Isak Tangis Warnai Pemakaman Feni Ere, Kerangkanya Ditemukan Warga Setelah Setahun Hilang Kontak
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com
– Prosesi
pemakaman
almarhumah
Feni Ere
(28) diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat.
Pemakaman
berlangsung pada Sabtu (22/2/2025) siang, setelah jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota
Palopo
, menuju kampung halaman keluarganya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Ratusan kendaraan, baik roda dua maupun empat, dikawal Petugas Satlantas Polres Palopo dalam pengantaran ke pemakaman.
Meskipun hujan deras mengguyur lokasi, prosesi pemakaman berlangsung khidmat.
“Tadi siang dibawa ke Pantilang, Kecamatan Bastem Utara untuk dimakamkan. Terima kasih atas bantuannya kepada semua pihak sehingga pemakaman dapat berlangsung dengan baik,” ungkap Sunarlia Limbong, salah seorang keluarga almarhumah.
Feni Ere dilaporkan hilang kontak dengan keluarganya sejak Januari 2024.
Keluarga baru mengetahui bahwa tengkorak manusia yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, mirip dengan Feni.
“Kalau kemiripannya itu adalah tengkorak dan susunan giginya, dan susunan gigi ini yang paling mirip mendekati seratus persen,” kata Farma (36), tante korban.
Farma menjelaskan bahwa mereka mulai kehilangan kontak dengan Feni pada Kamis (25/1/2024) pagi.
Setelah 24 jam pencarian, keluarga melapor ke Polres Palopo.
“Kami hilang kontak sejak Kamis pagi, dan pada siang hari itu sudah dinyatakan hilang. Kami mendapat informasi dari orang yang cukup dekat dengan Feni.”
“Pada hari Jumat (26/1/2024) kami melapor ke polisi karena sudah satu kali 24 jam. Feni ditemukan pada Kamis (20/2/2025) dalam bentuk kerangka,” ujarnya.
Keluarga Feni mengungkapkan rasa syukur mereka atas penemuan jasad Feni.
“Saya berterima kasih kepada warga yang menemukan tengkoraknya, semua keluarga, dan semua orang yang membantu mencari saat Feni hilang. Kami berterima kasih kepada Polres Palopo dan Kapolres Palopo yang sudah datang,” tutur Farwi, paman korban.
Farwi juga menambahkan bahwa tanggal penemuan kerangka Feni bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
“Sebenarnya kalau Feni masih hidup, maka pada Kamis (20/2/2025) kemarin adalah hari ulang tahunnya,” imbuhnya.
Ia berharap pihak kepolisian segera menemukan pelaku pembunuhan Feni.
“Tolong tangkap pelakunya. Kami banyak mencurigai orang, tapi kami tidak punya daya, tidak punya uang, dan tidak punya kekuatan untuk bisa menangkap pelakunya,” harap Farwi.
Sebelumnya, Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan telah melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA terhadap temuan kerangka manusia di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo – Toraja, pada Senin (10/2/2025).
Parman, salah satu keluarga yang melaporkan kehilangan, meyakini bahwa kerangka tersebut adalah anaknya, Feni Ere, yang tinggal di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Palopo
-
/data/photo/2025/02/20/67b749aad1309.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Isak Tangis Warnai Pemakaman Feni Ere, Kerangkanya Ditemukan Warga Setelah Setahun Hilang Kontak Regional
-

Siapa Feni Ere? Sales Mobil yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Palopo, Hilang Secara Misterius – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok dari Feni Ere, sales mobil yang ditemukan tinggal kerangka di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Dirangkum dari TribunPalopo.com, Feni Ere merupakan wanita kelahiran 1997.
Saat ditemukan tinggal kerangka, ia berumur 28 tahun.
Feni Ere tinggal rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo.
Ia seorang diri di rumah tersebut, sedangkan orang tuanya berada di Kabupaten Luwu Utara.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Feni Ere bekerja sebagai sales consultant Honda wilayah Sanggar Laut, Palopo.
Dirinya memiliki akun Instagram @feny_honda, dengan follower berjumlah 1.011 orang.
Feni Ere kerap membagikan foto saat sedang bekerja.
