kab/kota: Palmerah

  • Hingga September, Sudin LH Jakbar tutup tujuh TPS sampah liar

    Hingga September, Sudin LH Jakbar tutup tujuh TPS sampah liar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat pada periode Januari-September tahun ini telah menutup tujuh tempat penampungan sementara (TPS) atau depo sampah liar untuk menjaga lahan fasilitas sosial dan umum (fasos dan fasum) di daerah itu.

    “Selain itu, sebagai pengawasan terhadap rantai pengolahan sampah. Karena TPS-TPS itu tidak masuk daftar,” kata Kepala Sudin LH Jakarta Barat Achmad Hariadi saat dihubungi Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, tujuh TPS yang ditutup itu, tiga di antaranya berada di Kelurahan Kedoya Utara, dua di Meruya Utara, satu di Palmerah dan satu di Kebon Jeruk.

    “Selanjutnya akan kita cari lagi yang liar itu supaya ditindak dan ditutup. Jadi, itu juga bagian dari tugas Sudin LH untuk kembalikan fungsi lahan fasos-fasum,” katanya.

    Selain menindak TPS liar, pihaknya juga secara insidental menindak pelaku pembuang sampah sembarangan.

    “Saya lupa jumlahnya. Tapi di Jakarta, Sudin LH Jakbar yang paling banyak mendenda oknum yang buang sampah sembarangan,” katanya.

    Data Sudin LH Jakbar menyebutkan, hingga Oktober 2023, terdapat 120 TPS terdaftar. Jumlah itu terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya karena pada 2019, baru ada 36 TPS.

    Menurut Hariadi, pengadaan TPS di lingkungan warga dilakukan berdasarkan Instruksi Gubernur DKI nomor 6 tahun 2014 yang mengatur tentang Rencana Lokasi Tempat Penampungan Sementara Sampah.

    “Bahwa penetapan TPS atau depo sampah berasal dari musyawarah masyarakat. Jadi sifat pengadaannya dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah,” katanya.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo pada pertengahan Juni tahun ini pernah menyebut,volume sampah harian Jakarta mencapai 7.700 ton.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG Megapolitan 2 Oktober 2025

    Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mengaku telah menghitung dengan cermat gizi yang terkandung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Takaran porsi dibuat seragam agar setiap anak penerima program MBG mendapatkan asupan sesuai standar gizi.
    “Di sini kita pakai gramasi. Misalnya, untuk SMA nasi 200 gram, lauk hewani sekian gram, lauk nabati sekian, sayur satu centong, dan ada tambahan buah. Semua sudah ada cetakannya,” ujar ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
    Cut Athaya menjelaskan, meski menunya sama untuk semua jenjang, ukuran porsinya disesuaikan dengan kelompok usia.
    “Yang membedakan di sini paling porsinya. Jadi anak TK dan SD dapat ukuran lebih kecil, sementara SMP dan SMA porsinya lebih besar,” kata dia.
    Agar relawan tidak keliru, dapur SPPG Palmerah menyediakan cetakan khusus.
    “Kita ajari dulu relawan cara mengukur. Jadi untuk nasi 200 gram sudah ada takaran yang pas, begitu juga lauk hewani, lauk nabati, dan sayur,” ucap Athaya.
    Setiap ompreng makanan MBG wajib memenuhi prinsip gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah.
    “Kadang ada tambahan susu, meski tidak setiap hari, biasanya dua atau tiga kali sebulan,” ujar Athaya.
    Selain itu, variasi buah juga terus diupayakan agar anak-anak tidak bosan. Mulai dari jeruk, pisang, anggur moon drop, anggur hijau shiny muscat, hingga kelengkeng.
    Menariknya, anak-anak penerima manfaat kerap menyelipkan catatan kecil di ompreng berisi permintaan menu.
    “Kami menyebutnya surat cinta. Ada yang minta burger, mie Jawa, sampai spaghetti,” kata Athaya.
    Jika permintaan masih bisa disesuaikan dengan standar gizi, tim akan mengakomodasi.
    “Burger misalnya, kami buat versi sehat dengan roti, chicken katsu dari ayam segar, plus sayuran. Jadi tetap seimbang,” ujar dia.
    Meski porsi gizi sudah diperhitungkan dengan ketat, tantangan terbesar justru ada pada sayur.
    “Yang sering tersisa biasanya sayur. Itu PR kami untuk terus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya makan sayur,” tutur Athaya.
    Evaluasi dilakukan rutin, termasuk melalui
    food waste
    . Jika menu tertentu banyak tersisa, terutama sayur, maka akan diganti dengan variasi lain yang lebih menarik bagi anak-anak.
    Dengan sistem yang terukur ini, SPPG Palmerah setiap hari mengolah beras hingga 8–9 karung berukuran 75 kilogram. Proses memasak dilakukan bertahap sejak dini hari agar distribusi bisa berjalan tepat waktu.
    “Kerja kami memang dikejar waktu, tapi intinya anak-anak harus dapat makanan bergizi seimbang setiap hari,” ujar Athaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG Palmerah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG Palmerah Megapolitan 2 Oktober 2025

    Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG Palmerah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ada pemandangan unik setiap kali ompreng makanan bergizi gratis (MBG) dikembalikan dari sekolah ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat.
    Di antara wadah-wadah kosong MBG, sering terselip secarik kertas kecil berisi tulisan tangan anak-anak.
    “Biasanya mereka tulis ‘besok mau lauk ayam, jangan ikan’ atau ‘minta sayurnya diganti sop’. Kadang ada juga yang menulis terima kasih. Itu kami sebut surat cinta dari anak-anak,” kata Cut Athaya Artawana Tandy, ahli gizi SPPG Palmerah, saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
    Surat-surat kecil itu menjadi salah satu cara siswa menyampaikan selera makan atau masukan terhadap menu MBG untuk keesokan harinya.
    Tulisan mereka diletakkan begitu saja di dalam ompreng makanan yang kemudian diangkut kembali ke dapur SPPG.
    Menurut Athaya, meski sederhana, pesan tersebut sangat membantu tim dapur dalam mengevaluasi menu harian.
    “Kami catat, lalu dibahas dalam rapat evaluasi. Kalau banyak anak yang tidak suka satu menu, kami cari alternatif lain tanpa mengurangi kandungan gizi,” kata dia.
    Ungkapan yang ditulis siswa pun sering kali polos dan menghibur. Ada yang menulis panjang seperti menulis surat sungguhan, ada juga yang hanya satu kalimat singkat.
    “Ada anak yang menulis ‘Bu, telurnya enak, besok tambah lagi ya’. Ada juga yang protes karena porsinya dianggap kurang. Itu jadi semacam komunikasi dua arah dengan anak-anak,” ungkap Athaya.
    Setiap catatan dari siswa kemudian disesuaikan dengan standar gizi yang sudah ditetapkan.
    Misalnya, jika anak-anak minta lauk ayam lebih sering, maka variasi menu ayam tetap diberikan, tetapi dengan pengolahan berbeda agar gizinya seimbang.
    “Kami tidak bisa langsung menuruti semua permintaan. Tapi masukan itu penting agar anak-anak tetap semangat makan. Kalau mereka senang, tingkat konsumsi juga lebih tinggi,” kata Athaya.
    Hal serupa juga dirasakan Nadia (bukan nama sebenarnya) (11) siswi kelas VI SD Borunawati II. Ia mengaku sering menuliskan catatan kecil di omprengnya.
    “Pernah saya tulis minta ayam goreng sama sayur sop, terus minggu depannya beneran ada. Senang banget rasanya kayak didengerin,” ucap Nadia sambil tersenyum malu.
    Sementara itu, Rafli (bukan nama sebenarnya) (11) teman sekelas Nadia, bercerita bahwa ia pernah menulis permintaan yang agak nyeleneh.
    “Aku pernah nulis minta burger, soalnya pengin kayak di restoran. Eh, sama SPPG dibikinin burger sehat pakai ayam. Enak juga ternyata. Jadi kalau mau request tinggal tulis aja di ompreng,” kata Rafli.
    Kepala SD Borunawati II, Untung Suripto, membenarkan kebiasaan siswa menitipkan “surat cinta” dalam ompreng. Menurutnya, hal itu membuat anak-anak merasa dilibatkan dalam program MBG.
    “Anak-anak jadi punya rasa memiliki. Mereka senang bisa berkomunikasi dengan dapur yang menyiapkan makanan. Itu membuat mereka lebih terbuka untuk mencoba menu baru,” ujar Untung.
    Ia menambahkan, fenomena ini juga membantu guru dalam mendampingi siswa.
    “Kalau ada anak yang awalnya tidak suka sayur, lama-lama jadi terbiasa karena tahu suaranya didengar,” kata dia.
    Bagi tim dapur SPPG, ompreng bukan hanya wadah makanan, tapi juga jembatan komunikasi dengan anak-anak.
    Surat-surat kecil itu menjadi pengingat bahwa makanan yang dimasak setiap dini hari bukan sekadar porsi gizi, melainkan bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembang generasi muda.
    “Rasanya menyentuh sekali. Anak-anak menulis dengan tulus, dan itu jadi penyemangat bagi kami yang memasak sejak jam tiga pagi,” kata Athaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 Jam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 Jam Megapolitan 2 Oktober 2025

    Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 Jam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, membatasi distribusi makanan bergizi gratis (MBG) yang diproduksi tak boleh lebih dari enam jam.
    “Kalau sudah lebih dari enam jam, makanan berisiko tidak lagi segar dan gizinya bisa berkurang. Jadi distribusi harus cepat, tepat waktu, dan sesuai prosedur,” ujar ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy, Kamis (2/10/2025).
    Athaya menjelaskan, hitungan enam jam dimulai sejak proses memasak selesai. Karena itu, dapur SPPG Palmerah sudah beroperasi sejak dini hari.
    “Misalnya jam 3 pagi nasi mulai ditanak, jam 5 lauk siap, lalu dikemas, dan sekitar jam 7 sudah harus berangkat ke sekolah-sekolah tujuan,” kata dia.
    Proses distribusi dilakukan dengan pengawasan ketat. Setiap makanan dikemas dalam boks logistik dan diangkut menggunakan mobil pendingin khusus agar suhu tetap stabil selama perjalanan.
    Meski standar sudah ditetapkan, menjaga distribusi dalam waktu enam jam bukan hal mudah. Kemacetan lalu lintas Jakarta menjadi tantangan harian bagi tim transporter.
    “Kalau ada hambatan di jalan, risikonya makanan bisa lewat dari batas waktu. Itu sebabnya jalur distribusi harus dipetakan dengan baik,” ujar Athaya.
    Jika terjadi kendala, tim dapur biasanya mempercepat proses produksi agar pengiriman tetap sesuai standar.
    Selama hampir setahun menerima layanan MBG dari SPPG Palmerah, sekolah-sekolah penerima mengaku puas dengan kualitas makanan.
    Kepala SD Borunawati II, Untung Suripto, menuturkan, sejak awal menjadi sekolah percontohan, distribusi selalu tepat waktu.
    “Sejauh ini aman, tidak pernah ada kasus makanan basi apalagi keracunan. Mobil pengangkut datang sekitar pukul 7 pagi, sesuai jadwal, dan anak-anak bisa langsung makan di jam istirahat,” kata Untung.
    Ia menambahkan, MBG membantu anak-anak terbiasa sarapan sehat di sekolah. Bahkan, makanan yang awalnya kurang disukai, seperti sayur atau ikan, perlahan mulai diterima siswa berkat edukasi bersama guru.
    “Dulu banyak anak tidak mau makan sayur. Sekarang, lama-lama terbiasa karena terus diedukasi. Kalau ada menu yang kurang disukai, biasanya sisa sedikit, tapi tidak pernah ada masalah serius,” ucap dia.
    SPPG Palmerah juga melakukan evaluasi harian dan edukasi rutin ke sekolah-sekolah penerima. Anak-anak dan orangtua diimbau segera mengonsumsi makanan yang diterima agar kualitas gizinya tidak berkurang.
    “Kalau makanan sudah diterima, jangan dibiarkan terlalu lama. Harus segera dimakan supaya gizinya maksimal,” ujar Athaya.
    Sementara Untung Suripto pun menilai program MBG sangat membantu sekolah dan orangtua.
    “Anak-anak jadi tidak sembarangan jajan. Orangtua juga terbantu karena anaknya mendapat makanan sehat dengan gizi terukur,” kata dia.
    Baik pihak sekolah maupun pengelola SPPG berharap program MBG terus dilanjutkan. Selain meringankan beban orangtua, program ini juga memberi dampak nyata pada kesehatan dan kebiasaan makan anak-anak.
    “Bukan hanya soal kenyang, tapi bagaimana anak-anak ini mendapatkan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang mereka,” ujar Athaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Metro Jaya gelar patroli skala besar amankan warga Jakarta

    Polda Metro Jaya gelar patroli skala besar amankan warga Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menggelar patroli skala besar dengan melibatkan 119 personel gabungan dengan membagi menjadi dua kelompok patroli yang menyusuri sejumlah titik strategis untuk memberikan rasa aman bagi warga di wilayah DKI Jakarta, pada Kamis sore.

