kab/kota: Palu

  • Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Pria Asal Kota Blitar Diringkus Warga

    Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Pria Asal Kota Blitar Diringkus Warga

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi pencurian uang di dalam kotak amal di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, berhasil digagalkan berkat kesigapan warga. Seorang pria berinisial DH (32), warga Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, ditangkap setelah aksinya membongkar kotak amal kepergok warga pada Sabtu (13/9/2025) petang.

    Pelaku nyaris menjadi bulan-bulanan massa yang geram, namun berhasil diamankan oleh tokoh masyarakat setempat sebelum akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan adanya penangkapan tersebut.

    “Benar, telah diamankan seorang terduga pelaku pencurian dengan pemberatan. Pelaku ditangkap oleh warga saat diduga kuat telah mencuri uang dari kotak amal di TPU,” ujarnya.

    Berawal dari Kecurigaan Warga

    Pengungkapan kasus ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, seorang saksi mata bernama Suyanto (32) yang sedang memancing bersama warga lainnya, menaruh curiga pada gerak-gerik DH yang berada di area makam.

    “Saksi melihat pelaku sedang membongkar kotak amal. Ia kemudian segera melapor kepada Pak Sumarno, yang juga merupakan tokoh masyarakat di sana,” jelas Ipda Putut.

    Mendapat laporan tersebut, Sumarno (50) selaku pelapor, langsung bergegas mencari pelaku di sekitar TPU, namun jejaknya sudah tidak ditemukan. Tak kehilangan akal, Sumarno segera menghubungi Ketua RW setempat, Habib, untuk membantu melakukan pencarian.

    Pelaku Dicegat di Jalan Desa

    Koordinasi cepat antar warga membuahkan hasil. Tak lama berselang, Ketua RW berhasil menemukan dan menghentikan DH yang sedang melintas sendirian di jalan pedesaan (dikenal sebagai jalan Jabalan) di Desa Sumber Glagah.

    “Setelah mendapat kabar pelaku berhasil dihentikan, Pak Sumarno bersama saksi dan warga lainnya langsung menyusul ke lokasi,” lanjut Ipda Putut.

    Saat diinterogasi warga, DH tidak dapat menunjukkan kartu identitasnya. Situasi mulai memanas karena semakin banyak warga yang berdatangan ke lokasi. Khawatir pelaku akan dihakimi massa, Sumarno mengambil inisiatif untuk membawa DH ke Kantor Desa Ngeni guna diamankan, sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polsek Wonotirto.

    Barang Bukti Alat Kejahatan Diamankan

    Dari tangan pelaku, warga dan polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan kejahatan, antara lain: 1 buah kotak amal kayu warna hijau dalam kondisi engselnya rusak. Uang tunai sebesar Rp 41.000. 1 buah tas kecil dan 1 tas punggung warna hitam.

    Berbagai macam alat yang diduga digunakan untuk mencongkel, seperti 2 buah palu besi, 1 obeng, dan 1 buah garpu. 1 unit sepeda motor Honda C70 (kalong) yang digunakan pelaku. 1 buah ponsel merek Realme.

    “Pelaku beserta seluruh barang bukti kini telah diamankan di Polsek Wonotirto untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut,” tutup Ipda Putut. [owi/aje]

  • Dua Pemuda di Blitar Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Isinya Cuma Rp60 Ribu

    Dua Pemuda di Blitar Nekat Bobol Kotak Amal Kuburan, Isinya Cuma Rp60 Ribu

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi dua pemuda di Kabupaten Blitar berakhir di tangan warga setelah nekat membobol kotak amal di sebuah pemakaman umum. Mirisnya, demi uang Rp60 ribu, kedua pelaku membekali diri dengan senjata tajam berupa parang yang diselipkan di tubuh mereka.

    Peristiwa ini terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 21.20 WIB. Kedua pelaku yang berhasil diringkus warga diketahui berinisial S.A. (25) dan S.T. (19), keduanya merupakan warga Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu.