Terdapat sejumlah foto saat dirinya bersama pembeli-pembelinya.
Usai kabar penemuan kerangka, akun Feni Ere dibanjiri ucapan duka dari warganet lainnya.
Ada yang menyampaikan rasa duka hingga berharap kasus tewasnya Feni Ere diusut tuntas.
Parman, ayah Feni Ere menceritakan putrinya hilang secara tiba-tiba.
Pihak keluarga sudah hilang kontak dengan Feni Ere sejak Januari 2024 lalu.
Parman kemudian mencari putrinya itu ke rumahnya di Palopo.
Ia awalnya tidak bisa masuk karena kondisi terkunci.
Setelah dibuka, Parman dikejutkan dengan adanya ceceran darah di rumah tersebut.
“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci.”
“Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah. Banyak darah di kamarnya,” katanya, dikutip dari TribunPalopo.com, Minggu (23/2/2025).
Parman melanjutkan ceritanya, ia lalu menempuh berbagai cara guna mencari Feni Ere.
Ia juga sudah melaporkan kejadian ini ke polisi pada Sabtu 27 Januari 2024.
Sayangnya, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA: Feni Ere semasa hidup dan penemuan kerangka manusia. Sosok Feni Ere yang dikabarkan hilang sejak Januari 2024 ditemukan tinggal kerangkadalam kondisi mulut terikat di Palopo pada Januari 2025, diduga jadi korban pembunuhan. (ist)
Titik terang keberadaan Feni Ere mulai diketahui setelah adanya penemuan kerangka manusia di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo pada 10 Februari 2025.
Keluarga kemudian mencari informasi lebih lanjut.
Hasilnya, mereka yakin kerangka yang ditemukan adalah Feni Ere.
Paman Feni, Farwi membeberkan, ciri fisik kerangka manusia memiliki kemiripan dengan Feni Ere
“Susunan gigi kerangka manusia itu mirip dengan susunan gigi Feni.”
“Pakaian yang ditemukan bersama kerangka itu juga milik anak kami Feni,” jelasnya, dikutip dari TribunPalopo.com.
Pihak keluarga yakin Feni Ere adalah korban pembunuhan.
Dugaan diperkuat karena mobil milik korban ditemukan di rumah kosong wilayah Kota Makassar.
Farwi mengungkap, keluarga sangat terpukul dengan kejadian nahas yang menimpa keponakannya itu.
Ia berharap polisi mengusut tuntas kasus ini.
“Hati keluarga sangat terluka. Satu tahun kami kehilangan dan Feni ditemukan dalam kondisi seperti ini,” ucap Paman Feni, Farwi.
“Anak ini (Feni Ere) pasti dibunuh. Kami banyak mencurigai orang, tapi kami tidak berdaya untuk menangkap pelakunya,” sambungnya.
SUASANA RUMAH FENI – Kerangka mayat Feni Ere tiba di rumah duka di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Palopo, Kamis (20/2/2025). Isak tangis keluarga dan kerabat sambut kedatangan kerangka mayat Feni Ere di rumah duka. (Tribun-Timur.Com/Andini)
Polisi dari jajaran Polres Palopo bergerak mendalami kasus tewasnya Feni Ere.
Aparat berwajib sudah melakukan tes DNA.
Meski hasilnya belum keluar, polisi tetap menyerahkan kerangka tersebut ke keluarga.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid membeberkan, hingga kini sudah ada 10 saksi dimintai keterangan.
“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini.”
“Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” katanya, dikutip dari TribunPalopo.com.
Sayed menambahkan, selain mengumpulkan keterangan, pihaknya juga menelusuri mobil milik korban.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kasus Pembunuhan Feni Ere, Polres Palopo Periksa 10 Saksi
(Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Timur.com/Andi Bunayya Nandini)
-

Ramai Tagar JusticeForFeni, Sales Mobil Hilang Ditemukan Jadi Kerangka, Mulut Disumpal Kain – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kematian wanita bernama Feni Ere (28), warga Kota Palopo, Sulsel, masih menimbulkan tanda tanya oleh pihak keluarga.
