perjalanan Hivi!” ujar Neida.
HiVi! berharap bisa mengadakan tur mulai tahun depan serta ingin berkolaborasi dengan banyak musisi ke depannya.
Ketika ditanya lagu favorit dari album Ceritera, para personel Hivi! serta Tohpati menyebut pilihannya masing-masing. Di samping Ezra yang memilih Bahagia dan Neida memilih Patung Batu, Ilham dan Tohpati memilih Bumi dan Bulan.
“Kalau boleh jujur, pas gue take lagu ini nangis. Ada kali nangis lima menit. Karena instrumennya aja sudah sedih. Ini lagu kedua yang direkam nangis setelah Orang Ketiga,” jelas Ilham.
Bumi dan Bulan merupakan single keempat dari album Ceritera setelah Satu-Satunya, kemudian Jatuh, Bangkit Kembali!, dan Pemuda.
Berbeda dengan ketiga temannya dan Tohpati, Febri mengaku suka semua lagu dalam Ceritera lantaran album ketiga ini kesukaannya. Tetapi kalau harus memilih, ia menunjuk Jatuh, Bangkit Kembali! sebagai pilihannya. Alasannya, syuting video klip di Palu setelah gempa membuat pengalaman spiritual HiVi! meningkat.
-

Hindari Korupsi, Aktivis Minta KPK-Kejaksaan Awasi Kepala Daerah di Ujung Jabatan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Sejumlah kepala daerah di lingkup Sulawesi Selatan yang akan berakhir masa jabatannya pada Februari 2025 mendatang, ditengarai melakukan manuver di sisa masa jabatan yang rentan diwarnai penyalahgunaan jabatan.
Modusnya, dengan cara buru-buru melakukan tender pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran 2025 yang baru saja diketuk palu di sejumlah daerah.
Terkait indikasi ini, aktivis di Makassar meminta aparat penegak hukum, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri dan Kejaksaan agar melakukan pemantauan ketat.
“Sebagai upaya pencegahan perilaku koruptif, KPK, Polri dan Kejaksaan harus melakukan pengawasan ketat. Ini untuk mencegah para kepala daerah di ujung masa jabatan gunakan aji mumpung yang bisa berujung pada korupsi,” pinta Dimas Harun, di Makassar, Senin malam, 10 Desember 2024.
Dimas Harun mengatakan bahwa ini memang mesti menjadi perhatian.
Menurutnya, ini berlaku untuk semua kepada-kepala kepala daerah yang akan berakhir masa jabatannya.
Dimas menegaskan, mereka perlu tetap berhati hati agar tidak salah langkah di akhir periode kepemimpinannya.
“Jadi, memang tidak mesti terburu buru menyelesaikan segala program yang ada karena mengingat semua sudah mau berakhir masa jabatannya di bulan Februari. Jangan sampai kesannya terburu buru dan kemudian yang terjadi adalah indikasi korupsi terhadap pengadaan barang dan jasa,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Ia mengatakan, pejabat yang akan berakhir masa jabatannya mesti berhati-hati.
“Ini mesti diantisipasi dengan cara tidak terburu buru dalam melaksanakan program atau proyek yang ada. Jangan sampai hanya karena mau menender pengadaan barang dan jasa lantas melakukan semua cara agar masih bisa mengendalikan proyek atau program yang ada,” tegasnya.
-

Pramono-Rano Menang 50,07% di Pilkada Jakarta 2024, Puan: Alhamdulillah!
Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menanggapi kemenangan Pramono Anung-Rano Karno berdasarkan hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada Minggu (8/12/2024).
Puan merasa bersyukur atas perolehan keunggulan pasangan calon (paslon) yang diusung partainya yaitu Pramono Anung-Rano Karno. Untuk diketahui, Pramono-Rano berhasil mendulang 50,07% suara sah.
“Alhamdulillah,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12/2024).
Puan melanjutkan dirinya merasa optimis bahwa paslon usungan partainya tersebut bisa ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024 dengan satu putaran.
“InsyaAllah,” ujar Politikus PDIP yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta resmi menetapkan hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024. Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan 50,07% suara dari dua paslon lainnya.
Perlu diketahui, Pramono-Rano unggul dengan perolehan suara sebesar 2.183.239 atau setara dengan 50,07%. Kemudian, di posisi kedua ada paslon Ridwan Kamil-Suswono sebesar 1.718.160 (39,4%) dan terakhir ada Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.229 (10,53%).
Adapun, pengesahan ini dilakukan langsung oleh ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/12/2024) siang.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim berita acara dan sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta tahun 2024 saya nyatakan sah,” ujarnya sembari mengetuk palu rapat.
-