    “Benar, kami telah mengamankan dua orang terduga pelaku pencurian dengan pemberatan. Saat ini keduanya beserta barang bukti sudah dibawa ke Mapolres Blitar untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, saat dikonfirmasi pada Jumat (12/9/2025).

    Ipda Putut menjelaskan, kronologi kejadian bermula saat seorang saksi, Didin Oktavianus (35), memergoki gerak-gerik mencurigakan kedua pelaku di area pemakaman. Ia melihat S.A. dan S.T. sedang sibuk merusak gembok kotak amal menggunakan sebuah tang.

    “Saksi yang melihat kejadian tersebut tidak langsung bertindak, melainkan segera menghubungi Ketua RT setempat, Bapak Usman Komaeni, melalui telepon,” terang Putut.

    Tak butuh waktu lama, Ketua RT bersama sejumlah warga lainnya langsung mendatangi lokasi. Kedua pelaku yang tak menyadari bakal dikepung, tak bisa berkutik saat warga tiba dan langsung mengamankan mereka.

    Saat warga melakukan penggeledahan, ditemukan fakta yang mengejutkan. Kedua pelaku ternyata membawa dua buah parang yang diselipkan di tubuh mereka. Tak hanya itu, di dalam jok sepeda motor Honda Kharisma tanpa plat nomor yang mereka gunakan, ditemukan pula sebuah palu.

    “Saat diamankan warga, ditemukan barang bukti dua buah parang, satu tang yang digunakan untuk merusak gembok, serta satu palu. Uang tunai hasil pencurian sebesar Rp60 ribu juga berhasil kami sita,” lanjutnya.

    Mendapat laporan dari warga, anggota dari Polsek Lodoyo Barat bersama Pleton Siaga Polres Blitar segera meluncur ke TKP. Polisi kemudian membawa kedua pelaku yang masih belia itu ke Mapolres Blitar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Aksi nekat keduanya kini harus dibayar mahal di balik jeruji besi. [owi/beq]

  • Denda Kambing Buat yang Pakai Knalpot Brong

    Denda Kambing Buat yang Pakai Knalpot Brong

    Jakarta

    Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Tengah mengapresiasi langkah masyarakat bersama lembaga Adat di Kelurahan Talise Valangguni, Kota Palu, dalam menerapkan sanksi sosial berupa denda seekor kambing bagi pengendara yang kedapatan menggunakan knalpot brong.

    Dirlantas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol. Atot Irawan mengatakan aturan berbasis kearifan lokal ini menjadi bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban sekaligus memberi efek jera kepada pelanggar lalu lintas di Palu, Sulawesi Tengah.

    “Harapan pihak kepolisian, khususnya direktorat lalu lintas mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas,” kata Atot dikutip dari Antara.

    “Ini menjadi kerarifan lokal yang perlu kita support,” tambah dia.

    Diwartakan Antara, kambing yang dijadikan denda, kemudian diolah, dan dimakan bersama warga. Aturan adat ini sejatinya sudah dibuat sejak 2022, meliputi 12 pelanggaran dan 7 kewajiban sosial, penggunaan knalpot brong merupakan yang masuk dalam salah satu item tersebut.

    Lebih lanjut, meski sanksi adat diberikan, pelanggar tetap dikenakan denda berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 1999 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    “Setiap orang yang mengemudikan motor di jalan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3), dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu,” begitu bunyi pasal 285.

    Selain itu, menyoal suara knalpot juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 56 tahun 2019 tentang Baku Mutu Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan kendaraan Bermotor yang sedang Diproduksi Kategori M, Kategori N, dan Kategori L.

    Dalam aturan itu disebutkan bahwa motor berkapasitas kurang dari 80 cc tingkat maksimal kebisingan 77 dB, motor berkubikasi 80-175 cc tingkat maksimal kebisingan 80 dB, dan untuk motor di atas 175 cc maksimal bising 83 dB.