Bagaimana tidak, keluarga melaporkan kehilangan Feni sejak 27 Januari 2024 lalu.
Berselang setahun kemudian, kerangka Feni ditemukan di Kilometer (KM) 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Sulsel, Senin (10/2/2025).
Feni Ere diduga korban pembunuhan.
Selain lokasi penemuan kerangka yang berada di areal hutan, kecurigaan ini juga dipicu dengan kondisi kerangka dimana mulutnya tersumpal.
Tagar #JusticeForFeni pun mulai ramai di media sosial (medsos).
Tagar ini dinaikkan oleh netizen untuk meminta aparat Polres Palopo agar segera mengungkap pelaku pembunuhan Feni.
Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Saiyed Ahmad Aidid, mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mengontrol dan berusaha semaksimal mungkin menangkap pelaku.
“Tentunya kami minta doanya dari seluruh masyarakat dan pihak keluarga agar kasus ini terungkap,” ucapnya via telepon, Sabtu (22/2/2025) siang.
Ia meminta masyarakat dan awak media dapat membantu dan mengontrol kinerja mereka.
“Tentunya kami terbuka dari bantuan keluarga insan pers dan warga, jika menemukan petunjuk silahkan hubungi kami,” tuturnya.
Periksa 10 Saksi
Mantan Kasat Reskrim Polres Tana Toraja ini mengungkapkan pihaknya telah memerika 10 saksi.
Mereka ini adalah yang terakhir kali bertemu dengan Feni sebelum dinyatakan hilang pada Januari 2024 lalu.
Ia juga menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.
Terkait temuan mobil di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024, Polres Palopo menyebut telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar.
Dimakamkan di Kampung Nenek
Pihak keluarga menyakini bahwa kerangka yang ditemukan di Battang, Palopo, itu adalah Feni Ere (28).
Sejumlah bukti mengarah pada keyakinan mereka ini. Seperti kecocokan struktur gigi, sejumlah beda yang ditemukan di sekitar kerangka yang diyakini keluarga merupakan milik Feni Ere.
Sehingga, tanpa pemeriksaan DNA, polisi pun menyerahkan kerangka itu ke pihak keluarga.
PENJEMPUTAN MAYAT FENI – Keluarga Feni Ere menjemput jenazah Feni Ere di RSUD Sawerigading Palopo pada Kamis (20/2/2025) (kanan) dan Feni Ere semasa hidup. Jasad Feni Ere ditemukan sudah menjadi kerangka setelah setahun menghilang. (IG Feni Ere/Andi Bunayya Nandini/Tribuntimur.com)
Kerangka telah dimasukkan ke dalam peti dan di bawa ke Bastem, kampung halaman nenek Feni.
Kerangka Feni Ere dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang, Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, hari ini, Sabtu (22/2/2025).
“Feni akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang,” kata Farwi melalui whatsapp ke Tribun Toraja, Jumat (21/2/2025) pagi.
(*) -

Kronologis Feni Ere Setahun Menghilang Hingga Jasadnya Ditemukan Sudah Jadi Kerangka di Palopo – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Feni Ere (28), wanita berdarah Toraja, Sulawesi Selatan yang dilaporkan hilang pada 27 Januari 2024 lalu diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Dugaan tersebut muncul seiring dengan ditemukannya kerangka manusia di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Sulawesi Selatan pada Senin (10/2/2025).
Kerangka manusia tersebut ditemukan dalam kondisi mulut terikat kain.
Belakangan diketahui bila kerangka manusia tersebut merupakan jasad dari Feni Ere.
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk menangkap pelakunya.
Kronologis Hilangnya Feni Ere
Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan dilaporkan hilang kepada polisi pada Jumat (26/1/2024).
Keluarga membuat laporan setelah Feni Ere tak ditemukan berada di rumah sehari sebelumnya, Kamis (25/1/2024).
Feni diketahui tinggal sendiri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo.
Sementara orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara.
Parman, ayah korban mengatakan Feni sebelum menghilang sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur selama tiga hari.
Korban pun pulang ke rumahnya di Palopo dan tiba Rabu (24/1/2024).
Feni pun sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.