    Kepala Unit Patko Subbidgasum Ditsamapta Polda Metro Jaya, AKP Ponco saat memberikan arahan kepada personel yang bertugas menekankan agar pelaksanaan patroli dilakukan dengan penuh keikhlasan serta berpedoman pada SOP yang berlaku.

    “Patroli ini kita laksanakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kita juga ingin menunjukkan bahwa polisi selalu hadir di tengah-tengah warga dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya dalam keterangannya.

    Ponco menjelaskan rute patroli pertama dimulai dari Mako Polda Metro Jaya menuju Otista Raya (Kampung Melayu), Matraman, Pramuka, Pelabuhan Tanjung Priok, Gunung Sahari, Kramat Raya, hingga kembali ke Mako Polda Metro Jaya melalui Tebet dan Pancoran.

    “Sementara kelompok kedua melaksanakan patroli dari Mako Polda Metro Jaya ke arah Fatmawati, Lebak Bulus, Pondok Indah, Arteri Permata Hijau, Tentara Pelajar, Palmerah, Tomang, Harmoni, Monas, dan kembali ke Mako Polda Metro Jaya,” katanya.

    Ponco menambahkan kegiatan patroli skala besar ini diharapkan dapat semakin meningkatkan rasa aman bagi masyarakat serta menjadi wujud nyata kehadiran Polri dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan di Jakarta.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 11 KRL Asal China Sudah Beroperasi, Layani Rute Lintas Bogor dan Cikarang

    11 KRL Asal China Sudah Beroperasi, Layani Rute Lintas Bogor dan Cikarang

    Jakarta

    Sebanyak 11 rangkaian atau gerbong kereta atau trainset Kereta Rel Listrik (KRL) impor dari China saat ini telah beroperasi. Rangkaian kereta tersebut saat ini sudah melayani rute KRL lintas Bogor dan Cikarang.

    Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal. Saat ini, trainset CLI-125 asal China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) telah tiba semua di Indonesia dan telah dioperasikan.

    “Sudah dioperasikan semua untuk penumpang dari 11 trainset yang sudah kami jalankan semua. Sementara itu masih di koridor Bogor atau lintas Bogor dan Cikarang dulu. Tapi kami juga coba usahakan untuk bisa beroperasi di lintas lain,” kata Rizal di Stasiun Sudirman Baru (BNI CIty), Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025).

    Meski saat ini 11 trainset itu baru melayani rute KRL lintas Bogor dan Cikarang, menurut Rizal, ke depannya ada kemungkinan KAI Commuter akan mengganti rutenya supaya pelanggan di lintas KRL lain dapat merasakan pengalaman menggunakan KRL baru.

    Sementara itu, kereta-kereta keluaran PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA belum mulai dioperasikan. Rizal mengatakan, dari total 16 trainset saat ini baru ada sebanyak 4 trainset yang diterima KAI Commuter.

    Menurut Rizal, saat ini keempat trainset keluaran INKA itu masih dalam tahap uji coba. Namun ia tak merincikan kapan trainset-trainset buatan lokal ini dapat mulai dipergunakan mengangkut penumpang.

    “Yang sudah di sini baru 4 (trainset) yang sedang proses uji coba,” ujarnya.

    Rizal berharap, di tahun depan ke-16 trainset ini sudah rampung dan dikirimkan ke Jakarta. Dengan demikian, proses uji coba juga bisa segera dilakukan sehingga kereta tersebut bisa dioperasikan.

    Sebagai informasi, KCI sendiri terus mendatangkan secara bertahap sarana kereta rel listrik (KRL) baru dari INKA dan CRRC. Total ada sebanyak 96 gerbong KRL baru akan segera tiba dan siap untuk dioperasikan.

    INKA sendiri juga akan mendapat suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) di Tahun Anggaran 2025. Total PMN yang digelontorkan untuk INKA, PT Kereta Api Indonesia (KAI), INKA, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencapai Rp 4,77 triliun.

