Eks Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta hingga Djuyamto Bakal Dituntut Rabu Depan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Eks Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta, Hakim nonaktif Djuyamto, dan tiga terdakwa lainnya akan menghadapi tuntutan dalam kasus suap majelis hakim pemberi vonis lepas atau ontslag kepada tiga korporasi crude palm oil (CPO) pada Rabu (29/10/2025).
“Pemeriksaan dinyatakan selesai. Tuntutan satu minggu. Kami berikan kesempatan kepada JPU untuk mempersiapkan,” kata Hakim Ketua Effendi, dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).
Sebelum palu hakim diketuk, salah satu pengacara dari kubu terdakwa sempat menyela.
Ia meminta agar majelis hakim mempertegas kapan dan pukul berapa sidang tuntutan akan dimulai.
Namun, majelis hakim berpendapat bahwa sidang kasus suap CPO ini sudah mulai memasuki babak akhir.
Untuk itu, sidang akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB pada hari yang ditentukan.
“Insya Allah besok (sidang selanjutnya) sudah pembacaan tuntutan. Sidang kita buka kembali 1 minggu ke depan, Rabu tanggal 29 Oktober 2025,” kata Hakim Effendi, saat menutup persidangan.
Jaksa mendakwa lima orang hakim dan pegawai pengadilan ini menerima suap dengan total nilai mencapai Rp 40 miliar.
Rinciannya, eks Wakil Ketua PN Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta didakwa menerima Rp 15,7 miliar; panitera muda nonaktif PN Jakarta Utara, Wahyu Gunawan, menerima Rp 2,4 miliar.
Sementara itu, Djuyamto selaku ketua majelis hakim menerima Rp 9,5 miliar, sedangkan dua hakim anggota, Ali Muhtarom dan Agam Syarif Baharudin, masing-masing menerima Rp 6,2 miliar.
Atas suap yang diterima, Djuyamto, Ali, dan Agam memutus vonis lepas untuk tiga korporasi, yaitu Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group.
Sementara itu, Arif Nuryanta dan Wahyu Gunawan terlibat dalam proses negosiasi dengan pengacara dan proses untuk mempengaruhi majelis hakim agar memutus perkara sesuai permintaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Palu
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385766/original/022647200_1760943121-Tangkapan_layar_video_amatir_warga_memperlihatkan_bocah_perempuan_berusia_enam_tahun_kakinya_dirantai_oleh_orang_tua.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nestapa Bocah 6 Tahun di Mesuji Diikat Rantai oleh Orang Tua ke Tiang Kayu, Kondisinya Mengenaskan
Liputan6.com, Jakarta – Warga Desa Karya Tani, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung digegerkan oleh penemuan bocah perempuan berusia enam tahun berinisial SN dalam kondisi mengenaskan. Bocah itu ditemukan terikat rantai yang dipaku ke tiang kayu di dalam rumahnya, Sabtu (19/10/2025).
Dalam video amatir yang direkam oleh warga, korban ditemukan dalam keadaan lemas, tubuh kotor, dan kurus. Warga yang mendengar tangis keras dari dalam rumah memutuskan mendobrak pintu karena khawatir terjadi sesuatu.
Begitu pintu terbuka, mereka terkejut melihat SN duduk di lantai dengan kaki kanan terikat rantai yang menempel kuat pada tiang.
“Kasihan sekali, hampir setiap hari kami dengar tangisannya. Kami kira cuma rewel, ternyata dirantai,” kata Miran, 47 tahun, tetangga korban.
Diketahui, SN kerap ditinggal sendirian oleh ibu kandungnya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35). Keduanya pergi bekerja sejak dini hari hingga larut malam tanpa menitipkan anak itu kepada tetangga atau keluarga.
Selama ditinggal, SN hanya diberi segelas kopi dan tidak mendapatkan makanan yang layak.