Namun, pada Kamis (25/1/2025), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya.
Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.
“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).
Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar.
“Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.
Parman kemudian melapor hilangnya Feni ke Polres Palopo, pada Sabtu 27 Januari 2024.
Setelah melakukan pencarian selama setahun, Feni belum juga ditemukan.
Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah
warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo pada Senin (10/2/2025).Sang Ayah Langsung Yakin
Parman menceritakan bila dirinya langsung meyakini bila kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat adalah putrinya.
Meskipun saat itu, belum ada pemeriksaan apa-apa yang dilakukan.
“Biasanya kalau ada berita penemuan mayat saya biasa saja. Tapi waktu dapat informasi penemuan kerangka manusia di Battang Barat itu saya yakin sekali kalau itu Feni,” kata Parman.
Karena keyakinannya itu, tim forensik Polda Sulsel yang mengautopsi kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat turut mengambil sampel DNA Parman untuk dicocokkan dengan sampel DNA kerangka manusia tersebut.
Hingga saat ini, belum ada hasil pemeriksaan DNA kerangka manusia dan juga pihak keluarga Feni.
Namun, kerangka tersebut telah diserahkan ke keluarga Feni Ere pada Kamis (20/2/2025).
Kerangka itu diserahkan ke keluarga korban karena adanya kemiripan fisik antara Feni Ere dan kerangka manusia yang ditemukan di Battang Barat tersebut.
Salah satu alasan polisi menyerahkan kerangka mayat itu ke keluarga Feni karena keyakinan pihak keluarga.
“Susunan gigi kerangka manusia itu mirip dengan susunan gigi Feni. Pakaian yang ditemukan bersama kerangka itu juga milik anak kami Feni,” jelas Paman Feni, Farwi saat ditemui di rumah duka, Kamis (20/2/2025).
Tak hanya itu, rambut pirang panjang yang ditemukan dekat kerangka manusia tersebut juga meyakinkan pihak keluarga bahwa itu adalah Feni.
Feni Ere akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu.
Pemakaman akan dilakukan, Sabtu (22/2/2025) besok.
“Feni akan dimakamkan di kampung halaman neneknya di Pantilang,” kata Farwi melalui whatsapp ke Tribun Toraja, Jumat (21/2/2025) pagi.
Mobil Feni Ere Ditemukan Tahun Lalu
Keluarga pun mengungkap mobil Feni Ere ditemukan di sebuah perumahan di jalan Amurang Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, pada 18 Juli 2024 lalu.
Mobil Honda Brio itu terparkir di sebuah rumah yang kosong selama dua bulan.
Pihak keamanan perumahan lalu melaporkan hal tersebut ke polisi.
“Itu mobil dilaporkan oleh security perumahan, karena sudah 2 bulan terparkir tidak ada orangnya,” kata Farwi.
Empat hari kemudian, tanggal 22 Juli 2024, pihak dari Polda Sulsel datang untuk memeriksa kendaraan tersebut.
“Mobil itu sekarang disimpan oleh Reserse Polda Sulsel,” ujarnya.
Setelah mengetahui pemilik kendaraan itu, Polda Sulsel langsung konfirmasi ke keluarganya Feny.
Polisi Periksa 10 Saksi
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 saksi atas kasus hilangnya Feni Ere.
“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com saat dihubungi, Jumat (21/2/2025).
Ia juga menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.
Terkait temuan Mobil di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024, Polres Palopo menyebut telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar.
(tribuntimur.com/ andi bunayya nandini/ tribuntoraja.com/ rosmianti mawalle)
Sebagaian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kasus Pembunuhan Feni Ere, Polres Palopo Periksa 10 Saksi
-

Temuan Kerangka Manusia di Palopo Diduga Feni Ere yang Hilang Setahun Lalu – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Polres Palopo, Sulawesi Selatan kini tengah menyelidiki kasus hilangnya Feni Ere yang telah berlangsung sejak Januari 2024.
Kasus ini kembali mencuat setelah penemuan kerangka mayat di Battang Barat, Palopo, yang diduga kuat merupakan Feni Ere, Senin (10/2/2025).