    PMN tersebut diberikan dalam rangka untuk menjalankan penugasan dari pemerintah di sektor transportasi. Di mana besaran PMN untuk KAI sebanyak Rp 1,8 triliun untuk pengadaan sarana KRL untuk baik dan lintas Jabodetabek.

    “Dan tentu kalau kita bisa lihat, kembali untuk penggunaannya dari KAI sendiri untuk pengadaan sarana KRL untuk baik dan lintas Jabodetabek,” kata Erick Thohir saat masih menjabat sebagai Menteri BUMN, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (15/9/2025).

    Kemudian, Erick menyebutkan PMN untuk INKA sebesar Rp 473 miliar, dimana PMN tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik, termasuk mendukung produksi trainset KRL Jabodetabek.

    “Baik dari dalam negeri, khususnya untuk gerbong kereta. Lalu dari Australia juga banyak permintaan untuk pengangkutan batubara dan dari Bangladesh pun kemarin sudah,” ujarnya.

    Lihat juga Video: Kondisi Penumpang KRL di Stasiun Palmerah Imbas Demo Ricuh DPR

    (kil/kil)

  • KCI Buka-bukaan soal Rencana Pembangunan Stasiun KRL Dekat JIS

    KCI Buka-bukaan soal Rencana Pembangunan Stasiun KRL Dekat JIS

    Jakarta

    PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter bicara tentang pembangunan Stasiun kereta rel listrik (KRL) baru di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Adapun proyek ini ditargetkan rampung dan siap beroperasi dalam satu sampai dua bulan ke depan.

    Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal mengatakan, lokasi stasiun tersebut akan berada persis di samping stadion, dengan jarak hanya beberapa langkah kaki. Stasiun ini akan berada di rute pendek antara Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta Kota.

    “Rencana pembangunan stasiun JIS itu. Titiknya atau lokasinya pas di samping stadion JIS, itu sebagai titik stasiun JIS, yang berada di antara stasiun Ancol dan Tanjung Priok. Titiknya di situ,” kata Rizal, di Stasiun Sudirman Baru (BNI CIty), Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025).

    Pembangunan stasiun baru ini berada di bawah andil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Lokasinya juga sudah ditetapkan dan pembangunannya telah berjalan. Proses penertiban lokasi pembangunan juga telah dilakukan.

    “Sudah dilakukan penertiban, tapi ada juga sih titik yang kemarin menjadi salah satu lokasi nanti, masih ada yang mesti bersihkan. Tapi yang jelas lokasinya sangat-sangat memungkinkan (untuk dibangun stasiun),” ujarnya.

    Rizal menjelaskan, pembangunan stasiun ini sudah terencana sejak lama. Namun karena ada beberapa kendala, mulai dari pandemi Covid-19 hingga pelaksanaan berbagai berbagai kegiatan, pembangunannya pun menjadi tertunda sehingga baru digeber di era Gubernur Jakarta saat ini yakni Pramono Anung.

    Di samping itu, Rizal mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan akses menuju JIS, khususnya melalui fasilitas transportasi kereta. Menurutnya, kereta menjadi salah satu alternatif publik transport yang representatif untuk melayani akses ke arah JIS.

    Hal ini apalagi mengingat terbatasnya akses dari dan menuju JIS setiap kali diselenggarakan acara besar di sana. Untuk membawa kendaraan pribadi saja, baik itu mobil dan motor, parkiran terbatas. Itu pun banyak yang sampai diarahkan untuk parkir di Ancol dan harus berjalan jauh lagi menuju JIS.

    “Biasanya kalau ada acara di JIS parkirnya di Ancol, kemudian disiapkan feeder yang itu juga agak merepotkan. Satu alternatif publik transport yang representatif untuk melayani ke arah JIS ya kereta api atau KRL yang kebetulan dari rel ke arah JIS juga relatif dekat,” kata dia.

    Sebagai informasi, kelanjutan pembangunan Stasiun KRL di dekat JIS mulanya disinggung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Hal ini menjadi salah satu topik bahasan saat dirinya bertemu dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung beberapa waktu lalu.