    (riar/dry)

  • Jalan Trans Sulawesi Palu-Parigi Moutong Longsor, Sejumlah Kendaraan Tertimbun

    Jalan Trans Sulawesi Palu-Parigi Moutong Longsor, Sejumlah Kendaraan Tertimbun

    Liputan6.com, Jakarta – Jalan Trans Sulawesi arah Kota Palu menuju Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilaporkan longsor pada Kamis (11/9/2025) malam. Sejumlah kendaraan tertimbun dan langsung dievakuasi petugas.

    “Polres Parigi Moutong bersama pihak terkait telah melakukan pembersihan dengan menggunakan dua unit alat berat, buldozer dan eskavator,” kata anggota Satuan lalu lintas Polres Parigi Moutong di Kota Palu, dikutip dari Antara, Jumat (12/9/2025).

    Terpisah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Bambang S Razak mengatakan alat berat milik BPJN telah melaksanakan pembersihan di lokasi longsor.

     

    Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban akibat longsor. Hujan deras masih mengguyur beberapa wilayah di Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong.

  • DPRD Sulteng rekomendasi penghentian sementara dua tambang di Morut

    DPRD Sulteng rekomendasi penghentian sementara dua tambang di Morut

    Palu (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah merekomendasikan penghentian sementara aktivitas dua pertambangan di Kabupaten Morowali Utara (Morut).

    “Merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah Sulteng, untuk melalukan pemberhentian sementara operasi PT Afit Lintas Jaya dan PT Mulia Pacific Resources (MPR),” kata Ketua Komisi III DPRD Sulteng Arnila H. Moh. Ali di Palu, Kamis.

    Keputusan itu dituangkan dalam berita acara usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Sulteng, perwakilan perusahaan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng dan Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Selain itu, meminta pemerintah daerah untuk segera membentuk lembaga independen bersertifikat, guna melakukan kajian geoteknik, khususnya di area pit 108 dan titik lain yang berpotensi menimbulkan bencana longsor..

    “Selama penghentian sementara tidak boleh dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja,” katanya menegaskan.

    Pihak DPRD juga menyoroti pentingnya penyelesaian kajian geoteknik sesegera mungkin. Batas waktu yang diberikan kepada perusahaan selama 30 hari.

    Jika kesepakatan bersama itu tidak dilaksanakan, maka DPRD akan merekomendasikan kepada pemerintah daerah atau lembaga berwenang untuk melakukan penutupan secara permanen.

    “Rekomendasi ini diambil untuk memastikan keselamatan dan mencegah risiko yang lebih besar,” kata Arnila.

    PT Afit Lintas Jaya merupakan perusahaan tambang batu gamping dengan luas izin usaha pertambangan (IUP) 67,99 hektar di Kecamatan Petasia, Morowali Utara.

    Sementara PT Mulia Pacific Resources merupakan perusahaan tambang nikel dengan luas izin usaha pertambangan (IUP) 4.780 hektar di Desa Lambolo, Kecamatan Ganda-Ganda, Morowali Utara. Perusahaan itu merupakan anak usaha dari PT Central Omega Resources Tbk (DKFT).

    Pewarta: Fauzi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah paparkan perkembangan sejumlah KEK

    Pemerintah paparkan perkembangan sejumlah KEK

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah memaparkan perkembangan terkini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dinilai dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi, hilirisasi industri, hingga penguatan ekspor.

    “Hingga 30 Juni 2025, terdapat 25 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di berbagai daerah dengan fokus sektor industri, manufaktur, digital, pariwisata dan kesehatan, serta jasa lainnya seperti Maintenance Repair Overhaul (MRO),” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Hingga pertengahan tahun, total realisasi investasi di KEK mencapai Rp294,4 triliun, termasuk tambahan Rp40,48 triliun pada semester I 2025. KEK sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar, seperti Gresik, Galang Batang, Kendal, Tanjung Sauh, dan Sei Mangkei.

