kab/kota: Palmerah

  • Gen Z tertarik jadi petugas dapur MBG Polsek Palmerah

    Gen Z tertarik jadi petugas dapur MBG Polsek Palmerah

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 79 calon petugas Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah berasal dari berbagai kalangan usia, termasuk Generasi Z.

    Salah satunya Najwa, remaja berusia 18 tahun yang mengaku tidak gengsi ikut mendaftar di SPPG karena sejak lulus SMA belum mendapatkan pekerjaan tetap.

    “Jadi mau cari pengalaman kerja. Makanya ikut daftar di dapur MBG ini,” kata Najwa saat ditemui usai mengikuti tahap orientasi calon petugas SPPG Polsek Palmerah, Jakarta Barat, Senin.

    Najwa pun mengetahui informasi pendaftaran program ini dari warga sekitar dan Rukun Warga (RW) setempat mengingat rumahnya memang berada di kawasan Palmerah. “Aku memang tinggal di dekat sini. Langsung tahu dari warga dan RW,” katanya.

    Kendati telah mengikuti seleksi MBG, Najwa tetap berencana mencari pekerjaan lain secara “freelance” sambil menunggu hasil seleksi. “Aku sambil mencari kerja yang lain juga, enggak menetap di sini,” tuturnya.

    Dalam proses pendaftaran, Najwa memilih posisi sebagai pencuci alat makan.

    Mengenai besaran gaji, Najwa mengaku belum mendapatkan informasi pasti karena saat ini masih dalam tahap seleksi.

    Adapun proses seleksi yang sudah dijalani meliputi psikotes, cek kesehatan dan studi banding ke SPPG di Satpas SIM Polda Metro Jaya untuk memahami proses kerja di sana.

    “Studi banding itu untuk melihat seperti apa prosesnya,” katanya.

    Sebagai generasi Z, Najwa melihat Program MBG ini sebagai kesempatan yang bagus dan bermanfaat untuk menambah pundi pendapatan serta mengisi waktu luangnya.

    “Bagus sih, bermanfaat juga adanya MBG. Jadi tambah lapangan pekerjaan juga,” katanya.

    Najwa pun berharap agar program ini terus maju dan dapat membantu lebih banyak pemuda sepertinya. “Semoga makin maju,” katanya.

    Sebanyak 79 pelamar atau calon petugas SPPG Polsek Palmerah, Jakarta Barat, mengikuti orientasi pada Senin siang.

    Pendamping SPPG Polsek Palmerah, Mustaqim mengatakan bahwa mereka telah mengikuti pendampingan di SPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng untuk melihat rangkaian persiapan MBG.

    “Dan hari ini, setelah mereka dari sana, mereka lanjut ke sini untuk melihat langsung, nih, orientasi langsung di SPPG yang akan mereka tugaskan,” kata Mustaqim di lokasi tersebut.

    Sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN), kata Mustaqim, pihaknya hanya akan menyeleksi 47 orang petugas SPPG Polsek Palmerah.

    “Para calon relawan yang tidak terseleksi karena berbagai alasan, misalnya, kesanggupan, nanti akan dijadikan cadangan,” kata dia.

    Sementara 47 orang yang terseleksi akan ditempatkan untuk berbagai posisi, mulai dari persiapan, pemorsian, masak, pengemudi (driver) dan pencuci piring.

    “Besok ada jadwal ‘test food’. Jadi, dari kami kan juga ingin lihat tuh kecepatan mereka masaknya bagaimana, kecakapannya bagaimana, kedisiplinannya bagaimana?,” ujar dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan calon petugas SPPG Polsek Palmerah ikuti orientasi

    Puluhan calon petugas SPPG Polsek Palmerah ikuti orientasi

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 79 pelamar atau calon petugas Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah, Jakarta Barat, mengikuti orientasi pada Senin siang.