    “Kami kemarin bicara dengan pihak KAI minta supaya stasiun yang ada di dekat JIS itu segera direalisasikan sehingga masyarakat yang akan melakukan aktivitas atau beraktivitas di JIS itu bisa dengan mudah mengakses khususnya transportasi kereta api,” kata Dudy dalam media Briefing di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

    “Saya minta konfirmasi lagi, harapan saya mungkin 1-2 bulan ini bisa selesai. Karena biasanya kalau di akhir tahun itu kan banyak event yang berlangsung di wilayah Ancol dan sekitarnya,” sambungnya.

    Sementara itu, isu pembangunan stasiun dekat JIS sendiri telah terdengar sejak tahun 2023 silam. Mohamad Risal Wasal yang pada kala itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub bilang, stasiun KRL dekat JIS sedang dibangun.

    “(Line) ada yang dari Ancol, ada yang dari Kemayoran,” kata Risal di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023).

    Untuk proses pembangunan sedang dalam tahap perbaikan stasiun oleh Balai Teknik dan perbaikan elektrifikasi. “(Progresnya) saya belum mendapatkan laporan juga perkembangannya sekarang,” lanjutnya.

    Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Rabu (5/7/2023), proyek stasiun KRL JIS ini terletak tepat di depan (sisi barat) stadion. Proyek ini berhadapan langsung dengan Jl. R. E. Martadinata.

    Pada bagian sisi samping proyek yang berhadapan langsung dengan jalan, sudah dibangun dinding-dinding penghalang yang terbuat dari pembatas jalan beton dan seng.

    Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga sempat menyinggung progres pembangunan proyek tersebut pada 2023. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, proyek stasiun ini pada kala itu ditargetkan rampung pada April 2024.

    “Saat ini sedang kami siapkan stasiun KRL sementara di JIS. Pembangunannya sudah 30%,” kata dia dikutip dari Antara.

    Namun hingga kini proses pembangunan masih terus berlangsung dan ditargetkan rampung 1-2 bulan ke depan. Dengan begitu pada akhir tahun ini stasiun KRL baru itu sudah mulai beroperasi.

    Lihat juga Video: Ada Demo, Penumpang KRL Diimbau Hindari Stasiun Palmerah

    (kil/kil)

  • Kriminal kemarin, pencabulan anak hingga penikaman lansia

    Kriminal kemarin, pencabulan anak hingga penikaman lansia

    Jakarta (ANTARA) –

    Berita kriminal di kanal Metro ANTARA pada Rabu (1/10) yang masih menarik dibaca hari ini antara lain kasus pencabulan anak di Jakarta Selatan terjadi sejak Agustus 2025 hingga pelaku sengaja beli pisau baru pada kasus penikaman lansia di Jakarta Barat.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi: Kasus pencabulan anak di Jaksel terjadi sejak Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan kasus pencabulan anak di bawah umur oleh tersangka berinisial HW (39) sudah terjadi sejak bulan Agustus 2025.

    “Waktu kejadiannya ini sudah dari Agustus 2025 sampai tanggal 23 September 2025. TKP-nya itu berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    2. Polisi ungkap motif dua sejoli yang buang bayi di Palmerah Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan motif dua sejoli, pria berinisial ADP (26) dan wanita LNW (19) yang tega membuang bayinya di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Palmerah, Jakarta Barat, lantaran merasa malu.

    Wakapolsek Palmerah, Iptu Widodo mengatakan, bayi malang yang dinyatakan meninggal sehari setelah dibuang itu ternyata hasil hubungan gelap kedua pelaku

    Berita selengkapnya di sini

    3. Polisi segera rekonstruksi kasus pembunuhan istri oleh suami di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian segera merekonstruksi kasus pembunuhan seorang wanita oleh suaminya yang terjadi pada 23 September 2025 di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar).

    “Ya, dalam waktu dekat. Nanti kita persiapkan dulu semuanya. Kita akan rekonstruksi kasusnya,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    4. Polisi tangkap tiga penipu berpura-pura jadi penagih utang di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kelapa Gading menangkap tiga pria berinisial FGSL (23), YS (25), dan SGF (30) yang diduga melakukan penipuan dengan berpura-pura menjadi penagih utang untuk mengambil motor korban yang ditarget di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 18 September 2025.

    “Ketiga pelaku dijerat pasal 378 Kitab Hukum Undang-Undang Pidana (KUHP) tentang perbuatan penipuan dengan ancaman penjara maksimal empat tahun,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    5. Kasus penikaman lansia di Jakbar, pelaku sengaja beli pisau baru

    Jakarta (ANTARA) – Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto mengatakan pelaku yang menikam lansia berinisial SB (65) hingga tewas di Jalan Patra Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9) itu sengaja membeli sebilah pisau baru sebelum melakukan tindak kriminal tersebut.