Kerangka tersebut diserahkan kepada keluarga Feni karena memiliki kemiripan fisik.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, menyampaikan pihaknya telah memeriksa sepuluh saksi.
“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang, termasuk teman dekatnya,” ungkapnya kepada TribunTimur.com, Jumat (21/2/2025).
Ia menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.
Diketahui mobil Feni juga dinyatakan hilang bersamaan dengan hilangnya Feni Ere pada Januari 2024.
Mobil tersebut ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024.
Kasat Reskrim Polres Palopo menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk mengambil keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-
/data/photo/2025/02/15/67b0b2228008d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik Regional 15 Februari 2025
Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com
– Hingga saat ini aparat di Kepolisian Resor Palopo masih menangani kasus Pasca penemuan
kerangka manusia
di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Kerangka manusia
tersebut ditemukan, pada Senin (10/2/2025) lalu, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo–Toraja.
Kasi Humas
Polres Palopo
, AKP Supriadi menyatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dengan bantuan Tim
Forensik
Biddokkes
Polda Sulsel
.
“Tim Forensik telah melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA dari tengkorak tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis laboratorium dari Biddokkes Polda Sulsel,” kata Supriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025) malam.
“Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel telah melakukan otopsi serta pengambilan sampel DNA, dan saat ini kami masih menunggu hasilnya,” tambah Supriadi.
Lanjut Supriadi, Polres Palopo mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan gambar atau informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan terkait kasus ini.
“Mari kita tunggu hasil resmi dari penyelidikan agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat,” ujar Supriadi.
Menurut Supriadi, pasca kejadian tersebut, polisi telah menerima laporan adanya warga yang kehilangan keluarganya.
“Ada dua orangtua yang anggota keluarganya hilang, keduanya yakni orangtua dari Febi, salah seorang sales Honda di Palopo, warga Jalan Pong Simpin yang hilang sejak 2024 dan belum ada kabarnya hingga saat ini.”
“Kemudian orangtua dari salah seorang warga dari Kabupaten Wajo yang juga melaporkan anak gadisnya hilang sejak 2024 lalu,” ucap Supriadi.
“Anak gadis yang dikabarkan hilang sejak 2024 itu keduanya menyebutkan bahwa memiliki kemiripan, seperti rambut panjang agak pirang.”
“Untuk memastikan identitas di balik rangka mayat yang ditemukan itu, Polres Palopo menunggu hasil pemeriksaan
forensik
Biddokkes Polda Sulsel,” ujar dia.
Tim forensik Polda Sulsel telah melakukan otopsi kerangka manusia di kamar jenazah RSUD Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2/2025) kemarin.
Ahli Forensik Polda Sulsel, Denny Matius mengatakan, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka manusia yang diperkirakan telah dikubur lebih dari enam bulan.
“Dugaan tersebut akan dibuktikan lewat pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Prioritas otopsi ini adalah mengungkap identitas kerangka manusia,” tutur Denny.
Selain pengambilan sampel kerangka manusia, tim juga mengambil sampel dari warga yang mengaku kehilangan anak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

23 calon kepala daerah di Sulsel dilantik 20 Februari 2025
Suasana Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kota Makassar. ANTARA/Darwin Fatir.
KPU: 23 calon kepala daerah di Sulsel dilantik 20 Februari 2025
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Minggu, 09 Februari 2025 – 23:11 WIBElshinta.com – Sebanyak 23 dari 25 calon kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum akan mengikuti pelantikan serentak pada 20 Februari 2025 di Jakarta.
“Kami bersama jajaran KPU provinsi dan KPU daerah telah melaksanakan kewajiban sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah serentak. Tugas kami sudah selesai dan tinggal menunggu pelantikan 20 Februari di Jakarta,” kata anggota KPU Provinsi Sulsel Romy Harminto di Makassar, Ahad.
Kepastian pelantikan 23 calon kepala daerah itu setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan surat bebas sengketa, termasuk sembilan calon kepala daerah yang bersengketa dinyatakan gugatan pemohon tidak dapat diterima atau ditolak majelis.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya telah memastikan pelantikan dilaksanakan pada Kamis, 20 Februari 2025, bagi calon kepala daerah yang tidak bersengketa atau dinyatakan menang sengketa perselisihan hasil pemilihan (PHP) di MK.