    Pendamping SPPG Polsek Palmerah, Mustaqim mengatakan bahwa mereka telah mengikuti pendampingan di SPPG Polda Metro Jaya di Cengkareng untuk melihat rangkaian persiapan Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Dan hari ini, setelah mereka dari sana, mereka lanjut ke sini untuk melihat langsung, nih, orientasi langsung di SPPG yang akan mereka tugaskan,” kata Mustaqim di lokasi tersebut.

    Sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN), kata Mustaqim, pihaknya hanya akan menyeleksi 47 orang petugas SPPG Polsek Palmerah.

    “Para calon relawan yang tidak terseleksi karena berbagai alasan, misalnya, kesanggupan, nanti akan dijadikan cadangan,” kata dia.

    Sedangkan 47 orang yang terseleksi akan ditempatkan untuk berbagai posisi mulai dari persiapan, pemorsian, masak, pengemudi (driver) dan pencuci piring.

    “Besok ada jadwal ‘test food’. Jadi, dari kami kan juga ingin lihat kecepatan mereka masaknya bagaimana, kecakapannya bagaimana, kedisiplinannya bagaimana?,” ujar dia.

    Seorang pelamar bernama Zaitun (53) mengaku mengetahui informasi soal lowongan sebagai relawan SPPG dari grup Kelurahan Palmerah.

    Ketua RT 07 RW 16 Palmerah, Jakarta Barat, itu memilih mendaftarkan diri untuk mengisi waktu luangnya serta menambah penghasilan. Pasalnya, ia merupakan seorang janda yang harus menghidupi dua anaknya.

    “Karena ibu-ibu zaman sekarang juga kan ingin mendapat penghasilan lebih. Tidak memandang usia. Selama itu masih pantas, masih produktif, masih aktif,” katanya.

    Kendati demikian, diakui Zaitun jika dirinya belum pasti diterima sebab masih ada proses seleksi yang dilakukan. “Belum, belum tahu, katanya diambil 47 orang. Ini yang hadir 79,” katanya.

    Pantauan di lokasi, para peserta itu terdiri dari usia yang beragam, mulai dari 18 tahun hingga 50 tahun.

    Mereka mengikuti arahan untuk menengok dapur di SPPG Polsek Palmerah yang kini hampir rampung dikerjakan.

    Rencananya, para pelamar itu akan menjadi relawan SPPG Polsek Palmerah, baik sebagai pemasak, pencuci ompreng dan tugas-tugas lainnya.

    Adapun pembangunan SPPG Palmerah masih dalam tahap penyelesaian. Namun, sejumlah meja-meja, wastafel cuci ompreng, ruang logistik hingga sederet kompor sudah terpasang.

    Pengecatan, pengaspalan serta pembuatan taman yang cantik di depan SPPG Polsek Palmerah juga sudah dilakukan. Rencananya, SPPG ini bakal beroperasi mulai 20 Oktober 2025.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Galian di Jakbar, Hanya Motor yang Bisa Melintas Arah Kemanggisan – Page 3

    Ada Galian di Jakbar, Hanya Motor yang Bisa Melintas Arah Kemanggisan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengimbau pengendara mobil untuk sementara menghindari Jalan Arjuna Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. Hal ini imbas adanya proyek galian di badan jalan.

    Terlihat petugas lalu lintas berjaga di lokasi pada Senin (13/10/2025). Mereka berdiri di dekat papan informasi bertuliskan ‘penutupan jalan’.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin, membenarkan pengalihan arus dilakukan karena adanya proyek galian yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

    “(Ada) proyek galian,” kata dia kepada wartawan, Senin.

    Komarudin belum memastikan sampai kapan penutupan jalan akan berlangsung. Namun ia menegaskan, petugas sudah disiagakan di lapangan untuk mengatur lalu lintas guna mencegah kemacetan di sekitar lokasi.

    Dari akun resmi TMC Polda Metro Jaya, terlihat beberapa polisi dan petugas Dishub berjaga sambil mengatur arus kendaraan.