    Dari sisi ketenagakerjaan, KEK menyerap 28.094 tenaga kerja baru pada semester I, sehingga totalnya menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha. Sementara itu, kontribusi ekspor dari beberapa KEK antara lain Sei Mangkei, Palu, Bitung, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Kendal, dan Gresik mencapai Rp20,33 triliun.

    Susiwijono mengatakan sejumlah proyek strategis juga telah berjalan.

    Di KEK Gresik, PT Freeport Indonesia meresmikan smelter tembaga terbesar di dunia yang mampu menghasilkan 52 ton emas per tahun. Kemudian, KEK Kendal meluncurkan pabrik anoda baterai berkapasitas 80 ribu ton per tahun yang mendukung pasokan 1,5 juta mobil listrik.

    Di bidang hilirisasi kelapa sawit, KEK Sei Mangkei menyerap investasi Rp6,5 triliun dari PT Unilever Oleochemical Indonesia, sementara KEK Nongsa mengamankan investasi Rp5,8 triliun untuk pembangunan pusat data.

    Sementara itu, KEK Sanur menghadirkan Bali International Hospital yang diproyeksikan menghemat devisa hingga Rp86 triliun.

    Selain itu, KEK Singhasari mulai beroperasi dengan menghadirkan King’s College London, dan akan diperkuat oleh Queen Mary University of London pada 2026 dengan target 10.000 mahasiswa.

    “Untuk sektor pendidikan, KEK Singhasari telah memulai perkuliahan di kampus King’s College London (KCL) dengan target 5 program studi dan 750 mahasiswa hingga 2030,” ucap Susiwijono.

    Di sektor mineral, KEK Galang Batang telah mengekspor 2 juta ton Smelter Grade Alumina per tahun, dengan target peningkatan menjadi 4 juta ton.

    Lebih lanjut, ia menegaskan keberadaan KEK merupakan bagian dari strategi mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan visi Indonesia Emas 2045.

    “Salah satu prioritas nasional kita adalah melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Sejalan dengan RPJMN tersebut, ke depan KEK akan terus kita kembangkan, salah satunya dengan mendorong ekspor sekaligus memperkuat substitusi impor,” ujar dia.

    Pemerintah saat ini juga menyiapkan enam KEK baru yang tengah menunggu penetapan, termasuk KEK Industri Halal di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok global industri halal.

    Sebagai bagian dari promosi internasional, Dewan Nasional KEK juga akan menggelar Indonesia Special Economic Zone Investment Summit and Awards (SEZ-ISA) 2025 pada 11-12 November mendatang di Jakarta, yang mengundang ratusan investor global dan pemangku kepentingan lintas sektor.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perjalanan Sri Mulyani Kawal Kebijakan Fiskal SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Perjalanan Sri Mulyani Kawal Kebijakan Fiskal SBY, Jokowi, hingga Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Sri Mulyani Indrawati akhirnya menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Dia resmi digeser dari posisi yang dipegangnya secara berturut-turut sejak Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016.

    Sejatinya ekonom senior perempuan lulusan Indonesia hingga Amerika Serikat (AS) itu sudah mengemban tugas sebagai Menkeu pada tiga rezim presiden dan lima kabinet. Perempuan akrab disapa Ani itu pertama kali mengemban amanah sebagai Menkeu pada 2005 atau Kabinet Indonesia Bersatu pada pemerintahan periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

    Saat itu, dia menggantikan Jusuf Anwar. Sebelumnya, dia lebih dulu dilantik sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

    Sri Mulyani lalu melanjutkan kiprahnya sebagai Bendahara Negara pada 2009 ketika SBY kembali menjadi presiden untuk memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, jabatan itu tidak lama dipegangnya. Umur jabatan itu hanya sampai pertengahan 2010 ketika akhirnya dia memilih untuk mengambil pekerjaan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. 