“Pada dasarnya seluruh tahapan sudah selesai di tingkat KPU. Pencapaian ini atas kerja keras teman-teman KPU, baik di provinsi maupun kabupaten/kota yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab menyukseskan pilkada,” katanya.
Selain itu, tambahnya, KPU telah melakukannya secara maksimal pada semua tahapan. Hasil ini tentu tidak bisa membuat semua orang puas, namun bagi yang terpilih telah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja-kerja KPU.
“Mungkin bagi yang tidak puas melaporkan kami ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), tetapi itu tidak menjadi soal. Karena kami sudah bekerja semaksimal mungkin, tetapi itu hak orang melaporkan ke DKPP,” paparnya.
Mengenai masih adanya dua perkara sengketa PHP yang berlanjut di MK, yakni Pilkada Kota Palopo dan Pilkada Kabupaten Jeneponto, ia mengatakan KPU Sulsel tetap memantau perkembangan.
Sebelumnya, Ketua KPU Sulsel Hasbullah bersama anggotanya menetapkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse sebagai calon gubernur dan wakil gubernur terpilih setelah memenangkan sengketa di MK. Pasangan nomor urut 2 ini memperoleh 3.014.255 suara.
Usai penetapan itu, DPRD Sulsel selanjutnya menindaklanjuti dengan menetapkan pasangan Andi Sudirman Sulaiaman-Fatmawati Rusdi Masse sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel periode 2025–2030 melalui Rapat Paripurna Istimewa di Kantor DPRD Sulsel.
Berikut 23 pasangan calon kepala daerah periode 2025–2030 yang dilantik pada 20 Oktober 2024 di Jakarta.
1. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiaman-Fatmawati Rusdi Masse dengan perolehan 3.014.255 suara.
2. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maros Chaidir Syam – A Muetazim Mansyur dengan perolehan suara 121.892 suara
3. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Barru Andi Ina Kartika Sari – Abustan dengan perolehan 47.765 suara
4. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Patahuddin – Muhammad Dhevy Bijak dengan perolehan 97.775 suara
5. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Utara A Abdullah Rahim – Jumail Mappile memperoleh 73.716 suara
6. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Luwu Timur Irwan Bachri Syam – Puspawati Husler memperoleh 88.748 suara
7. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Enrekang Yusuf Ritangnga-Andi Tenri Liwang La Tinro memperoleh 75.638 suara
8. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tana Toraja Zadrak Tombeg-Erianto Laso’ Paundanan memperoleh 83.076 suara
9. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa Husniah Talenrang – Darmawangsyah Muin memperoleh 225.429 suara
10.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bantaeng Muhammad Fathul Fauzy Nurdin – Sahabuddin memperoleh 69.036 suara
11.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sinjai Ratnawati Arif – Andi Mahyanto dengan perolehan 64.735 suara
12.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wajo Andi Rosman – dr Baso Rahmanuddin memperoleh 130.061 suara
13.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Soppeng Suwardi Haseng – Selle Ks Dalle memperoleh 80.266 suara
14.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sidrap Syaharuddin Alrif – Nurkanaah memperoleh 113.390 suara
15.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pinrang Irwan Hamid – Sudirman Bungi memperoleh 102.723 suara
16.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toraja Utara Frederik V Palimbong – Andrew Branch Silambi memperoleh 68.422 suara
17.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf – A Edy Manaf memperoleh 141.604 suara.
18.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Takalar Firdaus Daeng Manye – Hengky Yasin memperoleh 111.290 suara
19.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangkep Muhammad Yusran Lalogau – Abdul Rahman Assegaf memperoleh 105.497 suara.
20.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Selayar Natsir Ali – Muhtar memperoleh 42.505 suara.
21.Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bone Andi Asman Sulaiman – Andi Akmal Pasluddin memperoleh 199.954 suara.
22.Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare Tasming Hamid – Hermanto memperloeh 38.423 suara.