     

  • Cerita Terakhir Seorang Ojol Lansia yang Meninggal Sebatang Kara di Kemanggisan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Cerita Terakhir Seorang Ojol Lansia yang Meninggal Sebatang Kara di Kemanggisan Megapolitan 12 Oktober 2025

    Cerita Terakhir Seorang Ojol Lansia yang Meninggal Sebatang Kara di Kemanggisan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang sopir ojek
    online
    (ojol) berusia 63 tahun ditemukan meninggal seorang diri di rumahnya di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (11/10/2025).
    Korban diketahui meninggal setelah warga mencium aroma tak sedap dari dalam rumahnya. Temuan tersebut membuat warga melapor kepada Ketua RT setempat, Jamil (42).
    Mendapat laporan itu, Jamil langsung mendatangi rumah lansia tersebut.
    “Saya ke rumahnya dan keadaan sudah ada mayat,” jelas Jamil saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu.
    Jamil menjelaskan, korban dikenal sebagai sopir ojek
    online
    yang sudah berusia lanjut dan hidup sebatang kara.
    “Ojek
    online
    , sudah tua juga, umurnya udah 64 tahun dan tinggal sendiri,” ujar Jamil.
    Menurut warga, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Kamis (9/10/2025). Sementara Jamil sendiri terakhir melihat korban dalam keadaan sehat pada Rabu (8/10/2025).
    Sejak saat itu, korban tak lagi terlihat keluar rumah hingga akhirnya ditemukan meninggal dalam kondisi sudah berbau.
    Jamil menduga, korban meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
    Kapolsek Palmerah Komisaris Gamos mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban.
    “Masih didalami (penyebab kematiannya),” ujar Gamos.
    Polisi telah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Selain itu, rumah korban juga telah dipasangi garis polisi guna kepentingan penyelidikan.
    Menurut Jamil, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah terhadap warga sekitar.
    “Ya, baik dan ramah (orangnya),” kata Jamil.
    Namun, belakangan korban jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena sibuk bekerja sebagai sopir ojek
    online
    .
    Di usia senjanya, korban masih harus menafkahi dirinya sendiri.
    (Tim Redaksi: Omarali Dharmakrisna Soedirman, Mohamad Bintang Pamungkas)

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPBU Terbakar di Kemanggisan Jakbar Ditutup Sementara, 2 Orang Luka Ringan – Page 3

    SPBU Terbakar di Kemanggisan Jakbar Ditutup Sementara, 2 Orang Luka Ringan – Page 3

    Sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu dini hari.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekira pukul 03.58 WIB itu dipicu percikan api dari dinamo pengisian BBM.

    “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM (tanki BBM) mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian (loading BBM ) dari tanki mobil ke tanki SPBU,” kata Syarifudin saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 2,5 miliar.

     

  • Warga temukan mayat pria pengemudi ojol di Kemanggisan Jakbar

    Warga temukan mayat pria pengemudi ojol di Kemanggisan Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Warga menemukan mayat seorang pria pengemudi ojek daring (online/ojol) bernama Ibad (63) dalam sebuah kamar pada salah satu rumah di RT 04 RW 04 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar), Sabtu.

    Ketua Rukun Tetangga 04, Jamil, di Jakarta, menyebut bahwa awalnya warga sekitar curiga dengan adanya bau menyengat dari lokasi di sekitar rumah itu.

    “Sekitar pukul 09.30 WIB, ada warga yang datang ke rumah melaporkan ada bau di rumahnya. Ketika didatangi, sudah ada mayat,” kata Jamil.

    Menurut Jamil, warga sekitar masih melihatnya hingga Kamis (9/10).

    “Saya terakhir lihat malam Rabu (8/10) di depan masjid. Kalau warga, masih lihat Kamis (9/10) ,” kata Jamil.