    Jabatan Menkeu lalu diduduki oleh tiga orang ekonom pria, yaitu Agus Martowardojo dan Chatib Basri pada sisa periode pemerintahan SBY, kemudian Bambang Brodjonegoro. Bambang menjadi Menkeu pertama yang ditunjuk Presiden Jokowi pada 2014.

    Namun, hanya sampai sekitar 2016, jabatan Menkeu kembali ke pangkuan Sri Mulyani. Jokowi memanggilnya untuk kembali ke Indonesia dan menjadi Bendahara Negara pada sisa periode Kabinet Kerja yakni 2016-2019, kemudian lanjut ke Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

    Isu terkait dengan rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan itu mulai berembus di akhir pemerintahan Jokowi. Isu penyaluran bantuan sosial (bansos) besar-besaran di era Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 turut menyeretnya. 

    Bahkan, pada April 2024, dia dan tiga orang lainnya termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dihadirkan pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), yang mana akhirnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming secara berkekuatan hukum tetap dinyatakan memenangkan kontestasi. 

    Akan tetapi, pada akhirnya dia tetap menuntaskan jabatannya sebagai Menkeu dalam satu periode penuh. Apabila ditarik mundur, baru pada Kabinet Indonesia Maju Sri Mulyani tuntas menjabat Menkeu dari awal sampai akhir periode. 

    “Hari ini adalah titik di mana saya mengakhiri tugas, dari kabinet di bawah pimpinan Pak Jokowi dan wakil Ma’ruf Amin,” lanjutnya dengan suara bergetar saat membacakan ucapan perpisahan di DPR ketika pengesahan APBN 2025, September 2024 lalu. 

    Saat hampir diyakini tak akan melanjutkan jabatannya, Sri Mulyani ternyata menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Prabowo, saat itu masih Presiden Terpilih, ke Kertanegara IV untuk ditawarkan menjadi Menkeu yakni 14 Oktober 2024. 

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat melayat ke rumah duka Kwik Kian Gie, di RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara

    Enam hari setelahnya, Sri Mulyani diumumkan sebagai Menkeu Kabinet Merah Putih pada malam hari setelah Prabowo mengucapkan sumpah jabatan di DPR pada 20 Oktober 2024. Dia kemudian kembali dilantik memimpin Kemenkeu pada 21 Oktober 2024. 

    Seperti halnya periode jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu II, posisi itu tak lama dipegang oleh Sri Mulyani. Dia akhirnya digeser oleh Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, rekannya di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 

    Tantangan Ekonomi

    Selama di pemerintahan, Sri Mulyani pernah juga memegang jabatan sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, Plt. Menko Perekonomian serta Ketua KSSK. 

    Doktor lulusan AS itu turut menghadapi berbagai tantangan perekonomian, utamanya krisis akibat bencana alam. Saat menjadi menteri, dia ikut menangani bencana alam yakni tsunami di Aceh 2004 (sebagai Menteri PPN/Bappenas), gempa Yogyakarta 2006 hingga likuifaksi di Palu pada 2018. 

    Bencana terbesar yang pernah dihadapinya sebagai Menkeu adalah pandemi Covid-19. Tingkat penyebaran dan kematian akibat virus tersebut utamanya tinggi pada 2020, dan lanjut saat merebaknya virus Corona varian Delta pada 2021. 

    Hal itu turut berdampak pada pengelolaan fiskal. Dampak terdalam adalah pada tahun pertama pagebluk yakni 2020. Dengan melonjaknya kebutuhan belanja pemerintah untuk penanggulangan pandemi, pemerintah memutuskan untuk melakukan kebijakan fiskal ekspansif dan menetapkan defisit APBN 2020 melampaui batas UU yakni 3% terhadap PDB. 