23.Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin – Aliyah memperoleh 319.112 suara.Sedangkan dua pasangan calon kepala daerah yang lanjut sidang sengketa tahapan pembuktian PHP di MK
24.Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jeneponto Paris Yasir – Islam Iskandar meraih 89.147 suara.
25.Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo Trisal Tahir – Ahmad Syarifuddin Daud meraih 33.933 suara.Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/02/08/67a705f33846a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puting Beliung Terjang Luwu, 52 Rumah Rusak di Dua Kecamatan Regional 8 Februari 2025
Puting Beliung Terjang Luwu, 52 Rumah Rusak di Dua Kecamatan
Tim Redaksi
LUWU, KOMPAS.com –Puting beliung
yang melanda Desa Dadeko dan Kelurahan Bone Pute, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten
Luwu
, Sulawesi Selatan, pada Jumat (7/2/2025) siang, menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Karyadi, mengungkapkan bahwa bencana ini juga berdampak di Kecamatan Lamasi Timur.
“Data sementara yang masuk menunjukkan bahwa
puting beliung
juga terjadi di Desa Bulu Londong, Kecamatan Lamasi Timur dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 10 unit,” kata Karyadi saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/2/2025) siang.
Karyadi menjelaskan bahwa lokasi kejadian di dua kecamatan tersebut cukup berjauhan, dengan Kecamatan Larompong Selatan berada di ujung selatan Kabupaten Luwu, sementara Kecamatan Lamasi Timur terletak di bagian utara.
“Lokasinya cukup jauh dari ibu kota Kabupaten, harus melewati Kota Palopo untuk menuju ke sana. Hari ini tim menuju ke lokasi untuk melakukan asesmen dan membantu warga,” tambahnya.
Salah seorang warga Dusun Tabi, Desa Bulu Londong, Lumeon, mengungkapkan bahwa angin puting beliung terjadi pada Jumat (8/2/2025) siang sekitar pukul 13.00 Wita.
“Banyak atap rumah warga yang diterbangkan angin, termasuk pohon-pohon banyak yang tumbang. Kalau rumah saya, atapnya habis,” ujar Lumeon.
Ia menjelaskan bahwa setelah diterjang angin, warga langsung bergotong royong untuk memperbaiki rumah.
“Untuk sementara saya pakai atap bekas keluarga yang belum terpakai, karena takutnya nanti hujan deras bisa basah semua. Yang penting ada beberapa yang bisa tertutupi, meski di bagian dapur dan teras belum tertutupi sepenuhnya,” tutur Lumeon.
Lumeon juga menambahkan bahwa saat kejadian, atap rumahnya terbang sekitar 70 meter dan menghantam rumah tetangganya. “Atap seng rumah saya terbang, itu yang rusak atap genteng tetangga, padahal ada dua rumah yang dilewati,” jelasnya.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka.
Warga yang terdampak kini berupaya bergotong royong memperbaiki rumah mereka.
Sebelumnya, bencana puting beliung yang terjadi di Desa Dadeko, Kecamatan Larompong Selatan, telah menyebabkan 40 unit rumah terdampak, dan kini bertambah menjadi 42 unit rumah di dua lokasi berbeda.
Camat Larompong Selatan, Herman Alias, menyatakan bahwa ada dua lokasi yang diterjang angin puting beliung, yakni Desa Dadeko dan Kelurahan Bone Pute.
“Yang paling parah saya lihat ini di Desa Dadeko. Data sementara menunjukkan ada 40 unit rumah, dengan 15 unit yang parah. Sementara di Kelurahan Bone Pute ada 2 unit rumah yang rusak, satu di antaranya sangat parah dan sudah tidak bisa ditinggali,” kata Herman saat dikonfirmasi di lokasi pada Jumat (7/2/2025) malam.
Herman menambahkan bahwa kejadian ini berlangsung sebelum warga melaksanakan Shalat Jumat hingga usai shalat. “Ini kejadian langka dan luar biasa dirasakan oleh warga, khususnya di Desa Dadeko, karena Dadeko berada di tengah-tengah dan agak jauh dari laut. Namun, kejadiannya hanya berlangsung sekitar 10 menit,” ucap Herman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