    Jamal menerangkan, berdasarkan keterangan polisi di lokasi, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Ibad.

    Ia pun menyimpulkan bahwa Ibad meregang nyawa karena sakit.

    “Kayaknya enggak (tanda kekerasan), tapi karena sakit. Ada bercak darah karena pembuluh darahnya pecah. Tapi menurut polisi di TKP, tak ada tanda-tanda kekerasan,” kata Jamil.

    Jenazah pun dievakuasi kepolisian pada pukul 13.00 WIB, setelah mendapat informasi dari warga.

    Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Gamos Simamora menyebutkan bahwa jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.

    “(Penyebab kematian) Masih didalami. Sudah dibawa ke RSCM,” kata Gamos.

    Sesuai foto yang diterima ANTARA, almarhum mengenakan baju kaos putih dan celana jeans, saat ditemukan di kamarnya.

    Tubuh dan kepalanya sudah membengkak dengan cairan tubuh yang tercecer di sekitar kasur tempat tidur.

    Tepat di samping kanan kepala, terdapat dua unit ponsel yang masih diisi daya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian, terutama terkait penyebab pasti kematian Ibad.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mobil tangki BBM terbakar di SPBU Kemanggisan Jakarta Barat

    Mobil tangki BBM terbakar di SPBU Kemanggisan Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu dinihari.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekira pukul 03.58 WIB itu dipicu percikan api dari dinamo pengisian BBM.

    “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM (tanki BBM) mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian (loading BBM ) dari tanki mobil ke tanki SPBU,” kata Syarifudin saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Syarifudin menyebutkan, kebakaran diduga karena mobil tangki BBM berisi 24.000 liter terbakar. “Dinamo alat pengisian terjadi loncatan api,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp2,5 miliar. “Ada korban luka ringan, 1 orang yaitu Ramdani umur 40 tahun jabatan pengawas,” katanya.

    Seorang warga sekitar, Niman (61) mengungkapkan bahwa insiden kebakaran itu dimulai dengan adanya ledakan yang terdengar hingga ke area rumahnya. Padahal rumah Niman berada jauh di seberang SPBU Kemanggisan.

    “Awal mula, bangun sudah kejadian. Kata anak, ‘Pak itu apa mbledak’, ya langsung keluar, ngelihat,” kata Niman di lokasi.

    Saat Niman keluar terlihat tangki mobil BBM sudah terbakar dan api berkobar hebat.

    Seketika warga panik dan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka khawatir kebakaran tersebut berdampak terhadap bangunan di sekitarnya.

    “Khawatir lah kalau yang dekat banget sih, kalau saya sih anak saya bilang ‘sudah pak enggak usah panik, tenang aja’,” kata Niman.

    “Paling itu bengkel di pinggir pada ngeluarin mobilnya, yang ketakutan mah yang di sana (kontrakan semi permanen) pada ketakutan semua,” kata dia.

    Menurut dia, warga tak ada yang berani mendekat atau membantu proses pemadaman. Mereka hanya menyaksikan dari jauh dan menunggu pemadam kebakaran datang.

    “Takutlah mendekat, jadi pada ngeliatin aja, pas 1 mobil pemadam datang sudah padam kok,” katanya.

    Di lokasi, nampak sisa kebakaran masih menyelimuti mobil tersebut. Petugas berwenang pun telah menutupi kendaraan itu dengan terpal berwarna jingga.

    Garis polisi juga terpasang di sekeliling mobil tangki tersebut hingga mengundang perhatian pengendara yang melintas.

    SPBU Kemanggisan juga menutup operasionalnya sehingga tidak ada pengendara yang mengisi BBM.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, tarif MRT dan LRT hingga kemudahan berinvestasi

    DKI kemarin, tarif MRT dan LRT hingga kemudahan berinvestasi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting terjadi di Jakarta pada Kamis (9/10), mulai dari tarif MRT dan LRT yang dipastikan tidak naik terkait pemangkasan anggaran hingga kemudahan perizinan untuk berinvestasi di Jakarta.