Ketua KPK Sentil Menko Keluhkan Kurang Anggaran: Kadang-Kadang Kita Agak Unik
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyinggung adanya salah seorang menteri koordinator di pemerintahan saat ini yang mengeluhkan kurangnya anggaran sehingga tidak bisa bekerja.
Hal itu disampaikan oleh Nawawi ketika menghadiri Perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 di Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (9/12/2024). Dia mengungkap sejumlah pernyataan menteri hingga menko terkait yang dinilainya “unik” terkait permintaan anggaran jumbo.
“Barusan ini ada seorang Menko mengeluhkan katanya bisa apa saya dengan Rp9 miliar ini, dalam satu tahun bisa apa yang saya kerjakan gitu. Kalau misalnya tidak bisa bekerja dengan Rp9 miliar kenapa juga dibentuk kementerian/lembaga dimaksud seperti itu,” ujarnya, dikutip Selasa (10/12/2024).
Tidak hanya itu, Nawawi juga sempat menyinggung Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang meminta anggaran Rp20 triliun untuk kementeriannya. Berdasarkan catatan Bisnis, hal itu disampaikan oleh Pigai tidak lama setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Nawawi lalu membandingkannya dengan Komnas HAM dan Komnas Perempuan yang disebut memiliki total anggaran hanya sekitar Rp33 miliar.
“Begitu ada Menteri HAM yang diangkat mintanya bukan lagi itu tadi yang Rp33 miliar saja, minta ditambah tidak disetujui oleh DPR, ada menteri datang minta Rp20 triliun untuk soal HAM, kadang-kadang kita agak unik,” ucapnya.
7 MENKO PRABOWO MINTA TAMBAHAN ANGGARAN
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR menyetujui tambahan anggaran di tujuh Kementerian Koordinator atau Kemenko untuk 2025.
Total, tambahan anggaran tersebut mencapai Rp5,18 triliun. Persetujuan tersebut didapat dalam rapat kerja antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dengan pimpinan tujuh Kemenko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
“Kami setujui dan kami meminta waktu dibahas dengan pemerintah dengan rentang waktu tiga bulan. Dapat disetujui?” ujar Ketua Banggar DPR Said Abdullah diikuti persetujuan anggota Banggar lainnya dan ketukan palu.
Berikut rincian pagu dan tambahan anggaran yang disetujui DPR:
1. Kemenko Pangan
Pagu anggaran: Rp44.089.025.000
Minta tambahan anggaran: Rp505.910.975.000
Total anggaran 2025 menjadi: Rp550.000.000.000
2. Kemenko Pembedayaan Masyarakat
Pagu anggaran: Rp139.727.234.000
Minta tambahan: Rp653.772.765.000
Total: Rp793.500.000.000
3. Kemenko Perekonomian
Pagu anggaran: Rp459.766.254.000
Minta tambahan: Rp64.209.800.000
Total: Rp523.976.054.000
4. Kemenko Polkam
Pagu anggaran: Rp268.281.288.000
Minta tambahan: Rp3.000.000.000.000
Total: Rp3.268.281.288.000
5. Kemenko PMK
Pagu anggaran: Rp111.241.324.000
Minta tambahan: Rp360.337.151.000
Total: Rp471.578.475.000
6. Kemenko Kumham Imipas
Pagu anggaran: Rp9.029.527.000
Minta tambahan: Rp325.000.000.000
Total: Rp334.029.527.000
7. Kemenko Infra
Pagu anggaran: Rp230.000.000.000
Minta tambahan: Rp273.143.736.000
Total: Rp503.143.736.000.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3226163/original/037837400_1599029953-20200902-SKB-CPNS-Kemenkumham-IMAM-9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2024/12/10/6757cf0d09041.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)