    Realisasinya, pada 2020 APBN mengalami defisit sampai 6,09% terhadap PDB. Belanja diutamakan untuk penanganan Covid-19, bansos hingga pemulihan ekonomi nasional. 

    Pada saat itu juga Sri Mulyani atas restu Presiden Jokowi menggaet Bank Indonesia (BI) untuk bersama-sama menanggung beban biaya fiskal atau burden sharing. Bank sentral saat itu berperan untuk membeli SBN pemerintah pada pasar primer. Kebijakan itu pun dilanjutkan setidaknya melalui pasar sekunder sampai dengan pemerintahan Prabowo saat ini. 

    Defisit pun menyusut menjadi 4,65% terhadap PDB pada 2021. Setelahnya, sampai dengan outlook 2025 sebesar 2,78%, defisit kini terjaga pada level di bawah 3% PDB.  

    Perempuan yang pernah menjabat di Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) itu juga pernah menghadapi krisis keuangan global pada 2008, yang dipicu oleh subprime mortgage crisis di AS. 

    Kenaikan Pajak

    Kendati kerap menorehkan prestasi dan pengakuan di level internasional, kebijakan-kebijakan Sri Mulyani tak selalu disambut positif. Beberapa yang disambut positif yakni saat program pengampunan pajak atau tax amnesty pada periode pertama dan kedua pemerintahan Jokowi. 

    Tax amnesty ditujukan untuk mengincar pajak konglomerat yang memiliki tunggakan besar. Kebijakan itu lalu dilanjutkan kedua kalinya usai pandemi melandai yakni 2022, dengan Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Hal itu berbarengan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). 

    Spanduk iklan program pengampunan pajak atau tax amnesty pada 2016. / dok. Kominfo

    Namun demikian, dalam catatan Bisnis, realisasinya masih jauh panggang dari api. Dari tingkat partisipasi, wajib pajak (WP) yang ikut tax amnesty jilid pertama hanya kurang dari 1 juta WP. Jumlah tersebut hanya 2,4% dari wajib pajak yang terdaftar pada tahun 2017 yakni pada angka 39,1 juta. 

    Sementara itu untuk uang tebusan, dengan realisasi Rp114,5 triliun jumlah tersebut masih di luar ekspektasi pemerintah yang sebelumnya berada pada angka Rp165 triliun. Realisasi repatriasi juga sama, dari janji yang dalam pembahasan di DPR sebesar Rp1.000 triliun, otoritas pajak ternyata hanya bisa merealisasikan sebesar Rp146,7 triliun.

    Kenaikan pajak pun turut membayangi kiprah Sri Mulyani sebagai pemegang kuasa otoritas fiskal. Pada 2023, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi dikerek dari 10% menjadi 11%. Kenaikan itu awalnya ingin dilanjutkan menjadi 12% pada awal 2025, tetapi batal usai masyarakat ramai-ramai menolaknya. 

    Pemerintah kemudian mengakalinya dengan menerapkan tarif PPN 12% hanya pada barang terkategorikan mewah atau dalam daftar kena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). 

    Tidak hanya pajak yang dipungut oleh pusat, kenaikan pajak di daerah juga terjadi utamanya Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PPB-P2) oleh pemda.

    Dalam catatan Kemendagri, penaikan tarif PBB-P2 adalah cara pemda untuk mengerek pendapatan asli daerah (PAD), yang wewenangnya diatur dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (UU HKPD). UU itu juga menjadi warisan Sri Mulyani yang disahkan pada 2022 lalu 

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut ada lima daerah yang menerapkan kebijakan kenaikan PBB-P2 pada 2025, di antaranya Pati dan Jepara yang kini sudah dibatalkan. Namun, dia juga mengungkap ada 15 pemda lain yang mengerek tarif PBB-P2 di atas 100% kendati pada periode 2022-2024, atau sebelum kebijakan efisiensi. 