    Berikut berita selengkapnya:

    1. Anggaran dipangkas, DKI Jakarta pastikan tarif MRT dan LRT tak naik

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tarif MRT Jakarta dan LRT tidak akan naik di tengah wacana efisiensi subsidi transportasi, menyusul pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah.

    Baca di sini

    2. Pedagang Pasar Pramuka keluhkan kenaikan harga sewa ke Gubernur DKI

    Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka mengeluhkan kenaikan harga sewa lapak di pasar itu kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota.

    Baca di sini

    3. Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 per kg dibandingkan harga pada hari-hari sebelumnya.

    Baca di sini

    4. Pramono tekankan “good governance” dalam pembangunan Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menekankan prinsip “good governance” (pemerintahan yang baik) dan mendukung kemandirian fiskal daerah dalam pembangunan Jakarta.

    Baca di sini

    5. DKI beri kemudahan perizinan untuk berinvestasi

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi kemudahan perizinan tanpa proses yang panjang untuk berinvestasi sebagai salah satu upaya menarik minat investor domestik maupun asing menanamkan investasinya di Jakarta.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Jakarta (ANTARA) – Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 per kg dibandingkan harga pada hari-hari sebelumnya.

    “Yang naik bawang merah sama cabai keriting. Cabai merah keriting Rp70.000, bawang merah yang sudah dibersihkan Rp50.000. Kalau yang abal-abal (masih pakai kulit) Rp45.000 per kg,” kata salah satu pedagang sayur bernama Sri (62).

    Sebelum kenaikan harga ini, cabai merah sempat berada di harga Rp45.000-Rp50.000 per kg, sementara harga bawang merah masih fluktuatif di kisaran Rp45.000-Rp50.000 per kg.

    Sri mengaku, kenaikan harga cabai dan bawang terjadi karena sejumlah faktor, seperti kondisi cuaca dan pasokan bahan baku yang berkurang.

    “Pasokan kalau sekarang sedikit berkurang,” ujar Sri.

    Berdasarkan laman Informasi Pangan Jakarta, Kamis, cabai merah keriting dan bawang merah memang tercatat mengalami tren kenaikan dibandingkan Rabu (8/10).

    Per pukul 19.30 WIB, harga cabai merah keriting mencapai Rp68.876 per kg, cabai merah besar Rp62.977 per kg, dan bawang merah mencapai Rp47.871 per kg.

    Harga komoditas bawang merah tercatat naik di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Selatan. Demikian pula harga cabai merah keriting terpantau naik di semua wilayah Jakarta kecuali Jakarta Selatan.

    Sri yang sudah berjualan sayur mayur di Pasar Slipi sejak 1980-an itu berujar, meski harga komoditas pangan itu naik, ia terus memutar otak agar pendapatannya tidak tergerus kenaikan harga.

    Terlebih, Sri sudah berpengalaman menghadapi penurunan omzet sejak pandemi Covid-19 beberapa tahun silam.

    Salah satu cara yang ia tempuh yaitu dengan memberikan layanan pesan antar sayur mayur jualannya kepada konsumen. Menurut dia, upaya tersebut mampu membuat komoditas pangan yang dijualnya tetap laku di pasaran dan dia tetap mendapat penghasilan setiap harinya.

    “Saat pandemi omzet merosotnya jauh, bisa 60-70 persen. Kalau saya, saya biasa online-in, saya antar-antar gitu,” katanya.

    Sri juga tidak membedakan harga barang yang dijual secara daring maupun harga di pasar. Menurut dia, berapapun pesanan yang masuk akan dilayaninya. Hal itu dilakukan karena selain membutuhkan pemasukan, ia juga meyakini pembeli pun membutuhkan sayur mayur dan rempah untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Orang beli Rp50.000 saya kejar, saya antar. Karena dia butuh sayur, saya butuh uang,” katanya.