    “(Pelaku) Membekali diri dengan sebuah pisau dapur yang baru dibeli di salah satu toko di Pasar Patra yang dekat dengan TKP (penikaman),” kata Aqsha kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih Megapolitan 1 Oktober 2025

    Perempuan Buang Bayi di Palmerah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos Kekasih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Perempuan inisial LNW (19) membuang bayi di depan Rumah Yatim Kemanggisan, Jalan Kemanggisan Raya RT 04/13, Jakarta Barat, Minggu (21/9/2025).
    Wakapolsek Palmerah, Iptu Widodo mengatakan pelaku melahirkan bayi tersebut seorang diri di kamar indekos kekasihnya, ADP (26), kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (20/9/2025) malam.
    “Jadi mereka ini melahirkan sendiri, di kamar kos milik cowoknya,” kata Iptu Widodo kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
    Widodo mengatakan tali pusar tersebut diputus sendiri oleh pelaku menggunakan gunting.
    Kemudian LNW dan ADP membuang bayi tersebut di kawasan Kemanggisan pada Minggu pagi.
    “Setelah malamnya dilahirkan, sekitar jam 4 pagi itu dibuang, di Kemanggisan. Oleh keduanya, bersama-sama,” kata Widodo.
    Usai membuang bayi, ADP dan LNW tetap beraktivitas seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan. 
    “Kedua pelaku ini tetap bekerja seperti biasa. Jadi tidak bersembunyi, jadi kerja seperti biasa,” ucap Widodo.
    Motif dua pelaku membuang bayi tersebut karena hubungannya tidak disetujui orangtua.
    Setelah menikah secara siri, keduanya juga tidak mendapat restu dari orangtuanya masing-masing. 
    “Akhirnya mereka pun membuang bayinya, ditelantarkan,” kata Widodo.
    Atas perbuatannya, dua pelaku ditahan di Polsek Palmerah. Pelaku juga dijerat Pasal 76B dan 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 305 KUHP. 
    “Ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkas Widodo.
    Sebelumnya diberitakan, seorang bayi perempuan ditemukan di depan Rumah Yatim Kemanggisan, Jalan Kemanggisan Raya RT 04/13, Jakarta Barat, Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB.
    Saat ditemukan, tali pusar bayi tersebut sudah lepas, tetapi hanya ditutupi dengan tisu.
    Bayi tersebut dibawa ke Puskesmas Palmerah untuk perawatan pertama, sebelum akhirnya dirujuk ke ruang PICU di RSUD Tarakan.
    Setelah mendapat perawatan medis, nyawa bayi perempuan tersebut tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif Sejoli Buang Bayi di Palmerah karena Hubungan Tak Direstui
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Motif Sejoli Buang Bayi di Palmerah karena Hubungan Tak Direstui Megapolitan 1 Oktober 2025

    Motif Sejoli Buang Bayi di Palmerah karena Hubungan Tak Direstui
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Bayi perempuan yang dibuang di depan Rumah Yatim Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat ternyata merupakan hasil hubungan gelap pasangan ADP (26) dan LNW (19).
    Wakapolsek Palmerah, Iptu Widodo menyebut dua pelaku melakukan perbuatan tersebut karena malu hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua. Akhirnya kedua pelaku menikah secara siri.
    “Motifnya malu karena tidak disetujui sama orang tuanya,” ujar Widodo kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
    Karena hubungan yang tidak direstui itu, pasangan ini kemudian memutuskan untuk membuang bayi hasil hubungan mereka.
    Menurut keterangan pelaku, LNW melahirkan bayinya seorang diri di kamar kos milik ADP.
    “Setelah itu, kedua pelaku kemudian bersama-sama membuang jasad bayi tersebut,” jelas Widodo.
    Setelah melakukan perbuatannya, ADP dan LNW tetap beraktivitas seperti biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan.
    “Kedua pelaku ini tetap bekerja seperti biasa. Jadi tidak bersembunyi,” ungkapnya.
    Atas perbuatannya, kedua pelaku kini telah diamankan di Polsek Palmerah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Mereka dijerat dengan Pasal 76B dan 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 305 KUHP.
    “Ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkas Widodo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.