    “Artinya tidak ada hubungannya, 15 daerah, tidak ada hubungannya dengan efisiensi yang terjadi di tahun 2024. Nah jadi sekali lagi inilah inisiatif baru dari teman-teman daerah, hanya lima daerah yang melakukan kenaikan NJOP dan PBB di tahun 2025. Yang lainnya 2022-2024,” terang Tito di kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

    Kenaikan pajak ini pun menjadi salah satu hal yang disoroti publik terhadap Sri Mulyani belakangan ini. Ditambah lagi dengan kejadian penjarahan di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, 31 Agustus dini hari lalu, hal itu semakin memicu berembusnya kabar Sri Mulyani ingin mengundurkan diri dari jabatannya. 

    Tanggapan Ahli

    Para ekonom maupun analis memberikan respons beragam. Center of Law and Economic Studies (Celios) blak-blakan menyebut berita penggantian kursi Menkeu dari Sri Mulyani adalah berita positif bagi ekonomi. 

    “Tuntutan untuk mengganti Sri Mulyani sudah lama diserukan oleh berbagai organisasi think tank dan masyarakat sipil sebagai bentuk kritik atas ketidakmampuan Menteri Keuangan dalam mendorong kebijakan pajak yang berkeadilan, pengelolaan belanja yang hati-hati, dan naiknya beban utang yang kian mempersempit ruang fiskal,” terang Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, Senin (9/9/2025). 

    Sementara itu, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan memandang bahwa figur Sri Mulyani selama ini diakui dan dipercaya terutama oleh dunia usaha dan lembaga internasional sebagai pejabat yang berhasil menjaga kebijakan fiskal secara stabil, prudent, dan sustainable. 

    Dengan demikian, terangnya, Indonesia masih merupakan salah satu dari negara yang dipercaya mengelola ekonominya dengan baik dan masih menarik untuk investasi. 

    “Walau dalam beberapa tahun terakhir terutama di masa kedua Jokowi banyak melakukan akomodasi terhadap keinginan Presiden sehingga mengakibatkan semakin meningkatnya utang publik dan menurunnya kredibilitas kebijakan fiskal sendiri,” paparnya. 

  • Potongan Tubuh Tiara Dimasukkan Ransel lalu Disebar ke Pinggir Jurang

    Potongan Tubuh Tiara Dimasukkan Ransel lalu Disebar ke Pinggir Jurang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tersangka mutilasi Alvi Maulana (24) membuang potongan tubuh korban di pinggir Jurang ADM Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (31/8/2025). Dengan mengendarai sepeda motor, potongan tubuh korban dibuang dan disebar ke kawasan Pacet.

    Pelaku melakukan pembunuhan dengan cara menusuk leher korban menggunakan pisau dapur pada Minggu (31/8/2025) dini hari. Tubuh Tiara Angelina Saraswati (25) kemudian dimutilasi di toilet kos kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam tas ransel warna merah.

    Dengan mengendarai sepeda motor N-Max nopol W 6415 AR warna putih, potongan tubuh korban dibawa ke Mojokerto. Potongan tubuh korban dibuang di pinggir Jurang ADM Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pagi harinya.

    “Berdasarkan yang bersangkutan sampaikan, layaknya membuang kotoran. Sambil berjalan dibuang dan dilempar,” ungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).

    Potongan tubuh korban yang berhasil ditemukan di kawasan Pacet dan kos kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya saat ini berada di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong.

    “Potongan tubuh korban saat ini sudah berada di rumah sakit untuk kita laksanakan uji forensik. Untuk selanjutnya bisa dikebumikan oleh pihak keluarga dan pihak keluarga juga sudah kita tembusi,” tegasnya.