Upaya warga melepaskan rantai berlangsung dramatis. Gembok dan paku yang menempel di tiang kayu membuat rantai sulit dibuka. Setelah dipukul berulang kali dengan palu, rantai akhirnya terlepas. Warga kemudian memberi makan dan air kepada SN yang tampak sangat lemah.
Keluarga itu sudah tiga bulan menempati rumah kosong tanpa melapor ke aparat lingkungan.
SN kemudian dibawa ke rumah sakit untuk visum dan perawatan medis. Ia juga mendapat pendampingan psikologis dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mesuji bersama dinas terkait.
-
Satu Tahun Prabowo-Gibran, Kinerja Sektor Transportasi Turun Imbas Efisiensi
Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang kinerja sektor transportasi mengalami penurunan, sebagai dampak efisiensi dalam tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno menuturkan, pasalnya anggaran untuk sektor transportasi banyak yang pemerintah pangkas. Misalnya, anggaran keselamatan hingga subsidi angkutan umum di daerah.
Bahkan, Djoko melihat pembangunan transportasi di daerah sangat minim dilakukan pada tahun pertama pemerintahan Prabowo dan Gibran.
“Tahun ini transportasi justru mengalami penurunan dengan efektivitas kemarin kan anggaran keselamatan juga sangat banyak berkurang. Apalagi bicara pembangunan transportasi, sangat minim sekali,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/10/2025).
Djoko berujar, kunci konektivitas maupun integrasi transportasi adalah kualitas dari transportasi umum. Sepanjang belum mumpuni, integrasi pun sulit dilakukan.
“Selama kualitas transportasi jelek, apa yang mau diintegrasikan? Kalau konektivitas oke, jaringan jalannya koneksi kan sudah ada, tetapi integrasinya enggak ada,” tambahnya.
Menurut data yang Djoko miliki, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, hanya 40 kota/kabupaten yang memiliki transportasi umum modern dan mendapat subsidi pemerintah. Sementara wilayah lainnya, bergantung pada kemauan pemimpin daerah tersebut.
Misalnya, Kota Palu hanya mendapatkan APBD senilai Rp1,8 triliun, tetapi mampu menyediakan empat koridor angkutan umum daerah. Wilayah aglomerasi Jakarta, yakni Bodetabek, pun tak semuanya telah menyediakan angkutan umum yang berkualitas.
Djoko menyayangkan banyak pemimpin daerah yang abai dan tak mengutamakan penyediaan transportasi umum.
Dari sisi laut, pemerintah telah menyediakan angkutan laut perintis barang atau tol laut. Namun, permasalahan yang terjadi adalah harga yang tetap belum merata di pelosok. Harga pangan yang murah hanya ditemukan di kota-kota yang disinggahi tol laut.
“Tol laut itu hanya yang disinggahi saja murah [harganya]. Tapi ke dalamnya mahal. Makanya perlu angkutan barang perintis daerah,” lanjut Djoko.
Sayangnya, pelayanan subsidi angkutan barang baru ada di enam provinsi (Aceh, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Papua Selatan, Papua). Setidaknya ada kendala untuk menambah lintas angkutan barang perintis, yaitu jalan dan jembatan yang dilewati banyak yang rusak terutama ruas jalan kabupaten.
Terlepas dari itu, Djoko mengapresiasi langkah pemerintahan Prabowo-Gibran untuk percepatan pemberantasan kendaraan over dimension over load (ODOL) yang semakin nyata. Harapannya, tak ada lagi penundaan penerapan kebijakan zero ODOL seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) mengambil tindakan serius dengan menggodok regulasi terkait harmonisasi pelaksanaan kebijakan zero ODOL.
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan bahwa aturan itu nantinya mengatur terkait harmonisasi antarkementerian dan lembaga (k/l) dalam merumuskan kebijakan zero Odol. Payung hukum tersebut dibidik rampung bulan ini.
“Jadi dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan kita harapkan targetnya selesai di Oktober 2025,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kemenko IPK, Senin (6/10/2025).