    Sri juga bercerita, selain berjualan sayur mayur, dia pernah berjualan kue kering. Namun, usahanya itu bangkrut karena pasar yang sepi pembeli.

    Ia hanya berharap, kondisi pasar yang kian sepi seperti saat ini bisa segera berakhir. Dia juga berharap pemerintah bisa membantu mengatasi permasalahan itu agar pedagang tidak lagi khawatir akan masa depannya.

    “Saya biasa jual sawi 20 kilogram sehari, sekarang 5 kilogram saja susah,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Palmerah Jakarta Barat diminta pilah sampah

    Warga Palmerah Jakarta Barat diminta pilah sampah

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) meminta warga setempat umumnya dan khususnya RW 03 Palmerah untuk menerapkan sistem pilah sampah rumah tangga agar volumenya sangat berkurang saat dibuang ke tempat penampungan sementara (TPS) atau depo sampah.

    “Jadi kalau TPS itu ditolak, maka masyarakat harus paham dan terapkan sistem pilah sampah,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, Hariadi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Penegasan tersebut disampaikan sebagai respon atas penolakan warga wilayah itu terhadap rencana pengadaan TPS atau lokasi depo sampah di kawasan itu.

    Hariadi mengatakan, selama ini jenis sampah yang dibuang warga RW 03 Palmerah, tidak dipilah sebelum dibuang.

    “Jadi, sampah organik yang harusnya dimanfaatkan, malah dibuang. Plastiknya jangan dibuang. B3-nya jangan dibuang. Jadi, yang dibuang cuma sedikit, kaya kain-kainan, popok bayi. Cuma sedikit, itu residunya,” kata Hariadi.

    Oleh karena itu, Hariadi meminta agar sampah-sampah rumah tangga tidak harus dibuang ke TPS Depo, tetapi disalurkan menggunakan sistem “pool gerobak”.

    “Dibuang kemana sampahnya, harus mencari tempat yang disepakati oleh warga dalam forum musyawarah, bukan oleh Sudin LH,” katanya.

    Menurutnya, hal itu perlu disepakati terlebih dahulu sehingga penolakan pengadaan TPS bisa teratasi.

    Ia menambahkan, jika warga mampu memilah dan mengolah sampah di sumbernya, maka sampah yang dibuang ke Bantar Gebang Bekasi akan jauh berkurang.

    “Sampah organik bisa untuk kompos atau santapan magot. Sementara sampah anorganik, seperti kardus, botol, kertas, bisa dibawa ke bank sampah,” katanya.

    Ia juga menyatakan kesiapan untuk menyosialisasikan tentang cara bijak mengolah sampah. “Kami tunggu undangan dari Lurah (untuk sosialisasi), kami akan duduk bareng,” katanya.

    Sebelumnya, warga di Rukun Warga (RW) 03, Palmerah, Jakarta Barat, menolak rencana pembuatan TPS sampah di daerah itu karena dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

    Spanduk penolakan terhadap rencana pembuatan TPS itu terpasang pada sejumlah titik di RW 03 Palmerah, Kamis (2/10).

    Sejumlah spanduk itu dibentangkan di sisi kiri jalan, tepatnya pada pagar seng dekat pintu masuk area publik lapangan serba guna wilayah itu.

    Beberapa petugas juga tampak mengeluarkan sampah dari gerobak untuk dimasukkan ke dalam karung-karung besar, sebelum diangkut ke truk sampah Sudin LH Jakarta Barat.

    “Warga RW 03 Palmerah bersatu menyatakan penolakan terhadap rencana pembuatan tempat pembuangan sampah di wilayah kami,” demikian tertulis dalam spanduk-spanduk itu.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo pada pertengahan Juni tahun ini pernah menyebut, volume sampah harian Jakarta mencapai 7.700 ton.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.