    Sejumlah barang bukti diamankan di antaranya pisau dapur, pisau daging, gunting taman dan palu yang digunakan untuk membunuh dan memutilasi tubuh korban. Selain itu, juga diamankan sejumlah baju milik korban dan guling berlumur darah serta sprei, dua Handphone (HP), tas ransel warna merah, sepeda motor N-Max nopol W 6415 AR warna putih, dan helm. [tin/but]

  • Alvi Mutilasi Tiara Pakai Pisau, Gunting Taman, dan Palu

    Alvi Mutilasi Tiara Pakai Pisau, Gunting Taman, dan Palu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setidaknya ada empat alat bukti yang digunakan tersangka Alvi Maulana (24) membunuh dan memutilasi korban, Tiara Angelina Saraswati (25). Yakni pisau dapur, pisau daging, gunting taman, dan palu.

    Keempat alat tersebut digunakan untuk membunuh dan memutilasi korban. Tubuh korban dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil dan sebagian dibuang di wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto dan sebagian masih disimpan di kos kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, pisau dapur digunakan tersangka untuk membunuh korban yakni menusuk di bagian leher korban. “Yang digunakan memecah-mecahkan tulang besar ini (pisau daging), yang digunakan untuk memotong yang tidak bisa digunakan dengan pisau adalah ini (gunting taman),” jelasnya, Senin (8/9/2025).

    Masih kata Kapolres, sementara kepala korban dipecahkan menggunakan palu. Empat alat bukti tersebut dihadirkan dalam pers rilis ungkap kasus pembunuhan dan mutilasi korban di Mapolres Mojokerto. Kapolres menegaskan, sebagai potongan tubuh korban masih berada di kos.

    Setelah memutilasi tubuh kekasihnya, pelaku membawa bagian-bagian tubuh ke Kabupaten Mojokerto. Selanjutnya potongan tubuh dibuang ke pinggir Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Senin (1/9/2025) dini hari.

    Potongan daging dan telapak kaki kiri korban ditemukan pencari rumput pada Sabtu (6/9/2025) sekira pukul 10.30 WIB. Setelah dikerahkan anjing pelacak, K-9 Polda Jatim, telapak tangan kanan korban ditemukan sehingga dari sidik jari tersebut terungkap identitas korban yakni Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan. [tin/but]

  • Kasus Mutilasi Mojokerto, Kapolres: Tersangka Tunggal

    Kasus Mutilasi Mojokerto, Kapolres: Tersangka Tunggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto menegaskan bahwa Alvi Maulana (24) merupakan tersangka tunggal dalam menjalankan aksi kejinya. Tersangka membunuh dan memutilasi tubuh korban Tiara Angelina Saraswati (25) seorang diri.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, aksi keji tersebut dilakukan tersangka di rumah kos yang terletak di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Tersangka melakukan aksinya usai pulang larut malam dan dikunci dari dalam oleh korban pada, Minggu (31/8/2025).

    “Pelaku merupakan pelaku tunggal, dia melakukan pembunuhan dan mutilasi seorang diri. Pelaku menusuk leher korban dengan menggunakan pisau dapur dan memutilasi tubuh korban di toilet. Yang bersangkutan memutilasi, membuang, memusnahan dan menyimpan sebagian tubuh korban,” katanya.

    Mutilasi tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak dan membuang sebagian ke Pacet, Kabupaten Mojokerto. Penangkapan tersangka dilakukan pada, Minggu (7/9/2025) dini hari setelah identitas korban terungkap setelah ditemukan potongan tangan kanan korban. Yakni Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan.

    Akibat perbuatannya, tersangka warga Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara ini dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan acaman hukuman seumur hidup atau pidana mati.

    Sejumlah barang bukti diamankan dari tangan tersangka dan korban. Diantaranya pisau dapur, pisau daging, gunting taman dan palu yang digunakan untuk membunuh dan memutilasi tubuh korban.

    Selain itu, juga diamankan sejumlah baju milik korban dan guling berlumur darah serta sprei, dua Handphone (HP), sepeda motor N-Max nopol W 6415 AR warna putih dan helm. [tin/suf]