-

Silaturahmi Masyarakat Sulteng Asal Jatim, Khofifah: Momentum Perkuat Kemitraan Perdagangan
Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar Forum Silaturahim bersama masyarakat Sulteng asal Jatim dalam rangka penguatan pasar antar daerah yang digelar di Hotel Aston, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/10/2025) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah optimis bahwa Forum Silaturahim ini bukan sekadar membangun partnership berbasis pada ekonomi, namun juga pada kearifan lokal yang dimiliki kedua wilayah. Pasalnya, dalam forum ini juga akan dilakukan transformasi teknologi peternakan, pertanian hingga perdagangan.
“Tidak sekadar transaksi dagangnya tetapi proses transformasi teknologi pertanian dan juga peternakan dari Jatim ke Sulteng,” ucap Gubernur Khofifah.
Ia melanjutkan, forum ini sendiri adalah rute dari proses untuk memperkuat kemitraan perdagangan Jawa Timur dengan provinsi mitra. Serta, merupakan upaya bersama untuk mengembangkan jaringan pasar, memperkuat kerja sama antar daerah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peluang kolaborasi yang lebih luas antara pelaku usaha Jatim dan Sulteng di berbagai sektor. Biasa dalam proses misi dagang, kita memberseiringi dengan pertemuan warga provinsi mitra asal Jatim,” jelasnya.
Gubernur Khofifah memaparkan berdasarkan data Perdagangan Antar Wilayah Jawa Timur dengan Seluruh Provinsi 2023, Total Nilai Perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp4,693 triliun. Yang mana nilai tersebut terdiri dari nilai bongkar (beli dari Sulawesi Tengah) sebesar Rp1,357 triliun dan nilai muat (jual ke Sulawesi Tengah) sebesar Rp3,336 triliun.
“Dengan demikian, neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tengah surplus sebesar Rp1,978 triliun,” jelasnya.
Sementara untuk Misi Dagang Jatim-Sulteng sendiri sudah pernah dilakukan sebelumnya, tepatnya tanggal 23 Februari 2022. Dimana, berhasil menghasilkan nilai komitmen transaksi mencapai Rp104,91 miliar dengan 40 transaksi dagang.
Untuk itu, kembali Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim di Sulteng agar dapat bersama-sama mengidentifikasi berbagai tranformasi teknologi yang berpotensi untuk dikembangkan.
Seperti pada produksi sapi potong di Jatim yang tertinggi se-Indonesia. Gubernur Khofifah menyebut bahwa capaian tersebut merupakan hasil training Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Kab. Malang besar kepada masyarakat baik jadi inseminator atau pengawas kebuntingan.
“Ini merupakan cara kita mendapat bibit unggul dari sapi potong atau sapi perah,” ucapnya.
Sedangkan di sektor pertanian, produksi padi Jatim tertinggi se-Indonesia. Bahkan, per 1 Oktober lalu, Badan Pusat Statistik sudah menyebut bahwa di tahun ini sampai dengan November 2025, tercatat 12 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) diproduksi oleh Jawa Timur.
“Jika normalnya satu hektare ada yang 5-6 ton per hektare, maka di Jatim standardnya sembilan ton ada yg bahkan 12 dan 14 ton per hektare,” tuturnya.
Oleh sebab itu, kembali ia mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Dimana, Transformasi dari teknologi pertanian dan peternakan termasuk di dalamnya UMKM.
Di akhir, Khofifah tak lupa berpesan agar masyarakat Jatim di Sulteng dapat menjaga persaudaraan, perdamaian dan tetap membangun suasana harmonis.
“Untuk itu saya minta kepada semua warga Sulteng asal Jatim agar jaga keguyupan dan kerukunan. Guyup disini artinya membangun soliditas di dalam satu entitas,” pesannya.
Keguyup rukunan masyarakat Indonesia sendiri bahkan disebutnya berhasil membuat kagum dunia internasional. Khofifah mencontohkan di Afghanistan dan Palestina yang memiliki jumlah suku dan partai politik lebih sedikit dari Indonesia namun belum berhasil menjaga perdamaian negaranya.
“Ini karena keguyuban dan kerukunan tidak terbangun dengan baik. Sementara kita dipersatukan disini bukan karena suku, tapi karena We are Indonesia,” ujarnya.
“Jadi kalau misalnya Indonesia ini harus dirajut, dijahit dan dirakit, maka panjenengan semua yang antara lain punya tugas merajut persaudaraan, keguyuban dan kerukunan,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny Lamadjido dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah beserta jajaran Pemprov Jatim ke Sulawesi Tengah. Ia meyakini bahwa pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi tapi juga sebagai pengikat persaudaraan yang ada di Sulawesi Tengah.
“Kami menyambut dengan tangan terbuka siapapun yang datang untuk berkarya dan berkontribusi. Dengan semangat Nosarara Nosabatutu, Kita Bersaudara, Kita Bersatu serta nilai-nilai yang menjadikan masyarakat Sulteng damai dan saling menghormati,” ucapnya.
Untuk itu, ia juga berpesan kepada masyarakat Sulteng asal Jatim agar tetap menjadi duta persahabatan dimanapun berada.
“Para warga Sulteng asal Jatim, tetaplah menjadi Duta Perdamaian, Duta Persaudaraan dan Duta Pembangunan yang menunjukkan dimanapun berada tetap membawa semangat Bhineka Tunggal Ika,” tutupnya.
Dalam Forum silaturahmi yang berlangsung hangat dan penuh keakraban tersebut, turut dhadiri oleh masyarakat Jatim yang berdomisili di berbagai Kab/Kota di Sulteng. Selain itu dimeriahkan pula dengan pertunjukan Tari Remo dan Tari Jatilan. Hal ini, merupakan bentuk persembahan dari Pemprov Jatim kepada warga Sulteng asal Jatim yang rindu akan budaya dan nuansa khas kampung halaman.
Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan tali asih kepada paguyuban masyarakat Jatim di Sulteng sebesar Rp100 juta.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Prov. Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Walikota Palu Imelda Liliana Muhidin, Kepala Perangkat Daerah terkait dari kedua provinsi, jajaran pimpinan BUMD Jatim, serta ratusan masyarakat yang tergabung dalam paguyuban masyarakat Sulteng asal Jawa Timur. [tok/beq]
-
/data/photo/2025/10/17/68f1c7853db23.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Resmikan Poliklinik Sore Eksekutif RSUD Anutapura, Wali Kota Palu Ingin RSUD Ini Jadi BLUD Kesehatan Unggul Regional 17 Oktober 2025
Resmikan Poliklinik Sore Eksekutif RSUD Anutapura, Wali Kota Palu Ingin RSUD Ini Jadi BLUD Kesehatan Unggul
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Wali Kota Palu Hadianto Rasyid bersama Wakil Wali Kota Imelda Liliana Muhudin meresmikan secara simbolis Poliklinik Sore Eksekutif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/10/2025).
Peresmian itu merupakan bagian dari implementasi proyek perubahan “Transformasi Layanan Kesehatan Berbasis Aksesibilitas Waktu di RSUD Anutapura Palu.”
Wali Kota Hadianto menilai kehadiran Poliklinik Sore Eksekutif merupakan bentuk nyata peningkatan aksesibilitas dan fleksibilitas waktu pelayanan kesehatan di RSUD Anutapura.
“Saya harap (peresmian) ini merupakan salah satu upaya RSUD Anutapura untuk menempatkan posisinya sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kesehatan yang unggul,” ujar Wali Kota Hadianto dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Ia turut memberikan apresiasi serta dukungan atas langkah inovatif RSUD Anutapura tersebut.
Wali Kota Hadianto berharap kehadiran Poliklinik Sore Eksekutif menjadi pemicu peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Anutapura.
Ia juga menekankan, pelayanan pada sore hari tidak boleh menimbulkan kesan berbeda dari pelayanan di pagi hari. Hal ini penting untuk menjaga kualitas layanan di tengah upaya optimalisasi pendapatan RSUD Anutapura sebagai BLUD.
“Pemerintah tidak berorientasi pada profit, tetapi sebagai BLUD, rumah sakit memang dituntut untuk meningkatkan pendapatan agar bisa memperkuat kualitas dan kuantitas layanan,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, sejumlah rumah sakit besar dari Jakarta berencana membangun fasilitas kesehatan di Kota Palu. Untuk itu, Wali Kota Hadianto mendorong RSUD Anutapura agar terus memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan daerah.
Tidak hanya itu, Wali Kota Hadianto berharap supaya RSUD Anutapura dapat menjadi rumah sakit kompetitif, tidak hanya di tingkat kota, tetapi juga di wilayah yang lebih luas.
Sebagai informasi, acara peresmian Poliklinik Sore Eksekutif turut dihadiri oleh jajaran manajemen RSUD Anutapura, para dokter dan tenaga kesehatan, serta sejumlah pejabat Pemerintah Kota Palu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dokter Perempuan di Probolinggo Nyaris Jadi Korban Begal, Pelaku Ditangkap Warga
Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pembegalan menggegerkan warga di Jalan Cokroaminoto, Kota Probolinggo, Rabu (15/10/2025) malam. Seorang dokter perempuan berinisial AF nyaris menjadi korban begal saat hendak pulang dari tempat kerjanya di kawasan pusat kota.
Peristiwa itu terjadi di depan Apotek Utama Husada ketika korban baru saja masuk ke mobil pribadinya. Tiba-tiba, seorang pria tak dikenal langsung masuk dari arah belakang dan menyerang korban. Suasana malam yang semula tenang mendadak ricuh setelah terdengar teriakan histeris dari korban.
Warga sekitar segera keluar rumah dan melihat seorang pria tersungkur dikepung massa. Petugas Polsubsektor Kanigaran yang tiba di lokasi langsung mengamankan pelaku agar tidak menjadi sasaran amuk warga.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainal Arifin, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut pelaku diketahui bernama ARH (49), warga Kelurahan Kanigaran, yang mencoba merampas kendaraan korban dengan kekerasan.
“Pelaku menodongkan palu dan mengancam korban sambil berkata ‘diam, saya punya pistol dan pisau’. Saat itu korban berusaha tetap tenang meski dalam kondisi panik,” ujar Zainal, Jumat (17/10/2025).
Dalam situasi genting itu, korban berinisiatif membuka pintu mobil dan berlari sambil berteriak minta tolong. Teriakannya membuat warga sekitar spontan datang membantu dan berhasil mengepung pelaku. ARH sempat mencoba kabur ke arah barat Jalan Cokroaminoto, namun akhirnya ditangkap beramai-ramai oleh warga.
“Dari tangan pelaku kami amankan beberapa barang bukti, seperti palu, lakban hitam, dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” ungkap Zainal. Barang-barang tersebut kini disita sebagai alat bukti percobaan pembegalan.
Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mendalami motif dan kemungkinan keterlibatan dalam kasus serupa di wilayah Kota Probolinggo. “Kami dalami apakah ada indikasi pelaku pernah melakukan aksi lain dengan modus yang sama,” tambah Zainal.
Beruntung, korban tidak mengalami luka serius dan kini sudah mendapat pendampingan dari pihak kepolisian. Warga Kota Probolinggo pun diimbau untuk lebih waspada, terutama saat berada di area sepi pada malam hari. [ada/beq]
-

Cerita Dosen Cambridge Berhasil Autentikasi Violin Albert Einstein hingga Laku Dilelang Rp16,4 Miliar
JAKARTA – Dr. Paul Wingfield, seorang komposer sekaligus Direktur Studi musik di Trinity College, Cambridge, tak pernah menyangka bahwa ia akan mengautentikasi violin yang dulunya dimiliki oleh fisikawan legendaris Albert Einstein.
Adapun, kisah yang terjadi secara tidak terduga itu dimulai saat Wingfield menghadiri acara duka iparnya, Joseph Schwartz. Saat itu, ia melihat salinan buku Einstein for Beginners—yang ditulis bersama oleh Joseph Schwartz—di samping foto keluarga seorang anak laki-laki yang sedang bermain violin.
Momen tersebut pun memicu terciptanya drama berjudul Einstein’s Violin—sebuah karya yang menggambarkan ulang kehidupan Einstein melalui musik. Demi menulis drama tersebut, Wingfield menghabiskan enam bulan penuh untuk meneliti ketertarikan Einstein pada musik. Ia mengumpulkan setiap hal yang pernah ditulis atau diucapkan oleh sang fisikawan mengenai musik.
Drama itu sendiri akhirnya ditampilkan perdana pada April lalu di Highgate, London utara, dan didedikasikan sebagai penghormatan kepada Schwartz.
“Saya mendedikasikan pertunjukan itu untuknya karena saya benar-benar menulisnya untuknya, secara retrospeksi. Dia pasti akan sangat menyukainya,” kata Wingfield, mengutip BBC, Selasa, 14 Oktober.
Namun setelah salah satu pertunjukan, Wingfield menerima pesan dari seorang juru lelang yang diawali dengan kalimat, “Saya tidak gila…” dan meminta bantuannya untuk memverifikasi violin yang berpotensi milik Einstein. Saat pertama kali memegang violin itu, ia mengakui adanya perasaan yang kuat.
“Saya punya reaksi naluriah saat pertama kali memegangnya bahwa itu asli,” katanya. “Tapi itu justru membuat saya semakin curiga. Jadi saya harus pergi dan melihat semua dokumen, semua surat, meneliti violin itu, dan menemukan detail hanya untuk mendapatkan setiap elemen, memastikan bahwa saya pikir itu adalah miliknya.”
Saat pemeriksaan, sang dosen ditemukan adanya ukiran “Lina” pada instrumen tersebut—nama yang diberikan Einstein untuk semua violinnya. “Dia berusia 15 tahun ketika mendapatkan violin ini. Itu adalah hal yang mungkin dilakukan seorang remaja, saya kira,” tuturnya.
Ia bahkan membandingkan ukiran tersebut dengan tulisan tangan Einstein saat masih sekolah dan menemukan kecocokan yang pasti. Salah satu detail yang paling mencolok dari instrumen itu adalah badam violin yang sedikit lebih panjang.
“Akan membutuhkan seseorang dengan tangan kiri yang cukup besar, yang melakukan semua penempatan jari pada senar, agar nyaman memainkannya,” imbuhnya.
Pengecekan pun berlanjut pada penemuan sinar-X dan grafik tangan Einstein, yang menegaskan bahwa tangan kirinya memang lebih besar dari tangan kanannya. “Itu adalah penemuan yang cukup menarik,” ujarnya.
Selanjutnya, violin Zunterer buatan tahun 1894 yang pernah dimiliki Einstein itu dilelang di Dominic Winter Auctioneers, dan terjual dengan harga yang sangat tinggi.
Semula violin tersebut diperkirakan hanya akan laku sekitar 300.000 poundsterling. Namun, instrumen itu akhirnya terjual jauh di atas ekspektasi dengan harga mencapai 860.000 poundsterling (sekitar Rp16,4 miliar)
“Kami semua sedikit terkejut pada akhirnya ketika palu akhirnya diketuk… itu adalah momen yang cukup emosional, tetapi saya sangat senang telah memegangnya di tangan saya, terlibat dengannya dan kehidupannya, dan saya berharap suatu hari nanti orang lain akan memainkannya,” pungkas Wingfield.
/data/photo/2025/08/27/68ae890b45cc7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376064/original/097009600_1759991273-ilustrasi_hujan_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/11/05/6729baed4bc4a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/03/28/6604f1fce6a54.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)